SKRIPSI
KHAERUN NISA
105731121316
JURUSAN AKUNTANSI
MAKASSAR
2021
i
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Oleh
KHAERUN NISA
105731121316
JURUSAN AKUNTANSI
2021
ii
PERSEMBAHAN
MOTTO HIDUP
iii
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedungiqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
LEMBAR PERSETUJUAN
UJIAN PENELITIAN
Judul Penelitian : “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Kakao Pada
PT.Tanah Mas Celebes Indah Kabupaten Kolaka Utara”.
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi,
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nim : 105731121316
Dengan Judul : Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Kakao Pada PT. Tanah
Mas Celebes Indah Kabupaten Kolaka Utara
Skripsi ini saya ajukan didepan Tim Penguji adalah ASLI Hasil Karya Sendiri,
bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya brsedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
KHAERUN NISA
105731121316
Diketahui Oleh:
Dekan Ketua Program Studi
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the process of calculating the
cost of goods sold chocolate products in maximizing profit at PT. Tanah Mas
Celebes Indah Branch of North Kolaka Regency.In this study using a quantitative
descriptive approach with data collection techniques using primary data obtained
directly from the company such as interview data and data in the from of
information on company production costs for one month.
The results showed that the calculation of the cost of goods sold at PT.
Tanah Mas Celebes Indah, in maximizing profit, carries out the process of
minimizing all production costs to reduce expenses and maximize profits, such as
purchasing quality cocoa pods at low prices from farmers or using machines that
are cheaper to maintain compared to using human labor in the processing of
cocoa pods turn brown.
viii
KATA PENGANTAR
ix
3. Bapak Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA., CSP, selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb
Khaerun nisa
NIM.105731121316
x
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................…i
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................v
ABSTRACT ........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………xii
xi
B. Penelitian Terdahulu ...............................................................................35
C. Pembahasan ..........................................................................................64
A. Kesimpulan ....................................................................................................67
B. Saran .............................................................................................................68
LAMPIRAN ........................................................................................................71
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam menjalankan bisnisnya. Adapun tujuan
Kuatnya persaingan dunia usaha serta didukung oleh teknologi informasi dan
kompetitif dalam merebut pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.
tidak hanya berkualitas tinggi namun juga memiliki struktur harga yang kompetitif
produk berupa barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan,selera, dan
kemampuan mereka dalam membeli produk yang ditawarkan. Hal ini menjadi
dikenal oleh masyarakat. Cokelat telah berkembang dalam industri makanan dan
minuman menjadi produk setengah jadi maupun produk jadi yang memiliki nilai
ekonomis yang lebih baik. Industri makanan dan minuman dalam mengolah
bubuk, pasta cokelat, permen cokelat, dan lain sebagainya. Cokelat dalam
1
2
pelengkap produk.
Suatu perusahaan yang ingin tetap bertahan dan dapat bersaing baik
secara nasional maupun internasional harus memiliki strategi dan kebijakan yang
tepat. Salah satu kebijakan yang harus ditetapkan adalah kebijakan tentang
Perusahaan PT. Tanah Mas Celebes Indah adalah bisnis yang bergerak
harga pokok produksi yang tepat akan mengakibatkan penetapan harga jual
yang benar, tidak terlalu tinggi yang dapat menguntungkan perusahaan dan
biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan bahan overhead pabrik. Selain itu,
banyaknya biaya produksi yang terlibat dalam proses produksi coklat, maka
Berikut ini data penjualan cokelat PT.Tanah Mas Celebes Indah sebagai berikut:
3
Celebes Indah memiliki volume penjualan yang mengalami naik turunnya setiap
tahunnya. Pada tahun 2015 volume penjualan yaitu 1.50005 (ton) dan jumlah
harga Rp.52,401.780. Sementara itu pada tahun 2016 volume penjualan yaitu
1.49355 (ton) dan jumlah harga Rp.52.535,621. Dan pada tahun 2017 volume
penjualan yaitu 1.32520 (ton) dan jumlah harga Rp.49.164,920. Pada tahun 2018
volume penjualan yaitu 1.66590 (ton) dan jumlah harga Rp.60.205,580, dan pada
tahun 2019 volume penjualan sebesar yaitu 1.88275 (ton) dan jumlah harga
Rp.68.532,100. Dan pada tahun 2020 volume penjualan yaitu 2.02615 (ton) dan
perhitungan harga pokok produksi kakao PT.Tanah Mas Celebes Indah salah
keadaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, jika harga jual produk
terlalu rendah akan mangakibatkan laba yang diperoleh perusahaan rendah pula
dan mengalami kerugian, sebaliknya dengan harga jual yang terlalu tinggi dapat
menutup biaya tetap dan menghasilkan laba pada periode tertentu, pendekatan
produksinya dengan tepat, agar biaya-biaya tidak sesuai dengan posisinya dapat
B. Rumusan Masalah
Digunakan Oleh Perusahaan PT. Tanah Mas Celebes dapat di jadikan harga
C.Tujuan penelitian
Kakao yang Digunakan Oleh Perusahaan PT. Tanah Mas Celebes mampu di
D. Manfaat penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
dan menggunakan konsep yang meskipun tidak bertentangan satu dari yang
lainnya namun tetap tampak adanya perbedaan. Maka dari itu mudah untuk
proses produksi, uang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
6
7
tentunya diharapkan akan menghasilkan revenue yang yang lebih besar dari
lain). Menurut Hansen dan Momen (2005) biaya adalah kas atau nilai ekuivalen
kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau masa dimasa yang akan datang bagi organisasi.
barang atau jasa yang dihasilkan, yang berguna bagi manajemen untuk
Firdaus dan Wasilah (2009) akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi
menganalisa biaya untuk membuat suatu barang atau jasa, sehingga dihasilkan
produk dan jasa dengan cara tertentu, serta penafsiran terhadap biaya tersebut.
8
Bustami dan Nurlela (2010) akuntansi biaya adalah bidang ilmu akuntansi
biaya yang digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga membahas tentang
penetuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi dan dijual kepada
pemesan maupun untuk pasar, serta untuk persediaan produk yang akan dijual.
2. Biaya
Biaya merupakan objek yang paling penting didalam membahas harga pokok
produksi, masalah biaya merupakan unsur yang paling penting. Hal ini
yang dikeluarkannya,.
Carter (2009) biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan
penyusutan atas kas atau asset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang
akan datang.
mengurangi kas atau harta lain untuk mencapai tujuan, baik yang dapat
dibebankan saat ini maupun dimasa yang akan datang. Beban (expense) adalah
9
biaya yang terjadi (expired cost) yang dikurangi dari penghasilan atau
yang diukur dalam satuan uang telah terjadi atau kemngkinan akan terjadi
mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakaian, dan digolongkan
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu.
memperoleh aktiva.
yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Menurut Bastian &
Nurlela (2006 :4) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.
sumber ekonomi yang akan diukur dalam satuan uang yang telah terjadi untuk
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi, dimana
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur data dalam satuan uang yang
tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan
tujuan tertentu.
b. Biaya adalah suatu meneter atar pengobanan barang dan jasa untuk
yang dapat dicapai dapat tercapai, begitu juga kaitannya dengan aktiva
memperoleh aktiva dengan tingkat harga yang lebih murah yang memiliki kualitas
yang baik pula dibandingkan dengan harga aktiva pesaingnya. Dengan demikian
harga pokok dapat ditekan, sehingga harga pokok penjualan akan lebih rendah
sumber ekonomi, yang diukur menggunakan satuan uang, yang telah terjadi atau
yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang
adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini
belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan
dan sekarang telah habis.Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan
manfaat dan sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat
memberikan yang lebih punya arti atau lebih penting. Informasi biaya harus
disimpulkan bahwa akuntansi biaya merupakan salah satu dari bidang akuntansi
pelaporan biaya serta pembuatan dan penjualan produk barang dan jasa dengan
Irawati (2009: 2) Akuntansi biaya memiliki 3 (tiga) manfaat tujuan bagi suatu
(historis cost).
untuk memproduksi satu satuan produk jika biaya yang sebenarnya telah
ditetapkan.
13
masa yang akan datang (future cost). Informasi biaya tidak dicatat dalam
nilai masukan tertentu guna menghasilkan informasi bagi manajemen yang salah
4. Penggolongan Biaya
secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada kedalam golongan-
golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang
lebih ringkas dan penting,ada beberapa cara penggolongan biaya yang sering
maka biaya digolongkan menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
dibiayai.
a) Biaya Langsung
maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Biaya produksi langsung
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Dalam perusahaan industri ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi pokok
produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum, Biaya ini
a) Biaya Produksi
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Terdiri dari
biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang
15
b) Biaya Pemasaran
kegiatan pemasaran.
akuntansi.
a) Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar
b) Biaya Variabel
biaya tetap dan unsur biaya variabel. Contohnya adalah biaya listri,
Atas dasar biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat
biaya iklan.
harga jual suatu produk sekaligus penetapan laba yang diinginkan. Dengan
Carter (2009) harga pokok produksi adalah biaya produksi atau biaya
pabrik, biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang
Mulyadi (2012) harga pokok produksi adalah total biaya-biaya yang terjadi
Bustami dan Nuerlela (2009: 49) harga pokok produksi adalah kumpulan
biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal
18
dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi
terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan
biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan
akhir.
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Dunia dan Wasilah (2011),
dengan produk yang dihasilkan yaitu: bahan baku langsung (direct material),
pokok produk yang akurat atau tepat serta pengendalian biaya.Dimana dalam
(Hidayat, 2014).
19
Biaya bahan baku adalah bahan yang merupakan unsur paling pokok
dalam proses produki, dan dapat langsung dibebankan kepada harga pokok
bahan baku adalah sebagai berikut : Bahan baku merupakan bahan yang
membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam
perusahaan industri dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari
pengolahan sendiri.
Biaya bahan baku langsung merupakan biaya yang terjadi dari semua
bahan baku yang membentuk bagian integral dari produksi jadi dan dimasukkan
pokok dari bahan baku yang dipakai atau diproduksi dan penentuan persediaan.
Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang digunakan dalam
biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi biaya tenaga
kedalam biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak
Biaya overhead pabrik adalah salah satu unsur biaya produksi selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, yang dikeluarkan selama proses
produksi. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling kompleks dan
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang
pengeluaran uang.
22
cost) merupakan biaya yang terjadi atau dibebankan dalam suatu proses
produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sedangkan menurut
Bustami dan Nurlela (2010), biaya overhead pabrik dapat dikelompokan menjadi
lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada
produk selesai. Contoh: amplas, pola kertas oli dan minyak pelumnas, paku,
pewarna.
Biaya tenaga kerja tidak lansgung adalah biaya tenaga kerja yang
Biaya tenaga kerja langsung lainnya adalah biaya selain bahan tidak
selesai. Contoh: pajak bumi dan bangunan pabrik, listrik pabrik, air, telepon,
pabrik.
aktiva lain (persediaan produk jadi), atau adanya pengorbanan bahan baku
yang dapat berupa biaya bahan baku akan membentuk harga pokok produksi
kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi
( 2013).
bahwa manfaat informasi harga pokok produksi yang menentukan harga jual
periodik, menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
metode yang dapat digunakan seperti full costing dan variabel costing.
24
a. Full costing
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
metode full costing terdiri dari unsur - unsur biaya sebagai berikut:
persediaan produk dalam proses akhir dan persediaan produk jadi yang
belum laku dijual, dan barang dianggap sebagai biaya apabila produk
produksi tidak akan terjadi tanpa timbulnya biaya overhead pabrik tetap,
perolehan persediaan.
untuk pihak eksternal.Laporan laba rugi yang disusun dengan metode ini
25
biaya dengan fungsi pokok yang ada di perusahaan yaitu fungsi produksi,
laporan laba rugi menurut full costing akan tampak sebagai berikut :
Penjualan xxx
(xxx) -
b. Variabel costing
variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan
terletak pada waktu (timing) perlakuan biaya overhead pabrik tetap.Pada full
baik itu biaya yang bersifat variabel maupun tetap, Nawaz (2013).Sehingga
BOP tetap harus dibebankan dan dikurangkan dari pendapatan untuk setiap
unit yang terjual. Sedangkan untuk setiap unit yang tidak terjual akan
sebagai biaya periode yaitu biaya pemasaran dan biaya administrasi dan
umum.
costing biaya penuh yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk
terdiri dari biaya variabel, sedangkan biaya penuh yang tidak dipengaruh
Ada tiga metode menurut Bustami dan Nuerlela (2008;43) dalam perhitungan
Pada metode ini, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
perpetual.
Menetukan biaya produk dan jasa adalah dasar dari penetapan harga jual
menjadi dua yaitu metode harga pokok pesanan (job order cost method)dan
Metode harga pokok pesanan enghitung harga pokok produksi per satuan
produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang
Karena harga pokok per satuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka
adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada
pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan.
yang dapat menutupi seluruh biaya yang membebankan barang atau jasa
30
perusahaan.
biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang maupun jasa dan
satu cara untuk menarik suatu minat konsumen yaitu dengan cara
menurut Swastha (2010), dalam bentuk yang paling sederhana terdiri atas
tiga metode, yaitu cost plus pricing method, mark up pricing method, dan
Ada beberapa metode penentuan harga jual tetapi yang sering dipakai
jenis perusahaan ini tidak membuat sendiri produk yang dijual sehingga
persentase tertentu diatas harga pokok yang dibeli, persentase ini disebut
komponen yaitu bagian untuk menutup biaya operasi dan bagian yang
dikehendaki oleh perusahaan, hal ini sebagai dasar penentuan harga jual.
Dalam metode ini, tarif ditentukan dari upah langsung dan tarif lain
dari bahan baku masing-masing, tarif ini dijadikan satu ditambah jumlah
tertentu dari biaya tak langsung serta laba yang diinginkan. Time dalam
32
metode ini ditunjukkan oleh tarif perjam atau perwaktu daritenaga kerja,
b. Bagian laba yang layak dan berhubungan dengan upah tenaga kerja
Metode Cost plus pricing yaitu metode penentuan harga jual produk
non produksi yang tidak lepas dari penentuan harga pokok produksi.
harga jual semakin mahal Kristianti (2013). Secara sederhana cost plus
untuk dapat menentukan harga jual produk satuan, dimana dengan harga
jual yang telah ditetapkan akan mampu menutupi seluruh biaya yang
Harga jual adalah harga yang dapat menutup semua biaya (biaya
biaya ini tidak menentukan harga jual produk atau jasa (Mulyadi,2009; 60).
waktu tertentu untuk menghasilkan informasi biaya lain serta informasi non
biaya.
moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau
adalah sejumlah uang yang bersedia dibayar oleh pembeli dan bersedia
diterima oleh penjual. Harga jual adalah nilai yang tercermin dalam daftar
harga, harga eceran, dan harga adalah nilai akhir yang diterima oleh
harga pokok barang yang dijual, biaya administrasi, biaya penjualan, serta
harga jual yang dimaksud adalah nilai akhir barang yang merupakan
jual dengan cara mempertimbangkan berbagai hal. Maka jika ada kesalahan
pelanggan karena harga jual yang ditentukan terlalu rendah maupun terlalu
tinggi.
laporan posisi keuangan dan biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi.
perusahaan.
35
B. Tinjauan Empiris
C. Kerangka Pikir
pokok produksi menggunakan metode full cost dan variabel costing. Dalam
1. BB (Bahan Baku)
BB
Harga Pokok Produksi BTKL
BOP
Analisis Data
Hasil
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah
40
41
mengenai profil perusahaan data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
pembuatan produk.
perhitungan.
BAB IV
dari ECOM Grub yang berkantor pusat di Makassar yang telah memiliki 5
cabang dan 23 unit yang telah tersebar diseluruh Indonesia dan didirikan
pada tahun 2000. PT.Tanah Mas Celebes Indah unit lapai cabang kolaka
utara merupakan salah satu unit produksi dari kantor cabang kolaka utara
a. Visi Perusahaan
b. Misi Perusahaan
menjadi cara atau langkah yang akan dilakukan agar goal perusahaan
43
44
yang bekerja sama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah
diterapakan, Agar kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik, maka
gambar.
KA. Unit
Syamsi Nur
Security Ass. AK. Unit/wrh supervisor Bag. Keuangan/kasir Admin & Reporting
Muh. Jafar A. Mustamin Yusmia Sulaiman
Badar Waki
a Quality Control
Ratnawati
Produksi/ Staf
Patahur Rahman
M. Amdan S
Gambar 4.1
45
Uraian Tugas dari tiap Jabatan PT. Tanah Mas Celebes Indah:
masing personil PT.Tanah Mas Celebes Indah Cabang Kabupaten kolaka utara,
2. Admin & Reporting mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
3. Bagian keuangan & kasir mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
b. Membuat laporan keuangan (buffer fund, petty cash & saldo bank).
4. Asisten kepala unit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
perusahaan.
berikut:
perusahaan.
d. Briefing kerja.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi data
data tentang biaya-biaya yang ada dibidang akuntansi. Data yang digunakan
laporan lainnya perhitungan harga pokok produksi hasil penelitian data yang
Tabel 4.1
Perhitungan harga pokok produksi bulan September PT.Tanah
No Keterangan Jumlah
d. Solar Rp.10.000.000
Total Rp.211.386.002
produksi Coklat 250 gram menurut Perusahaan adalah Rp. 44.975 yang
diperoleh dari total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap dibagi jumlah produksi
4.700 Kg.
Tabel 4.2
perhitungan harga pokok penjualan PT.Tanah Mas Celebes Indah
Baku
Baku
penjualan Coklat dari Perusahaan adalah Rp. 217.386.000. diperoleh dari harga
Tabel 4.3
Penjualan Rp.386.735.000
Hpp (Rp.217.386.000)
2. Penggolongan Biaya
proses produksi kakao. Pada PT. Tanah Mas Celebes Indah. Dalam melakukan
daya ekonomi yang dimilikinya. Nilai dari pengorbanan ekonomi inilah yang akan
kedalam harga pokok produksi antara lain biaya bahan baku langsung dan biaya
bahan baku tidak langsung. Harga pokok produksi antara lain biaya bahan baku
seperti Biji Coklat,biaya tenaga kerja langsung yang meliputi pekerja bagian
sedangkan biaya overhead pabrik tetap maupun variabel meliputi biaya bahan
dan biaya penyusutan Metode yang digunakan oleh PT.Tanah Mas Celebes
Indah adalah metode full costing. Adapun susunan biaya produksi yang
Dalam pengolahan ini bahan baku yang digunakan adalah biji kakao.
jenis varian coklat seperti Coklat Batang, Coklat BubukHarga perkilo coklat
Tabel 4.4
Biaya Bahan Baku dalam satu bulan (30 hari produksi)
Kebutuhan
Perbulan
Jumlah Rp.104.640.000
Tabel 4.5
3) Biaya Overhead
secara tidak langsung merupakan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik
Biaya penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian dari produk jadi atau
bahan yang menjadi bagian akan dengan harga pokok produksi tersebut. Berikut
Tabel. 4.6
Biaya Bahan Penolong
Keterangan Kebutuhan Kebutuhkan Harga Jumlah
perhari perbulan
Gula Pasir 15 Kg 450 Kg Rp 11.000 Rp 4.950.000
Lemak Kakao 10 Kg 300 Kg Rp.30.000 Rp. 900.000
Vanilla 5 Batang 150 Batang Rp 28.000 Rp. 840.000
Susu 15 Liter 450 Liter Rp.15.000 Rp. 490.000
Jumlah Rp. 7.180.000
Sumber:PT.Tanah Mas Celebes Indah
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Jumlah Rp 3.500.000
lurus
Tabel 4.9
Beban Beban
Harga Per Jumlah Umur
Keterangan Nilai sisa Penyusutan/ Penyusutan/
Unit Unit Ekonomis
tahun Bulan
Mesin
Pemecah
Buah dan Rp.12.000.000 2 Rp.1.000.000 10 tahun Rp.1.100.000 Rp.91.667
Pemisah Biji
Kakao.
Mesin
Sangrai
Kakao Coklat Rp.20.000.000 1 10 tahun Rp.1.900.000 Rp.63.334
Rp.1.000.000
Kapasitas 10
kg / batch
Mesin
Penepung Rp.8.000.000 1 10 tahun Rp.700.000 Rp.23.334
Rp.1.000.000
Kakao
Mesin
Pengayak Rp.10.000.000 1 10 tahun Rp.900.000 Rp.30.000
Rp.1.000.000
bubuk coklat
Tabel 4.10
Rincian Biaya Overhead pabrik
Solar Rp.10.000.000
Setelah menghitung biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik yang bersifat variabel dan tetap maka langkah
Tabel4.11
Celebes Indah
No Keterangan Jumlah
j. Solar Rp.10.000.000
batch
h. Biaya Penyusutan Mesin Penepung
Rp. 23.334
Kakao
i. Biaya Penyusutan Mesin Pengayak
Rp. 30.000
bubuk coklat
Total Rp.211.386.002
produksi Coklat / 250 gram menurut Perusahaan adalah Rp. 44.975 yang
diperoleh dari total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap dibagi jumlah produksi
4.700 Kg.
umumnya menggunakan metode mark up dengan tingkat margin 15% dari harga
Harga yang telah ditetapkan oleh PT Sinar Mas untuk produk coklat batang
dan coklat bubuk adalah 25% dari harga produk meskipun harga bahan baku
mengalami fluktuasi harga jual akan tetap dan laba yang di hasilkan menjadi
59
variatif, Akan tetapi perusahaan kerap kali menurunkan harga produk untuk
mengikuti harga pasaran olahan coklat untuk menarik konsumen dengan diskon
dan berbagai promo.
metode penentuan harga jual sangat menentukan laba yang akan diperoleh
Dimana antara biaya produksi dan harga jual memiliki hubungan signifikan dalam
biaya produksi untuk satu bulan yaitu sebesar Rp.211.386.002. dari total biaya
Tabel 4.12
Perhitungan Harga Jual Menurut PT.Tanah Mas Celebes Indah
Keterangan Biaya
Total Biaya Produksi Rp.211.386.002
Laba yang diharapkan pengolah 25%
Rp.52.846.500
Jumlah total Rp.264.232.502
Jumlah produksi 4.700 Kg
Harga jual per 250 gram Rp.56.219,68
Pembulatan Rp.56.000
Sumber:PT.Tanah MasCelebes Indah
60
Harga jual produk cokelat perkilo PT.Tanah Mas Celebes Indah pada
kisaran harga Rp.55.000 hingga Rp.60.000 dimana harga jual yang ditetapkan
elemen biaya produksi kedalam harga pokok produksi antara lain biaya bahan
baku seperti biji kakao. Biaya tenaga kerja langsung seperti, proses
overhead pabrik meliputi, gula pasir, lemak kakao, vanilla, susu, solar, biaya
Tabel 4.13
Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan MetodeVariabel
Costing
No Keterangan Jumlah
1. Biaya Bahan Baku Rp.104.640.000
2. Biaya tenaga kerja langsung Rp. 71.900.000
3. Biaya Over Head Pabrik
d. Gula Pasir Rp 4.950.000
m. Lemak Kakao Rp. 900.000
n. Vanilla Rp. 840.000
o. Susu Rp. 490.000
p. Solar Rp.10.000.000
q. Biaya Pengemasan Rp. 8.500.000
r. Biaya Transportasi Rp. 5.000.000
Total Rp. 207.220.000
Jumlah Produksi 4.700 Kg Cokelat
Harga Pokok Produksi / 250 gram Rp. 44.089
Sumber:PT.Tanah Mas Celebes Indah
Coklat 250 gram dengan metode variabel costing adalah Rp. 44.089 yang
diperoleh dari total biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
PT. Tanah mas celebes Indah memiliki dua jenis varian produk yaitu coklat
batang dan coklat bubuk dalam proses penentuan harga jual coklat
harga pokok.
62
Tabel 4.14
metode penentuan harga jal dimana biaya yang digunakan sebagai dasar
dalam menentukan harga jual. Semua biaya yang terjadi termasuk biaya
bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
Tabel 4.15
Keterangan Biaya
Total Biaya Produksi Rp.207.220.000
Laba yang diharapkan pengolah 25%
Rp.51.805.000
Jumlah total Rp.259.025.000
Jumlah produksi 4.700 Kg
Harga jual per 250 gram Rp.55.111,70
Pembulatan Rp.55.000
Sumber: Hasil dari peneliti
harga jual kakao diperoleh sebesar Rp. 55.000/gram. Harga ini dapat
variabel costing dapat dilihat perbedaan harga jual dimana perhitungan menurut
costing.
64
C. Pembahasan.
produksi untuk dapat menyediakan produk cikelat, dari gasil analisis data
yang dilakukan diperoleh bahwa HPP menurut meotode full costing yaitu
overhead pabrik variabel, hal ini yang menimbulkan terjadi perbedaan antara
biaya atau penggolongan biaya PT. Tanah mas Celebes Indah di lakukan
jumlah biaya-biaya pada setiap akun biaya yang terjadi untuk dibebankan
pada bahan produksi. Hal tersebut sesuai dengan teori pada tujuan empiris
klafikasi & peruntukannya jumlah yang dikenakan pada produk atau harga
jual produk akurat atau harga jual tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi yang
65
atau lebih tinggi dari harga pasar menyebabkan pelanggan kabur. Pada
dari total biaya produksi dan mengikuti harga pasar dengan melakukan
penurunan harga.
Dalam proses penentuan harga jual PT. Tanah Mas Celebes menggunakan
metode murk up dari harga pokok produksi barang, dan terkadang untuk
yang dikeluarkan dalam proses produksi serta tidak ada informasi biaya-
penelitian ini adalah Sistem yang dibuat berdasarkan metode full costing
66
produksi menjadi stabil, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Sistem
Penelitian yang dilakukan oleh Dian Purnama, Saiful Muchlis, dan Andi
Harga Jual Melalui Metode Cost plus pricing dengan pendekatan full costing
tetap maupun yang bersifat variabel. Karena itu, metode full costing lebih
PENUTUP
A. Kesimpulan
produksi serta tidak ada informasi biaya yang diabaikan dalam proses
produksi.
67
68
B. Saran
Anggraeni Faradilla, Suryadi Dadi, dan Fitriani Anita (2018) :Analisis harga pokok
produksi dalam penetapan harga jual konsentrat
Aris Munandar (2017) : Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Roti
PIA “AYU” Palembang
Bustami , Bastian dan Nurlela. 2009 . Akuntansi Biaya . Edisi Pertama. Jakarta :
Mitra Wacana Media
Bastian, Bustami dan Nurlela, 2010, Akuntansi Biaya, Edisi Kedua. Jakarta: Mitra
Wacana Media
Daljono, akuntansi biaya penentuan harga pokok dan pengendalian, edisi ketiga
(semarang : Universitas Diponegoro, 2011) h. 25.
Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2011. Akuntansi Biaya. Jakarta:
Salemba Empat
Hanggana Sri.2009. Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Surakarta: LPP UNS
69
70
Perhitungan Harga Jual Produk Dengan Menggunakan Metode Cost plus pricing
(Studi Kasus Di UD. Berkah Agung Kapuk Super).2018
Purnama Dian, Muchlis Saiful, dan Andi wawo (2019) :Harga Pokok Produksi
Dalam Menentukan Harga Jual Melalui Metode Cost plus pricing dengan
pendekatan full costing (studi pada PT. Prima Istiqamah Sejahtera Di
Makassar).
Saputra Herman, Rosyafah Siti, Susanti Widya 2016, (Analisis perhitungan harga
pokok penjualan untuk menentukan pendapatan laba)
L
A
M
P
I
R
A
N
72
73
74
75
76
77
78
BIOGRAFI PENULIS