Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/369975095

Klasifikasi Gerak Robot Humanoid Berbasis Gelombang Otak Manusia

Conference Paper · May 2022

CITATIONS READS

0 18

3 authors, including:

Muh. Abri Yansyah Muh Anshar


Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS 30 PUBLICATIONS 61 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Evolving Robot Empathy through the Generation of Artificial Pain in an Adaptive Self-Awareness Framework for Human-Robot Collaborative Tasks View project

Extraoral Mobile Guided Channel E-MAGiC UH View project

All content following this page was uploaded by Muh Anshar on 13 April 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Seminar Nasional Elektroteknik dan Teknologi Informasi 2022

Klasifikasi Gerak Robot Humanoid Berbasis


Gelombang Otak Manusia
Muh. Abri Yansyah Muh. Anshar A. Ejah Umraeni Salam
Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Elektro,
Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin
Centre for Social-Cognitive Robotics Centre for Social-Cognitive Robotics Control Systems and Instrumentation
and Advanced Artificial Intelligence and Advanced Artificial Intelligence studies
Studies Studies Makassar, Sulawesi Selatan
Makassar, Sulawesi Selatan Makassar, Sulawesi Selatan ejah@unhas.ac.id
muhabriyansyah@mail.com asnhar@ft.unhas.ac.id

Abstrak— Perkembangan pesat teknologi merupakan motor yang memungkin untuk mendapatkan kondisi setimbang
penggerak majunya industri teknologi robotika. Saat ini robot saat bergerak [2]. Proses imitasi kendali secara ekternal
mampu melakukan proses meniru pergerakkan makhluk merupakan proses meniru gerakan yang mana dipengaruhi
hidup terutama manusia. Manusia mampu menggerakkan dari kondisi sekitarnya. Pada kendali ini dipengaruhi berupa
tangannya dengan menggerakkan otak mereka untuk
memberikan sentuhan, bersuara, dan gerak. Salah satu
menggerakkan tangannya. Saat otak bekerja terdapat
tegangan listrik yang kecil berosilasi yang disebut sebagai imitasi kendali secara eksternal adalah melihat dan
gelombang otak. Gelombang otak manusia dapat diketahui mengikuti pergerakan objek yang ada di depannya dengan
dengan perangkat Electroencephalograph (EEG) yang bantuan kamera yang dimana mampu meningkatkan
diletakkan di kepala. Penelitian ini akan interaksi robot dan manusia menjadi lebih mudah digunakan
mengimplementasikan teknologi EEG dalam teknologi dari pengendalian lainnya [3]. Karena metode meniru ini
NeuroSky MindWave untuk mengendalikan gerak robot, berdasarkan lingkungan sekitarnya, salah satu faktor yang
seperti robot humanoid. Saat manusia berpikir, sensor membuat kinerja menurun saat bekerja yaitu tingkat
merekam nilai EEG pengguna. Lalu data tersebut dikirim ke pencahayaan ruangan. Karena hal tersebut
mikrokontroller untuk diolah menjadi perintah gera pada
menjadikaninteraksi robot dan manusia menjadi tidak
motor servo Dynamixel yang ada pada Robot. Hasil gerakan
motor membentuk gerakan pada robot humanoid. Gelombang terkordinasi [4]. Hal tersebut dapat mengurangi pengalaman
otak yang ditangkap oleh EEG dari Neurosky akan dipecah 10 dalam berinteraksi dengan robot. Saat ini manusia dapat
parameter yaitu Delta, Theta, Low Alpha, High Alpha, Low berinteraksi dengan robot tanpa melakukan gerakan tapi
Beta, High Beta, Low Gamma, Mid Gamma, Attention, dan dengan media berpikir. Dengan media berpikir, mampu
Meditation. Dari parameter yang ada diklasifikasikan menjadi meningkatkan pengalaman interaksi manusia dan robot
empat bagian yaitu ke depan, ke belakang, kanan, dan kiri. menjadi lebih bersahabat.
Dengan menguji performa pada sistem robot humanoid Otak adalah organ yang sangat rumit. Itu karena dapat
dengan pengendalian gelombang otak manusia yang dimana mengendalikan kecerdasan, indera tubuh, gerakan tubuh,
terdiri dari pengujian satu gerakan berulang dan kombinasi
dan perilaku. Otak merupakan sebuah kumpulan dari
dua gerakan. Data Set di setiap parameter didapatkan dari
rentang dominan yang sering muncul dari subjek secara acak. beberapa bagian yang bekerja saling berkordinasi yang
Hasil yang didapatkan dalam pengujian gerak satu arah berfungsi secara khusus dan tertentu. Semua aktivitas di
secara berulang dengan akurasi 60 – 100%. Adapun dengan otak menimbulkan kejutan listrik yang sangat kecil. Kejutan
kombinasi dua gerakkan yang didapatkan akurasi 40 – 90%. listrik yang kecil disebut sebagai gelombang otak.
Akurasi yang didapatkan sangat bervariasi dikarenakan Gelombang otak adalah tegangan listrik yang berosilasi di
konsistensi subjek saat mengintuisi gerak robot dapat otak yang hanya berukuran seperjuta volt [5]. Gelombang
meningkatkan akurasi dalam mengklasifikasikan gerak yang otak manusia terdiri dari berbagai macam gelombang yang
dilakukan pada robot humanoid. terdiri dari gelombang Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan
Theta. Gelombang tersebut dapat diketahui dengan
Kata Kunci—Robot Humanoid, Neursky Mindwave, EEG
perangkat Electroencephalograph (EEG) [6]. Perangkat
I. PENDAHULUAN EEG diletakkan di kepala manusia untuk menangkap
aktivitas otak, dengan antar muka menggunakan sistem
Perkembangan pesat teknologi merupakan motor
Brain Computer Interface (BCI) [7].
penggerak majunya industri teknologi robotika. Perubahan
Teknologi BCI dengan EEG mampu menjadi
ini berimbas pada mekanisme kendali yang digunakan pada
mekanisme pengendali pada gerak robot. Penelitian ini akan
Robot. Mekanisme kendali gerak pada robot sebagian besar
mengimplementasikan teknologi BCI dan EEG dalam
merupakan proses meniru atau imitasi dari pergerakan
teknologi NeuroSky MindWave untuk melakukan interaksi
makhluk hidup terutama pergerakan manusia. Proses meniru
Robot Humanoid melalui Gelombang Otak Manusia.
dapat dilakukan dengan kendali internal dan kendali
eksternal. Proses meniru secara internal sering disebut juga II. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai imitasi diri yang dimana dilakukan untuk diri sendiri
atau dilakukan oleh orang lain untuk seseorang [1]. Pada A. Electroencephalograph (EEG)
proses meniru terhadap diri sendiri, seperti hewan atau robot Otak manusia memiliki fungsi yang sangat besar
yang dimana motoric penggerak searah memiliki sensor terhadap kegiatan manusia itu sendiri. Pada otak manusia

©SNETI 2022 168


terjadi perubahan kimiawi yang sangat cepat melalui indera (penciuman, penglihatan, dan pendengaran),
rangsangan terjadi pada panca inderanya. Perubahan kesadaran, pemrosesan mental, dan persepsi [5].
kimiawi tersebut memicu efek listrik pada tubuh manusia.
Untuk mengukur segala aktivitas dari otak manusia Yang
dimana adanya pengaruh kimiawi di kepala manusia yang
sangat cepat diperlukan perekam yang disebut
Electroencephalograph (EEG) [8]. Bentuk rekaman hasil
dari EEG dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Contoh hasil rekaman EEG


Gambar 2. Jenis - Jenis Gelombang Otak Manusia
B. Gelombang Otak
Gelombang otak adalah tegangan elektrik yang C. NeuroSky MindWave
berosialasi di otak yang hanya berukur per jutaan volt. Neurosky Mindwave merupakan salah satu perangkat
Berbagai area pada otak tidak memancarkan frekuensi EEG yang ada di pasaran dengan antar muka otak ke
gelombang otak yang sama secara bersamaan. Sebuah sinyal komputer atau Brain – Computer Interface (BCI). MindWave
EEG antara elektroda diletakkan pada kulit kepala memiliki melaporkan pengguna dapat melihat kondisi mental dengan
banyak gelombang dengan karakteristik berbeda. Jumlah melihat perhatian atau Attention dan meditasi atau
data yang besar diterima pada satu rekaman EEG membuat Meditation yang berdasarkan algoritma eSenseTM yang
penafsiran yang sulit. Pola gelombang otak begitu unik telah mereka patenkan. Pada algoritma tersebut dapat
untuk setiap individu [5]. menampilkan frekuensi beberapa gelombang otak.
Berdasarkan Gambar 2 merupakana jenis gelombang, MindWave dapat digunakan untuk memainkan video gim,
gelombang otak dibagi menjadi 5 jenis gelombang, yaitu: penelitian, atau beberapa pengaplikasian untuk
• Delta meningkatkan pengalaman pengguna. Gambar merupakan
NeuroSky MindWave yang akan digunakan [7].
Gelombang Delta mencerminkan aktivitas frekuensi
rendah pada 0.5 – 4 Hz. Gelombang ini sangat sering
ditemukan pada bayi baru lahir, anak – anak, dan
berhubungan dengan tingkat relaksasi dan restorative,
tidur nyenyak [5].
• Theta
Gelombang Theta berkisar pada frekuensi 4 – 7 Hz.
Gelombang Theta memiliki keuntungan untuk
meningkatkan intuisi dan kreaktifikas kita, serta
membuat kita lebih natural. Theta juga terlibat dalam
tidur yang restoratif [5].
Gambar 2. NeuroSky MindWave
• Alpha
Gelombang Alpha pada perekaman EEG terekam pada D. Penelitian Terkait
rentang 7 – 13 Hz. Gelombang ini mudah ditemukan bila 1) “Smart Depth of Anesthesia Monitoring with EEG
melamun, istirahat, dan sedang rileks [5]. Sensors and Agent-based Technology”, Chrystinne O.
• Beta Fernandes, Carlos J. P. de Lucena, Daniel de S. e Silva
Pada umumnya, gelombang osilasi pada tegangan rendah (2017)
pada rentang 13 – 30 Hz. Pada gelombang beta kondisi Penelitian ini membahas tentang penggunaan perangkat
optimal membantu lebih focus, mengingat, dan EEG dalam memantau pasien secara online. Tujuan dari
memecahkan masalah [5]. penelitian ini yaitu menciptakan sistem Smart Depth of
• Gamma Anesthesia Monitoring yang dimana mampu meningkatkan
Gelombang Gamma adalah gelombang dengan osilasi pemantauan secara masif dengan konsep Internet of Thing
(IoT). Selain itu mampu mengukur tingkat aktifitas pasien
yang cepat dan biasa ditemukan pada kondisi sadar pada
secara personal. EEG dari per invidu pasien akan dikirim ke
rentang 25 Hz ke atas. Pada kondisi optimal gelombang database untuk ditampilkan ke aplikasi guna memantau
gamma membantu dalam perhatian, fokus, memperkuat pasien secara real time. Adapun 10 parameter yang

©SNETI 2022 169


digunakan yaitu Attention, Meditation, Delta, Theta, Low Pada Gambar 4, penelitian ini menggunakan Perangkat
Alpha, High Alpha, Low Beta, High Beta, Low Gamma, dan keras atau hardware terdiri dari sensor EEG MindWave,
Mid Gamma [9]. dongle receiver MindWave, Arduino Mega 2560, IC
Perbedaan dari artikel ini dengan penelitian yang akan 74LS241, IC TXB0108, dan Robot Humanoid. Sensor EEG
saya lakukan adalah pada artikel ini membangun sebuah Mindwave berfungsi untuk mengukur gelombang otak pada
sistem pemantauan pengguna perangkat EEG berbasis Iot. kepala manusia. Data tersebut dikirimkan menuju ke dongle
Sedangkan pada penelitian yang saya lakukan adalah receiver yang telah dimodifikasi sebagai penerima secara
pengendalian dengan menggunakan perangkat EEG yang nirkabel. Setelah data diterima, data tersebut melalui IC
dimana robot akan bergerak berdasarkan paremeter dari TXB0108 guna diubah tegangan dari 3.3 V menuju 5 V
perangkat EEG. yang akan dibawah ke pin serial Arduino Mega2560.
Setelah data masuk ke Arduino Mega 2560, selanjutnya data
2) Controlled wheelchair based on brain computer tersebut diolah menjadi perintah gerak berupa posisi pada
interface using Neurosky Mindwave Mobile 2”, K. motor servo yang ada pada robot humanoid. Untuk
Permana, S. K. Wijaya, P. Prajitno (2019) mengirim perintah dari Arduino ke Motor yang ada pada
Penelitian ini membahas peggunaan EEG dengan robot humanoid digunakan IC 74LS241 sebagai antarmuka
antarmuka berbasis BCI untuk mengendalikan kursi roda. komunikasi dengan robot humanoid. IC tersebut befungsi
Tujuan dari penelitian ini yaitu pengguna dapat sebagai pemilah data apakah data tersebut dialamatkan
mengendalikan kursi roda secara otomatis dengan sebagai data dari Transmitter atau data dari Receiver.
menggunakan otak pengguna. Sinyal yang terekam dari Setelah melalui IC 74LS241, Robot humanoid yang terdiri
perangkat EEG akan diklasifikasikan menjadi 3 parameter dari beberapa motor Dynamixel akan bergerak berdasarkan
dengan bantuan antarmuka BCI menggunakan MATLAB. posisi yang diterima dari Arduino Mega 2560. Posisi dari
Dari parameter tersebut digunakan untuk membandingkan kumpulan motor tersebut membentuk sebuah gerakan
sebagai isyarat untuk aktuasi yang diinginkan pengguna manusia pada robot humanoid seperti pada Gambar 6.
terhadap kursiroda [10].
Perbedaan artikel ini dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah pada artikel ini pengguna perangkat EEG
menggunakan 3 parameter untuk mengendalikan kursi roda.
Sedangkan pada penelitan yang dilakukan yaitu perangkat
EEG digunakan untuk mengendalikan robot Humanoid
dengan menggunakan 10 parameter dengan klasifikasi
geraknya menggunakan Arduino IDE.
III. METODOLOGI
A. Rancangan Umum
Awalnya, Manusia memikirkan gerakan apa yang
dinginkan. Dari pikiran manusia tersebut memicu terjadi Gambar 5. Robot Humanoid Dynamixel AX 12+
gelombang otak yang mana sensor EEG MindWave akan
mendeteksi melalui sensor TGAM. Dari sensor tersebut, C. Rancangan Perangkat Lunak(Software)
gelombang otak ditransformasikan menjadi isyarat yang
Pada Gambar 6, perancangan Software, variable yang
dibagi menjadi beberapa parameter, lalu akan dibawa ke
pengirim untuk dikirimkan ke penerima. Dari isyarat yang menyangkut pada sistem robot diinisiasikan dan seluruh
diterima penerima akan diolah oleh mikrokontroller untuk parameter yang menyangkut EEG disatukan dalam sebuah
menginterpresikan perintah yang ada ke motor servo. Hasil matriks. Saat sistem aktif, sensor Mindwave diperiksa untuk
dari perintah tersebut membentuk gerakan pada robot mengetahui sensor telah terhubung guna mengendalikan
humanoid. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3 menunjukkan robot. Pada bagian dynamixel dilakukan pemeriksaan saat
Block diagram sistem secara umum dijalankan guna mengetahui apakah motor mengalami gagal
fungsi atau tidak. Setelah sensor dan motorik diperiksa dan
berhasil, maka Mindwave dapat digunakan pengguna dalam
mengendalikan robot humanoid. Saat terhubung sensor
mengirimkan data ke mikroporsesor yang dimana terbagi
Gambar 3. Block Diagram Sistem Secara Umum
jadi 10 parameter. Parameter tersebut adalah Delta, Theta,
Low Alpha, High Alpha, Low Beta, High Beta, Low Gamma,
Mid Gamma, Attention, dan Meditaion. Dari sepuluh
B. Rancangan Perangkat Keras (Hardware) parameter tersebut akan menjadi perintah berdasarkan
klasifikasi parameter yang telah dibuat. Saat data masuk dari
Mindwave nilai tersebut akan diklasifikasikan menjadi
perintah gerak. Nilai - nilai parameter akan dibandingkan
tiap parameter setiap klasifikasi apakah nilai tersebut masuk
dalam rentang klasifikasi tersebut atau tidak. Bila nilai
masuk dalam rentang parameter klasifikasi maka diberi poin
1, namun jika tidak maka diberi poin 0. Setalah
Gambar 4. Block Diagram Perangkat Keras (Hardware) dibandingkan, Nilai dari tiap klasifikasinya akan

©SNETI 2022 170


dibandingkan manakah total poin tertinggi dan memenuhi dari 7 maka robot akan tetap diam. Pada Gambar
batas nilai 7 untuk menggerakkan robot. Namun, jika menunjukkan alur kerja Software kendali robot dengan
klasifikasi yang tertinggi tidak sama dengan atau kurang gelombang otak manusia.

Gambar 6. Diagram Alir Perancangan Perangkat Lunak (Software)

D. Rancangan Pengujian saat subjek membayangkan robot menggerakkan tangannya.


Pengambilan data training memerlukan waktu 2 menit 45
1) Pengujian Satu Gerakan
detik dengan jeda 5 menit yang dilakukan sebanyak dua kali
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
setiap klasifikasi gerakkan. Hal ini dilakukan untuk
pengguna dapat menggerakkan robot secara beruntun
menghindari kondisi subjek dari kelelahan dan rasa bosan.
dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pengujian ini
Pengumpulan data dari subjek dilakukan untuk mengetahui
dilakukan dengan dua tipe pengguna yang terdiri dari tiga
rentang nilai yang sering muncul dari subjek, hasil yang
pengguna dengan data rekam data yang telah terlatih dan
didapatkan yaitu jumlah rentang nilai dominan pada grafik
tiga pengguna acak tanpa ada rekam data terlatih. Pengujian sebagai data set per parameter klasifikasi gerakkan yang
ini memiliki batas tiap gerakkan yang dilakukan secara mana contoh pada Gambar 7 sebagai parameter Theta untuk
berulang dengan rentang tiga menit setiap perulangannya.
klasifikasi gerak ke depan.
Banyaknya gerakan sama yang dilakukan berulang adalah
sebanyak lima kali

2) Pengujian Kombinasi Dua Gerakan


Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
pengguna dapat menggerakkan robot dengan kombinasi dua
gerakkan berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan dua tipe
pengguna yang terdiri dari tiga pengguna dengan data rekam
data yang telah terlatih dan tiga pengguna acak tanpa ada
rekam data terlatih. Pengujian ini dilakukan berdasarkan
perintah pengguna apakah gerakan yang robot lakukan telah
sama apa yang diinginkan oleh pengguna. Total gerakkan
yang dapat dilakukan adalah sebanyak sepuluh gerakan.

Gambar 7. Rentang Nilai Paramter Theta ke depan


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari contoh parameter pada gambar menghasilkan data set
A. Penentuan Data Set Parameter per Klasifikasi yang digunakan untuk menentukan rentang pada parameter
Data training yang dikumpulkan dari 9 orang digunakan di setiap klasifikasi gerak. Data set tiap parameternya dapat
dilihat pada Tabel 1 yang mana menunjukkan rentang nilai
untuk menklasifikasikan pergerakan pada robot. Data set
parameter pada klasifikasi gerak untuk menggerakkan robot
didapatkkan melalui rentang nilai yang dominan muncul

©SNETI 2022 171


TABEL I. HASIL TRAINING DATA SET

Parameter Depan Belakang Kanan Kiri Diam


Delta 8708 – 30477 47904 - 65325 13058 - 30469 0 - 17413 47884 - 65296
Theta 30465 – 47874 4352 - 21761 17409 - 34818 0 - 17408 0 - 21763
Low Alpha 0 – 21760 0 - 17408 17408 - 34816 43525 - 60935 0 - 21761
High Alpha 43521 - 60929 43521 - 60929 4352 - 26113 17408 - 39168 17408 - 34816
Low Beta 4352 - 21760 4352 - 21760 13056 - 30464 4352 - 26112 43520 - 60928
High Beta 8704 - 30464 0 - 17409 0 - 17409 34817 - 56577 13056 – 30464
Low Gamma 43520 - 60928 0 - 21760 21761 - 39168 21766 - 43520 8704 - 26112
Mid Gamma 30477 - 47892 43525 - 65287 26114 - 47875 34821 - 56585 34826 - 52239
Attention 27 - 58 26 - 55 24 - 71 36 - 70 14 - 65
Meditation 47 - 70 48 - 68 34 - 71 37 - 68 34 – 80

B. Hasil Pengujian Robot Mengangkat Tangan Satu Arah robot mengangkat tangan ke depan. Subjek n1, n2, n3, dan
Ketika Subjek Berpikir n6 dapat melakukan sebanyak 5 kali yang tiap periode yang
mereka lakukan di bawah 3 menit dengan akurasi 100 %.
Pada pengujian ini, subjek membanyangkan untuk
Untuk n4 dan n5 terjadi mengalami penurunan intensi fokus
menggerakkan robot satu arah secara berulang sebanyak 5
saat mencoba memikirkan pada periode T4 dan T3
kali dengan satu perulangan maksimal 3 menit. Hal ini
menjadikan akurasi kedua subjek di 80%. Terlihat ketiga
dilakukan untuk menghindari kelelahan pada subjek saat
subjek training yaitu n1, n2, dan n3 mampu menggerakkan
mengendalikan robot. Pengujian ini dilakukan dengan
lengan robot humanoid ke depan dengan rentang waktu di
melibatkan 6 orang yang mana terdiri dari 2 jenis subjek
bawah tiga menit dengan kondisi fokus yang cukup stabil.
yang mana subjek training yang terdiri dari n1, n2, dan n3
Lalu pada n4 dan n5 merupakan subjek non-training yang
serta subjek non-training yang terdiri dari n4, n5, dan n6.
mana berhasil menggerakkan sebanyak 4 kali gerakkan. Hal
Terdapat 4 hasil pengujian yang dilakukan untuk satu
ini dipengaruhi terjadinya kondisi lelah yang terjadi pada
gerakkan yang terdiri dari angkat tangan ke depan, ke
periode T4 dan T3 sehingga focus subjek menurun.
belakang, ke kanan, dan ke kiri.
Kemudian pada n6 berhasil menggerakkan ke depan
Pada Tabel 2 merupakan hasil pengukuran yang
sebanyak 5 kali yang mana merupakan subjek non-training.
dimana subjek memikirkan untuk mengendalikan tangan

TABEL II. ANGKAT TANGAN DI DEPAN

Subjek (n)
Periode (T)
n1 n2 n3 n4 n5 n6
T1 00:02:34,13 00:00:31,64 00:02:58,40 00:00:53,56 00:00:45,70 00:02:20,54
T2 00:02:35,95 00:01:32,10 00:01:11,52 00:00:21,54 00:01:49,81 00:00:14,56
T3 00:01:13,61 00:01:40,45 00:01:04,78 00:02:26,71 Pass 00:01:07,18
T4 00:00:49,41 00:01:57,75 00:00:15,74 Pass 00:02:00,60 00:01:32,91
T5 00:00:25,07 00:01:15,01 00:00:39,97 00:01:13,91 00:02:20,18 00:00:55,65
Akurasi 100% 100% 100% 80% 80% 100%

TABEL III. ANGKAT TANGAN KE BELAKANG

Subjek (n)
Periode (T)
n1 n2 n3 n4 n5 n6
T1 00:01:00,62 00:02:12,40 00:02:08,36 00:00:11,47 00:00:04,63 00:00:42,54
T2 00:02:58,76 00:02:45,38 00:01:49,15 Pass 00:00:17,44 00:00:50,57
T3 00:00:30,83 pass 00:01:04,08 00:00:21,44 00:00:55,96 pass
T4 00:01:13,28 00:02:03,96 00:01:59,45 00:00:32,91 00:01:25,48 00:01:15,62
T5 Pass 00:02:14,96 00:00:37,15 00:02:43,38 Pass 00:00:12,53
Akurasi 80% 80% 100% 80% 80% 80%

©SNETI 2022 172


TABEL IV. ANGKAT TANGAN KE KANAN

Subjek (n)
Periode (T)
n1 n2 n3 n4 n5 n6
T1 00:00:53,05 00:00:20,15 00:00:53,86 00:02:09,33 00:02:35,69 00:02:48,58
T2 00:01:47,11 pass pass 00:01:11,20 Pass 00:01:29,19
T3 00:00:50,87 00:01:14,37 00:01:56,58 00:00:30,44 00:02:25,84 pass
T4 00:01:21,45 00:01:15,13 00:02:26,53 pass Pass 00:02:29,72
T5 00:00:11,64 00:00:36,18 00:02:28,36 00:00:08,52 00:00:41,04 00:02:45,07
Akurasi 100% 80% 80% 80% 60% 80%

Pada Tabel 4 merupakan hasil pengukuran yang menggerakan ke kanan di bawah 2 menit. Kemudian n2 dan
dimana subjek memikirkan untuk mengendalikan tangan n3 hanya mampu menggerakkan lengan robot humanoid ke
robot mengangkat tangan ke belakang. Untuk n1 dapat kanan 4 kali dikarenakan kondisi fokus yang tidak stabil
melakukan sebanyak 5 kali yang tiap periode yang mereka pada T2. Lalu pada n4 dan n6 merupakan subjek non-
lakukan di bawah 3 menit dengan akurasi 100 %. Pada training yang mana berhasil menggerakkan sebanyak 4 kali
subjek n2, n3, n4, dan n6 dapat melakukan sebanyak 4 kali gerakkan. Hal ini dipengaruhi terjadinya kondisi lelah yang
yang tiap periode yang mereka lakukan di bawah 3 menit terjadi pada periode T4 dan T3 sehingga focus subjek
dengan akurasi 80 %. Sedangkan n5 dapat melakukan menurun. Kemudian pada n5 berhasil menggerakkan ke
sebanyak 3 kali yang tiap periode yang mereka lakukan di depan sebanyak 3 kali dikarenakan focus yang menurun
bawah 3 menit dengan akurasi 60 %. Terlihat n1 mampu pada T2 dan T4.

TABEL V. ANGKAT TANGAN KE KIRI

Subjek (n)
Periode (T)
n1 n2 n3 n4 n5 n6
T1 00:00:42,91 00:01:50,45 00:02:10,75 00:02:29,71 00:01:06,98 00:02:05,19
T2 00:00:27,59 00:02:26,44 00:02:52,17 00:00:08,84 00:01:52,02 00:00:15,32
T3 00:02:59,70 00:01:12,26 00:00:53,51 00:01:01,93 00:02:26,48 pass
T4 00:01:31,98 00:00:19,41 00:00:46,54 00:00:52,19 00:00:29,53 00:02:58,92
T5 00:02:43,48 00:02:34,46 00:01:21,92 00:00:39,52 00:01:02,87 pass
Akurasi 100% 100% 100% 100% 100% 60%

Pada Tabel 5 merupakan hasil pengukuran yang akurasi tertinggi yaitu pada tabel V untuk gerak ke kiri
dimana subjek memikirkan untuk mengendalikan tangan dengan rata – rata persentase 93,33 % sedangkan terrendah
robot mengangkat tangan ke belakang. Untuk n1 sampai n5 yaitu tabel IV ke kanan dengan rata – rata persentase 80 %.
dapat melakukan sebanyak 5 kali yang tiap periode yang
mereka lakukan di bawah 3 menit dengan akurasi 100 %.
C. Hasil Pengujian Robot Mengangkat Tangan Dua Arah
Sedangkan n6 dapat melakukan sebanyak 3 kali yang tiap
ketika Subjek Berpikir
periode yang mereka lakukan di bawah 3 menit dengan
akurasi 60 %. Terlihat ketiga subjek training yaitu n1, n2, Pada pengujian ini, subjek membanyangkan untuk
dan n3 mampu menggerakkan lengan robot humanoid ke menggerakkan robot dua arah berbeda secara berulang
kiri dengan rentang waktu di bawah tiga menit dengan sebanyak 10 kali yang dimana subjek dengan bebas memlih
kondisi fokus yang cukup stabil. Lalu pada n4 dan n5 dua arah yang dinginknan. Pengujian ini dilakukan dengan
merupakan subjek non-training yang mana berhasil melibatkan 6 orang yang mana terdiri dari 2 jenis subjek
menggerakkan sebanyak 5 kali gerakkan dengan kondisi yang mana subjek training yang terdiri dari n1, n2, dan n3
fokus yang cukup stabil. Kemudian pada n6 berhasil serta subjek non-training yang terdiri dari n4, n5, dan n6.
menggerakkan ke depan sebanyak 3 kali dikarenakan Terdapat 2 hasil pengujian yang dilakukan untuk dua arah
kondisi yang tidak stabil pada T3 dan T5 di atas 3 menit. gerakan yang terdiri dari angkat tangan ke depan atau ke
Dari ke-empat tabel uji gerakkan berulang terlihat belakang dan angkat tangan ke kanan atau ke kiri.
subjek training memiliki perluang keberhasilan lebih tinggi Pada Tabel 6 merupakan hasil pengukuran yang
dibanding non-training yang mana dibuktikan rentang dimana subjek memikirkan untuk mengendalikan tangan
akurasi kerja di sekitar 80 – 100%. Sedangkan untuk non – robot mengangkat tangan ke depan atau ke belakang. Untuk
training subjek, robot memerlukan waktu untuk n2 didapatkan akurasi sebesar 90% yang dimana 9 gerakkan
mengidentifikasi pola klasifikasi gerak dari gelombang otak robot mengikuti pikiran subjek. Pada n3, n4, dan n5
subjek dan hal ini menyebabkan subjek mengalami didapatkan akurasi sebesar 80% yang dimana 8 gerakkan
kelelahan hingga berakibat daya focus subjek menurun robot mengikuti pikiran subjek. Lalu pada n1 didapatkan
secara bertahap. Adapun diantara semua tabel dengan akurasi sebesar 70% yang dimana 7 gerakkan robot

©SNETI 2022 173


mengikuti pikiran subjek. Sedangkan n6 didapatkan akurasi pikiran subjek. Untuk n1 dan n3 didapatkan akurasi sebesar
sebesar 40% yang dimana 4 gerakkan robot mengikuti 60% yang dimana 6 gerakkan robot mengikuti pikiran
pikiran subjek. Pada percobaan ini subjek berusaha subjek. Sedangkan n6 didapatkan akurasi sebesar 50% yang
menggerakkan lengan robot dua arah yaitu ke depan atau ke dimana 5 gerakkan robot mengikuti pikiran subjek. Pada
belakang. Konsistensi subjek dalam menentukan arah percobaan ini subjek berusaha menggerakkan lengan robot
mempengaruhi keputusan robot dalam mengambil dua arah baik kanan maupun kiri. Konsistensi subjek dalam
klasifikasi gerak. dalam hal ini focus subjek berusaha menentukan arah mempengaruhi keputusan robot dalam
menggerakkan kedua lengan robot baik ke depan atau ke mengambil klasifikasi gerak. Pada gerakkan ini, subjek
belakang. Hal ini bisa dilihat baik subjek non – training dan meggerakkan lengan kanan atau lengan kiri robot. Subjek
training data di tabelVI mencoba untuk menggerakkan satu non – training dan training mencoba untuk menggerakkan
gerakkan diperlukan 3- 7 menit lamanya. Hal ini dapat satu gerakkan yang dimana pada tabel VII terlihat beberapa
membuat subjek mengalami kelelahan sehingga kondisi kondisi diperlukan 2 - 4 menit lamanya. Respon yang lebih
akurasi gerak robot menurun seiring kuranya fokus pada baik dari percobaan gerak depan atau belakang. Namun,
subjek saat mengintuisi gerakkan pada robot. subjek konsistensi subjek dalam menentukan gerakkan
Pada Tabel 7 merupakan hasil pengukuran yang masih belum sepenuhnya bisa dilakukan. Hanya saja subjek
dimana subjek memikirkan untuk mengendalikan tangan n2 dominan mampu focus terhadap gerak yang dinginkan.
robot mengangkat tangan ke kanan atau ke kiri. Untuk n2 Adapun beberapa kondisi subjek yang mereka rasakan yaitu
didapatkan akurasi sebesar 90% yang dimana 9 gerakkan kelelahan setelah mencaoba beberapa gerakkan. Hal ini
robot mengikuti pikiran subjek. Kemudian n5didapatkan dapat membuat subjek mengalaki tidak focus terhadap gerak
akurasi sebesar 80% yang dimana 8 gerakkan robot robot yang mana robot terlalu cepat mengambil klasifikasi
mengikuti pikiran subjek. Pada n4didapatkan akurasi yang tidak seharusnya dilakukan.
sebesar 70% yang dimana 7 gerakkan robot mengikuti

TABEL VI. ANGKAT TANGAN KE DEPAN DAN KE BELAKANG

Subjek (n)
Periode n1 n2 n3 n4 n5 n6
(T) tn1 tn2 tn3 tn4 tn5 tn6
Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot
00:00:07,96 00:05:43,31 00:02:14,52 00:01:53,99 00:00:39,57 00:05:37,98
T1
Depan Depan Belakang Belakang Depan Depan Depan Depan Belakang Belakang Depan Depan
00:04:51,74 00:03:44,93 00:00:59,18 00:03:06,04 00:07:36,96 00:01:18,63
T2
Depan Depan Belakang Belakang Depan Depan Depan Depan Depan Depan Belakang Depan
00:01:37,76 00:00:23,40 00:05:06,91 00:03:44,92 00:00:26,12 00:10:10,89
T3
Belakang Depan Belakang Depan Depan Depan Depan Depan Belakang Belakang Depan Belakang
00:02:36,64 00:02:00,17 00:01:50,51 00:00:49,93 00:04:57,72 00:03:10,55
T4
Belakang Depan Belakang Belakang Belakang Depan Depan Depan Depan Depan Belakang Depan
00:02:54,99 00:00:30,64 00:00:08,91 00:00:48,43 00:00:44,12 00:01:01,98
T5
Depan Depan Depan Depan Belakang Belakang Depan Belakang Depan Belakang Belakang Belakang
00:02:40,92 00:06:37,50 00:00:26,18 00:01:11,22 00:01:08,60 00:01:16,54
T6
Depan Depan Belakang Belakang Belakang Depan Depan Depan Belakang Belakang Depan Depan
00:03:40,20 00:00:35,46 00:02:34,57 00:00:32,19 00:01:29,72 00:02:50,07
T7
Belakang Depan Depan Depan Belakang Belakang Belakang Belakang Depan Belakang Depan Belakang
00:00:15,07 00:04:44,50 00:02:59,12 00:00:32,79 00:01:41,51 00:03:34,93
T8
Belakang Belakang Depan Depan Depan Depan Depan Depan Belakang Depan Belakang Belakang
00:01:00,67 00:04:33,65 00:00:30,57 00:00:19,05 00:00:35,73 00:07:37,80
T9
Belakang Belakang Belakang Belakang Depan Depan Belakang Depan Belakang Belakang Belakang Depan
00:01:19,79 00:01:03,18 00:02:20,57 00:00:14,85 00:02:31,21 00:02:52,52
T10
Belakang Belakang Belakang Belakang Belakang Belakang Belakang Belakang Depan Depan Depan Belakang
Akurasi 70% 90% 80% 80% 80% 40%

©SNETI 2022 174


TABEL VII. ANGKAT TANGAN KE KANAN DAN KE KIRI

Subjek (n)
n1 n2 n3 n4 n5 n6
Periode (T)
tn1 tn2 tn3 tn4 tn5 tn6
Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot Manusia Robot
00:00:39,03 00:03:29,97 00:01:08,14 00:00:06,88 00:00:36,39 00:01:53,13
T1
Kanan Kiri Kiri Kiri Kiri Kanan Kanan Kanan Kiri Kiri Kanan Kanan
00:00:15,52 00:02:43,55 00:00:10,74 00:00:27,14 00:00:56,17 00:00:31,98
T2
Kiri Kiri Kanan Kanan Kiri Kiri Kiri Kiri Kanan Kanan Kiri Kanan
00:03:15,84 00:01:10,87 00:00:08,27 00:03:04,53 00:01:07,49 00:01:32,76
T3
Kiri Kiri Kanan Kanan Kiri Kiri Kiri Kiri Kiri Kiri Kiri Kanan
00:00:23,36 00:00:54,75 00:00:09,70 00:03:31,28 00:00:44,32 00:00:13,76
T4
Kiri Kanan Kiri Kiri Kiri Kiri Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kiri
00:00:40,31 00:01:24,08 00:00:44,59 00:00:16,95 00:01:05,02 00:00:22,97
T5
Kiri Kanan Kanan Kanan Kiri Kanan Kiri Kiri Kanan Kiri Kanan Kanan
00:00:54,06 00:00:08,73 00:00:19,79 00:01:10,88 00:00:51,23 00:00:19,79
T6
Kanan Kanan Kiri Kiri Kiri Kanan Kanan Kanan Kiri Kanan Kiri Kiri
00:00:25,46 00:00:25,40 00:01:15,20 00:00:25,76 00:00:22,28 00:01:07,56
T7
Kanan Kanan Kiri Kiri Kiri Kiri Kanan Kiri Kiri Kiri Kanan Kiri
00:00:31,28 00:00:08,00 00:00:18,82 00:01:00,30 00:00:48,71 00:02:51,13
T8
Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kanan Kiri Kiri
00:02:03,18 00:01:18,15 00:01:52,69 00:01:02,02 00:01:52,56 00:04:00,09
T9
Kanan Kanan Kanan Kanan Kiri Kiri Kanan Kiri Kiri Kiri Kanan Kiri
00:00:35,33 00:00:47,01 00:02:08,73 00:00:35,79 00:00:30,11 00:01:50,88
T10
Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan Kanan
Akurasi 60% 90% 60% 70% 80% 50%

V. KESIMPULAN REFERENSI
Pada penelitian ini mempresentasikan gerak robot [1] C. L. N. K. D. a. A. A. Joe Saunders, "Self-imitation and
humanoid menggunakan gelombang otak manusia. Jenis – Enviromental Scaffolding for Robot Teaching," Advanced Robotic
jenis gelombang terdiri dari Delta, Theta, Alpha, Beta, Systems International, vol. 4, no. 1, p. 109, 2007.
Gamma merupakan parameter gelombang otak dan gerak [2] C. L. N. a. K. D. Joe Saunders, "What is an Appropriate Theory of
Imitation for a Robot Learner?," ECSIS Symposium on Learning and
yang meliputi gerak sederhana manusia pada robot sebagai Adaptive Behaviors for Robotic Systems, vol. 23, p. 9, 2008.
klasifikasi gerak yang terjadi pada robot. Data Set di setiap [3] D. H. C. Y. Muh. Anshar, "Utilising the See-and-Follow Method for
parameter didapatkan dari rentang dominan yang sering Enhancing Robot Learning Ability," IOP Conference Series:
muncul dari subjek secara acak. Hasil yang didapatkan Materials Science and Engineering, vol. 676, no. 1, p. 12002, 2019.
dalam pengujian gerak satu arah secara berulang dengan [4] M.-A. W. Muh Anshar, "Simplified Pain Matrix Method for Artificial
akurasi 60 – 100%. Adapun dengan kombinasi dua gerakkan Pain Activation Embedded into Robot Framework," International
Journal of Social Robotics, vol. 13, no. 1, p. 187, 2020.
yang didapatkan akurasi 40 – 90%. Akurasi yang didapatkan
[5] B. W. G. S. C. M. Priyanka A. Abhang, Introduction to EEG and
sangat bervariasi dikarenakan konsistensi subjek saat Speech-Based Emotion Recognition, London, United Kingdom:
mengintuisi gerak robot dapat meningkatkan akurasi dalam Academic Press, 2016.
mengklasifikasikan gerak yang dilakukan pada robot [6] Machel Thimoty Tombeng, Rickho Michael Elia Rumayar, "Light
humanoid. Controlling System by Using Brain Waves Sensor," Cogito Smart
Journal, p. 240, 2017.
Untuk pengembangan lebih lanjut, metode
[7] Neurosky, "Mindwave User Guide," 12 July 2011. [Online].
pengambilan data training perlu dilakukan lebih masif dan Available:
pernggunaan machine learning agar akurasi gerak yang http://developer.neurosky.com/docs/lib/exe/fetch.php?media=mindwa
diinginkan dapat lebih tepat dan efisien dilakukan. ve_user_guide.pdf. [Accessed 23 December 2021].
[8] B. A. G. P. Bernhard Graimann, "Brain–Computer Interfaces: A
Gentle Introduction," in Brain-Computer Interfaces: Revolutionizing
UCAPAN TERIMAKASIH Human-Computer Interaction, Graz, Springer, 2010, p. 21.
[9] S. S. A. F. S. Rümeysa İnce, "The inventor of electroencephalography
Penelitian ini disponsori oleh Cognitive Social C. L. D. d. S. e. S. Chrystinne Fernandes, "Smart depth of anesthesia
Robotics and Advanced Artificial Intelligence Research monitoring with EEG sensors and agent-based technology," in 2017
Centre, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, IEEE SmartWorld, Ubiquitous Intelligence & Computing, Advanced
& Trusted Computed, Scalable Computing & Communications,
Universitas Hasanuddin Cloud & Big Data Computing, Internet of People and Smart City

©SNETI 2022 175


Innovation (SmartWorld/SCALCOM/UIC/ATC/CBDCom/IOP/SCI), [10] S. K. W. P. P. K. Permana, "Controlled wheelchair based on
San Fransisco, USA, 2017. braincomputer interface using NeuroskyMindwave Mobile 2," in AIP
Conference Proceedings 2168, 2019.

©SNETI 2022 176

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai