Anda di halaman 1dari 6

BAHAN KATEKESE METODE AMOS

ALLAH ADIL BAGI SELURUH CIPTAAN

OLEH
KRISTOFORUS AGOR
FILEMON S.NAUR
YASINTA VITRI JEDIAN
YULITA ITO SEKO
YOAKLINA DE FEDRUNA ELU
FRANCISCA M.J.WAGU
MARIA K.SUNARTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG
2023

Metode Amos adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan
agama atau katekese untuk memotivasi peserta didik dan membuat mereka aktif dalam
pembelajaran. Metode ini diakronimkan dari empat kata yaitu Active, Motivating, Open-
ended, dan Systematic.
Metode Amos:
1. Active - peserta didik akan diminta untuk aktif dalam mengamati, memperhatikan,
dan berinteraksi dengan binatang.
2. Motivating - peserta didik akan dibuat termotivasi dengan mengenali keajaiban ciptaan
Allah yang ada pada binatang.
3. Open-ended - peserta didik akan diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan
memberikan pendapat mereka tentang binatang yang mereka pelajari.
4. Systematic - materi akan disampaikan secara terstruktur dan sistematis.
Struktur Bahan Katekese:
1. Pendahuluan: Memperkenalkan tujuan dari katekese dan memotivasi peserta didik
untuk belajar tentang keajaiban ciptaan Allah melalui binatang.
2. Materi: Materi yang disampaikan terdiri dari pengenalan binatang, cara hidup binatang,
dan keunikan binatang. Dalam materi ini peserta didik akan diajak untuk aktif dalam
mengamati binatang dan mencatat hal-hal yang menarik perhatian mereka.
3. Diskusi: Setelah materi selesai disampaikan, peserta didik akan diberikan kesempatan
untuk berdiskusi tentang apa yang mereka pelajari. Peserta didik akan diajak untuk
memberikan pendapat mereka dan bertukar pikiran tentang keajaiban ciptaan Allah yang
terlihat pada binatang.
4. Kesimpulan: Katekese akan diakhiri dengan kesimpulan tentang pentingnya mengenal
keajaiban ciptaan Allah dan bagaimana keajaiban tersebut terlihat pada binatang.
Tema Umum
Peserta semakin percaya kepada Allah dan megasihi-Nya, dengan bersikap adil secara
ekonomi terhadap sesama dan semua makhluk.
Tujuan Khusus
Pada akhir pertemuan peserta diharapkan:
1. Mampu bersyukur kepada Allah
2. Sadar memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk hidup layak dimuka bumi.
3. Dapat berlaku adil terhadap semua makhluk dengan menggunakan air, udara,
tanah, alam sekitar secara bijaksana dan sesuai keperluan.
Sumber : Alkitab
Metode : Bercerita, tanya jawab
Sarana : teks lagu

Pemikiran Dasar

Anak-anak sejak dini diajak menyadari bahwa hidup bersama dengan damai dan saling
melengkapi serta memberi tempat hidup yang layak bagi semua makhluk ciptaan adalah
penting. Untuk itu anak-anak dapat belajar dari pengalaman Adam dan Hawa ketika hidup
di taman Eden. Manusia yakni Adam dan Hawa hidup di taman yang sama bersama ular,
singa, burung, serigala dan binatang-binantang yang lain, serta segala jenis tumbuhan. Air,
batu, pasir, tanah dan lain sebagainya dengan damai dan aman.
Alam yang diciptakan Tuhan tempat tinggal kita ini, juga untuk tempat makhluk hidup yang
lainnya, bukan hanya tempat manusia sendiri. Memang manusia memerlukan sarana
untuk kelanjutan hidupnya maka dia harus berusaha dan menggunakan apa saja yang ada
di bumi ini untuk keberhasilan hidupnya. Namun manusia tidak boleh melupakan
makhluk lain, yang juga memerlukannya. Maka ketika seseorang mengambil atau
mempergunakan air, dia harus ingat juga sesama makhluk yang lain. Ketika seseorang
mengambil atau menebang pohon di hutan, ketika seseorang membuka lahan untuk
perkebunanan skala besar, membuka lahan tambang, dan lain-lain juga hendaknya harus
memperhatikan keperluan sesama makhluk hidup lainnya.
Allah juga mengajarkan kepada kita untuk mengetahui dan menyadari bahwa dalam
mengambil hak ada batasnya. Contoh Adam dan Hawa yang tidak mentaati batas yang
diberikan Allah. Mereka makan buah pohon yang dilarang Allah. Akibatnya mereka
menderita dan hidup keluar dari taman Eden. Mengajak peserta untuk menyadari alam
dan seluruh isinya adalah ciptaan Allah untuk semua makhluk.
Kisah tentang ketidakadilan dalam masyarakat telah diseruhkan oleh Nabi Amos. Nabi
Amos dalam nubuatnya mengingatkan warga israel bahwa dosa ketidakadilan telah terjadi
disemua sendi kehidupan:
 Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Yang kaya berbuat tidak adil terhadap orang
miskin (Am 2 : 6)
 Ketidakadilan terjadi dalam Rumah Allah (Am 2 : 8)
Untuk itu Nabi Amos mengingatkan kita akan datangnya hukuman atas Israel karena dosa
ketidakadilan itu, karena Allah membenci orang-orang yang berbuat tidak adil. Kecaman
keras nabi Amos adalah ungkapan kepeduliaan Allah kepada orang lemah dan tidak
berdaya. Allah mendengarkan keluh kesah dan seruan minta tolong orang-orang yang
tertindas oleh sikap tidak adil.
Dalam pertemuan ini umat disadarkan bahwa ketidakadilan juga terjadi pada masyarakat
kita, bahkan mungkin terjadi dalam keluarga kita, bahkan mungkin semua ikut serta
melestarikan budaya ketidakadilan itu. Oleh karena itu perlu segera dibangun sikap tobat
untuk menghindari “hukuman Allah” atas dosa ketidakadilan itu. Setelah mengikuti
pertemuan lingkungan ini, umat diharapkan menyadari bahwa pengelaman ketidakadilan
terjadi karena kurangnya membangun sikap saling menghormati dan menghargai diantara
orang-orang terdekat.
Langkah-langkah pertemuan:
Pembukaan.
1. Pengantar
Selamat malam, Bapak, Ibu, saudara/I yang terkasih!
Pertama-tama kita patut bersyukur atas rahmat kehidupan yang masih Tuhan
dianugerahkan kepada kita hingga saat. Terlebih khusus kita bersyukur karena pada
malam ini Ia mengumpulkan kita ditempat ini guna melakukan kegiatan katekese
bersama. Kami juga berterima kasih kepada bapak, mama yang sudah hadir
bersama kami, terima kasih juga kepada ketua KBG yang sudah menerima kami di
KBG ini.sebelum mulai katekese kami ingin memperkenalkan nama kami masing-
masing. Bapak, mama pada malam kita bersama-sama mendalami tema tentang
Allah adil bagi seluruh ciptaan.
Manusia, hewan dan tumbuhan dapat hidup bahagia dan sejahtera, jika saling
menerima satu sama lain dan hidup dalam keadilan dan kedamaian. Allah
menciptakan bumi dan seluruh isinya sudah memperhitungkan agar setiap
makhluk dapat hidup selayaknya. Maka marilah dalam pertemuan ini, kita mohon
rahmat Allah agar menolong kita untuk selalu adil dalam menggunakan seluruh
karya cipta Allah.
Oleh karena itu sebelumnya saya mengajak kita semua untuk kembali melihat dan
membayangkan sebuah lingkungan persawahan/perkebunan kita dan bersyukur
atas anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Mari kita awali perjumpaan dengan
menyanyikan lagu syukur pada Tuhan.
2. Lagu Pembukaan: Syukur Pada Tuhan
3. Tanda Salib
4. Doa pembukaan
Allah Bapa kami yang Mahabaik. Terima kasih untuk hari ini, kami boleh bertemu,
kami boleh mendengar Sabda-Mu. Tolonglah kami menjadi anak-anak-Mu yang
setia kepada-Mu dan pandai bersikap adil terhadap semua makhluk. Inilah doa
kami ya Bapa, yang kami sampaikan dengan perantaraan Kristus Tuhan Kami.
Amin.
5. Pembacaan Kitab Suci
Kitab suci Amos 2 : 6-16
(dibacakan oleh salah seorang umat. Diingatkan sebelumnya untuk membaca
dengan baik dan tidak terburu-buru.)
6. Pendalam Kitab Suci
Mendalami Sabda Allah dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:
1.Sebutkan perasaan apa yang dirasa setelah mendengar Sabda!
2.Ceritakanlah dengan singkat isi kisah dalam Sabda!
3.Sebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam Sabda!
4.Apa yang harus kita syukuri, setelah mendengar kisah penciptaan?
5.Apakah Allah Maha adil? Mengapa?
6.Sikap apa yang harus kita miliki agar setiap ciptaan memperoleh hidup yang
layak?
Umat memberikan sharing pemgelaman
7. Rangkuman
- Keadilan dapat terjadi dimana-mana, bahkan mungkin tidak kita sadari, juga
terjadi dalam rumah kita, dalam keluarga kita.
- Pentingnya sikap pasrah, menyerahkan diri kepada Allah dan memperkuat
hidup doa
- Allah selalu mendampingi umatnya yang menderita dengan menolongnya
lewat berbagai cara.
8. Doa umat
(doa umat dipimpin oleh salah seorang umat yang hadir, dan umat diberitahu:
dapat berdoa secara spontan)
P : Saudara sekalian, Allah kita adalah

Anda mungkin juga menyukai