Anda di halaman 1dari 16

AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

Volume 2 Nomor 1 Juni 2019


P-ISSN 2622 – 0105

Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

Rancangan Alat Khusus Pelepas Front Accessory Support Engine


Jt8d-15 di Program Studi Teknik Pesawat Udara

Design of Specifuc Tools of Future Accessory Support Engine Jt8d-15


in the Aircraft Engineering Technical Study Program
Dewa Ngakan Gede Suarna Apkara1 , Lilis Esti Riyanti2

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

ABSTRAK

Engine JT8D-15 merupakan gas turbine engine dengan tipe turbofan. Sebagai media
praktik taruna dalam melakukan pengecekan dan perawatan. Dikarenakan tidak adanya
alat pelepas front accessory support untuk engine JT8D-15 di Hangar 01 Program Studi
Teknik Pesawat Udara maka penulis membuat alat pelepas front accessory support untuk
engine JT8D-15. Gambaran umum untuk melepas front accessory support pada engine
JT8D-15 dengan metode penarikan memanfaatkan beban yang diaplikasikan oleh palu
luncur. Pertama adalah memastikan bahwa rancangan alat mampu digunakan dalam
pelepasan front accessory support engine JT8D-15, dilanjutkan dengan pemilihan material
yang sesuai dalam perancangan. Tahapan ketiga dilakukan pemilihan ulir silinder dan poros
palu luncur. Sehingga didapat dimensi rancangan yang diinginkan. Dan yang terakhir,
memastikan bahwa sambungan las dapat menahan tegangan gunting yang terjadi pada
rancangan alat khusus. Hasil rancangan ini diharapkan dapat membantu pelaksanaan
praktik taruna pada praktik gasturbine engine saat pelepasan front accessory support engine
JT8D-15. Dari hasil perancangan didapat rancangan yang kuat dan dapat melepas front
accessory support engine JT8D-15.
Kata kunci: mesin; JT8D-15

ABSTRACT

The JT8D-15 Engine is a turbofan-type gas turbine engine as a medium practice for
cadets in conducting checks and maintenance. Due to the absence of front accessory support
device for JT8D -15 engines in Hangar 01 Air aircraft Engineering study Program the author
made a front accessory support release tool for JT8D -15 engines. An overview of removing
front accessory support on JT8D -15 engines with the withdrawal method utilizes the load
applied by the sled hammer. The first is to ensure that the design of the tool is able to be used
in front accessory support engine JT8D -15, followed by the appropriate material selection
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

in the design. The third stage was performed selection of cylinder screw and hammer muzzle
shaft. Thus obtained the desired design dimension. And lastly, ensure that welding joints can
withstand the voltage of the scissors that occur on a specific tool design. The results of this
design are expected to assist in the implementation of Taruna practice on Gasturbine engine
practice when releasing front accessory support engine JT8D -15. From the design achieved
a strong design and can remove front accessory support engine JT8D -15.
Keywords: Engine; JT8D-1
meliputi benches, stands, alat pengetesan,
1. PENDAHULUAN dan alat khusus untuk melaksankan
Hangar 01 Program Studi Teknik perawatan.
Pesa wat Udara memiliki beberapa jenis Ada beberapa gas turbine engine yang
gas turbine engine yang digunakan sebagai digunakan sebagai media praktik salah
media praktik dan sarana pendukung satunya yaitu engine JT8D-15. Engine JT8D-
pendidikan bagi taruna teknik pesawat 15 merupakan gas turbine engine dengan tipe
udara. Sebagai penyelenggara pendidikan turbofan. Engine ini digunakan sebagai
dan pelatihan di bidang perawatan pesawat media praktik taruna dalam melakukan
udara, program studi teknik pesawat udara pengecekan dan perawatan, salah satunya
harus menyediakan perlengkapan yang yaitu pada bagian accessory drive group dan
memadai. Perlengka pan yang dimaksud bagian engine tersebut. Perawatan sendiri
meli puti benches, stands, alat pengetesan, merupakan proses yang dilakukan untuk
dan alat khusus untuk melaksanakan menjamin kelaikan pesawat terbang,
perawatan. termasuk perbaikan, pemeriksaan,
Ada beberapa gas turbine engine penggantian, dan modifi kasi.
yang digunakan sebagai media praktik salah Dalam melakukan perawatan engine
satunya yaitu engine JT8D-15. Engine JT8D-15 dibutuhkan berbagai macam alat.
JT8D-15 meru pakan gas turbine engine Salah satunya adalah alat pelepas yang
dengan tipe turbofan. Engine ini digunakan digunakan untuk membuka accessory drive
sebagai media praktik taruna dalam grup khususnya pada front accessory support
melakukan pengecekan dan perawatan, sehingga dapat dilakukan proses pengetesan
salah satunya yaitu pada bagian perbaikan dan pengecekan khususnya pada
accessory drive group dan bagian bagian front accessory drive group. Kesulitan
engine tersebut. Perawatan sendiri dalam pele pasan front accessory support
merupakan Hangar 01 Program Studi disebabkan oleh posisi engine pada saat
Teknik Pesawat Udara memiliki beberapa proses pelepasan dan besarnya beban yang
jenis gas turbine engine yang digunakan diberikan pada saat proses pelepasan serta
sebagai media praktik dan sarana pendukung tidak memungkinkan apabila dilepas
pendidikan bagi taruna teknik pesawat udara. menggunakan alat umum.
Sebagai penyelenggara pendidikan dan
pelatihan di bidang perawatan pesawat
udara, program studi teknik pesawat udara
harus menyediakan perlengkapan yang
memadai. Perlengkapan yang dimaksud
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

setiap aksi adalah sama dengan reaksi yang


berlawanan. Pada engine JT8D selubung
(case) engine membentuk rangka belakang
dari engine ketika digabungkan, dan
melindungi semua bagian dalam engine
meliputi strut dan bearing. Pada bagian
fan udara di percepat, tujuannya untuk
mempero leh gaya tambahan, gaya
tambahan yang dimaksud sama dengan
gaya yang didapat dari udara pada saat
Gambar 1. Posisi front accessory sup
port engine JT8D-15 melewati propeller yang berputar pada
turboprop engine.
Berdasarkan silabus EASA juga Engine JT8D merupakan turbofan
disebut kan untuk melakukan pelepasan fan dengan aliran aksial dengan 13- tahap split
blade (lihat lampiran 14) dengan melepas kompresor, 9-ruang bakar dengan tipe can
fan inlet pada engine JT8D-15. annular, dan 4- tahap turbine dengan tipe
Berdasarkan maintenance ma nual sebelum impuls reaksi. Terdapat sistem bertekanan
melakukan pelepasan pada fan inlet tinggi dan sistem bertekanan rendah yang
terdapat beberapa tahapan pelepasan dibagi pada setiap tahap kompresor dan
komponen agar fan inlet dapat terlepas. turbin
Salah satu komponen yang harus dilepas
adalah front accessory support.
Dikarenakan tidak adanya alat pelepas
front accessory support untuk engine
JT8D-15 di Hangar 01 Program Studi
Teknik Pesawat Udara maka penulis
membuat alat pelepas front accessory
support untuk engine JT8D-15. Ranca ngan
alat pelepas ini nantinya dapat digunakan
sebagai alat bantu untuk membantu
kegiatan praktik gas turbine engine di
Hangar 01 Prog ram Studi Teknik Pesawat
Udara.

TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran Umum Engine JT8D-15
Engine JT8D-15 merupakan engine Gambar 2. Engine JT8D-15 di Hangar
dengan tipe turbofan. Engine ini beroperasi 01 Teknik Pesawat Udara
sama dengan semua versi turbojet dari gas
turbine engine yang memperoleh tenaga b. Front accessory support
propulsi lewat pengaplikasian dari hukum Front accessory support terpasang
ke-3 Newton; yang mana bentuk untuk pada bagian depan dari selubung inlet,
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

tepat ditengahnya. Terdapat empat buah tahapan perawatan yang dilakukan


stud pada sisi depan sebagai tempat diantaranya: Melepas No.1 bearing oil
terpasangnya N1 tachometer. Oli nozzle, Inspeksi secara visual pada
bertekanan membantu mengalirkan oli seluruh permukaan dengan memberikan
dari flange bagian luar menuju ke perhatian khusus kepada kehausan pada
tengah, kemudian melewati bantalan tachometer shaft gear bearing housing
no.1 oil nozzle. Aliran dari scavange oil (penggantian baru), kerusakan stud (peng
mengalirkan oli dari pompa boss. gantian baru), kelonggaran stud, lubang
stud dan pipa, ulir oil nozzle, lubang pe
Teori Perawatan Front Accessory Support nyangga oil scavenge pump, kerusakan
Engine JT8D-15 pada kawat pengunci front accessory sup
Perawatan pada sebuah engine port, memasang No. 1 bearing oil nozzle,
dilaku kan untuk memastikan sebuah pengetasan aliran oli pada No. 1 bearing oil
engine da lam keadaan laik udara. nozzles.
Perawatan yang dimaksud termasuk
diantaranya overhaul, inspeksi, Teori Beban
penggantian, dan perbaikan ke rusakan. Beban itu didefinisikan sebagai
Perawatan pada front accessory support kekuatan keadaan luar yang terjadi pada
engine JT8D-15 dibagi menjadi 2 bagian mesin. Ada 3 tipe pembebanan
berdasarkan tingkatan perawatan yaitu yang pen ting dari subjek titik pandang,
perawatan ringan dan perawatan overhaul diantara nya: Beban mati (dead or steady
yang memerlukan pelepasan front load), Beban hidup (live or variable load),
accessory support. Beban kejut (suddenly applied or shock
loads)
Perawatan ringan
Perawatan ringan pada front Teori Silinder
Silinder atau tabung merupakan
accessory support engine JT8D-15
bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk
dilakukan setiap 6000 jam sejak baru. Pada
oleh dua buah lingkaran identic yang
saat perawatan ringan ini dilakukan
sejajar dan sebuah persegi panjang yang
inspeksi pada beberapa bagian diantaranya:
mengelilingi kedua lingkaran tersebut.
Inspeksi secara visual pada seluruh
Silinder memiliki tiga sisi dan dua rusuk.
permukaan dengan memberikan perha tian
Kedua lingkaran disebut sebagai alas dan
khusus kepada ulir stud yang longgar dan
tutup silinder serta persegi panjang yang
haus, lubang stud, lubang pipa, dan
menyelimutinya disebut sebagai selimut
kebocoran, Pengetasan aliran oli pada No.
silinder.
1 bearing oil nozzles.
Teori Massa Jenis
Perawatan overhaul Massa jenis atau densitas
Perawatan overhaul pada front merupakan sifat dari suatu material atau
accessory support engine JT8D-15 dapat didefinisikan sebagai massa
dilakukan pada 10.000 – 12.000 jam. material berban ding volume benda.
Pada perawatan overhaul ada beberapa Densitas dari suatu bahan dapat dibagi
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

menjadi dua yaitu densitas yang sama (penampang normal) mengala mi


pada setiap bagiannya dan densitas yang tegangan tarik
tidak sama pada setiap bagiannya. Tegangan Lentur
Material yang homogen seperti besi atau Sebuah benda dikatakan terjadi
es memiliki densitas yang sama pada tegangan lentur jika ditumpuh kedua
setiap bagiannya. ujungnya dan pada bagian tengahnya
bekerja gaya P tegak lurus pada sumbu
Teori Gaya batang, keadaan pembebanan seperti ini
Gaya Normal menyebabkan batang melentur karna
Gaya adalah konsep pokok ilmu momen yang bekerja padanya. Jadi pada
fisika. Bila kita mendorong atau menarik tempat terjadi lengkungan batang, terjadi
suatu benda, dikatakan kita memberi gaya pula distribusi tegangan tekan dan
pada benda tersebut. Gaya juga dapat tegangan tarik pada batang normal.
diberikan oleh benda-benda mati, Tegangan yang berupa distribusi
contohnya sebuah mesin kereta api tegangan tarik dan tegangan tekan disebut
memberi gaya pada rangkaian kereta yang tegangan lentur.
ditarik atau didorong. Gaya tarik gravitasi Penerapan gaya menyebabkan
yang diberikan pada setiap benda oleh sambungan las mendapatkan konsentrasi
bumi disebut berat benda tegangan pada sambungan antara
pengelasan dan metal yang
Gaya Gesek disambungkan. Ketika bagian
Gaya gesek merupakan dua buah dibebankan secara berulang maka akan
benda yang berinteraksi akibat kontak timbul beban fatigue, tabel (4) berikut
langsung (sentuhan) dari permukaan merupakan faktor yang diberikan untuk
benda-benda tersebut. Jenis gesekan mendapatkan tegangan izin pada
yang terjadi dapat berupa gesekan statis sambungan las.
dan gesekan kinetik, gesekan statis
terjadi ketika benda berada pada keadaan Tabel 1. Faktor konsentrasi tegangan untuk
sambungan pengelasan
diam dan gesekan kinetik terjadi ketika
benda sedang bergerak. Tipe sambungan Faktor konsentrasi
Faktokonsentrasi tegangan tegangan
Teori Tegangan Pembebanan pada butt 1,2
Tegangan Tarik jointfillet kaki 1,5
Sambungan
Tegangan tarik terjadi pada suatu Ujung melintang
sambungan fillet 2,7
batang yang dijepit ujung atasnya dan Sambungan tipe butt
pararel 2,0
ujung bawahnya ditarik dengan gaya dengan sudut tajam
aksial P. Akibat beban P dan berat batang,
(Sumber: R.S. Khurmi, J.K. Gupta, Machine
Design,2005, p 354)
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

Identifikasi Masalah

Pengumpulan data

Perumusan masalah

Konsep Pemecahan Masalah

Perumusan Masalah Teori Pemecahan

1. Besar beban yang harus ditarik 2. Teori Beban


3. Teori Silinder
4. Teori Gaya
2. Menentukan material yang digunakan 1. Teori Tegangan
2. Teori Material
3. Teori Massa Jenis
4. Teori Faktor Keamanan
3. Menentukan diameter dan jenis ulir 1. Teori ulir pengikat
4. Menentukan bentuk alat khusus Gambaran Umum Engine
JT8D-15
5. Menghitung kekuatan pada sambungan las Teori Sambungan Las

Pembuatan dan
perakitan rancangan

Uji Coba
Tidak
Ya

Kesimpulan dan
Saran

Gambar 3. Kerangka pikir


AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

2. METODE PENELITIAN melakukan perhitungan dalam menentukan


Kondisi Saat pelepasan front langkah-langkah dalam perancangan
accessory support pada engine JT8D-15 di
Pengolahan Data
Hangar 01 Teknik Pesawat Udara mengalami
Dalam perancangan alat ini
kesulitan ketika melakukan pelepasan front
dilakukan beberapa tahapan yaitu:
accessory support yang disebabkan oleh
menentukan besar beban yang terjadi saat
keterbatasan alat khusus yang menyebabkan pelepasan fornt accessory, menentukan
kesulitan pada saat pelepasan front accessory beban yang diberikan palu luncur untuk
support. Dengan merancang alat khusus
proses penarikan, Menentukan material
pelepas front accessory support menggunakan
yang digunakan pada rancangan alat
konsep alat penarik dengan memanfaatkan pelepas front accessory support.
palu luncur sebagai kekuatan penarik terhadap Menentukan diameter dan jenis ulir yang
front accessory support sehingga diharapkan
sesuai pada alat pelepas front accessory
kuat dan mampu membuat front accessory
support, Menentukan dimensi alat pelepas
support terlepas, alat ini dapat digunakan front accessory support, Menghitung
dengan menarik keempat silinder berulir secara kekuatan pada sambungan las pada alat
bersamaan ataupun menarik satu persatu pelepas front
silinder berulir apabila stud pada bagian front
accessory support mengalami kerusakan. Analisis Data
Dalam perancangan alat khusus pelepas
Metode Pengumpulan Data front accessory support engine JT8D-15
Metode pengumpulan data dalam penelitian diperlukan berbagai macam alat pendukung.
adalah dengan melakukan studi literature dan

Tabel 2. Daftar alat – alat yang dibutuhkan dalam perancangan

No Nama Fungsi Keterangan

Digunakan pada
Mengukur dimensi dari
pengukuran jarak
1. Roll meter sebuah benda dalam satuan
stud pada front
yang telah ditentukan
accessory support
Digunakan pada
pengukuran ulir
Jangka Sorong Sebagai alat ukur panjang
dudukan silinder,
dengan yang mempunyai ketelitian
2. poros palu luncur,
ketelitian sampai seperseratus
baut dalam
0,05 mm milimeter
rancangan alat
khusus.
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

Mesin perkakas yang


digunakan untuk
mengasah/ memotong Memperhalus
benda kerja yang umumnya permukaan
berjenis logam. Prinsip rancangan alat yang
kerja mesin gerinda adalah dibuat dan
3. Mesin gerinda
batu gerinda berputar yang memotong material
bersentuhan dengan benda agar sesuai dengan
kerja sehingga terjadi ukuran yang
pengikisan, penajaman, diinginkan
pengasahan, dan
pemotongan
Mesin yang digunakan
untuk memotong suatu
Memberikan
benda yang diputar. Bubut
bentuk ulir pada
sendiri merupakan suatu
ujung silinder
proses pemotongan benda
kerja yang sayatannya berulir, pada baut
4. Mesin bubut dilakukan dengan cara pengikat, pada
memutar benda kerja sambungan antara
poros palu luncur
kemudian dikenakan pada
pahat yang digerakkan dan dudukan
secara translasi sejajar silinder
dengan sumbu putar dari
benda kerja Melubangi ujung
silinder berulir dan
Untuk membuat lubang
dudukan silinder
dengan diameter ukuran
5. Mesin bor berulir sebelum
tertentu pada suatu benda
dilakukannya
kerja
proses
pembentukan ulir
Mesin yang digunakan Pengelasan
untuk menyambungkan dilakukan pada
6. Mesin las dua buah material secara penyambungan plat
permane baja sebagai
n. dudukan silinder
Digunakan sebagai
Software Sebagai pembuatan
software untuk melakukan
7. Autodesk permodelan
permodelan alat baik dalam
dan Catia rancangan alat
bentuk 2D ataupun 3D

Adapun bahan – bahan habis pakai yang


digunakan pada perancangan alat khusus
pelepas front accessory support engine JT8D-
15. Spesifikasi dan keterangan kegunaan
bahan habis pakai dijelaskan pada tabel (6) di
bawah ini.
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

Tabel 3. Daftar bahan – bahan yang digunakan pada


saat perancangan
No Nama Spesifikasi Keterangan Pelepasan front accessory support
. bahan engine JT8D-15 dilakukan dengan
1. Elektro Merupakan Material ini mengaplikasikan beban terhadap alat
da kawat las digunakan pelepas sehingga terjadi proses
EDZO elektroda yang dalam penarikan. Terdapat dua beban yang
NA 112 cocok memberikan terjadi pada perancangan alat khusus
digunakan sambungan pelepas front accessory support ini
pada las pada yaitu: beban kejut yang diberikan oleh
pengelasan dudukan palu luncur dan beban mati yang
antara baja batang terdapat pada komponen front
3. HASIL DANkarbon PEMBAHASAN
dengan silinder. accessory support pada saaat proses
A. Gambaran Umum baja karbon. Rancangan
System pelepasan.
Pada rancangan ini terbagi menjadi 4 a. Menentukan beban yang diberikan
bagian yang memiliki fungsi dan kriteria oleh front accessory support
masing – masing. Bagian – bagiannya yaitu; engine JT8D-15 pada proses
silinder berulir, baut pengikat, dudukan pelepasan.
silinder, dan palu luncur. b. Menentukan beban yang diberikan
Silinder berulir berfungsi untuk menarik palu luncur untuk proses
front accessory support ketika ditarik penarikan.
menggunakan palu luncur. Ulir pada silinder 2. Menentukan material yang digunakan
harus mempunyai ukuran yang sesuai dengan pada rancangan alat pelepas front
stud pada front accessory support agar dapat accessor support.
terpasang. Pada tahap ini dilakukan
Baut pengikan dipasang pada setiap penentuan material dengan
pangkal dari silinder berulir yang berfungsi menggunakan konsep tegangan.
sebagai pengikat silinder agar tidak bergerak Konsep tegangan yang dimaksud yaitu
pada saat proses pelepasan. Ukuran kepala baut dilakukan perbandingan antara
disesuaikan dengan ukuran silinder berulir. tegangan yang terjadi terhadap
Dudukan silinder berfungsi sebagai dudukan tegangan izin material. Perhitungan
tempat dipasangnya silinder berulir. Dudukan tegangan yang terjadi akan dibedakan
silinder dibuat 4 dengan dipasang menyilang. berdasarkan bagian – bagian
Batang poros berfungsi sebagai poros palu perancangan antara lain:
luncur bergerak. Batang poros memiliki ulir a. Penentuan material pada silinder
pada ujung batangnya sebagai tempat berulir
melekatnya dudukan silinder. Palu luncur b. Penentuan material pada dudukan
berfungsi sebagai media penarik front silinder
accessory support. c. Penentuan material pada palu
luncur
B. Tahapan Perancangan d. Menentukan material palu luncur
Perhitungan – perhitungan terhadap 3. Menentukan diameter dan jenis ulir
perancangan yang mendasari rancangan alat yang sesuai pada alat pelepas front
khusus pelepas front accessory support JT8D- accessory support.
15. Ulir dengan bentuk segitiga sama
1. Menentukan besar beban yang terjadi kaki dipilih sebagai ulir pada baut
pada saat pelepasan front accessory support. pengikat. Pada rancangan alat khusus
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

pelepas front accessory support b. Menghitung tegangan gunting


terdapat beberapa blok fungsi yang yang terjadi.
memakai ulir dalam menerima beban. c. Menghitung momen bending yang
Berikut adalah perhitungan dalam terjadi.
merancang ulir untuk setiap blok d. Menentukan modulus penampang
fungsi. e. Menentukan tegangan bending
a. Penentuan ulir pada silinder yang terjadi
berulir. f. Tegangan gunting maksimum
b. Penentuan ulir pada palu luncur pada sambungan las
dan dudukan silinder. g. Tegangan gunting izin pada
c. Menentukan ulir pada baut sambungan las
pengikat. 6. Tabel hasil perhitungan
4. Menentukan dimensi alat pelepas front Telah dilakukan perhitungan –
accessory support. perhitungan berdasarkan rumusan
5. Menghitung kekuatan pada diatas. Untuk memperjelas hasil
sambungan las pada alat pelepas front perhitungan, penulis membuat tabel
accessory support (6) rekapitulasi perhitungan.
a. Menghitung luas penampang
sambungan las

Tabel 4. Rekapitulasi hasil perhitungan

N Rumusan Deskripsi Hasil


o perhitungann

1. Menentukan beban 1) Beban saat 40,17 N


penarikan front
accessory support
engine JT8D-15
2) Beban pada palu 10,38 N
luncur
2. a. Menentukan 1) Tegangan tarik 0,837 N/mm2
material silinder aksial pada silinder
berulir berulir
2) Bahan silinder ST37
berulir
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

3) Tegangan tarik izin 19,58 N/mm2


ST37
d. 1) Tegangan lentur 1,205 N/mm2
Menentukan dudukan silinder
material 1) Bahan S45C
dudukan silinder dudukan
silinder 28,60 N/mm2
2) Tegangan
lentur izintarik
e. Menentukan 1) Tegangan 0,886 N/mm2
material S45C palu luncur
poros
palu luncur 1) Bahan poros palu S45C
2) Tegangan tarik izin 28,60 N/mm2
baja karbon S45C
3) Bahan palu luncur Baja
karbon
tahan karat
3. a. Menentukan ulir 1) Diameter luar SS304 inch
0,3847
pada 2) Diameter dalam 0,424 inch
silinder 3) Jumlah ulir 24TPI
berulir 4) Tinggi ulir 19 mm
b. Menentukan ulir 1) Beban rencana 1928,264 N
pada palu luncur 2) Bahan S45C
3) Tegangan gunting 14,3 N/mm2
izin
2) Pemilihan ulir
3) Jumlah ulir M12
4) Tegangan gunting 11,42
akar ulir poros
3,364 N/mm2
5) Tegangan gunting
akar ulir dudukan
c. Menentukan ulir 1) Beban rencana 482,065 N
pada 2) Bahan 3,411 N/mm2
ST37
silinder 3) Tegangan gunting 9,79 N/mm2
berulir izin
4) Pemilihan ulir M12
5) Jumlah ulir 11,42
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

6) Tegangan 0,84 N/mm2


gunting
akar ulir
7) Tegangan
poros 0,85 N/mm2
gunting akar
4. Menentukan 1) ulir
Jarakdudukan
diagonal
266, 4 mm
dimensi antar
stud
2) Panjang poros 350 mm
5. Menentukan 1) Tegangan gunting
kekuatan yang terjadi 0,473
sambungan pada
las 2) sambungan
Tegangan las
gunting 2,167
maksimal
3) Tegangan
1,445
gunting yang
diizinkan
Tabel 5. Tabel uji coba kesesuaian
C. UJI COBA RANCANGAN No Komponen Keterangan
Setelah tahapan perancangan penulis 1. Silinder berulir Mempunyai ukuran ulir
melakukan uji coba terhadap alat yang telah yang sesuai dan dapat
dibuat. Uji coba dilakukan untuk terpasang pada stud
memastikan bahwa rancangan alat yang 2. Baut pengikat Baut
front pengikat
accessorydapat
drive
telah dibuat dapat beroperasi sesuai dengan terpasang
support pada silinder
kriteria yang diinginkan. berulir dan dapat
Pengujian rancangan alat khusus mengikat silinder
pelepas front accessory support engine 3. Dudukan silinder Dapat
berulir menghubungkan
agar
JT8D-15 ini dilakukan di Hangar 01 tidak bergerak. tiap –
secara diagonal
Teknik Pesawat Udara STPI. 4. Palu luncur Mempunyai ulir yang
tiap silinder berulir
1. Pengujian kesesuaian dimensi alat sesuai dan dapat
terhadap dimensi front accessory support terpasang pada dudukan
engine JT8D-15 silinder
Pengujian dilakukan dengan cara 2. Pengujian pengaruh palu luncur terhadap front
accessory support engine JT8D-15
memasangkan secara langsung rancangan
alat terhadap front accessory support Pengujian pengaruh palu luncur dilakukan
engine yang akan dilepas. saat uji coba setelah rancangan alat telah terpasang pada
komponen front accessory support. Dilakukan
rancangan, masing – masing komponen
pukulan ke ujung poros palu luncur sehingga
rancangan mendapatkan dimensi yang
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. terjadi gaya tarik terhadap komponen front
accessory support. Data hasil pengujian dapat
Hasil pengujian dapat dilihat pada
dilihat pada tabel (9) dibawah.
tabel (7).
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

diberikan. Hasil pengujian dapat dilihat


Tabel 6. Tabel pengujian pengaruh pukulan palu pada tabel (10).
luncur saat proses pelepasan
N Jumlah Kondisi Front Tabel 7. Tabel pengujian kekuatan sambungan
o. pukulan palu accessory drive las
luncur saat support engine Jumlah
pelepasan JT8D-15 Kondisi
No pukulan palu
1. 3 kali pukulan Front accessory Sambunga
. luncur saat
support tidak bergerak n Las
pelepasan
2. 6 kali pukulan Front accessory
support mulai 1. 3 kali pukulan Tidak
bergerak berubah
2. 6 kali pukulan Tidak
3. Pengujian kekuatan sambungan las
berubah
terhadap pukulan yang diberikan 3. 9 kali pukulan Tidak
Pengujian sambungan las berubah
dilakukan dengan mengamati kondisi
sambungan las saat dilakukan
pengaplikasian beban dengan palu luncur.
D. HASIL INSTERPRETASI UJI COBA
Pengujian sambungan las dilihat setiap 3
Setelah dilakukan uji coba pada
kali pukulan menggunakan palu luncur.
rancangan alat khusus pelepas front
Pada saat uji coba rancangan tidak terjadi
accessory support engine JT8D-15,
perubahan baik kerusakan ataupun
dilakukan pembandingan hasil uji coba
lepasnya sambungan las pada dudukan
dengan kriteria perancangan. Pada tabel
silinder. Kekuatan sambungan las
(11) dapat dilihat interpretasi uji coba
dinyatakan dapat menerima beban yang
rancangan.

Tabel 8. Tabel interpretasi uji coba rancangan

N Kriteria
Komponen Hasil Uji Coba Keterangan
o Perancangan
1 Silinder berulir Mendapatkan Dapat Sesuai
. ukuran dan terpasang pada kriteria
jenis ulir yang stud pada saat
sesuai dengan proses
stud pada front pelepasan
accessory support

2 Baut pengikat Dapat menahan Posisi silinder Sesuai


. posisi silinder pada berulir dapat kriteria
saat pelepasan tertahan selama
proses
pelepasan

Mempunyai Palu luncur Sesuai


diameter ulir dapat terpasang kriteria
yang sama dengan pada silinder
palu luncur berulir
AIRMAN: Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume 2 Nomor 1 Juni 2019
P-ISSN 2622 – 0105

Mempunyai Didapat Sesuai


tegangan tegangan pada kriteria
gunting yang akar ulir adalah
lebih kecil dari 0,84
tegangan gunting N/mm2, akar
yang diizinkan ulir dalam 0,85
N/mm2, dan
tegangan
gunting izin
3 Duduka Mempunyai adalah 9,79
Didapat tegangan Sesuai
. n nilai tegangan 2
lentur yang
N/mm kriteria
silinder lentur yang terjadi adalah
lebih kecil 1,205
daripada nilai N/mm2 dan
tegangan lentur tegangan
yang diizinkan lentur yang
diizinkan
Dapat menahan Sambungan
adalah 28,58 Sesuai
tegangan gunting las
N/mmtidak
2 kriteria
pada sambungan berubah
las. selama proses
pelepasan
Dapat Silinder dapat Sesuai
menghubungkan terpasang pada kriteria
secara dudukan
diagonal silinder silinder
4 Palu luncur Poros
berulirpalu Didapat Sesuai
. luncur dapat ukuran ulir kriteria
terpasang pada M12 yang
dudukan silinder dapat
terpasang pada
dudukan
Dapat menarik Dilakukan
silinder dan9 kali Sesuai
front pukulan palu
silinder berulir kriteria
accessory luncur agar front
support engine accessory
JT8D-15 support dapat
terlepas
4. KESIMPULAN 4. Bentuk rancangan didapatkan dengan
Berdasarkan hasil perhitungan dan menyesuaikan jarak diagonal antar
perancangan yang telah ditentukan pada stud pada front accessory support
rancangan alat khusus pelepas front engine JT8D-15 yaitu 266,4 mm.
accessory support engine JT8D-15 maka, Bagian palu luncur terdapat pada titik
perancang dapat menyimpulkan beberapa persilangan dudukan silinder. Poros
hal sebagai berikut: palu luncur mempunyai panjang 350
mm.
1. Besar beban untuk menarik front 5. Dipilih sambungan fillet identik
accessory support engine JT8D-15 dengan kekuatan sambungan las yang
didapat sebesar 160,68 N. Palu luncur ditentukan mempunyai nilai tegangan
sebagai media penarik yang lebih kecil daripada tegangan
mengaplikasikan beban sebesar 120,36 yang diizinkan untuk sambungan las.
N. Tegangan gunting yang terjadi adalah
2. Material dipilih pada tiap – tiap 0,473 N/mm2 dan tegangan yang
perancangan. Baja tahan karat SS304
dipilih sebagai material palu luncur, diizinkan adalah 1,445 N/mm2
baja karbon rendah ST37 digunakan
untuk perancangan silinder berulir, baja SARAN
karbon sedang S45C untuk 1. Pengaplikasian palu luncur memiliki
perancangan dudukan silinder dan beban penarikan yang tidak pasti
poros palu luncur. Tegangan yang disarankan melakukan modifikasi
terjadi pada palu luncur sebesar 0,886 penarikan dengan menggunakan media
penarikan lain dengan beban yang lebih
N/mm2, tegangan lentur yang terjadi spesifik.
pada dudukan silinder sebesar 1,205 2. Disarankan untuk memodifikasi
N/mm2, dan tegangan izin pada baja rancangan dengan menambahkan
karbon sedang S45C adalah 28,60 penahan sebagaitumpuan agar proses
N/mm2. Tegangan tarik pada silinder pelepasan lebih aman.

berulir sebesar 0,837 N/mm2, dan


UCAPAN TERIMAKASIH
tegangan tarik izin pada ST37 adalah
Terima kasih yang sebesar-besarnya
19,58 N/mm2. Pada baut pengikat kepada orang tua saya, Kaprodi TPU STPI,
didapat tegangan gunting akar sebesar bapak Iwan Engkus serta para dosen dan
0,84 N/mm2, dan tegangan gunting izin rekan-rekan seperjuangan yang tidak dapat
pada baja karbon ST37 adalah 9,79 disebutkan atas dukungan dan bantuannya
selama ini.
N/mm2
3. Rancangan ulir menggunakan ulir
DAFTAR PUSTAKA
segitiga sebagai ulir pengikat. Dipilih
ulir M12 dengan diameter luar diameter
Air Service Training (Egineering Limited).
luar 12 mm, diameter dalam adalah
(n.d.). B02 Physics. Perth.
10,863 mm pada perancangan baut
pengikat dengan beban 482,06 N dan
Air Service Training (Engineering Limited),
ulir poros palu luncur dengan beban
B01 Mathematics EASA Part 66,
1928,264 N.
Perth
AK Steel Corporation. (2007). 304/304L
Stainless Steel. West Chester.
Amanto, D. H., & Daryanto, D.
(2006). Ilmu Bahan. Jakarta: Bumi
Aksara. Bhandari V. B.( 2007) Design
of Machine Element, New Delhi,
McGraw-hill. D, Y., & Roger, F.
(2002). Fisika Universitas (keenam).
Jakarta: Erlangga. Daryanto, D.
(2012). Teknik Las. Bandung:
ALFABETA.

Esfahan Steel Company. (n.d.). Construct


with Confidence. Esfahan. JT8D-STD
Series Engine Maintenance Planning
Guide

Khurmi, R. S., & Gupta, J. K. (2005). A


textbook of Machine Design (S.I.
UNITS). Ram Nagar, New Delhi

Putra, B. I. (2008). Elemen Mesin untuk


Teknik Industri. Yogyakarta: Graha
Ilmu. Sularso, I. (2002). Design of
Machine Elements (Vol. 0). Jakarta:
PT. Pradnya Paramita.

Transportation, R. of I. M. (1997). CASR


Part 147 Revision 1 AMTO.
Transportation, R. of I. M. (1997).
CASR Part 1 Revision 1 Definition
and Abbreviation.

Treager, I. E. (1979). Aircraft Gas Turbine


Engine Technology (Second). United
States.

Zainuri, A. M. (2008). Kekuatan Bahan.


Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai