Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada zaman seperti sekarang ini, perkembangan teknologi kendaraan
semakin canggih seperti kendaraan roda dua yang dulunya sederhana, tapi pada
zaman sekarang ini kendaraan semakin canggih maka dari itulah kita sebagai SDM
(Sumber Daya Manusia) dibidang otomotif harus terus berusaha menimba ilmu
dengan serius dan disiplin mengikuti kegiatan PRAKRIN (Praktek Kerja Industri),
seperti halnya pada Motor Yamaha Jupiter Mx Tahun 2013 yang sejak awal
kemunculannya sudah banyak menyedot perhatian konsumen. Sebuah kendaraan
yang di pakai dalam jangka waktu lama tentu memerlukan pemeliharaan secara
berkala agar mesin tidak cepat rusak. Perawatan secara berkala dilakukan setiap
1500 km. Hal-hal yang biasanya dilakukan dalam 1500 rpm km antara lain:
penggantian oli, servis ringan. Perawatan ini dilakukan untuk menjaga mesin agar
tetap prima, sehingga pada 20.000 km yang memerlukan perawatan antara lain
perawatan rem dimana rem mempunyai fungsi sangat penting dalam kendaraan
dan juga keselamatan pengendara.
Dalam pelayanan jasa, perbaikan dan perawatan sudah tentu memerlukan
alat dan spart part semua ini dapat diperoleh di bengkel, dealer resmi, dan toko-
toko yang menjual spart part. Dalam hal ini semua pihak saling membutuhkan
dan saling diuntungkan dengan demikian kami sebagai siswa setelah mendapat
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kinerja SDM (Sumber Daya Manusia)
sesuai apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Selama mengikuti PRAKRIN (Praktek Kerja Industri) di DU/Di tepatnya di
Dealer Waja Motor 1, berbagai macam atau jenis kendaraan yamaha dapat di
service. Pada kesempatan ini penulis membuat laporan yang berjudul :
“Servis Berkala, Perbaikan Rem Cakram Depan, dan Perbaikan Klakson
pada Motor Jupiter Mx Tahun 2013”

1
1.2. Tujuan Penulisan Laporan
 Tujuan umum
a. Sebagai pedoman/acuan bagi adik-adik kelas, disaat akan membuat
laporan prakrin.
b. Sebagai salah satu syarat untuk dapan mengikuti Ujian Nasional (UN).
c. Sebagai bukti telah melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKRIN).
d. Sebagai sarana pelatihan penyusunan laporan yang baik dan benar.
 Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui komponen, cara kerja dan cara yang baik untuk
melakukan Servis Berkala.
b. Untuk mengetahui komponen, cara kerja, cara merawat dan memperbaiki
sistem rem cakram depan
c. Untuk mengetahui komponen, cara kerja, merawat dan memperbaiki
klakson
1.3. Pembatasan Ruang Lingkup
Penulis menyadari bahwa tidak mungkin menjelaskan seluruh cara perbaikan
serta perawatan pada kendaraan Motor Yamaha Jupiter MX tahun 2013.
Oleh karena itu laporan ini hanya mencangkup tentang:
1. Servis Berkala
a. Battery / ACCU
b. Karburator
c. Saringan udara
d. Busi
e. Radiator
f. Oli
2. Servis rem cakram depan
a. Handle Rem
b. Master Silinder.
c. Piringan Cakram.
d. Caliper .

2
e. Kampas Rem (Pad Rem)
3. Perbaikan Klakson
a. Baterai
b. Kunci Kontak
c. Fuse
d. Relay
e. Switch
f. Horn
g. Ground
1.4. Manfaat Pembuatan Laporan
Ada pun manfaat pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Penulis dapat mebuat laporan Praktek Kerja Industri (PRAKRIN) dengan baik
dan benar.
b. Sebagai bacaan dan arsip adik-adik kelas.
c. Sebagai pengimplementasian antara teori yang didapat di sekolah dan praktek
kerja Industri yang di dapat di DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri).
Untuk mengetahui komponen, cara kerja dan cara yang baik untuk
melakukan “Servis Berkala, Perbaikan Rem Cakram Depan, dan Perbaikan
Klakson pada Motor Jupiter Mx Tahun 2013”

3
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Tinjauan Umum.


Salah satu produk Yamaha yang banyak beredar di Indonesia adalah Yamaha
Jupiter MX. Produk keluaran Yamaha ini banyak dijumpai dimasyarakat. Hal ini
dikarenakan kendaraan ini mengadaptasikan teknologi motor balap dengan
mengandalkan mesin tegak 44 derajat yang power maksimalnya mencapai 11.33 dk
di putaran 8.500 rpm. Mesin yang berteknologi baru ini selain bisa melaju kencang
juga irit dan ramah lingkungan.
Untuk mempermudah dalam pengenalan motor Yamaha Jupiter MX, maka
dapat dilihat data spesifikasi pada motor Yamaha Jupiter Mx sebagai berikut

Gambar 2.1 Yamaha Jupiter MX tahun 2013

Spesifikasi:
MESIN
Type : 4-Tak SOHC
Kapasitas : 134.4 cc

4
Diameter x langkah : 54,0 x 58,7 mm
Perb. Kompresi : 10,9 : 1
Daya maksimum : 8,45 kW (11,33 HP) / 8.500 rpm
Torsi maksimum : 11,65 Nm/5.500 rpm
Kapasitas Air Pendingin : - Radiator dan Mesin 620 cc,
- Tangki Recovery 280 cc,
- Total 900 cc.
Kapasitas Oli Mesin : Penggantian Berkala 800 cc, penggantian
total 1.000 cc
Sistem Pelumasan : Pelumasan Basah / Wet Sump
Putaran Langsam Mesin : 1.400 rpm

Saringan Udara Mesin : Tipe Kering


Sistem Starter : Electric dan Kick Starter
Karburator : Mikuni VM 22 x 1, setelah pilot screw
1-5/8 putaran keluar
Tipe Transmisi : Rotary 4 percepatan

DIMENSI
PxLxT : 1.945 x 705 x 1.065 mm
Jarak sumbu roda : 1.245 mm
Jarak terendah : 140 mm
Tinggi Tempat Duduk : 770 mm
Kapasitas Bahan Bakar : 4 liter
Berat dgn Oli dan Bensin Penuh : 109 kg
Berat Kering : 104 kg
KELISTRIKAN
Lampu Depan : 12 Volt, 32W/32W
Lampu Sein Depan : 12 Volt, 10W x 2 buah
Lampu Belakang dan Lampu Rem : 12 Volt, 5W / 21W x 1 buah

5
Lampu Sein Belakang : 12 Volt, 10W x 2 buah
Battery : GM5Z – 3B / YB 5L-B 12 Volt 5.0 Ah
(amper per jam)
Busi / Spark Plug : NGK CPR 8 EA-9 / DENSO U 24 EPR-9
Sistem Pengapian : DC CDI
Sekring : 10 amper

RANGKA
Tipe Rangka : Diamond

2.2. Konrtruksi/Model, Nama Bagian dan Fungsi Serta Cara Kerja.


2.2.1. Servis berkala
Bagian-bagian yang harus di Servis berkala adalah system yang berperan
penting yang mendukung kinerja mesin tetap terjaga dengan baik atau kondisi
mesin masih dalam keadaan prima, sehingga kendaraan lebih nyaman dipakai
dan maksimal kemanpuan kerjannya.
Pekerjaan Servis berkala harus sesuai dengan prosedurnya jika tanpa
mengikuti prosedur yang benar hasil Servis berkala tidak akan sempurna
sehingga akan mengulangi pekerjaan atau membuang-buang waktu dan
membuat pemilik motor akan menunggu lama. Jadi dengan mengikuti prosedur
Servis berkala yang benar akan diperoleh hasil yang baik (optimal). Untuk
memperoleh perfoma mesin yang selalu dalam keadaan stabil (sesuai standar),
maka kegiatan Servis berkala perlu dilakukan secara bertahap atau berkala.
Di dalam melakukan perawatan kendaraan di bidang servis berkala
maka hal yang diperiksa adalah :
A. Battery / ACCU
B. Karburator
C. Saringan udara
D. Busi
E. Radiator

6
Didalam melakukan servis berkala, komponen-komponen di atas harus diperiksa
dan dibersihkan dan jika terjadi kerusakan yang sangat parah maka harus diganti,
sebab jika dipaksakan akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.

A. Battery / ACCU
Battery merupakan salah satu komponen dari kendaraaan yang berfungsi sebagai
penyedia dan penyimpan tegangan arus listrik untuk seluruh kebutuhan listrik dalam
kendaraan.
Bagian-bagian battery adalah:
a. Terminal positif (+) dan negatif (-)
b. Body battery
c. Elemen-elemen battery

Gambar 2.2 Battery/ACCU

Cara kerja battery adalah ketika terjadinya reaksi kimia akibat elektrolit pada battrey
mengikat elemen-elemen yang terdapat pada battery yang kemudian menghasilkan
arus listrik searah bertegangan 12 volt.

7
B. Karburator
a. Kontruksi atau model karburator

Gambar 2.3 Karburator


Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar dalam bentuk cairan
menjadi kabut bahan bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan
kebutuhan mesin. Karburator mengirim sejumlah campuran udara dan bahan bakar
melaluli intake manifold menuju ruang bakar sesuai dengan beban dan putaran mesin.

Gambar 2.4 Bagian-bagian Dari Karburator


Keterangan:
1) Main air jet (saluran udara utama)
2) Jet needle (jarum pengabut)
3) Venturi
4) Saluaran udara
5) Throttle slide

8
6) Needle jet
7) Air bleed pipe (pipa saluran udara)
8) Main jet (pengabut/spuyer utama)

Fungsi komponen pada karburator


a. Pegas pembebas katup : sebagai pembebas katup cuk dengan baik
b. Jet needle (jarum pencabut) : sebagai pengatur masuknya bahan bakar ke
venturi (3)
c. Pegas piston : sebagai pembebas piston karbu dengan baik
d. Main jet dan pilot jet : sebagai tempat bahan bakar ke venturi
e. Piston karbu : sebai pengatur masuknya udara ke venturi
f. Katup jarum : sebagai aliran pengantar bahan bakar
g. Pelampung dan pen vipot pelampung : sebagai pengatur aliran bahan
bakar agar berjalan teratur ke karburator
h. Corong udara : sebagai tempat masuknya udara kekaburator

Cara kerja karburator adalah bila torak bergerak kebawah didalam silinder
selama langkah hisap pada mesin, akan menyebabkan kepakuman di dalam ruang
bakar. Dengan terjadinya kepakumam ini udara dan bahan bakar akan masuk ke
ruang bakar melalui karburator.

C. Saringan Udara
Saringan udara merupakan salah satu komponen dari kendaraan yang
berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang terkandung dalam udara bebas,
sehingga debu dan kotoran tidak masuk ke mesin. Dapat dilihat pada gambar 2.5.
tentang saringan udara

9
Gambar 2.5 Saringan Udara

Cara kerja saringan udara adalah udara luar yang akan diisap kedalam silinder
banyak mengandung kotoran, oleh karena itu perlu dibersihkan, karena jika kotoran
tersebut ikut terhisap kedalam silinder maka akan menyebabkan kehausan didinding
silinder, selain itu juga akan mengotori oli sehingga memperpendek umur pemakaian
oli, untuk mencegah hal itu perlu dipasangkan saringan udara untuk membersihkan
udara tersebut.

D. Busi
Busi merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan yang berfungsi
untuk menghasilkan bunga api listrik dan membakar campuran bahan bakar dengan
udara dalam ruang bakar .
 Konstruksi busi
Bagian paling atas dari busi adalah terminal yang menghubungkan kabel
tegangan tinggi. Terminal ini berhubungan dengan elektroda tengah yang biasanya
terbuat dari campuran nikel agar tahan terhadap panas dan elemen perusak dalam
bahan bakar, dan sering mempunyai inti tembaga untuk membantu membuang panas.
Pada beberapa busi elektroda terbuat dari campuran perak, platina, palladium atau
emas. Busi-busi ini dirancang untuk memberikan ketahanan terhadap erosi yang lebih
besar serta bisa tetap bagus.

10
Bagian-bagian
1. Terminal
2. Rumah busi
3. Isolator
4. Elektrode ( paduan nikel )
5. Perintang rambatan arus
6. Rongga pemanas
7. Elektrode massa ( paduan nikel )
8. Cincin perapat
9. Celah elektrode
10. Baut sambungan
11. Cincin perapat
12. Penghantar
Gambar 2.6 Busi
Cara kerja busi adalah tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan
sekunder koilpengapian, setelah melalui rangkaian tegangan tinggi akan
dikeluarkandiantara elektroda tengah (elektroda positif) dan elektroda sisi
(elektrodanegatif) busi berupa percikan bunga api. Tujuan adanya busi dalam hal ini
adalah untuk mengalirkan pulsa atau arus tegangan tinggi dari tutup(terminal) busi ke
bagian elektroda tengah ke elektroda sisi melewati celah udara dan kemudian
berakhir ke masa (ground).

D. Radiator
Radiator adalah bagian dari sebuah sistem pendinginan mesin. Jadi, radiator
bukan part sebatang kara dalam meredam panas pembakaran bahan bakar.

11
Gambar 2.7 Radiator

Sistem pendinginan mesin terdiri dari beberapa part yaitu :


a. Radiator.
Part yang terlihat banyak kisi-kisi atau celah-celah kecil yang tersusun rapi
dengan bahan aluminium. Dan biasanya diletakkan di depan mesin.

b. Kipas Radiator.
Part yang berfungsi membantu memaksimalkan proses pendinginan radiator.

12
Walaupun radiator terbuat dari bahan aluminium yang terbukti baik dalam
penyerapan dan pelepasan panas, namun pada suhu tertentu yaitu diatas 80 derajat
celcius, sangat memerlukan bantuan pendingin radiator dengan kipas ini, sehingga
temperatur mesin dapat di jaga lebih ideal.

c. Water Pump.
Atau disebut pompa cairan radiator, berfungsi mensirkulasikan cairan radiator
dari silinder block lalu head untuk mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator
untuk dibuang panasnya.
Pompa ini bekerja terus-menerus selama mesin bekerja, ada yang
menggunakan putaran poros engkol atau crankshaft, ada juga meminta putaran
noken as atau camshaft, bahkan ada pula yang memakai pompa elektrik yang
diputar oleh aki.
Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang menggunakan sudu-
sudu atau propeler untuk menimbulkan tekanan atau head energi agar dapat
bersirkulasi ke seluruh lintasan selang radiator.

d. Thermo switch.
Suatu piranti saklar yang menyambungkan aliran arus baterai kekipas radiator.
Sebagaimana kita tahu di atas bahwa kipas radiator hanya bekerja saat suhu mesin
dianggap panas, yaitu saat suhu radiator diatas 100 derajat celcius. Nah
termoswitch ini yang mengontrol kapan kipas harus diputar.

e. Thermostat.
Suatu piranti yang mengatur debit aliran cairan radiator antara mesin masih
dingin dan panas.
Termostat ini berbentuk seperti klep atau lubang pintu, dimana saat suhu
mesin dingin, pintu ini terbuka sedikit sehingga cairan radiator yang bersirkulasi
sedikit sehingga panas yang ditransfer memang masih sedikit. Namun, saat mesin

13
sudah panas, menghasilkan panas besar, maka termostat akan membuka penuh,
sehingga debit aliran maksimal dan proses penyerapan panas pun bisa maksimal.

f. Reservoir Tank.
Suatu tempat penampungan cairan radiator cadangan dan overflow dari
radiator.
g. Radiator cap.
Tutup radiator ini memiliki pegas klep yang berfungsi saat dingin, membuka
masuk sehingga cairan dari tangki cadangan bisa menambah volume yang
bersirkulasi di radiator. Namun saat panas, tutup ini akan membuka klep ke arah
keluar untuk mengalirkan cairan yang balik ke tangki cadangan.

E. Oli Mesin
Oli mesin memiliki sifat yang kental dan halus , tidak hanya mengurangi
kehausan dan gesekan pada piston, bantalan dan bagian-bagian yang berputar. Oli
juga membantu menahan suhu tinggi dan mencegah keroposnya bagian mesin yang
terbuat dari logam, sehingga oli mesin dapat memperpanjang suku cadang mesin
dalam kendaraan.

Gambar 2.8 Oli Mesin


2.2.2. Sistem Rem Cakram

14
Sistem rem adalah suatu mekanisme yang dipasang pada suatu kendaraan yang
berfungsi untuk memperlambat, dan menghentikan roda kendaraan. Hal ini agar dapat
memberikan rasa aman, dan nyaman dalam berkendara.

Gambar 2.9 Cara Kerja Sistem Rem Cakrm Hidrolis

Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua


tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. pada motor Yamaha Jupiter
MX sistem rem depannya menggunakan rem cakram hidrolis.
Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handle menjadi gerak pad,
maka digunakanlah minyak rem. Ketika handle rem ditarik, piston di dalam silinder
master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder.
Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong piston
yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper ini mendorong
pad untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah aksi pengereman.
Keunggulan dipasangnya sistem rem cakram hidrolis adalah:
1. Daya pengereman tipe hidrolis lebih besar, sehingga tidak memerlukan tenaga
yang besar.

15
2. Daya rem yang dihasilkan lebih besar
3. Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan
menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat
terjamin.
4. Jika rem basah, maka air tersebut akan dipercikkan keluar dengan gaya
Sentrifugal.
Kerugian dipasngnya sistem rem cakram hidrolis adalah:
1. Kontruksi lebih rumit
2. Biaya perawatan agak mahal
Semua sistem Teresebut perlu dirawat secara berkala, sebab, dengan sistem rem
yang baik dan sesuai dengan standar akan dapat memberikan rasa aman dan nyaman,
serta menjamin keselamatan dalam berkendara hingga selamat sampai tujuan.
Dalam laporan ini penulis membahas sistem rem cakram hidrolis pada motor
Yamaha Jupiter Mx.

Gambar 2.10 Komponen-komponen rem cakram hidrolis.

1 Reservoir cover 7 Brake lever 12 piston assembly


2 Diaphragm plate 8 Lever pivot bolt 13 spring
3 Rubber diaphragm 9 Pivot bolt locknut 14 rubber boot
4 Protector 10 Dust boot 15 sealing washer
5 Clamp 11 Circlip 16 banyo bolt

16
6 Brake light switch`

A. Handle Rem
Hendle Rem adalah komponen pada sistem rem yang berfungsi sebagai
mekanisme tempat pengereman.
Handle rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak
bebas ini, piston master silinder akan selalu terdorong keluar dimana mengakibatkan
rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan hidrolis yang terjadi pada sistem
rem.

Gambar 2.11 Handle Rem


Cara kerja handle rem adalah pada saat pengemudi akan melakukan
pengereman maka handle rem merupakan komponen pertama yang menerima gaya
pengereman sebelum diteruskan ke komponen lainnya.

B. Master Silinder Rem


Master silinder rem merupakan salah satu komponen dari sistem rem yang
berfungsi untuk mengubah gerak handle rem menjadi tekanan hidraulik dan
memampatkan (menekan) minyak rem.

17
Gambar 2.12 Master Silinder
Cara kerja master silinder adalah apa bila handle rem di tekan maka gaya handle akan
diteruskan ke master silinder kemudian master silinder akan mengubah gerakan dari
handle menjadi tekanan hidraulik.

C. Piringan Cakram ( Disk Break )


Fungsi piringan cakram/disk break adalah untuk tempat penekanan pad
(kampas) rem pada saat melakukan pengereman.

Gambar 2.13 Piringan Cakram ( Disk Break )


Cara kerja piringan cakram/disk break adalah pada saat kendaraan berjalan
piringan akan selalu berputar dan ketika handle rem ditekan pluida akan menekan
piston pada caliper kemudian piston akan menekan pad dan pad akan menekan disk
sehingga terjadi proses pengereman.

18
D. Caliper
Fungsi dari caliper adalah sebagai tempat caliper piston dan kampas rem (pad
rem), di caliper terdapat caliper piston yang berfungsi mendorong atau menekan pad
rem.

Gambar 2.14 Bagian-Bagian Caliper


Cara kerja caliper adalah pada saat handle rem di tarik atau ditekan pluida
akan dimampatkan oleh master silinder yang selanjutnya pluida akan diteruskan ke
caliper melalui selang rem, didalam caliper pluida akan mendorong caliper piston,
caliper piston akan mendorong pad rem dan pad rem akan menekan piringan cakram
(disk break) sehingga terjadi proses pengereman.

E. Pad Rem (Kampas Rem)


Fungsi pad rem adalah untuk memegang atau menekan piringan
(cakram) pada saat melakukan pengereman.

19
Gambar 2.14 Pad Rem
Cara kerja pad rem adalah pada saat handle rem ditekan atau ditarik fluida
akan menekan piston pada caliper kemudian piston akan menekan pad rem dan pad
rem akan menekan disk sehingga terjadilah suatu pengereman.

2.2.3 Klakson
Lampu tanda belok adalah suatu rangkaian kelistrikan yang dipasang pada
kendaraan yang berfungsi untuk memberi tanda kepada pengguna jalan bahwa
kendaraan mau berpindah jalur atau bergerak dan/atau berbelok kekiri maupun
kekanan. Oleh karena itu, lampu tanda belok sangat penting perannya dalam
kendaraan sepeda motor maupun mobil. Perbaikan yang sering dilakukan pada lampu
tanda belok meliputai:
a. Baterai
b. Kunci Kontak
c. Fuse
d. Relay
e. Switch
f. Klakson

A. Kunci Kontak

Kunci kotak adalah rangkaian sistem penguncian dalam mobil yang sudah
terhubung dengan ignition switch. terminal ini terhubung langsung dengan beberapa

20
aksesoris mobil yang membutuhkan daya listrik, seperti tape, radio, dan lainnya. Di
bawah ini ada penjelasan posisi terminal dari setiap kunci kontak mobil berikut
berserta fungsi yang dimilikinya:. Sesuai namanya, LOCK adalah posisi terminal
kunci kontak yang membuat setir mobil tidak bisa diputar.
Selain itu, terminal kunci kontak tersebut memiliki fungsi utama, yaitu
seluruh daya listrik yang disalurkan ke berbagai perangkat kelistrikan mobil juga
terputus. Pada posisi ini, mesin mobil tidak menyala, tetapi Anda bisa menyalakan
aksesoris kendaraan, seperti radio/tape untuk mendengarkan lagu atau radio. Baterai
terminal IG ini bisa mengaktifkan berbagai komponen kendaraan, mulai dari sistem
bahan bakar, pengisian, EFI, dan lainnya.
B. Fuse

Sepeda motor memiliki banyak bagian penting salah satunya yaitu sistem
kelistrikan. Sistem kelistrikan sepeda motor juga dilengkapi komponen pengaman
untuk menghindari korsleting. Komponen tersebut adalah Sekring atau Fuse.
Ukuran komponen ini memang kecil, tapi punya fungsi besar dalam satu
rangkaian sepeda motor.
Sekring memiliki fungsi untuk memutus arus listrik berlebih atau pada kasus
terntentu bisa menyebabkan kebakaran pada rangkaian kelistrikan moto. Jika itu
terjadi, sekring akan terputus sehingga komponen kelistrikan tidak akan menyala.
Ada dua jenis sekring yang digunakan pada sepeda motor, yaitu sekring
tabung (tube fuse) dan sekring tancap (fuse blade).
1. Sekring Tabung (tube fuse)

21
Sekring tabung banyak digunakan pada mobil dan motor lawas. Sekring ini
memudahkan pengendara atau mekanik dilihat kondisinya putus atau tidak,
karena kawat pengamannya terbungkus oleh tabung kaca bening.
2. Sekring Tancap (fuse blade )
Sementara sekring tancap, digunakan pada kendaraan modern. Dinamakan
sekring tancap karena pemasangannya dengan cara ditancapkan. Sekring tancap
memiliki berbagai warna yang berbeda sesuai dengan kapasitasnya.
Berikut warna sekring tancap sesuai dengan spesifikasinya:
- Oranye - 5 Ampere (A)
- Merah - 10A
- Biru - 15A
- Kuning - 20A
- Bening atau ungu - 25A
- Hijau - 30A
Dengan sekring, rangkaian kelistrikan akan terjamin keamanannya jika terjadi
hubungan arus pendek atau aliran arus listrik berlebih yang disebabkan oleh banyak
faktor. Hal yang juga perlu diperhatikan ketika mengganti sekring lama dengan
sekring baru dan memiliki ukuran lebih tinggi sangat memperbesar kemungkinan
kerusakan pada sistem kelistrikan.

C. Relay

22
Secara garis besar, relay merupakan sebuah komponen elektronika yang akan
bisa kita temukan pada sistem kelistrikan sebuah kendaraan bermotor baik mobil
ataupun motor. Didalam sebuah relay terdapat 2 bagian elektromagnetik yang akan
bisa kita jumpai yaitu kontak poin dan kumparan.
Selain itu, relay juga bisa di katakan sebagai salah satu komponen pengendali
aliran arus listrik. Karena dengan adanya relay, kita bisa mendapati aliran listrik
dalam arus besar namun bisa di kenalikan dengan aliran arus yang kecil. Dan
sekarang ini terdapat dua jenis relay yang bisa kita temui pada sebuah kendaraan
bermotor yaitu relay tipe resistor dan juga tipe elektromagnetik.
D. Switch

Switch (starter solenoid) adalah komponen sistem motor starter yang


berfungsi sebagai gerbang yang akan mengalirkan arus dari baterai. Kita tentu telah
mengetahui bahwa arus yang diperlukan dalam proses engine cranking tentu sangat
besar. Sehingga apabila arus baterai dialirkan melalui relay biasa, tentu akan
menyebabkan panas berlebih yang dapat memicu kebakaran.
Namun, magnetic switch tidak seperti relay biasa, komponen ini memiliki
ketahanan yang lebih besar karena memiliki dimensi serta konstruksi yang berbeda
dengan relay biasa meski memiliki prinsip kerja yang sama.
Prinsip kerja solenoid starter yaitu mengalirkan arus besar dari baterai dengan
pemicu arus listrik yang lebih kecil. Arus pemicu ini biasanya terangkai dalam

23
rangkaian pengontrol starter dari kunci kontak. Hal ini tentu mirip dengan relay yang
menggunakan gaya tarik magnet untuk menghubungkan kontak.

E. Cara Kerja klakson

Gambar 2.21 Rangkaian Klakson Motor


Cara Kerja Klakson
Secara simple, klakson akan berbunyi ketika arus dari teminal 87 masuk kedalam
komponen horn. Jika dijelaskan arah arusnya, maka arus listrik berawal dari baterai.
Arus listrik positif mengalir dari baterai kemudian masuk ke kunci kontak. Apabila
pengguna memutar kunci kontak ke posisi ON maka arus berlanjut untuk mengalir ke
rangkaian pengontrol klakson. Arus listrik ini akan masuk ke dalam terminal 85 dan
keluar melalui terminal 86.

24
Keluaran dari relay, arus akan langsung mengalir menuju switch horn sebelum
bertemu dengan ground. Saat switch diaktifkan, maka rangkaian pengontrol akan
terhubung. Hubungan ini akan berpengaruh pada relay horn. Dimana diantara
terminal 85 dan 86 terdapat lilitan yang akan timbul gaya elektromagnetik apabila
terdapat aliran arus listrik.

Gaya elektromagnetik ini akan menarik kontak yang berada diatas lilitan itu.
Sehingga terminal 30 dan 87 pada relay akan terhubung.

Disisi lain, arus dari baterai mengalir melewati fuse horn dan langsung menuju
terminal 30 pada relay horn. Arus akan keluar dari terminal 87 dan langsung
dihubungkan dengan beban, dalam hal ini klakson. Karena terminal 30 dan 87
terhubung oleh tarikan liitan, maka arus dari terminal 30 relay akan mengalir ke
terminal 87 relay. Hal ini menyebabkan adanya aliran arus yang menuju klakson.

Saat switch horn berhenti ditekan, maka rangkaian juga akan terputus. Sehingga
kemagnetan pada lilitan akan hilang. Hilangnya kemagnetan ini akan berdampak pada
kontak yang kembali terputus. Sehingga terminal 30 dan 87 relay juga ikut terputus.
Hal ini akan menyebabkan klakson mati.

2.3. Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja merupakan suatu hal yang tidak boleh diabaikan dalam melakukan
suatu pekerjaan. Dalam melakukan suatu pekerjaan kita harus bekerja sesuai dengan
standar oprasional prosedur (SOP). Sehingga kita semua akan selamat dalam
melakukan suatu pekerjaan.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja adalah:
1. Penampilan
a. Pakailah selalu seragam yang bersih
b. Harus memakai topi dan sepatu pengaman.

25
2. Perlindungan kendaraan
a. Persiapkan tutup grill, fender, shit cover, dan karpet lantai sebelum
mulai perbaikan.
3. Pekerjaan yang aman
a Apabila bekerja dengan dua orang atau lebih, pastikan untuk
memeriksa keselamatan satu dengan yang lainnya.
a. Ketika bekerja dengan mesin hidup, pastikan untuk menyediakan
ventilasi.
b. Ketika mandongkrak kendaraan, pastikan pada tempat yang datar dan
memakai stand pengaman.
4. Persiapkan alat dan bahan
a. Sebelum bekerja, siapkan toon stand, SST, gauge, oli, kain lap dan part
untuk penggantian.
5. Pekerjaan melepas dan memasang
b. Lakukan diagnosa dengan memahami secara cermat prosedur dan
masalahnya.
c. Sebelum melepas part, periksa kondisi keseluruhan rakitan yang akan
dilepas.
d. Apabila strukturnya rumit, buatlah catatan agar mempermudah dalam
perakitan kembali.
e. Bersihkan dan cuci part jika akan dipasang kembali.
6. Part yang dilepas
a. Kumpulkan part yang tidak dipasang dan serahkan ke pelanggan.

26
Gambar 2.22 Alat-Alat Keselamatan Kerja

BAB III
PELAPORAN

3.1 Gambaran Umum Dunia Usaha/ Dunia Industri

Dealer Waja Motor 1 merupakan sebuah dealer yang bergerak di bidang jasa
yaitu Servis Berkala, mesin, chasis, ganti oli, menjual motor segala jenis Yamaha dan
spare part dari motor Yamaha, bengkel ini berdiri sejak tahun 1974 di bawah
pimpinan Tjandanarsa yang sampai saat ini sangat akrab dengan sebutan Pak Lengar.
Bengkel ini Berada di Jalan Udayana No 1Daerah Blahbatuh Gianyar , bengkel ini
juga sudah memiliki surat ijin tempat usaha dan surat ijin usaha perdagangan.

Denah Tempat Kerja

27
Gambar 3.2 Denah Lokasi Bengkel

Keterangan :

3.2.Gangguan-Gangguan
Gangguan-gangguan pada kendaraan merupakan suatu faktor yang dapat
menghambat kinerja atau kenyamanan kendaraan saat dioperasikan.

3.2.1 Ganguan Gangguan Yang Menghambat Sistem Kerja Dari Servis Berkala
No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi
1 Aliran bahan bakar a. Tangki bahan a. Bersihkan tangki
tidak lancar bakar kotor bahan bakar dan
semprot dengan
b. Pompa macet
udara dari
kompresor

b. Ganti pompa
2 Mesin brebet dan a. Karburator a. Bongkar dan
perfoma mesin kotor bersihkan
kurang maksimal b. Setelan sekrup komponen dalam
pada karburator

28
karburator b. Setel skrup pada
kurang tepat karburator
c. Bersihkan dan
c. Busi kotor
stel celah busi

3.2.2. Gangguan-Gangguan Yang Menghambat Sistem Kerja Rem Cakram


No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi
1 Rem Blong a. Kampas rem habis a. Ganti kampas rem
b. Minyk rem habis b. Tambahkan minyak
c. Kampas rem kena c. Bersihkan/ganti
oli /gemuk d. Ganti master rem
d. Master rem bocor
2 Rem Berbunyi a. Komponen seperti a. Servisrem bersihkan
pad, piringan dan komponen yang
kaliper kotor kotor
b. Kampas rem tidak b. Ganti kampas rem
sesuai atau imitasi
3 Handle keras tapi a. Kampas rem a. Ganti kampas rem
tidak terjadi daya aus/habis b. Bersihkan piston
pengereman yang b. Piston kaliper macet kaliper
optimal 28

3.2.3. Gangguan-Gangguan Menghambat Sistem Kerja Klakson

No Gangguan Penyebab Cara Mengatasi


1 Klakson motor a. Aki Sudah Lemah a. Ganti Aki
b. Kurangnya Arus
tidak nyaring Listrik Dari b. Bersihkan atau ganti
Penyuplai kabel konektornya

29
2 Klakson Mati a. Aki Mati a. Ganti Aki/setrum

b. Baut platina kendor b. putar baut dengan


obeng agar kembali
ke poisisi asalnya
secara presisi.
Untuk memastikan
posisi baut sudah
c. Saklar rusak tepat, bisa dengan
membunyikan
klakson bersamaan
dengan menyetel
baut.
Apabila sakelar
klakson memang
kotor atau berkarat
maka perlu
dibersihkan dengan
cara melepas
komponen ini
terlebih dahulu dari
stang motor.
Kemudian, sakelar
dibersihkan
memakai amplas
atau cairan
antikarat. Setelah
bersih, pasang
sakelar kembali ke
posisinya dan
bunyikan klakson.

30
3.3. Urutan Pekerjaan, Pemasangan dan Penyetelan

3.3.1. Servis Berkala


Identifikasa Masalah Pada Mesin:
 Kendaraan pincang/suara mesin kasar
 Performa mesin kurang maksimal
Mengenal Komponen Servis berkala Motor Bensin
Langkah Kerja:
1. Parkirkan kendaraan pada tempat yang datar, terang dan nyaman
2. Siapkan satu tool box set lengkap
3. Siapkan satu jongkrak hidrolik
4. Siapkan empat jak stand
A. Battery/Accu
Lakukan pemeriksaan pada batterrey sebagai berikut:
1. Periksa keadaan terminal batterray dari karan, longgar dan aus.
2. Periksa tinggi elektrolit battery jika kurang tambahkan elektrolit battery.
3. Ukur berat jenis battery menggunakan hydrometer dengan standar 1,25-1,27
pada suhu 20 C.
4. Lumasi terminal battery dengan gemuk agar kotoran tidak menempel pada
terminal battery.
5. Ukur tegaangan battery dengan alat battery tester, tegangan battery harus 12
volt.

31
Gambar 3.3 Pengukuran Berat Jenis Battery

B. ServisKarburator
1. Urutan melepas karburator:
 Lepas dek tengah
 Lepas tutup atas karburator
 Lepas unit karburator
2. Urutan membongkar karburator
 Buka rumah pelampung/tempat penampungan bensin
 Lepas pelampung
 Lepas main jet dan pilot jet
 Lepas jarum pelampung/needle jet
 Bersihkan semua komponen tadi dengan bensin dan sempron dengan
udara bertekenan tinggi
 Pasang kembali komponen-komponen tadi.

Gambar 3.4 Pembongkarn Karburator

C. Saringan Udara
Cara pemeriksaan saringan udara:
1. Lepaskan tutup saringan udara.
2. Lakukan pemeriksaan keadaan saringan udara sebagai berikut:

32
 Periksa elemen saringan udara, jika elemen kotor bersihkan dengan udara
bertekanan tinggi dari sebelah dalam.
Catatan:
Usahakan jangan sampai ada kotoran atau benda asing masuk ke intake
manifold.
 Jika elemen koyah atau terlalu kotor, ganti dengan yang baru.
3. Pasang kembali saringan udara.

Gambar 3.6 Saringan Udara


D. Busi
Lakukan pemeriksaan pada busi sebagai berikut:
1. Lepaskan terminal negatif battery.
2. Lepaskan cop busi.
3. lepaskan busi menggunakan kunci busi.
4. Lakukan pemeriksaan pada seluruh bagian busi, jika kotor bersihkan busi,
kemudian setel celah busi dengan standar 0,6-0,8mm.

Gambar 3.6 Cara Penyetelan Celah Busi

33
5. Setelah busi bersih pasang kembali busi.
Catatan:
Jangan membersih kan busi dengan bensin saat busi panas, karena dapat merusak
busi.
E. Radiator (Pendingin)
1. Pemeriksaan tinggi air pendingin
Jika air pendingin kurang, isi hingga garis FULL pada tangki cadangan
coolant (cairan pendingin).

Gambar 3.7 Tangki Cadangan

2. Pemeriksaan air pendingin


Periksa air pendingin, jika terdapat karat, oli atau kotor bersihkan radiator
dan ganti air pendingin.
32

Gambar 3.8 Pemeriksaan Air Pendingin

34
3. Pemeriksaan sistem pendingin
Periksa kemungkinan:
 Kerusakan atau perubahan bentuk dari radiator atau selang.
 Klem selang longgar.
 Kerusakan atau berkaratnya kisi-kisi radiator.
 Kebocoran pompa air, inti radiator atau longgarnya sumbat penguras
air.

Gambar 3.9 Pemeriksaan Air Pendingin


F. Oli Mesin
Cara pemeriksaan oli mesin :
a. Parkirkan kendaraan dengan baik dan benar.
b. Buka tutup oli bagian atas menggunakan tang, kemudian periksa
kekentalan oli atau catanan oli, pada kilometer berapa harus di ganti, jika oli
sudah cair atau sudah waktunya diganti ganti oli dengan cara membuka tap oli
bagian bawah menggunakan kunci 19 shock.
c. Semprot mesin dengan udara bertekanan tinggi.
d. Tutup kembali tap oli bagian bawah, kemudian masukan oli yang baru.

e. Tutup kembali tap oli bagian atas.

35
Gambar 3.10 pemeriksaan Oli Mesin

3.3.2 Sistem Rem Cakram Depan


Analisis kerusakan pada sistem rem
a. Bila hendel rem di tekan gerak bebas atau jarak cadangan kecil atau
menyentuh stang atau daya pengereman kurang
b. Pedal rem keras tapi kurang efisien
c. Timbul bunyi menderit saat dilakukan pengereman
d. Rem kurang pakem
Urutan Pekerjaan Perbaikan Sistem Rem Cakram
A. Alat dan Bahan
1. Kunci bintang 5 mm
2. Tang
3. Kunci ring 8 mm
4. Palu
B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk pembongkaran
2. Lepaskan baut pegangan kaliper menggunakan kunci bintang 5mm
3. Goyang-goyangkan dan tarik kaliper sampai lepas
4. Lepaskan kancingan kampas
5. Lepas piston kaliper dengan cara menekan-nekan handle rem
6. Lepaskan sil debu dan sil minyak
7. Bersihkan semua bagiannya
C. Langkah Pemeriksaan
1. Sil minyak dan Sil debu

36
Periksa sil minyak dan sil debu, jika sil haus atau rusak ganti sil
dengan yang baru.
2. Piston Kaiper
Periksa piston caliper secara visual, jika terdapat karat atau kotoran
bersihkan piston dan ganti piston jika ada lobang atau piston rusak.

Gambar 3.11 Piston Kaliper

3. Kampas Rem
Periksa ketebalan kampas rem, jika tebal tidak sesuai standar ganti
kampas dengan yang baru dan bersihkan kampas rem menggunakan sikat
baja.
Standar tebal kampas dalam 5,3 mm (0,21 in) dengan limit/batas 0,8
mm (0,03in).

Gambar 3.12 Kampas Rem

37
4. Piringan Cakram
Periksa piringan cakram, jika terdapat oli atau minyak bersihkan
piringan menggunakan lap dan periksa tebal piringan cakram, jika tidak
sesuai standar ganti dengan yang baru.
Standar tebal piringan cakram 3,5 mm dengan limit/batas 3.0 mm.
5. Master Rem
Periksa master rem secara visual jika master rem kotor bersihkan
master rem dan jika master rem bocor ganti dengan yang baru.

Gambar 3.11 Master Rem


6. Selang Rem
Periksa selang rem secara visual, jika selang rem bocor ganti
dengan yang baru.

7. Handle Rem
Periksa gerak bebas atau jarak cadangan hendel, jika gerak bebas
kurang atau berlebihan setel Handle rem.
8. Minyak Rem
Periksa minyak rem, jika minyak rem kurang atau habis tambahkan
minyak rem.

38
Gambar 3.14 Menambahkan Minyak Rem
3.3.2. Klakson
Analisis kerusakan pada klakson
a. Klakson Tidak Berbunyi nyaring
b. Klakson Tidak Berbunyi/ mati
Urutan Pekerjaan Perbaikan Sistem Lampu Tanda Belok
A. Alat dan Bahan
1. Kunci L 4 mm
2. Kunci 12 mm pas
3. Kunci T 10 mm
4. Gunting
5. Obeng min (-)
B. Langkah Kerja
1. Pastikan kendaraan terparkir dengan baik
2. Lepaskan plat nomor kendaraan bagian depan menggunakan kunci 12 mm
pas dan obeng min
3. Lepaskan pegangan plat nomor kendaraan menggunakan kunci T 10 mm
4. Lepaskan dek bagian depan menggunakan kunci L 4 mm
5. Lepaskan batok kepala bagian depan menggunakan kunci L 4 mm
6. Pasang kembali semua bagian jika sudah selesai memperbaiki atau
menyervice sistem lampu tanda belok.
C. Langkah Peemeriksaan
1. Cek Aki Motor

39
Cara pertama memperbaiki klakson motor rusak paling ampuh yang pertama
adalah dengan cara mengecek kondisi aki motor kalian. Kalian harus paham
betul beberapa tanda ketika aki motor sudah minta ganti atau hanya perlu diisi
strumnya. Kasus klakson tidak berbunyi biasanya penyebab utamanya adalah aki,
maka terlebih dahulu cek aki motor apakah masih berfungsi atau tidak.
2. Bersihkan Saklar Klakson
Seperti sudah kami sampaikan di paragraf pembuka bahwa saklar klakson yang
sudah berkarat dan banyak kotoran biasanya akan menyebabkan suara klakson
menjadi kecil dan otomatis kalian harus segera mengeceknya dan kemudian
membersihkannya. Disini kalian dapat menggunakan cairan pembersih karat
yang biasa digunakan sebagai pembersih karat pada rantai motor agar karat yang
menempel menjadi hilang dan bersih.
3. Kencangkan Baut Pengatur Klakson

Cara memperbaiki klakson motor yang ketiga adalah dengan mengencangkan


baut pengatur klaskon yang sudah kendor agar klakson dapat berfungsi dengan
baik. Kasus yanga satu ini juga sering terjadi pada bagian klakson, maka dari itu
kalian harus rutin untuk melakukan perawatan motor milik kalian.
4. Periksa Kabel Klakson

Cara memperbaiki klakson motor yang keempat adalah dengan mengecek kabel
klakson motor. Kabel klakson biasanya terdapat 2 kabel yakni kabel masa dan
kabel listrik. Penyebab klakson tidak bunyi biasanya ada salah satu kabel yang
terputus, jika ada maka kalian harus segera menyambungnya agar klakson dapat
berfungsi kembali.
5. Cek Baut Platina

Dan untuk cara terakhir adalah dengan mengecek baut platina pada motor. Baut
ini terletak di belakang klakson. Jika baut platina sudah tidak sesuai dengan
posisinya maka dapat menyebabkan klakson tidak berfungsi, dan disini kalian
harus membongkarnya kemudian memperbaiki posisi baut platina tersebut.

3.4. Pemastian/Evaluasi

40
Setelah perawatan kendaraan selesai dilakukan perlu diadakan evaluasi
melalui tes drive untuk memastikan kendaraan sudah dalam keadaan baik atau
vit. Pemastian/evaluasi dilakukan untuk mengetahui keadaan pada:
A. Servis Berkala
Pastikan mesin kendaraan sudah tidak mengalami kerusakan pada
komponen Servis Berkala, dengan cara menyalakan mesin kendaraan dan
memastikan suara kendaraan sudah jernih kembali.
B. ServisRem Cakram
Pastikan sistem rem pada kendaraan sudah berfungsi semaksimal
mungkin, dalam artian dapat memperlambat hingga menghentikan
kendaraan.
C. Perbaikan Klakson Motor
Pastikan sistem klakson sudah berfungsi dengan baik, dalam artian
dapat memberikan siarat suara pada saat kendaraan membunyikan suara
atau tanda

3.5. Berkeman Atau Merapikan Alat


Setelah kendaraan selesai di perbaiki kita perlu merapikan alat dan
membersihkan alat agar selanjutnya lebih nyaman dan aman saat kita bekerja
kembali. Setelah alat dalam keadaan bersih masukkan alat ke dalam tool bok
atau kekotak alat.

41
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek dan penyusunan hasil laporan ini maka penulis
dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
1. Kendaraan perlu mendapatkan perawatan secara berkala agar umur
kendaraan lebih panjang.
2. Masalah yang sering terjadi pada mesin misalnya suara mesin merebet,
laju kendaraan kurang maksimal dan akselerasinya berkurang dapat
ditangani dan di perbaiki dengan melakukan Servis Berkala.
3. Masalah yang sering terjadi pada sistem rem cakram depan misalnya rem
blong atau tidak bekerja dengan sempurna dapat diatasi dengan cara
membersihkan atau menyervice sistem rem cakram.
4. Masalah yang sering terjadi pada sistem klakson misalnya klakson tidak
mau bunyi nyaring, sekring putus atau terbakar yang disebabkan akibat
terjadinya konsleting yang mengakibatkan kabel putus atau robek. Satu-
satunya solusi untuk menangani hal tersebut adalah dengan memperbaiki
atau menggantinya dengan produk yang baru.
4.2. Saran
Agar terhindar dari kerusakan yang parah, yang dapat anda lakukan untuk
mencegah penggantian part yang berat dan mahal adalah:
1. Selalu melakukan pemeriksaan pada kendaraan anda sebelum dan
sesudah digunakan.
2. Selalu melakukan perawatan secara berkala pada kendaraan anda.
3. Periksakan kendaraan anda jika menemukan kerusakan.

42
DAFTAR PUSTAKA

Agus Setiyono dan Supriyadi, dkk. 1995. Buku Panduan Teknik Reparasi dan
Servis Bengkel Sepeda Motor. Solo: CV Bahagia Pekalongan

Buku petunjuk servisYamaha Jupiter MX tahun 2016, PT Yamaha Motor Kencana


Indonesia
Tim Penyusun. 2008. Sistem pengisian dan sistem stater. Buku Otomotif Dasar
Dari SMK Rekayasa. Denpasar
Mozila Firefox. www.google.com
SMK. Tehnik Sepeda Motor. Julius.Jilid 1, 2, dan 3

43

Anda mungkin juga menyukai