Disusun Oleh :
Eviana ( 2011. 35. 1546)
Yusnia Pohan ( 2011. 35. 1484)
Yuniasih Solifah ( 2012. 35. 1805)
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Ahmad Dahlan Jakarta
2014/2015
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan
tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul
tahun 1683. Manufaktur dalam arti yang paling luas adalah proses merubah bahan baku menjadi
produk. Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap
proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan
pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi,
mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan.
Manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai
variasi sumberdaya dan aktifitas sebagai berikut:
- Perancangan Produk - Pembelian – Pemasaran
- Mesin dan perkakas - Manufacturing – Penjualan
- Perancangan proses - Production control – Pengiriman
- Material - Support services - Customer service
Sesuai dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari
perancangan produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta pengelolaan sistem
produksinya (sistem manufaktur). Sistem computer integrated manufacturing (CIM)
mengintegrasikan sistem manufaktur fisik dengan sistem manufacturing resource planning (MRP
II)
Sistem manufaktur tanggap cepat adalah system CIM ( Sistem Manufaktur terintegrasi
computer) dimana system manufaktur dan system perencanaan sumber daya manufaktur (MRP
II) terintegrasikan dengan teknologi mutakhir mencakup EDI , indentifikasi otomatif dan
pemprosesan terdistribusi. CIM ( Computer Integrated Manufacturing ) merupakan pendekatan
terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen –
komponen sistem CIM biasanya mencakup :
Stasiun – stasiun kerja perancang bantuan komputer ( Computer Aided Design - CAD).
Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.
1.Memiliki fleksibilitas yang lebih besar dan mengikuti perubahan kebutuhan konsumen.
2.Menghemat investasi pada sediaan bahan.
3.Meningkatkan kualitas produk dengan mengurangi pengerjaan kembali dan produk cacat.
4.Jadwal produksi yang optimal dengan penyesuaian yang dinamis terhadap perubahan kondisi.
5.Memperpendek siklus produksi.
Gambar MRP :
Teknik Integrasi Sistem Manufaktur Tanggap Cepat
Pemprosesan transaksi dalam system manufaktur tanggap cepat terdiri dari 6 tahap yaitu :
1) Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi mencakup penetapan produk-produk mana yang akan diproduksi
dan penjadwalan produksi untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya produksi. Penetapan
produk-produk mana yang mau diproduksi memerlukan keterpaduan antara permintaan produk,
kebutuhan produksi dan sumberdaya produksi yang tersedia dalam perusahaan. Berikut contoh
diagramnya :
Pengendalian Intern merupakan struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat
yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi,memajukan efisiensi di dalam usaha, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Definisi di atas menunjukkan bahwa suatu system pengendalian intern yang baik itu akan
berguna untuk :
1. Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Memajukan efisieni dalam operasi.
4. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu.
Suat system pengawasan intern yang memuaskan harus meliputi :
Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab-tanggungjawab fungsional
secara tepat.
Suatu system wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna untuk
melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pemdapatan-
pendapatan dan biaya-biaya.
Praktek-praktek yang sehat harus dijalankan di dalam melakukan tugas-tugas dan fungis-
fungsi setiap bagian dalam organisasi.
Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengant anggung jawabnya
Pengendalian intern adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan,(b) efektivitasdan efisiensi operasi, dan(c)
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dari defenisi pengendalian tersebut terdapat
beberapa konsep dasar berikut ini :
1. pengendalian merupakan suatu proses. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan tertentu, bukan tujuan itu sendiri.pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan bersifat
pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur entitas
2. pengendalian dijalankan oleh orang.pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan
dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang menckup dewan
komisaris, manajemen dan personel lain.
3. pengendlian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan
mutlak, bagi manajemen dan komisaris entitas.
Pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini :
a. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orangnya.
b. Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai
tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola
c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan.
d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapandan pertukaran informasi dalam
suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kerja pengendalian intern sepanjang waktu.
Keterbatasan Struktur Pengendalian Intern Suatu Entitas Struktur pengendalian intern setiap
entitas memiliki keterbatasan bawaan sehingga hanya memberikan keyakinan memadai , bukan mutlak ,
kepada manajemen dan dewan komisaris tentang pencapaian tujuan entitas. Berikut adalah keterbatasan
bawaan yang melekat setiap struktur pengendalian intern:
1.Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali manajemen dan personil lain dapat salah dalam
mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak
memadainya informasi, keterbatasan waktu atau tekanan lain.
2.Gangguan. Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personel secara
keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena lalai tidak adanya perhatian, atau
kelelahan.perubahanyang bersifat sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan
prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
3. Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut kolusi, ini dapat
mengakibatkan bobolnya pengendalianintern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak
terungkapnya ketidkberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh struktur pengendalian intern yang
dirancang.
4. Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah
ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan
yang berlebihan atau kepatuhan semu.