DI SUSUN OLEH :
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL
BULLYING
Merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja
oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain,
dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Terdapat banyak
definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi dalam konteks lain seperti di rumah,
tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual. Namun dalam hal ini dibatasi dalam konteks
school bullying atau bullying di sekolah. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005)
mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh
seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang
lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Analisis Data
Untuk mengetahui frekuensi masing-masing dalam bentuk kekerasan, maka perlu
menggunakan Uji Reliabilitas. Reliabilitas adalah indeks pengukuran yang akan
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan kegunaannya bila dipakai lebih
dari satu kali sebagai pengukur gejala yang sama dan kategorisasi relatif berjumlah banyak,
sehingga perlunya uji reliabilitas untuk mengukur kekonsistenan dalam kategori.
Salah satu uji reliabilitas yang dapat digunakan adalah rumus dari Ole R. Holsty yang
dikenal dengan uji antar kode yaitu :
2M
CR =
N1 + N2
Keterangan :
CR = Coeficient Reliability.
M = Jumlah Pertanyaan yang disetujui pengkoding (hakim) dan periset.
N1 ; N2 = Jumlah pertanyaan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan periset.
Hasil yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut adalah
tingkat reliabilitas yang dicapai dalam penelitian yang dilakukan. Penerimaan dari uji
reliabilitas yang sering digunakan adalah 0,7 jika tidak mencapai 0,7 maka perlu untuk
dihitung ulang (Krippendorf, 1991, p.234).
Uji Reliabilitas pada Sampel menggunakan bentuk Pembullyan verbal yang
berindikator seperti cemoohan, ejekan, intimidasi dengan ucapan, ancaman dan lain
sebagainya. Sedangkan bentuk kekerasan non-verbalnya berindikator seperti ekspresi muka
yang tidak ramah, gerakan tubuh mengancam, penganiayaan fisik, pembulian material,
membuat lawakan kepada orang lain, dan lain sebagainya.
TABEL INDIKATOR DAN FREKUENSI
Tabel 1.1 Pembullyan Non-Verbal (Fisik) dalam film Doraemon : Stand By Me
Indikator Frekuensi
Ekspresi Muka 3
Yang Tidak Ramah
Gerakan Tubuh 5
Mengancam
Penganiayaan Fisik 10
Pembulian Material 11
Membuat Lawakan 2
Kepada Orang Lain
Total 29
Indikator Frekuensi
Cemoohan 5
Ejekan 4
Intimidasi Dengan 1
Ucapan
Ancaman 2
Total 12