Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN LIMBAH VAKSINASI

SUB PIN POLIO


No. Dokumen :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :1

PUSKESMAS ASEP HEGANTARA,


SUDI S.Kep., M.K.P
NIP.198012312005011018
1. Pengertian Penanganan Limbah Vaksinasi Sub Pin Polio adalah Tata
Cara penanganan limbah yang bahan beracun dan
berbahaya dengan kategori infeksius dari aktifitas pelayanan
imunisasi Polio di fasyankes atau Pos Pelayanan Imunisasi
Polio yang ditunjuk.
2. Tujuan Sebagai langkah-langkah Untuk Penanganan Limbah
Vaksinasi Sub Pin Polio.
3. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sudi
nomor
4. Referensi 1. Permenkes No 2 Tahun 2023 Pelaksanaan PP 66/2014
Tentang Kesehatan Lingkungan
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun;
3. Permen-LH No. 56 tahun 2015 tentang tata cara dan
persyaratan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan
(fasyankes);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019
tentang Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022
tentang Akreditasi.
5. Prosedur 1. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (Sarung
tangan dan masker)
2. Petugas menyiapkan plastik klip dan kantong plastic
warna kuning;
3. Petugas memasukan vial vaksin yang sudah terbuka
atau terpakai ke dalam plastik klip;
4. Petugas di Puskesmas memasukan plastic klip yang
berisi vial vaksin dari pos PIN ke dalam kantong
plastik warna kuning dan di ikat serta diberi tanda
khusus nOPV2;
5. Petugas memasukan kantong plastic warna kuning ke
dalam container khusus yang kuat anti bocor dan
tertutup;
6. Petugas mencatat dan menyimpan container di TPS
Limbah B3 Puskesmas;
7. Petugas melepas Alat Pelindung Diri (sarung tangan
dan masker);
8. Petugas melaksanakan 6 langkah Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS).
9. Petugas menyimpan Limbah Medis Vaksinasi Polio
selama satu putaran dan kemudian diangkut ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung
1. Unit terkait Pengelola vaksinasi dan petugas lapangan di Sub PIN Polio

2. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
PENANGANAN APABILA TERDAPAT
VAKSIN POLIO YANG BOCOR /
TUMPAH
No. Dokumen : /
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1

PUSKESMAS ASEP HEGANTARA,


SUDI S.Kep., M.K.P
NIP.198012312005011018
1. Pengertian Penanganan Apabila Terdapat Vaksin Polio Yang Bocor /
Tumpah adalah Tata cara penanganan apabila Vaksin Polio
terjadi bocor/ atau pecah dari aktifitas pelayanan imunisasi
Polio di fasyankes atau Pos Pelayanan Imunisasi Polio yang
ditunjuk.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
melakukan Penanganan Apabila Terdapat Vaksin Polio Yang
Bocor / Tumpah.
3. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor

4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101


Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Dan Beracun;
2. Permen-LH No. 56 tahun 2015 tentang tata cara dan
persyaratan teknis pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019
tentang Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022
tentang Akreditasi.

5. Prosedur A. Persiapan Alat dan Bahan


Alat : Alat Pelindung Diri ( sarung tangan, masker )
Wadah untuk merendam
Bahan : Larutan klorin 0,5 %
Plastik Klip
Plastik warna kuning
B. Pelaksanaan
1. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (sarung
tangan, masker);
2. Petugas menyiapkan larutan klorin dengan
mencampur 9 bagian air dengan 1 bagian clorin ( 1 :
9 );
3. Petugas merendam vial vaksin yang bocor ke dalam
campuran air dan klorin selama 30 menit;
4. Petugas memasukan vial vaksin yang sudah direndam
larutan klorin ke dalam plastik klip lalu dimasukan ke
dalam kantong plastik warna kuning dan di ikat serta
diberi tanda khusus nOPV2;
5. Petugas memasukan kantong plastic warna kuning ke
dalam container khusus yang kuat anti bocor dan
tertutup;
6. Petugas mencatat dan menyimpan container di TPS
Limbah B3 Puskesmas;
7. Petugas membilas permukaan tumpahan vaksin polio
dengan larutan klorin apabila tumpahan mengenai
permukaan;
8. Petugas melepas Alat Pelindung Diri (Sarung tangan,
masker);
9. Petugas melakukan 6 langkah Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS).
10. Unit terkait Pengelola vaksinasi dan petugas lapangan di Sub PIN Polio

11. Rekaman
Historis Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai