Anda di halaman 1dari 96

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA PALLANGGA,

KECAMATAN PALLANGGA
KABUPATEN GOWA

DRAF SKRIPSI

MUCH. JUNAIDI M. LANAK


1792142005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S-1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR TAHUN 2021

Created with
PDFBear.com
ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA BENTENG ALLA
UTARA, KECEMATAN BAROKO KABUPATEN
ENREKANG

DRAF SKRIPSI

MUCH. JUNAIDI M. LANAK


1792142005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S-1


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR TAHUN 2021

i
Created with
PDFBear.com
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini

1. Nama : Much. Junaidi M. Lanak


2. Tempat dan Tanggal Lahir : Tangsa, 18 Juni 1999
3. NIM 1792142005
4. Program Studi : Akuntansi S1
5. Judul Skripsi :
ANALISIS PENGEELOLAAN DANA DESA BENTENG ALLA
UTARA KECAMATAN BAROKO KABUPATEN ENREKANG
6. Dosen Pembimbing:
a. Prof. Dr. H. Muhammad Azis, M.Si
b. Samirah Dunakhir.SE.,M.Bus.,PH.D.,Ak.,CA.

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Skripsi ini merupakan karya


sendiri dan bebas dari unsur plagiasi. Apabila ternyata dalam naskah ini
ditemukan unsur-unsur plagiasi. Saya bersedia dituntut di dalam ataupun di luar
pengadilan dan bersedia menanggung segala risiko yang diakibatkannya.

Makassar,..................

Mengetahui, Yang membuat pernyataan,


Ketua Program Studi Akuntansi S1 Mahasiswa,

Mukhammad Idrus, SE., M.Si., Ak., CA. Much. Junaidi M. Lanak


NIP 19700105 199702 1 002 NIM 1792142005

ii

Created with
PDFBear.com
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing yang di tunjuk berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar
Nomor:…………………………..pada tanggal ..............untuk membimbing
saudara:

Yang di susun oleh Saudara


7. Nama : Much. Junaidi M. Lanak
8. NIM 1792142005
9. Program Studi : Akuntansi S.1
10. Judul Skripsi :
ANALISIS PENGELOLAAN DANA DESA BENTENG ALLA
UTARA KECAMATAN BAROKO KABUPATEN ENREKANG
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan dapat diajukan di
hadapan Panitia Ujian Skripsi Stara (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Makassar.

Makassar,…………
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prof. Dr. H. Muhammad Azis, M. Si Samirah Dunakhir.SE.,M.Bus.,PH.D., Ak.,CA.

iii

Created with
PDFBear.com
MOTT
“Kerjakanlah semua apa yang bisa kamu kerjakan
tanpa merugikan orang lain”

iv

Created
with
RINGKASA
MUCH. JUNAIDI M. LANAK. 2021. Analisis Pengelolaan Dana Desa
di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh
Bapak Prof. Dr. Muhammad Azis, M.Si. dan Ibu Samirah Dunakhir, SE., M.Bus.,
Ph.D., Ak.,CA.
Penlitian ini bertujuan untuk mengetahui keuangan dana desa di Desa
Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. Penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Laporan Pengelolaan Dana Desa Benteng Alla Utara serta dokumen-
dokumen yang mendukung tentang Pengelolaan Dana Desa dan yang menjadi
sampel Laporan Pengelolaan Dana Desa serta dokumen-dokumen yang
mendukung tentang Dana Desa. Teknik pengumpulan data mengunakan Teknik
Wawancara dan Dokumentasi. Teknik analisis data menyesuaikan dengan
Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan Keuangan Desa.
Hasil penelitian ini adalah Pengelolaan Dana Desa di Desa Benteng Alla
Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang belum sesuai dengan peraturan
Permendagri No.113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP).

Kata Kunci: Pengelolaan Dana Desa

Created
with
ABSTRACT
MUCH. JUNAIDI M. LANAK. 2021. Analysis of Village Fund Management in
Benteng Alla Utara Village, Baroko District, Enrekang Regency. Thesis of the
Faculty of Economics and Business, Makassar State University. Supervised by
Mr. Prof. Dr. Muhammad Azis, M.Si. and Mrs. Samirah Dunakhir, SE., M.Bus.,
Ph.D., Ak., CA.
This study aims to determine the finances of village funds in Benteng Alla Utara
Village, Baroko District, Enrekang Regency. This research is included in the type
of qualitative research. The population in this study is the entire North Benteng
Alla Village Fund Management Report as well as documents that support the
Village Fund Management and the sample is the Village Fund Management
Report and documents that support the Village Fund. Data collection techniques
using Interview and Documentation Techniques. The data analysis technique is
adjusted to Permendagri No. 113 of 2014 concerning the management of Village
Finance.
The results of this study are that the Village Fund Management in Benteng Alla
Utara Village, Baroko Subdistrict, Enrekang Regency has not been in accordance
with the Regulation of the Minister of Home Affairs No. 113 of 2014 concerning
Village Financial Management and Village Financial Management Guidelines
(BPKP).

Keywords: Village Fund Management

vi

Created
with
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur yang tak henti-hentinya penulis ucapkan kepada

Allah Azza Wa Jalla sebagai pencipta alam semesta, manusia dan kehidupannya

atas segala nikmat yang telah diberikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada baginda Rasulullah Shallahu Alayhi Wa Sallam, keluarga,

para sahabatnya serta yang mengikuti jejaknya hingga akhir. Alhamdulillah, sebab

atas izinnya sehingga penullis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ Analisis

Pengelolaan Dana Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten

Enrekang”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Akuntansi S1

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.

Selama dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan kesulitan yang

penulis temui, namun berkat arahan, bimbingan dan bantuan berbagai pihak

semua dapat teratasi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimah kasih semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP., sebagai Rektor Universitas

Negeri Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. Thamrin Tahir, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Makassar.

3. Ibu Dra. Hariany Idris, M.Si. sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Makassar.

4. Bapak Mukhammad Idrus, SE., M.Si., Ak., CA. sebagai Ketua Program

Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.

vii

Created
with
5. Segenap Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar.

6. Seluruh perangkat Desa Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang yang

telah memberikan bantuan dan kesempatan untuk di jadikan objek

penelitian dan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya dalam

penelitian ini.

7. Kedua orang tua penulis, Bapak Muslimin Paturu dan Ibu Hadijah, Terima

kasih atas dukungan, semangat, doa, nasehat, motivasi, dan juga perhatian

dalam mengiringi Langkah penulis selama ini.

8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Makassar Angkatan 2017, terkhusus (I Gede Risky

Gunawan , Arfandi Bahri, dan Rahmad Bakri) atas kerjasama serta

bantunnya sejak awal kuliah sampai saat ini khususnya pada saat proses

penelitian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu

dengan senang hati dan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun sehingga dapat dijadikan referensi bagi penulis dalam

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat dan tambahan pengetahuan bagi semua pihak, Amin Ya Rabbil Alamin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Makassar,…….Agustus 2021

Much. Junaidi M. Lanak

viii

Created
with
DAFTAR ISI

DRAF SKRIPSI....................................................................................i

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... iii

MOTTO............................................................................................... iv

RINGKASAN.......................................................................................v

ABSTRACT.........................................................................................vi

KATA PENGANTAR........................................................................vii

DAFTAR ISI........................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.........................................................................xiiI

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

A. Latar Belakang................................................................ 1

B. Rumusan Masalah...........................................................3

C. Tujuan Penelitian............................................................ 3

D. Manfaat Hasil Penelitian................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA

KONSEPTUAL....................................................................................5

A. Tinjauan Pustaka.............................................................5

B. Penelitian Terdahulu......................................................16

C. Kerangka Konseptual.................................................... 20
ix

BAB III METODE PENELITIAN................................................... 21


Created
with
A. Variabel dan Desain Penelitian.....................................21

1. Variabel Penelitian......................................................21

2. Desain Penelitan......................................................... 21

B. Defenisi Operasional dan Pengukuran........................ 22

C. Populasi dan Sampel......................................................24

D. Teknik Pengumpulan Data........................................... 24

E. Teknik Analisis Data......................................................25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................27

A. Gambaran Umum..........................................................27

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...........................27

2. Sturuktur Organisasi................................................... 28

3. Letak Geografis dan Iklim..........................................30

4. Keadaan Demografis...................................................31

5. Keadaan Sosial Ekonomi/Budaya...............................33

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan................................ 37

BAB V PENUTUP..............................................................................65

A. Kesimpulan..................................................................... 65

B. Saran................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 68

Created
with
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Majunya suatu Negara ditunjang dengan pembangunan infastruktur

perkotaan maupun pedesaan. Salah satu program pemerintah dalam aspek

pembangunan saat ini yang sedang digalakkan adalah pembangunan setiap

daerah tanpa terkecuali pedesaan. Desa merupakan prioritas pemerintah untuk

dimajukan dari segi ekonomi, infastruktur dan sumber daya manusianya

sehingga desa pun dapat berpacu dalam mewujudkan Indonesia yang semakin

maju.

Pengelolaan keuangan desa diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43

Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang—Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113

Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, di mana disebutkan bahwa

pengelolaan keuangan desa adalah serangkaian kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban.

Demi terwujudnya pemerintahan yang baik diseetiap desa maka

pemerintah pusat memutuskan untuk mengalokasikan sebahagian dana dari

APBN ke daaerah dan disalurkan ketiap desa untuk membantu pemerintahan

desa dalam hal pembiayaan pembangunan dan kegiatan yang sifatnya

diprioritaskan oleh negara saat ini. Dana tersebut kemudian digunakan oleh

pemerintah desa dalam hal ini kepala desa beserta perangkatnya untuk

Created
with
2

melaksanakan program-program yang direncanakan pemerintah pusat

terhadap desa yang mendapat alokasi dana desa dari APBN. Penyaluran dana

tersebut merata keseluruh dana sejak tahun 2017-2019.

Alokasi dana desa ke seluruh desa di Indonesia diharapkan dapat

menunjang pembangunan akses jalan pedesaan, pengembangan program desa,

sarana dan prasarana, ekonomi masyarakat serta kebudayaan.

Dari pembangunan yang dilakukan dengan menggunakan dana desa

manfaat yang hendak di capai adalah terwujudnya ketersediaan infastruktur

yang memadai bagi masyarakat menengah kebawah baik itu kesehatan,

sarana dan prasarana, pendidikan serta terjaminya keberlangsungan ekonomi

masyarakat untuk mendorong terwujudnya desa sejahtera.

Pengelolaan dana desa di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko

Kabupaten Enrekang tentunya diharuskan dikelola sesuai dengan aturan yang

telah ditetapkan oleh pemerintah pusat termasuk pengalokasiannya untuk

membiayai sector-sektor yang dipedesaan. Sejak dikelola dari tahun 2017

dana desa yang bergulir di Desa Benteng Alla Utara sudah di cairkan untuk

membiayai beberapa sector pembangunan di Desa tersebut termasuk askes

jalan sebagai infastruktur, pembangunan masjid dan sebagainya. Penggunaan

dana tersebut diharuskan dibuatkan dalam laporan pertanggung jawaban dana

desa oleh Kepala Desa dan perangkatnya.

“Berdasarkan Permendesa No. 5 Tahun 2015 bahwa prioritas penggunaan

dana desa untuk pembangunan desa dialokasikan untuk mencapai tujuan

Created
with
3

pembangunan desa yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan

kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan”

Penggunaan anggaran pada akhirnya akan diminta pertanggung jawaban

terhadap dana desa terkait rencana dan realisasi anggaran tersebut. Selain itu,

Desa Benteng Alla Utara dalam proses pengelolaan dana desanya diharuskan

membelanjakan dana desa sesuai dengan prioritas berdasarkan aturan

permendagri nomor 113 tahun 2014 serta diharapkan mampu menyusun

laporan keuangan desa sesuai dengan pedoman pengelolaan keuangan desa

yang diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Analisis Pengelolaan Dana Desa Benteng Alla

Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana pengelolaan dana desa di

Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengelolaan keuangan

dana desa di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten

Enrekang.

Created
with
4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran

agar dapat memperkaya konsep atau teori yang menunjang

perkembangan ilmu pengetahuan dalam hal ini terkait pengelolaan

dana desa.

b. Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah desa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan evaluasi instsansi pemerintah desa untuk melakukan perbaikan

dan menjadi bahan referensi bagi instansi pemerintah desa terkait

pengelolaan dana desa yang sesuai dengan peraturan yang telah di

tetapkan.

b. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi kepada masyarakat agar mengetahui bagaimana

pengelolaan dana desa yang sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan Pemerintah.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah

wawasan baru mengenai pemerintahan desa dan pengelolaan dana

desa.

Created
with
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Desa

Secara etimologi kata “desa” berasal dari bahasa Sangsekerta, deca

yang bermakna tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Sedangkan dari

perspektif geografis, desa atau village diartikan sebagai “a groups of

hauses or shops in a country area, sma.ler than a twon”. Dalam pengertian

umum, desa adalah suatu gelaja yang bersifat universal, terdapat

dimanapun di dunai ini, sebagai suatu komunitas kecil yang terikat

lokalitas tertentu baik secara tempat tinggal (secara menetap) maupun bagi

pemenuhan kebutuhannya dan utamanya bergantung pada sektor pertanian.

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

“Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan praksara

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia”

2. Pemerintah Desa

Pemerintah desa merupakan bagian dari pemerintah nasional, yang

penyelengaraanya ditujukan kepada desa. Pemerintahan desa adalah suatu

proses dimana usaha-usaha masyarakat desa yang bersangkutan

Created
with
6

dipadukan dengan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

Dalam konteks Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa, ‘pemerintah desa adalah kepala desa yang dibantu oleh perangkat

desa lainya dan Badan Permusyawaratan Desa(BPD) dalam menjalankan

tugasnya.

2. Pengelolaan Keuangan Dana Desa

a) Pengertian Pengelolaan Keuangan Dana Desa dan Dana Desa

Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban

keuangan desa.

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara yang di peruntukan bagi Desa yang ditransfer melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan

untuk membiayai penyelengaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,

pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

b) Asas Pengelolaan Keuangan Desa

Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akunabel,

partisipatif, serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran sesuai dengan

Permendagri 113 Tahun 2014. Dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran.

1) Transparan yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat

untuk mengetahui dan mendapat akses informasi seluas-luasnya tentang

keuangan desa.

Created
with
7

2) Akuntabel yaitu perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan dalam rangkai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

3) Partisipatif yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang

mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa

4) Tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan keuangan desa harus

mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya

c) Siklus Pengelolaan Keuangan Desa

Dalam pengelolaan keuangan desa ada tahapan-tahapan anggaran sebagai

berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan pengelolaan keuangan desa maka sebelumnya

akan dilakukan kegiatan musyawarah yang melibatkan Badan

Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara partisipatif dalam rangka

pengalokasian sumber daya desa dalam rangka mencaapai tujuan pembangunan

desa.

Mekanisme perencanaan menurut Permendagri Nomor 113 Tahun 2014

adalah sebagai berikut:

1) Sekertaris desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa

berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan.

2) Sekertaris Desa menyampaikan rancangan peraturan Desa tentang APB

Desa kepada Kepala Desa

Created
with
8

3) Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa disampaikan oleh Kepala

Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati

bersama.

4) Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa disepakati bersama paling

lambat bulan Oktober tahun berjalan.

5) Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disepakati

bersama disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui

Camat atau sebutan lain paling lambat tiga hari sejak disepakati untuk

dievaluasi.

6) Bupati/Walikota menetapkan hasil evaluasi Rancangan APB Desa paling

lama 20 hari kerja sejak diterimanya Rancangan Peraturan Desa tentang

APB Desa. Jika dalam waktu 20 hari kerja Bupati/Walikota tidak

memberikan hasil evaluasi maka peraturan desa tersebut berlaku dengan

sendirinya.

7) Apabila Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Rancangan Peraturan

Desa tentang APB Desa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa melakukan

penyempurnaan paling lama 7 hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil

evaluasi.

8) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan Kepala

Desa tetap menetapkan Ranangan Peraturan Desa tentang APB Desa

menjadi peraturan Desa, Bupati/Walikota membatalka Peraturan Desa

dengan Keputusan Bupati/Walikota.

Created
with
9

9) Pembatalan Peraturan Desa sekaligus menyatakan berlakunya APB Desa

tahun anggaran sebelumnya. Dalam hal pembatalan, Kepala Desa hanya

dapat melakukan pengeluaran terhadap operasional penyelenggaran

Pemetintah Desa.

10) Kepala Desa memberhentikan pelaksanaan Peraturan Desa paling lama 7

hari kerja setelah pembatalan dan selanjutnya Kepala Desa bersama BPD

mencabut Peraturan Desa dimaksud.

2) Pendapatan desa

Pendapatan desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas

desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu

dibayar kembali oleh desa. Pendapatan desa sesuai dengan pasal 72 UU Desa

bersumber dari:

(1) Pendapatan asli desa

(2) Alokasi anggaran pendapatan dan Belanja Negara (Dana Desa)

(3) Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota

(4) Alokasi dana desa

(5) Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota

(6) Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga

(7) Lain-lain pendapatan desa yang sah

Pendapatan desa tersebut jika diklasifikasikan menurut kelompok terdiri dari:

Created
with
1

1. Pendapatan asli desa (PA) Desa

Pendapatan asli Desa diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.

Kelompok pendapatan asli desa meliputi hasil usaha, hasil aset,

swadaya, partisipasi dan gotong royong.

2. Transfer

Kelompok transfer terdiri dari jenis dana desa, bagian dari hasil pajak

daerah Kabupaten/Kota dan retribusi daerah, alokasi dana desa, bantuan

keuangan dari APBD Povinsi, bantuan keuangan dari APBD

Kabupaten/Kota.

3. Pendapatan lain-lain

Pendapatan desa berupa hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang

bersifat tidak mengikat

(a) Belanja Desa

Belanja desa merupakan semua pengeluaran dari rekening desa

yang merupakan kewajiban desa dalam 1(satu) tahun anggaran

yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.

Belanja desa di pergunakan dalam rangka mendanai

penyelenggaraan kewenangan desa.

Belanja desa yang ditetapkan dalam APB Desa sesuai dngan pasal

100 PP Nomor 47 Tahun 2015 digunakan dengan ketentuan:

(1) Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan

untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan

Created
with
1

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan

pemberdayaan masyarakat desa (4 bidang).

(2) Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan

untuk 4 item yaitu:

 Penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat desa

 Opeasional pemerintah desa

 Tunjangan dan operasional badan permusyawaratan desa

 Insentif rukun tetangga dan rukun warga

Adapaun jenis belanja desa terbagi atas belanja pegawai, belanja

barang dan jasa serta belanja modal.

(b) Pembiayaan

Pembiayaan meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik

pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun

anggaran berikutnya

Penerimaan anggaran terbagi atas tiga, pertama sisa lebih

perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya. Kedua pencairan

dana cadangan. Ketiga hasil penjualan kekayaan desa yang

dipisahkan.

3) Pelaksanaan Keuangan Desa

Dalam pengelolaan keuangan desa, tahapan selanjutnya setelah

penganggaran adalah pelaksanaan keuagan desa yang terkait dengan

pelaksanaan pendapatan, belanja dan pembiayaan desa.

Created
with
1

(a) Pendapatan Desa

Pelaksanaan pendapatan desa adalah proses penerimaan berbagai

sumber pendapatan desa, antara lain pendapatan asli daerah yang

berasal dari masyarakat dan lingkungan desa misalnya penerimaan

pungutan dan sewa, pendapatan transfer yang berasal dari pemerintah

(misalnya dana desa, alokasi dana desa, bagi hasil pajak/ retribusi

daerah dan bantuan keungan) serta lain-lain pendapatan desa berupa

hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang telah di tetapkan

sebelumnya dalam APB Desa.

(1) Penerimaan pendapatan asli daerah secara tunai

Penerimaan PA Desa secara tunai adalah penerimaan pendapatan

asli desa secara tunai oleh bendahara desa/petugas pemungutan.

(2) Penerimaan pendapatan asli desa melalui bank (transfer via bank)

penerimaan pendapatan asli desa melalui mekanisme transfer ke

rekening desa.

(3) Penerimaan swadaya, partisipasi dan gotong royong

Penerimaan swadaya, partisipasi dan gotong royong adalah

pekerjaan membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan

peran serta masyarakat baik berupa uang, barang ataupun tenaga.

Pendapatan dari swadaya dan pertisipasi msyarakat di kumpulkan

dari masyarakat desa yang di serahkan langsung kepada

pelaksanaan kegiatan, atau di kordinir dari lingkup kewilayahan

Created
with
1

terkecil yaitu tingkat RT atau dusun kemudian dikumpulkan dan

diserahkan ke pelaksanaan kegiatan.

(b) Dana Desa

Mekanisme penyaluran dana desa diatur dalam PP Nomor8 Tahun

2016 dengan ketentuan bahwa dana desa disalurkan oleh pemerintah

kepada Kab/Kota disalurkan desa dengan ara pemindah bukuan dari

RKUD ke RKD. Penyaluran dana desa dilakukan secara bertahap

sesuai dengan PP Nomor 8 Tahun 2016 dan PMK 49/2016 dengan

ketentuan tahap I Bulan Maret sebesar 60% dan II Bulan Agustus

sebesar 40%

(c) Pelaksanaan Belanja Desa

Pelaksanaan belanja desa adalah proses pengeluaran dari RKD untuk

melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang telah ditetapkan

sebagaimana terantum dalam APB Desa.

(d) Penyelenggaraan Kewajiban Perpajakan

Atas transaksi keuangan yang telah di lakukan maka wajib dikenakan

pajak, Bendahara Desa memiliki kewajiban untuk melakukan

pemungutan/pemotongan. Seluruh potongan pajak wajib disetorkan ke

rekening kas negara sesuai ketentuan perpajakan.

4) Penatausahaan Keuangan Desa

Penatausahaan keuangan desa merupakan bagian dari pengelolaan

keuangan desa dimana proses penetapan dilakukan oleh Bendahara Desa

Created
with
1

terhadap seluruh transaksi penerimaan pendapatan desa meliputi

pendapatan asli desa, transfer dan pendapatan lain-lain.

Buku yang terkait dengan penata usahaan pendapatan desa terdiri

dari Buku Kas Umum, Buku Bank dan Buku Rincian Pendapatan. Selain

Bendahara Desa, pelaksana kegiatan juga melakukan penata usahaan

terkait penerimaan khusus terkait swadaya, partisipasi dan gotong royong

melalui buku kas pembantu kegiatan.

Setiap pencatatan penerimaan harus disertai dengan adanya bukti

yang lengkap dan sah. Dokumen sumber yang dijadikan dasar pencatatan

penerimaan pendapatan oleh bendahara desa antara lain

(a) Bukti transfer dividen

(b) Kuitansi penerimaan

(c) Tanda terima retribusi

(d) Tanda terima pungutan

(e) Tanda terima swadaya tunai

(f) Tanda terima barang

(g) Daftar hadir

(h) Nota transfer/nota kredit

Atas penerimaan tunai yang diterimanya, bendahara desa harus

membuat bukti kwitansi tanda terima dan dicatat pada buku kas umum

desa. Sedangkan untuk penerimaan transfer yang masuk ke RKD,

bendahara desa akan membuat informasi dari bank berupa nota kredit.

Berdasarkan nota kredit, bendahara desa melakukan pencatatan ke dalam

Created
with
1

buku bank desa. Penerimaan berupa kas maupun nonkas/transfer harus

disertai dengan bukti-bukti yang lengkap dan sah serta dicatat secara benar

dan tertib.

Alur bukti penerimaan swadaya masyarakat berupa

uang/barang/tenaga akan dicatat dan dilaporkan oleh bendahara desa

sebagai realisasi pendapatan swadaya dan gotong royong dalam kelompok

pendapatan asli daerah.

Selain pencatatan pada buku kas umum dan buku bank juga

dilakukan pencatatan pada buku rincian pendapatan. Selain bendahara

desa, pelaksana kegiatan juga melakukan pencatatan penerimaan

pendapatan dari swadaya masyarakat. Atas penerimaan berupa material

dan tenaga yang di terima dari masyarakat, pelaksanaan kegiatan harus

mengkorversinya ke dalam nilai rupiah. Pencatatan dilakukan oleh

pelaksana kegiatan ke dalam buku kas pembantu kegiatan.

Dalam penata usahaan desa perlu dibuat penata usahaan belanja desa yaitu

proses administrasi pencatatan terhadap seluruh transaksi pengeluaran

belanja desa yang dilakukan oleh bendahara desa ataupun pelaksana

kegiatan. Dokumen atau formulir yang terkait dengan penata usahaan

belanja desa terdiri dari Rencana Anggaran Biaya (RAB), Surat Perintah

Pembayaran (SPP), Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)

dan bukti kuitansi.

Created
with
1

5) Pelaporan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Desa

Kepala desa wajib untuk menyusun dan menyampaikan laporan atas

pelaksanaan tugas, keuangan, hak dan kewajibannya dalam pengelolaan

keuangan desa. Laporan ini terdiri dari laporan realisasi pelaksanaan APB

Desa dan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa.

(a) Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa

Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa disampaikan kepala desa

kepada Bapak Bupati/Walikota tiap semester tahun berjalan. Untuk

laporan semester pertama paling lambat akhir tahun disampaikan

paling lambat akhir bulan juli berjalan, sedangkan semester akhir tahun

disampaikan paling lambat akhir bulan januari tahun berikutnya.

Laporan Realisasi pelaksanaan APB Desa menggambarkan realisasi

pendapatan, belanja dan pembiayaan anggaran.

(b) Laporan realisasi penggunaan dana desa

Laporan yang disampaikan mengenai penggunaan dana desa dari

pemerintah yang dilaporkan secara terpisah dengan APB Desa.

(c) Pertanggung jawaban keuangan pemerintah desa

Laporan yang dibuat secara keseluruhan mengenai pertanggung

jawaban keuangan pemerintah desa.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian Aulia (2016) bertujuan untuk mengetahui pengelolaan

dana desa di Kecamatan V Koto Dalam. Penelitian ini menggunakan

Created
with
1

metode analisis data kualitatif. Jenis dats yang digunakan dengan

menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan dana desa yang

dilakukan oleh dua nagari, yaitu Nagari Sikucur dan Nagari Campago

cukup baik, yaitu mulai dari perencanaan sampai dengan

pertanggungjawabannya. Dari segi perencanaan, wali nagari dari kedua

nagari mengadakan musrembang terlebih dahulu setelah itu menyusun

APB Nagari. Dari segi pelaksanaan, wali nagari meminta TPK untuk

menjalankan kegiatan yang diberikan kepadanya. Dari segi penatausahaan,

Bendahara TPK dan Bendahara Nagari bertugas membuat pembukuan dan

laporan pertanggungjawaban dana desa. Dari segi pertanggungjawaban,

laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh wali nagari kepada

bupati melalui camat sedikit terlambat dan juga kemampuan sumber daya

manusia yang kurang memadai.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terletak

variabel penelitian dan sumber data yang digunakan. Sedangkan perbedaan

penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terletak pada teknik

pengumpulan data, teknik analisis data dan tahun anggaran yang

digunakan. Penelitian ini hanya menggunakan dokumentasi dan

wawancara sebagai teknik pengumpulan data dan teknik analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif komparatif serta menggunakan

anggaran tahun 2018.

Created
with
1

Penelitian Riyani (2016) bertujuan untuk mengetahui pengelolaan

dana desa di Desa Singopuran Kecamatan Kartasura Kabupaten

Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

menggunakan objek penelitian pengelolaan dana desa dan pengembangan

dari dana desa. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model

interaktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis dana desa di Desa

Singopuran Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo sudah

tersampaikan untuk pembangunan dengan baik sesuai dengan rencana,

namun masih ada evaluasi yang perlu diperbaiki. Sebelum melakukan

pembangunan kepala desa melakukan rapat dengan anggota BPD dan

bendahara desa. Rapat dilakukan dengan merumuskan pembangunan dan

pengaspalan mana saja yang perlu dibangun.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terletak

pada sumber data yang digunakan. Sedangkan perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penelitian ini terletak pada variabel penelitian dan

teknik analisis data. Pada penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada

pengelolaan dana desa saja dan menggunakan teknik analisis deskriptif

komparatif sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan analisis data

model interaktif.

Penelitian Makalalag, Nangoi, and Karamoy (2017) bertujuan

untuk mengetahui akuntabilitas pengelolaan dana desa yang dilaksanakan

di enam desa dalam wilayah kecamatan Kotamobagu Selatan Kota

Created
with
1

Kotamobagu. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah

wawancara, dokumentasi dan observasi. Dengan jumlah informan 21

orang yaitu pengelola dana desa dan tim fasilitasi dana desa. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif eksploratif. Teknis analisis yang

digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa akuntabilitas pengelolaan

dana desa di kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu telah

dilaksanakan berdasarkan prinsip transparan, akuntabel dan partisipatif.

Dalam pelaporan dan pertanggungjawaban sudah dilaksanakan sesuai

dengan mekanisme berdasarkan ketentuan walaupun masih terdapat

kelalaian dari aparat desa dan pengelola teknis kegiatan. Kompetensi

sumber daya pengelola masih merupakan kendala utama, sehingga masih

perlu pendampingan pemerintah daerah. Untuk meningkatkan

akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa dikecamatan Kotamobagu

Selatan Kota Kotamobagu dibutuhkan pembinaan, dibutuhkan pembinaan,

pelatihan, pengawasan dan evaluasi secara berkelanjutan kelada aparat

desa.

Persamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terletak

pada sumber data yang digunakan. Sedangkan perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penelitian ini terletak pada teknik pengumpulan data

yaitu hanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Perbedaan

lainnya terletak pada populasi dan sampel.

Created
with
2

C. KERANGKA KONSEPTUAL

Diterapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa diharapkan menjadi pedoman dalam

pengelolaan dana desa di Indonesia, tak terkecuali di Desa Benteng Alla

Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. Pengelolaan dana yang

merupakan keseluruhan kegiatan yang terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan

desa yang harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan tersebut. Sehingga

apabila terjadi ketidaksesuaian antara pengelolaan dana desa dengan

Permendagri Nomor 113 Tahun 2014, maka masih terdapat hambatan

dalam pelaksanaannya.

Untuk memperoleh kerangka konseptual dalam penelitian ini,

maka disajikan pada gambar 2.1 berikut:

Kesesuaian terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom


Penerapan pengelolaan dana desa di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang

Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual

Created
with
2

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitian

1) Variabel Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yang telah diajukan yaitu: Analisis Pengelolaan

Dana Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang, maka

yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah pengelolaan dana desa yang

terdiri atas 5 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan dan

pertanggungjawaban dana desa.

2) Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang akan mencoba

menggambarkan penerapan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun

2014 tentang Pengelolaan Dana Desa di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan

Baroko Kabupaten Enrekang. Pengelolaan dana desa yang dimaksud terdiri atas 5

tahap yaitu perenanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan data primer dan data sekunder. Dimana data primer berupa hasil

wawancara dari informan dan data sekunder berupa dokumentasi. Data tersebut

akan dianalisis menggunakan metode analisis deskrptif komparatif.

acuan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada gambar 3.1

21

Created
with
2

Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian


B. Defenisi operasional dan Pengukuran

Untuk menghindari kesalahpahaman mengenai pemahaman terhadap konsep-

konsep yang akan di bahas dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan mengenai

definisi operasional dan pengukuran variabel dari konsep yang di maksudkan,

yaitu:

1. Pengelolaan dana desa adalah proses kegiatan pengelolaan keuangan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban dana desa pada Desa Benteng Alla Utara Kecamatan

Baroko Kabupaten Enrekang.

Created
with
2

2. Perencanaan dana desa merupakan proses dimana Pemerintah Desa Benteng

Alla Utara menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan

kewenangan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Desa

( RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) yang disusun

secara berjangka dan ditetapkan dengan peraturan desa. Berikut indikator yang

digunakan dalam pengukuran perencanaan dana desa, yaitu:

a. Sekertaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa

berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan.

b. Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa disepakati paling lambat

bulan Oktober tahun berjalan.

c. Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disepakati

bersama disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui

Camat paling lambat 3 hari disepakati untuk dievaluasi.

3. Pelaksanaan dana desa merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan

dengan penerimaan dan pengeluaran kas serta kegiatan di lapangan pada Desa

Benteng Alla Utara.

4. Penatausahaan dana desa merupakan kegiatan pengelolaan yang khusus

dilakukan oleh bendara Desa Benteng Alla Utara pada kegiatan ini, bendahara

membuat buku kas umum, buku kas pembantu pajak dan buku bank.

5. Pelaporan dana desa merupakan penyampaian laporan realisasi pelaksanaan

APB Desa Benteng Alla Utara secara tertulis oleh Kepala Desa kepada

Bupati Enrekang.

Created
with
2

6. Pertanggungjawaban dana desa merupakan penyampaian laporan

pertanggungjawaban melalui pelaksanaan APB Desa Benteng Alla Utara

kepada Bupati Enrekang melalui Camat Baroko setiap akhir tahun anggaran.

C. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan pengelolaan dana desa dan

dokumen-dokumen yang mendukung dalam proses pengelolaan dana desa serta

aparat desa yang berkaitan dengan pengelolaan dana desa di Desa Benteng Alla

Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. Sedangkan sampel dalam

penelitian ini adalah laporan pengelolaan dana desa dan dokumen-dokumen yang

mendukung dalam proses pengelolaan danadesa serta aparat desa yang berkaitan

dengan pengelolaan dana desa di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko

Kabupaten Enrekang tahun 2019. Aparat desa yang dimaksud adalah Kepala

Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa dan Ketua BPD.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

a. Dokumentasi

Dokumen dan arsip yang berkaitan dengan fokus penelitian merupakan salah

satu sumber data yang paling penting dalam penelitian. Dokumen yang dimaksud

adalah dokumen tertulis, gambar/foto, atau film audio visual, data statistik,

laporan penelitian sebelumnya maupun tulisan ilmiah. Pada penelitian ini, peneliti

membutuhkan dokumen antara lain berupa Laporan Realisasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), buku kas umum, buku kas pembantu

pajak, buku bank, struktur organisasi desa dan lainya.

Created
with
2

b. Wawancara

Data yang diperoleh dari teknik wawancara adalah keterangan langsung

yang diperoleh dari informan berdasarkan apa yang diketahui dan apa yang

menjadi fakta, suatu standar, suatu alasan dan lainya sesuai dengan pengetahuan

yang dimiliki oleh informan. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang

diperoleh melalui dokumentasi.

E. Tekink Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu suatu metode dengan

mengumpulkan data, disusun, diinterprestasikan dan dianalisa sehingga

memberikan gambaran secara kuantitatif dan kualitatif tentang pengelolaan dana

desa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun. 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan

Baroko Kabupaten Enrekang.

Untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul maka hasil penelitian

diinterprestasikan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto

(2010,p.. 264) sebagai berikut:

IKK = n
N
Keterangan:

IKK = Indeks Kesesuaian Kasar

N = Jumlah Kode/Jawaban yang sama

N = Banyaknya objek yang diamati

Created
with
2

Untuk menentukan presentase pengelolaan dana desa, maka hasil

perhitungan IKK dibandingkan dengan standar sebagaimana dikemukakan oleh

Arikunto (2010,p. 246) pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Tingkat Presentase IKK

Tingkat Persentase Kualifikasi

76-100% Sesuai

57-75% Cukup Sesuai

40-56% Kurang Sesuai

>39% Tidak Sesuai

Sumber : Arikunto (2010,p. 246)

Created
with
2

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Enrekang merupakan salah kabupaten di provinsi

Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota

Enrekang. Kabupaten Enrekang memiliki luas wilayah 1.786,01 km2 dan

berpenduduk sebanyak -+ 190.579 jiwa. Kabupaten Enrekang terdiri dari

12 Kecamatan yaitu: Kecamatan Alla, Anggeraja, Baraka, Baroko,

Bungin, Buntu Batu, Cendana, Curio, Enrekang, Maiwa, Malua, dan

Masalle. Kecamatan Baroko merupakan lokasi penelitian yang akan

dilaksanakan dari beberapa desa. Secara administrasif, Kabupaten

Jeneponto terdiri dari 112 Desa.

27

Created
with
2

2. Struktur Organisasi

Gambar . Struktur Pemerintah Desa Benteng Alla Utara


Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang

KEPALA DESA
B WALUDDIN TANDIGAU
P

SEKERTARIS DESA
ROSNANI,SE

KASI PEMERINTAHAN KASI KSEJAHTERAAN


IKBAL MUSTAFA SAGA,S.Ikom HARIANTO

KASI PELAYANAN
ANSYAR A.,S.Pd.I
KAUR KEUANGAN KA UR PERENCANAAN
SYAHRAWATI
PUNDE,S.P

KEPALA DUSUN TO’UWE KEPALA DUSUN LO’KO TOLEMO KEPALA DUSUN TANGSA KEPALA DUSUN RODO-RODO
LUMA IR. ARIFUDDIN B ANCONG NASRUDDIN

KEPALA DUSUN ALLA


KEPALA DUSUN LO’KO BULAN
SYAMSUDDIN
SATTU

Keterangan:
1. BPD betugas membahas dan menyepakati rancangan peraturan desa

bersama kepala desa, menampung dan menyatukan aspirasi masyarakat

desa dan melakukan pengawasan kinerja kepala desa

Created
with
2

2. Kepala Desa bertugas melaksanakan roda pemerintahan desa Benteng Alla

Utara

3. Sekertaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi

pemerintah desa, memberikan masukan kepada Kepala Desa dalam rangka

menetapkan kebijakan pemerintah desa dan tugas lainya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

4. Kaur Keuangan bertugas membantu Sekertaris Desa dalam urusan

ketatausahaan, umum dan tugas lainya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

5. Kaur Perencanaan bertugas membantu Sekertaris Desa dalam urusan

perencanaan program kegiatan desa dan tugas lainya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

6. Kepala Dusun bertuga membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan tugasnya

di wilayah dusun yang bersangkutan dan tugas lainya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

7. Kasi Pemerintahan bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana

tugas operasional dan tugas lainya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

8. Kasi Kesejahteraan bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana

teknis pelaksana tugas operasional dan tugas lainya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Created
with
3

3. Letak Geografis dan Iklim

Kabupaten Enrekang termasuk dalam salah satu wilayah dalam

Provinsi Sulawesi Selatan yang secara astronomis terletak pada 3’ 14’ 36” –

30’ 50’ 00” LS dan 1190’ 40’53” – 1200’ 06’ 33” BT dan berada pada

ketinggian 442 m dpl, dengan luas wilayah sebesar 1,786,01 km 2.

Kabupaten Enrekang berbatasan dengan Tana Toraja di sebelah utara, di

sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Sidrap, di sebelah

selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan disebelah barat berbatasan

dengan Kabupaten Pinrang.

Selama stengah dasawarsa terjadi perubahan administrasi

pemerintahan baik tingkat kecamatan maupun pada tingkat kelurahan/desa,

yang awalnya pada tahun 1995 hanya berjumlah 5 kecamatan dan 54 desa

/kelurahan, tetapi pada tahun 2008 jumlah kecamatan menjadi 12 kecamatan

dan 129 desa/kelurahan. Adapun pembagian kecamatan dalam lingkup

Kabupaten Enrekang yakni: 1) Kecamatan Alla; 2) Kecamatan Anggeraja;

3) Kecamatan Enrekang; 4) Kecamatan Masalle; 5) Kecamatan Buntu Batu;

6) Kecamatan Baroko; 7) Kecamatan Cendana; 8) Kecamatan Curio; 9)

Kecamatan Malua; 10) Kecamatan Baroko; 11) Kecamatan Bungin; 12)

Kecamatan Maiwa.

Created
with
3

Secara umum bentuk topografi wilayah Kabupaten Enrekang terbagi

atas wilayah perbukitan karst (kapur) yang terbentang di bagian utara dan

tengah, lembah-lembah yang curam, sungai serta tidak mempunyai wilayah

pantai. Jenis flora yang banyak ditemukan pohon bitti atau yang biasa di

sebut vitex cofassus, pohon hitam Sulawesi atau diospyros celebica, pohon

ulin/kayu besi eusideraxylon zwageri, pohon lithocarpus celebia, kayu

bayam, kayu agatis – agatis celebia, kayu kuning – arcangelisia flava merr.

Selain itu terdapat juga rotan lambang- calamus sp, rotan tohiti – calamus

inops becc. Rotan tanam . Jenis angrek juga banyak ditemukan angrek yaitu

goodyera celebia, angrek Sulawesi dari species phalaenpsis vexona, angrek

kalajengking arachnis celebia, Angrek pleomele angustifolia. Angrek

cymbidium finlaysonianum, dan jenis tanaman lainnya.

4. Keadaan Demografis

a. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data sekunder tahun 2020 yang diperoleh dari Kantor

Desa Benteng Alla Utara, jumlah penduduk berjumlah 2402 jiwa, terdiri

dari 1224 jiwa berjenis kelamin laki-laki dari 1178 jiwa berjenis kelamin

perempuan. Desa Benteng Alla Utara terdiri dari 6 dusun dan pertumbuhan

penduduk cenderung meningkat setiap tahunnya.

b. Jenis Kelamin

Adapun distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel berikut ini:

Created
with
3

Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di

Desa Benteng Alla Utara 2020.

Jumlah Penduduk
No
Dusun Laki- Perempua Jumla
.
Laki n h

1 To'Uwe 411 386 797

Lo'ko
2 305 292 597
Tolemo

3 Rodo-Rodo 134 125 256

4 Tangsa 138 124 262

5 Alla 171 165 336


Sumber: Kantor Desa Benteng Alla Utara
6 Lo'ko Bulan 81 91 172

Jumlah 1240 1183 2420

Berdasarkan tabel di atas bahwa jumlah penduduk yang paling

banyak terletak di Dusun To’Uwe berjumlah 797 jiwa, Dusun Lo’ko

Tolemo berjumlah 597 jiwa, Dusun Rodo-Rodo berjumlah 256 jiwa, Dusun

Tangsa berjumlah 262 jiwa, Dusun Alla berjumlah 336 jiwa, dan Dusun

Lo’ko Bulan berjumlah 172 jiwa. Adapun apabila secara keseluruhan

jumlah jiwa laki-laki dan perempuan berbeda sedikit dari segi jumlah,

namun lebih banyak jumlah laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

Created
with
3

5. Keadaan Sosial Ekonomi/Budaya

a. Pendidikan

Adapun distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Table 2. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

Desa Benteng Alla Utara Tahun 2020

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tamatan Kanak-Kanak 86

2 Sekolah Dasar 269

3 SMP / SLTP 139

4 SMA / SLTA 98

5 Akademi (D1 - D3) 43

6 Sarjana (S1 - S3) 63

Jumlah 698

Created
with
3

Sumber Data: Kantor Desa Benteng Alla Utara

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk tingkat

Pendidikan yang mendominasi di Desa Benteng Alla Utara yaitu penduduk

dengan tingkat Pendidikan Sekolah Dasar yaitu sebanyak 269 jiwa,

penduduk yang memiliki tamatan pendidikan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) yaitu sebanyak 139 jiwa, penduduk yang memiliki tamatan

Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yaitu sebanyak 98 jiwa,

penduduk yang memiliki tamatan Akademik (D1-D3) yaitu sebanyak 43

jiwa, sedangkan penduduk yang memiliki tamatan Sarjana (S1-S3) yaitu

sebanyak 63 jiwa. Hhal ini berarti, untuk tingkat pendidikan di daerag

tersebut masih kurang cukup baik oleh karena itu masih butuh perhatian

yang lebih dari pemerintah.

b. Mata Pencaharian Penduduk


Adapun sumber mata pencaharian utama masyarakat Desa Benteng

Alla Utara adalah petani, mata pencaharian laainya adalah wiraswasta,

PNS, buruh tanih, dan sopir. Masyarakat lainnya juga memilih bekerja

berternak untuk bertahan hidup.

Adapun distribusi penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat

dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel. 3 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan


Mata Pencaharian di Desa Benteng Alla Utara Tahun
2020/2021
No Jenis Mata Pencharian Jumlah
1 Petani 378
2 Pensiunan PNS 9
3 Tukang Ojek 10
4 Buruh Tani 25

Created
with
3

5 Sopir 35
6 Tukang Kayu 9
7 PNS 14
8 Buruh Ternak 9
Jumlah 489
Sumber Data: Kantor Desa Benteng Alla Utara
c. Sarana dan Prasarana Desa

Keberhasilan suatu daerah tidak hanya dapat dilihat dari segi sumber

daya manusia akan tetapi keberhasilan suatu daerah tidak terlepas dari

sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Keberhasilan sarana dan

prasarana sangat erat kaitannya dengan aktivitas keseharian masyarakat

seperti sekolah, transportasi, rumah ibadah, sarana Kesehatan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Distribusi Sarana dan Prasarana di Desa Benteng Alla Utara

tahun 2020/2021

No Jenis Jumlah
1 Kantor Desa 1 Unit
2 TK/Paud 1 Unit
3 SD 2 Unit
4 Puskesmas 1 Unit
5 Posyandu 2 Unit
6 Mesjid/Mushollah 9 Unit
7 Lapangan Sepak Bola 1 Unit
8 Pasar 1 Unit
Sumber Data: Kantor Desa Benteng Alla Utara
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sarana dan

prasarana di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten

Enrekang sudah cukup memadai. Ini terlihat dari terpenuhinya sarana dan

prasarana yang menunjang keberlangsungan aktivitas masyarakat.

Created
with
3

6. Visi Misi

Visi dan Misi adalah suatu gambaran yang menentang tentang

keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan

desa. Penyusunan Visi dan Misi des aini dilakukan dengan pendekatan

partisipasif melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa seperti

Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat Desa dan masyarakat desa pada

umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja

wilayah pembangunan di Kecamatan. Visi dan Misi pembangunan Desa

Benteng Alla Utara sesuai dengan masa jabatan Kepala Desa berlaku mulai

tahun sampai dengan……

Adapun Visi Desa Benteng Alla Utara adalah terwujudnya keluarga

sejahtera, maju, mandiri, beriman, bertaqwa, berbudi luhur, berakhlak

mulia, berkeadilan gender sadar hukum dan lingkungan. Adapun Misi Desa

Benteng Alla Utara yaitu:

1. Meningkatkan kesejahteraan hidup dengan penghayatan dan


pengamalan Pancasila, demokratis, memiliki kesetiakawanan social
dan gotong royong.
2. Mewujudkan kecerdasan bangsa dengan meningkatkan Pendidikan dan
keterampilan.
3. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga.
4. Menciptakan lingkungan sehat dan lestari dengan membiasakan hidup
berencana dalam semua aspek kehidupan.

Created
with
3

B. HASIL PENELITIAN

1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses penentuan sesuatu yang ingin

dicapai dimasa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang

dibutuhkan untuk mencapainya. Hal ini menjadi penting sebab perencanaan

merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu kegiatan. Dalam

perencanaan keuangan desa, diperlukan rencana tahapan yang strategis.

Salah satu yang dapat direncanakan dalam hal tersebut adalah cara

mengelolah dana desa dengan sebaik-baiknya.

Dalam proses penysunan Rancangan Pembangunan Jangka

Menengah Desa (RPJM), pemerintah Desa Benteng Allah Utara mengacu

pada RPJM selama satu periode yang merupakan hasil musyawarah tingkat

dusun. Semua hasil musyawarah pada tingkat dusun akan di bahas kembali

dalam kegiatan musyawarah tingkat desa yang kemudian menghasilkan

penetapan penyusunan RPJM Desa selama satu periode.

Untuk penyusunan RPJM Desa Benteng Alla Utara menyusun

perencanaan pembangunan (musrembang) desa sesuai dengan kewenangan

dan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota.

Perencanaan pembangunan Desa Benteng Alla Utara terdiri atas

perencanaan jangka menengah atau disebut RPJM Desa (Rancangan

Pembangunan Jangka Menengah). Hal ini sesuai dengan apa yang

dinyatakan oleh Waluddin Tandigau selaku Kepala Desa Benteng Alla

Utara.

Created
with
3

“Untuk proses penyusunan RPJM itu satu kali buat selama satu periode

pemerintah Desa Benteng Alla Utara, selanjutnya untuk menyusun RKPD

maka pemertintah Desa Benteng Alla Utara akan melihat kembali RPJM

sebelumnya apa saja yang belum terlaksana, maka itu yang kita laksanakan

dulu”. (Wawancara tanggal 29 September 2021)

Kemudian Rosnani,SE selaku Sekertaris Desa Benteng Alla Utara

juga menyatakan hal serupa mengenai proses perencanaan pembangunan

Desa.

“Iya betul, untuk proses penyusunan RPJM itu pembangunan satu kali

dalam satu periode pemerintahan Kepala Desa dan untuk penyusunan

PKKPD akan dilihat kembali RPJM sebelumnya apa saja yang belum

dilaksanakan maka itu yang kita prioritaskan untuk diselesaikan dulu”.

(Wawancara tanggal 29 Septembeer 2021

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dikatakan untuk

Penyusunan RPJM Desa Benteng Alla Utara itu satu kali penyusunan

selama satu periode pemerintahan, selanutnya dari hasil RPJM maka akan

dijabarkan dalam RKP Desa Benteng Alla Utara pertahun Anggaran.

RPJM Desa Benteng Alla Utara memuat beberapa aspek yang

dibutuhkan desa dan program-program kerja desa. RPJM Desa Benteng Alla

Utara untuk periode 2020 dijabarkan dalam program pembangunan tahunan

desa atau disebut RKP Desa Benteng Alla Utara. RKP Desa Benteng Alla

Utara untuk periode 2020 lebih menekankan prioritas pada empat bidang

berikut:

Created
with
3

Tabel 5. Perencanaan Pembangunan Desa Benteng Alla Utara Tahun


Anggaran 2020/2021

No Bidang Prioritas

1 Penyelengaraan 1. Belanja Pegawai


Pemerintah Desa
2. Operasional Perkantoran

3. Operasional BPD

4. Operasional RT/RW

5. Pelaksanaan kegiatan
Musyawarah perencanaan
pembangunan (Musrembang)
Desa Tahun 2020

6. Pelaaksanaan Kegiatan
RKPDesa Tahun 2020

7. Pelaksanaan Kegiatan APBDesa


Tahun 2020

2 Pelaksanaan 1. Pengadaan Mesin Pompa Air


Pembangunan Desa
2. Dana Sharing Pendamping
Program Pansimas III

3. Peningkatan/cor beton jalan tani

4. Perintisan jalan tani

5. Pembangunan plat/decker

6. Perbaikan jalan dan pembuatan


talud

7. Pembangunan paving blok

8. Pengadaan mesin pemotong


rumput

Created
with
4

9. Rehabilitasi kantor desa dan


pembangunan toilet kantor

3 Pembinaan 1. Kegiatan pembinaan Lembaga


Kemasyarakatan kemasyarakatan

2. Kegiatan pembinaan dan


peningkatan bidang keagamaan

4 Bidang Pemberdayaan 1. Penyelengaraan Kegiatan


Masyarakat TK/PAUD

2. Penyelengaraan kegiatan
TPK/TPA

3. Kegiatan pelaksanaan prasarana


olaraga

4. Pengelolaan produksi pertanian

5. Sosialisasi dan pembentukan


posyantekdes

6. Pelatihan menjahit bagi kelompok


perempuan

7. Pelatihan system keuangan desa

8. Peningkatan kapasitas kepala desa

9. Workshop dan study lapangan


pengurus Bundes

10. Pelatihan system administrasi dan


informasi desaa (Said)

11. Pelatihan pengelolaan limbah


sampah plastik

Sumber: Rencana kerja pembangunan Desa Benteng Alla Utara,


2018

Created
with
4

2. Penganggaran
Setelah tahap perencanaan yang menghasilkan RPJM Desa sebagai

pedoman pembangunan desa dan RKP Desa sebagai penjabaran RKP Desa

pertahun anggaran, maka akan menghasilkan daftar prioritas pembangunan

desa tahap selanjutnya adalah penyusunan APBDesa sebagai realisasi

anggaran RKP Desa. Sebelum menyusun dan penganggaran APB Desa di

Desa Benteng Alla Utara terlebih dahulu harus dibentuk panitia penyussun.

Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Waluddin Tandigau selaku

Kepala Desa Benteng Alla Utara sebagai berikut:

“Dalam proses penyusunan APBDesa sebelumnya dilakukan pembentukan

tim RKPD yang diketuai oleh Rosnani.SE selaku Sekertaris Desa Benteng

Alla Utara, selanjutnya dilakukan musyawarah sebelum diputuskan.”

(Wawancara tanggal 29 September 2021).

Kemudian Rosnani.SE selaku Sekertaris Desa Benteng Alla Utara

juga menyatakan hal yang serupa mengenai proses penganggaran APBDesa

yaitu:

“saya selaku ketua panitia tim penyusun RKPD maka selanjutnya kami

menyusun APBDdesa yang mengacu pada peraturan Desa.”

(Wawancara tanggal 29 Desember 2021).

Hal ini didukung dari pernyataan Syahrawati Punde,S.P Selaku

Bendahara Desa Benteng Alla Utara:

“Nanti setelah RKPD di putuskan maka selanjutnya akan dilakukan

penyusunan APBD yang mengacu RKPD yang diputuskan sebelumnya.”

Created
with
4

(Wawancara tanggal 29 Desember 2021).

Berdasrkan hasil wawancara dengan kepala desa, sekertaris desa,

dan bendahara desa bahwa dapat disimpulkan bahwa proses penganggaran

APBDesa Benteng Alla Utara dimulai dengan pembentukan panitia

RKPDesa yang diketuai oleh Sekertaris Desa selanjutnya panitia RKPDesa

mengadakan musyawarah desa mengenai penyusunan RKPDesa. RKPDesa

menjadi dasar penyusunan rancangan APBDesa yang mengacu pada

peraturan Desa dan disetujui oleh BPD.

Anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa) merupakan

rencana tahunan pemerintah Desa Benteng Alla Utara yang ditetapkan untuk

menyelengarakan program dan kegiatan yang menjadi kewenangan desa.

Adapun ringkasan APBDesa Benteng Alla Utara untuk tahun anggaran 2020

sebagai berikut.

Tabel 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Benteng Alla Utara

Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang Tahun 2020

1. Pendapatan Desa
a. Pendapatan Asli Desa Rp 2,048,000.00
a. Pendapatan Transfer Rp 1,810,983,246.00
-Dana Desa Rp 1,291,419,000.00
-Alokasi Dana Desa Rp 491,005,000.00
c. Pendapatan lain-lain -
Total Pendapatan Rp 1,817,009,088.00
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelengaraan Pemerintah Desa Rp 512,707,907.00
b. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Rp 695,606,500.00
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp 11,654,000.00
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp 15,424,000.00

Created
with
4

Total Belanja Desa Rp 1,882,512,407.00


Sumber: Kantor Desa Benteng Alla utara

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pendapatan Asli Desa

Benteng Alla Utara tahun anggaran 2020 sangat kecil Rp 2.048.000. dari nilai

tesebut dapat dilihat bahwa Desa Benteng Alla Utara sangat bergantung pada

pendapatan transfer yang meliputi Dana Desa, bagi dari hasil pajak dan retribusi,

dan Alokasi dana desa. Sementara dari aspek pengalokasian belanja APBDesa

dalam bidangg penyelengaraan pemerintah desa sebesar Rp 512.707.907, bidang

pelaksanaan pembangunan desa sebebsar Rp 695,606,500, bidang pembinaan

kemasyarakatan sebesar Rp 11,654,000, dan pada bidang pembeerdayaan

masyarakat sebesar Rp 11.424.000. walaupun dalam perencanaan pembangunan

pemerintah desa Benteng Alla Utara memprioritaskan pada bidang pembinaan

kemasyarakatan hal ini tidak sessuai dengan penganggarannya. Dimana pada

bidang pelaksanaan pembangunan desa lebih besar realisasi penganggarannya

dibandingkan dengan bidang pembinaan kemasyarakatan.

3. Pelaksanaan
Pelaksanaan keuangan di Desa Benteng Alla Utara meliputi dari

penerimaan dan pengeluaran kas desa yang diolah melaui rekening desa

dan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah. Pencairan dana

dalam rekening kas di Desa Benteng Alla Utara ditandatangani oleh

Kepala Desa dan Bendahara Desa. Dalam pelaksanaannya, Bendahara

Desa Benteng Alla Utara dalam kas desa pada jumlah tertentu untuk

memenuhi kebutuhan operasional pemerintah desa.

Created
with
4

Pelaksanaan keuangan di Desa Benteng Alla Utara dilakukan oleh

pelaksanaan kegiatan yang diperankan Sekertaris Desa dibantu oleh Kaur

Umum, Kaur Perencanaan, dan Kaur Keuangan dengan mengajukan

pendanaan untuk melaksanakan kegiatan. Pengajuan tersebut harus disertai

dengan beberapa dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB), RAB

kegiatan di Desa Benteng Alla Utara menjadi dasar bagi pelaksana

kegiatan untuk melakukan tindakan pengeluaran atas beban belanja

kegiatan. Berikut rincian penggunaan/belannja di Desa Benteng Alla Utara

pada tahun 2020 sebagai berikut

Created
with
4

Tabel 7. Rincian Penggunaan/Belanja Desa Benteng Alla Utara Tahun


Anggaran 2020

No Prioritas Besar Sumber


Anggaran Dana
(Rp)

1. Bidang Penyelengaraan Pemerintah Desa 512.707.907 ADD


a. Penyelengaraan Belanja Siltap ,
Tunjangan, dan Operasional Pemerintah 63,375,078
Desa
b. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pemerintah Desa 41.596.829
c. Penyelengaraan Tata Praja Pemerintahan
7.736.0.000

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa 695.606.500 DD/ADD


a. Penyelengaraan Posyandu 6.300.000
b. Penyuluhan dan Pelatihan Bidang 6.000.000
Kesehatan 6.000.000
c. Penyelengaraan Desa Siaga Kesehatan 6.000.000
d. Rabat Beton Jln. To’Uwe – Batu To’ke 272.452.400
e. Rabat Beton Jln. Bangkawan Palisu- 283.433.900
Padang
f. Talud Jln. To’Uwe – Alla 12.337.200
g. Pengadaan Pipa dan Bak Air 26.583.000
Bersih Lumika
h. Pembangunan Jamban RTM 82.500.000

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 11.654.000 ADD


Desa
a. Kegiatan Pembinaan Keeagamaan 5.130.000
b. Kegiatan Pembinaan PKK 6.524.000

4. Bidang Pemberdayaan Mayarakat 15.424.000 DD


a. Peningkatan Kapasitas Kepala Desa 5.775.000
b. Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa 4.815.000
c. Peningkatan Kapasitas BPD 2.015.000
d. Peningkatan Pengelolaan Bumdes 2.819.000

5. Bidang Penanggulangan Bencana 647.120.000 DD


Darurat
a. Sub Bidang Penganggulangan Bencana 101.720.000
b. Sub Bidang Keadaan Mendesak 545.400.000

Created
with
4

Sumber: RKP Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten

Enrekang Tahun Anggaran 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bagian besar penggunaan

keuangan desa digunakan untuk bidang pelaksanaan pembangunan dessa seperti

pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa. Hal ini

sesuai dengan wawancara Waluddin Tandigau selaku Kepala Desa Benteng Alla

Utara yang menyatakan bahwa :

Kami membuat papan atau spanduk kegiatan yang dilakukan untuk

memudahkan masyarakat tahu tentang besaran anggaran yang dikeluarkan dalam

pembangunan. (Wawancara pada tanggal 29 September 2021).

Hal ini di dukung dengan pernyataan Rosnani,SE selaku Sekertaris Desa

Benteng Alla Utara yang mengatakan:

Seperti yang dikatakan Pak Desa tadi bahwa untuk pelaksanaan keuangan

Desa, kami membuat papan atau spanduk informasi tentang rrincian anggaran

yang dikeluarkan. (Wawancara pada tanggal 29 September 2021).

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip

pelaksanaan keuangan Desa Benteng Alla Utara dilaksanakan secara transparan

dan akuntabel. Hali ini terlihat pada penganggaran pembangunan pembangunan

ataupun perbaikan infastruktur desa yang disiosialisasikan kepada masyarakat

dalam bentuk pembagian pembangunan setiap dusun

4. Penatausahaan
Penatausahaan keuangan desa dilakukan oleh pemerintah desa

khususnya bendahara desa yang dimulai dari menerima,

Created
with
4

menyetor/membayar, menatausahakan, dan melaporkan

pertanggungjawaban penerimaan pendapatan desa dan pengeluran desa

dalam rangka pelaksanaan APBDesa. Bendahara desa wajib

mempertanggungjawabkan uang melalui laporan pertanggungjawaban

yang disampaikan setiap bulannya kepada kepala desa paling lambat

tanggal 10 bulan berikutnya. Laporan pertanggungjawaban yang wajib

dibuat oleh bendahara desa berupa Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu

Pajak dan Buku Bank. Hali ini sesuai dengan yang disampaikan

Syahrawati Punde,S.P selaku Bendahara Desa Benteng Alla Utara:

“Untuk pencatatan saya menggunakan buku daftar penerimaan dan


pengeluaran kas, buku kas pembantu kegiatan dan surat penerimaan
pembayaran (SPP).
(Wawancara pada tanggal 29 September 2021).
Hal ini didukung oleh pernyataan Rosnani.SE selaku Sekertaris Desa

Benteng Alla Utara:

“Untuk pencatatannya Bendahara Desa menggunakan buku penerimaan


dan pengeluran dalam 1 buku kas.”
(Wawancara tanggal 29 September 2021).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Waluddin Tandigau selaku Kepala Desa

Benteng Alla Utara:

“Dokumen yang digunakan Bendahara Desa dalam penatausahaan


keuangan desa yaitu buku kas pemasukan dan pengeluaran, sedangkan
untuk buku bank tidak dilakukan pencatatan karena langsung dicairkan
dari bank dan untuk buku pajaknya tidak peernah melakukan pencatatan
karena langsung dari pemerintah kabupaten yang melakukan pencatatan.”
(Wawancara tanggal 29 September 2021).

Created
with
4

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dokumen

yang digunakan yaitu berupa buku daftar penerimaan yang terdiri atas buku kas

penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum, buku kas pembantu kegiatan

dan surat permintaan pembantu dan surat permuntaan pembayaran (SPP).

5. Pelaporan dan pertanggungjawaban


Laporan pertanggungjawaban keuagan dana desa merupakan
proses terakhir dalam siklus pengelolaan keuangan desa. Dalam
melaksanakan tugas kewenangan, hak, dan kewajiban dalam pengelolaan
keuangan dana desa, kepala desa benteng alla utara memiliki kewajiban
untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Laporan
pertaanggungjawaban tersebut bersifat periodic semesteran dan tahunan,
yang disampaikan ke Bupati/Walikota dan ada juga yang disampaikan ke
BPD. Hal ini sesuai dengan pernyataan Waluddin Tandigau selaku Kepala
Desa Benteng Alla Utara:
“Laporan yang diserahkan kepada pemerintah desa kepada
pemerintah Kabupaten/Kota yaitu berupa laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa persemester, laporan penggunaan Dana
Desa, laporan bagi hasil pajak, dan laporan pertanggungjawaban
setiap akhir tahun anggaran.” (Wawancara tanggal 29 September
2021).
Hal ini didukung oleh Rosnani,SE selaku Sekertaris Desa Benteng Alla
Utara:
“Laporan yang harus Kepala Desa sampaikan yaitu laporan
pertanggungjawaban akhir tahun, ADD, Dana Desa, dan Laporan
Persemesteran.”
(Wawancara tanggal 29 September 2021).
Berdasrakan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa laporan yang

diserahkan Pemerintah Desa Benteng Alla Utara kepada Bupati/Walikota (melalui

camat) berupa laporan realisasi penggunaan APBDesa persemseteran, laporan

penggunaan Dana Desa, Laporan Penggunaan ADD, Laporan bagi hasill pajak,

dan Laporan pertanggungjawaban setiap akhir tahun anggaran.

Created
with
4

Tabel 8. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa


(APBDes) Pemerintah Desa Benteng Alla Utara

No Uraian Anggaran Realisasi (Rp) Lebih/Kurang


(Rp) (Rp)

1 PENDAPATAN
Pendapatan Transfer 1.810.983.246 1.810.983.246
Dana Desa 1.291.419.000
1.291.419.000
Alokasi Dana Desa 491.005.000
491.005.000
Bagi Hasil Pajak dan 28.559.246
Retribusi 28.559.246
Pendapatan Asli Desa 2.048.000
Hasil Usaha Desa 2.048.000 2.048.000
Pendapatan Lain-lain 2.048.000 5.824.438 (1.846.596)
Bunga Bank 3.977.842 5.824.438
JUMLAH 3.977.842 1.818.855.684 (1.846.596)
1.817.009.088 (1.846.596)
PENDAPATAN

2 BELANJA
Bidang Penyelengaraan 512.707.907 507.998.093 4.709.814
Pemerintah Desa
Bidang Pelaksanaan
695.606.500 694.696.100 910.400
Pembangunan
Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan Desa 11.654.000 6.524.000 5.130.000
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat 15.424.000 4.415.000 11.009.000
Bidang Penanggulangan
Bencana, Darurat 647.120.000 647.120.000
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT 1.882.512.407 1.860.753.193 21.759.214
(65.503.319) (41.897.509) (23.605.810)

3 PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan 78.459.969 78.459.969
SLPA
78.459.969 78.459.969
Pengeluaran Pembiayaan
12.965.650 12.956.650
JUMLAH
65.503.319 65.503.319
PEMBIAYAAN

Created
with
5

Sumber kantor Desa Benteng Alla Utara


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada laporan realisasi pelaksanaan

APBDesa Desa Benteng Alla Utara tahun anggaran 2020 mengalami SILPA

sebesar Rp 78.459.969 yang bersumber dari pendapatan Transfer, desa menerima

pendapatan Transfer sebesar Rp 1.817.009.008 sedangkan dalam anggaran Dana

Desa yang dianggarkan sebesar Rp 1.817.009.008.

Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa terdiri atas laporan semesteran pertama

dan laporan semesteran akhir tahun. Laporan semesteran pertama menggambarkan

realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan selama semester atau dibandingkan

dengan target anggarannya, sedangkan laporan semester akhir tahun

menggambarkan realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan sampai dengan

akhir tahun, jadi bersifat akumulasi hingga akhir tahun anggaran. Berikut

ringkasan laporan realisasi pelaksanaan APBDesa Benteng Alla Utara Kecamatan

Baroko tahun 2020.

C. Pembahasan

Fokus dalam penelitian ini yaitu Analisis Pengelolaan Dana Desa

di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang.

Hasil anailis akan di lakukan dengan menyesuaikan antara pernyataan

sesuai petunjuk pelaksana Pengelolaan Dana Desa dan pernyataan

Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Desa dan

Pedomana Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP).

1. Perencanaan

Created
with
5

Berdasarkan Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang

pengelolaan Dana Desa dan pedoman keuangan desa (BPKP) kegiatan

pertama yang dapat dilakukan dalam pengelolaan dana desa adalah

perencanaan. Komponen perencanaan keuangan dana desa meliputi pihak-

pihak yang terlibat dalam perencanaan, hal yang harus diperhatikan dalam

perencanaan, proses penganggaran APBDesa dalam penganggaran dan

tingakt partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan. Perencanaan

keuangan dana desa di desa benteng alla utara berdasarkan hasil

wawancara dan dokumentasi menunjukkan adanya penyesuaian. Berikut

disajikan penyusunan petunjuk pelaksana dan Permendagri No. 113 tahun

2014 dan BPKP dengan perencanaan keuangan di Desa Benteng Alla

Utara.

Tabel 9. Petunjuk pelaksana dan Permendagri No. 113 tahun


2014 dan BPKP dengan perencanaan keuangan di Desa Benteng Alla
Utara

No Komponen Aturan yang berlaku Temuan

1 Pihak yang terlibat Musrembang diikuti oleh Sudah


dalam perencanaan pemerintah Desa, Badan dilaksanakan
keuangan dana desa Permusyawaratan Desa dan sesuai aturan
unsur masyarakat desa yang berlaku.
yang terdiri atas tokoh
adat, tokoh agama, dan
tokoh masyarakat.

2 Hal-hal yang harus Yang harus diperhatikan Sudah


diperhatikan dalam dalam perencanaan dilaksankan
perencanaan keuangan dana desa sesuai aturan
keuangan dana desa meliputi rencana yang berlaku.
pembangunan jangka
menengah desa dan
Rencana kerja pemerintah

Created
with
5

desa yang disusun secara


berjangka dan ditetapkan
dengan peraturan desa

3 Tingkat partisipasi Partisipasif masyarakat Sudah


masyarakat dalam yaitu penyyelengaraan dilaksanakan
proses perencanaan pemerintah desa yang sesuai aturan
keuangan dana desa mengikut sertakan yang berlaku
kelembagaan desa dan
unsur masyarakat desa

Berdasarkan tabel di atas hasil peneliti menunjukkan bahwa Desa

Benteng Alla Utara telah melaksanakan perencanaan keuangan dana desa

sesuai dengan permendagri No. 113 Tahun 2014 pasal 20 tentaang

perencanaan keuangan desa dan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

(BPKP). Hal ini dibuktikan dari terlaksananya semua perencanaan keuangan

dana desa.

Proses perencanaan di Desa Benteng Alla Utara diawali dengan

penyusunan Raperdes tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa. Namun

sebelum itu terlebih dahulu dilakukan Musyawarah Dusun. Hal ini bertujuan

untuk menyaring aspirasi masyarakat ditingkat dusun terkait dengan konsep

pembangunan yang diinginkan oleh masyarakat dusun. Saran-saran yang

diberikan dalam Musyawarah Dusun (Musdus) akan dijadikan data yang

akan dibahas pada Musyawarah Desa (Musdes).

Created
with
5

Musdes dilakukan untuk mengsingkronisasikan hasil kesepakatan

dalam musdus serta tentang arah dan prioritas pembangunan selama 6 tahun

dan sumber pembiayaan kegiatan pembangunan desa dan pelaksanaan

pembangunan desa. Hasil kesepakatan dalam musdes akan dituangkan

dalam berita acara dan menjadi landasan dalam pemenuhan rencana

pemmbangunan jangka menengah desa (RPJMDesa). Selanjutnya Kepala

Desaa akan menyelengarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Desa (Musrembang) Desa.

Musrembang Desa diadakan untuk membahas dan menyepakati

rancangan RPJMDesa serta menyepakati prioritas kebutuhan atau kegiatan

desa yang akan menjadi bahan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan

Desa (RKPDesa). RKPDesa merupakan penjabaran dari RPJM desa untuk

jangka waktu 6 tahun. RKPDes yang telah disusun akan menjadi dasar

dalam penetapan APBDesa tetapi sebelumnya sekertaris desa menyusun

rancangan peraturan desa (Raperdes) tentang APBDes untuk disampaikan

kepala desa.

Created
with
5

Peraturan desa (Perdes) tentang APBDesa akan disepakati oleh

Kepala Desa Bersama BPD. Kemudian perdes tersebut disampaikan kepada

Bupati/Walikota melalui Camat untuk dievaluasi. APBDesa yang telah

ditetapkan dengan perdes akan menjadi acuan dalam pelaksanaan program

atau kegiatan desa. Dalam hal ini pemerintah akan melaksanakan program

atau kegiatan desa sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam

APBDesa, baik dari jenis program atau kegiatan maupun jumlah anggaran

yang akan digunakan. Penetapan APBDesa merupakan proses akhir dalam

perdes merupakan tahap akhir dalam proses perencanaan.

Perencanaan keuangan dana desa di Desa Benteng Alla Utara telah

sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa dan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP).

Hasil penelitian di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko

Kabupaten Enrekang sesuai dengan Penelitian Muh Tahir (2019) yang

berjudul Analisis Pengelolaan Keuangan Dana Desa di Desa Bululoe

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara keseluruhan perencanaan keuangan desa di desa

Bululoe telah sesuai dengan perencanaan pengeloolaan keuangan desa

berdasarkan Permendagri No. 37 tahun 2007.

Created
with
5

Apabila ditinjau dari partisipasi masyarakat di Desa Benteng

Alla Utara dapat dikatakan cukup baik. Hal ini karena dalam proses

perencanaan keuangan desa di Desa Benteng Alla Utara telah melibatkan

semua elemen pada musrembang yaitu pemerintah Desa, BPD dan unsur

masyarakat desa. Partisipasi masyarakat desa adalah hak setiap warga desa

untuk terlibat dalam setiap pembuatan keputusan baik secara langsung

maupun tidak langsung.

2. Penganggaran

Berdasarkan Permendagri No. 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa dan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP) kegiatan

kedua dalam pengelolaan keuangan Desa adalah penganggaran. Komponen

penganggaran keuangan desa meliputi proses penganggaran APBDesa dan

struktur dalam penganggaran. Penganggaran keuangan di Desa Benteng Alla

Utara berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi menunjukkan adanya

penyesuaian. Berikut disajikan penyesuaian petunjuk pelaksana dan

Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP) dengan penganggaran

keuangan di Desa Benteng Alla Utara yang ditemukan peneliti:

Tabel 10. Penyesuaian petunjuk penganggaran dan permeendagri No.

113 Tahun 2014 dan BPKP dengan penganggaran keuangan di Desa

Benteng Alla Utara

No Komponen Aturan yang berlaku Temuan

Created
with
5

1 Proses penyusunan APBDesa


dimulai dengan :

a. Pelaksanaan kegiatan
menyampaikan usulan anggaran
kegiatan kepada sekertaris desa

b. Sekertaris desa menyusun


rancangan peraturan tentang
desa APBDesa
(RAPBDesa) dan
menyampaikan kepada
Kepala Desa

c. Kepala Desa selanjutnya


menyampaikan kepada badan
permusyawaratan desa (BPD)
untuk dibahas dan disepakati
bersama

d. Rancangan peraturan desa


APBDesa yang telah disepakati
bersama sebagaimana
selanjutnya disampaikan kepada
Bupati/Walikota melalui Camat
tau sebutan lain paling lambat 3
hari sejak disepakati untuk
dievaluasi

e. Bupati/Walikota menetapkan
Sudah
hasil evaluasi rancangan
dilaksanakan
APBDesa paling lambat 20 hari
Bagaimana sesuai dengan
sejak diterimahnya rancangan
proses aturan yang
peraturan desa tentang
penganggaran berlaku
APBDesa
APBDesa
f. Peraturan desa tentang
APBDesa ditetapkan paling
lambat 31 Desember tahun
anggaran

2 Struktur Struktur APBDesa meliputi Sudah


APBDesa dilaksanakan

Created
with
5

dalam sesuai dengan


penganggaran a. Pendapatan Desa aturan yang
keuangan desa berlaku
b. Belanja Desa

c. Pembiayaan Desa

Berdasarkan tabel diatas dan hasil penelitian yang telah dilakukan

peneliti menunjukkan bahwa desa Benteng Alla Utara telah melaksanakan

penganggaran keuangan desa sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun

2014 pasal 21 tentang perencanaan keuangan desa dan pedoman

pengelolaan keuangan desa (BPKP). Hal ini dibuktikan dari terlaksannya

semua proses penganggaran keuangan desa.

Created
with
5

1. Pelaksanaan

Berdasarkan Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan

Desa dan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP) kegiatan ketiga dalam

pengelolaan keuangan desa adalah pelaksana. Komponen pelaksanaan keuangan

desa meliputi prinsip pelaksanaan pelaksanaan keuangan desa, proses penyaluran

dan penerimaan pendapatan desa dari dana desa, proses persetujuan pelaksanaan

RAB, dan hal-hal yang menjadi prioritas dalam belanja desa. Pelaksanaan

keuangan desa Benteng Alla Utara berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi

menunjukkan adanya penyesuaian. Berikut disajikan penyesuaian petunjuk

pelaksanaan dan Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa dan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP) dengan

pelaksanaan keuangan di Desa Benteng Alla Utara yang ditemukan peneliti.

Tabel 11. Penyesuaian Petunjuk Pelaksana dan Permendagri No. 113 Tahun
2014 dan BPKP dengan Pelaksanaan Keuangan di Desa Benteng Alla Utara

No Komponen Aturan yang berlaku Temuan

1 Prinsip Pelaksanaan Prinsip keuangan Sudah


Keuangan Desa desa yang harus dilaksanakan
ditaati mencakup sesuai dengan
penerimaan dan aturan yang
pengeluaran prinsip berlaku
tersebut diantaranya
bahwa seluruh
penerimaan dan
pengeluaran desa
dilaksanakan melalui
rekening kas desa

2 Proses penyaluran dan Proses pencairan Sudah


penerimaan pendapatan dana desa yaitu: dilaksanakan
desa dan dana transfer sesuai dengan

Created
with
5

aturan yang
a. Dikeluarkan berlaku
keputusan kepala
daerah tentang
penetapan besaran

dana desa, bagi hasil

b. Dilakukan
penyaluran dana
kepada Desa secara
bertahap sesuai
ketentuan yang
berlaku

c. Dana desa di
transfer melalui
APBD
kabupaten/kota,
selanjutnya ditransfer
ke APBDesa

d. Melakukan
pengecekan pada
rekening kas desa di
bank

e. Melakukan
pencatatan dalam
buku rincian
pendapatan

3 Proses persetujuan Setelah APBDesa Sudah


pelaksanaan rincian ditetapkan dilaksanakan seuai
anggaran biaya selanjutnya dengan aturan
mengajukan yang berlaku
pendanaan untuk
melaksanakan
kegiatan. Pengajuan
tersebut disertai
dengan dokumen
rencana anggaran
biaya sebelum RAB
dilaksanakan harus
diverivikasi terlebih

Created
with
6

dahulu oleh
sekertaris desa
sebelum disahkkan
oleh kepala desa.
Berdasarkan tabel di atas dan hasil penelitian yang telah dilakukan

peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan keuangan desa di Desa Benteng

Alla Utara sudah sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu Permendagri No.

113 Tahun 2014 pasal 24 tentang Pelaksanaan Keuangan Desa dan

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP). Walaupun demikian, sesuai

program dan kegiatan desa berhasil dilaksanakan. Pelaksanaan dalam

pengelolaan keuangan desa merupakan implementasi APBDesa termasuk

dalam pelaksanaannya diantaranya proses pengadaan barang dan jasa serta

proses pembayaran pelaksanaan pengelolaan keuangan desa pada Desa

Benteng Alla Utara dilakukan setelah APBDesa ditetapkan dalam bentuk

perdes.

Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan keuangan desa pada

Desa Benteng Alla Utara yaitu pengajuan anggaran tersebut harus disertai

dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB), RAB tersebut diverivikasi

terlebih dahulu oleh sekertaris desa dan disahkan oleh kepala desa. RAB

kegiatan ini menjadi dasar bagi pelaksana kegiatan untuk melakukan

Tindakan pengeluaran kas atas beban anggaran belanja kegiatan.

2. Penatausahaan

Berdasarkan Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Keuangan Desa dan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP)

kegiatan keempat dalam pengelolaan keuangan desa adalah penatausahaan.

Created
with
6

Komponen penatausahaan meliputi proses pencatatan penatausahaan

keuangan desa laporan pertanggungjawaban yang wajib dibuat oleh

bedahara desa. Penatausahaan keuangan Desa Benteng Alla Utara

berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi menunjukkan adanya

penyesuaian petunjuk pelaksana dan Permendagri No. 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Pedoman Pengelolaan Keuangan

Desa (BPKP) dengan penatausahaan keuangan di Desa Benteng Alla Utara

yang ditemukan oleh peneliti.

Tabel 12. Penyesuian Pelaksana dan Permendagri No. 113


Tahun 2014 dan BPKP dengan Penatausahaan Keuangan di
Desa Benteng Alla Utara
No Komponen Aturan yang Temuan
berlaku
1. Proses Pencatatan Pencatatan keuangan Sudah
Penatausahaan desa basis kas, basis dilaksanakan
Keuangan Desa kas digunakan untuk sesuai dengan
pengakuan aturan yang
pendapatan,belanja, berlaku
dan belanja dalam
laporan realisasi
anggaran
2. Laporan Laporan Buku kas
Pertanggungjawaban pertanggungjawaban umum sudah
yang wajib dibuat yang wajib dibuat dilaksanakan
oleh Bendahara desa oleh bendahara desa sedangkan
yaitu: buku kas
a. Buku Kas Umum pembantu
b. Buku Kas pajak dan
Pembantu Pajak buku bank
c. Buku Bank belum
dilaksanakan

Created
with
6

Berdasarkan tabel diatas dan hasil penelitian yang telah dilakukan

peneliti menunjukkan bahwa penatausahaan keuangan di Desa Benteng Alla

Utara belum melaksanakan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku

yaitu Permendagri No. 113 Tahun 2014 pasal 35 tentang pelaksanaan

keuangan desa dan pedoman pengelolaan keuangan desa (BPKP). Walaupun

belum melakukan pencatatan sesuai dengan aturan tetapi bendahara telah

melaksanakan tanggungjawab yaitu menerima, menyimpan, menyetor,

menatausahakan, membayar, dan mempertanggungjawabkan keuangan desa

dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

Penatausahaan keuangan desa merupakan kegiatan pencatatan yang

khususnya dilakukan oleh bendahara desa. Bendahara Desa Benteng Alla

Utara wajib melakukan pencataatan terhadap seluruh transaksi, berupa

penerimaan dan pengeeluaran kas. Bandahara desa Benteng Alla Utara

harus melakukan pencatatan secara sistematis dan kronologi atas transaksi-

transaksi keuangan yang terjadi. Lebih lanjut penatausahaan keuangan

mempunyai fungsi pengendalian terhadap pelaksanaan APBDesa. Hasil dari

penatausahaan adalah laporan yang dapat digunakan untuk

pertanggungjawaban pengelolaan itu sendiri.

Penatausahaan penerimaan maupun pengeluaran kas yang dilakukan

oleh bendahara desa Benteng Alla Utara dilakukan dengan menggunakan

buku kas umum. Semua penerimaan yang bersifat tunai dibuatkan bukti

transaksi berupa kwitansi dan dicatat dalam buku kas. Kwitansi merupakan

Created
with
6

bukti transaksi yang muncul akibat terjadinya penerimaan uang sebagai alat

pembayaran suatu transaksi yang diterima oleh sipenerima uang.

3. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Berdasarkan Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan

keuangan desa dan pedoman pengelolaan keuangan desa (BPKP) kegiatan

kelima dalam pengelolaan keuangan desa adalah pelaporan dan

pertanggungjawaban. Kompenen pelaporan pertanggungjawaban keungan

desa meliputi laporan keuangan yang harus diserahkan pemerintah desa

kepada Bupati/Walikota, BPD, dan waktu penyampaian laporan keuangan

kepada Bupati/Walikota. Pelaporan pertanggungjawaban keuangan desa

Benteng Alla Utara berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi

menunjukkan adanya penyesuaian. Berikut disajikan penyesuaian petunjuk

pelaksana dan Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan

keuangan desa dan pedoman pengelolaan keuangan desa (BPKP) dengan

pelaporan keuangan desa di Desa Benteng Alla Utara yang ditemukan

peneliti.

Tabel 13. Penyesuaian petunjuk pelaksana dan Permendagri No.


113 Tahun 2014 dan BPKP dengan pelaporan keuangan di Desa
Benteng Alla Utara
No Komponen Aturan yang berlaku Temuan
1 Lapooran keuangan Laporan kepada Sudah
yang harus Bupati/Walikota (Camat): dilaksanakan
diserahkan a. Laporan semesteran sseusai
pemerintah desa realisasi pelaksanaan dengan
kepada APBDesa aturan yang

Created
with
6

Bupati/Walikota b. laporan berlaku


peertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa kepada
Bupati/Walikota setiap akhir
tahun anggaran
c. Laporan realisasi
penggunaan dana desa
2 Laporan keuangan Laporan kepada BPD yaitu Sudah
yang harus laporan keterangan dilaksanakan
diserahkan pertanggungjawaban realisasi sesuai
pemerintah desa pelaksanaan APBDesa terdiri dengan
kepada BPD dari pendapatan, belanja dan aturan yang
pembiayaan berlaku
3 Waktu Menyampaikan laporan Sudah
penyampaian penyelengaraan pemerintah dilaksanakan
kepada desa (LPPD) setiap akhir sesuai
Bupati/Walikota tahun anggaran kepada dengan
Bupati/Walikota aturan yang
berlaku

Berdasarkan tabel diatas dan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti

menunjukkan bahwa pelaporan keuangan desa Di Benteng Alla Utara sudah

sesuai Permendagri No. 113 Tahun 2014 Pasal 37 dan 38 tentang pelaporan

dan pertanggungjawaban dan pedoman pengelolaan keuangan desa (BPKP).

Hal ini dibuktikan dari terlaksananya tugas, kewenangan, hak, dan

kewajiban pemerintah desa dalam menyampaikan laporan.

Pelaporan dan pertanggungjawaban merupakan kegiatan yang dilakukan

untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan

Created
with
6

yang telah dilakukan selama 1 tahun periode tertentu sebagai bentuk

pelaksaan tanggung jawab atas tugas dan wewenang yang diberikan.

Pelaporan dan pertanggungjawaban menjadi sebuah tolak ukur mengenai

lampiran yang dilakukan oleh pemerintah Desa Benteng Alla Utara dalam

hal pengelolaan keungan desa. Oleh karena itu pelaporan dan

pertanggungjawaban pengolaan keuangan Desa Benteng Alla Utara sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pemerintah desa.

Hasil penelitian di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko

Kabupaten Enrekang sesuai dengan penelitian Muh Tahir (2019) yang

berjudul Analisis Pengelolaan Keuangan Dana Desa di Desa Bululoe

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelaporan dan pertanggungjawaban

keuangan desa di kabupaten Jeneponto telah sesuai dengan pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan desa berdasarkan Permendagri No. 113

Tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa.

Created
with
6

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Pengelolaan Dana

Desa di Desa Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang

pada tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Desa Benteng Alla

Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang dalam hal Pengelolaan

Keuangan Dana Desa telah mengikuti aturan yang diterbitkan oleh Permndagri

No. 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa dan sesuai dengan

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (BPKP0, terlihat dalam:

A. Perencanaan program Pengelolaan Keuangan Dana Desa di Desa Benteng

Alla Utara Kecamatan Baroko Kabuoaten Enrekang secara bertahap telah

melaksanakan pengelolaan keuangan desa berdasarkan asas-asas

transfparan, akuntabel, partisipasif, serta dilakukan dengan tertib.

B. Penganggaran program Pengelolaan Keuangan Dana Desa di Desa

Benteng Alla Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang telah menerapkan

prinsip transparan dalam pengelolaan keuangan daana desa.

C. Pelaksanaan program Pengelolaan Keuangan Dana Desa di Desa Benteng

Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang telah menerapkan

prinsip-prinsip partisipasif transparan dan akuntabel.

D. Penatausahaan Program Pengelelolaan Keuangan Dana Desa di Desa

Benteng Alla Utara Keamatan Baroko Kabupaten Enrekang belum

melaksanakan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu

65

Created
with
6

Permendagri No. 113 Tahun 2014 pasal 35 tentang pengelolaan keuangan

desa dan tidak sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

(BPKP) karena belum melakukan penccatatan sesuai dengan aturan tetapi

bendahara desa telah melaksanakan tanggungjawab yaitu menerima,

menyimpan, menyetor, menatausahakan, membayar, dan

mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam rangka pelaksanaan

APBDesa.

E. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Dana desa

sudah sesuai dengan Permendagri No. 113 Tahun 2014 pasal 37 dan 38

tentang pelaporan dan pertanggungjawaban dan pedoman pengelolaan

keuuangan desa (BPKP). Hal ini dibuktikan dari terlaksananya tugas,

kewenangan, hak, dan kewajiban pemerintah desa dalam menyampaikan

laporan.

B. SARAN

Berdasarkan uarian kesimpulan tersebut peneliti dapat memberikan

saran terkait dengan Pengelolaan Keuangan Dana Desa di Desa Benteng Alla

Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang.

1. Pemerintah Desa

Diharapkan kepada Pemerintah Desa Benteng Alla Utara untuk mencatat

buku bank dan buku pajak secara rinci sesuai dengan rekening koran yang

dibank khususnya di penatausahaan keuangan desa.

Created
with
6

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis mengharapkan untuk peneliti selanjutnya agar lebih

memperbanyak Desa untuk di teliti, supaya dapat memperluas wawasan.

Created
with
6

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arif, Muhammad. 2007. Tata Cara Pengelolaan Keuangan Desa Dan


Penggelolaan Keuangan Desa. Pekanbaru : Red post press

Ariko. 2014. Analisis Pengelolaan Keuangan Desa Patalabumi Kec. Seberida


Kab. Indragiri Hulu. Skripsi. Univdersitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau: Pekan Baru Riau.

Ahmad. 2014. Pengelolaan Keuangan Desa Beerdasarkan UU No 6 Tahun 2014


(Studi Kasus Pada Desa di Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng
Rappang). Skripsi. Uniiversitas Islam Negeri Alauddin: Makassar.

Nasir. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nirwana, Umi. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi. Bandung: Agung Media.

Nurcholis. 2011. Pertumbuhan dan Penyelengaraan Pemerintah Desa. Jakarta:


Erlangga.

Sangdji, Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif dasar-dasar. Jakarta: Indeks.

Solekhan. 2014. Penyelengaraan Pemerintah Desa Berbasis Partisipasi


Masyarakat. Malang: Setara Press.

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulastri. 2016. Effektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan


Pembangunan Fisik Desa Lakopodo Kecamatan Watopute Kabupaten
Muna. Skripsi. Universitas Halu Oleo: Kendari.

Wardana. 2016. Akuntabilitas Dalam Pengelolaan Keuangan Desa (Studi pada


Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang). Skripsi. Universitas Negeri
Semarang: Semarang.

Yuliansyah dan Rusmianto. 2017. Akuntansi Desa. Jakarta: Salemba Empat.

Created
with
7

Sumber Non Buku

IAI KASP. 2015. Pedoman Asistensi Akuntansi Keuangan Desa. IAI. Jakarta
Pusat.

Pusdiklatwas. 2015. Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan & Konsultasi


Peengelolaan Keuangan Desa. BPKP. Bogor.

Pusdiklatwas. 2016. Pengelolaan Keuangan Desa. BPKP. Bogor

Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.

Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pembangunan
Desa.

Permendesa Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana


Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa.

Peraturan Daerah Jeneponto Nomor 900 Tahun 2014 Tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Desa Tahun Anggaran 2015.

Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Virgie K.A., Delawilia dan Supranoto. 2013 Implementasi Kebijakan


Pemanfaatan Alokaasi Dana Desa. Jurnal Ilmu Administrasi Negara,
Volume 12 November 2, Januari 2013 hal 94-103.

Created
with
7

Created
with
7

1. Surat Keputusan Pembimbing

2. Surat Izin Penelitian

Created
with
7

3. RKPD Benteng Alla Utara Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang

Created
with
7

Created
with
7

Created
with
7

Created
with
7

4. Berita Acara RKP Desa Benteng Alla Utara

Created
with
7

5.Daftarr Rincian Penggunaan APBDesa Benteng Alla Utara

Created
with
7

6. Daftar Hadir Musyawarah Penyusunan RKPDesa Benteng Alla Utara

Created
with
8

Created
with
8

Created
with
8

Created
with
8

7. Dokumentasi Wawancara
Kepala Desa Benteng Alla Utara

Created
with
8

Sekertaris Desa

Kepala Dusun

Created
with
8

RIWAYAT HIDUP

Much Junaidi M. Lanak, Lahir di Tangsa pada tanggal 18 Juni 1999, Kabupaten

Enrekang. Putra dari pasangan Bapak Muslimin dan Ibu Hadijah. Anak Kedua

dari enam bersaudara. Pada tahun 2005 penulis menempuh Pendidikan di SDN

121 TANGSA dan berhasil menyelesaikan Pendidikan pada tahun 2011 kemudian

pada tahun yang sama penulis melanjutkan Pendidikan di MTS Kaduaja dan tamat

pada tahun 2014. Penulis melanjutkan Pendidikan ke jenjang selanjutnya di

SMKN 1 Enrekang dan tamat pada tahun 2017 penulis kemudian melanjutkan

Pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri program Strata Satu (S1) di Universitas

Negeri Makassar (UNM) Fakultas Ekonomi (FE) dan terdaftar sebagai mahasiswa

Jurusan Akuntansi S1.

Created
with

Anda mungkin juga menyukai