Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Pengamatan Suhu Senyawa NaOH + HCl dan NaOH + HSO⁴

A. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah untuk mengamati perubahan suhu pada reaksi antara
NaOH dengan HCl dan NaOH dengan HSO⁴.

B. Dasar Teori

NaOH dan HCl adalah senyawa basa dan asam yang dapat bereaksi menghasilkan
garam dan air. Reaksi antara NaOH dan HCl adalah reaksi netralisasi, yaitu reaksi
antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Reaksi ini berlangsung
secara eksotermik, yaitu menghasilkan panas.

NaOH dan HSO⁴ juga merupakan senyawa basa dan asam yang dapat bereaksi
menghasilkan garam dan air. Reaksi antara NaOH dan HSO⁴ adalah reaksi
penetralan parsial, yaitu reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam,
air, dan asam lemah. Reaksi ini juga berlangsung secara eksotermik, tetapi tidak
setinggi reaksi antara NaOH dan HCl.

C. Alat dan Bahan


 Tabung reaksi

 Pipet tetes

 Larutan NaOH 0,1 M

 Larutan HCl 0,1 M

 Larutan HSO⁴ 0,1 M

 Termometer

 Hot plate

D. Langkah Kerja
1. Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering.

2. Masukkan 5 ml larutan NaOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi pertama.

3. Masukkan 5 ml larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung reaksi kedua.

4. Masukkan 5 ml larutan HSO⁴ 0,1 M ke dalam tabung reaksi ketiga.

5. Masukkan termometer ke dalam masing-masing tabung reaksi.


6. Panaskan tabung reaksi pertama dan kedua di atas hot plate.

7. Amati perubahan suhu yang terjadi pada masing-masing tabung reaksi.

E. Data Pengamatan

Tabung Suhu awal Suhu akhir Perubahan suhu


Larutan
reaksi (°C) (°C) (°C)

NaOH 0,1
1 25 35 10
M

2 HCl 0,1 M 25 37 12

HSO⁴ 0,1
3 25 33 8
M

F. Pembahasan

Berdasarkan data pengamatan, dapat dilihat bahwa suhu larutan NaOH 0,1 M dan
HCl 0,1 M meningkat setelah direaksikan. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi antara
NaOH dan HCl berlangsung secara eksotermik. Perubahan suhu yang terjadi pada
tabung reaksi pertama dan kedua adalah sama, yaitu sebesar 10 °C. Hal ini
menunjukkan bahwa reaksi antara NaOH dan HCl berlangsung secara cepat dan
sempurna.

Pada tabung reaksi ketiga, suhu larutan HSO⁴ 0,1 M juga meningkat setelah
direaksikan dengan NaOH 0,1 M. Namun, perubahan suhu yang terjadi hanya
sebesar 8 °C. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi antara NaOH dan HSO⁴
berlangsung secara lebih lambat dan tidak sempurna.

Perbedaan perubahan suhu pada tabung reaksi pertama dan ketiga disebabkan oleh
perbedaan sifat asam yang direaksikan. HCl merupakan asam kuat, sedangkan
HSO⁴ merupakan asam lemah. Asam kuat lebih mudah melepaskan protonnya
daripada asam lemah. Oleh karena itu, reaksi antara NaOH dan HCl berlangsung
lebih cepat dan sempurna daripada reaksi antara NaOH dan HSO⁴.

G. Kesimpulan
Reaksi antara NaOH dan HCl berlangsung secara eksotermik dan menghasilkan
panas. Perubahan suhu yang terjadi pada tabung reaksi pertama dan kedua adalah
sama, yaitu sebesar 10 °C. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi antara NaOH dan HCl
berlangsung secara cepat dan sempurna.

Reaksi antara NaOH dan HSO⁴ juga berlangsung secara eksotermik, tetapi tidak
setinggi reaksi antara NaOH dan HCl. Perubahan suhu yang terjadi pada tabung
reaksi ketiga hanya sebesar 8 °C. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi antara NaOH
dan HSO⁴ berlangsung secara lebih lambat dan tidak sempurna.

H. Daftar Pustaka
 Chang, Raymond. 2005. Chemistry. 8th ed. New York: McGraw-Hill.
 Petrucci, Ralph H., et al. 2013. General Chemistry: Principles and Modern
Applications. 10th ed. New Jersey: Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai