Puti Reno
P
erubahan zaman mengubah paradigma
tentang cagar budaya itu sendiri sebagai gevangenen levend verbrandden, toen een schoolgebouw dat
cuilan masa lalu yang tua, kuno, berdebu, als gevangenis werd gebruikt, in brand wered gestoken. Beide
rapuh dan tidak ada artinya bagi masa depan. plaatsen liggen nabij Pajakumbuh, ten oosten van Bukittinggi.”
Ketakutan terhadap para generasi yang demi- ***
kianlah yang seharusnya dapat membuka mata hati LaporanharianAlgemeen Handelsblad(Amsterdam)edisi
kita dalam melihat sisi terang dari cagar budaya itu. 30 Mei 1958 tentang terjadinya pembunuhan massal terhadap
Salah satu cara untuk dapat menjadikan cagar ratusan orang di Luhak 50 Koto, yang terkait dengan gerakan
budaya agar memiliki eksistensi di dunia pen- Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
didikan adalah dengan memanfaatkan cagar bu- KUNJNGAN Murid SLTA dari Pasaman ke Situs Menhir Sungai Talang, Kabupaten Lima Puluh Kota. Seperti dapat disimak dalam kutipan berita di atas (lihat
daya tersebut sebagai media pembelajaran yang juga: Leeuwarder courant: hoofdblad van Friesland
menarik. Dalam Undang-Undang Republik Indone- terbesit ketika melihat cagar budaya memanglah menarik mendengarkannya di ruang kelas yang (Leeuwarden) edisi 30 Mei 1958), pembunuhan itu terjadi di
sia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, tidak seindah dari cerita sejarah yang mereka sejuk saja ketimbang berpanas-panasan di bawah Situjuah: 148 orang tahanan yang dikatakan milik pihak PPRI
dijelaskan bahwa cagar budaya dapat dimanfaatkan dengarkan, namun inilah yang menjadi dasar untuk terik panas matahari, hanya untuk melihat tuanya sendiri dibunuh secara bersama dengan ledakan dinamit.
untuk pendidikan. Inilah yang menjadi momentum dapat terus memahami cagar budaya sebagai unsur sebongkah batu cagar budaya yang terhampar di Sementara di Suliki, sebanyak 250 orang tahanan lainnya
bagaimana mencurahkan ide-ide kreatif guna yang diwariskan dari masa lalu. Pemikiran generasi tengah semak belukarnya modernitas saat ini. dibakar hidup-hidup dalam sebuah sekolah yang digunakan
membangkitkan daya tarik pelajar untuk tidak muda terhadap cagar budaya memungkinkan Kemajuan zaman tidak dapat dihentikan dan sebagai penjara. Itu adalah sebuah kekejaman (wreedheden)
hanya memahami cagar budaya dari ruang kelas memunculkan kritikan. Namun, kelak memuncul- akan terus meninggalkan semakin jauh warisan yang di luar peri kemanusiaan, ulas hari De Telegraaf
saja, namun jauh lebih luas dari kan sebuah solusi yang menjadi misi mereka nanti budaya masa lalu. Memberikan nilai-nilai cagar (Amsterdam) edisi 31 Mei 1958.
itu. di masa depan dalam melestarikan cagar budaya budaya yang disandingkan dengan kehidupan Pemerintah Pusat (lewat siaran pers Menteri Penerangan)
Mengunjungi dan memunculkan eksistensinya. serba modern saat ini, sesungguhnya sangatlah menyatakan bahwa kerusuhan yang membunuh ratusan or-
situs-situs cagar bu- Cagar budaya sangatlah banyak dan beragam, menarik. Memberikan pembelajaran tentang cagar ang itu dilakukan oleh tentara pemberontak. Akan tetapi,
daya yang ada di dan banyak pula hal yang dapat kita pelajari darinya. budaya dengan contoh perkembangan yang mun- seperti biasa terjadi dalam perang, pihak-pihak yang
daerahnya dapat Cagar budaya meliputi warisan kebendaan, baik cul dari masa lalu, seharusnya bukanlah sebuah bertentangan saling menyalahkan. Pada masa itu, antara
memunculkan rasa berupa benda, bangunan, struktur dan kawasan candaan lagi di dalam ruang kelas. Misalnya dengan pengikut komunis (seperti Barisan Pemuda Rakyat) dan
peduli dan cinta ter- cagar budaya yang ada di darat dan/atau di air. memberikan sebuah contoh sederhana kehidu- kalanganIslamsalingmembunuh.Yangjelas,masihtersimpan
hadap cagar budaya Semua itu, merupakan bagian dari cagar budaya pan masa lalu di masa berburu yang memotong kuat dalam ingatan orang Minangkabau betapa kejamnya
itu sendiri, karena yang harus dilestarikan keberadaannya karena daging dengan sebuah batu tajam, namun pada tantara pusek. Tapi tak jarang pula pengikut PRRI melakukan
akan memperlihatkan memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu penge- saat ini sudah menggunakan pisau tajam untuk kekejaman terhadap orang-orang yang dituduh dan dicurigai
suatu wujud nyata tentang tahuan, agama, pendidikan dan/atau kebudayaan memotong. Seharusnya bukanlah sebuah cemoohan menjadi mata-mata tentara Sukarno.
hasil peradaban leluhur mereka yang harus dijaga melalui proses penetapan. Tidaklah bisa kita terhadapketertinggalanperadabandimasaitu,apalagi Mungkin masih ada generasi zaman itu yang hidup
dan dilesarikan. Hal ini harus seiring dengan pub- membayangkan suatu bentuk peristiwa masa lalu jika mereka tau seperti apa sebuah batu tajam yang sekarang dan masih mengingat pembunuhan massal yang
likasi cagar budaya itu sendiri, suatu konsep pe- tanpa unsur benda yang menyertainya. Tidak dimaksud. sadis yang terjadi 59 tahun lalu itu. Berceritalah! Cari kuburan
mikiran untuk memahami arti penting cagar budaya menarik pulalah jika memahaminya nilai pen- Generasi muda para pelajar Indonesia tidak bisa massal para korban pembunuhan sadis itu! Catatlah oleh para
yang menarik dengan disertai dengan perjalanan tingnya itu tanpa melihat wujud dari benda itu hanya diam dan mendengarkan cerita si kulit keriput sejarawan dan wartawan agar bagian-bagian sejarah kita yang
wisata yang tidak membosankan. sendiri. yang sebentar lagi menemui ajalnya. Sudah seharsnya masih terkelimbun dapat disingkap.
Dengan melihat wujud fisik dari cagar budaya Sebuah imajinasi tentang kejadian masa lalu kita tahu dan pernah berada di samping benda tua itu Suryadi – Leiden University, Belanda.
itu sendiri akan memberikan kesan yang tidak akan lebih tervisualisasikan dengan melihat walau untuk di kemudian hari dapat menjadi pembelajaran
mudah untuk dilupakan. Sebuah pemikiran yang hanya sebagian dari unsur peninggalan itu. Lebih bagi generasi selanjutnya. (*)