Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Umum Pesawat Grob 120TP-A

Pesawat Grob G 120TP adalah jenis turboprop training dengan dua seat
dan pesawat aerobatic low-wing dengan penyusun struktur rangka composite
airframe. Di rancang oleh Grob Aircraft. Merupakan hasil pengembangan lebih
lanjut dari pesawat yang sudah ada sebelumnya yaitu G120 yang mempunyai
sertifikasi dalam penggunaan piston engine dan 3 bilah Propeller. Sertifikasi yang
diperoleh adalah EASA CS 23, amandemen 1, untuk pesawat G 120TP-A yang
menggunakan tuboprop engine dan 5 Bilah Propeller. Pengembangan ini
menggunakan design yang sudah ada beberapa penyesuaian berkaitan perbedaan
jenis engine dan propeller.

Cabin pesawat ini mampu menampung dua orang pilot dengan


konfigurasi duduk side by side dan memungkinkan untuk menaruh bagasi di
bawah kursi duduk. window pesawat grob 120TP-A ditutup dengan kaca tembus
pandang yang menyelubungi cockpit sehingga dapat memberikan pandangan
sekeliling yang bagus. Pada bagian horizontal stabilizer utuh sebagian yang
terbuat dari GFRP sandwich design. Bagian ini disatukan dengan fuselage dengan
menggunakan 3 bolt, sedangkan elevator pesawat terdiri dari 2 bagian yang
dilengkapi dengna trim dan servo tab untuk mengontrol force adjusment. Panel
instrumen dapat dilengkapi dengan 4-layar Genesys Aerosystems IDU-680 EFIS.
Sistem autopilot dan AC tersedia serta sistem oksigen dan second thrust lever.

Wing pesawat G 120 TP-A terdiri dari bagian left hand (LH) dan right
hand (RH) yang terbuat dari carbon fiber reinforced plastic(CFRP) sandwich.
Kedua wing disatukan menggunakan stud spar dengan 2 buah bolt. Wing
dipasangkan ke fuselage dengan menggunakan 3 buah bolt masing-masing di
bagian root ribs. Aileron dan flaps yang terbuat dari GFRP foam sandwich
keduanya dipasangkan di bagian belakang wing spar. Struktur komposit pesawat
yang sudah dilaksanakan pengecetan diberikan lapisan pelindung dengan
polyurethane.

Pesawat Grob 120TP-A memiliki 3 buah landing gear yang dapat dilipat
kedalam bodi pesawat. Pada main landing gear terdapat pegas oleo pneumatic dan
peredam yang disatukan dengan wing spar. Setiap roda main landing gear
mempunyai sebuah hydraulic disc brake. Nose landing gear dipasang di bagian
poros turbine mount. Sebuah peredam oleo pneumatic diletakkan di landing gear
strut berfungsi untuk menyerap beban pendaratan. Rudder pedal dihubungkan ke
nose wheel untuk mengemudikan pesawat di darat. Pesawat ini mempunyai 2
buah control stick yang dipasangkan pada bagian depan bulkhead di setiap kursi
pilot

Pesawat G 120TP-A mempunyai 2 buah control stick yang dipasangkan


pada bagian depan bulkhead di setiap kursi pilot. Flight control system yang
terdapat pada pesawat menggunakan konvensional ailerons, rudder dan elevators.
Dengan mendorong dan menarik rods akan menggerakkan elevators dan ailerons,
sedangkan rudder digerakkan dengan bowden cables. untuk flaps digerakkan
melalui motor elektrik dengan pengatur screwjack. Sistem propulsi pesawat G
120TP-A merupakan gabungan dari engine Rolls Royce Turbine tipe 250-817F
dengan 5 bilah propeller buatan MT-Propeller. Propeller tersebut mempunyai
karakteristik constant speed, variable pitch naturan composite dan mempunyai
stainless stell leading edge.

Jenis bahan bakar yang bisa digunakan adalah JET A1 (Untuk penggunaan
bahan bakar sesuai dengan spesifikasi engine adalah JET A dan B JP-4, JP-5 dan
JP8). Pesawat G 120TP-A menggunakan jenis integral fuel tank yang teletak di
wing dengan kapasitas 360 Liter. Setiap tank mempunyai filler cap yang teletak di
bagian atas wing. Sedangkan drain valves teletak di bagian bawah wing. Pesawat
G 120TP-A didesain tahan terhadap sambaran petir, dengan struktur permukaan
luar yang dapat menghantarkan Iistrik. Permukaan luar tersebut disambungkan
dengan metal ground strips yang terletak di wing dan fuselage. Semua bagian
metal pesawat yang rentan terhadap sambaran petir diamankan dengan
menghubungkannya ke ground strips tersebut.
Iinstrument panel pesawat didesain sedemikian rupa sehingga
memudahkan untuk pelaksanaan perawatan. Sambungan (kabel) yang terdapat di
setiap panel mempunyai panjang yang cukup sehingga memungkinkan akses
panel dapat dilepas setelah screw di kendorkan. Seluruh proses perawatan pesawat
dapat dilakukan dengan menggunakan Tool standart, dalam hal ini tidak
memerlukan Special Tool. Untuk melaksanakan perawatan comercial equipement
diperlukan peralatan khusus sesuai yang dibutuhkan, sebagai contoh untuk
mengisi ulang sistem air conditioner. Airframe pesawat G 120TP-A mempunyai
operasional servis minimum 15000 jam untuk penggunaan pesawat sebagai
aerobatic training. Sedangkan time between overhaul (TB0) engine Rolls Royce
250-317F adalah 3500 jam.

Gambar 1 Pesawat GROB TP120-A

Sumber: http://rudyherianto.blogspot.com/2016/02/pesawat-latih-tni-au-grob-g-
120tp-a.html

karakteristik pesawat secara umum :

1. Crew: one
2. Capacity: one passenger
3. Length: 8.4 m (27 ft 7 in)
4. Wingspan: 10.3 m (33 ft 10 in)
5. Height: 2.7 m (8 ft 10 in)
6. Wing area: 13.5 m2 (145 sq ft)
7. Empty weight: 1,095 kg (2,414 lb)
8. Max takeoff weight: 1,590 kg (3,505 lb)
9. Fuel capacity: 360 litres (79 imp gal; 95 US gal)
10. Powerplant: 1 × Rolls-Royce M250-B17F Turboprop aircraft engine,
340 kW (456 hp)
11. Propellers: 5-bladed MT Propeller, 2.1 m (6 ft 11 in) diameter

a. Performance

1. Maximum speed: 454 km/h; 282 mph (245 kn)


2. Cruise speed: 435 km/h; 270 mph (235 kn) (at MCP, 10,000 ft)
3. Stall speed: 107 km/h; 67 mph (58 kn) (MSL, landing configuration)
4. Range: 1,074 km; 667 mi (580 nmi) at 5,000 ft and 75% power
5. Ferry range: 1,361 km; 846 mi (735 nmi) at 10,000 ft and 45% power
6. Endurance: 6 hours at 10,000 ft and maximum endurance power setting
7. Service ceiling: 7,600 m (25,000 ft)
8. g limits: +6/-4G
9. Rate of climb: 14.08 m/s (2,772 ft/min)

b. Avionics

1. EFIS Genesys Aerosystems IDU-680


2. Garmin GTN 650/750 (optional)
3. Sandel SN3500 EHSI (optional)

Pada pesawat Grob G120TP-A mempunyai beberapa komponen sebagai


penghasil listrik diantaranya adalah:
1. Internal Battery
Jenis battery yang digunakan adalah cells lead acid, battery ini
merupakan main battery yang mempunyai kemampuan 24 VDC, 25Ah.
Main battery ini terletak di BAT compartment di sebelah kanan atas dekat
engine. Main battery ini berfungsi untuk starter dan emergency, berfungsi
sebagai starter karena pada saat starter jika kondisi battery normal, maka
main battery ini digunakan untuk memberikan input listrik memutarkan
starter generator. pada saat engine off main battery ini juga digunakan
untuk memberikan input listrik ke komponen-komponen yang
membutuhkan dengan cara memposisikan bat switch ke posisi on. Main
battery juga bisa berfungsi sebagai emergency pada saat in flight generator
mengalami kegagalan.

2. External Battery
Pada pesawat Grob 120TP-A juga dilengkapi dengan socket yang
berisi tiga pin yang digunakan untuk memasukkan input power dari
external battery, socket terletak di sebelah kanan fuselage. Pada socket
tersebut terdapat 2 pin besar sebagai penghubung 1 pin bermuatan positif
yang terhubung dengan sistem dan 1 bermuatan negatif yang terhubung
dengan ground pesawat dan 1 pin kecil bermuatan negatif yang terhubung
dengan contactor. External battery berkemampuan 28 VDC, 25 Ah
dengan memposisikan EXT BAT switch maka power listrik akan mensuplai
ke hot bat, bat buss dan avi buss 1, EXT BAT juga bisa melakukan
pengisian (charge) terhadap main battery dengan memposisikan BAT
SWITCH dan EXT BAT SWITCH secara bersamaan.

3. Starter Generator
Pada pesawat Grob G120TP-A mempunyai starter / generator yang
digerakan oleh engine. Starter generator menghasilkan power listrik DC
yang mengalir ke main bus dan secondary bus (avi buss). Arus listrik DC
juga berfungsi untuk charging main battery pada saat engine running atau
in flight. Starter generator memiliki dua fungsi DC power yaitu DC
starter dan DC generator. Generator merupakan individual metode untuk
mendapatkan sumber power DC. Generator control unit (GCU) berfungsi
mengontrol voltage dari generator dan mempunyai sistem proteksi.
Kemampuan dari generator ini adalah 6KW, 28 VDC 25 Ah. Generator
control unit (GCU) terletak di atas kanan battery.

4.2 Starter Generator pada pesawat Grob 120TP-A

Pada pesawat terbang tipe ukuran kecil atau besar memerlukan sumber
daya listrik. hal tersebut penting agar pesawat mendapat electrical power berupa
listrik AC ataupun DC. Untuk mendapatkan electrical power di perlukan berbagai
sumber device seperti battery, GPU (ground power equipment),dan generator.
Beberapa devices tersebut digunakan untuk mensuplai semua peralatan
electronika yang ada pada pesawat seperti instrumen atau radio komunikasi.
Starter Generator merupakan salah satu yang digunakan sebagai sumber
electrical power atau main electrical power source. Tenaga listrik DC (direct
current) yang dihasilkan berasal dari putaran generator yang digerakkan oleh
engine.

Starter generator adalah gabungan antara motor starter dan generator


dimana bentuk dari device ini merupakan satu kesatuan, tetapi secara fungsi
memiliki perbedaan. Pada saat awal dari pengoperasianya alat ini digunakan
untuk starting engine. Saat sebagai starter alat ini terhubung dengan gear shaft
yang akan memutar engine pesawat, motor starter harus mendapat sumber
electrical berupa arus listrik DC. Sumber electrical power berasal dari battery
atau dari external power seperti ground support equipment. ketika electrical
power tersuplai ke komponen ini maka akan menginduksikan medan magnet,
pada bagian rotor akan berputar kemudian akan dihubungkan ke gear shaft engine
sehingga engine akan berputar untuk awalan proses pembakaran. Setelah engine
running maka komponen atau device ini akan beralih fungsi sebagai generator.

Generator merupakan komponen utama pada pesawat yang berfungsi


sebagai penyuplai electrical power ke komponen electronika pada pesawat, atau
dapat dikatakan sebagai main electrical power source ketika pesawat saat terbang
atau engine posisi hidup. Sebuah generator merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara
induksi elektromagnetik. Komponen ini didesign dengan variasi fungsi, generator
yang dapat menghasilkan alternating current energy yang disebut generator AC
atau dapat menghasilkan direct current energy yang disebut generator DC,

Untuk pesawat yang dilengkapi dengan direct current electrical systems,


DC generator merupakan sumber electrical power utama yang digunakan. satu
atau lebih DC generator di gerakkan oleh engine sebagai suplai tenaga listrik
untuk pengoperasian semua unit di dalam electrical system, selain itu peranan
generator untuk charging battery yang ada pada pesawat. Jumlah generator ini
ditentukan oleh tenaga yang dibutuhkan oleh berbagai jenis pesawat. Pada secara
umum satu generator digerakkan oleh satu engine, tetapi pada pesawat berukuran
besar dapat juga dua generator digerakkan oleh satu engine. Tergantung dari
besarnya electrical power yang dibutuhkan.

Prinsip kerja dari generator yaitu mengubah energi gerak menjadi tenaga listrik,
ketika bagian rotor berputar generator akan menginduksikan gelombang
elektromagnetik sehingga terjadi aliran listrik. Generator terletak pada engine
yang menempel di accessories gear box, selain itu generator digunakan juga
untuk charging battery ketika terbang.

4.2.1 Prinsip Kerja Dari Generator

Prinsip kerja dari generator yaitu mengubah energi gerak menjadi tenaga
listrik, ketika bagian rotor berputar generator akan menginduksikan gelombang
elektromagnetik sehingga terjadi aliran listrik. Prinsip ini di jelaskan sebagai
berikut:

”Bilamana sebuah conductor digerakkan di dalam sebuah magnetic


field dan conductor tersebut memotong magnetic line dari flux yang
melintang, tegangan listrik akan dihasilkan pada conductor tersebut”.
jumlah tegangan yang dihasilkan tergantung dari beberapa hal seperti berikut :

A. Kekuatan medan magnet


B. Sudut dari conductor yang memotong jalur magnetic field.
C. Kecepatan putaran conductor yang digerakan.
D. Panjang conductor di dalam magnetic field.

Polaritas dari tegangan tergantung pada arah dari magnetic lines flux dana arah
pergerakan dari conductor untuk menentukan arah dari arus di dalam kondisi ini
maka metode right hand rule for generator atau kaidah tangan kanan digunakan.
Pada aturan ini dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2 right hand rule for generator

Sumber: http://artikel-teknologi.com/category/electrical/page/4/

Pada gambar tersebut ibu jari menunjukkan pergerakan conductor, jari


telunjuk menunjukan arah dari magnetic flux, dari kutub utara ke kutub selatan.
Dan pada jari tengah menunjukan arah arus listrik yang megalir di dalam external
circuit Yang tegangan digunakan. Ketika garis gaya magnet di potong oleh
conductor yang melewati di dalam garis gaya magnet tersebut. Sebuah tegangan
listrik akan diinduksikan ke conductor. kekutan dari induksi tegangan listrik yang
dihasilkan tergantung kecepatan conductor dan kekuatan medan magnet. Jika
ujung dari conductor dihubungkan ke dalam bentuk circuit yang kompleks, arus
listrik diinduksikan ke conductor. conductor dan magnetic field merupakan
pembentuk dasar dari generator.

Untuk menggunakan tegangan yang dihasilkan dari dalam loop yang


mengahsilkan arus listrik maka harus disediakan penghubung ke loop berupa wire
dalam rangkaian seri dengan external circuit, sebagai penghubung tersebut maka
digunakan wire dan dua metal ring atau yang disebut dengan slip ring. pada
metode pengambilan arus listrik ini akan dihasilkan sumber listrik berupa listrik
AC (alternating current), dan dengan mengganti slip ring dari prinsip AC
generator dengan dua buah setengah silinder ring yang disatukan, komponen
tersebut dinamakan dengan commutator sebagai dasar dari memperoleh listrik DC
(direct current) dari DC generator.

(A) (B)

Gambar 3 Perbedaan commutator (A) dan slip ring (B) pada generator.

Sumber: https://www.myrightspot.com/2018/09/apa-perbedaan-generator-ac-dan-
dc.html
4.2.2 Konstruksi DC (Direct Current) Generator

Generator digunakan pada pesawat yang mungkin berbeda beda design dan
bentuk dengan berdasarkan pembuat dari manufaktur itu sendiri tetapi secara
fungsi tetap sama, konstruksi secara umum dan pengoperasiannya hampir sama.
major komponen, ataupun perakitannya dari DC generator yaitu terdiri dari field
frame atau (Yoke), rotating armature dan brush assembly.

Gambar 4 Konstruksi Generator

Sumber:http://avstop.com/ac/Aviation_Maintenance_Technician_Handbook_Gen
eral/10-133.html

A. Field frame atau (yoke)


Field frame atau yang juga dapat disebut (yoke) merupakan
pondasi atau rangka pada generator. Rangka tersebut memiliki dua fungsi,
sebagai pelengkap magnetic circuit diantara poles dan sebagai dukungan
mekanik untuk komponen lain dari generator. pada generator ukuran kecil
frame terbuat dari satu piece besi iron, tetapi pada tipe ukuran yang lebih
besar biasanya terbuat dari dua piece yang digabung menjadi satu.
Rangka atau frame mempunyai properti yang bersifat kemagnetan
yang tinggi, dan dengan pole pieces, membentuk bagian major dari
magnetic circuit. Fields poles biasanya dilapisi untuk mengurangi eddy
current losses dan tujuan yang sama sebagai inti besi dari sebuah
electromagnet, pada frame atau rangka terdapat pieces pole, field winding
dan frame

Gambar 5. Field frame


Sumber: http://avstop.com/ac/apgeneral/dcgenerators.html

B. Armature
Armature assembly terdiri dari armature coil wound pada inti besi,
komutator, dan bagian mekanis terkait. Dipasang pada poros, komponen
ini berputar melalui diantara medan magnet yang dihasilkan oleh poles.
Inti dari armature bertindak sebagai konduktor besi di medan magnet dan,
untuk alasan ini, dilaminasi untuk mencegah sirkulasi eddy current. Ada
dua jenis armatur umum: tipe cincin (ring type) dan tipe drum drum type.
Armature tipe cincin yang terbuat dari inti besi, delapan bagian
winding, dan delapan segmen komutator. Jenis armature ini jarang
digunakan, karena ring armature mempunyai kerugian-kerugian
diantaranya:
a. Banyak medan yang bocor tidak memotong konduktor.
b. Konduktor yang memotong medan magnet sedikit
c. Gesekan konduktor dengan udara sangat besar
d. Terjadi gaya centrifugal.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut maka dibuat bentuk drum atau
silinder tipe agar kerugian yang timbul pada bentuk ring dapat diatasi.
Sebagian besar generator menggunakan armature drum Karena memiliki
koil yang ditempatkan di slot di inti, tetapi tidak ada sambungan listrik
antara koil dan inti. Penggunaan slot meningkatkan keamanan mekanik
armature. Biasanya, kumparan ini terletak di bagian slot dengan lapisan
kayu atau serat wedges.

Bentuk dari drum ini terdiri dari besi bulatan yang membentuk
silinder, adapun konduktornya ditempatkan didalam armature tersebut
dengan membuat lubang-lubang untuk konduktor. Bentuk armature ini
mempunyai beberapa keuntungan disamping kerugiannya juga ada

Keuntungan dari tipe armature ini diantaranya:

a. Kebocoran medan magnet sangat sedikit karena drum tersebut


dapat mengarahkan medan magnet.
b. Konduktor yang memotong medan magnet banyak.
c. Gesekan terhadap udara tidak ada karena konduktor berada di
dalamnya.
d. Tidak terjadi gaya centrifugal.

(A) (B)

Gambar 6. armature type ring (A) dan type drum (B)

Sumber: module electrical fundamentals training handbook GMF AeroAsia


C. Commutation
Komutator terletak di ujung armature dan terdiri dari segmen,
terisolasi satu sama lain oleh lembaran mika tipis. Segmen ditempatkan di
baja V-ring atau clamping flanges yang dipasang dengan bolt. Cincin
mika melindungi segmen dari flanges. Komutator berbentuk seperti
silinder yang mempunyai banyak segmen-segmen disekelilingnya. Setiap
segmen dihubungkan oleh kawat atau kabel, karena jumlah segmen pada
komutator jumlahnya sangat banyak maka kawat atau kabel yang
dibutuhkan juga banyak sehingga ini menjadi salah satu kekurangan dari
komutator yaitu konstruksinya rumit. Karena konstruksinya yang rumit
dan membutuhkan kawat atau kabel yang banyak, generator DC menjadi
mahal harganya.

Selain itu, akibat komutator mempunyai segmen-segmen yang


banyak dengan jarak yang relatif dekat, ketika komutator berputar dengan
kecepatan yang tingi akan menghasilkan suara yang bising. Dan akibat
jarak yang dekat antar tiap segmen, kapasitas tegangannya juga rendah
karena dikhawatirkan akan terjadi peloncatan bunga api listrik. Kelemahan
berikutnya pada komutator adalah komutator yang sedang berputar harus
dihubungkan dengan brush (yang terdiri dari material Carbon) guna untuk
menyalurkan arus DC ke rotor generator. Hal ini mengakibatkan
maintenance yang dilakukan harus lebih sering, karena brush akan
mengalami “Aus” yang mengakibatkan adanya serpihan-serpihan karbon
pada komutator. Brushes biasanya terbuat dari high grade carbon dan
ditempatkan pada brush holder yang terpasang di frame.

4.2.3 Tipe DC (direct current) Generator

a.Series wound generator

Yang dimaksud dengan tipe ini ialah generator yang mempunyai kumparan
seri terhadap amature dan beban. Kumparan tersebut terdiri dari beberapa
gulungan dan konduktomya berdiameter relatif besar. kekuatan medan magnet
yang dihasilkan tcrgantung dari arus yang mengalir di dalam kumparan tersebut.
Generator ini mempunyai out-put berubah-ubah. Semakin besar arus yang
mengalir ke beban, maka arus yang mengalir ke kumparan juga besar hasilnya
kekuatan medan magnet akan kuat juga, akibatnya voltage (output) generator
akan naik. Jadi apabila beban bertambah, out-put generator bertambah dan
sebaliknya jika tidak ada beban maka out-put tidak ada. Oleh karena itu generator
jenis ini sangat susah dikontrol out-put nya dan jarang ditemui.

b. Shunt wound DC generator

Generator ini mempunyai kumparan yang dihubungkan parallel dengan


konduktor yang berada di dalam armature maupun terhadap beban di luar
Kumparan tersebut mempunyai gulungan yang banyak dan konduktomya dengan
kawat yang relalif kecil. Kekuatan medan magnet yang dihasilkan tergantung dari
banyaknya gulungan atau kumpaaran tersebut. Generator ini mempunyai out-put
yang konstan, perubahan beban tidaklah besar pengaruhnya terhadap out-put.
Apabila beban bertambah menyebabkan ouput voltage turun dan sebaliknya bila
beban turun maka out-put naik.

c. Coumpound wound DC generator

Coumpound wound DC generator adalah kombinasi antara series wound


dan shunt Wound generator. Kedua kumparan tersebut ditempatkan pada satu
pole. Kumparan seri terdiri dari beberapa gulungan dan diametemya relatif besar,
dihubungkan seri dengan armature maupun beban. kekuatan medan magnet yang
dihasilkan merupakan jumlah kekuatan-kekuatan medan magnet yang dihasilkan
oleh kumparan sari dan kumparan shunt. Generator ini dapat mengatasi setiap
perubahan beban.

4.3 Inspection starter generator pada pesawat Grob 120TP-A

Informasi berikut tentang inspeksi dan pemeliharaan sistem generator DC


bersifat umum karena banyaknya sistem generator pesawat yang berbeda.
Prosedur ini hanya untuk secara familier. Selalu ikuti petunjuk produsen yang
berlaku untuk sistem generator yang diberikan. Secara umum, pemeriksaan
generator yang dipasang di pesawat harus mencakup hal-hal berikut:

1. Keamanan pemasangan generator.


2. Kondisi electrical connection
3. Kotoran dan minyak di generator: Jika ada minyak, periksa engine oil
seal, bersihkan kotoran dengan udara kompressi
4. Kondisi brush generator.
5. Operasi generator.
6. Operasi voltage generator.

Pada pesawat Grob 120 TP-A starter generator terpasang di square flange
pada belakang, atas, kiri dari engine accescories gear box. Electrical connection
untuk pembangkit, starting dan control terpasang pada junction block. Di atas dari
starter generator. Starter generator ini mempunyai cooling air inlet yang besar
pada bagian belakang. Sebuah fan didalam starter generator menggerakkan udara
dingin melewati starter generator, udara akan keluar melewati slots pada bagian
depan. Pada gambar di bawah ini merupakan letak dari starter generator pesawat
Grob 120TP-A

Gambar 7. letak starter generator pesawat Grob 120TP-A


sumber: pribadi

4.3.1 Distribusi DC (Direct current) electrical power pesawat Grob 120TP-A

Arus listrik DC (direct current) dari starter generator mengalir ke main


bus dan di main bus akan stand by untuk komponen yang membutuhkan listrik.
Arus listrik dari generator juga mengisi battery, dan ammeter akan ditunjukkan di
engine integrited selama proses charging atau discharging, voltmeter dari battery
bus ditunjukkan juga pada engine integrited. untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai DC distribution pada pesawat terhadap distribusi electrical berikut
adalah wiring diagram pada technical type rating Grob 120TP-A
Gambar 8. wiring diagram dc electrical power distribution

Sumber: technical type rating pesawat Grob 120TP-A


4.3.2 Troubleshooting dc generation pada pesawat Grob 120TP-A

Dalam pengoperasiannya distribusian electrical power mungkin akan


terjadi beberapa trouble. Pada bagian ini akan memberitahukan bagaimana jika
terjadi beberapa trouble pada DC generation dan cara untuk mengatasinya
berdasarkan maintenance manual yang ada pada pesawat Grob 120TP-A berikut
tabel trouble sshooting pada maintenance manual pesawat Grob 120TP-A

Gambar 9. trouble shooting DC Generation pesawat Grob 120TP-A

Sumber: maintenance manual pesawat Grob 120 TP-A


Pada gambar dijelaskan untuk permasalahan yang terjadi pada MAIN BUS
tidak energize ketika generator dalam keadaan on, kemungkinan yang terjadi ada
beberapa faktor seperti generator dalam keadaan rusak maka yang harus
dilakukan adalah melepas generator untuk dilakukan perbaikan.

4.3.2 Pelepasan dan pemasangan Starter generator pesawat Grob 120TP-A

Berikut adalah prosedur yang harus dilakukan dalam melaksanakan remove


dan installation starter generator :

a. Pelepasan starter generator:


1. Putuskan kabel electrical pada starter generator
2. Lepas worm drive clamp yang memegang air cooling hose, pindahkan
hose dari starter generator
3. Pegang starter generator: lepas 4 nut dan washer yang terpasang dan lepas
starter generator dari pesawat
4. Letakkan blanking caps pada engine drive flange dan starter generator
drive shaft

b. Pemasangan starter generator:


1. Letakkan starter generator di posisi engine.
2. Pasang 4 washer dan nuts.
3. Hubungkan kabel electrical pada starter generator.
4. Sambung cooling hose ke starter generator: kencangkan worm drive
clamp yang memegang cooling hose.
5. Hubungkan battery.
6. Pasang engine cowling.
7. Lakukan engine run up:
a. Starter generator harus beroperasi secara benar.
b. Yakinkan hal tersebut sebelum gas generator (N1) mencapai governed
RPM:
1. Generator warnig light menyala.
2. Ammeter menunjukkan posisi yang sesuai.
3. Voltmeter menunjukkan 28 +/- 0.5 volt.

Anda mungkin juga menyukai