Anda di halaman 1dari 6

Asalamualaikum wr.

wb

Nama :Mela agustin


Prodi :PGSD
Nim : 857030978

Sekolah tersebut menerapkan aturan bahwa setiap siswi harus menggunakan jilbab, sementara
siswi yang mendaftar ini bukanlh seorang muslimah. Ketika dikonfirmasi pihak sekolah
mengelak jika menerapkan aturan tersebut.
Berikan pendapat anda mengenai penerapan aturan di SD x terhadap peserta didik tersebut.

Menurut pendapat saya peristiwa tersebut telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Yaitu
hak kebebasan dalam menjalankan ketentuan agama. Sebagai negara yang berketuhanan yang
maha esa kita harus saling menghormati perbedaan agama.
Dan saya tidak setuju mengenai penerapan peraturan harus memakai jilbab di SD karena pada
dasarnya SD bersifat umum tidak di khususkan bagi agama tertentu jadi setiap anak apapun
agamanya bisa daftar di sekolah tersebut dan setiap siswi tidak diwajibkan memakai jilbab,
karena menurut saya memakai jilbab juga bukan suatu yang harus dipaksakan melainkan sebuah
kesadaran dari setiap anak bila sudah menginjak baligh/dewasa hendaknya menutup aurat.
Kecuali bila siswi tersebut mendaftar di sekolahan yang berbasiskan agama semisal madrasah
(MI) atau SD IT (islam terpadu) yang didalamnya ada sebuah aturan seragam yang menghruskan
bagi siswi memakai jilbab.
Alangkah baiknya jika peraturan sekolah tidak membeda-bedakan agama,ras,suku dan budaya
setiap peserta didik.

Sekian dari pendapat saya, semoga memuaskan.


Terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb.
Assalamualaikum wr.wb.

Nama : Mela Agustin


Prodi : PGSD
Nim : 857030978

Izin menjawab, menurut saya jika dengan cara menulis table perkalian 1-10 para siswa masih
belum memahami bahkan kesulitan untuk menghafal, maka sebaiknya kita mengubah cara
pembelajaran tersebut dengan beberapa cara, yaitu :
1. Ulangi setiap hari
Cara mengajarkan anak perkalian dengan cara mengulang tabel yang sudah di ajarkan
setiap hari. Pengulangan adalah salah satu kunci pnti ng untuk menghafal bagi siswa. Jadi
siapkan tabel perkalian lengkap atau poster dan tempelkan di dinding. Kemudian setiap
hari meminta anak menghafal satu kelompok angka perkalian dengan suara lantang
sebanyak lima kali pengulangan. Lakukan secara rutin pada saat jam istirahat ini setiap
hari sampai siswa hafal di luar kepala. Lalu di lanjutkan dengan perkalian angka
berikutnya. Supaya hafalan angka sebelumnya tidak hilang, sesekali berikan kuis.

2. Trik jari
Jarimatika merupakan cara berhitung menggunakan jari yang ditemukan oleh Ibu Septi
Peni Wulandani. Tutorial dalam penjumlahan saya paparkan supaya lebih jelas seperti:

a. Jari telunjuk kanan =1


b. Jari telunjuk + tengah kanan = 2
c. Jari telunjuk + tengah + manis kanan = 3
d. Jari telunjuk + tengah + manis + kelingking kanan = 4
e. Jari jempol kanan = 5
f. Jari jempol kanan = 6
g. Jari jempol + telunjuk kanan = 7
h. Jari jempol + telunjuk + tengah kanan = 8
i. Jari jempol + telunjuk + tengah + kelingking kanan = 9
j. Semua jari menjadi = 10

Itu menjadi dasaar penjumlahan anak SD yang diajarkan pertama kali lebih mudah bukan.
Sedangkan tutorial perkalian dengan prinsip yang menjadi dasar yaitu jempol
tangan=5,sedangkan jari kanan lain adalah angka satuan. Kemudian jempol kiri =
50,sedangkan jari kiri lainnyaadalah angga pulihan. Jika jari jempol sudah berangka maka
jari telunjuk 60. Dan seterusnya menyesuaikan.

Tutorial dari saya jika menghitung perkalian gunakan kedua tangan kanan dan kiri. Jika
jari yang berdiri dijumlahkan kemuadian jari yang ditekuk dikalikan.

Contoh: 8X6= tangan kanan berdiri tiga jari dan tangan kiri berdiri satu jari. Tiga jari dan
satu jari dijumlahkan menjadi 4. Kemudian tangan kanan ditekuk dua dan tangan kiri
ditekuk empat,maka dua dikali empat menjadi 8. Jika digabung menjadi 48, atau 8X6=48.
Jika kedua cara tersebut sudah di kuasai oleh siswa dan di lakukan terus menerus oleh
siswa. Siswa akan terbiasa dengan perkalian dan siswa mudah mengingat perkalian
tersebut. Perkalian pun akan terlihat lebih mudah bagi siswa.

Semoga pendapat saya memuaskan.


Terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

DISKUSI SESI 2

Asalamualaikum wr.wb

Nama : Mela Agustin


Nim : 857030978
Prodi : PGSD

Apa manfaat nyata bagi guru mempelajari teori-teori perkembngan ?

Sebelum membahas tentang manfaat guru mempelajari teori perkembangan, saya akan
membahas terlebih dahulu tentang tahapan perkembangan. Tahapan perkembangan adalah
priode waktu dalam hidup manusia dengan karakteristik perkembangan aspek biologis,
kognitif, dan sosioemosional tertentu. Ada beberapa teori tentang tahapan-tahapan ini,
tetapi yang paling umum digunakan adalah 8 (delapan) tahapan adalah :
1. Periode prenatal
Periode paling awal.
2. Masa bayi
Periode ini adalah masa sejak lahir sampai dengan bayi berusia sekitar 2 tahun.
3. Masa kanak-kanak awal
Masa ini di sebut juga masa usia dini karena masa ini anak-anak mulai masuk sekolah
usia dini atau persekolohan.
4. Masa kanak-kanak
Disebut juga masa kanak-kanak madya atau lanjut.
5. Masa remaja
Masa remaja adalah masa transisi dari usia anak-anak menuju dewasa
6. Periode dewasa awal
Periode ini ada pada rentang usia 20-an sampai 30-an tahun.
7. Periode dewasa madya
Individu usia 40-an samapai dengan 60-an tahun berada dalam periode ini.
8. Periode lansia (dewasa akhir)
Periode ini dimulai seorang yang berusia sekitar 60 sampai 70 tahun atau sampai akhir
hayatnya.
Menurut pendapat saya manfaat bagi guru mempelajari teori perkembangan :

Bagi guru mengetahui dan mempelajari perkembangan peserta didik sangat diperlukan
baik untuk pendidikan bersifat formal maupun non formal. Mungkin tidak asing lagi bahwa
metode pengajaran saat disekolah TK,SD,MTS/SMP,MAN/SMA sangat berbeda. Karena
disetiap tingkatan umur seorangg anak yang normal akan mengalami perbedaan yang
sangat banyak, baik berupa pola pikirnya, pergaulannya, maupun tingkah laku peserta
didik. Sebagai guru sangat penting mengetahui pola pikir peserta didiknya. Adapun
manfaat yang bisa di dapatkan setelah mempelajari teori perkembangan peserta didik
untuk tenaga pendidik/guru ialah :
1. Mengetahui cara menyikapi peserta didik
Dengan mengetahui perkembangan peserta didik sama saja dengan mempelajari
karakter peserta didik dan membantu guru untuk merespon dan menyikapi peserta
didik. Hal ini sangat berpengaruh dan juga meningkatkan manfaat hidup rukun di
sekolah.
2. Menciptakan suasana belajar yang kondusif
Manfaat lain yang bisa diperoleh tenaga pendidik dengan mempelajari karakter peserta
didik dapat membantu untuk menentukan bagaimana agar tercipta suasana yang
kondusif selama proses pembelajaran . tentunya akan memudahkan guru untuk
memberikan pelajaran dan manfaat di siplin dalam belajar peserta didik dapat terbentuk
dengan sendirinya.
3. Meningkatkan interaksi positif dengan peserta didik
Membangun komunikasi yang baik sehingga interaksi antara guru dan murid bisa
berjalan dengan baik dan menciptakan pembelajaran yang kondusif.
4. Menentukan metode pembelajaran yang efektif
Dengan mengetahui perkembangan peserta didik, guru bisa menyesuaikan bgaimana
metode pembelajaran yang akan diterapkan.
5. Mengenali jika terjadi penyimpangan perkembangan
Mengetahui bagaimana perkembangan peserta didik tentu bisa mengetahui seberapa
jauh peserta didik memahami pembelajaran maupun situasi yang berlangsung di dalam
kelas.
6. Mampu memberikan arahan dan motivasi yang diperlukan
Mempelajari perkembangan dari peserta didik bisa membantu mengetahui mana
peserta didik yang kurang dalam pelajaran, mana yang kurang semangat dalam belajar
atau lainnya.
7. Memiliki ekspetasi pasti dari peserta didik
Dapat memahami seberapa kemampuan yang dimiliki adalah salah satu manfaat
mengetahui perkembangan dari peserta didik.

Dengan beberapa manfaat tersebut semoga kita sebagai guru dapat mengambil manfaat
dan termotivasi untuk menjadi guru yang lebih baik lagi, selain menyampaikan ilmu
yang bermanfaat bagi peserta didik, seorang guru juga harus menjadi guru yang selalu
disenangi oleh setiap peserta didik, jika tercipta lingkungan kelas yang nyaman maka
proses mengajar juga akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Semoga pendapat saya memuaskan.
Terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Assalamualaikum wr.wb

Nama : Mela Agustin


Nim : 857030978
Prodi : PGSD

Berikan pendapat anda mengenai landasasan Yuridis dan Filosofis manakah yang
paling utama sebagai landasan ?

Menurut saya, dengan adanya peraturan-peraturan pendidikan yang ada (landasan


yuridis pendidikan) pendidikan pastinya akan dapat berjalan dengan baik. Akan tetapi
selain peraturan yang sudah ada tersebut, pendidikan masih memerlukan landasan
lainnya untuk memperjelas jalannya pendidikan yang sudah ada, seperti metode
pembelajaran, kurikulum pendidikan (landasan filosofis pendidikan).
Menurut saya, landasan yang paling utama diantara landasan yuridis dan landasan
filosofis pendidikan yaitu landasan yuridis pendidikan.
Mengapa?
Menurut saya, hal itu karena di negara kita, Indonesia, memiliki peraturan-peraturan
tentang pendidikan yang sudah ada, yang menurut Undang-Undang Dasar 1945
meliputi, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Ketetapan MPR, Undang-
Undang Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah,
Keputusan Presiden peraturan pelaksanaan lainnya, seperti peraturan Menteri, Instruksi
Menteri dan lain-lain. Peraturan-peraturan tersebut sudah mengatur mengenai
pendidikan di negara kita ini.
Kedua landasan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling menunjang satu dengan
lainnya, dimana Landasan Filosofis merupakan perwujudan dari gagasan-gagasan
tertentu yang di tunjang oleh Landasan Yuridis yang mana berfungsi sebagai dasar
pelaksanaan, kesepakatan, Tanggung Jawab dan perlindungan hukum. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Landasan Yuridis merupakan unsur terpenting dari perwujudan atau
pelaksanaan secara riil hasil gagasan-gagasan tertentu yang bersumber dari Landasan
Filosofis.

Landasan psikologis adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil studi displin
psikologi yang dijadikan titik tolak dalam rangka praktik pendidikan. Oleh karena itu,
psikologi tidak dapat dipisahkan dari pendidikan.
Jawaban

Pendapat saya adalah :


Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi
merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Sementara itu,
keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya antara lain akan
dipengaruhi oleh tentang pemahamannya dalam pendidikan perkembangan peserta
didik. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, kita perlu memahami
perkembangan, sebab hal ini membantu kita dalam memahami tingkah laku. Tingkah
laku siswa sendiri dipelajari dalam suatu ilmu yang disebut sebagai psikologi.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia.
Mengapa psikologis tidak dapat di pisahkan dari pendidikan?
Dalam pelaksanaan teknis pendidikan hal yang terpenting adalah pemahaman
karakteristik peserta didik, dimana kesabaran, tehnik belajar mengajar sangat
berpengaruh secara psikologis terhadap peserta didik. Sebagai contoh kunci
keberhasilan dalam pendidikan secara psikologis adalah :
Kemampuan guru untuk membuat peserta didik suka dengan pribadi gurunya.
Dari pengalaman di lapangan, jika peserta didik tidak menyukai gurunya dalam cara
mengajar, teknik bahasa saat mengajar, penampilan guru saat mengajar adalah
kesalahan mendasar dalam pendidikan. Secara psikologis akan menimbulkan rasa
malas belajar pada peserta didik.
Kemampuan guru untuk membuat peserta didik suka dengan apa yang diajarkan oleh
gurunya.
Teknik penyampaian sebuah materi yang akan diajarkan sangatlah penting dimana guru
dituntut untuk menguasai materi, membuat image pada materi yang akan diajarkan
adalah hal yang sangat menyenangkan. Ingatkah kita saat menjadi siswa ketika kita
mendengar bahwa materi yang diajarkan adalah matematika, maka hal yang tergambar
secara psikologis pada peserta didik adalah suatu materi yang sulit, disinilah
pentingnya seorang guru untuk membangun image peserta didiknya bahwa
matematika hanyalah permainan angka, sehingga sebelum belajar peserta didik tidak
akan merasa terbebani oleh angan – angan dibenaknya bahwa akan mempelajari
sesuatu yang kompleks atau sulit.
Kemampuan guru memahami karakteristik peserta didik dalam mempelajari suatu
materi.
Setiap individu memiliki perbedaan kemampuan pemahaman dalam menela’ah suatu
materi, peran guru dengan kesabaran dan ketelatenan untuk menghadapi kondisi psikis
peserta didik sangatlah penting. Bukan berarti guru terbatasi dengan kemampuan psikis
peserta didik, akan tetapi membangun pemahaman secara psikologis agar siswa
berusaha memahami materi sesuai bahasa penyampaian yang peserta didik mampu
untuk mengerti.
Dari tiga contoh diatas membuktikan bahwa landasan psikologis sangatlah penting dan
tidak mungkin dipisahkan dengan pendidikan. Tidak heran sering kita dengar dari
guru-guru kita dahulu bahwa untuk menjadi guru yang sebenarnya, maka sebagai
seorang guru harus memiliki “Ilmu Jiwa”.

Semoga hasil pendapat saya memuaskan.


Trimakasih .

Wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai