Tugas Agama
Tugas Agama
Suatu hari di masa pandemi covid 19 hiduplah keluarga yang ceria dan penuh damai, keluarga ini
terdiri dari Ayah, Ibu, serta Anaknya yang bernama Gladys.
Namun di masa pandemi ini, membuat Gladys merasa sedih karena ia tidak dapat bertemu
dengan teman-temannya serta bebas untuk keluar rumah.
Gladys: Huh kenapa covid tidak habis habis sih, Aku kan jadi gak bisa keluar rumah dan bermain
Gladys pun hanya bisa diam dan mengeluarkan kekesalannya itu. Namun, suatu ketika Gladys
mendapat sebuah kabar dari kedua orang tuanya yg membuat ia merasa takut. Ayah dan ibu Gladys
pun memanggil adis untuk membicarakan hal penting
Gladys pun menghampiri kedua orang tuanya yang tengah duduk di ruang tamu.
Ayah (Uke) : Ada yang ingin ayah dan Ibu sampaikan kepada kamu, rekan kerja ayah terkena covid
yang mengharuskan teman sekantor ayah dan ayah sendiri harus menjalani rapid test
Gladys : Lalu apakah Aku dan Ibu harus menjalani rapid test juga?
Mereka sekelaurga pun bersama- sama pergi ke rumah sakit untuk Rapid Test
Ayah (Uke) : selamat pagi dok kami, ingin rapid test, apakah bisa?
Setelah itu mereka pun menjalani rapid test. Selang beberapa menit kemudian, dokter pun
memanggil ayah dan ibu gladys untuk memberitahu mengenai hasil test mereka.
Dokter : bapak, ibu dari hasil test tadi, kami mendapat hasil bahwa bapak, ibu beserta anak bapak
Positif covid 19, Sebab itu kami mengharuskan bapak dan sekaluarga untuk mengisolasi
mandiri di rumah bapak sampai 2 minggu ke depan, setelah itu kami akan melakukan
Mereka pun kembali kerumah untuk isolasi. Namun terlihat Gladys yang tengah sedih dalam
meratapi nasibnya saat ini. Sembari mengeluh pada Tuhan
Gladys terus mengeluh dan mengulurkan segala keluh kesahnya pada Tuhan. Hari demi hari adis
mencoba untuk berdoa dan berkomunikasi dengan Tuhan agar kelurganya cepat pulih.
Gladyspun melihat dari jendela rumahnya, terlihat 2 orang tetangganya yang tengah mengosipi
kelurga mereka.
Tetangga 1 (Heavenly) : Lihat keluarga mereka, mereka kena covid, sebaiknya kita menjauhi mereka,
Tetangga 2 (Junior) : Iya, daripada nanti malah kita yang ketularan covid dari mereka.
Gladys pun yang mendengar obrolan tetangganya itu merasa sedih, dan kecewa pada Tuhan,
karna keadaan nya
Gladys: Ya Tuhan.. Kenapa harus seperti ini, padahal saya sudah berdoa meminta kesembuhan,
Gladys pun terus mengeluh pada tuhan dan keadaan nya. Beberapa hari kemudian, Teman Gladys
menelfon Gladys untuk mengajaknya ke gereja
Teman Gladys (Eci) : hallo gladys mengapa kamu tidak bermain bersama kami dan pergi ke gereja lagi?
Gladys : Maaf eci, saya tidak mengabari kamu, saya terkena covid, jadi untuk sementara waktu saya
Eci : Aduh maaf Gladys saya tidak tahu kalau kamu terkena covid, semoga Kamu cepat sembuh,
Gladys : Halah percuma saja, saya sudah berdoa namun tuhan tidak menjawab doa saya
Eci: hey jangan seperti itu, kamu tau tidak? Tuhan pasti memiliki rencana Nya sendiri. Bisa saja
Tuhan memberimu cobaan seperti ini agar Tuhan tau di saat kamu merasa kesulitan
Apakah kamu masih mengandalkan dan percaya pada Tuhan atau tidak
Gladys: benar juga katamu harusnya aku tidak mengeluh seperti ini, aku merasa sanggat bersalah
pada tuhan.
Eci: sekarang berdoalah pada tuhan meminta maaf serta mengakui kesalahan mu. Ingatlah tuhan
Gladys (berdoa) : Tuhan maafkan saya, saya merasa bersalah atas segala sikap saya padamu.
hanya mementingkan diri saya sendiri tanpa menyadari akan kelakuan saya
salah
Kini gladys sangat menyesali perbuatan yg ia buat, Ia mulai berubah dan tidak lagi mengeluh
melainkan turut mengurus kedua orang tuanya. Hari pun berlalu kini ayah dan ibu serta gladys
melakukan tes untuk kedua kalinya. Dan Puji Tuhan berkat Doa serta penyesalan Gladys mereka
dinyatakan sembuh dan tidak terinfeksi covid lagi.
Selesai