Anda di halaman 1dari 22

Ilmu Mengenal Diri

Dan Alam
www.Ilmutariqah.blogspot.com

Pos
Komentar

Minggu, 29 April 2012

BAB II IILMU LADUNI rahasia sholat


BAB II

IILMU LADUNI

Kebanyakan beranggapan bahwa ilmu laduni adalah sebentuk ilmu yang datang secara
sendirinya tanpa melalui guru. Hal itu juga dibenarkan oleh penulis akan tetapi yang lebih tepat
penafsiran ilmu laduni adalah bahwa Allah SWT akan memberikan kefahaman Agama kepada siapa
saja yang dikehendakinya baik melalui guru ataupun melalui alam. Ilmu laduni adalah ilmu yang
menghubungkan antara dunia dan alam gaib. Orang yang belajar atau mempelajari atau
mendapatkan ilmu laduni biasanya akan menjadi wara atau menjauh dari sifat keduniaan oleh
sebab itu penulis mengartikan makna Laduni sebagai penolakan terhadap keduniaan. Menolak
keduniaan bukanlah berarti meninggalkannya akan tetapi memahami makna sebenarnya tentang
hakekat dunia ini. Pandangan selalu diarahkan kepada kebahagiaan akhirat. Jadi ilmu laduni
adalah ilmu mengenal alam baik secara zahir maupun bathin.

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami(Al-Ankabut ; 69)

Apabila Allah SWT sudah berkehendak maka pasti itu akan terjadi. Dan begitulah sifat ilmu itu.
Semoga Allah melimpahkan Taufiq dan Hidayahnya kepada kita semua amin.
Ilmu laduni adalah ilmu tentang ketauhidan dan orang yang mewarisi atau yang dapat mempelajari
ilmu laduni atau memahaminya hanyalah orang yang berilmu dan bertauhid. Oleh karena itu untuk
mendalami ilmu ini mestilah didasari dulu dengan ilmu-ilmu syariat (pokok-pokok inti ajaran
islam). Sebab ilmu syariat atau fiqih adalah ilmu yang bersifat lahiriah, sedangkan ilmu laduni
adalah ilmu yang bersifat ghaib atau bathiniah meliputi Tharikah (jalan mengenal Allah), Marifah
(penyerahan diri) dan Hakikah (rahasia). Semisal kita melakukan sholat. Gerakan sholat yang
meliputi rukun, wajib dan sunnahnya adalah syariat. Kewajiban dari perbuatannya adalah ibadah
kepada Allah SWT merupakan Tharikah (jalan kepada Allah). Makna dari perbuatan itu sendiri
seperti siapa yang menyembah dan siapa yang disembah, merupakan suatu hal yang tersembunyi
atau rahasia itulah yang dinamakan Hakikat. Sebab penyembahan kita itu kepada siapa, apa dan
dimana, seperti apa dan kenapa, semua dapat dikenal dengan ilmu tentang saifat-sifat Allah SWT.
Klarifikasinya adalah sebagai berikut :

1.Adapun orang-orang ditingkat syariat mereka hanya mengenal hukum-hukum Allah SWT.

2.Adapun orang-orang ditingkat tharikah hanya mengenal zikir untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT.

3.Adapun orang-orang ditingkat hakikat mengenal tuhan yang disembah.

4.Adapun orang-orang ditingkat marifat melihat tuhannya didalam dunia atau didalam alam ini.
Maka takutnya amat sangat kepada-Nya. Sehingga dia merasa bodoh karna Allahlah yang memiliki
ilmu, mereka terlihat gila karena zuhudnya berjalan sebagaimana takdir dan melepaskan kecintaan
kepada dunia.

Saudara-saudaraku yang inginkan kebenaran dan ketenangan dalam menjalani kehidupan yang
fana ini. Ibarat seorang balita yang belum mengerti apa-apa, lalu kita berikan uang kepadanya
sejumlah sepuluh juta, niscaya dia akan menjadikan uang itu untuk membeli permen atau eskrim
yang dia sukai dan memberikan uang itu kepada sipenjual. Padahal bagi orang yang mengerti
tentang manfaat uang tersebut lebih dapat memanfaatkan uang itu untuk keperluan segala macam.
Demikian juga perumpamaannya pada Sholat. Jika orang yang sudah mengerti ilmu hakekat
sholat, sesungguhnya sholat itu mahal dan tak ternilai harganya, akan tetapi sebaliknya bagi orang
yang kurang ilmu pengetahuannya akan menjadikan sholat hanya sebagai syarat beragama, hanya
memenuhi kewajiban saja. Ketahuilah bahwa sholat itu merupakan rangkaian ilmu sejak dari mulai
bersuci, niat hingga kepada salam merupakan rangkaian pelajaran yang mestinya kita pelajari.
Oleh sebab itu sholat diwajibkan sejak umur akil baligh.

Dalam kajian ini penulis akan menyusun bahasan ilmu mengenal diri melalui metode rukun dan
wajib sholat, diharapkan bagi pembaca dapat lebih memahami dan mengerti makna sholat yang
sebenarnya.

a. Rukun sholat

Sangat disayangkan kebanyakan diantara kita sehingga dewasa tidak bisa membedakan yang mana
rukun sholat, wajib, dan sunnah. Menurut banyak kitab bahwa rukun sholat adalah tiga belas, dan
menurut ilmu tasyauf barangsiapa yang tidak tau rukun sholat maka sholatnya tidak sah. Adapun
urutannya sebagai berikut

1. Niat

2. Berdiri tegak

3. Takbiratulihram

4. Membaca surat Al-Fatihah


5. Ruku

6. Itidal (berdiri dari ruku dan tumaninah)

7. Sujud

8. Duduk Iftiras (duduk antara dua sujud)

9. Duduk tahyat

10. Membaca tahyat

11. Salawat

12. Salam

13. Tertib

setiap rukun disertai dengan tumaninah.

Adapun gunanya mengerjakan sholat itu syariat dengan rahasianya serta kaipiyat lengkap dengan
isinya diberi Allah SWT.

1.Niat mendapat selamat tubuh kita dunia dan akhirat

2.Berdiri Meluaskan tempat kita didalam kubur

3.Takbiratul ihram Menjadi tikar kita didalam kubur

4.Alfatihah Menjadi pakaian kita nanti di alam kubur

5.Ruku Mendapatkan air kalkaustar didalam kubur

6.Itidal Meluaskan pendengaran kita didalam kubur

7.Sujud Segera berjalan dititian syirotol mustaqim

8.Duduk iftiras Dapat bernaung dibawah panji-panji Nabi Muhammad saw dipadang mahsyar

9.Duduk Tahyat Menjadi kebesaran kikta nanti dipadang mahsyar menunggu masuk surga

10.Membaca tahyat Untuk menjawab malaikat nungkar dan nangkir

11.Sholawat Penutup pintu api neraka jahannam

12.Salam Memasukkan kita didalam surga dengan gembira ria serta nikmat yang cukup

13.Tertib Pertemuan hamba-Nya dengan tuhannya yang Esa.

1. NIAT

Sesungguhnya segala sesuatu perbuatan dihitung berdasarkan niatnya. Tidak berbeda dengan
Solat, hendaklah niat sholat semata-mata karena Allah SWT.Didalam ilmu laduni, niat merupakan
nafas daripada sholat itu sendiri. Yang mengarahkan kita kepada penyembahan yang sebenar-
benarnya yaitu siapa yang menyembah dan siapa yang disembah. Bisa saja orang melakukan
sembahyang akan tetapi penyembahannya kepada berhala. Seperti kita diwajibkan menghadap
kiblat. Hal ini bersifat lahiriyah yaitu jasad kasar menghadap kiblat akan tetapi hatinya adalah
kepada apa yang disembahnya.

Berbicara mengenai kiblat hati maka kita berbicara hakekat bathin yang sebenarnya. Pada
dasarnya kiblat syariat adalah menghadap Baitullah yang berada dimekah sesuai tuntunan
Rasulullah saw. Sebab masjid-masjid juga merupakan rumah Allah akan tetapi Kabah itu yang
disyariatkan sebagai kiblat setelah sebelumnya berkiblat ke masjidil aqsa sifatnya adalah
penyembahan masih kepada mahluk. Kemudian kiblat batin ada tiga bagian yang mesti di niatkan
bagi orang orang yang mentauhidkan Allah SWT.

Penjelasan :

Martabad Wahidiah (asmaAllah SWT) : Murtabad ini adalah murtabad asmaAllah taala dan ini
hakikat Adam as, ini adalah Roh Rohani (nafas kita) inipun tiada kelihatan oleh pandangan mata
kasar kita. Krena Roh Rohani itu berlindung didalam jasad Adam as, karena Adam as itu adalah
tempat segala Rahasia.

Murtabad Wahdah (Sifat Allah SWT) : Adalah murtabad sifat Allah yaitu hakikat Muhammad
Mujammal lagi maphum yaitu Roh Nabi kita Muhammad saw. Tetapi tidak nyata pada wujud Harid
(nyata) seperti dipandang oleh mata zahir seperti mata kita ini. Sifatnya adalah Ghaib Shuun atau
tidak nampak sama sekali pada mata kasar. Murtabat ini nyata didalam hati dan perasaan kita
akan tetapi masih didalam akal semata. Yaiitu martabat ahli Shoufy yang sangat suci, namanya
adalah wujud Mukhdho atau wujud Syarfi dan ujud muthlak atau Ainul-Kaparur dan khairul
Hawiyah dan ghaibul-ghuyub dan Azalul-Azal dan Zatulhaq.

Tiada seperti suatu juapun, dan Dia maha mendengar lagi melihat

Murtabad Ahadiah (Zat Allah SWT): Yitu Murtabad Zat Allah SWT yang merupakan hakikat
KunhiZat. Martabad ini tidak didapat oleh semua akal Arifbillah. Pada martabad ini semua
Aribbillah dan Nabi-nabi, Dan Wali-wali, tidak akan sampai kepada martabad KunhiZat. Hanya
sifat dan asmanya saja yang menunjukkan kepada martabat ini.

Tiada didapat sekali-kali dipandang oleh mata dan Ia jua yang mendapatkan segala pandangan

1). Kiblat Hati

Yaitu menghadapkan hati kebaital makmur, baital makmur adalah langit pertama dari tujuh lapis
langit yang dijelaskan didalam Al-Quran. Sifatnya masih kepada mahluk.Saudaraku yang
beriman dan bertakwa. Sebelum menciptakan langit dan bumi, Allah SWT menciptakan tujuh
malaikat penjaga langit yang masing-masing langit dijaga oleh seorang malaikat menurut derajat
dan kegunaanya. Malaikat Hafazah akan membawa amalan hamba kepada Allah SWT mula-mula
harus melewati penjagaan langit pertama, yaitu malaikat penjaga amalan orang-orang yang suka
mengumpat. Cerita ini dapat dibaca dalam buku Minhajul Abidin hal 355. Untuk melatih diri
dalam masalah kiblat hati hendaknya didahulukan dengan ilmu pengetahuan tentang baital
makmur itu sendiri kemudian melakukan latihan. Menurut tafsir departemen agama bahwa baitul
makmur adalah kabah karena kabah selalu mendapat kunjungan untuk haji, umroh, tawaf dan
lain-lain. Atau sebuah rumah dilangit yang ketujuh yang saban hari dimasuki oleh tujuh puluh ribu
malaikat. Dari serlisih pendapat tentang baital makmur itu (yaitu rumah yang dimakmurkan) maka
agar lebih memahami maksud dan maknanya mari kita perhatikan anggapan sebagai
berikut..Selain itu kabah yang ada dimuka bumi ini konon sama dengan Al-Baital mamur
yang ada dilangit sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ali Ibnu Abbas ra,dalam tafsirnya atas surat
al-Thur ayat 4.(dan demi baital mamur). Di langit baital mamur konon berada tepat diatas
kabah, dan kemuliaan dan kesuciannya sama dengan kemuliaan dan kesucian kabah dibumi.
Terdapat 70 ribu malaikat yang mengerjakan sholat setiap hari selamanya. (tafsir Ibnu Katsir
7/407-Al Syab;tafsir Al Quthubi,17/45.(sumber-buku terjemahan sejarah mekkah halaman 95).

Saudara-saudaraku yang menginginkan kebenaran. Tafsiran para ulama memang berbeda


meskipun ada yang sama. Sebagaimana yang sudah penulis sampaikan sebelumnya bahwa kita
dituntut untuk turut memikirkannya dan penafsiran ulama dijadikan bahan masukan karena
mereka lebih banyak belajar daripada kita. Baital mamur adalah perkara ghaib akan tetapi
haruslah kita mengetahuinya.Batal mamur adalah pintu hati kita yang merupakan gerbang
pertama memasuki alam ghaib. Apabila kita memasukinya maka batallah yang zahir yaitu berkiblat
kepada yang zahir seperti baitullah (kabah). Ketahuilah bahwa tiada seseorang yang dapat melihat
isi hati kita melainkan diri kita sendiri. Maka nilailah dengan sempurna apakah hati kita bebas dari
kebendaan atau sifat-sifat keduniaan. Apabila semua sudah lepas maka masukilah gerbang hati itu
yang musuhnya tidak lain hanyalah riya. Maka untuk mencapai derajat miraj, syaratnya adalah
hati yang suci, karena Allah itu maha suci dan hanya menerima amalan yang suci. Perhatikan sabda
Rasulullah saw sebagai berikut yang penulis kutip dari buku minhadjul abidin (Wasiat Imam Al
Gazali).

Ibnu Mubarak menceritakan bahwa Khalid bin Madan berkata kepada Muadz,Mohon
menceritakan hadits Rasulullah yang engkau hafal dan yang engkau anggap paling berkesan.
Hadits manakah menurut tuan ?
Jawab muadz, baiklah, akan aku ceritakan.

Selanjutnya sebelum bercerita , beliau menangis. Kemudian kata beliau, Ehm, Rindu sekali aku
dengan Rasulullah, rasanya ingin segera bertemu.

Kata beliau selanjutnya, Tatkala aku menghadap Rasulullah, beliau menunggang unta dan
menyuruhku agar naik dibelakang beliau. Kemudian berangkatlah kami dengan berkendaraan unta
itu. Selanjutnya beliau menengadah kelangit dan bersabda : Puji syukur kehadirat Allah yang
berkehendak atas makhluk-Nya, ya Muadz.

Jawabku, Ya sayyidina mursalin.

Kata beliau selanjutnya, Sekarang aku akan mengisahkan suatu cerita kepadamu. Apabila engkau
menghafalnya, akan sanggat berguna bagimu. Tetapi jika engkau anggap remeh maka kelak
dihadapan Allah engkau tidak mempunyai hujjah.

Hai Muadz! Sebelum menciptakan langit dan bumi Allah telah menciptakan tujuh malaikat. Pada
setiap langit terdapat seorang malaikat penjaga pintu, dan setiap langit dijaga oleh seorang
malaikat, menurut derajat dan kegunaannya.

Dengan demikian, Malaikatlah yang memelihara a,mal si hamba. Kemudian sang pencatat
membawa amalan hamba kelangit dengan kemilau cahaya bak matahari. Sampainya dilangit yang
pertama. Malaikat Hafadzah memuji amalan-amalan itu. Tetapi setibanya pada pintu langit yang
pertama, malaikat penjaga pintu berkata kepada malaikat Hafadzah.

Tamparkan amal ini kemuka pemiliknya, aku adalah penjaga orang-orang yang suka mengumpat.
Aku diperintahkan agar menolak amalan orang yang suka mengumpat. Untuk mencapai langit
berikutnya aku tidak mengijinkan ia melewatiku.

Keesokan harinya, Kembali malaikat Hafadzah naik kelangit membawa amal shaleh yang berkilau,
yang menurut malaikat Hafadzah sangat banyak dan terpuji. Sampai kelangit kedua (ia lolos dari
langit pertama, pemiliknya bukan pengumpat), penjaga langit kedua berkata,Berhenti, dan
tamparkan amalan itu kemuka pemiliknya. Sebab ia beramal dengan mengharap dunia. Allah
meerintahkan aku agar amalan ini tidak sampai kelangit berikutnya.

Maka para malaikat melaknat orang itu.

Hari berikutnya, kembali malaikat Hafadzah naik kelangit membawa amalan seorang hamba yang
sangat memuaskan, penuh sedekah, puasa, dan berbagai kebaikan, yang oleh malaikat Hafadzah
dianggap sangat mulia dan terpuji. Sampai dilangit ketiga malaikat penjaga berkata :Brhenti !
tamparkan amal itu kewajah pemiliknya. Aku malaikat penjaga Kibr (Sombong). Allah
memerintahkanku agar amalan semacam ini tidak melewati pintuku dan tidak sampai pada langit
berikutnya. Itu karena salahnya sendiri, ia takabbur didalam majlis.

Singkatnya, malaikat Hafadzah naik kelangit membawa amal hamba lainnya. Amalan itu bersifat
bak bintang kejora, mengeluarkan suara gemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, sholat, ibadah haji
dan umroh. Sampai pada langit keempat, malaikat penjaga langit berkata:

Berhenti ! popokkan amal itu kemuka pemiliknya. Aku adalah malaikat penjaga Ujub. Allah
memerintahkanku agar amal ini tidak melewatiku, sebab amalnya selalu disertai ujub.

Kembali malaikat Hafadzah naik kelangit membawa amal hamba ytang lain. Amalan itu sangat baik
dan mulia, jihad, ibadah haji, ibadah umroh, sehingga berkilauan bak matahari. Sesampainya pada
langit kelima, malaikat penjaga mengatakan :

Aku malaikat penjaga sifat hasud. Meskipun amalnya bagus, akantetetapi ia suka hasud kepada
orang lain yang mendapatkan kenikmatan Allah SWT. Berarti ia membenci yang meridhoi, yakni
Allah. Aku diperintahkan agar amalansemacam ini tidak melewati pintuku.
Lagi malaikat Hafadzah naik kelangit membawa amalan seorang hamba. Ia membawa amalan
berupa wudhu yang sempurna, sholat yang banyak, puasa, haji, dan umroh. Sampai dilangit
keenam malaikat penjaga berkata:

Aku malaikat penjaga rahmat. Amal yang kelihatan bagus ini tamparkan kemukanya. Selama
hidupnya ia tidak pernah mengasihani orang lain, bahkan apabila ada orang ditimpa musibah ia
merasa senag. Aku diperintah Allah agar amal ini tidak melewatiku, dan agar tidak sampai kelangit
berikutnya.

Kembali malaikat Hafadzah naik kelangit. Dan kali ini adalah langit ketujuh. Ia membawa amalan
yang tak kalah baik dari yang lalu. Seperti sedekah, puasa, sholat, jihad, dan wara.Suaranyapun
menggeledak bagaikan petir menyambar-nyambar, cahayanya bak kilat. Tetapi sesampainya pada
langit ketujuh, malaikat penjaga berkata :

Aku malaikat penjaga sumat (sifat ingin terkenal). Sesungguhnya pemilik amal ini menginginkan
kietenaran dalam setiap perkumpulan, menginginkan derajat tinggi dikala berkumpul dengan
kawan sebaya, ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin. Aku diperintahkan Allah agar
amal ini tidak melewatiku dan sampai kepada yang lain. Sebab ibadah yang tidak Karena Allah
adalah riya. Allah tidak menerima ibadah orang-orang yang riya.

Kemudian malaikat Hafadzah naik lagi kelangit membawa amal dan ibadah seorang hamba berupa
sholat, puasa, haji, umroh, akhlak mulia, pendiam, suka berzikir kepada Allah. Dengan diiringi
para malaikat, malaikat Hafadzah sampai kelangit ketujuh hingga menembus hijab-hijab dan
sampailah dihadapan Allah. Para malaikat itu berdiri didepan Allah. Semua malaikat menyaksikan
amal ibadah itu shahih, dan diikhlashkan karena Allah.

Kemudian Allah Berfirman :

Hjai Hafadzah, malaikat pencatat amal hamba-Ku, Akulah yang mengetahui isi hatinya. Ia beramal
bukan untuk Aku, tetapi diperuntukkan bagi selain Aku, bukan diniatkan dan diikhlashkan untuk-
KU. Aku lebih mengetahui daripada kalian. Aku laknat mereka yang telah menipu orang lain dan
juga menipu kalian (para malaikat Hafadzah). Tetapi Aku tidak tertipu olehnya. Aku-lah yang
Maha Mengetahui hal-hal ghaib. Aku mengetahui segala isi hatinya, dan yang samar tidaklah samar
bagi-Ku. Setiap yang tersembunyi tidak tersembunyi bagi-Ku. Pengetahuan-Ku atas segala yang
telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku atas sesuatu yang belum terjadi. Pengetahuan-Ku atas
segala yang telah lewat sama dengan yang akan datang. Pengetahuan-Ku atas orang-orang
terdahulu sama dengan pengetahuan-Ku atas orang-orang kemudian.

Aku lebih mengetahui atas sesuatu yang samar dan rahasia. Bagaimana bisa hamba-Ku menipu
dengan amalnya. Bisa mereka menipu sesama makhluk. Tetapi Aku yang mengetahui hal-hal
ghaib. Aku tetap melaknatnya!

Tujuh malaikat diantara Tiga ribu malaikat berkata, Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-
Mu dan laknat kami atas mereka.

Kemudian semua yang berada dilangit mengucapkan,Tetaplah laknat Allah kepadanya, dan
laknatnya orang-orang yang melaknat.

Syayyidina Muadz(yang meriwayatkan hadits ini) kemudian menangis tersedu-sedu. Selanjutnya


berkata, Ya Rasulullah, bagaimana aku bisa selamat dari semua yang baru engkau ceritakan itu ?

Jawab Rasulullah, Hai Muadz, ikutilah Nabimu dalam masalah keyakinan.

Tanyaku,(Muadz) Engkau adalah Rasulullah, sedang aku hanyalah Muadz bin Jabal. Bagaimana
aku bisa selamat dan terlepas dari bahaya tersebut ?.
Berkata Rasulullah,Memang begitulah, bila ada kelengahan dalam amal ibadahmu, maka jagalah
mulutmu jangan sampai menjelekkan orang lain, terutama kepada sesama ulama.Ingatlah diri
sendiri tatkala hendak menjelekkan orang lain, sehingga sadar bahwa dirimupun penuh aib.
Janganlah menutupi kelemahan dan kekuranganmu dengan menjelekkan orang lain. Janganlah
mengorbitkan diri dengan menekan dan menjatuhkan orang lain. Jangan riya dalam beramal, dan
jangan mementingkan dunia dengan mengabaikan akhirat. Jangan bersikap kasar didalam majlis
agar orang takut dengan keburukan akhlakmu. Jangan suka mengungkit-ungkit kebaikan, dan
jangan menghancurkan pribadi orang lain, kelak engkau akan dirobek-robek oleh anjing jahannam,
sebagaimana firman Allah :

dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut .

(An-Naziat : 2)

Tanyaku selanjutnya, Ya Rasulullah, siapa yang bakal kuat mnanggung penderitaan itu?

Jawab Rasulullah saw, Muadz yang aku ceritakan tadi akan mudah bagi mereka yang dimudahkan
oleh Allah. Engkau harus mencintai orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu. Dan
bencilah terhadap apa yang kau benci. Jika demikian engkau akan selamat.

Saudaraku demikianlah yang sebenarnya tentang hakekat amal kita, oleh sebab itu penulis
menyimpulkan makna kiblat adalah Itikat sehingga Itikat hati adalah baital Mamur, maksudnya
bahwa pandangan hati kita harus suci semata-mata karena Allah SWT. Mudah-mudahan dengan
mencermati hadits diatas akan dapat membuka hati dan pikiran kita tentang baital Mamur.

Sesungguhnya didalam hati kita terdapat empat bagian tempat. Satu bagian adalah tempat Ilham
dari Allah SWT, satu bagian lagi adalah Tempat bisikan Malaikat, Satu bagian adalah tempat Nafsu
kita Dan satu bagian lagi adalah tempat Bisikan setan yang bernama waswasakh (dapat dipelajari
melalui kajian sifat 20 tentang sifat kalam). Khusus kepada Rasulullah saw, bagian hati untuk
syaitan sudah dibuang yaitu bahwa malaikat jibril atas perintah Allah SWT telah
membedahnya(membuangnya) pada saat Umur Nabi kira-kira lima tahun, saat yang kedua yaitu
pada saat Nabi akan menerima wahyu pertama digua Hiro dan pada saat terakhir pada saat Nabi
Akan Isra dan Miraz menerima perintah sholat. Maka senantiasalah kita membersihkan hati
dengan menanamkan Itikad tauhid melawan setan yang bersembunyi didalam hati kita itu
kemudian mengendalikan hawa nafsu. Caranya yaitu melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh
hukum-hukum syariat seperti memperbanyak berzikir dan lain sebagainya.(Bisa dibaca secara
deteil dalam kitab Al-Wafa karya Ibnu Jauzi /Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad saw).

a. Pembagian hati menurut sifatnya

1.Hati Munakkis ialah hati sekalian orang yang masih kafir

2.Hati Sawiyat yaitu hati sekalian orang islam yang masih awam

3.Hati Masyfi yaitu hati sekalian orang Islam yang Mumin

4.Hati Muridi yaitu hati sekalian orang islam yang menyerah kepada Allah zahir

dan batin(fakir)

b.Perkara pintu Hati

1.Asyar (ubun-ubun) yaitu nama pintu hati tempat masuknya Roh

2.Kabah (muka) yaitu nama pintu hati untuk dihadapkan kepada kiblat syariat
yaitu kabah sewaktu kita sholat

3.Baitul Mamur (perut) yaitu pintu hati tempat rizki

4.Kursyi (Tapak kaki) yaitu nama pintu hati tempat berjalan.

2). Kiblat Nyawa

yaitu Arsy tempat Allah bersemayam untuk mengatur segala urusan setelah Dia menciptakan
langit dan bumi. Saudaraku yang bertauhid, jauhkan prasangkaan lahiriah kita terhadap arsy itu
sehingga mengadakan penafsiran yang bukan-bukan sebagaimana banyak orang
memperdebatkannya. Yakinkan bahwa arsy itu bentuk kekuasaan Allah yang maha Tinggi dan
maha luas, sebab setelah bumi tempat kita berpijak, ada langit yang sangat luas, kemudian adalagi
langit yang sangat luas hingga langit yang ketujuh yang jaraknya adalah perjalanan 500 tahun.
Kemudian diatas langit yang ketujuh adalah samudra dan setelah samudra itu Arsy. Dapat kita
bayangkan secara akal bahwa betapa luasnya samudra itu senhingga kita dapatkan betapa luas dan
besarnya pula arsy itu. Ketahuilah bahwa kekuasaan Allah itu meliputi langit dan bumi dan alam
sejagad. Makna dari pengetahuan ini adalah betapa kecilnya kita dihadapan Allah SWT. Apabila
kita menilik tentang jasad kasar kita, bahwa kita hanya terpaut oleh bumi dan tidak mungkin
miraz kepada Allah SWT. Akan tetapi dengan ilmu pengetahuan tentang hakekat Nyawa, maka kita
akan bisa berhadapan langsung kepada Allah SWT yang memiliki Arsy.

Nyawa adalah wujud kekuasaan Allah yang menghidupkan kita. Padamulanya Adam as (manusia)
adalah segumpal tanah kemudian ditiupkan Roh kemudian bergerak (bernyawa). Sebaliknya
apabila kita mati merupakan perpisahan antara Roh dan Jasad (tanah). Maka hilanglah Nyawa.
Jasad kembali kepada tanah, Roh kembali kepada penciptanya. Allah SWT menurunkan perintah
yang pertama Dalam Al-Quran yaitu Bacalah,bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang
menciptakan. Menciptakan kita dari segumpal tanah, segumpal daging, dari saripati bumi, dari air
yang terpancar dan sebagainya yang pada dasarnya isyarat untuk mempelajari asal mula kejadian
kita.

a.Tingkatan Nyawa

Adapun Nyawa tumbuh-tumbuhan itu sama dengan derajadnya tubuh perempuan. Adapun nyawa
perempuan itu sama derajadnya tubuh laki-laki, Adapun nyawa laki-laki itu sama dengan
derajatnya tubuh Nabi Muhammad saw yang kuburnya di Madinah Munawaroh. Adapun Nyawa
Muhammad saw itu sama dengan zat Allah Subhanahuwataala.

b.Keterangan tempat Nyawa kita

Pada waktu subuh bertempat di tulang tsulbi

Pada waktu Zuhur bertempat diantara pusat dan tulang belakang

Pada waktu Ashar bertempat pada tulang tengkuk kita

Pada waktu Maghrib Bertempat pada dua alis mata kita

Pada waktu Isya bertempat pada ubun-ubun kepala kita

Pada waktu Witir atau sepertiga malam berada dihati sanubari kita

3). Kiblat Rahasia

yaitu kepada Zat Allah meliputi sekalian. Penjelasannya


bahwa Zatullah adalah Rahasia yang tersembunyi yang tidak serupa dengan mahluk, tidak
berbentuk, tidak berupa, tidak bersuara, tidak berwarna tidak bernama dan tidak ada sesuatupun
yang serupa dengaNya. perhatikan murtabad Ahadiah. Adapun didalam niat itu hadir yang satu
yaitu Allah SWT ( Roh Idhofi) Dialah sebenar-benar Allah SWT (zat yang kita sembah). Adapun
Roh Idhofi itu adalah nyawa kita atau roh Makhdar yaitu nyawa alam ini dan juga biasa disebut
Adam Mokhdar, ini juga yang disebut Hawa, inilah yang bernama Nur Muhammad dan Hakikat
bagi manusia. Dialah yang awal dan yang ahir, yang Zahir, dan yang batin, sesungguhnya Dia
meliputi segala sesuatu.

Hakikat Ahli sunnah wal jamaah, adalah perhimpunan hamba dengan tuhannya. Kodrat dari Allah
SWT, dan usaha dari hamba.

Dan siapapun yang berjalan diatas bumi ini melainkan Ia juga yang memegang tali rambut diatas
ubun-ubun mereka itu.

Fahamkan oleh saudara-saudaraku bahwa Dialah Allah SWT, yang memegang kunci kehidupan kita
yaitu (Nyawa).

Niat bukanlah suatu bacaan didalam hati dan bukan perbuatan hati. Akan tetapi niat
adalah etikat perbuatan, kehendak dan keinginan yang dihadirkan dalam hati. Ada yang
memasang niat dengan bacaan Sahaja aku sholat fardhu zuhur empat rakaat tunai karena Allah
Taala.bahkan mengeraskan suara. Hal ini menyalahi hakekat niat itu sendiri. Ini merupakan
penjahiran kata saja. Bukan niat seperti yang dimaksud penulis dalam bahasan ini. Cukup
etikatkan bahwa kita akan melakukan apa (misalnya sholat fardhu zuhur) kemudian hadirkan
keEsaan Allah SWT .Niat yang sebenarnya sudah tercatat sejak kita teringat akan waktu untuk
mengerjakan sholat, hingga kita bergegas, hingga kita berwudhu dan rakaanya sudah maruf empat
(untuk waktu zuhur) sesuai dengan tuntunan Nabi.

Kesimpulannya bahwa niat itu adalah rukun sholat, sedangkan melafazkannya bukan termasuk rukun.

2. BERDIRI TEGAK.

Apabila niat itu merupakan nafas bagi sholat, maka berdiri tegak merupakan kaki sholat. Perlu
diingat bahwa berdiri tegak adalah termasuk rukun sholat, dan apa yang sudah menjadi rukun,
artinya tidak boleh ditinggalkan akibatnya dapat membatalkan sholat.

Memang agak sulit memahami bahwa berdiri adalah merupakan rukun yang berarti suatu unsur
yang tidak boleh ditinggalkan. Sebab penulis mendapatkan hadist yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairoh, Dia berkata, Saya masuk kerumah Rasulullah saw, pada saat itu, beliau sholat dengan
cara duduk. Lalu saya bertanya, Ada apa gerangan dengan engkau, wahai Rasulullah? Beliau
menjawab, Saya Lapar.

Mendengar jawaban itu, serta merta saya menangis. Beliau lantas berkata Jangan menangis wahai
Abu Hurairoh, sesungguhnya kelaparan di hari Kiamat tidak akan sama dengan kelaparan yang
dialami oleh manusia ketika didunia.

(kitab Al-Wafa Ibnu Jauzi hal-419)


Namun penulis tidak mendapatkan penjelasan lanjut, apakah Beliau Rasulullah melakukan sholat
dengan cara duduk itu apakah pada sholat sunnat atau pada sholat Fardlu. Akan tetapi sehubungan
pada waktu itu Beliau (Rasulullah ) berada dirumah berarti Beliau sedang mengerjakan sholat
sunnat. Terus terang mengenai boleh atau tidaknya sholat dengan duduk menurut kesepakatan
ulama adalah sesuai sebab tertentu berhubung Allah tidak akan memberatkan hambanya. Dan ini
bertentangan dengan kedudukan Berdiri itu sendiri sebagai Rukun. Dasar pemikiran penulius
adalah Sunnah Nabi yang tedapat Pada kitab Al-Wafa karya Ibnu Jauzi tentang sholat rasulullah.
Bahwa Abdullah bin Al-Qosim , dia berkata, dia duduk bersama Abdurrahman bin Abza.
Abdurrahman berkata. Maukah kalian jika saya menjelaskan kepada kalian tentang sholat
Rasulullah saw?, Kami menjawab, Tentu. Kemudian ia langsung bertakbir, kemudian membaca
surat Al-fatihah dan ayat Al-Quran, lalu ruku dengan meletakkan kedua tangannya pada kedua
dengkulnya hingga tulang-tulang menempati posisinya dengan sempurna, lalu bangun hingga
tulang-tulang menempati posisinya dengan sempurna, kemudian sujut hingga tulang-tulang
menempati posisinya dengan sempurna, lalu berdiri. Kemudian pada rakaat kedua beliau
melakukan gerakan yang sama seperti yang dilakukan pada rakaat pertama. Kemudian
dia(Abdurrahman) berkata begitulah tata cara sholat Rasulullah (HR.Ad-Darimi).

Dasar pemikiran disini adalah kesempurnaan posisi sholat yaitu menempatkan tulang-
tulang pada posisi nya dengan sempurna. Dan pada kalimat terakhir (Perkataan Abdurrahman)
Lalu dia berdiri.

Suatu sifat yang bertentangan dengan itu adalah segala sesuatu alasan yang sangat kuat misalnya
seseorang itu betul-betul tidak bisa berdiri. Sakit berat, lumpuh, tidak mempunyai kaki dan
sebagainya.

Pandangan secara lahiriah. Berdiri itu mengandung faedah yang banyak dari segala pandangan
lahir. Ketahuilah bahwa didalam keseluruhan gerakan sholat meliputi posisi berdiri, setengah
berdiri (ruku), duduk, sujud. Apabila kita duduk atau tidak berdiri berarti tidak juga ruku.
Selainnya adalah meluruskan tulang-tulang pada posisi sempurna.

Pandangan isyarat ilmunya. Berdiri merupakan puncak atau pertengahan antara kelahiran kita
dan kematian. Perintah agar kita menyadari bahwa saat kita berdiri pandangan kita adalah kepada
kematian sehingga tiada kesombongan dalam perjalanan hidup ini. Renungkan dan fikirkan secara
akal yang sehat. Bahwa pada saat keluar bayi dari rahim ibu umumnya adalah dalam keadaan
bersujud, kemudian tahap kedua kita bisa duduk, lalu merangkak lalu berjalan tertatih-tatih dan
akhirnya mampu berdiri. Dan pada saat aqil baligh kita sudah mantap berdiri dengan fikiran
mapan (akal sempurna) sebagai seorang yang siap menjalani hidup. Saat itu kita terima kewajiban
sholat. Yaitu setelah berdiri dengan seluruh anggota badan menghadap kepada satu arah yaitu
kiblat. Seterusnya kita melirik kepada ruku yaitu masa kita akan tua dan bungkuk akan tetapi kita
harus tetap berdiri lagi karna tanggung jawab, kemudian melirik kepada sujud dengan posisi
kepala serendah-rendahnya. Adalah isyarat kita akan dikubur (mati). Pandangan selalu kepada asal
penciptaan semula, lalu duduk tahyat sebagaimana riwayat Isra dan Miraz Nabi Muhammad
menerima perintah sholat itu sendiri dan akhirnya memberi salam (kekanan).kepada penghuni
surga, dan memberi salam (keiri) sadar kita masih berada didunia.

Pandangan Isyarat Batin . Yaitu bahwa berdiri sempurna itu adalah bentuk dari huruf alif.yaitu
pengesaan terhadap Allah SWT. Lebih jelasnya kajilah bacaan-bacaannya. Dan doa-doanya.
Bahwa kita adalah mahluk dalam bentuk yang sempurna, tujuh titik kekuatan pada tubuh,(dahi,
kedua lengan, kedua lutut, kedua kaki). Bentuknya seperti anak panah yang mengarah kelangit.

Isyarat bathinnya meliputi kesempurnaan bahwa Allah menciptakan kita dalam bentuk yang sangat
sempurna, baik dari bentuk tubuh, ruas-ruas tulang dan tingkat keseimbangannya. Bedalah antara
manusia itu dengan binatang. Bahwa manusia
dapat berdiri dengan tegak dengan menghadapkan seluruh wajah kearah kiblat baik zahir maupun
batin.

Isyarat Rahasia.sesungguhnya seluruh anggota tubuh merupakan rahasia daripada alam ini.
Meliputi rahasia tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.

Adapun tujuh lapis bumi merupakan tulang, daging, darah, otak, urat dan lemek. Adapun tujuh
lapis langit meliputi Roh kudus, Roh Idhopi, Rohani, Roh Rewani, Roh Hayawani, Roh Nabati, Roh
Jamadi. Kesmuanya terangkai dengan rapi menjadi bentuk kalimat Tauhid . .(
)pembahasannya akan penulis uraikan lebih jauh pada bab selanjutnya.

3.TAKBIRATUL IHRAM

Takbiratul ihram adalah permulaan miraz.

Makna sebenarnya adalah penyerahan diri kepada Allah SWT. Menyatu dengan kebesaran-Nya dan
keesaanya semata.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT. Sbenar-benarnya Tuhan adalah Dia yang tiada bisa kita
melihat-Nya, merasakannya bahkan kita tidak mampu mengenal-Nya. Tiada sesuatu apapun yang dapat
diumpamakan terhadap-Nya. Hakekat putus kepada pengenalan cahayanya yang suci dan sifat-sifat yang
hak bagi-Nya saja. Meski lautan dijadikan tinta, ranting-ranting dijadikan pena dan daun-daun dijadikan
kertas tempat menulisnya, maka tidak akan mampu menuliskan betapa besar karunia dan nikmat Allah
itu, padahal karunia dan nikmat-Nya itu adalah bentuk penjahiran-Nya (bentuk ciptaan-Nya). Dan
dimanapun kamu menghadap maka disitulah kita melihat-Nya. Betapa luas kekuasaa-Nya yaitu meliputi
segala sesuatu baik yang zahir maupun yang batin.

Awal permulaan Khusu kita dalam sembahyang, letaknya adalah pada takbiratul ikhram. Pujinya
adalah Allah Maha Besar. Satukan diri dengan alam dengan hakekat batin, tanggalkanlah setiap
penyembahan kepada sesuatu, sebab tiada apa-apa yang bisa kita sembah sebab segala sesuatu yang kita
dizahirkan baik secara lahir maupun batin bukanlah Dia yamg sebenar-benarnya. Tuhan kita tidak serupa
dengan sesuatu apapun.

Penulis tidaklah mengada-ada, akan tetapi inilah yang sebenarnya. Hakekat sholat adalah
penyatuan. Yaitu antara hamba dan Nurnya, kemudian antara Nurnya dan Zatnya dan antara zatnya dan
zatnya, kemudian hingga tiada sesuatu antara keduanya. Fahamkanlah hal ini dengan sebenar-benarnya.

Saudaraku yang memahami ilmu. Bermula daripada menyempurnakan niat, lalu kemudian berdiri tegak
dengan sempurna, suci zahir dan batin, lalu kemudian menarik nafas kemudian mengangkat takbir dengan
kalimat , ,(tanpa mengartikan maknanya karna itu adalah nama), berhentinya nafas (antara nafas masuk
dan nafas keluar), satukan diri dengan kehampaan, tiada ada rupa, warna, rasa, nama dan segala bentuk
penzahiran, teruskan kalimat ( tanpa mengartikan maknanya karna itu adalah suatu sifat), dengan
sesempurna mungkin. Dengan demikian sempurnalah penyembahan, sempurnalah puji-pujian, sempurnalah
Ketauhidan. Yaitu bermula dari (Kita sebagai khalifah dimuka bumi) menyembah sang pencipta (tidak aku
ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaku), Kekuasaan pencipta menyembah
pencipta (Tiada daya dan upaya melainkan kekuatan Allah semata), Pencipta kepada zat.(Didalam diri manusia
itu ada Nur Muhammad, dan Nur Muhammad itu adalah Zat Allah).Zat kepada Zat (Segala sesuatu berasal dari
Allah dan kembalinya juga kepada Allah). Sampai disini jelaslah kita kepada pemahaman ketauhidan itu yaitu
Esa segala sesuatu.

Adapun perasaan kita dalam berdiri itu adalah didalam Jalalullah bertempat dialam nasut. Terhimpunlah
sifat Ujud, Qidam, Baqa, Muhallafatulilhawadisy, Qiyamuhu binafsih.

4. MEMBACA SURAT AL-FATIHAH

Adapun Puji segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, meliputi puji-pujian antara
mahluk dan penciptanya, antara mahluk sesama mahluk, antara pencipta dengan ciptaanya, dan
antara pencipta dengan dirinya sendiri, ini yang dimaksudkan dengan segala puji. Saudaraku
hendaklah kita memahami dulu makna kata puji, terpuji, dipuji,dan memuji dalam makna yang
sebenarnya. Dalam bahasa kalimat ini hanya untuk sesuatu yang sangat berharga dan sangat kita
sanjung, kagumi dan sebagainya, oleh sebab itu untuk dapat memuji Allah dengan debenar-benarnya
kita tidak akan mampu mencapai derajat yang tertinggi dari puji-pujian itu melainkan bila kita
diberikan ilham. Kendati demikian tingginya ilham Allah itu, masih juga tidak dapat menyamakan
dengan keadaan Zat yang sebenarnya. Maka daripada itu pujian kita adalah kepada sifat derajat kasih
dan sayang Allah SWT sejauh mana yang kita kenal. Perhatikanlah kisah penciptaan NabiAllah Adam
as..Akan kita bahas lebih lanjut pada bab selanjutnya.kalimat pertama yang diajarkan Allah adalah
Alhamdulillah yaitu sewaktu roh Allah sampai kepada hidung yang membuat adam bersin, lalu Allah
membalas pujian adam as dengan kalimat yarhamkallah.
Mahapemurah lagi maha penyayang, yaitu menjadikan tuhan yang kita maksudkan adalah
tuhan yang maha. Maha dari segala-galanya, tiada yang dapat menandingi-Nya dari segala sifat
apapun. Maha pengasih lagi maha penyayang yaitu sifat tertinggi, maka fikirkanlah dengan sebenar-
benarnya, tentang makna pengasih, penyayang. Bagaiman kita bisa ingkar terhadap Kasih dan sayang
Allah yang telah memberikan nikmatnya terus menerus, tidak akan ada sesuatu apapun selain
daripada Dia yang memiliki segala sersuatu yang dapat memberikan kenikmatan terus-menerus tiada
henti kepada sekalian alam, melainkan Dia Maha kaya dan tidak berkurang sedikitpun kekayaan-Nya,
Dan tiadapula merasa rugi, akan tetapi, kitalah yang tidak mau memikirkan dan mensyukuri nikmat
Allah, bacalah kisah Nabi Allah Daud as.
Raja atau Penguasa atau kekal, Yang menguasai hari pembalasan, Hari pembalasan
adalah hari dimana manusia dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan segala amal
perbuatannya selama hidup didunia. Setelah Allah memberikan nikmatnya kepada kita baik langsung
ataupun melalui perantara, dengan kasih sayangnya, maka pada hari itu akan kelihatan siapa yang
benar-benar bersyukur dan tidak menjadikan kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya, untuk
berpoya-poya dan bermegah-megahan didunia.Dan Allah benar-benar akan memberikan balasan.
Sejauhmanapun kemegahan didunia ini seperti kemegahan seorang raja yang disanjung dan
dihormati, tidak akan menjadi apa-apa dihadapan Allah, dan dihari pembalasan Allahlah Raja dari
semua raja didunia itu, Dan Allah Maha kekal kerajaan-Nya. Kerajaan termegah didunia adalah
kemegahan yang diberikan Allah kepada Nabi Sulaiman as, merupakan gambaran betapa Nabi Allah
Sulaiman telah memerintah didunia kepada alam. Akan tetapi Nabi Allah sulaiman as tidak
mengingkari nikmat Allah itu, dan Allah memasukkannya kedalam golongan orang-orang yang shaleh
dan dirahmati. Kejelasannya akan kita bahas pada bab selanjutnya.
Keempat ayat diatas adalah merupakan gambaran bagi manusia untuk dipelajari betapa Allah
itu Maha pengasih lagi maha penyayang, yang memiliki segala puju-pujian yang maha tinggi, yang
tidak pernah-putus-putusnya memberikan kasih sayang-nya tanpa ada kerugian, Merupakan
gambaran sifat kekuasaan Allah yang memiliki alam ini untuk manusia.akan tetapi pelajaran
terpenting adalah bahwa kita mesti sadar, semua itu hanya cobaan bagi kita, dan Allah akan meminta
pertanggungjawaban atas segala perbuatan kita atas nikmat-Nya yang diberikan, dan Dialah
penguasa-yang sebenar-benar penguasa. Dan Dia memiliki kenikmatan yang tiada putus yang akan
diberikan kepada siapa saja yang bersyukur.Dialah yang memiliki kerajaan Dunia dan Kerajaan
Akhirat.
Hanyakepada Engkau kami menyembah dan Hanya kepada Engkau kami memohon
pertolongan. Hannya artinya tidak kepada yang lain, penyembahan hanya kepada Tuhan yang
digambarkan pada ayat 1 sampai dengan ayat 4. Menyembah kepada yang ghaib yang tidak serupa
dengan mahluk,yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang memiliki segala puji-pujian tertinggi,
yang memberikan kasih sayang kepada kita juga kepada alam semesta tida henti dan tiada merasa
rugi. Dan Hanya kepada Dialah yang memiliki hari pembalasan satu-satunya tempat kita meminta
pertolongan. Apabila kita meminta pertolongan kepada selain daripada Dia, niscaya dihari
pembalasan tiada dapat menolong kita lagi. Gambaran ayat ini adalah pengEsaan Allah dari segala
bentuk penyembahan dan bentuk penyerahan diri, sebagaimana penyembahan dan penyerahan diri
Nabi Allah Ibrahim as kepada Tuhannya. Akan kita bahas nanti pada bab selanjutnya.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, Artinya setelah keyakinan bahwa kepada Allah saja kita
memohon pertolongan, maka bentuk pertolongan itu hanyalah petunjuk. Maksudnya petunjuk
kepada jalan yang lurus. Yaitu ketauhidan. Dan jalan penyerahan diri (juhud) kepada Allah SWT
tuhan seru sekalian alam. Lihat Al-Qur-an surat Al-anam ayat 71-72. Petunjuk adalah kalam. Atau
bisa dikatakan hidayah, atau terbukanya hati dan pemahaman terhadap nikmat dan kekuasaan Allah
tanpa keraguan, seperti petunjuk orang-orang yang telah dianugerahi petunjuk ketauhidan yang tidak
merugi dunia dan akhirat. Saudaraku, nikmat tertinggi dalam ketauhidan adalah dapat mengenal
tuhan.
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka ; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Makna ayat ini adalah satu yaitu jalan
kepada Allah, seperti jalan orang-orang saleh. Sesungguhnya Allah sudah menciptakan dua jalan yang
mendaki dan sukar, diantaranya adalah jalan kebaikan (jalan Kanan), dan jalan kekufuran (jalan
kiri). Kedua-duanya sukar dan kita menginginkan jalan yang kanan (jalan kebaikan). Akan tetapi
kehidupan dan nafsu seslalu menyertai kita dan bisikan setan selalu mengincar kelemahan kita,
sehingga terkadang kita tidak dapat membedakan jalan yang mana yang sebenar-benar jalan yang
dianugerahi nikmat oleh Allah SWT. Maka dari itu surat ini dibaca setiap hari dalam sembahyang.
Agar setiap waktu petunjuk datang dalam langkah kehidupan kita. Agar diketahui bahwa sebenar-
benar petunjuk itu yaitu kita disuruh agar menyerahkan diri kepada tuhan semesta alam. Termasuk
didalamnya bersyukur, bersabar dan bertawakkal.
Saudaraku yang menginginkan petunjuk kepada jalan yang lurus. Amat tidak logis dan
terkesan main-main bila setiap hari kita mohon petunjuk akan tetapi permohonan kepada siapa ? kita
tidak mengatahuinya. Dan jikalau Allah memberikan petunjukk-Nya sementara kita tidak dapat
mengenal petunjuk itu. Oleh sebab itu masuklah kedalam agama islam sepenuhnya, dengan hati baik
zahir maupun batin. Inilah makna syariat sembahyang itu yang mewajibkan kita untuk
melakukannya setiap lima waktu, agar kita mempelajarinya. Sedangkan hakekatnya adalah
menjalankan petunjuk itu sendiri, yaitu menyerahkan diri kepada Allah tuhan semesta Alam.
Biasanya orang yang benar-benar mempelajari isi kandungan suratulfatihah ini tidak akan
cukup tiga tahun bahkan lebih, karena Ia merupakan kerangka dasar dari seluruh isi Al-Quran yang
mengandung makna ketauhidan. Berbeda dengan orang-orang yang diberi hidayah kefahaman, hal
ini akan menjadi mudah baginya karena Allah yang memudahkannya.Dan amat merugi orang-orang
yang tertutup hatinya. Pada bab selanjutnya akan penulis uraikan tentang makna-makna ayat-ayat
dan huruf-huruf didalam Suratul Fatihah ini, mudah-mudahan dapat dijadikan bahan berfikir untuk
menetapkan keyakinan terhadap keEsaan Allah yang sebenar-benarnya.

5. RUKU'

Ruku adalah perbuatan didalam sholat setelah rukun membaca suratul fatihah. Pujinya adalah
Maha Suci Allah Yang Maha Agung. Adapun secara Hakikat, Ruku itu merupakan telinga
daripada sholat, secara syariat bahwa hamba memuji dan Tuhan mendengar Pujian hamba.
Maka kajilah bacaan-bacaannya niscaya akan lebih mudah memahaminya.
Rukuk artinya tunduk. Menurut tafsir departemen agama bahwa rukuk itu adalah tunduk
kepada perintah Allah, adapun perintah rukulah bersama orang-orang yang ruku yaitu sholat
berjamaah. Perhatikan ayat Al-quran surat Al-Baqarah ayat 43, yang berbunyi Dan
dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukulah bersama orang-
orang yang ruku.Lihat pula ayat lain diantaranya surat 2/115,surat 3/43,surat
9/112,surat 22/26,surat48/29,surat77/48, yang dengan demikian dapat memperjelas makna
ruku yang sebenarnya. Didalam sholat ruku yaitu merupakan gerakan dalam solat dengan
posisi membungkuk, tangan diletakkan diatas kedua lutut, sehingga posisi pantat dan kepala
sejajar. Sesungguhnya itu merupakan isyarat bahwa kitra mesti bekerja keras didalam dunia
dengan hati selalu mengingat Allah swt dan tidak berpecah belah. Seperti dalam surat 48 ayat
29, kekuatan islam adalah kepada kecintaannya terhadap sesama, dan itu modal utama
kemenangan umat islam. Kesempurnaan sholat yaitu terutama kepada ruku yaitu pada
hasilnya, yaitu seseorang itu mencintai sesama dan tidak ada yang dapat disombongkan karena
kepala dan pantat sama tingginya, sedangkan penglihatan hanya kepada kematian dengan
isyarat mata menghadap kebumi tempat kita akan dikubur, sehingga puji-pujiannya hanya
kepada Allah yang maha agung tempat bergantung segala yang agung, dan yakin Allah itu maha
mendengar siapa saja yang memujinya. Kesimpulannya bahwa kita diperintahkan untuk
menyembah kepada Allah saja Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang sebagaimana
hakekat membaca suratulfatihah, jalannya adalah dengan berzakat yaitu menjauhkan diri dari
sifat kecintaan terhadap dunia dengan mengasihi sesama, mensucikan diri dengan memberikan
hak-hak orang lain serta menjauhkan diri dari memakan dan meminum barang yang haram
(Hakekat Allah maha suci), dan tidak berpecah belah.

6. BERDIRI DARI RUKUDAN ITIDAL


Rahasianya adalah meluaskan pandangan kita nanti didalam kubur. Saudaraku, setelah
kita mengalami fase kematian, yaitu batas paling akhir dari kehidupan kita didunia, yang juga
merupakan putusnya segala aktivitas keduniaan termasuk amal perbuatan. Kecuali tiga perkara
yaitu sedekah kebaikan yang ikhlas yang masih mengandung manfaat bagi manusia yang masih
hidup, maupun kepada mahluk lain atau terhadap alam ini baik berupa harta, ilmu, atau
nasehat atau keberhasilan dalam memelihara amanah Allah seperti anak dan sebagainya.
Seblebihnya adalah berkah dari Allah SWT. Kemudian setelah kita mati, kita akan dibangkitkan.
Inilah yang dinamakan bangun dari ruku, pujinya adalah Tuhanku, kepada-Mu aku bersyukur,
dari terhamparnya langit dan luasnya bumi, dan dari segala apa yang aku pinta,dari segala
sesuatu setelahnya. Melihat doa dan pujian serta ungkapan rasa syukur yang diajarkan Nabi
ini, sudah jelas bahwa selama hidup kita didunia, Allah telah berikan nikmatnya kepada kita
melalui lagit dan melalui bumi tanpa harus kita pinta, kemudian Allah berikan juga sebagian
dari yang kita pinta. Kemudian setelah mati, Allah masih lagi memberikan nikmatnya berupa
hadiah rasa syukur kita ibarat tandan pisang yang tak berhenti berbuah, yaitu amal yang
berkepanjangan, sehingga kita dibangkitkan dipadang mahsyar. Yitu menghadap kepada yang
menguasai hari pembalasan. Agar difahami, bahwa keadaan ini yang ditakutkan oleh orang-
orang yang sudah mengerti sehingga mereka menambah sunnahnya dengan kunut yang pada
hakekatnya bahwa, kehidupan didunia ini tidak lain adalah peperangan yaitu melawan hawa
nafsu, dipadang mahsyar itu kita menerima hasilnya baik berupa kemenangan atau kekalahan.
Semoga Allah menempatkan kita dalam barisan orang-orang yang beruntung. Penjelasan lebih
lanjut akan saya uraikan pada bab berikutnya.

7. SUJUD
Secara zahiriah, sujud adalah bentuk dari penghambaan diri yang paling sempurna,
secara bahasa saja bahwa sujud yaitu ungkapan dari perasaan taat, tunduk patuh dan pasrah.
Dan dalam hakekatnya bahwa sujud itu mengandung makna kedekatan kita kepada fitrah yang
sebenarnya yaitu dekatnya kita kepada asal mula penciptaan kita, dimana ketujuh titik sholat
berada pada garis yang sama dan menempel pada bumi tempat kita berpijak. Sesungguhnya
bumi itu adalah ibu kita, dan langit adalah bapak kita (peristilahan). Tanah adalah sarang dan
langit adalah pandangan. Rahim ibu itu adalah sarang air mani, rahim itu tempat segala sumber
makanan begitulah juga bumi. Langit adalah segala tempat pandangan yang tiada batas dan
penaklukkan. Dan dilangitlah tempat berkumpulnya segala roh. Jadi makna sujud adalah
kedekatan kita kepada Allah sehingga disegerakan kita dalam hisab yang diistilahkan bahwa
sujud itu segera berjalan dititian sirotol mustaqim.

Hakekat salam kanan adalah gambaran diri manusia, bahwa sesungguhnya manusia itu
tidak ubahnya nabi Muhammad saw, dijadikan Allah SWT sebagai Khalifah dimuka bumi yang
berkewajiban yang sama, dengan kudrat yang sama pula. Yaitu lahir dan mati, berdosa dan
beribadah, lapar dan haus, sama mempunyai nafsu. Dan sebagainya. Inilah hakikat jasad nabi
kita muhammad, dan ini juga hakikat penciptaan manusia dalam bentuk yang sempurna. Yaitu
sejak penciptaan kali pertama berbentuk nama, dan berbentuk cahaya yang tertulis di tiang arsy
yaitu nur Muhammad, dan zahir kedunia dalam bentuk nyata. Dan perhatikan pula tentang
kelahiran kita dan lihat pula Al-Quran surat At-Thariq ayat ; 5 12 ), agar memperjelas
pemahaman.
perhatikan pula Al-Quran surat Al-Muminuun ayat 12 - 22).
Saudaraku, sesungguhnya sirotol mustaqim itu adalah dunia ini, dunia yang fana ini,
maka berjalanlah dimuka bumi ini dengan merendahkan diri dan tunduk patuh kepada Allah
semata, inilah jalan yang lurus, janganlah durhaka dan berbuat zalim diatas muka bumi ini,
sesungguhnya bumi ini adalah ibu kita, yang suatu saat kita akan berpisah seperti putusnya tali
pusat waktu kita dilahirkan. Akan penulis uraikan pada bab selanjutnya.bacalah (Al-Quran 16 :
49 ).

8. DUDUK ANTARA DUA SUJUD


Yaitu duduklah kita dbawah panji-panji nabi nanti dipadang mahsyar. Sesungguhnya
Allah SWT telah menjanjikan akan datangnya hari berbangkit. Saudaraku, setelah manusia itu
dilahirkan kedunia yang fana ini, lalu dibebankan dengan berbagaimacam perintah dan
larangan, maka manusia itu akan dimatikan. Apabila sujud adalah merupakan hakekat ilmu
tentang asal mula kejadian, maka duduk iftiras adalah hakekat ilmu tentang kebangkitan. Maka
akan tenang dan amanlah bagi orang yang mendirikan sholat sehingga mendapatkan tempat
bernaung (barisan terbesar) pada hari dia dibangkitkan. Tempat bernaungnya adalah panji-
panji Rasulullah saw.
Saudaraku, marilah kita melihat bahwa sesungguhnya duduk iftiras berada diantara dua
sujud. Sujud yang pertama adalah kembalinya manusia kepada asal mula penciptaannya.
Sedangkan sujud yang kedua adalah kembalinya manusia kepada penciptanya, yaitu berjumpa
tuhannya dan memberi salam kepada penghuni syurga. Jadi duduk iftiras adalah perantara
sebenar-benar perantara yaitu antara dua persaksian antara awal kejadian dan akhir kesudahan.
Akan penulis jelaskan lebih terperinci pada bab berikutnya.

9. DUDUK TASYAHUT (DUDUK TAHYAT)


Marilah kita memperhatikan sejarah isra dan miraz nabi kita Muhammad saw. Dengan
demikia maka akan jelaslah hakekat ilmu atau makna sebenar-benarnya tentang rukun duduk
tahyat dan membaca tahyat.
Saudaraku yang tidak henti-hentinya menuntut ilmu dan berjihad mencari keredhoan Allah
SWT, Hakikat sebenarnya untuk apa kita menuntut ilmu dan beribadah adalah rahasia ilmu
yang tersembunyi didalam rukun kesembilan ini. Yaitu mendapatkan kebesaran dan rahmat
Allah dipadang mahsyar. Rukun kesembilan ini mewakili empat rukun lainnya, yaitu membaca
doa tahyat, membaca syahadat, bersalawat, dan salam. Dan perhatikanlah bahwa keempat
rukun itu adalah simbol-simbol kalimah tauhid.
Baiklah, perlu rasanya diceritakan tentang peristiwa dilangit pada saat perintah sholat itu
diturunkan. Bahwa Rasulullah pada malam kemuliaan telah miraz ke sidhratul muntaha. Dan
berjumpa dengan tuhan yang menciptakannya (mohon ikuti saja cerita ini dan jauhkan
penafsiran yang bukan-bukan, sebab cerita ini adalah ungkapan suatu kejadian, sedangkan
hakikat kejadian yang sebenarnya akan dibahas pada bab berikutnya). Dan Rasulullah
mengucapkan segala macam ucapan selamat, berkah, kebahagiaan dan kebaikan kepada Allah
SWT, dan Allah bersalawat kepada Nabi Muhammad, kemudian Nabi bersalawat pula atas
dirinya dan ummatnya. Dan peristiwa ini disaksikan oleh jibril as, kemudian malaikat jibril
mengucapkan dua kalimah syahadat. Dan kemudian bersalawat pula. Dengan cerita ini maka
terlihat ada empat unsur bagian didalam cerita penciptaan alam semesta ini. Yaitu Adanya
Tuhan, Adanya manusia, adanya utusan (nabi Muhammad), adanya saksi (malaikat jibri as).
Dan barangsiapa yang memahami ilmu dan hakekat peristiwa ini, maka mudahlah ia menjawab
pertanyaan-pertanyaan malaikat nungkar dan nangkir sehingga tertutuplah baginya pintu api
neraka jahannam. Dan kemudian berbahagialah ia seraya mengucapkan salam kepada
penghuni-penghuni surga. Akan dibahas pada bab selanjutnya.

10. MEMBACA TAHYAT


Selain sebagai isyarat ilmu dalam rangka mengenal peristiwa besar isra dan miraz Nabi
Muhammad saw, Juga sebagai isyarat ketauhidan untuk memudahkan menjawab pertanyaan
nungkar dan nangkir didalam kubur.

11. SALAWAT
Sesungguhnya Allah dan para malaikat bersalawat atas nabi, maka kita diwajibkan bersalawat
atasnNya pula (Al-Quran surat 33/56), maka dengan ini kita kenal hakekat salawat yang
sebenarnya sehingga tertutuplah pintu-pintu jahannam itu. Dan oleh sebab itulah salawat
menjadi amalan yang langsung kepada Nabi Muhammad, dan Nabi Muhammad itu adalah
utusan yang telah meminta syafaat untuk ummatnya. Dan sesungguhnya permohonan syafaat
itu sudahpun di pohonkan dan sudahpun dikabulkan dan sudahpun disaksikan. Yaitu syafaat
bagi sekalian hamba-hamba Allah yang sholeh.

12. SALAM
Salam yang menjadi rukun didalam sholat ini adalah salam kepada penghuni-penghuni
surga, dan mereka penghuni-penghuni surga juga memberi salam. Maka masukilah surga itu
dengan memberi salam. Dan mereka menyeru kepada penduduk surga ; salaamunalaikum.
(Al-Quran Surat 7/46).

13. TERTIB
Adalah pertemuan kita Dengan Allah SWT. Hakikatnya adalah bahwa sejak kita mula
terlahir kedunia , mengalami beberapa tahapan. Dan tahapan ini berjalan sesuai urutannya,
sebagaimana contoh berikut bahwa setiap manusia awal mulanya bayi, kemudian tumbuh
menjadi setengah baya kemudian tua, dan hal ini tidak boleh dibolak balik. Dan hakikat ini
adalah hakikat pewrjumpaan manusia dengan tuhannya.
Demikianlah keterangan yang dapat dituliskan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
kita semua dalam usaha memeahami makna perintah sholat yang sesaungguhnya. Bermula dari
menetapkan etikat, maka ilmu menjadi yang lebih utama. Sebab itulah kewajiban sholat
menjadi rukun didalam kehidupan kita. Etikat adalah iman, dan sholat adalah ilmu, puasa
adalah latihan pembersihan jiwa, zakat adalah pengamalan dan haji adalah penyatuan yaitu
kepada tujuan akhir memenuhi panggilan Allah SWT dan panggilan Allah itu adalah kepada
Takwa.

Diposkan oleh Abdul Jabbar habib basuni di 01.09


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: rahasia sholat

Reaks

i:

Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Laman
Beranda

DO'A

Cari Blog Ini

Cari

Selamat Bergabung. semoga karya-karya saya dapat bermanfaat sebagai


bahan berfikir dan memikirkan kebenaran.

Arsip Blog

2011 (20)
2012 (8)
o April (3)
MUTIARA SYAIR (Abdul Jabbar Habib)

BAB II IILMU LADUNI rahasia sholat

TERJEMAH AL QUR'AN SURAT AL 'ALAQ


o Mei (3)
o November (1)
o Desember (1)
2013 (7)
2014 (1)

Follow by Email

Submit

Jemaah blog

Mengenai Saya
Abdul Jabbar habib basuni
Abdul Jabbar Bin Habib Basuni adalah nama dikenal, Muslimkin adalah nama
dilahirkan. karangan mempawah sebelah hulu adalah kota kelahiran.
Hamba adalah anak dalam bungkusan, menangis tatkala berkumandangnya azan, hari
jum'at legi jam empat subuh adalah waktunya, saat pertama hamba hadir didunia fana.
Hamba belajar agama mula-mula dari orang tua, kemudian belajar didua
sekolah,dimadrasah Ibtida'yah Darul Falah sore hari, dan di sekolah dasar negeri pada
pagi hari.selanjutnya ke SMP, kemudian melanjutkan ke SMA, jurusan Biologi.
Kemudian melanjutkan ke Univesitas Muhammadiyah Pontianak jurusan Manajemen
Perusahaan.
Hamba pernah bekeja Diperusahaan sapi Perah sebagai tenaga pemasaran, kemudian
pernah membuka perusahaan bersama teman-teman Kuliah dan menjadi kepala bagian
logistik. Hamba juga pernah memimpin perusahaan kecil PD.Dana Asri, sebagai Manger
operasional.
Kemudian hamba hijrah kemekkah, dan menjadi syekh Haji membantu neneknda
Syehah Kalsum Ahmad Bujan Al Pentiani, selama dua tahun. kemudian setelah beliau
meninggal Dunia, saya menjadi pembimbing Haji non Organisasi khusus jemaah haji
kalimantan Barat, saya dikenal dengan nama Ustadz Abdul Jabbar Habib Mekkah.
Selama dimekkah saya membuka usaha sejenis CV. yang bernama Muasasah Al-Seef
Decoration Est. yang hingga saat ini masih berjalan.
Selama dimekkah, kebanyakan waktu dihabiskan untuk menkaji sejarah manusia dan
peradaban bangsa Arab. sengaja hamba kaitkan dengan pemahaman ilmu Tauhid, sebab
kitab-kitab warisan ayahanda lebih banyak membahas ilmu Tauhid. dan hasil penelitian
hamba, tercurah dalam sebuah karya tulis, yang hamba beri judul Karya ilmuah sifat dua
puluh tentang Hakikat Ilmu Dalam Sifat. namun sudah delapan tahun karya tulis hamba
belum dapat diselesaikan. dikarenakan pengenalan tauhid ini tidak hamba tulis sebelum
mempraktekkannya terlebih dahulu, terutama tentang zikir dan meditasinya.
Sepanjang perjalanan pengkajian ini, hamba menemukan suatu metode zikir untuk
menembus tabir ghaib, yang mampu membawa seseorang masuk kedalam alam
kesejatian rasa. dan sudah banyak pula yang mencobanya, mulai dari istri saya, teman-
teman dan bahkan ada dua orang syekh berasal dari Surya dan mesir.
Pencapaian derajat kesempurnaan dalam tareqat zikir adalah tergantung diri pribadi
seorang itu sendiri, tingkat keyakinan dan kesucian hatinya dsb. namun metode yang
hamba temukan adalah efektif dan sangat jelas dan mudah difahami dan bisa langsung
dipraktekkan.
Insya Allah pada suatu waktu saya akan menerangkannya. semoga bermanfaat.
demikian sekilas tentang hamba yang dhoif ini, dan hamba membuka diri bagi siapa saja
yang ingin bertanya tentang ilmu Mengenal diri dan alam sejati.
wasalamu'alaikum wr.wb
Lihat profil lengkapku
Entri Populer

BAB II IILMU LADUNI rahasia sholat


BAB II IILMU LADUNI Kebanyakan beranggapan bahwa ilmu laduni adalah
sebentuk ilmu yang datang secara sendirinya tanpa ...
MUTIARA SYAIR (Abdul Jabbar Habib)
Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun...daun yang tdk pernah
membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya And...
BAHAN KHUTBAH JUM'AT NUZUL QUR'AN OLEH : ABDUL JABBAR HABIB
BASUNI MEKKAH
NUZUL QUR'AN OLEH : ABDUL JABBAR HABIB BASUNI MEKKAH
Khutbah pertama ...
karya Ilmiah Sifat 20 Ilmu Laduni"Rahasia Ilmu Dalam Sifat" (Abdul Jabbar
Habib)
A. PENTINGNYA ILMU DALAM RANGKA MENGENAL DIRI Dengan nama Allah
yang maha pengasih lagi maha penyayang. Apabila kita memperhatika...
TERJEMAH AL QUR'AN SURAT AL 'ALAQ
SURAT AL 'ALAQ 1-5 perbaikan dari terjemahan DARUSSALAM MAKKIYYAH surat
ke-96 : 19 ayat 1. ...
KARYA ILMIAH SIFAT 20 ILMU LADUNI. TENTANG RAHASIA ILMU DALAM
SIFAT BAB II ILMU LADUNI
2. RUKUK Ruku adalah perbuatan didalam sholat setelah rukun membaca
suratul fatihah. Pujinya adalah Maha Suci Allah Yang Maha A...
hakikat tujuh huruf
Sedang untuk waqaf jibril (waqof yang diajarkan malaikat Jibril pada Nabi
Muhammad) ada sembilan tempat dalam al-Quran, yaitu pada ayat...
KUMPULAN SYAIR SIFAT DUA PULUH
KUMPULAN SYAIR SIFAT DUA PULUH KYAI BUHRAM IDHAM (MUHAMMAD JUHAR)
TAHUN 1371 H Disalin dalam bahasar Arab Melayu Oleh Bapak Za...
MATERI KHUTBAH IDUL ADHA
KHUTBAH IDUL ADHAH KARYA UST.ABDUL JABBAR HABIB KARANGAN
...
Ilmu Mengenal Diri Dan Alam: Hakikat Puasa
Ilmu Mengenal Diri Dan Alam: Hakikat Puasa
http://Ilmutariqah.blogspot.com/ilmu mengenal diri dan alam by gyadiska@gmail.com.
Template PT Keren Sekali. Gambar template oleh Nikada. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai