LEMBAR PERNYATAAN......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
PEDOMAN PENGGUNAAN KARYA TULIS ILMIAH.....................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
I.1 Latar Belakang................................................................................................1
I.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
I.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
I.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
II.1 Rumah Sakit...................................................................................................4
II.2 Resep..............................................................................................................4
II.3 Kesalahan Medis (Medication Error)............................................................8
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................9
BAB IV DESAIN PENELITIAN..........................................................................10
IV. 1 Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................10
IV.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................................10
IV.3 Populasi dan Sampel..................................................................................10
IV.4 Variabel......................................................................................................11
IV.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data.............................................................12
IV.6 Pengolahan dan Analisis Data....................................................................12
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................14
V.1 Penentuan Populasi dan Sampel..................................................................14
V.2 Pengkajian Kelengkapan Resep Secara Administrasi.................................14
i
V.3 Pengkajian Kelengkapan Resep Secara Farmasetik....................................19
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................22
VI.1 Kesimpulan................................................................................................22
VI.1 Saran...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1................................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar......................................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL
Tabel .........................................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk pengkajian terhadap
kelengkapan administrasi dan farmasetik pada resep di salah satu Rumah Sakit
Swasta di Kota Bandung apakah memenuhi ketentuan kelengkapan administrasi
resep menurut Permenkes No. 72 Tahun 2016. Aspek admnistrasi dan farmasetik
resep dipilih karena merupakan pengkajian awal pada saat resep dilayani di
apotek/instalasi farmasi. Pengkajian admnistrasi dan farmasetik harus dilakukan
karena mencakup seluruh informasi di dalam resep yang berkaitan dengan
kejelasaan penulisan obat, keabsahan resep, dan kejelasan informasi yang
terkandung dalam resep.
Pemilihan salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung sebagai lokasi
penelitian, karena menurut survey rumah sakit tersebut memiliki fasilitas
pelayanan kesehatan yang baik, lokasi yang strategis karena berada di pusat kota,
jumlah pasien yang banyak sehingga jumlah populasi resep pasien cukup banyak.
Sampel resep yang diambil yaitu pada periodee Januari tahun 2022 sebanyak
6.758 lembar resep. Dari data resep dapat dilakukan analisis kelengkapan resep
dari segi administrasi dan farmasetik, sehingga diharapkan dapat membantu dalam
peningkatan mutu pelayanan kepada pasien untuk mencapai hasil pengobatan
yang optimal dan mendukung pelaksanaan keamanan pada pasien di rumah sakit.
2
I.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian,
dapat disusun manfaat penelitian sebagai berikut.
1. Untuk bahan masukkan bagi salah satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung
dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan resep kepada pasien.
2. Untuk sumber informasi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pelayanan resep kepada pasien.
3. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai
kelengkapan resep.
4.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Resep
II.2.1 Definisi Resep
Menurut Permenkes No.72 Tahun 2016, resep adalah permintaan tertulis dari
dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker, baik dalam bentuk kertas
maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan bagi pasien.
4
tanggung jawab dokter dalam pengawasan distribusi obat kepada masyarakat
dapat ditingkatkan karena tidak semua golongan obat dapat diserahkan kepada
masyarakat secara bebas. Selain itu, dengan adanya penulisan resep, pemberian
obat lebih rasional dibandingkan dispensing (obat diberikan sendiri oleh dokter),
dokter bebas memilih obat secara tepat, ilmiah, dan selektif. Penulisan resep juga
dapat membentuk pelayanan berorientasi kepada pasien (patient oriented) bukan
material oriented. Resep itu sendiri dapat menjadi medical record yang dapat
dipertanggungjawabkan, sifatnya rahasia (Romdhoni, 2020).
5
II.2.4 Format Penulisan Resep
Menurut Romdhoni (2020), format penulisan resep terdiri dari 6 bagian :
1. Inscriptio
Nama dokter, No.SIP, alamat/telepon/HP/kota/tempat, tanggal penulisan
resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi. Sebagai
identitas dokter penulis resep. Format inscription suatu resep dari rumah sakit
sedikit berbeda dengan resep pada praktik pribadi .
2. Invocatio
Permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin "R/=resipe" artinya ambillah
atau berikanlah, sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di
apotek.
3. Prescriptio/Ordinatio
Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.
4. Signatura
Yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu
pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan
terapi.
5. Subcriptio
Yaitu tanda tangan/paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan
keabsahan resep tersebut .
6. Pro
Dicantumkan nama dan umur pasien. Teristimewa untuk obat narkotika juga
harus dicantumkan alamat pasien pelaporan ke Dinkes setempat).
6
Kegiatan pengkajian resep bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah terkait obat sebelum obat disiapkan. Sedangkan pelayanan
resep bertujuan agar pasien mendapatkan obat dengan tepat dan bermutu. Bila
ditemukan masalah terkait obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis
resep. Berdasarkan Permenkes No. 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, pengkajian dan pelayanan resep dilakukan oleh
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Dalam pengkajian resep tenaga teknis
kefarmasian diberi kewenangan terbatas hanya dalam aspek administratif dan
farmasetik.
7
II.3 Kesalahan Medis (Medication Error)
Kesalahan pengobatan (medication error) adalah setiap kejadian yang dapat
dihindari yang menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat
atau membahayakan pasien sementara obat berada dalam pengawasan tenaga
kesehatan atau pasien. Dampak (medication error sangat beragam mulai dari yang
sangat ringan dan bisa pulih, sampai berat yang dapat menyebabkan kecacatan
dan kematian. Medication error juga dapat menyebabkan bertambah parahnya
penyakit sehingga lama dan biaya perawatan bertambah (Rikomah, 2017).
Menurut (Rikomah, 2017) beberapa hal yang berpotensi untuk terjadi
medication error, diantaranya yaitu:
1. Peresepan (Prescribing), yaitu kesalahan yang dapat timbul karena pemilihan
obat yang salah untuk pasien. Kesalahan meliputi dosis, jumlah obat, indikasi,
atau peresepan obat yang seharusnya menjadi kontraindikasi.
2. Pembacaan resep (Transcription), meliputi penulisan resep yang sulit dibaca,
sejarah pengobatan pasien yang tidak akurat, keraguan nama obat, penulisa
angka desimal pada obat, penggunaan singkatan, serta permintaan secara
lisan.
3. Penyerahan resep (Dispensing), terjadi pada saat pelayanan resep atau
peracikan, yaitu saat resep diserahkan ke apotek sampai penyerahan obat
kepada pasien.
4. Administering, terjadi ketika ada perbedaan antara obat yang diterima pasien
dengan obat yang dimaksudkan oleh dokter.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
BAB IV
DESAIN PENELITIAN
IV.3.2 Sampel
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan data dengan metode Simple
Random Simpling (Pengambilan sampel dengan metode acak sederhana).
Penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus rumus slovin.
Rumus slovin merupakan rumus penentuan sampel yang digunakan untuk jumlah
populasi yang sudah pasti terjadi jumlahnya (Sani, 2016).
10
Rumus slovin yaitu sebagai berikut:
N
n= 2
1+ N (d )
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Derajat kepercayaan (1%, 5% dan 10%)
IV.4 Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sudaryono, 2021). Untuk gambaran
variabel penelitian yang digunakan, dapat dilihat pada gambar IV.1
11
IV.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
IV.5.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
peneliti memperoleh data yang sudah ada atau sudah dikumpulkan oleh pihak
rumah sakit di ruang farmasi yang merupakan resep bulan Januari tahun 2022.
12
yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya “Ya/Tidak”. Skala
Guttman dalam bentuk checklist, jawaban dapat berupa skor tertinggi bernilai
“1” (untuk jawaban benar) dan skor terendah “0” (untuk jawaban salah)
(Sudaryono, 2021). Penilaian diberikan skor “1” (untuk resep yang lengkap)
dan skor “0” (untuk resep yang tidak lengkap).
4. Data yang telah diperoleh selanjutnya di persentasekan.
5. Kemudian dilakukan analisa dari hasil pengamatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bilqis, Siti Ulfah. 2015. Skripsi : Kajian Administrasi, Farmasetik dan Klinis
Resep Pasien Rawat Jalan di Rumkital Dr. Mintohardjo pada Bulan Januari
2015. Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Departemen Kesehatan RI, 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Fatikhatul, Nisa, 2021. KTI : Gambaran Skrining Kelengkapan Resep di
Puskesmas Tegal Barat. Politeknik Harapan Bersama
Hutagalung, Etelina, 2019. KTI : Evaluasi Skrining Kelengkapan Resep Pasien
BPJS Rawat Jalan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Medan
Megawati, Fitri, 2017. Pengkajian Resep Secara Administratif Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehtan RI No. 35 Tahun 2014 pada Resep Dokter
Spesialis Kandungan Di Apotek Sthira Dhipa. Jurnal Ilmiah Medicamento
14