Disusun oleh:
Aulia Noviyanti
Tahun 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Pemakaian bahasa dalam penggunaan tindak tutur banyak jenisnya diantaranya ada tindak tutur
ilukusi yang terdiri dari Asetif, Direktif, Ekspresif, Komisif, Deklarasi. Asetif sendiri merupakan
tindak tutur yang mengikat penuturnya pada kebenaran atas hal hal yang dikatakannya, misalnya
menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, dan meng klaim. Ada tindak tutur direktif yang
dimana tinda tutur ini dilaukan oleh penutur dengan maksut agar lawan tutur melakukan
menasihati. Tindak tutur ekspresif merupakan yang bentuk tuturannya berfungsi untuk
menyatakan atau menunjukkan sikap sikologis penutur terhadap suatu keadaan misalnya
Tindak tutur komisif adalah bentuk penuturan yang berfungsi untuk menyatakan janji,
penawaran., sumpah, dan juga nazar. Tindak tutur deklarasi merupakan Tindakan yang
tuturannya berfungsi untuk meghubungkan isi tuturan dengan kenyataan misalnya berpasrah,
Setiap daerah memiliki bahasa tersendiri, karena bahasa tersebut yang digunakan untuk
membentuk sebuah pikiran, keinginan, dan perbuatan perbuatan. Bahasa sendiri merupakan alat
komunikasi antar manusia untuk menyampaikan suatu maksut kepada lawan tuturnya. Tindak
tutur sendiri sangat tidak terbatas jumlahnya, dari itu tindak tutur sangat diperlukan oleh manusia
karena sering dihadapkan dengan bebagai permasalahan dalam hidupnya. Menurut pendapat
1
Yuniati (2014) dalam berfikir manusia selalu menggunakan sebuah bahasa untuk megungkapkan
Sesuatu yang dia fikirkan. Bahasa sendiri bukan hanya melalui lisan tetapi bisa juga melalui
tulisan. Menurut (Chaer dan Agustina 2010) untuk bisa berkomunikasi dengan seseoang
dibutuhkan sebuah topik atau bahasan ketika ada dalam situasi tetentu.bahasan itulah yang
dinamakan situasi tutur. Rustono (1999) menyebutkan tutur adalah situasi yang melahirkan
sebuah tuturan, yang teridi dari 5 aspek diantaranya (1) penutur dan mitra tutur, (2) konteks
tuturan, (3) tujuan tuturan, (4) tindak tutur bentuk dari sebuah tindakan atau aktivitas, (5) tuturan
Film sendiri merupakan objek pada penelitian ini khususnya beberapa percakapan yang ada pada
film “Stand By Me Doraemon”. Pada pembahasan ini akan dijelaskan pengertian tentang film,
film sendiri merupakan media yang didalamnya terdapat percakapan atau peristiwa tutur. Tutur
sendiri merupakan sebuah komunikasi yang terbentuk dari sebuah tuturan, dimana dalam kondisi
ini komunikasi terdapat pada penutur dan mitra tuturnya. Seiring dengan berkembangnya suatu
film tidak luput pula akan berkembang kualitas, serta ragam jenis film, film sendiri merupakan
salah satu hiburan masyarakat yang bisa mengurangi stress, dan bisa membuat penontonnya
mendapatkan pengetahuan dan ilmi ilmu baru .film sendiri dibuat dengan berbagai jenis gendre
diantaranya ada drama, komedi, horror, action, animasi, sejarah, movie,dan sebagainya. Melalui
percakapan yang ada pada sebuah film ini dapat membuat para penonton memahami film
tersebut dengan sangat maksimal, percakapan yang dimaskut disini meruapakan peristiwa tutur
yang dimana peristiwa tutur ini sendiri dapat meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan
masyarakat dalam berbahasa. Seperti halnya ketika menonton film berbahsa inggris, ini akan
2
Film yang akan digunakan untuk objek penelitian ini adalah film Stand by me Doraemon film
yang di sutradarai oleh Takashi Yamazaki dan Ryuichi Yagi pertama kali tayang pada tahun
2014. Film ini menceritakan tentang awal mula bertemunya tokoh nobita dengan tokoh
Doraemon, dimana doraemon sendiri di utus dari masa depan untuk memberitahukan dan
merubah masa depan Nobita, Doraemon tidak bisa kembali ke Abad 22 sebelum dia membuat
Nobita merasa sangat Bahagia. Tapi sayangnya setalah membuat Nobita Bahagia Doraemon
harus Kembali ke Abad 22 dan tidak bisa bertemu Kembali dengan Nobita. Sayangnya tokoh
Doraemon disini masih belum siap meninggalkan tokoh Nobita karena Doraemon merasa bahwa
nobita ini adalah sosok yang sangat payah, malas belajar, dan penakut sehingga doraemon
merasa kasihan padanya. Tapi apalah daya doraemon harus kembali ke abad 22 karena tugasnya
sudah selesai, dan di akhir cerita akhirnya Doraemon bisa kembali kerumah Nobita. Tuturan
pada film ini sendiri banyak mengandung tindak tutur komisif sehingga perlu dilakukan sebuah
penelitian dengan objek film Stand by me Doraemon. Menurut Austine tindak tutur komisif
merupakan Tindakan tutur menawarkan, tindak tutur berjanji, tindak tutur berniat, dan tindak
tutur bernazar.
Berdasarkan uraian yang telah di paparkan masalah yang akan di teliti secara rinci adalah seabgai
berikut :
1) Bagaimana fungsi dari macam macam tindak tutur komisif (tindak tutur berniat,
2) Bagaimana wujud tindak tutur komisif yang ada pada film “stand by me doraemon” ?
3
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui fungsi dari macam macam tindak tutur komisif.pada film “stand by me
doraemon”.
2) Mengetahui wujud dari tindak tutur komisif pada film “stand by me doraemon”.
1.4 Manfaat
Penelitian ini dibuat agar bermanfaat untuk beberapa pihak, Adapun manfaat yang di harapkan
dari penelitian ini baik secara teoristis maupun praktis, sebagai berikut.
Manfaat teoretis yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Penelitian ini diharap dapat .menjadi tambahan pengetahuan mengenai macam macam
2) Penelitian ini diharap dapat menjadi tambahan pemahaman dan pengetahuan dari wujud
4
1) Penelitian ini diharap dapat bermanfaat bagi para pembacanya khususnya mengenai tindak
2) Penelitian ini diharap dapat menjadi sebuah ide baru bagi para pembaca agar dapat