Anda di halaman 1dari 24

PEMODELAN DAN SIMULASI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi

DISUSUN OLEH

NAMA : IKA PUSPITA


NPM : 2224370112
PROGRAM STUDI : SISTEM KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmad dan hidayahnya, saya bisa selesai
menyusun makalah ini tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah
Pemodelan dan Sistem dengan dosen penguji Bapak Radiyan Rahim, S.H.,M.Kom.

Dalam penyusunan makalah ini akan dibahas tentang konsep sistem, pemodelan dan simulasi sistem, model
dan simulasi sistem persediaan serta model dan simulasi sistem antrian.

Demikian makalah ini saya susun, mohon maaf jika ada kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan.
Semoga penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat dan wawasan bagi pembaca. Terima kasih.

Stabat, 25 Juli 2023

Ika Puspita

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1

BAB II KONSEP SISTEM, PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM

2.1 Model Sistem……..………………………………………………………………………. 3

2.2 Simulasi dan Program Komputer ………………………………………………………... 4

2.3 Jenis Model ………………...……………………………………………………………. 5

2.4 Simulasi Komputer ………………………………………………………………………. 6

2.5 Pemodelan dan Simulasi Komputer ……………………………………………………... 7

BAB III MODEL DAN SIMULASI SISTEM PERSEDIAAN

3.1 Pengertian Persediaan ……………………………………………………………………. 9

3.2 Unsur-unsur Persediaan ………………………………………………………………….. 9

3.3 Klasifikasi Persediaan …………………………………………………………………… 9

3.4 Tujuan Utama Manajemen Persediaan …………………………………………………... 10

3.5 Komponen-komponen Model Persediaan ……………………………………………….. 10

3.6 Model Persediaan ………………………………………………………………………... 11

3.7 Metode Monte Carlo …………………………………………………………………….. 13

BAB IV MODEL DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN

4.1 Sistem Antrian …………………………………………………………………………… 16

4.2 Komponen Dasar Sistem Antrian ………………………………………………………... 16

4.3 Struktur Dasar Sistem Antrian …………………………………………………………... 17

4.4 Mekanisme Pelayanan …………………………………………………………………… 17

4.5 Disiplin Antrian ………………………………………………………………………….. 18

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi ii


4.6 Simulasi Sistem Antrian …………………………………………………………………. 18

Referensi 20

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Mode dan Simulasi


Model merupakan suatu rekayasa sistem untuk menentukan penggambaran optimal tentang
suatu obyek tertentu. Secara sederhana model adalah contoh, yaitu sesuatu yang mewakili
atau menggambarkan yang dicontoh. Jadi model meliputi contoh sederhana dari sistem dan
menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan sistem. Model
dikembangkan dengan tujuan untuk studi tingkah-laku sistem melalui analisis rinci tentang
komponen sistem dengan interaksi antara satu dengan yang lain.
Sistem adalah suatu kumpulan elemen atau unsur sebagai penyusun dunia nyata dengan
pengelompokkan studi yang saling berhubungan. Seleksi dilakukan terhadap unsur
penyusun sistem berdasarkan tujuan studi, karenanya sistem hanya merupakan wakil dari
bentuk sederhana realita. Model dapat dibatasi sebagai konsep (matang atau masih dalam
tahap pengembangan) dari sistem yang disederhanakan. Jadi model dapat dianggap sebagai
substitusi (pengganti) untuk sistem yang dipertimbangkan dan digunakan apabila lebih
mudah bekerja dengan substitut tersebut dari sistem sesungguhnya.
1.2 Tujuan Model dan Simulasi
Secara umum, ada tiga tujuan dari pemodelan dan simulasi, yaitu :
1) Untuk pelatihan (Training)
2) Studi perilaku sistem (Behaviour)
3) Hiburan / permainan (Game)
Dalam pandangan sistem, permodelan dan simulasi dapat digunakan untuk tujuan berikut:
1) Studi prilaku sistem kompleks, yaitu sistem dimana suatu solusi analitik tidak dapat
dilakukan.
2) Membandingkan alternatif rancangan untuk suatu sistem yang tidak ada atau belum ada.
3) Studi pengaruh perubahan terhadap sistem yang ada dengan tanpa merubah sistem.
4) Memperkuat atau menverifikasi suatu solusi analitik.
Simulasi tidak digunakan jika asumsi model adalah sederhana sedemikian rupa sehingga
metode matematika dapat digunakan untuk mendapatkan jawaban eksak (solusi analitik).
1.3 Keuntungan dan Kerugian Simulasi
Beberapa keuntungan simulasi adalah sebagai berikut:
 Simulasi mengizinkan keluwesan besar dalam permodelan sistem komplek, sehingga
model simulasi yang didapat sangat valid.
 Mudah membandingkan berbagai alternatif.
 Kendali kondisi eksperimental.
 Dapat mempelajari sistem dengan bingkai waktu yang sangat panjang.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 1


Beberapa kerugian simulasi adalah sebagai berikut:
 Simulasi hanya menghasilkan dugaan.
 Model simulasi dapat menjadi mahal untuk pengembangan.
 Simulasi umumnya menghasilkan volume besar keluaran sehingga perlu untuk
meringkaskan sesuai analisis statistik.
 Tingkat rincian yang tidak sesuai pada awalnya.
 Analisis dan rancangan yang tidak sesuai dari eksperimen simulasi.
 Pendidikan dan latihan yang tidak sesuai.
1.4 Tahapan Simulasi dan Pemodelan
1) Memahami sistem yang akan disimulasikan
2) Mengembangkan model matematika dari sistem
3) Mengembangkan model matematika untuk simulasi
4) Membuat prgram (software) komputer
5) Menguji, memverifikasi, dan memvalidasi keluaran komputer
6) Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 2


BAB II
KONSEP SISTEM, PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM

2.1 Model Sistem


Model merupakan suatu rekayasa sistem untuk menentukan penggambaran optimal tentang
suatu obyek tertentu. Secara sederhana model adalah contoh, yaitu sesuatu yang mewakili
atau menggambarkan yang dicontoh. Jadi model meliputi contoh sederhana dari sistem dan
menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan sistem. Model
dikembangkan dengan tujuan untuk studi tingkah-laku sistem melalui analisis rinci tentang
komponen sistem dengan interaksi antara satu dengan yang lain.
Sistem adalah suatu kumpulan elemen atau unsur sebagai penyusun dunia nyata dengan
pengelompokkan studi yang saling berhubungan. Seleksi dilakukan terhadap unsur
penyusun sistem berdasarkan tujuan studi, karenanya sistem hanya merupakan wakil dari
bentuk sederhana realita. Model dapat dibatasi sebagai konsep (matang atau masih dalam
tahap pengembangan) dari sistem yang disederhanakan. Jadi model dapat dianggap sebagai
substitusi (pengganti) untuk sistem yang dipertimbangkan dan digunakan apabila lebih
mudah bekerja dengan substitut tersebut dari sistem sesungguhnya.
Model yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari biasanya adalah model informal. Suatu
pekerjaan pasti selalu didahului dengan konsep dalam pikiran (khayalan/imajinasi) sebagai
representasi sederhana dari suatu sistem yang kompleks. Dalam kayalan tersebut, beberapa
perhitungan sederhana dapat terlibat. Tetapi pada hakekatnya, model tidak harus kuantitatif
dengan melibatkan banyak rumus matematika, tapi dapat berupa model mental. Senge
(1990) menguraikan model mental sebagai “generalisasi asumsi yang melekat secara
mendalam (deeply ingrained), atau bahkan gambaran serta bayangan yang mempengaruhi
bagaimana cara memahami dunia dan bagaimana bertindak”.
Unsur-unsur dalam sistem :
1. Adanya elemen-elemen
2. Adanya interaksi antar elemen-elemen.
3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen menjadi suatu kesatuan
4. Terdapat tujuan bersama
5. Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Komponen-komponen pembentuk sistem :
1. Elemen/entiti : bagian terkecil dari sistem yang dapat diidentifikasi.
2. Atribut : konsepsi kongkrit dari elemen/sifat yang dimiliki oleh elemen.
3. Aktivitas : proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem yang dapat merubah
atribut dan elemen.
4. Status : kumpulan variabel untuk menggambarkan sistem pada sembarang waktu
5. Kejadian : peristiwa sesaat yang dapat mengubah variabel status sistem.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 3


Gambar 1. Contoh Sistem dan Komponennya

Catatan :
- Atribut merupakan hasil pengukuran dari perilaku elemen. Atribut dari elemen harus
disesuaikan dengan tujuan mempelajari sistem.
- Sebagai contoh dalam sebuah sistem produksi, dengan tujuan meminimalkan biaya
produksi maka diperoleh elemen dan atributnya adalah :
Produk Jumlah permintaan, jumlah produksi, harga jual
Bahan Baku Harga bahan baku, biaya pesan, jumlah bahan baku
Mesin Jenis, jumlah dan kapasitas
Tenaga Kerja Jumlah, gaji
Energi Jumlah, biaya

2.2 Simulasi dan Program Komputer


Simulasi adalah perancangan suatu obyek diam/bergerak dengan parameter yang mendekati
nilai sebenarnya. Sehingga simulasi merupakan proses yang diperlukan untuk
operasionalisasi model, atau penanganan model untuk meniru tingkah-laku sistem yang
sesungguhnya. Ini meliputi berbagai kegiatan seperti penggunaan diagram alir dan logika
komputer, serta penulisan kode komputer dan penerapan kode tersebut pada komputer untuk
menggunakan masukan dan menghasilkan keluaran yang diinginkan. Pada prakteknya,
modeling dan simulasi adalah proses yang berhubungan sangat erat, maka batasan simulasi
juga mencakup modeling.
Program komputer adalah perangkat lunak yang tersedia dalam komputer untuk mengolah
data masukan menjadi keluaran melalui proses tertentu. Proses tersebut dinyatakan dalam
bentuk perintah (instruksi) yang dipahami oleh komputer. Langkah utama yang diperlukan
untuk membuat model adalah penulisan perintah untuk masukan data, pengolahan data dan
keluaran dari hasil pengolahan data. Bahasa yang dapat digunakan untuk menulis perintah
dalam komputer dapat dibagi dua jenis yaitu bahasa tingkat rendah dan tinggi. Bahasa
program tingkat rendah berorientasi pada mesin dengan penggunaan kode 0 dan 1, sedang
bahasa program tingkat tinggi lebih berorientasi pada bahasa manusia yang cenderung lebih
mudah diterapkan dan dikembangkan, seperti BASIC (QBASIC), PASCAL dan
FORTRAN. Jika model yang akan disimulasikan lebih banyak berhubungan dengan
persamaan angka, substitusi dan rumus-rumus matematis dapat menggunakan program
MATLAB, LabView, dan sejenisnya.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 4


2.3 Jenis Model
Model Matematik
Model matematik adalah salah satu jenis model yang banyak dicirikan oleh persamaan
matematik yang terdiri dari peubah dan parameter.
Model Kontinyu dan Diskret
Model ini biasanya diklasifikasikan sebagai model kontinyu dengan ciri peubah keadaan
yang berubah secara perlahan dalam selang waktu relatif pendek dan tidak terbatas pada
bilangan bulat (integer). Di lain pihak, model diskret adalah model dengan peubah yang
menggambarkan keadaan sistem dengan bilangan bulat. Model diwakili oleh serangkaian
persamaan diferensial yang diturunkan dari struktur sistem dan saling berhubungan di antara
komponennya.
Modeling sistem kontinyu adalah suatu pendekatan yang berorientasi proses dalam
penggambaran tingkah-laku suatu sistem. Proses dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu
transport atau alairan (flow), transformasi dan simpanan (storage atau stock). Proses ini
digambarkan oleh dua kelas peubah yang kadang-kadang disebut peubah ekstensif
(extensive variables) dan peubah intensif (intensive variables). Peubah ekstensif dicirikan
oleh aliran kuantitas seperti aliran massa, volume, muatan listrik, dan panas. Peubah intensif
merupakan ukuran dari intensitas energi atau potensial, mewakili tenaga penggerak peubah
ekstensif seperti tekanan, suhu, voltase dan kecepatan (velocity). Identifikasi peubah
ekstensif dan intensif serta komponen sistem perlu dilakukan secara cermat, sehingga suatu
diagram difungsikan untuk menurunkan persamaan atau model matematik dari sistem.
Karena kesamaan peubah ekstensif dan intensif di antara sistem, metode yang sama dapat
digunakan untuk membentuk model pada masing-masing sistem, dan kemiripan model
matematik dari suatu sistem juga dapat digunakan pada sistem lain.
Model Empiris dan Mekanistik
Model empiris diperoleh biasanya dari pengalaman, seperti hasil pengamatan, dan
digunakan untuk menggambarkan suatu atau sebagaian tingkah-laku sistem yang dipelajari.
Sedangkan model mekanistik mendeskripsikan sistem berdasarkan pemahaman tingkah-
laku dari sistem tersebut atau mekanisme yang dipertimbangkan. Umumnya, orang yang
mengembangkan model empiris bekerja hanya pada satu tingkat hirarkhi organisasi sistem
keseluruhan, lalu menurunkan persamaan yang menghubungkan satu komponen dengan
komponen lain pada tingkat yang sama dalam sistem tersebut. Sebaliknya, model mekanistik
dikembangkan untuk menggambarkan tingkah-laku dari komponen sistem (attributes) pada
tingkat hirarkhi yang berbeda seperti komponen pada tingkat i dengan komponen pada
tingkat i-1. Kedua tingkatan tersebut dihubungkan oleh proses analisis dan resintesis yang
diikuti dengan asumsi dan hipotesis. Deskripsi tingkah-laku pada tingkat i-1 dapat murni
empiris (berdasarkan pengalaman) dan tidak mengandung unsur yang berada pada tingkat
hirarkhi lebih bawah (i-2), atau sebagian empiris dan sebagian lagi mekanistik. Salah satu
fakta menyatakan bahwa model mekanistik jarang secara murni mekanistik dan lebih sering
sebagian didasarkan atas model empiris. Kenyataan lain adalah bahwa model empiris dapat
memberikan hasil lebih baik dari model mekanistik. Ini terjadi karena model empiris lebih
mudah diturunkan dengan hanya sedikit kendala dibandingkan dengan model mekanistik.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 5


Model Statis dan Dinamis
Model statis adalah model yang tidak melibatkan waktu sebagai peubah, sehingga perubahan
sistem dengan waktu tidak diketahui. Karena hampir tidak ada aspek yang tidak berubah
dengan waktu, betapapun kecil tingkat perubahannya, suatu model statis hanya bersifat
aproksimasi. Sakalipun demikian aproksimasi yang sangat baik dapat diperoleh karena
sistem yang dipelajari cukup mendekati keadaan setimbang (equilibrium), atau skala waktu
dalam sistem sedemikian pendek dibandingkan cuplikan waktu dari lingkungan.
Model Deterministik dan Stokastik
Model deterministik menghasilkan penaksiran kuantitas defenitif yang tidak disertai dengan
informasi mengenai peluang. Model stokastik mengandung unsur acak atau distribusi
peluang, sehingga tidak hanya membuat penaksiran keluaran yang definitif tapi juga disertai
dengan deviasi (variance). Semakin besar ketidak-pastian akan tingkah-laku suatu sistem,
semakin penting penerapan model stokastik. Tingkah-laku sistem dapat menjadi
deterministik apabila kuantitas besar dilibatkan, artinya variasi yang sangat kecil tidak
begitu berarti dalam taksiran yang dihasilkan model.
Model Deskriptif
Suatu model deskriptif membatasi tingkah-laku atau tabiat suatu sistem dalam suatu cara
sederhana, dan mengandung sedikit mekanisme yang menyebabkan perubahan tingkah-laku
tersebut. Pembentukan dan penggunaan model agak bersifat langsung dan sering terdiri dari
satu atau lebih persamaan matematik.
Model Eksplanatori
Suatu model eksplanatori terdiri dari deskripsi kuantitatif dari mekanisme dan proses yang
menyebabkan tingkah-laku suatu sistem. Deskripsi ini merupakan pernyataan eksplisit
(tegas) dari teori ilmiah dan hipotesis. Untuk menciptakan suatu model eksplanatori, suatu
sistem dianalisis dan proses serta mekanismenya dikuantifikasi secara terpisah. Model
dibangun dengan mengintegrasikan keseluruhan deskripsi dari sistem tersebut.
2.4 Simulasi Komputer
Simulasi adalah program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku
sistem nyata (realitas) tertentu. Tujuan simulasi antara lain untuk pelatihan (training), studi
perilaku sistem (behaviour) dan hiburan / permainan (game). Beberapa contoh simulasi
komputer, antara lain : simulasi terbang (flight simulation), simulasi sistem ekonomi makro,
simulasi sistem perbankan, simulasi antrian layanan bank (service queue), simulasi game
strategi pemasaran (market game), simulasi perang (war game simulation), simulasi mobil
(car simulation), simulasi tenaga listrik (power plan simulation), simulasi tata kota (sim
city). Simulasi waktu nyata (real time) merupakan bagian dari ilmu informatika (teknologi
informasi) yang sedang berkembang sangat pesat.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 6


2.5 Pemodelan dan Simulasi Komputer
Studi informatika yang mendukung simulasi komputer, antara lain : pemodelan dan
simulasi, teori sistem, rekayasa perangkat lunak dan grafik animasi komputer. Proses
tahapan dalam mengembangkan simulasi komputer adalah sebagai berikut :
a. Memahami sistem yang akan disimulasikan
b. Mengembangkan model matematika dari sistem
c. Mengembangkan model matematika untuk simulasi
d. Membuat program (software) komputer
e. Menguji, memverifikasi dan memvalidasi keluaran simulasi
f. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu.
Beberapa Contoh Simulasi Komputer
 Simulasi Terbang (Flight Simulation)
Peralatan simulator secara umum terdiri dari bagian-bagian berikut : sistem komputer
(computer system), sistem gambar (visual system), sistem penampil (display system),
sistem gerak (motion system), sistem suara (sound system), sistem rasa (feel system),
sistem instruktur (instructor operation station), sistem antarmuka (interface system).
 Simulasi Sistem Ekonomi Makro
Sistem ekonomi makro suatu negara dapat disimulasikan sebagai model persamaan
linear variabel keadaan waktu diskret : x(k + 1) = Ax(k) + Bu(k) dan y(k) = Cx(k) +
Du(k). Dimana variabel keadaan (state variable) x(k) pada tahun ke k adalah : belanja
konsumtif dan investasi bisnis swasta. Masukan (input) u(k) adalah : pajak dan belanja
negara, sedangkan keluaran (output) y(k) adalah : pendapatan nasional.
 Permainan (Game) Komputer
Permainan (game) komputer merupakan salah satu jenis simulasi komputer. Beberapa
tipe game komputer antara lain : permainan strategi (strategic game), permainan
ketrampilan tangan dan mata, permainan tantangan (adventure game). Permainan
strategi (strategic game) merupakan permainan papan (board), kartu (card) atau
permainan yang dimainkan pada suatu grid (biasanya imajiner), dimana kemenangan
dihitung berdasarkan aturan tertentu. Contoh : permainan olah yudha (war game), catur
(chess), bridge, go-moku, command and conquer generals. Permainan ketrampilan
tangan dan mata adalah permainan yang melibatkan kecepatan dan koordinasi antara
ketrampilan tangan dan mata manusia terhadap mesin komputer, umumnya
menggunakan tampilan (screen display) resolusi tinggi. Ex: simulasi mobil (driving
game), simulasi terbang (flight simulation), dxball game. Dalam permainan tantangan
(adventure game), program komputer mentranslasikan tanggapan pemain (player
response) terhadap suatu kejadian (event) baik atau buruk dalam menyelesaikan
persoalan. Contoh : puzzle, zork, delta force black hawk down, beach head. Bagian-
bagian game komputer terdiri dari: struktur data (data structure), metode evaluasi
(evaluation method), dan antarmuka pengguna (user interface). Struktur data dalam
permainan (game) adalah organisasi logis informasi perihal papan (board), potongan
permainan (playing piece), gerakan (move) dan kemenangan (winning) serta kekalahan
(losing). Misal: representasi agregat (dalam simulasi olah yudha), variabel record
(dalam permainan catur). Metode fungsi evaluasi dalam permainan (game) akan
menguji gerakan (move) yang mungkin, memberi nilai (score) gerakan tersebut.
2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 7
Kemampuan melihat ke depan (search) merupakan putusan kritis dalam permainan
strategi komputer. Beberapa metode melihat ke depan (looking ahead): minimax search
algorithm, alpha beta search algorithm. Antar muka pengguna (user interface) dengan
komputer (machine) dirancang sedemikian rupa sehingga pemain (player) hanya akan
berkonsentrasi pada permainan dan tidak dibebani perihal cara operasi program
komputer. Antarmuka pengguna saat ini melibatkan multimedia (suara, gambar dan
animasi).

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 8


BAB III
MODEL DAN SIMULASI SISTEM PERSEDIAAN

3.1 Pengertian Persediaan


Persediaan atau Inventory merupakan sejumlah barang yang disimpan oleh perusahaan
hingga waktu penggunaannya tiba yaitu ketika ada permintaan dari pembeli. Persediaan
memiliki peranan penting dalam perusahaan, sebab stok mampu mempengaruhi kepuasan
pembeli, biaya, keuntungan, dan lainnya. Oleh karena itu pengelolaan persediaan yang baik
sangatlah dibutuhkan demi kelancaran proses bisnis perusahaan.
Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor
tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan
yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya
sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Atau dengan
kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melaui
penentuan apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan secara optimal.
3.2 Unsur-unsur Persediaan
Ada 3 unsur penting dalam persediaan yang memiliki sifat tertentu seperti yang
diungkapkan oleh Tersine (1994). Ketiga unsur tersebut adalah:
a. Permintaan (Demand)
Sifat yang dimiliki permintaan dapat dibagi menjadi 2, yaitu permintaan yang bersifat
deterministik dan probabilitas. Permintaan yang bersifat deterministic adalah jumlah
permintaan yang akan datang diketahui secara pasti. Apabila jumlah permintaan yang
akan datang tidak diketahui, maka bersifat probabilistik sehingga dibutuhkan distribusi
probabilitas.
b. Pemesanan (Size, Pattern, Lead time)
Pemesanan dilakukan untuk memulihkan jumlah persediaan. Selang waktu yang
dibutuhkan ketika melakukan pemesanan hingga barang tersebut tiba disebut lead time.
Lead time dapat bersifat deterministik maupun probabilistik. Replenishment pattern
mengacu pada bagaimana unit yang telah dipesan dimasukkan kedalam persediaan.
c. Batasan (Constraints)
Ada beberapa batasan yang terjadi dalam persediaan, seperti jumlah stok yang mampu
disimpan, keuangan, pekerja, kebijakan, kemampuan supply, dan keputusan
administratif.
3.3 Klasifikasi Persediaan
Menurut Waters (2003) ada beberapa klasifikasi tipe stok, klasifikasi tersebut diantaranya
adalah:
a. Bahan mentah (Raw Materials)
Bahan mentah merupakan barang masukan awal dalam proses produksi yang
selanjutnya akan diolah hingga menjadi produk jadi.
b. Barang setengah jadi (Work In Progress)
Barang setengah jadi merupakan bentuk peralihan dari bahan mentah sebelum menjadi
produk jadi.
a. Barang jadi (Finished Goods)
2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 9
Barang jadi merupakan barang yang sudah melewati proses produksi dan siap
didistribusikan ke konsumen.
Klasifikasi spesifik lainnya berdasarkan fungsi dari peresediaan itu sendiri adalah:
a. Cycle stock
Cycle stock adalah stok normal yang digunakan dalam siklus operasi bisnis perusahaan.
b. Safety stock
Safety stock merupakan sejumlah persediaan pengaman yang dipakai untuk
menghindari stockout akibat ketidakpastian permintaan dan suplai. Faktor kritis dalam
penentuan safety stock adalah variasi permintaan selama lead time.
c. Seasonal stock
Seasonal stock adakah stok yang dipersiapkan untuk memenuhi permintaan musiman.
d. Pipeline stock
Pipeline stock adalah stok yang sedang bergerak dari satu lokasi menuju lokasi lainnya.
e. Other stock
Other stock adalah stok yang dipersiapkan untuk tujuan tertentu.
3.4 Tujuan Utama Manajemen Persediaan
Tujuan utama manajemen persediaan adalah meminimumkan total biaya operasi
perusahaan. Hal ini berkaitan dengan :
 Berapa jumlah komoditas yang harus dipesan
 Kapan pemesanan itu harus dilakukan
3.5 Komponen-komponen Model Persediaan
Ordering Cost dan Procurement Cost
Biaya ini berkaitan dengan biaya pesan, pengangkutan, penempatan di gudang dan biaya
lain yang berhubungan dengan pemesanan komoditas (baik dibeli atau diproduksi).
Ada dua total biaya pemesanan :
1. Ordering Cost, merupakan biaya pemesanan yang bersifat tetap (fixed) yaitu tidak
tergantung pada jumlah barang yang dipesan.
2. Procurement Cost, merupakan biaya pemesanan yang bersifat berubah - ubah dan
bergantung pada jumlah barang yang dipesan.
Holding Cost / Carrying Cost
Biaya ini timbul karena perusahaan menyimpan persediaan. Sebagian besar merupakan
biaya penyimpanan fisik, pajak, dan asuransi.
Shortage Cost
Biaya ini terjadi bila ada permintaan terhadap barang yang kebetulan sedang tidak tersedia
(stok habis). Untuk barang tertentu yang kebutuhannya tidak mendesak, maka pelanggan
mungkin diminta untuk menunggu (back order). Tetapi untuk barang yang sifatnya
mendesak (kebutuhan sehari-hari) maka pelanggan tidak akan menunggu karena mereka
akan segera mencari penggantinya di tempat lain, sehingga perusahaan akan kehilangan
pelanggan.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 10


3.6 Model Persediaan
Model inventori matematis digunakan untuk menggambarkan perilaku sistem inventori.
Terdapat 2 kategori :
1. Model Deterministik Economic Order Quantity
2. Model Stokastik parameternya tidak diketahui dengan pasti (berupa nilai
acak)
Terminologi permintaan terhadap suatu komoditas dalam inventori merupakan jumlah
komoditas yang harus diambil untuk digunakan (misal untuk dijual) selama suatu periode
tertentu.
3.6.1 Economic Order Quantity
 Model Economic Order Quantity = Model Economic Lot- Size
 Tingkat inventori berkurang seiring dengan waktu dan diisi kembali pada saat
kedatangan komoditas baru.
 Jumlah komoditas diasumsikan diambil dari level inventori yang dicatat secara
kontinu pada laju konstan
Terdapat beberapa model :
1. Model EOQ Klasik (Model EOQ Dasar)
 Asumsi dasar :
 Barang yang dipesan dan disimpan adalah barang yang homogen
 Permintaan per periode diketahui dan konstan
 Ordering cost : konstan
 Holding cost berdasarkan rata-rata persediaan
 Harga per unit barang : konstan
 Barang yang dipesan segera tersedia (tidak diijinkan back order)
 Parameter yang digunakan :
k = ordering cost per pemesanan
A = jumlah barang yang dibutuhkan dalam 1 periode (misal 1 tahun)
c = procurement cost per unit barang yang dipesan
h = holding cost per unit nilai persediaan
T = waktu antara pemesanan
Frekuensi pemesanan sering dilakukan

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 11


Frekuensi pemesanan jarang dilakukan

Q = jumlah barang yang dipesan secara periodik.


Order point = saat dimana siklus persediaan (inventory cycle) yang baru
dimulai dan yang lama berakhir.
 Setiap siklus persediaan mempunyai periode T ( artinya setiap T satuan
waktu pemesanan kembali dilakukan dan ini tergantung pada Q).

2. Model EOQ Back Order

 Back order adalah pesanan untuk diambil kemudian oleh pelanggan, hal ini
terjadi apabila pelanggan bersedia menunggu pesanan yang sudah habis dan

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 12


pihak perusahaan tetap mengijinkan menjual barang yang bersangkutan
meskipun barangnya tidak ada di gudang (tingkat persediaan barang nol).
 Q adalah jumlah setiap pemesanan.
 S adalah jumlah persediaan barang pada setiap awal siklus persediaan (on
hand inventory).
 Tujuannya adalah menentukan besar Q dan S yang dapat meminimumkan
total biaya yang relevan.
 Setiap siklus ditunjukkan oleh dua segitiga yang menunjukkan ada dua tahap.
 Tahap I : tahap dimana permintaan pembeli dapat dipenuhi dengan on hand
inventory. Tahap ini diwakili oleh segitiga besar (tinggi S). Apabila
permintaan terhadap barang selama setahun sebesar A, maka periode waktu
setiap tahap I pada setiap siklus adalah S/A tahun.
 Tahap II : tahap dimana on hand inventory sudah nol dan pembeli harus
memesan untuk dapat diambil setelah tersedia kemudian. Tahap ini
digambarkan sebagai segitiga kecil dengan tinggi Q-S, nilai ini menunjukkan
jumlah barang yang dipesan oleh pembeli tetapi tidak dapat segera dipenuhi.
Waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut adalah
(Q-S) / A tahun.
 Re-Order Point (ROP) & Safety Stock

 Asumsi bahwa barang yang dipesan segera tersedia pada kenyataanya jarang
terpenuhi, karena banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi karena
kegiatan penyediaan atau pemesanan barang perlu tenggang waktu (lead
time) hingga barang pesanan bisa tersedia.
 Saat kapan pemesanan kembali dilakukan hingga barang yang dipesan
tersedia disebut titik pemesanan kembali (ROP).
3.7 Metode Monte Carlo
 Merupakan metode analisis numerik yang melibatkan pengambilan sampel eksperimen
bilangan acak.
 Umum digunakan untuk mensimulasikan sistem pengendalian persediaan.
 Simulasi dengan metode Monte Carlo adalah bentuk simulasi probabilistik berdasarkan
proses randomisasi (acak) yang melibatkan variabel-variabel data yang dikumpulkan
berdasarkan data masa lalu maupun distribusi probabilitas teoritis.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 13


 Monte carlo cenderung digunakan untuk mensimulasikan proses-proses yang mengarah
ke industri dan simulasi bisnis.
Langkah-langkah utama dalam simulasi monte carlo :
1. Mendefinisikan distribusi probabilitas yang diketahui secara pasti dari data yang
didapatkan dari pengumpulan data di masa lalu.
2. Mengonversikan distribusi probabilitas ke dalam bentuk frekuensi kumulatif. Distribusi
probabilitas kumulatif ini akan digunakan sebagai dasar pengelompokkan batas interval
dari bilangan acak.
3. Menjalankan proses simulasi dengan menggunakan bilangan acak yang dikategorikan
sesuai dengan rentang distribusi probabilitas kumulatif dari variable-variabel yang
digunakan dalam simulasi.
4. Analisis terhadap hasil keluaran simulasi, sebagai masukan bagi alternatif pemecahan
permasalahan dan pengambilan keputusan.
Contoh :
Data permintaan produk ban motor di sebuah toko ban selama 200 hari kebelakang :

Data permintaan produk ban motor di sebuah toko ban selama 200 hari kebelakang :

Jika diasumsikan tingkat penjualan ban dimasa lalu akan tetap bertahan sampai masa depan,
maka ditentukan probabilitas dan probabilitas kumulatif dari tiap jenis permintaan.

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 14


Ditentukan batas angka random yang mewakili tiap kemungkinan hasil. Jika diasumsikan
angka random yang dibangkitkan dimulai dari angka 01.

Simulasi :

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 15


BAB IV
MODEL DAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN

4.1 Sistem Antrian


 Antrian ialah suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari satu/lebih
pelayan (fasilitas layanan).
 Antrian timbul disebabkan karena kebutuhan akan layanan melebihi kapasitas pelayanan,
sehingga pengguna fasilitas (pelanggan) yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan.
 Tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk
mencegah timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan,
akan menimbulkan pengurangan keuntungan.
 Klasifikasi menurut Hillier & Lieberman :
 Sistem pelayanan komersial ; seperti model antrian di restoran, kafetaria, toko-toko,
salon, butik, supermarket, dll.
 Sistem pelayanan bisnis-industri; mencakup lini produksi, sistem material-handling,
sistem pergudangan, dll.
 Sistem pelayanan transportasi
 Sistem pelayanan sosial; seperti kantor registrasi SIM & STNK, kantor pos, rumah
sakit, puskesmas, dll.
 Contoh Sistem Antrian :

4.2 Komponen Dasar Sistem Antrian


1. Kedatangan  proses input, yang meliputi sumber kedatangan. Terjadinya kedatangan
umumnya merupakan variabel acak. Misal : orang, mobil, panggilan telepon untuk
dilayani, dll
2. Pelayan (fasilitas pelayanan/server)  mekanisme pelayanan dapat terdiri dari
satu/lebih pelayan. Setiap fasilitas pelayanan kadang-kadang disebut sebagai saluran
(channel).

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 16


3. Antrian  dipengaruhi oleh sifat kedatangan dan proses pelayanan. Jika tidak ada
antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan.

4.3 Struktur Dasar Sistem Antrian

4.4 Mekanismen Pelayanan

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 17


4.5 Disiplin Antrian
Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Ada 5
bentuk disiplin antrian yang biasa digunakan :
1. First-Come First-Served (FCFS) atau First-In First-Out (FIFO).
2. Last-Come First-Served (LCFS) atau Last-In First-Out (LIFO).
3. Service In Random Order (SIRO).
4. Priority Service (PS).
4.6 Simulasi Sistem Antrian
Contoh Kasus Sistem Antrian Single Server

Gambar Model Antrian Single Server

Ilustrasi contoh simulasi sistem antrian single server

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 18


 Waktu kedatangan pelanggan (arrival) A1, A2, ......., Ai merupakan variabel acak yang
berdistribusi tertentu.
 Jika pelanggan yang datang dan mendapati server/pelayan dalam keadaan idle, maka
pelanggan tersebut akan langsung dilayani oleh server dengan waktu pelayanan
S1, S2, ......., Si yang merupakan variabel acak berdistribusi tertentu dan bebas
terjadap waktu kedatangan.
 Jika konsumen yang datang dan mendapati server sibuk, maka pelanggan akan masuk
dalam garis antrian.
 Server yang telah selesai melayani seorang pelanggan, akan segera melayani pelanggan
berikutnya yang berada dalam garis antrian (sesuai disiplin antriannya, misal FIFO)
 Kejadian/peristiwa di atas berlangsung secara berulang
 Simulasi dimulai saat e0 = t0 = 0 detik, dimana status sisten antrian kosong dan server
idle  saat pelanggan ke-1 belum datang.
 Saat t = 0 detik, penantian pelanggan ke-1 datang untuk pertama kali dilakukan oleh
server dan akan berakhir setelah A1 detik kemudian  saat pelanggan ke-1 datang.
 Saat e1 = t1,pelanggan ke-1 datang dengan waktu antar kedatangan A1detik (sejak
simulasi sistem antrian dimulai) yang besarnya diperoleh dari generate A1. Karena
status server = kosong, maka konsumen-1 dapat langsung dilayani sehingga D1 = 0 &
status server berubah menjadi “sibuk”.
 Konsumen ke-1 dilayani selama S1 yang besarnya dari generate S1, sehingga ia
akan selesai dilayani saat e3 = c1, yaitu saat c1 = t1 + S1
 Waktu kedatangan pelanggan ke - 2 (t2) diperoleh dari t2 = t1 + A2, dimana
besar A2 diperoleh dari generate A2.
 Saat e2 = t2, karena t2 < c1 maka status server = sibuk sehingga dapat
dikatakan jumlah pelanggan dalam sistem antrian minimal 1 orang pelanggan.
Pelanggan ke-2 tidak dapat langsung dilayani oleh server, tapi harus menunggu selama
D2 = c1 – t2.
 Jika kondisi diatas c1 < t2, maka D2 = 0
 Saat e4 = t3  t3 = t2 + A3
 Saat e5 = c2  c3 = c1 + S2

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 19


REFERENSI

1. https://www.academia.edu/38975828/Perkembangan_Jaringan_Komputer_dalam_Kom
unikasi_Data
2. http://kuliahonlinee.blogspot.com/2016/10/makalah-komunikasi-data-dan-
jaringan_6.html
3. https://bsi.today/pengertian-jaringan-komputer/
4. https://unida.ac.id/teknologi/artikel/sejarah-komputer-dan-perkembangannya-dari-
masa-ke-masa-.html
5. https://dosenit.com/jaringan-komputer/perkembangan-jaringan-komputer

2023 | Makalah Pemodelan dan Simulasi 20

Anda mungkin juga menyukai