Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 10

Asma : 1. Andhika Krisna (001)

2. Ikhwatun Fadilah N. I. (023)

3. Putri Andini (028)

Kelas : 2022 A

SULUK GEDONG

PUPUH MIJIL

Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia :

1. Sesungguhnya tidaklah ada yang tahu. Bahwa umpamanya Ia bersemayam di gedung


itu. Tapi diketahui-Nya ia yang tahu. Serta bagaimana segala mahluk berperilaku.
Sungguh sebelum terjadi. Ia telah mengerti.
2. Ketahuilah Sebelum segalanya terjadi. Ketika jagad kosong tanpa isi. Bahkan sebelum
awang-uwung itu sendiri. Yang ada hanya Tuhan Sang Maha Widi. Hanya Ia pula
yang mengetahui. Zat Mahaluhur dan Suci.
3. Maka dibikinNya semua mahkluk ini. Agar ada yang mengenali. Diciptakannya jagat
semesta. Dengan hanya satu sabda. Segalanya mengada seketika :“Kun”
4. Sempurna tak ada kekurangan. Karena Tuhan yang menciptakan. Ia berkuasa karena
Diri-Nya sendiri. Tanpa kesalahan sama sekali. Demikianlah tatkala semua terjadi.
Bertahap menjadi dan menjadi.
5. Maka bersabdalah Ia. Kenapa segenap alam yang dijadikanNya nyata. “Sungguh tak
Kujadikan Jin dan manusia. Kecuali untuk satu:. Menyembah kepadaKu”
6. Menyembah untuk meliha. Dengan cara memandang yang khas. Menyembah seperti
berkaca dalam cermin. Berjuang menemukan rupa yang hakiki. Karena yang
diperlihatkan oleh kaca. Tidaklah sejati.
7. Ketika engkau menyembah memuji. Tajamkan penglihatan. Kepada yang
menggerakan sembahyang. Yakni Allah sejati. Kau sembah Ia dengan pasti. Tidak
setengah hati.
8. Menatap ini dan menatap itu. Sampai pula segala sesuatu. Tak ada yang kosong
olehNya. Ia meliputi dan memenuhi apa saja. Bahkan ZatNya tampak. Bagi setiap
mata yang waspada.
9. Lainnya tiada, kecuali yang terlihat. Apabila sudah arif makrifat. Namun jika rabun
oleh segala rupa. Yang tampak itu hakiki disangkanya. Lantaran tak tahu ajaran yang
benar. Bingung yang terlihat dan terdengar.
10. Tak bingung kalau tahu yang sejati. Bagi yang ingin melihatnya. Sirnakan segala
rupa. Yakni dinding yang menutupi batin mata. Kalau sudah tercapai ia. Itulah
makrifat namanya.
11. Menempuh jalan, mencari. WajahNya yang kelihatan. Demikian engkau tahu
menemukan Tuhan. Demikian engkau menempuh jalan. Yang sejak sediakala
disediakan.
12. Kalau dipandang tiada. Ia tiada. Maka jangan ragukan tempatNya. Kalau dipandang
tiada, Ia tiada selamanya. Dari awal hingga akhir. Tak ada yang mengerti. Karena
itulah dicari.
13. Kalau dipandang ada, Ia ada, anakku. Hendaklah engkau waspada menatapNya.
Lantaran tak ada lagi selain Ia. Tinggal bagai sepi. Satu wujud Abadi.

Rangkuman

Suluk Gedong nggambarake konsep Gusti Allah, ciptaan, lan pangenalane. Ing wiwitan,
ora ana wong sing ngerti ing ngendi Gusti Allah manggon, nanging dheweke ngerti kabeh
babagan makhluk lan tumindake sadurunge kedadeyan. Banjur, Gusti Allah nitahake alam
semesta karo siji tembung: "Kun." Samubarang kang dititahaké iku sampurna lan tanpa
kaluputan.

Gusti Allah dhawuh marang kabeh makhluk supaya nyembah marang Panjenengane
kanthi temen-temen lan ngasah paningal marang Panjenengane. Ngerti Gusti Allah minangka
kunci kanggo nggayuh pangerten sing sejati. Menawi sampun dumugi pangertosan menika,
inggih menika ingkang dipunwastani makrifat.

Ananging menawi wonten tiyang ingkang taksih manut kaliyan ingkang dipuntingali saha
dipun rungokaken, lajeng bingung. Gusti Allah bisa ditemokake liwat dalan panelusuran sing
wis disedhiyakake wiwit wiwitan. Yen Gusti Allah katon, banjur ana, lan ora ana liyane saka
Panjenengane. Iki wujude ingkang langgeng.

Anda mungkin juga menyukai