Kurikulum Merdeka
SENI TEATER
Fase B - Kelas IV
Disusun Oleh:
Fikri Nur Arif, S.Pd.
TAHUN 2023/2024
MODUL AJAR SENI MUSIK
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Fikri Nur Arif, S.Pd.
Nama Sekolah : SD Negeri 2 Citemu
Tahun Penyusunan : 2023
Modul Ajar : Seni Teater
Fase/Kelas : B/IV
Alokasi Waktu : 12 JP x 35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik mampu mengenal karakter manusia, hewan, dan tumbuhan
F. Model Pembelajaran
1. Tatap Muka
Capaian Pembelajaran :
a. Elemen mengalami
peserta didik mampu memproses observasi dan konsentrasi dengan cara melihat
dan mencatat kebiasaan diri sendiri dan orang lain, serta melakukan latihan olah
tubuh dan vokal, sehingga peserta didik mampu mengenal fungsi gerak tubuh,
ekspresi wajah dan suara. Tingkat selanjutnya adalah memahami irama dalam
membaca dialog pada sebuah cerita sesuai karakter.
b. Elemen Menciptakan
peserta didik mampu menciptakan imajinasi adalah proses memainkan dan
menirukan tokoh, dan menceritakan ulang kejadian/cerita yang diamati. Selain
itu, dalam menciptakan imajinasi perlu dirancang pertunjukan dengan secara
langsung terlibat dalam sebuah pertunjukan, dilakukan dengan bimbingan.
c. Elemen Merefleksi
Peserta didik mampu merefleksi dilakukan dalam penggalian ingatan emosi
sesuai suasana hati tokoh yang diperankan dengan mengambil peristiwa serupa
pada ingatan masa lalu pemeran. Selain itu, proses refleksi dilakukan melalui
apresiasi karya seni dengan menggali kelebihan dan kekurangan hasil karya
sendiri.
d. Berpikit artistic
Peserta didik mampu Bermain dengan tata artistik panggung dilakukan dalam
proses bertahap secara mandiri, termasuk di dalamnya dapat menggunakan
properti sesuai dengan fungsi tokoh yang diembannya. Proses kerja ansambel
dilakukan dengan melatih inisiatif dalam merancang permainan atau cerita
bersama (kooperatif).
B. Pemahaman Bermakna
1. Dengan melakukan berbagai kegiatan pada pembelajaran ini, peserta didik
mampu memahami dengan baik mengembangkan kemampuan bicara, membantu
dalam proses sosial, mengeksplorasi situasi dan emosi, berpikir kritis, serta
berperan aktif dalam kehidupan nyata.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Kira-kira dialog siapakah ini?
2. Profesi atau pekerjaan apa yang pernah kamu lihat?
3. Bagaimana kamu berinteraksi dengan penjual di kantin sekolah?
4. Bagaimana mimik ayah, ibu, kakak, adik, kakek, dan nenek? Apakah mereka
mempunyai mimik yang sama?
5. Ayo Meniru Gambar?
D. Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti Media Ajar guru Indonesia
dari SCI MEDIA, menyiapkan lembar kerja peserta didik, dsb.
2. Guru mempersiapkan alat, bahan, dan media pembelajaran yang diperlukan
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama 1x (2 JP x 35 menit)
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 10 menit
1. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan doa. Guru
menunjuk salah seorang peserta didik secara acak untuk
memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-
masing.
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
2. Setelah selesai berdoa, Mintalah siswa membentuk formasi
melingkar dan mempunyai ruang gerak yang leluasa, Sahabat
Guru bisa memandu siswa melakukan gerakan seperti senam.
3. Setelah itu, pandulah siswa mengucapkan huruf vokal: a, i, u, e,
dan o.
4. Mintalah siswa secara bergiliran mengucapkan satu kata dengan
intonasi yang ditirukan oleh teman-temannya yang lain.
Kegiatan Inti 50 menit
Setelah melakukan kegiatan pembukaan, Sahabat Guru bisa melakukan
kegiatan inti sebagai berikut.
1. Pastikanlah siswa masih ada dalam formasi melingkar.
2. Berikan contoh beberapa dialog kepada siswa, misalnya:
Penutup 20
1. Setelah semua kelompok mendapat giliran tampil, bentuklah formasi menit
melingkar, lalu duduklah di tengah-tengah siswa.
2. Berilah peserta didik kesempatan untuk menyampaikan perasaan
mereka setelah melakukan pementasan melalui Lembar Kerja Siswa
Kegiatan 5. Kemudian, lakukan hal-hal sebagai berikut.
1) Berilah kesempatan kepada semua siswa untuk mengemukakan
pendapatnya secara santun. Berikut ini adalah contoh pertanyaan
untuk membantu siswa memberi pendapat kepada temannya:
Bagaimana pendapatmu tentang pertunjukan kelompok lain?
Apakah mereka sudah kompak dalam bermain peran?
Apa semua kelompok tampak percaya diri?
2) Terakhir, ajukanlah beberapa pertanyaan refleksi berikut ini
kepada siswa
Apa hal menarik yang kamu rasakan saat berada di
panggung?
Apa kamu merasa canggung saat berada di panggung?
Apa kamu bisa berdialog dengan lancar saat berada di
panggung?
Adakah kesulitan saat memerankan karakter di panggung?
Jika ada, apa kesulitanmu dan mengapa itu terjadi?
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menyanyikan lagu,
Nasional/Daerah dilanjutkan dengan doa, mengucapkan salam.
F. Asesmen/ Penilian
No Jenis Asesmen Bentuk Asesmen
Pertanyaan pemantik tersebut di atas.
1. Diagnostik
Tanya jawab sebagai tindak lanjut.
2. Formatif Observasi, Performa, dan Ulangan Harian
3. Sumatif Tertulis (Essay)
H. Refleksi Guru
Peserta didik dapat bermain peran berdasarkan cerita kehidupan seharihari dengan
melakukan lima kegiatan pada Unit 2 ini, yaitu: (1) menebak dialog dan gerak tubuh,
(2) menebak dan memerankan gambar, (3) menulis dialog pada gambar cerita dan
memperagakannya, (4) membuat topeng dan memilih kostum, serta (5)
mementaskan cerita kehidupan sehari-hari. Apakah peserta didik sudah bisa bermain
peran dari cerita kehidupan sehari-hari? Berilah tanda centang () untuk mengetahui
keterampilan peserta didik.
III. LAMPIRAN
Lampiran 1. Penilaian
A. PENILAIAN DIAGNOSTIK
1. Diagnostik Non Kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali
hal-hal meliputi kesejahteraan psikologi peserta didik, sosial emosi, aktivitas
peserta didik selama belajar di rumah, kondisi keluarga dan pergaulan peserta
didik, gaya belajar, karakter, dan minat siswa.
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apa kabar hari ini?
2. Apakah ada yang sakit hari ini?
3. Apakah kalian dalam keadaan sehat?
4. Apakah anak-anak merasa bersemangat hari ini?
5. Apakah anak-anak sudah makan?
6. Apakah tadi malam sudah belajar?
2. Diagnostik Kognitif
No Pertanyaan
1. Kira-kira dialog siapakh ini?
2. Profesi atau pekerjaan apa yang pernah kamu lihat?
3. Bagaimana kamu berinteraksi dengan penjual di kantin sekolah?
Bagaimana mimik ayah, ibu, kakak, adik, kakek, dan nenek? Apakah
4.
mereka mempunyai mimik yang sama?
5. Ayo Meniru Gambar?
B. PENILAIAN FORMATIF
1. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian sikap pada unit ini meliputi empat hal, yaitu:
1. Siswa mengucapkan kalimat syukur guna mensyukuri anugerah kemampuan
bergerak, berekspresi, dan bersuara dari Tuhan Yang Mahakuasa.
2. Siswa bersedia melakukan tugas dan peran yang diberikan kelompok di
sekolah untuk melakukan kegiatan bersama-sama sebagai bentuk perilaku
gotong royong. Pada unit ini, siswa bergotong royong membawa mainan
yangdigunakan sebagai properti pementasan.
3. Siswa mendengarkan pendapat temannya, baik yang sama maupun berbeda
dengan pendapatnya. Siswa juga memberi pendapat dengan santun. Hal itu
merupakan cara menghargai perbedaan. Pada unit ini, siswa menghargai
perbedaan pendapat dengan menyimak pendapat temannya. Siswa juga
mengapresiasi gerak, ekspresi, dan vokal temannya dengan santun.
4. Siswa mengenali berbagai emosi diri yang dialami dan menggambarkan
situasi emosi tersebut dengan kata-kata sebagai bentuk kemandiriannya.
Pada unit ini, siswa mengenali berbagai macam ekspresi yang pernah
dialami dan dilihatnya
C. PENILAIAN SUMATIF
Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan
proses pembelajaran. Hasil asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta
mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang dituju.
Lampiran 4. Glosarium
No Istilah Arti
1. adegan bagian dari babak dalam lakon yang
menggambarkan satu suasana dari beberapa
suasana dalam babak
2. dialog percakapan dalam sandiwara
3. ekspresi ungkapan jiwa aktor dalam pertunjukan yang
No Istilah Arti
dapat ditunjukkan melalui gerak, mimik (raut
wajah), dan suara
4. karakter perwatakan tokoh yang mencerminkan ciri-ciri
fsik, sosial, dan psikologis
5. mimesis tiruan yang dilakukan oleh seniman berdasarkan
kenyataan, baik yang telah dialaminya sendiri
maupun yang dialami orang lain (aktor, pelukis,
penari, dan lainnya) melalui proses imajinasi dan
penghayatan
Hudha, Rifqi Risnadyatul, Riyadhus Shalihin. (2021). Buku Panduan Guru Seni Teater. Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.