Dalam hal ini bertidak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya di sebut sebagai pihak penerima
kerja / PIHAK KEDUA.
Bahwa pihak pertama dan pihak kedua atau secara bersama-samadisebut para pihak telah sepakat dan
mufakat untuk mengadakan atau melaksanakan perjanjian kerja waktu tertentu ( PKWT) oleh karena itu
para pihak tunduk dan taat pada syarat-syarat dan ketentuyan yang di atur dalam pasal-pasal sebagai
berikut :
Pasal.1
Penunjukan sebai Pekerja
PASAL 2
Jangka Waktu Berlaku Perjanjian
1.Bahwa perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) ini berlaku selama 8 (delapan) Bulan kontrak yaitu
terhitung sejak ditandatanganinya oleh para pihak perjanjian ini, yakni pada tanggal 9 oktober 2023
s/d tanggal 9 juni 2024.
1. Pihak pertama mempunyai hak untuk memimpin dan menerima hasil pekerjaan pihak kedua
dengan baik dan maksimal.
2. Adapu hak-hak pihak pertama lainya adalah, antara lain sebagai berikut :
- melakukan seleksi, mengangkat dan atau menempatkan pihak pertama untuk suatu jabatan
atau funsi tertentu.
- memindahkan dan atau mengalikan pihak kedua dari satu tugas, jabatan, fungsi, tempat kerja ke
tugas,jabatan,fungsi, pada tempat kerja lainya.
- menentukan target kerja pekerja
- melakukan evaluasi dan meminta pertanggungjawaban kinerja pihak kedua.
- menempatkan, melakukan perubahan uraiyan pekerja pihak kedua sesuai dengan kebutuhan
pihak pertama.
3. pihak kedua mempunyai hak untuk menerima upah sesuai dengan yang ditetapkan oleh pihak
pertama.
4. pihak kedua/pekerja juga berhak mendapatkan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja.
5. Pihak kedua berhak mendapatkan fasilitas Alat pelindung Diri ( APD), jaminan kecelakaan kerja
(JKK), Jaminan Kematian Kerja (JMK),konsumsi selama kerja 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari serta
poin ke 5 (LIMA) DALAM PASAL 3 ini, menjadi tanggung jawab PT. INDOSINDO SUKSES BERSAMA.
6. Bagi pihak kedua yang suda aktif bekerja lebih dari satu bulan, berhak mendapatan jatah 3 (tig) hari
izin tidak hadir dalam setiap bulanya, dimana hari istrahat tersebut tidak akan dipotong uang
makan senilai Rp.60.000 perhari.
7. Bahwa atas kesepakatan pihak pertama dengan pihak kedua; apa bila masa kontrak berakhir, maka
pihak kedua tidak berhak lagi atas uang kompensasi sesuai dengan ketentuan UU cipta kerja nomor
3. pihak pertama berkewajiban untuk membayarkan upah pihak kedua dengan tepat waktu dan
sesuai besaran yang telah ditetapkan.
1. Pihak Kedua wajib menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Izin Mengemudi (SIM)
bagi jabatan pengemudi dan operator ataupun identitas diri lainnya sebagai jaminan identitas
diri kepada Pihak Pertama atau kepada Orang/Pihak yang ditunjuk oleh Pihak Pertama pada saat
mulai bekerja, dan selanjutnya setelah selesai bekerja Pihak Pertama ataupun Orang/Pihak yang
ditunjuk oleh Pihak Pertama tersebut akan mengembalikan identitas Kartu Tanda Penduduk
(KTP) dan Surat izin Mengemudi (SIM) bagi jabatan pengemudi dan operator ataupun Identitas
diri lain Pihak Kedua tersebut Kepada Pihak Kedua,
2. Pihak Kedua berkewajiban untuk memelihara ketenangan kerja dan lingkungan pekerjaan.
3. Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan dan atau melaksanakan instruksi yang layak dari
atasannya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu ini.
4. Pihak Kedua berkewajiban untuk mencapai prestasi kerja yang ditetapkan oleh Pihak Pertama.
5. Pihak Kedua berkewajiban untuk menaati peraturan dan sistem yang ditentukan oleh Pihak
Pertama, seperti pembagian kerja setiap harinya, sistem keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
mempertahankan tingkat kehadiran pekerja, kualitas pekerjaan, menjaga sikap dan perilaku
selama bekerja dan tinggal Di lapangan kerja.
7. Pihak Kedua berkewajiban untuk memelihara dengan baik, menjaga segala fasilitas yang
disediakan oleh Pihak Pertama, ataupun yang disediakan oleh Pemilik Proyek.
8. Pihak Kedua tidak diperkenankan bekerja di perusahaan lain ataupun mempunyai usaha lain
yang mengganggu pelaksanaan tugasnya tanpa izin Pihak Pertama
10. Pihak Kedua berkewajiban untuk merahasiakan semua informasi mengenai Pihak Pertama yang
diterima Atau diketahui olehnya, baik karena jabatannya, atau karena sebab lain, baik selama
dia bekerja pada Pihak Pertama maupun setelah Perjanjian Kerja ini berakhir.
11. Pihak Kedua berkewajiban untuk menyerahkan ataupun memberitahukan semua Informasi
mengenai Pihak Pertama yang diterima atau yang diketahui olehnya, baik karena jabatannya
atau karena sebab lain, termasuk semua informasi ataupun data dalam media apa pun kepada
atasannya.
Pasal 4
Waktu Bekerja
1. Bahwa sesuai dengan sifat pekerjaan yang membutuhkan jam operasional yang lebih, maka
Pihak Pertama dan Pihak Kedua saling sepakat, sebagai berikut:
1.1. Bahwa waktu kerja normal setiap hari yang digunakan oleh Pihak Kedua adalah selama 9
(sembilan) jam untuk setiap harinya.
1.2. Bahwa hari kerja yang digunakan Pihak Kedua adalah dari mulai hari Senin sampai dengan hari
Minggu, termasuk hari libur dan tanggal merah
2. Bahwa Pihak Kedua juga bersedia dipekerjakan oleh Pihak Pertama melebihi waktu kerja
sebagaimana dalam butir (1.1) di atas, dengan kewajiban Pihak Pertama membayar upah
lembur kepada Pihak Kedua Dengan besaran yang telah disepakati
4. Bahwa juga waktu kerja sebagaimana diuraikan ataupun dimaksud dalam butir (1) dan butir (2)
di atas adalah merupakan target ataupun Tujuan bersama antara Pihak Kedua dan Pihak
Pertama agar Pihak lainnya yang di dapatkan oleh Pihak Pertama Kedua dan Pihak Pertama
dapat mengerjakan Proyek.
5. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersama-sama mempunyai pemikiran, bahwa pekerjaan
ini adalah milik bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Pasal 5
Upah
1. Pihak pertama akan melakukan pembayaran upah atas hasil kerja Pihak Kedua, dengan tarif
sebagai berikut :
- Total Hari Kerja Sebulan 27 HARI
- Upah per han (9jam/hari) Rp. 120.000,- Per Hari
- Upah lembur per jam. (upah per jam x 1.5) Rp. 10.000,- Per Jam
2. Bahwa dalam hal ini antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua telah sepakat, bahwa
perhitungan Upah sebagaimana tertera di atas sudah termasuk perhitungan tunjangan hari raya
(THR) sesuai peraturan kerja di Indonesia, oleh karena itu Tunjangan Hari Raya (THR) tersebut
tidak lagi dibayarkan lagi secara terpisah.
3. Bahwa Basic Upah Pihak Kedua yang ditetapkan Pihak Pertama adalah tidak mengikat, akan
tetapi akan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh Pihak Kedua,
4. Pihak Pertama wajib membayarkan upah kepada Pihak Kedua pada tanggal 10 setiap bulannya
atas Akumulasi ataupun total hari kerja Pihak Kedua
5. Pihak Pertama akan melakukan pemotongan pajak penghasilan (PPh 21) atas upah yang
diterima oleh Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, di
mana pajak penghasilan (PPh 21) ditanggung pribadi oleh Pihak Kedua.
1. Apabila Pihak Kedua terbukti atau tertangkap melakukan pelanggaran sistem K3 oleh pemilik
proyek di lapangan, maka seluruh denda yang dikenakan oleh pemilik proyek merupakan
tanggung jawab Pihak Kedua dan akan dipotong dari sisa upah yang ada. Selanjutnya apabila
Pihak Kedua terbukti melakukan pelanggaran sistem K3 oleh staf manajemen Pihak Pertama,
maka denda yang dikenakan Adalah sebagai berikut:
- Jenis Pelanggaran dan Denda
- Tidak memakai bodyhamess/ pemakaian tidak benar Rp. 2,000,000,-
- Tidak memakai helm di lapangan Rp. 1,000,000,-
- Tidak mengancingkan tali helm Rp. 500,000,-
- Membuang sampah makanan sembarangan Rp. 500,000,-
- Merokok di tempat yang dilarang Rp. 2,000,000,-
2. Pihak Kedua yang terbukti melakukan aksi provokasi, berkelahi atau tawuran, mencuri,
meminumMinuman keras, menggunakan narkoba, membawa senjata tajam dan kegiatan legal
lainnya akan dikeluarkan dan pekerjaan dan sisa upah akan dihanguskan: Selain itu, Pihak Kedua
yang terbukti melakukan aktivitas Bogal sebagaimana dimaksud di atas akan diserahkan ke pihak
berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku, baik secara Pidana maupun secara Perdata)
3. Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk mempertahankan tingkat kehadiran, kualitas kerja, dan
menjaga sikap dan perilaku selama bekerja dan tinggal di lapangan kerja yang disediakan Pihak
Pertama, dan selanjutnya Pihak Pertama berhak memberhentikan Pihak Kedua yang dinilai tidak
memenuhi kriteria tersebut
4. Pihak Kedua berhak untuk melaporkan dugaan terjadinya salah perhitungan kepada Pihak
Pertama untuk diperiksa, setelah diverifikasi segala kekurangan dan salah hitung tersebut akan
di rapel oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua selambatnya tanggal 15 di bulan yang sama.
Apabila Pihak Kedua terbukti memanipulasi atau mengubah pencatatan absensi, maka seluruh
upah pada periode bulan tersebut menjadi hangus atau tidak dibayarkan oleh Pihak Pertama.
5. Bagi Pihak Kedua yang mengundurkan diri tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya
kepada Pihak Pertama ataupun diberhentikan oleh sebab kinerja atau perilaku yang buruk
sebelum separuh masa kontrak berjalan, maka akan dikenakan sanksi potongan 10 hari upah
dasar dan apabila hal tersebut terjadi setelah separuh masa kontrak berjalan, maka akan
dikenakan sanksi potongan 5 hariUpah dasar
7. Berikut tabel daftar fasilitas dan nilai yang disediakan oleh Pihak Pertama untuk Pihak Kedua
pada saat mulai bekerja, uang jaminan sebesar Rp. 1.056.000,- (Satu Juta Lima Puluh Enam Ribu
Rupiah)Akan dipotong dari gaji pertama yang diterima oleh Pihak Kedua sebagai jaminan atas
Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan, dan akan dikembalikan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua setelah Pihak Kedua menyelesaikan kontrak perjanjian kerja ini, namun apabila
pekerja mengundurkan diri sebelum masa kontrak berakhir tanpa pemberitahuan sebelumnya,
ataupun karena diberhentikan oleh sebab kinerja atau perilaku yang buruk Pihak Kedua, maka
Pihak Pertama akan memotong nilai barang, yang ada pada Pihak Kedua dari sisa upah Pihak
Kedua dan uang jaminan akan dihanguskan; sebagaiBerikut:
8. Pihak Kedua yang izin tidak hadir atas urusan pribadi, wajib menginformasikan 1 hari
sebelumnya dan melengkapi surat izin dari Pihak Pertama, selanjutnya Pihak Kedua yang izin
tidak hadir karena sakit wajib melengkapi surat keterangan sakit kepada Pihak Pertama, di mana
izin sakit lebih dari 2 hariDiwajibkan untuk dirujuk ke klinik kesehatan dan meminta Surat
Keterangan Dokter (SKD) sebagai bukti Bagi pekerja yang tidak hadir dan tidak memiliki surat izin
atau surat sakit maka akan dianggap MANGKIR, dan sanksi potongan yang berlaku adalah
potongan sebesar 2 hari upah, Bagi pekerja yang mangkir lebih dan 3 hari berturut-turut dalam
sebulan akan diberhentikan.
9. Pihak Kedua yang mengundurkan diri atau diberhentikan (oleh sebab kinerja atau perilaku yang
buruk), maka Pihak Kedua diwajibkan untuk meninggalkan fasilitas mes dalam kurun waktu 2 x
24 jam, Pihak Kedua yang lalai dalam menjalankan prosedur tersebut, akan dilaporkan untuk
diproses sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku, baik secara Pidana maupun secara
Perdata,
10. Bahwa apabila Pihak Kedua mengajukan Cuti dalam masa Kontrak berjalan, maka 10 hari upah
Pihak Kedua akan ditahan oleh Pihak Pertama, dan upah yang ditahan tersebut akan ditransfer
kembali kepada Pihak Pertama pada saat pengupahan bulan berjalan setelah masa cutinya
selesai dan kembali bekerja.
1. Bahwa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini diatur dan ditafsirkan sesuai dengan hukum Republik
IndonesiaPenyelesaian Perselisihan
2. Bahwa dalam hal terjadi perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua terkait
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini, maka Para Pihak akan mendahulukan penyelesaiannya
secara musyawarah dan mufakat, akan tetapi apabila penyelesaian secara musyawarah dan
mufakat tidak tercapai, maka Para Pihak memilih domisili hukum yang tetap pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.
Pasal 8
Addendum
Bahwa apabila ada hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, ataupun apabila
adanyaPerubahan-perubahan kebijakan kelak, seiring dengan berjalannya waktu, maka akan dibicarakan
danDisepakati kemudian antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua, dan selanjutnya kesepakatan mana
akanDituangkan secara tertulis yang ditandatangani oleh Para Pihak, dan merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini
Pasal 9
Penutup
Demikian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu ini dibuat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta
pikiran yang terang oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua, di «Lokasi TTD Kontrak pada tanggal Tanggal
Mulai Kontrak.