Anda di halaman 1dari 65

Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan


bahwa untuk membentuk Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat.

Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,


otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dari
pengertian tersebut dapat diartikan bahwa otonomi daerah merupakan
kemerdekaan atau kebebasan menentukan aturan sendiri berdasarkan
perundang-undangan, dalam memenuhi kebutuhan daerah sesuai dengan potensi
dan kemampuan yang dimiliki oleh daerah.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati adalah pemilihan untuk memilih Bupati dan
Wakil Bupati secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dan Polewali Mandar di Provinsi
Sulawesi Barat Tahun 2018 adalah sebuah perhelatan demokrasi rakyat
Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Polewali Mandar yang ketiga setelah Tahun
2008 dan Tahun 2013 untuk memilih pemimpin daerah yang diharapkan mampu
menjamin prinsip akuntabilitas dan legitimasi yang dapat dilaksanakan secara
berkualitas dan bermartabat melalui mekanisme dan pertanggungjawaban yang
jelas.

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat sebagai suatu


lembaga yang mempunyai peranan penting dalam mengamati, mengkaji,
memeriksa, dan menilai serta mendorong keberlangsungan proses Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati yang demokratis dan bermartabat sesuai dengan azas
Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil berlandaskan pada Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Unndang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota Menjadi Undang-Undang serta peraturan perundang-undangan lainnya.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


1|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

1. Administrasi Wilayah Kabupaten Mamasa dan Polewali Mandar

Kabupaten Mamasa terletak di sebelah timur provinsi Sulawesi Barat, dibentuk


berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Negara Republik Indonesia Nomor 4186) yang disahkan pada tanggal
10 April 2002 oleh Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Secara geografis, Kabupaten Mamasa terletak diantara 12°5'-12°50' LS dan
2°40'-3°32' BT. Kabupaten Mamasa memiliki luas 2.759,23 km2 dan terdiri atas
17 (tujuh belas) kecamatan diantaranya Kecamatan Aralle, Kecamatan Balla,
Kecamatan Bambang, Kecamatan Buntumalangka, Kecamatan Mamasa,
Kecamatan Mambi, Kecamatan Mehalaan, Kecamatan Messawa, Kecamatan
Nosu, Kecamatan Pana, Kecamatan Rantebulahan Timur, Kecamatan Sesena
Padang, Kecamatan Sumarorong, Kecamatan Tabang, Kecamatan
Tandukkalua, dan Kecamatan Tabulahan, 181 (seratus delapan puluh satu)
desa/kelurahan dengan jumlah penduduk berdasarkan Data Agregat
Penduduk per Kecamatan (DAK2) tahun 2017 sebanyak 203.599 (dua ratus
tiga ribu lima ratus sembilan puluh sembilan) jiwa.

Gambar 3.1

Kabupaten Polewali Mandar terletak di sebelah tenggara provinsi Sulawesi


Barat, dahulunya disebut sebagai Kabupaten Polewali Mamasa, berganti
nama menjadi Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2005 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 160) yang disahkan oleh Presiden
Sosilo Bambang Yudhoyono. Secara geografis, Kabupaten Polewali Mandar
terletak diantara 2°40’00”-3°32’00” LU dan 118°40’27”-119°32’27” BT.
Kabupaten Polewali Mandar memiliki luas 2.022,30 km2 dan terdiri atas 16
(enam belas) kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Alu, Kecamatan Anreapi,
Kecamatan Balanipa, Kecamatan Binuang, Kecamatan Bulo, Kecamatan
Campalagian, Kecamatan Limboro, Kecamatan Luyo, Kecamatan Mapilli,
Kecamatan Matangnga, Kecamatan Polewali, Kecamatan Tapango,
Kecamatan Tinambung, Kecamatan Tubbi Taramanu, dan Kecamatan
Wonomulyo, 167 (seratus enam puluh tujuh) desa/kelurahan dengan jumlah
penduduk berdasarkan berdasarkan Data Agregat Penduduk per Kecamatan
(DAK2) Tahun 2017 sebanyak 517.677 (lima ratus tujuh belas ribu enam ratus
tujuh puluh tujuh) jiwa.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


2|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Gambar 3.2

2. Pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Provinsi Sulawesi


Barat
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Tahun 2018 merupakan
Pemilihan Serentak Tahap III (tiga) setelah Tahun 2015, dan Tahun 2017 sejak
terbentuknya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Pemilihan Bupati Mamasa dan Polewali Mandar Tahun 2018
merupakan pemilihan kali ketiga setelah sebelumnya dilaksanakan pada
Tahun 2008 dan Tahun 2013, dimana Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Mamasa merupakan kali pertama dengan Pasangan Calon Tunggal.

a. Daftar Pemilih
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dan Polewali Mandar
Tahun 2018 secara umum berlangsung dengan baik meskipun pada
beberapa tahapan terutama pemutakhiran data dan daftar pemilih masih
menyisakan persoalan. Melihat kondisi tersebut, Bawaslu Provinsi
Sulawesi Barat pasca penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS)
Kabupaten Mamasa dan Polewali Mandar pada tanggal 16 Maret 2018,
menginstruksikan untuk melakukan pencermatan terhadap by name by
addres pemilih dengan fokus pada adanya kesamaan NIK dan Nama,
kesamaan NIK tetapi Nama berbeda, dan NIK yang tidak standar (kurang
atau lebih dari 16 digit).
Dari jumlah penetapan DPS Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di
Kabupaten Mamasa sebanyak 113.554 pemilih, dan DPS Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati di Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 298.465. hasil
pencermatan Panwaslu Kabupaten Mamasa menemukan sebanyak 2.485,
dan Panwaslu Kabupaten Mamasa menemukan sebanyak 3.972 pemilih
bermasalah dalam daftar pemilih tersebut. Temuan tersebut kemudian
direkomendasikan kepada KPU Kabupaten masing-masing untuk
dilakukan perbaikan sebelum penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di
tingkat kabupaten pada tanggal 19 April 2018.
Pasca penetapan DPT di tingkat kabupaten pada tanggal 19 April
2018, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat kembali menginstruksikan kepada
Panwaslu Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar
untuk melakukan pencermatan terhadap by name by addres. Untuk
menjamin akurasi data pemilih, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat juga
meminta kepada Panwaslu Kabupaten agar melakukan sampling

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


3|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

pengecekan terhadap daftar pemilih bermasalah melalui situs KPU untuk


memastikan kesulurahan data pemilih bermasalah tidak lagi terdapat
dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Jumlah Rincian Jumlah Pemilih


No. Kabupaten
TPS Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Mamasa 488 57.115 54.539 111.654

2. Polewali Mandar 789 144.501 149.941 294.442

Jumlah 1.277 201.616 204.480 406.096

Tabel 1.1

b. Pasangan Calon
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa Tahun 2018 diikuti oleh 1
(satu) Pasangan Calon dari usungan Partai Politik/Gabungan Partai Politik.
Pasangan Calon Tunggal tersebut adalah:

H. Ramlan Badawi (Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Mamasa,


Petahana Bupati Mamasa 2011-2018) dan Marthinus Tiranda (Wakil Ketua
DPRD Kabupaten Mamasa dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa);
PARTAI JUMLAH
PASANGAN CALON
PENGUSUNG KURSI DPRD
GOLKAR 4
PBB 1
NasDem 3
PPP 2
PKS 1
PDIP 3
PAN 1
PKPI 3
PKB 4
H. RAMLAN BADAWI
MARTHINUS TIRANDA Jumlah Kursi 25

Tabel 1.2

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 diikuti
oleh 2 (dua) Pasangan Calon dari usungan Partai Politik/Gabungan Partai
Politik dan tidak diikuti oleh Pasangan Calon Perseorangan. Pasangan
Calon tersebut adalah:
1. H. Andi Ibrahim Masdar (Ketua DPD Partai Golongan Karya, Petahana
Bupati Polewali Mandar 2013-2018) dan Natsir Rahmat (Petahana
Wakil Bupati Polewali Mandar 2013-2018); dan

PARTAI JUMLAH
PASANGAN CALON
PENGUSUNG KURSI DPRD
PKB 5
PKS 2
PDIP 5
GOLKAR 9
GERINDRA 3
PAN 5
PKPI 1
H. ANDI IBRAHIM MASDAR
MARWAN Jumlah Kursi 30

Tabel 1.3

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


4|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

2. Mayjen TNI (Purn). Salim S. Mengga (Anggota DPR RI 2009 - 2016


dari Fraksi Partai Demokrat) dan Marwan (pengusaha asal Batam,
Kepulauan Riau berdarah Mandar).

PARTAI JUMLAH
PASANGAN CALON
PENGUSUNG KURSI DPRD

NasDem 2
Demokrat 5
PPP 5

SALIM S. MENGGA.
MARWAN
Jumlah Kursi 12

Tabel 1.4

c. Perolehan Suara
1. Penetapan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pasangan Calon dan
Kolom Kosong di tingkat kabupaten Mamasa dilaksanakan pada
tanggal 25 Juli 2018. Hasil perolehan suara masing-masing Pasangan
Calon ditetapkan melalui Keputusan KPU Provinsi Sulawesi Barat
Nomor 66/PL.03.7-BA/7603/KPU-KabVII/2018 tentang Penetapan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Mamasa Tahun 2018.

Mamasa
Ramlan - Marthinus Kolom Kosong

39%
30.758

48.552 61%

Total Suara Sah : 79.310

Diagram 2.1

2. Penetapan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara masing-masing


Pasangan Calon di tingkat kabupaten Polewali Mandar dilaksanakan
pada tanggal 25 Juli 2018 yang dilaksanakan di Hotel Sinar Mas
Polewali. Hasil perolehan suara masing-masing Pasangan Calon
ditetapkan melalui Keputusan KPU Provinsi Sulawesi Barat Nomor
57/PL.03.7-BA/7604/KPU-KabVII/2018 tentang Penetapan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


5|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Polewali Mandar
Salim S. Mengga H. Andi Ibrahim Masdar

121.328 45%

55% 97.889

Total Suara Sah : 219.217

Diagram 2.2

B. Tujuan Laporan
Penyusunan Laporan Akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di
Provinsi Sulawesi Barat ini bertujuan:
1. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas supervisi dan monitoring
pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di wilayah Provinsi Sulawesi
Barat Tahun 2018;
2. Memberikan gambaran hasil supervisi dan monitoring pengawasan pada
setiap pelaksanaan tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2017
di wilayah Provinsi Sulawesi Barat;
3. Sebagai bahan analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati di wilayah Provinsi Sulawesi Barat ; dan
4. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pelaksanaan tugas
Pengawas Pemilu dimasa mendatang.

C. Landasan Hukum
Ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum dalam
pelaksanaan pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi
Barat Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah diubah terakhir kali
dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5898);
2. Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan
Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


6|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 tahun 2016 tentang Perubahan


Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 tahun 2016 tentang Peraturan
Komisi Pemilihan Umum tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 6 Tahun 2015 tentang Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2015 tentang Dana
Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota;
9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tahapan,
Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
Tahun 2018;
10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota Tahun 2018;
11. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota;
12. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota;
13. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2017 tentang Dana
Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
14. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2017 tentang Norma,
Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


7|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota;
15. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;
16. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 tahun 2018 tentang Pemungutan
dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
17. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 tahun 2018 tentang Rekapitulasi
Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali
Kota;
18. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota dengan Satu Pasangan Calon;
19. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 tahun 2015 tentang
Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan
Wakil Walikota;
20. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 5 tahun 2015 tentang
Pengawasan Tahapan Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;
21. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 tahun 2015 tentang
Pengawasan Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;
22. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015 Tentang
Pengawasan Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota
23. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 12 tahun 2015 tentang
Pengawasan Perencanaan, Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;
24. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2015 tentang
Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara Di Tempat Pemungutan
Suara Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.
25. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 14 tahun 2015 tentang
Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta
Walikota dan Wakil Walikota;
26. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 10 Tahun 2015 Tentang
Pengawasan Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota;

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


8|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

27. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 9 tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2015
Tentang Pengawasan Dana Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;
28. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 10 tahun 2016 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Tentang Perubahan Atas Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Pengawasan Perencanaan, Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;
29. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 11 tahun 2016 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Pengawasan Pemungutan dan
Penghitungan Suara Di Tempat Pemungutan Suara dalam Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan
Wakil Walikota;
30. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 12 tahun 2016 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Pengawas Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pengawasan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan
Wakil Walikota;
31. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 13 tahun 2016 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Tentang Pengawasan Pemutakhiran Data
dan Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
32. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 10 Tahun 2017 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan
Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
33. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 11 tahun 2017 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kampanye
Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
34. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 12 tahun 2017 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Tentang Pengawasan Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, serta Wali
Kota dan Wakil Wali Kota;
35. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 1 tahun 2018 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Tentang Pengawasan Perencanaan,
Pengadaan, dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara dan
Dukungan Lainnya dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
36. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 11 tahun 2018 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Tentang Perubahan Atas Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Pengawasan Dana Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


9|P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

37. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 12 tahun 2018 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Tentang Perubahan Atas Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pengawasan Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,
Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
38. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 13 tahun 2018 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Pemungutan dan
Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota;
39. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 14 tahun 2018 tentang Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Tentang Pengawasan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

D. Sistematika Laporan
Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari gambaran umum wilayah
administratif kabupaten. Proses dan hasil penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati di wilayah Provinsi Sulawesi Barat secara singkat. Tujuan pembuatan
laporan berisi penjelasan mengapa laporan ini disusun. Dasar hukum yang berisi
penjelasan landasan hukum penyusunan laporan dan diakhiri dengan sistematika
laporan yang mendeskripsikan kerangka penyajian laporan.

Bab kedua merupakan pelaksanaan pengawasan tahapan pemilihan Bupati dan


Wakil Bupati Tahun 2018 di wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Pada bagian ini
terdiri dari pelaksanaan fungsi pengawasan yang menjelaskan hal-hal yang
dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat yang secara khusus terkait
dengan kegiatan sosialisasi pengawasan, koordinasi dan kerjasama antar steke
holder serta monitoring dan supervisi. Pada bagian ini juga menjelaskan potret
pelaksanaan penyelenggaraan tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
berdasarkan hasil pengawasan yang dilkukan oleh Panwaslu Kabupaten termasuk
didalamnya dinamika dan permasalahan yang menjelaskan kejadian yang muncul
saat proses pelaksanaan pengawasan serta hambatan-hambatan yang
memengaruhi pengawasan dan pelaporan.

Bab ketiga merupakan penutup. Pada bagian ini terdiri dari kesimpulan
penjabaran dan penilaian atas penyelenggaraan tahapan berdasarkan hasil
pengawasan serta diakhri dengan penjelasan tentang rekomendasi perbaikan
regulasi, perbaikan penyelenggaraan tahapan dan perbaikan teknis pengawasan.

Lampiran terdiri dari alat kerja pengawasan serta Surat Edaran/Intruksi


Pengawasan, Surat Keputusan KPU/ Berita Acara, kliping berita, dan dokumentasi
foto.

------- ***o0o*** -------

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


10 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN

A. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan


1. Sosialisasi Pengawasan
Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahap III Tahun 2018 di wilayah Provinsi
Sulawesi Barat dilaksanakan oleh dua kabupaten, yakni Kabupaten Mamasa
dan Kabupaten Polewali Mandar. Terkait dengan pelaksanaan Sosialisasi
Pengawasan dalam rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018,
Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat telah melaksanakan kegiatan sosialisasi
pengawasan atau kegiatan sejenis lainnya dengan rincian sebagai berikut:
a) Diskusi Publik Pengawasan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali pada
tanggal 26 Januari 2018 bertempat di Warkop 157 Mamuju dengan peserta
yang berasal dari unsur Panwaslu Kabupaten, KPU Kabupaten, media
massa cetak, elektronik dan daring, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kepemudaan, organisasi wanita, dan tanggal 5 Juli 2018
bertempat di rumah makan Luke Sea Food Mamuju diikuti oleh media
massa cetak, elektronik dan daring, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kepemudaan, organisasi wanita, pimpinan universitas se-
Sulawesi Barat.
b) Bawaslu Goes to School dilaksanakan sebanyak 5 (lma) kali di 5 (lima)
kabupaten berbeda, dua diantaranya dilaksanakan di kabupaten Mamasa
dan Kabupaten Polewali Mandar yang menyelenggarakan Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018. peserta yang dilibatkan dalam
kegiatan ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas atau sederajat
yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih.

2. Koordinasi dan Kerjasama antar Stakeholder


Dalam membangun Koordinasi dan Kerjasama antar Stakeholder, Bawaslu
Provinsi Sulawesi Barat telah melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi
dengan Stakeholder dalam rangka Pengawasan Pilkada 2018 dan Pemilu
Tahun 2019 tanggal 21 Desember 2017 bertempat di Hotel Matana II Mamasa,
Kabupaten Mamasa.

Selain melaksanakan kegiatan yang bersifat Koordinasi dan Kerjasama antar


Stakeholder yang dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat,
kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga Stake Holder lainnya yang juga
dikuti oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat sebagai berikut:
a) Rapat Antisipasi dan Perkembangan Terakhir Tahapan Pilkada Serentak
Tahun 2018 di Kabupaten Mamasa dan Polewali Mandar yang dilaksanakn
oleh Badan Inteligen Negara Sulawesi Barat di Wisma Babana Indah
Nusantara tanggal tanggal 17 Januari 2018;
b) Rapat Koordinasi Perkembangan Politik Daerah dalam rangka Pemilihan
Kepala Daerah Tahun 2018 yang dilaksanakan dan difasilitasi oleh Badan
Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas Pemerintah Pemerintah Provinsi
Sulawesi Barat di Kantor Gubernur Sulawesi Barat 26 Maret 2018.

3. Monitoring dan Supervisi


Bawaslu Provinsi melakukan Monitoring dan Supervisi untuk memastikan
bahwa Pengawas Pemilu di semua tingkatan melakukan pengawasan pada
setiap proses penyelenggaraan tahapan. Monitoring dan Supervisi tersebut
sebagai berikut:

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


11 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

a) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Pencocokan dan Penelitian tanggal


2 s.d. 4 Februari 2018 di Kabupaten Mamasa Pencegahan dan Hubungan
Antar Lembaga dan Koordinator Divisi Organisasi dan SDM beserta tim;
b) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil
Pemutakhiran (DPHP) untuk ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Sementara
(DPS) Tanggal 15 s.d 17 Maret 2018 di Kabupaten Mamasa dan Polewali
Mandar oleh Tim Asistensi Bawaslu Sulbar dan Koordinator Divisi Hukum
dan Penindakan Pelanggaran beserta tim;
c) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Rekapitulasi Daftar Pemilih
Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) dan Penyampaiannya kepada KPU
Kabupaten tanggal 10 s.d. 12 April 2018 di Kabupaten Mamasa dan
Polewali Mandar oleh Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar
Lembaga dan Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran
beserta tim;
d) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Rekapitulasi Daftar Pemilih
Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) untuk ditetapkan sebagai Daftar
Pemilih Tetap (DPT) tanggal 17 s.d. 19 April 2018 di Kabupaten Mamasa
dan Polewali Mandar oleh Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga dan
Koordinator Divisi Organisasi dan SDM beserta tim;
e) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Penyerahan syarat dukungan
Pasangan Calon Perseorangan Bupati dan Wakil Bupati di tanggal 27 s.d.
29 November 2017 di Kabupaten Mamasa dan Polewali Mandar oleh
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga dan
Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran beserta tim;
f) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Pendaftaran Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati yang diajukan oleh Partai politik /Gabungan Partai
Politik tanggal 8 s.d. 10 Januari 2018 di Kabupaten Mamasa dan Polewali
Mandar oleh Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga dan
Koordinator Divisi Organisasi dan SDM beserta tim;
g) Supervisi dan Monitoring Pengawasan Pengundian nomor urut Pasangan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dan Polewali Mandar tanggal 12
s.d. 13 Februari 2018 Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar
Lembaga dan Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran
beserta tim;
h) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Pemeriksaan Kesehatan Pasangan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dan Polewali Mandar tanggal 15
s.d. 17 Januari 2018 di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar
Provinsi Sulawesi Selatan oleh Pencegahan dan Hubungan Antar
Lembaga dan Koordinator Divisi Organisasi dan SDM beserta tim;
i) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Debat Publik/Terbuka tahap
pertama dan kedua antar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Polewali Mandar tanggal 21 Mei 2018 dan tanggal 21 Juni 2018 di Gedung
Nusantara dan Gedung Gadis Polewali Mandar oleh Bawaslu Provinsi
Sulawesi Barat bersam tim;
j) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Debat Publik/Terbuka tahap
pertama dan kedua antar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Mamasa tanggal 18 April 2018 dan 23 Mei 2018 di Aula GTM Bamba Buntu
Kabupaten Mamasa oleh Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar
Lembaga bersam tim;
k) Monitoring dan Supervisi Pengawasan Proses pengadaan perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara serta perlengkapan lainnya tanggal

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


12 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

8 s.d. 11 Maret 2018 di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan oleh Bawaslu


Provinsi Sulawesi Barat bersam tim;
l) Supervisi dan Monitoring Pengawasan Pemungutan dan penghitungan
suara di TPS tanggal 26 s.d. 28 2018 di Kabupaten Mamasa dan
Kabupaten Polewali Mandar. Pengawasan ini melibatkan unsur Bawaslu
Provinsi dan Panwaslu Kabupaten beserta Staf Sekretariat se-Provinsi
Sulawesi Barat yang terbagi dalam dua tim di dua kabupaten;
m) Supervisi dan Monitoring Pengawasan Rekapitulasi, penetapan dan
pengumuman hasil penghitungan suara tingkat kabupaten Mamasa dan
Polewali Mandar tanggal 4 .s.d 6 Juli 2018;
n) Supervisi dan Monitoring Pengawasan Penetapan Pasangan Calon Bupati
dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Mamasa tanggal 25 Juli 2018 di Aula
Mini Kantor Bupati Mamasa oleh Koordinator Divisi Pencegahandan
Hubungan Antar Lembaga dan Kabupaten Polewali Mandar tanggal 26 Juli
2018 di Hotel Sinar Mas Polewali oleh Koordinator Divisi Hukum dan
Penindakan Pelanggaran dan Koordinator Divisi Umum Organisasi dan
SDM Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat bersama tim.

B. Pelaksanaan Pengawasan di Kabupaten/Kota


1. Pemuktahiran Daftar Pemilih
i. Persiapan Pengawasan
Dalam pelaksanaan tahapan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih, terdiri
atas beberapa sub tahapan seperti Penyusunan Daftar Pemilih oleh KPU
Kabupaten pasca Penerimaan DP4, Pencocokan dan Penelitian Daftar
Pemilih, Penyusunan dan Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS),
dan Penyusunan dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Sub-sub tahapan tersebut memiliki karakter kerawanan yang berbeda-
beda sehingga membutuhkan pola dan bentuk pengawasan yang berbeda
pula. Kerawanan-kerawanan yang berpotensi terjadi pada saat
pelaksanaan sub tahapan antara lain:

1) KPU Kabupaten menyusun Daftar Pemilih dengan tidak


memperhatikan aspek kemudahan Pemilih, aspek geografis wilayah
Pemilih serta aspek jarak, dan waktu tempuh Pemilih ke TPS;
2) PPDP tidak turun ke lapangan melalui cara door to door namun hanya
update data berdasarkan data RT/RW setempat;
3) PPDP tidak mencoret Pemilih yang tidak lagi memenuhi syarat namun
hanya menuliskan status pemilih tersebut pada kolom keterangan;
4) Ketidaksesuaian daftar pemilih yang telah di rekapitulasi di tingkat
kecamatan dan desa/kelurahan berdasarkan data hasil Coklit PPDP
dengan daftar pemilih hasil input Sidalih; dan
5) Pemilih memenuhi syarat tetapi tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih
atau sebaliknya Pemilih tidak memenuhi syarat tetapi terdaftar dalam
Daftar Pemilih.

ii. Kegiatan Pengawasan


1. Pencegahan
Dalam menjalankan fungsi pengawasan pencegahan, Bawaslu
Provinsi Sulawesi Barat menginstruksikan kepada jajaran Pengawas
Pemilihan adhoc untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Pengawasan terhadap pembentukan PPK, PPS, dan PPDP untuk
mencegah adanya oknum penyelenggara Pemilihan yang terlibat

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


13 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

politik praktis, simpatisan atau tim kampanye Pasangan Calon


tertentu;
b. Pengawasan melalui analisis data dan informasi data pemilih agar
dapat dihasilkan derajat kemutakhiran daftar pemilih yang lebih
baik.

2. Aktifitas Pengawasan
Terhadap pelaksanaan pemutakhiran data dan daftar pemilih, jajaran
pengawas Pemilihan di Provinsi Sulawesi Barat secara intensif
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tahapan tersebut,
antara lain :
a. Analisis Kewajaran DP4
Analisis akurasi jumlah Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu
(DP4) Tahun 2018 dengan Jumlah Pemilih pada Pemilihan terakhir
dengan melakukan persandingan data antara jumlah DP4 Tahun
2018 melalui proyeksi perkembangan jumlah pemilih dari Pemilihan
terakhir yang berlangsung di daerah, yaitu:

Melihat perkembangan laju tumbuh Pemilih sebagaimana


ditampilkan pada tabel di bawah ini, menunjukkan adanya
pertumbuhan Pemilih yang cukup signifikan (anomali) yaitu di
Kabupaten Mamasa (28.167 pemilih) dari Pemilu terakhir pada
Tahun 2017, Kabupaten Polewali Mandar (58.471 pemilih) dari
Pemilu terakhir pada Tahun 2017.

Pemilih invalid

359.796

301.325

145.708

117.541

DPT Pemilihan Terakhir DP4 2018

Mamasa Polewali Mandar

Grafik 4.1

Mencermati perkembangan jumlah Pemilih tersebut, Panwaslu


Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar
menilai adanya ketidakwajaran pertumbuhan jumlah Pemilih
tersebut dan rata-rata pertumbuhannya berkembang dengan
angka yang cukup signifikan dalam rentang waktu yang cukup
singkat sementara laju tumbuh pemilih di masing-masing
kabupaten yang hanya berkisar 2,5% - 3,0% per tahun.
Untuk tingkat kecamatan, ditemukan pertumbuhan jumlah Pemilih
tidak wajar yang sangat signifikan, yaitu :

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


14 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Pemilih
DP4 Selisih
No. Kab Kecamatan Pemilu Ket
2018 (+/-)
Terakhir
Aralle 4.918 7.253 (+) 2,335
Balla 5.468 6.002 (+) 534
Bambang 7.889 9.898 (+) 2,009
Buntu Malangka 5.405 7.262 (+) 1,857
Mamasa 21.256 22.47 (+) 1,214
Mambi 6.879 9.395 (+) 2,516
Mehalaan 2.947 3.798 (+) 851
Messawa 5.589 7.034 (+) 1,445
1. Mamasa Nosu 3.482 4.343 (+) 861
Pana 6.902 8.707 (+) 1,805 2018
Rantebulahan
4.100 6.547 (+) 2,447
Timur
Sesenapadang 7.395 8.862 (+) 1,467
Sumarorong 8.587 10.518 (+) 1,931
Tabang 4.545 5.896 (+) 1,351
Tabulahan 7.741 9.678 (+) 1,937
Tandukkalua 8.341 10.701 (+) 2,360
Tawalian 6.097 7.344 (+) 1,247
Jumlah 117.541 145.708 28.167
Alu 9,007 11,382 (+) 2,375
Anreapi 7,445 8,597 (+) 1,152
Balanipa 18,513 22,464 (+) 3,951
Binuang 24,464 31,688 (+) 7,224
Bulo 6,839 8,023 (+) 1,184
Campalagian 41,610 45,242 (+) 3,632
Limboro 12,565 15,259 (+) 2,694
2. Polewali Luyo 20,685 24,395 (+) 3,710
Mandar Mapilli 21,366 25,985 (+) 4,619 2018
Matakali 16,310 22,470 (+) 6,160
Matangnga 4,207 4,963 (+) 756
Polewali 38,352 49,357 (+) 11,005
Tapango 16,227 19,865 (+) 3,638
Tinambung 16,369 15,882 (-) 487
Tutar 14,057 16,991 (+) 2,934
Wonomulyo 33,309 37,233 (+) 3,924
Jumlah 301.325 359.796 58.471

Tabel 1.5
b. Analisis Keterpenuhan Syarat Administrasi Daftar Pemilih
Analisis dan pencermatan terhadap keterpenuhan syarat data dan
informasi dalam daftar pemilih yang disusun oleh KPU Kabupaten
yang tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yaitu:
Pemilih
Tanpa Tanpa
No. Kabupaten lebih 800
NKK NIK
dalam TPS
1. Mamasa - 25 11

2. Polewali Mandar - 206 52

Jumlah 0 231 63

Tabel 1.6

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


15 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

c. Analisis Akurasi dan Validitas DP4


Analisis perkembangan jumlah Pemilih pasca Penerimaan DP4
dengan hasil Pencocokan dan Penelitian oleh PPDP dilakukan
untuk melihat faktor-faktor perubah dan fakta-fakta lapangan yang
berpengaruh terhadap perubahan jumlah Pemilih tersebut.
Komparasi jumlah DP4 dengan hasil Coklit, yakni:
Jumlah
No. Kabupaten DP4 2018 Pemilih Selisih
Setelah Coklit
1. Mamasa 145.708 113.554 (-) 32.154

2. Polewali Mandar 359.796 298.465 (-) 61.331

Jumlah 505.504 412.019 (-) 93.485

Tabel 1.7

Dari hasil pengawasan Coklit yang dilakukan, faktor-faktor perubah


jumlah pemilih dari DP4 adalah sebagai berikut:

Pemilih invalid
Mamasa Polewali Mandar

24.929

14.261

8.059
7.592
3.091 413
718 679 63
162
122 27 30 460
Tidak Pindah Meninggal Alih Status Belum 17 Kesalahan Bukan
Dikenal Domisili Dunia Thn/ Belum Data Penduduk
Menikah Pemilih Setempat

Grafik 4.2

Mencermati data pada tabel tersebut di atas, nampak bahwa DP4


belum dapat menghadirkan akurasi dan validitas yang diharapkan
terbukti penurunan drastis jumlah pemilih dengan variabel fiktif
sebesar 718 untuk Kabupaten Mamasa dan 14.261 untuk
kabupaten Polewali Mandar. Jumlah pemilih dengan variabel telah
pindah domisili yang didapatkan pada saat Coklit. Kesalahan Data
Pemilih menempati faktor perubah paling tinggi dengan rincian
7.592 untuk Kabupaten Mamasa dan 24.929 untuk Kabupaten
Polewali Mandar.

d. Analisis Akurasi dan Validitas DPS


Daftar Pemilih Sementara (DPS) di tingkat Kabupaten ditetapkan
oleh KPU Kabupaten tanggal 16 Maret 2018 dengan rincian
sebagai berikut:

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


16 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Daftar Pemilih Sementara (DPS)


350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
-
Mamassa Polewali Mandar
Laki-laki 58.008 146.531
Perempuan 55.546 151.934
Jumlah 113.554 298.465

Grafik 4.3

Pasca penetapan DPS tersebut, Panwaslu Kabupaten Mamasa


dan Polewali Mandar melakukan pengawasan dengan penilaian
terhadap DPS. Hasil pengawasan menunjukkan:

Kabupaten
No. Variabel Polewali
Mamasa
Mandar
1. Tanpa NIK 397 219
2. NIK Ganda 3.328 2.972
3. Belum Terdaftar - -
4. Belum 17 tahun 30 162
5. Meningga Dunia 122 3.091
6. Pindah Domisili 5.999 8.059
7. Alih status TNI/Polri 27 63
8. Fiktif 718 14.261
9. Hilang ingatan 43 20
10. Dicabut hak pilih - -
11. Bukan penduduk setempat 3.499 365
Jumlah 17.163 31.856

Tabel 1.8

Mencermati data pada tabel tersebut di atas, nampak bahwa hasil


Pencocokan dan Penelitian Daftar Pemilih yang secara faktual
dilakukan oleh PPDP, kemudian disusun oleh PPS untuk
selanjutnya ditetapkan sebagai DPS di tingkat kabupaten belum
dapat menghadirkan kualitas Daftar Pemilih yang akurat. Hal ini
ditandai dengan jumlah pemilih dengan variabel NIK Ganda, Nama
Ganda, pemilih fiktif, dan pemilih belum terdaftar dengan jumlah
yang sangat signifikan.
Bersamaan dengan penetapan DPS, KPU Kabupaten Mamasa dan
KPU Kabupaten Polewali Mandar juga menetapkan Daftar Pemilh
Potensial Non KTP Eekteronik (AC-KWK). Untuk dapat
menggunakan hak pilih, sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, pemilih harus memiliki KTP Elektronik atau Surat

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


17 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Keterangan Kependudukan yang diterbitkan oleh Dinas


Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten masing-masing.
Jumlah AC-KWK yang ditetapkan KPU Kabupaten Mamasa dan
polewali Mandar adalah sebagai berikut:

Daftar Pemilih Potensial non KTP-el


70.000
57.630
60.000
50.000
40.000 30.629
27.001
30.000
20.000 12.916
6.621 6.295
10.000
-
Mamasa Polewali Mandar

laki-laki Perempuan Jumlah

Grafik 4.4

e. Analisis Akurasi dan Validitas DPT


Jumlah DPT yang ditetapkan oleh masing-masing KPU Kabupaten
pada tanggal 18 April 2018 oleh KPU Kabupaten Polewali Mandar
dan tanggal 19 April 2018 oleh KPU Kabupaten Mamasa dengan
rincian sebagai berikut:

Daftar Pemilih Sementara (DPSHP)


Laki-laki Perempuan Jumlah

294.941

144.770 150.171
111.654
57.115 54.539

Mamasa Polewali Mandar

Grafik 4.5

Jumlah Pemilih dalam DPT yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten


Mamasa pada tanggal 19 April 2018 dan KPU Kabupaten Polewali
Mandar pada tanggal 18 April 2018 melalui Berita Acara Nomor
25/BA/7604/KPU-Kab/IV/2018 tentang Penetapan Rekapitulasi
Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat Kabupaten Mamasa dan
Kabupaten Polewali Mandar Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Polewali Mandar Tahun 2018.

Jumlah DPT yang ditetapkan oleh masing-masing KPU Kabupaten:

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


18 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Daftar Pemilih Tetap (DPT)


Laki-laki Perempuan Jumlah

294.442

144.501 149.941
111.654
57.115 54.539

Mamasa Polewali Mandar

Grafik 4.6

iii. Hasil Pengawasan


1. Temuan
Bahwa terhadap temuan pada tahapan Pemutakhiran Data Pemilih
yang ditemukan oleh Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar dan
Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar terkait adanya dugaan data
Pemilih Ganda dan Ketidaklengkapan serta Ketidaklengkapan Elemen
Data Pemilih pada Daftar Pemilih Sementara.
2. Rekomendasi
a. Rekomendasi Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan
Surat Nomor: 108/K.Bawaslu.Prov.SR.06/PM.04/IV/2018 tanggal 6
Maret 2018 agar KPU Kabupaten Polewali Mandar melakukan
perbaikan terhadap temuan dugaan pemilih ganda NIK sama Nama
sama dan Ketidaklengkapan serta Ketidakcocokan Elemen Data
pada Daftar Pemilih Sementara yang diumumkan oleh PPK dan
PPS.
b. Panwaslu Kabupaten Mamasa merekomendasikan kepada KPU
Kabupaten Mamasa temuan indikasi pemilih ganda dalam DPS
sebanyak 3.328 pemilih yang terdiri dari pemilih dengan NIK sama
dan nama sama, NIK sama nama berbeda, melalui surat nomor
03/K.Bawaslu-Prov.SR-02/PM.00.02/I/2018 Perihal Rekomendasi
Perbaikan.
Rincian Temuan
Jumlah Permasalahan
Pemilih NIK NIK
No Kabupaten
Dalam Sama Sama
DPS Jumlah
NAMA NAMA
Sama Beda
1. Mamasa 113.554 3.328 - 3.328

2. Polewali Mandar 298.465 2.972 - 2.972

Jumlah 412.019 6.300 - 6.300

Tabel 1.9

3. Tindaklanjut
a. KPU Kabupaten Polewali Mandar menanggapi rekomendasi
Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar melalui Surat KPU Polewali
Mandar Nomor: 150/PP.02.3/7604/KPU-KAB/IV/2018 dengan
melakukan perbaikan terhadap temuan dugaan data ganda NIK

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


19 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

sama Nama sama dan ketidaklengkapan serta ketidakcocokan


elemen data pada Daftar Pemilih Sementara.
b. Kabupaten Kabupaten Mamasa menindaklanjuti dengan
melakukan pencermatan dan meneruskan kepada PPS untuk
dilakukan verifikasi faktual serta perbaikan sebagaimana mestinya.

2. Pencalonan
a) Persiapan Pengawasan
Pemetaan Kerawanan Tahapan Pencalonan dalam pelaksanaan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dan Polewali Mandar Tahun
2018 merupakan tahapan sebagai bentuk pelaksanaan implementasi hak
warga negara untuk dipilih.
Kerawanan-kerawanan yang berpotensi terjadi pada saat pelaksanaan
Tahapan Pencalonan antara lain:
c. Ketaatan dan kepatuhan KPU Kabupaten dalam menentukan jumlah
minimal dukungan Bakal Calon Perseorangan dan jumlah kursi
minimal Partai Politik/Gabungan Partai Politik untuk mengusulkan
Bakal Pasangan Calon;
d. KPU Kabupaten tidak memperhatikan daya jangkau pengumuman
dengan tidak mengumumkan waktu dan tempat pendaftaran Bakal
Pasangan Calon pada media cetak, media elektronik, dan website;
e. Ketepatan waktu penyerahan dokumen persyaratan pencalonan dan
persyaratan calon dalam pendaftaran Bakal Pasangan Calon;
f. Kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dan
persyaratan calon dalam pendaftaran Bakal Pasangan Calon;
g. Ketaatan dan kepatuhan PPS dalam melakukan verifikasi faktual
dukungan Bakal Calon Perseorangan;
h. KPU Kabupaten tidak melakukan prosedur yang benar dan/atau
standar sama dalam melakukan pemeriksaan dokumen dan/atau
dalam memfaktualkan dokumen persyaratan Bakal Pasangan Calon;
dan
i. Ketidaknetralan KPU Kabupaten akibat adanya hubungan yang
mengakibatkan konflik kepentingan baik hubungan bisnis maupun
kekerabatan dengan Bakal Pasangan Calon.

b) Kegiatan Pengawasan
1) Pencegahan
Terhadap pelaksanaan Tahapan Pencalonan, Bawaslu Provinsi
Sulawesi Barat telah menginstruksikan kepada Panwaslu Kabupaten
mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar untuk
melaksanakan strategi pengawasan pencegahan berupa Himbauan
dan Peringatan Dini kepada pihak-pihak terkait utamanya Partai Politik,
Penyelenggara Pemilihan, dan Pemerintah Kabupaten masing-masing
seperti:
j. Tidak mengikutsertakan/melibatkan ASN/PNS dan Kepala Desa
pada saat pendaftaran Bakal Pasangan Calon maupun pada saat
deklarasi Pasangan Calon;
k. Bagi pejabat negara dan pejabat daerah yang dalam kapasitasnya
sebagai Pimpinan/Pengurus Partai Politik pada saat mendaftarkan
Bakal Pasangan Calon untuk tidak menggunakan fasilitas negara
yang melekat pada jabatannya; dan

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


20 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

l. Tidak menggunakan program dan kegiatan pemerintah sebagai


media deklarasi atau kampanye Pasangan Calon.

2) Aktifitas Pengawasan
a) Pengawasan Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Perseorangan.
Sebagaimana ketentuan dalam undang-undang yang
menyebutkan bahwa “Calon perseorangan dapat mendaftarkan diri
sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati jika memenuhi syarat
dukungan minimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah DPT pada
Pemilu/Pemilihan terakhir pada daerah bersangkutan jika jumlah
penduduk sampai dengan 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) jiwa”,
maka jumlah dukungan minimal bagi Bakal Calon Perseorangan
untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dan Polewali
Mandar adalah sebagai berikut:
DPT % Jumlah
No Kabupaten Pemilihan Dukungan Dukungan
Terakhir Minimal Minimal
1. Mamasa (2017) 117.541 11.755
10%
2. Polewali Mandar (2017) 301.325 25.613

Tabel 1.10

Pada tahapan Penyerahan Syarat Dukungan Minimal bagi Bakal


Pasangan Calon Perseorangan yang dimulai pada tanggal 25 s.d.
29 November 2018. diakhir tahapan, hanya ada satu Bakal
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang melakukan
Penyerahan syarat dukungan Pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati perseorangan di Kabupaten Mamasa yakni RUDIYANTO,
SH dan NURHADI LAKE PULIO, SH., akan tetapi setelah dilakukan
verifikasi oleh KPU Kabupaten dalam pengawasan Panwaslu
Kabupaten Mamasa, KPU Kabupaten Mamasa menyatakan tidak
dapat menerima syarat dukungan Bakal Calon Bupati dan Wakil
Bupati perseorangan tersebut dikarenakan jumlah dukungan yang
diserahkan tidak memenuhi jumlah syarat minimal dukungan
sebanyak 11.755.

b) Pengawasan Pendafatran Bakal Pasangan Calon dari Partai


Politik/ Gabungan Partai Politik
Sebagaimana ketentuan dalam undang-undang yang
menyebutkan bahwa ”Partai Politik atau Gabungan Partai Politik
dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi
persyaratan perolehan paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari
jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% (dua
puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam
Pemilu Terakhir”, maka jumlah kursi minimal atau jumlah suara sah
minimal pada Pemilu terakhir bagi Bakal Calon yang diusulkan oleh
Partai Politik/Gabungan Partai Politik untuk Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Mamasa dan Polewali Mandar adalah sebagai berikut:

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


21 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Jumlah
Jumlah
Jumlah Suara Sah
Jumlah Suara
Kursi Minimal
Kabupaten Kursi Sah
Minimal pada Pemilu
DPRD Pemilu
(20%) Terakhir
Terakhir
(25%)
Mamasa 30 6 97.928 24.482
Polewali Mandar 45 9 229.339 57.335

Tabel 1.11

Sebagai gambaran, di bawah ini diuraikan hasil perolehan jumlah


kursi dan hasil perolehan suara sah masing-masing Partai Politik
peserta Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten sebagai berikut:

Kabupaten Mamasa:

DPRD Kabupaten Mamasa


Partai
No % Jumlah %
Politik Jumlah
Jumlah Suara Jumlah
Kursi
Kursi Sah Suara Sah
1. NasDem 3 10.00% 9.940 10.15%
2. PKB 4 13.33% 12.144 12.40%
3. PKS 1 3.33% 4.223 4.31%
4. PDIP 3 10.00% 8.767 8.95%
5. Golkar 4 13.33% 13.270 13.55%
6. Gerindra 3 10.00% 9.809 10.02%
7. Demokrat 3 10.00% 8.297 8.47%
8. PAN 1 3.33% 4.116 4.20%
9. PPP 2 6.67% 7.267 7.42%
10. Hanura 2 6.67% 7.988 8.16%
11. PBB 1 3.33% 3.628 3.70%
12. PKPI 3 10.00% 8.479 8.66%
Jumlah 30 100.00% 97928 100.00%

Tabel 1.12

Kabupaten Polewali Mandar:

DPRD Kabupaten Polewali Mandar


Partai
No % Jumlah %
Politik Jumlah
Jumlah Suara Jumlah
Kursi
Kursi Sah Suara Sah
1. NasDem 2 4.44% 14.949 15.27%
2. PKB 5 11.11% 21.858 22.32%
3. PKS 2 4.44% 12.415 12.68%
4. PDIP 5 11.11% 21.343 21.80%
5. Golkar 9 20.00% 45.959 46.93%
6. Gerindra 3 6.67% 18.290 18.68%
7. Demokrat 5 11.11% 21.174 21.62%
8. PAN 5 11.11% 25.943 26.49%

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


22 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

DPRD Kabupaten Polewali Mandar


Partai
No % Jumlah %
Politik Jumlah
Jumlah Suara Jumlah
Kursi
Kursi Sah Suara Sah
9. PPP 5 11.11% 19.950 20.37%
10. Hanura 3 6.67% 17.761 18.14%
11. PBB 0 0.00% 2.013 2.06%
12. PKPI 1 2.22% 7.684 7.85%
Jumlah 45 100.00% 229.339 100.00%

Tabel 1.13

m. Kabupaten Mamasa
Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Mamasa:
1. H. RAMLAN BADAWI dan MARTHINUS TIRANDA Tanggal
9 Januari 2018 diusung oleh 10 (sepuluh) Partai Politik
dengan gabungan peroleh suara kursi sebanyak 25 (dua
puluh lima) dari 30 (tiga puluh) total jumlah kursi dengan
80.131 perolehan suara sah.

Pasangan Parpol Jumlah Jumlah.


No Kab.
Calon Pengusung Kursi Suara Sah

GOLKAR 4 13.270
PBB 1 3.628
DEMOKRAT 3 8.297
NASDEM 3 9.940
H. RAMLAN
BADAWI PPP 2 7.267
1 Mamasa dan
MARTHINUS PKS 1 4.223
TIRANDA
PDIP 3 8.767
PAN 1 4.116
PKPI 3 8.479
PKB 4 12.144

Jumlah 10 25 80.131

Tabel 1.14

KPU kabupaten Mamasa menyatakan menerima


pendaftaran Bakal Pasangan Calon tersebut. Selain
memenuhi syarat 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, juga telah memenuhi
syarat 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi
perolehan suara sah dalam Pemilu Terakhir.

2. OBEDNEGO DEPPARINDING dan BENYAMIN Y.D.,


Tanggal 10 Januari 2018 diusung oleh 3 (tiga) Partai Politik
dengan gabungan peroleh kursi sebanyak 5 (lima) dari 30
(tiga puluh) total jumlah kursi dengan 17.797 perolehan
suara sah.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


23 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Pasangan Parpol Jumlah Jumlah.


No Kab.
Calon Pengusung Kursi Suara Sah
OBEDNEGO HANURA 2 7.988
DEPPARINDING
2 Mamasa dan
BENYAMIN GERINDRA 3 9.809

Jumlah 2 5 17.797

Tabel 1.15

KPU kabupaten Mamasa menyatakan tidak dapat


menerima pendaftaran Bakal Pasangan Calon tersebut
dikarenakan tidak memenuhi syarat pencalonan sesuai
dengan ketentuan jumlah minimal 6 (enam) kursi dan 25%
(dua puluh lima persen) akumulasi perolehan suara sah.

KPU Kabupaten Mamasa melakukan Perpanjangan


pendaftaran dikarenakan hanya ada satu pasangan calon
yang memenuhi syarat. Oleh karena sampai batas akhir
masa perpanjangan pendaftaran tidak ada satupun Bakal
Pasangan Calon yang mengajukan pendaftaran, maka KPU
Kabupaten Mamasa mentapkan Pasangan Calon yang
akan mengikuti Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dengan
satu Pasangan Calon.

n. Kabupaten Polewali Mandar


i. H. ANDI IBRAHIM MASDAR dan H. M. NATSIR RAHMAT
Tanggal 8 Januari 2018 diusung oleh 7 (tujuh) Partai Politik
dengan gabungan peroleh kursi sebanyak 30 (tiga puluh)
dari 45 (empat puluh lima) total jumlah kursi dengan
153.392 perolehan suara sah.

Pasangan Parpol Jumlah Jumlah.


No Kab.
Calon Pengusung Kursi Suara Sah

PKB 5 21.858

H. ANDI PKS 2 12.415


IBRAHIM PDIP 5 21.343
MASDAR
Polewali
1 dan GOLKAR 9 45.959
Mandar
H.M.
NATSIR GERINDRA 3 18.290
RAHMAT PAN 5 25.943
PKPI 1 7.584
Jumlah 7 30 153.392

Tabel 1.16

ii. SALIM S. MENGGA dan MARWAN Tanggal 8 Januari 2018


diusung oleh 3 (tiga) Partai Politik dengan gabungan
perolehan kursi sebanyak 12 (dua belas) dari 45 (empat
puluh lima) total jumlah kursi dengan 56.073 perolehan
suara sah.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


24 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Pasangan Parpol Jumlah Jumlah.


No Kab.
Calon Pengusung Kursi Suara Sah

SALIM S. NASDEM 2 14.949


Polewali MENGGA
1 DEMOKRAT 5 21.174
Mandar dan
MARWAN PPP 5 19.950
Jumlah 7 12 56.073

Tabel 1.17

Terdapat satu Partai politik yang abstain atau tidak


mengusung pada salah satu dari 2 (dua) Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar yakni Partai Hati
Nurani Rakyat (HANURA) dengan 3 (tiga) jumlah kursi.

KPU Kabupaten Polewali Mandar menetapkan 2 (dua)


Pasangan Calon yang akan mengikuti Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018.

c) Hasil Pengawasan
1) Temuan
Adanya temuan Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar dengan nomor
register 001/TM/PB/Kab/30.05/I/2018 tanggal 15 Januari 2018 terkait
adanya oknum ASN yang diduga melanggar disiplin Pegawai Negeri
Sipil dengan ikut mengantar salah satu Bakal Pasangan Calon Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar pada saat pendaftaran di KPU
Kabupaten Polewali Mandar.

2) Rekomendasi
Terkait dengan temuan yang telah dipaparkan diatas, Panwaslu
Kabupaten Polewali Mandar telah mengeluarkan rekomendasi kepada
instansi terkait sebagai berikut :
o. Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Barat untuk disampaikan kepada Badan
Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku;
p. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan RB) melalui Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Barat untuk disampaikan kepada Badan
Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku sesuai;
q. Komisi Aparatur Sipil Negara melalui Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Barat untuk disampaikan kepada Badan
Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku;
r. Badan Kepegawaian Negara melalui Badan Pengawas Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Barat untuk disampaikan kepada Badan
Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


25 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

3) Tindaklanjut
Sampai saat laporan ini dibuat, tindaklanjut rekomendasi atas temuan
dugaan pelanggaran disiplin Aparatur Sipil Negara dari instansi
berwenang kepada Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar belum ada.

3. Kampanye
a) Persiapan Pengawasan
Tahapan Kampanye merupakan media interaksi antara kepentingan hak
untuk memilih dan kepentingan hak untuk dipilih. Tahapan ini digunakan
oleh pihak yang berkepentingan untuk dipilih melalui pemaparan misi, visi,
dan program di hadapan pihak yang berkepentingan untuk memilih. Pada
tahapan ini pula lah kemampuan untuk mempengaruhi pemilik suara yang
berkepentingan untuk memilih harus ditunjukkan agar dapat memperoleh
suara sbanyak-banyaknya sebagai tujuan untuk menjadi “yang terpilih”
dapat tercapai.
Tahapan Kampanye ini merupakan salah satu tahapan dimana
pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dan
kejahatan-kejahatan Pemilu/Pemilihan paling potensial untuk terjadi.
Kerawanan-kerawanan yang berpotensi terjadi pada saat pelaksanaan
Tahapan Kampanye antara lain:
1) KPU Kabupaten terlambat membuat Alat Peraga Kampanye dan
Bahan Kampanye Pasangan Calon;
2) KPU Kabupaten membuat Alat Peraga Kampanye dan Bahan
Kampanye Pasangan Calon tidak sesuai jumlah dan ukuran yang
ditentukan;
3) Materi kampanye bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang ada serta mengandung isu SARA dan
fitnah;
4) Pasangan Calon tidak menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada
Kepolisian dengan tembusan kepada KPU Kabupaten dan Bawaslu
Provinsi terkait waktu dan tempat pelaksanaan kampanye;
5) Kampanye menggunakan faslitas negara/daerah;
6) Pasangan Calon melibatkan Pejabat BUMN/BUMD, TNI/Polri,
ASN/PNS, dan Kades/Perangkat Desa dalam kampanye;
7) Politik Uang/pemberian materi lainnya;
8) Kampanye dilaksanakan di luar jadwal waktu yang telah ditetapkan;
9) KPU Kabupaten menayangkan Iklan Kampanye tidak sesuai materi,
jumlah, ukuran, dan durasi tayang setiap Pasangan Calon;
10) KPU Kabupaten tidak memberikan perlakuan sama dan berimbang
bagi jadwal iklan setiap Pasangan Calon;
11) Pasangan Calon membuat materi Iklan Kampanye tidak sesuai
peraturan dan etika periklanan;
12) Pasangan Calon membuat dan menayangkan Iklan Kampanye selain
yang difasilitasi KPU Kabupaten;
13) Pasangan Calon tidak mendaftarkan akun resmi media sosial kepada
KPU Kabupaten sesuai waktu tahapan;
14) Materi kampanye dalam akun media sosial bernada Black Campaign;
15) KPU Kabupaten tidak memberikan akses yang luas bagi penyandang
disabilitas untuk mengikuti Debat Publik;
16) Materi Debat Publik tidak berorientasi visi, misi, dan program
Pasangan Calon; dan
17) Moderator memberikan komentar, penilaian, dan kesimpulan
terhadap materi debat.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


26 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

b) Kegiatan Pengawasan
1) Pencegahan
Bahwa terhadap pelaksanaan tahapan Kampanye, Bawaslu Provinsi
Sulawesi Barat telah menginstruksikan kepada Panwaslu Kabupaten
untuk melaksanakan strategi pengawasan pencegahan berupa
Peringatan Dini kepada pihak-pihak terkait seperti Pasangan Calon
dan Tim Kampanye dan Pejabat Daerah.

2) Aktifitas Pengawasan
Melakukan penilaian rancangan jadwal pelaksanaan kampanye
dengan 2 indikator frekuensi yang sama bagi calon, model dan bentuk
yang sama berdasarkan bentuk fasilitasi yang dilakukan KPU dengan
cara berkoordinasi dengan KPU terkait rancangan penyusunan jadwal
dan memberikan masukan kepada KPU terhadap rancangan
penyusunan jadwal baik terlibat secara langsung maupun melalui
rekomendasi.

Melakukan pengawasan secara langsung terhadap pelaksanaan


kampanye yang dilakukan pasangan calon serta kampanye yang
difasilitasi oleh KPU. Melakukan Sosialisasi ketentuan dan larangan
kampanye, Pertemuan regular dengan calon dan materi pentingnya
kampanye bertanggung jawab melalui materi kampanye yang
mendidik, hak pemilih untuk mendapatkan informasih kampanye dan
hak publik terhadap ruang publik.

Melakukan Pengawasan terhadap bahan kampanye baik yang


dilakukan oleh calon melalui fasilitas kampanye oleh KPU maupun
yang dilakukan oleh calon. Pengawasan terhadap bahan kampanye
sebelum didistribusikan dengan memeriksa isi materi kampanye.
Pengawasan terhadap pelaksanaan kampanye berupa pemasangan
alat peraga kampanye dengan memastikan keadilan dalam 2 (dua) hal
yaitu ukuran dan model alat peraga dan lokasi pemasangan

Melakukan Pengawasan preventif pada kegiatan sosialisasi public


yaitu, pentingnya materi kampanye yang mendidik dan menjaga etika
dalam kampanye. Pengawasan terhadap proses pelaksanaan
kampanye dengan cara menghadiri pelaksanaan kampanye
calon,memeriksa materi kampanye dan memeriksa kemungkinan
terjadinya politik uang dalam kampanye dan mendapatkan
informasi/jadwal pelaksanaan kampanye. Mengikuti pelaksanaan
kampanye yang diselenggarakan oleh calon maupun kampanye yang
difasilitasi oleh KPU dalam pelaksanaan kampanye penting
memperhatikan kemungkinan pelibatan pihak-pihak yang dilarang
dalam kampanye.

Pasca Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali


Mandar Tahun 2018, Berdasarkan Hasil Rapat Koordinasi tentang
Jadwal dan Zona Kampanye bersama dengan KPU Kabupaten
Polewali Mandar dan Tim Penghubung Pasangan Calon, Panwaslu
Kabupaten Polewali Mandar menyampaikan kepada Ketua dan
Anggota Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Polewali Mandar untuk
melakukan pengawasan melekat terhadap kegiatan kampanye
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018
sesuai jadwal berdasarkan surat Nomor: 039/K.Bawaslu.Prov-

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


27 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

SR.06/PM.00.02/II/2018 perihal terkait Penyampaian Jadwal dan Zona


Kampanye.

Untuk memudahkan proses koordinasi pengawasan selama kampanye


dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018
berdasrkan surat Nomor : 051/Bawaslu-Prov.SR.06/PM.00.02/II/2018
Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar meminta data Daftar letak
Posko Tim Pemenangan Kabupaten dan Posko Kecamatan serta
Daftar nama dan Contac Person Tim Pemenangan Kabupaten dan
Kecamatan kepada masing-masing Pasanagan Calon. Serta
melakukan pencermatan dan penelusuran nama-nama TimKampanye
Paslon terutama pada indikasi adanya keterlibatan TNI/Polri,
ASN/PNS, dan Kades/Perangkat desa dalam Tim Kampanye.

Bahwa dalam Peraturan Badan Pengawas Pemilihan umum Republik


Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang pengawasan Kampanye
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
serta Walikota dan Wakil Walikota pada pasal 8 ayat 2 huruf J Tentang
Pengawasan Alat Praga Kampanye sesuai dengan Jadwal dan Lokasi
Kampanye yang sudah ditetapkan. Berdasarkan Surat Nomor:
085/K.Bawaslu-Prov.SR.06/PM.00.02/III/2018 Panwaslu Kabupaten
Polewali Mandar menghimbau KPU Kabupaten Polewali Mandar agar
pemasangan Alat Praga Kampanye dilakukan sesuai dengan Jadwal
yang sudah ditetapkan.

c) Hasil Pengawasan
1) Temuan
s. Panwaslu Kabupaten Mamasa
Dalam Tahapan Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati, Panwaslu Kabupaten Mamasa menemukan 5 (lima)
dugaan Pelanggaran antara lain:
i. Temuan oleh Sdr. Yohanis selaku PPL Desa Pebassian
Kecamatan Mamasa pada saat pengawasan Kampanye yang
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 3 Maret 2018 di lapangan
sepakbola Mamasa, Kabupaten Mamasa terkait dugaan
pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu anggota PPS Desa
Pebassian Kecamatan Mamasa yang ikut terlibat dalam
Kampanye pasangan calon H. Ramlan Badawi dan Marthinus
Tiranda pada sekitar pukul 11.00 WITA s.d.14.00 WITA;
ii. Temuan Pada Masa Kampanye oleh Sdr. Hertog Bataragoa
Panwas Kecamatan Mamasa yang menemukan Dugaan
Pelanggaran Kampanye diluar jadwal yang dilakukan oleh
pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dengan
nomor registrasi 14/TM/PB/Kab./30.04/V/2018 dengan terlapor
Panitia Penyelenggara Kampanye Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Mamasa (Drs. H. Ramlan Badawi dan Marthinus
Tiranda);
iii. Temuan Nomor 15/TM/PB/Kab./30.04/V/2018 oleh Sdr. Ria
Kumala Dewi Selaku Panwas Kecamatan Mamasa saat
pengawasan kegiatan kampanye pada tanggal 17 Mei 2018,
salah seorang oknum kepala desa Ralleanak Kecamatan Aralle
yang juga hadir dan ikut dalam kegiatan kampanye yang
dilaksanakan oleh pasangan calon H. Ramlan Badawi dan

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


28 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Marthinus Tiranda sekitar pukul 10.00 WITA di Buntu Kasisi


Desa Osango Kecamatan Mamasa;
iv. Temuan dengan Nomor temuan 16/TM/PB/Kab./30.04/V/2018;
oleh Sdr. Syamsirwan Panwas Kecamatan Mehalaan terkait
dugaan pelanggaran menghalang-halangi Penyelenggara
Pemilihan dalam melaksanakan tugasnya serta keterlibatan
ASN dan Kepala Desa pada Kampanye Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati Mamasa;
v. Temuan dengan Nomor 17/TM/PB/Kab/30.04/VI/2018 oleh Sdr.
Rustam, S.Pd., MM., Aggota Panwaslu Kabupaten Mamasa
yang menjelaskan bahwa Berdasarkan Hasil pengawasan
terhadap tahapan Pencetakan dan pendistribusian formulir C.6-
KWK (surat Pemberitahuan Pemungutan Suara Kepada
Pemilih) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa
tahun 2018 ditemukan adanya pelanggaran administrasi pada
penulisan Tata cara Pemberian Suara yang tidak sesuai
dengan ketentuan PKPU Nomor 13 Tahun 2018.

Jumlah
Laporan
Jenis Pelanggaran
Atau
Temuan
Pengawas

Jumlah
Dihentikan Tdk
No Pemilu
Administrasi

Berwenang

Memenuhi
Kabupaten

Sengketa
Instansi
Pidana

Syarat
DKPP

LP TM

1. Mamasa 5 5 2 1 - - - 7

Total Pelanggaran 40

Tabel 1.18

t. Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar


Dalam Tahapan Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati, Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar menemukan 40
(empat puluh) jenis dan motif dugaan Pelanggaran antara lain:
1. Temuan nomor 003/TM/PB/Kab/30.05/II/2018 Tanggal 22
Februari 2018 terkait oknum ASN atas nama SUKRI alias
UKHY yang melakukan perbuatan yang mengarah pada
keberpihakan kepada salah satu Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018, dalam bentuk
mengunggah/menanggapi, atau menyebarluaskan Gambar/
foto Calon Bupati dan Wakil Bupati melalui media sosial;
2. Temuan nomor: 005/TM/PB/Kab/30.05/II/2018 Tanggal 27
Februari 2018 terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
Kepala Dusun Jogja Lama Desa Bumiayu Kecamatan
Wonomulyo yang ikut serta dalam kegiatan kampanye di salah
satu Pasangan Calon;
3. Temuan nomor: 005/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 4
Maret 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 1 di Kecamatan Luyo pada Pemilihan Bupati

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


29 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan


dengan Video dan foto;
4. Temuan nomor 007/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 4 Maret
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun yang ikut
serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan Calon
Nomor urut 2 di Kecamatan Luyo pada Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan
foto;
5. Temuan Nomor 008/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15
Maret 2018 terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
Kepala Dusun yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah
satu pasangan Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tutar pada
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun
2018 yang dibuktikan dengan video;
6. Temuan Nomor 009/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15
Maret 2018, terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tutar pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Video;
7. Temuan Nomor 010/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15
Maret 2018, terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tutar pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Video;
8. Temuan Nomor 011/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15
Maret 2018, terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tutar pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Video;
9. Temuan Nomor 012/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15
Maret 2018, terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tutar pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Video;
10. Temuan Nomor 013/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15
Maret 2018, terkait dugaan pelanggaran Oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tutar pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Video;
11. Temuan Nomor 014/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15
Maret 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tutar pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Video;
12. Temuan Nomor 015/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 21
Maret 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


30 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan


Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Binuang pada Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018
dibuktikan dengan foto;
13. Temuan Nomor 016/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 24
Maret 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
yang ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Alu pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Video dan foto;
14. Temuan Nomor 017/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 03
April 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
karena ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu
pasangan Calon Nomor urut 2 di Kecamatan Tinambung pada
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun
2018 dibuktikan dengan foto;
15. Temuan Nomor 018/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 06
April 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh ASN/PNS karena
berfoto dengan salah satu pasangan Calon di Kecamatan
Limboro pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali
Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan foto;
16. Temuan Nomor 019/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 06
April 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh ASN/PNS karena
Menyukai (LIKE) Foto salah satu pasangan Calon di
Kecamatan Limboro pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan foto
keterangan (like);
17. Temuan Nomor 020/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 06
April 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh ASN/PNS karena
Menyukai (like) Foto salah satu pasangan Calon di Kecamatan
Limboro pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali
Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan foto keterangan (like);
18. Temuan Nomor 019/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 09
April 2018, terkait dugaan pelanggaran Kampanye diluar
Jadwal oleh salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan Video;
19. Temuan Nomor 022/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 19
April 2018 dugaan pelanggaran oleh ASN Karena memakai
Baju Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di
Kecamatan Balanipa pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Tahun 2018 dibuktikan dengan Foto;
20. Temuan Nomor 023/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 19
April 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun
karena ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu
pasangan Calon di Kecamatan Tinambung pada Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018
dibuktikan dengan foto dan Video;
21. Tanggal 19 April 2018, Nomor 024/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018
terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun karena ikut
serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan Calon di
Kecamatan Tinambung pada Pemilihan Bupati dan Wakil

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


31 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan foto


dan Video;
22. Temuan Nomor 025/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 Tanggal 23
April 2018, terkait oknum Lurah yang berada didekat lokasi
kampanye pada salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil
Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan Foto;
23. Temuan Nomor 026/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018, Tanggal 26
April 2018 terkait dugaan pelanggaran oleh ASN Karena
memposting foto dirinya bersama dengan pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati yang disertai dengan emotion yang
menunjukkan jari angka 2 (dua) pada pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Tahun 2018 dan dibuktikan dengan Foto;
24. Temuan Nomor 026/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018, Tanggal 26
April 2018, terkait dugaan pelanggaran oleh ASN karena
memasang foto atau kalender pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati tahun 2018 di dalam ruangan kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Polewali Mandar pada pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Tahun 2018 dan dibuktikan dengan foto;
25. Temuan Nomor 028/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 2 Mei
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Pemerintah Desa
(KAUR) karena ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu
pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di
Kecamatan Matangnga pada Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan Video
dan foto;
26. Temuan Nomor 029/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 2 Mei
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Pemerintah Desa
(KAUR) karena ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu
pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di
Kecamatan Matangnga pada Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan Video
dan foto;
27. Temuan Nomor 030/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 10 Mei
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun yang ikut
serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di Kecamatan Luyo pada
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun
2018 dibuktikan dengan Video dan foto;
28. Temuan Nomor 031/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 11 Mei
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun karena
ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di Kecamatan Luyo
pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
Tahun 2018 dibuktikan dengan foto;
29. Temuan Nomor 032/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 11 Mei
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun karena
ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di Kecamatan Luyo
pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
Tahun 2018 dibuktikan dengan foto;
30. Temuan Nomor 033/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 11 Mei
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh ASN karena (like) foto

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


32 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun


2018 di Kecamatan Mapilli pada Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan foto;
31. Temuan Nomor 034/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15 Mei
2018 terkait adanya Oknum ASN yang memasang Kalender
salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali
Mandar di dalam Ruanagan Kerja dibuktikan dengan foto;
32. Temuan Nomor 035/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 15 Mei
2018 terkait Oknum ASN yang memasang Kalender salah satu
pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar di
dalam Ruanagan Kerja dibuktikan dengan foto;
33. Temuan Nomor 036/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 28 Mei
2018 terkait Oknum ASN yang berfoto dan menaikkan simbol
jari dengan salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Polewali Mandar di dalam Ruanagan Kerja dibuktikan dengan
foto;
34. Temuan Nomor 037/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 28 Mei
2018 terkait Oknum ASN yang berfoto dan menaikkan simbol
jari dengan salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Polewali Mandar di dalam Ruanagan Kerja
dibuktikan dengan foto;
35. Temuan Nomor 038/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 4 Juni
2018 terkait dugaan pelanggaran oleh Kepala Dusun karena
ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu pasangan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2018 di Kecamatan
Tinambung pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Polewali
Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan foto;
36. Temuan Nomor 039/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 5 Juni
2018, terkait Oknum ASN yang berfoto dan menaikkan simbol
jari dengan salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Polewali Mandar di dalam Ruanagan Kerja
dibuktikan dengan foto;
37. Temuan Nomor 040/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 8 Juni
2018 terkait Oknum ASN yang mengarah keberpihakan salah
satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
Tahun 2018 dibuktikan dengan Video;
38. Temuan Nomor 041/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 25 Juni
2018, terkait dugaan pelanggaran Kampanye diluar jadwal oleh
salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali
Mandar Tahun 2018 dibuktikan dengan Video siaran langsung
akun facebook berita online;
39. Temuan Nomor 042/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 25 Juni
2018, terkait dugaan pelanggaran Politik Uang yang terajdi di
desa Barumbung Kecamatan Matakali Pada Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 dibuktikan
dengan Uang Pecahan Rp, 50,000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah)
dan Daftar Hadir warga penerima;
40. Temuan Nomor 042/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 Tanggal 25 Juni
2018 terkait dugaan pelanggaran memberikan janji kepada
pemilih pada masa tenang oleh salah satu Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Pada Pemilihan

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


33 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar Tahun 2018


dibuktikan dengan Rekaman Video.

Temuan hasil pengawasan Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar


pada Tahapan Kampanye, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jumlah
Laporan
Jenis Pelanggaran
Atau
Temuan
Pengawas

Jumlah
Dihentikan Tdk
No Pemilu

Administrasi

Berwenang

Memenuhi
Kabupaten

Sengketa
Instansi
Pidana

Syarat
DKPP
LP TM

1. Polewali 0 40 - - - 31 - 9 40
Mandar

Total Pelanggaran 40

Tabel 1.19

2) Rekomendasi
u. Kabupaten Mamasa
i. Terhadap temuan dugaan pelanggaran yang dikaukan oleh
PPS Desa Pebassian Kecamatan Mamasa dengan terlapor
atas nama Bongga Sumule Telah direkomendasikan kepada
Tim Pemeriksa Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
Sulawesi Barat untuk dilakukan pemeriksaan.
ii. Terkait dengan temuan dugaan pelanggaran Kampanye diluar
jadwal oleh Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati. Setelah
melakukan pemeriksaan didapatkan hasil bahwa berdasarkan,
bukti-bukti, fakta dan keterangan serta Pembahasan diatas
maka Panwaslih Kabupaten Mamasa menyimpulkan bahwa
Temuan Nomor 14/TM/PB/Kab./30.04/V/2018 tidak dapat
ditingkatkan ke tahap penyidikan dan dihentikan proses
penanganannya.
iii. Terkait dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh sdr.
Abdul Rahman Tona, Kepala Desa Ralleanak, Kecamatan
Aralle dilakukan pemeriksaan dan hasil kajian menyimpulkan
bahwa berdasarkan fakta dan keterangan dan pembahasan
kajian maka Panwaslih Kabupaten Mamasa menyimpulkan
bahwa terhadap yang bersangkutan dinilai hadir dalam
kegiatan keluarga yang dilakukan oleh pasangan calon di desa
Lembana Salulo, Kecamatan Mamasa hanya hadir dalam
rangka bertemu dengan rekan kerja dan tidak ada tujuan untuk
turut aktif dalam kegiatan pasangan calon dan berdasarkan
dengan keterangan yang diberikan. Bahwa kehadirannya
bukan bertujuan untuk menghadiri kampanye dan tidak
mengenakan atribut desa dinilai tidak melanggar terhadap
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas UU No. 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


34 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

sehingga tidak direkomendasikan untuk ditindaklanjuti ke tahap


penyidikan.
iv. Terhadap dugaan pelanggaran yang menghalang-halangi
Pengawas Pemilu dan Keterlibatan ASN dan Kepala Desa
Pada Kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Mamasa Tahun 2018 tidak direkomendasikan karena
berdasarkan, bukti-bukti, fakta dan keterangan serta
pembahasan yang telah dilakukan, Panwaslih Kabupaten
Mamasa menyimpulkan bahwa tidak dapat ditingkatkan ke
tahap penyidikan dan ditetapkan bukan sebagai pelanggaran.

v. Kabupaten Polewali Mandar


i. Temuan dengan Nomor: 015/TM/PB/Kab/30.05/III/2018, oleh
penemu sdr. Muhammad Ilyas anggota Panwas Kecamatan
Binuang dihentikan prosesnya karena terlapor telah
mengundurkan diri dari jabatan sebagai kepala Dusun Passube
Desa Paku Kecamatan Binuang dengan dibuktikan surat
pengunduran dirinya sejak tanggal 28 Desember 2017.
ii. Temuan dengan Nomor: 017/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018, oleh
penemu sdr. Abdul Malik Panwas Kecamatan Tinambung
tersebut dihentikan karena yang bersangkutan tidak berada
didalam area kampanye;
iii. Temuan dengan Nomor: 018/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018, oleh
penemu sdr. Sahabuddin anggota Panwas Kecamatan Limboro
prosesnya dihentikan karena terlapor hanya berfoto dengan
salah satu pasangan calon saja dan tidak mengangkat simbol
sebagaimana symbol pasangan calon nomor urut 2 (dua) Andi
Ibrahim Masdar – Natsir Rahmat;
iv. Temuan dengan Nomor: 025/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018, oleh
penemu sdr. Haliq, S.S., Anggota Panwaslu Kecamatan
Balanipa dihentikan prosesnya karena oknum Lurah tidak
masuk dalam area kampanye dan tidak menggunakan atribut
pasangan calon;
v. Temuan dengan Nomor: 029/TM/PB/Kab/30.05/V/2018, oleh
penemu sdr. Misbahuddin anggota Panwas Kecamatan
Matangnga dihentikan prosesnya karena oknum staf Desa
tersebut telah mengundurkan diri dari jabatan sebagai staf
Desa Tapua dibuktikan dengan surat pengunduran dirinya
pertanggal 2 Januari 2018;
vi. Temuan dengan Nomor: 033/TM/PB/Kab/30.05/V/2018, oleh
penemu sdr. Muliadi anggota Panwas Kecamatan Mapilli
dihentikan prosesnya karena tudak cukup bukti untuk
diteruskan karena dalam keterangan klarifikasi, terlapor
mengakui bahwa dirinya tidak aktif dalam bermedia sosial, dan
diakui bahwa kemungkinan anak terlaporlah yang me-like
(menyukai) unggahan tersebut.

3) Tindaklanjut
w. Kabupaten Mamasa
i. Sampai pada saat laporan ini dibuat, rekomendasi Panwaslu
Kabupaten Mamasa terkait dugaan pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh Yohanis selaku PPL Desa Pebassian,

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


35 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Kecamatan Mamasa belum mendapatkan hasil tindaklanjut dari


DKPP-RI.

x. Kabupaten Polewali Mandar


1. Berdasarkan surat teguran Kepala Desa Tenggelang yang
ditujukan kepada Sdr. Kaco (Kepala Dusun Kakkangan) dengan
Nomor : 01/ST/DTG/IV/2018 Tenggelang 03 April 2018, dengan
nomor temuan 007/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 yang melakukan
pelanggaran menghadiri kampanye salah satu pasangan calon
dan Wakil Calon Bupati Polewali Mandar di Dusun Banua
Kayyang Desa Tenggelang Tanggal 26 Februari 2018, maka
sehubungan dengan itu pemerintah Desa memberikan Teguran
Tertulis kepada yang bersangkutan dan apabila yang
bersangkutan mengulangi perbuatannya maka pemerintah
Desa akan membebastugaskan yang bersangkutan dari segala
tugas pemerintah Desa Tenggelang;
2. Berdasarkan surat teguran Kepala Desa Mambu yang ditujukan
kepada Sdr. Muchdar (Kepala Dusun Pepalang) dengan Nomor
: 01/ST/DSM/V/2018 Mambu 20 Mei 2018, dengan nomor
temuan 031/TM/PB/Kab/30.05/V/2018 terbukti melakukan
pelanggaran menghadiri kampanye salah satu pasangan calon
Bupati dan Wakli Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 di Dusun
Mambu Barat Desa Mambu Kecamatan Luyo Kabupaten
Polewali Mandar, maka pemerintah Desa memberikan Teguran
Tertulis kepada yang bersangkutan dan apabila yang
bersangkutan mengulangi perbuatannya maka pemerintah
Desa akan membebastugaskan yang bersangkutan dari segala
tugas pemerintah Desa Mambu;
3. Berdasarkan surat teguran Kepala Desa Sambaliwali yang
ditujukan kepada Sdr. H. Abdullah (Kepala Dusun Bumbumbat)
dengan Nomor : 01/ST/DSW/V/2018 Sambaliwali 25 Mei 2018,
dengan nomor temuan 030/TM/PB/Kab/30.05/V/2018 terbukti
melakukan pelanggaran menghadiri kampanye salah satu
pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
Tahun 2018 di Dusun Buttu Dolong Desa Sambaliwali
Kecamatan Luyo Kabupaten Polewali Mandar, maka
pemerintah Desa memberikan Teguran Tertulis kepada yang
bersangkutan dan apabila yang bersangkutan mengulangi
perbuatannya maka pemerintah Desa akan
membebastugaskan yang bersangkutan dari segala tugas
pemerintah Desa Sambaliwali;
4. Berdasarkan dengan surat Rekomendasi Komisi Aparatur Sipil
Negara Atas Pelanggaran Netralitas ASN dengan Nomor R-
1383/KASN/7/2018 tertanggal 10 Juli 2018, hasil dugaan
pelanggaran dengan nomor Temuan
003/TM/PB/Kab/30.05/II/2018 tanggal 26 Februari 2018
menyimpulkan bahwa temuan, dengan bukti berupa screenShot
Facebook atas nama “Ukhy” serta keterangan pelapor, saksi,
dan terlapor serta mengacu pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, maka Komisi Aparatur Sipil
Negara menyimpulkan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh
Sdr. Muh. Syukri, SH, dengan NIP 197208182002121007 telah

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


36 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

melanggar kode etik dan kode perilaku pegawai ASN dan


disiplin PNS sebagai mana dimuat dalam ketentuan pasal 4
angka 15 huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010
Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Untuk itu terhadap yang
bersangkutan dikenakan sanksi berupa Hukuman Disiplin
Sedang yang mekanisme pelaksanaannya mengacu pada
ketentuan peraturan pemerintah nomor 53 Tahun 2010 Tentang
Disiplin PNS;
5. Berdasarkan dengan surat Rekomendasi Komisi Aparatur Sipil
Negara Atas Pelanggaran Netralitas ASN dengan Nomor R-
1383/KASN/7/2018 tertanggal 10 Juli 2018, hasil dugaan
pelanggaran dengan nomor Temuan
004/TM/PB/Kab/30.05/II/2018 tanggal 4 Maret 2018
menyimpulkan bahwa oknum ASN atas nama Sdr. Suryati AM.
Makmur, NIP. 196409081989032008 Pegawai Dinas
Pendidikan Kabupaten (Guru SMP 1 Wonomulyo) pada tanggal
21 Februari 2018 menghadiri kampanye pasangan calon Bupati
dan Wakil Bupati Polewali Mandar nomor urut 2 di Dusun Jogya
Lama Desa Bumiayu. Dalam kegiatan kampanye tersebut Sdr.
Suryati AM. Makmur mengakui mengangkat tangan/melakukan
gerakan tangan yang memperlihatkan simbol salah satu
pasangan calon. Berdasarkan keterangan saksi, pelapor dan
terlapor serta bukti berupa video maka kami menyimpulkan
bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Sdr. Suryati AM Makmur
telah melanggar kode etik dan kode perilaku ASN dan disiplin
PNS sebagai mana dimuat dalam ketentuan pasal 4 angka 15
huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. Untuk itu
terhadap yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa
Hukuman Disiplin Sedang yang mekanisme pelaksanaannya
mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS;
6. Berdasarkan dengan surat Rekomendasi Komisi Aparatur Sipil
Negara Atas Pelanggaran Netralitas ASN dengan Nomor R-
1383/KASN/7/2018 pertanggal 10 Juli 2018, hasil dugaan
pelanggaran dengan nomor Temuan
027/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 tanggal 1 Mei 2018
menyimpulkan bahwa oknum ASN atas nama Sapruddin, NIP.
196412311992081004 pegawai Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Polewali Mandar pada tanggal 25 April 2018 dengan
dugaan pelanggaran telah memasang kalender salah satu
pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
diruang kerjanya, berdasarkan temuan, bukti, penjelasan
pelapor, saksi dan terlapor serta mempertimbangkan bahwa
kalender tersebut bukan yang bersangkutan memasangnya dan
bukan diunggah oleh yang bersangkutan, namun karena yang
bersangkutan membiarkan kalender tersebut terpasang
diruangan kerjanya maka sikap dan perbuatannya dapat di
persepsikan keberpihakan pada pasangan calon Bupati dan
Wakil Bupati tertentu. maka Komisi ASN menyimpulkan bahwa
perbuatan yang dilakukan oleh Sdr. Sapruddin telah melanggar
kode etik dan kode perilaku ASN dan disiplin PNS. Untuk itu
terhadap yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


37 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Hukuman Disiplin Sedang yang mekanisme pelaksanaannya


mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS;
7. Berdasarkan dengan surat Rekomendasi Komisi Aparatur Sipil
Negara Atas Pelanggaran Netralitas ASN dengan Nomor R-
1383/KASN/7/2018 tertanggal 10 Juli 2018, hasil dugaan
pelanggaran dengan nomor Temuan
019/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 tanggal 11 April 2018
menyimpulkan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Oknum
ASN atas nama Sdr. Muh. Kahvi Yakub, NIP.
198513252009031008 Guru SDN 060 Lolle, pada tanggal 26
Maret 2018 telah menanggapi dengan cara me-Like foto
pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
bersama masyarakat dengan komentar “Mantap Jilid 2 Berlanjut
AIM Bupatiku… Marosa mua dikalao dini Desa Palece” yang
diunggah oleh Zaidin Rabbu Rabbani. Yang bersangkutan telah
me-Like foto dan komentar yang dimaksud dengan
menggunakan akun Facebook milik pribadinya dengan nama
“Muhamma Kahfi”. Berdasarkan temuan, keterangan saksi,
pelapor dan terlapor serta bukti berupa ScreenShot Facebook
dengan akun Zaidin Rabbu Rabbani dan Muhammad Kahfi
terjadi pasa saat masa kampanye maka kami menyimpulkan
bahwa perbuatan yang dilakukan oleh yang bersangkutan telah
melanggar kode etik dan kode perilaku ASN dan di siplin PNS.
Untuk itu terhadap yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa
Hukuman Disiplin Sedang yang mekanisme pelaksanaannya
mengacu pada ketentuan peraturan pemerintah nomor 53 tahun
2010 tentang disiplin PNS;
8. Berdasarkan dengan surat Rekomendasi Komisi Aparatur Sipil
Negara Atas Pelanggaran Netralitas ASN dengan Nomor R-
1383/KASN/7/2018 tertanggal 10 Juli 2018, hasil dugaan
pelanggaran dengan nomor Temuan
020/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 tanggal 11 April 2018
menyimpulkan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh oknum
ASN atas nama Sdr. M. Wasit, NIP. 197408282008011010 staf
Puskesmas Tutallu Kecamatan Alu pada tanggal 28 Maret 2018
telah menanggapi dengan cara me-Like foto pasangan Bupati
Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar bersama masyarakat
dengan komentar “Mantap Jilid 2 Berlanjut AIM Bupatiku…
Marosa mua dikalao dini Desa Palece” yang di unggah oleh
Zaidin Rabbu Rabbani. Yang bersangkutan telah me-Like foto
dan komentar yang di maksud dengan menggunakan akun
Facebook Milik pribadinya dengan nama “Imam Sepang”.
Berdasarkan temuan, keterangan saksi, pelapor dan terlapor
serta bukti berupa ScreenShot Facebook dengan akun Zaidin
Rabbu Rabbani dan Imam Sepang terjadi pada saat masa
kampanye maka Komisi ASN menyimpulkan bahwa perbuatan
yang dilakukan oleh yang bersangkutan telah melanggar kode
etik dan kode perilaku ASN dan disiplin PNS. Untuk itu terhadap
yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa Hukuman
Disiplin Sedang yang mekanisme pelaksanaannya mengacu

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


38 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010


Tentang Disiplin PNS;
9. Berdasarkan dengan surat Rekomendasi Komisi Aparatur Sipil
Negara Atas Pelanggaran Netralitas ASN dengan Nomor R-
1383/KASN/7/2018 pertanggal 10 Juli 2018, hasil dugaan
pelanggaran dengan nomor Temuan
022/TM/PB/Kab/30.05/IV/2018 tanggal 24 April 2018
menyimpulkan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh oknum
ASN atas nama Sdr. Agus Salim Madjid, NIP.
19730810200906001 Sekretaris Desa Sabang Subik, pada
tanggal 10 April 2018 telah menggunakan atribut berupa kaos
dengan gambar salah satu pasangan calon Bupati Polewali
Mandar tahun 2018 pada kegiatan bakti social di pesisir pantai
sabang subik. Kegiatan dimaksud diunggah Sdr. Haidir Djalil
(Kepala Desa Sabang Subik) Pada Facebook dengan nama
akun ”Haidir Djalil”, berdasarkan temuan, keterangan saksi,
pelapor dan terlapor serta bukti berupa ScreenShot Facebook
pada akun “Haidir Djalil”, terjadi pada saat masa kampanye,
maka Komisi ASN menyimpulkan bahwa perbuatan yang
dilakukan oleh yang bersangkutan telah melanggar kode etik
dan kode perilaku ASN dan disiplin PNS. Untuk itu terhadap
yang bersangkutan dikenakan sanksi berupa Hukuman
Disiplin Sedang yang mekanisme pelaksanaannya mengacu
pada ketentuan peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010
tentang disiplin PNS;
10. Berdasarkan surat teguran Kepala Desa Pussui yang di
Tujukan kepada Sdr. Djamaluddin (Kepala Dusun
Pussanggera) dengan Nomor : 01/ST/DSP/IV/2018 Pussui 31
Juli 2018, dengan nomor temuan
006/TM/PB/Kab/30.05/III/2018 yang melakukan pelanggaran
menghadiri kampanye salah satu pasangan calon Bupati dan
Wakli Bupati Polewali Mandar Tahun 2018 di Dusun
Pussanggera Desa Pussui Kecamatan Luyo Kabupaten
Polewali Mandar, maka kami pemerintah Desa memberikan
Teguran Tertulis kepada yang bersangkutan dan apabila yang
bersangkutan mengulangi perbuatannya maka Pemerintah
Desa akan membebastugaskan yang bersangkutan dari segala
tugas pemerintah Desa Pussui.

Grafik Tindaklanjut Rekomendasi


31

0 0 0 0

Pidana Administrasi DKPP Instansi Sengketa dihentikan


Berwenang Tidak
Memenuhi
Syarat

Grafik 4.7

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


39 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

4. Dana Kampanye
a) Persiapan Pengawasan
mengidentifikasi dan pemetaan kerawanan yang berpotensi terjadi pada
saat pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye antara lain:
y. Pasangan Calon tidak melaporkan LADK, LPSDK, dan LPPDK sesuai
batas waktu yang telah ditentukan;
z. Petugas yang ditunjuk melaporkan LADK, LPSDK, dan LPPDK tidak
menyerahkan Surat Tugas;
aa. Pasangan Calon tidak melaporkan LADK, LPSDK, dan LPPDK dengan
format yang lengkap;
bb. Pasangan Calon tidak mengisi cakupan informasi LADK, LPSDK, dan
LPPDK dengan lengkap;
cc. Pasangan Calon tidak melampirkan Surat Pernyataan Penyumbang
dengan isian data dan informasi yang lengkap;
dd. Pasangan Calon menerima sumbangan dana kampanye dari pihak
yang dilarang dan/atau sumbangan yang melebihi batas sesuai
ketentuan;
ee. KPU Kaabupaten tidak memberikan sanksi peringatan kepada
Pasangan Calon yang terlambat/tidak melaporkan LADK, LPSDK, dan
LPPDK;
ff. KPU Kabupaten tidak melakukan pencermatan terhadap cakupan
informasi dan format LADK, LPSDK, dan LPPDK;
gg. KPU Kabupaten tidak membuat tanda terima dan Bertita Acara
Penerimaan LADK, LPSDK, dan LPPDK serta tidak membuat catatan
khusus dalam BA untuk cakupan informasi/format LADK yang tidak
lengkap
hh. KPU Kabupaten tidak mengumumkan LADK, LPSDK, dan LPPDK
paling lambat 1 (satu) hari setelah menerima LADK, LPSDK, dan
LPPDK;
ii. KPU Kabupaten tidak menyampaikan LPPDK kepada KAP paling
lambat 1 (satu) hari setelah menerima LPPDK; dan
jj. KPU Kabupaten tidak membuka akses data dan informasi Dana
Kampanye Pasangan Calon bagi Panwaslu Kabupaten.

b) Kegiatan Pengawasan
1) Pencegahan
Bahwa terhadap pelaksanaan tahapan Dana Kampanye, Bawaslu
Provinsi Sulawesi Barat menginstruksikan kepada Panwaslu
kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar agar
melaksanakan strategi pengawasan pencegahan berupa Peringatan
Dini kepada KPU Provinsi Sulawesi Barat serta Pasangan Calon agar
dapat melaporkan LADK, LPSDK, dan LPPDK secara lengkap dan
tepat waktu.
Untuk mencegah kemungkinan terjadinya keterlambatan Penyerahan
Laporan Dana Kampanye, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat secara
intensif menyampaikan kepada Panwaslu kabupaten Mamasa dan
Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar untuk mengingatkan kepada
LO Pasangan Calon masing-masing pada hari-hari menjelang waktu
Penyerahan LADK, LPSDK, dan LPPDK melalui grup Whats App.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


40 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

2) Aktifitas Pengawasan
kk. Pengawasan Batasan Dana Kampanye

Memerhatikan ketentuan pembatasan pengeluaran Dana


Kampanye Pasangan Calon dengan memerhatikan metode
kampanye, jumlah kegiatan kampanye, perkiraan jumlah peserta
kampanye, standar biaya daerah, alat peraga kampanye dan
bahan kampanye yang diperlukan, cakupan wilayah dan kondisi
geografis, logistik dan manajemen kampanye/konsultan, KPU
Kabupaten menyusun dan menetapkan Batasan Pengeluaran
Dana Kampanye.

ll. Pengawasan Penyerahan LADK


Penyerahan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pasangan
Calon dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2018.

i. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamasa Drs. H.


Ramlan Badawi, MH dan Marthinus Tiranda, menyerahkan
LADK pada tanggal 14 Februari 2018 dengan jumlah uang
dalam pembukaan rekening sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta
rupiah). Nomor Rekening Dana Kampanye 074-2020007005-
11 pada Bank Sulselbar Cabang Mamasa.
ii. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
nomor urut 1 Salim S. Mengga dan Marwan menyerahkan
LADK pada tanggal 14 Februari 2018 pukul 15.00 WITA dengan
jumlah uang dalam pembukaan rekening sebesar Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah). Nomor Rekening Dana
Kampanye 682498098 pada Bank BNI Cabang Polewali
Mandar.
iii. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar
nomor urut 2 Drs. H. Ali Baal Masdar dan Drs. H.M. Natsir MM,
menyerahkan LADK dengan jumlah uang dalam pembukaan
rekening sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Nomor Rekening Dana Kampanye 0682876037 pada Bank BNI
Cabang Polewali Mandar.

mm. Pengawasan Penyerahan LPSDK


Penyerahan Laporan Penerimaaan Sumbangan Dana Kampanye
(LPSDK) Pasangan Calon dilaksanakan pada tanggal 20 April
2018.
i. Calon Bupati Mamasa Drs. H. Ramlan Badawi, MH.,
menyerahkan LPSDK sebesar 1.505.000.000,- (satu milyar lima
ratus lima juta rupiah) dan Calon Wakil Bupati Mamasa dan
Marthinus Tiranda menyerahkan LPSDK sebesar
500.000.000,-, (lima ratus juta rupiah) CV Giok Bangsa
menyerahkan LPSDK sebesar 500.000.000,-, (lima ratus juta
rupiah) dan CV Diar Permai menyerahkan LPSDK sebesar
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


41 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Jumlah
No Penyumbang Status
Sumbangan

1. Ramlan Badawi Calon Bupati 1.505.000.000,-

2. Marthinus Tiranda Calon Wakil 500.000.000,-

3. CV. Giok Bangsa Pihak Lain 500.000.000,-

4. CV. Diar Permai Pihal Lain 200.000.000,-

Jumlah 2.705.000.000,-

Tabel 1.120

ii. Pasangan Calon Bupati Polewali Mandar Nomor Urut 1 Salim


S. Mengga dan Marwan dengan rincian, Calon Bupati Polewali
Mandar Salim S. Mengga menyerahkan LPSDK sebesar
326.500.000,- (tiga ratus dua puluh enam juta lima ratus ribu
rupiah) dan Calon Wakil Bupati Polewali Mandar, Marwan
menyerahkan LPSDK sebesar 160.000.000,- (seratus enam
puluh juta rupiah).
Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Jumlah
No Penyumbang Status
Sumbangan

1. Marwan Calon Wakil 100.000.000,-

2. Salim S. Mengga Calon Bupati 268.000.000,-

3. Salim S. Mengga Calon Bupati 58.500.000,-

4. Marwan Calon Wakil 30.000.000,-

5. Marwan Calon Wakil 20.000.000,-

6. Marwan Calon Wakil 10.000.000,-

Jumlah 486.500.000,-

Tabel 1.21

iii. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar


nomor urut 2 Drs. H. Ibrahim Masdar dan Drs. H.M. Natsir
Rahmat, MM., menyerahkan LPSDK sebesar 965.000.000,-
(sembilan ratus enam puluh lima juta rupiah).
Selanjutnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Jumlah
No Penyumbang Status
Sumbangan

2. H.M. Natsir Rahmat Calon Wakil 70.000.000,-

3. H. Andi Ibrahim Masdar Calon Bupati 95.000.000,-

4. H.M. Natsir Rahmat Calon Wakil 200.000.000,-

5. H. Andi Ibrahim Masdar Calon Bupati 300.000.000,-

6. H. Andi Ibrahim Masdar Calon Bupati 300.000.000,-

Jumlah 965.000.000,-

Tabel 1.22

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


42 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

nn. Pengawasan Penyerahan LPPDK


Penyerahan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
(LPSDK) Pasangan Calon dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2018

i. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamasa Drs. H.


Ramlan Badawi, MH dan Marthinus Tiranda, Menyerahkan
LPPDK pada tanggal 23 Juni 2018 bersamaan dengan
berakhirnya masa kampanye sehingga tidak ada kemungkinan
sumbangan dan/atau pengeluaran dana kampanye yang tidak
dilaporkan.

Jumlah penerimaan sumbangan dan pengeluaran Dana


Kampanye pada LPPDK yang dilaporkan dapat dilihat pada
tabel berikut:

Jumlah
No Penyumbang Status
Sumbangan

1. - - -
Jumlah Penerimaan 2.705.000.000,-

Jumlah Pengeluaran 2.705.000.000,-

Kas di Bendahara 0,-

Tabel 1.23

ii. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar


Nomor Urut 1 Salim S. Mengga dan Marwan menyerahkan
LPPDK tanggal 23 Juni 2018 bersamaan dengan berakhirnya
masa kampanye sehingga tidak ada kemungkinan sumbangan
dan/atau pengeluaran dana kampanye yang tidak dilaporkan.

Jumlah penerimaan sumbangan dan pengeluaran Dana


Kampanye pada LPPDK yang dilaporkan dapat dilihat pada
tabel berikut:

Jumlah
No Penyumbang Status
Sumbangan

1. - - -

Jumlah Penerimaan 4.86.500.000,-

Jumlah Pengeluaran 4.86.000.000,-

Kas di Bendahara 500.000,-

Tabel 1.24

iii. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar


nomor urut 2 Drs. H. Ali Baal Masdar dan Drs. H.M. Natsir MM,
menyerahkan LPPDK tanggal 23 Juni 2018 bersamaan dengan
berakhirnya masa kampanye sehingga tidak ada kemungkinan
sumbangan dan/atau pengeluaran dana kampanye yang tidak
dilaporkan.

Jumlah penerimaan sumbangan dan pengeluaran Dana


Kampanye pada LPPDK yang dilaporkan dapat dilihat pada
tabel berikut:

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


43 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Jumlah
No Penyumbang Status
Sumbangan

1. H. Andi Ibrahim Masdar Calon Bupati 100.000.000,-

2. H.M. Natsir Rahmat Calon Wakil 70.000.000,-

3. H. Andi Ibrahim Masdar Calon Bupati 95.000.000,-

4. H.M. Natsir Rahmat Calon Wakil 200.000.000,-

5. H. Andi Ibrahim Masdar Calon Bupati 300.000.000,-

6. H. Andi Ibrahim Masdar Calon Bupati 300.000.000,-

Jumlah Penerimaan 1.065.000.000,-

Jumlah Pengeluaran 1.064.967.500,-

Kas di Bendahara 361.500,-

Tabel 1.25

c) Hasil Pengawasan
1) Temuan
Terhadap pengawasan Tahapan Dana Kampanye, Panwaslu
Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali Mandar tidak
menemukan adanya unsur dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
Pasangan Calon.

2) Rekomendasi
Panwaslu Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali
Mandar tidak mengeluarkan rekomendasi terkait dengan pengawasan
Dana Kampanye Pasangan Calon.

3) Tindaklanjut
Begitu pula dengan tindaklanjut rekomendasi, KPU Kabupaten
Mamasa dan KPU Kabupaten Polewali Mandar tidak melakukan
tindaklanjut rekomendasi dalam Tahapan Dana Kampanye.

5. Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan


Penghitungan Suara serta Dukungan Perlengkapan Lainnya
a) Persiapan Pengawasan
Dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Tahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat telah
menginstruksikan kepada Panwaslu Kabupaten Mamasa dan panwaslu
Kabupaten Polewali Mandar untuk mereviu hasil penyusunan Kalender
Pengawasan dengan fokus, strategi, dan pola/bentuk pengawasan
berbasis kerawanan.

Wilayah rawan distribusi perlengkapan pemungutan dan penghitungan


suara serta dukungan perlengkapan lainnya ditemukan di tiga kecamatan
yang tersebar di Kabupaten Polewali Mandar. Wilayah-wilayah ini telah
dipetakan berdasarkan pada pelaksanaan pemilu sebelumnya, dan
identifikasi yang dilakukan oleh pengawas pemilu dan telah
dikoordinasikan kepada KPU Kabupaten. Wilayah desa rawan distribusi di
setiap kecamatan berbeda-beda jumlahnya. Hal tersebut ditentukan oleh

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


44 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

oleh beberapa faktor, antara lain faktor geografis seperti gunung, sungai
dan lautan.

Di Kabupaten Mamasa struktur topografi wilayahnya terdiri atas


pegunungan dengan kondiisi jalan dan akses transportasi yang masih sulit
dijangkau yang tersebar di sebagian wilayah kecamatan.

Di Kabupaten Polewali Mandar, khususnya di 3 (tiga) Kecamatan yakni


Tutar, Bulo dan Matangnga adalah kecamatan terbanyak yang memiliki
desa rawan distribusi. Kecamatan Tutar dengan 3 (tiga) desa (Desa
Besoangin Utara, Besoangin dan Ratte) berada diwilayah pegunungan
yang hanya bisa dilalui transportasi roda dua saat musim kemarau saja
dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Majene. Kecamatan Bulo
dengan dua desanya (Desa Patambanua dan Lenggo) yang berada di
wilayah hutan belantara. Kecamatan Matanganga dengan satu kelurahan
yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Mamasa. Selain tiga
kecamatan tersebut, tiga belas kecamatan lainnya juga memiliki wilayah
rawan distribusi, tetapi masih bisa dijangkau.

b) Kegiatan Pengawasan
1) Pencegahan
Bahwa terhadap pelaksanaan tahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara,
Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat telah menginstruksikan kepada
Panwaslu Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali
Mandar untuk melaksanakan strategi pengawasan pencegahan
berupa Peringatan Dini kepada KPU Kabupaten masing-masing serta
Analisis Jumlah Kebutuhan Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara.
Agar kemungkinan terjadinya keterlambatan distribusi Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara, Bawaslu Provinsi Sulawesi
Barat menyampaikan agar Panwaslu Kabupaten secara intensif
mengingatkan KPU Kabupaten agar menyusun skala prioritas
distribusi bagi wilayah-wilayah yang letaknya jauh dan dipengaruhi
oleh kondisi-kondisi geografis ekstrem dan memperhatikan keadaan
iklim dan cuaca.
Hasil pengawasan melalui Alat Kerja Pengawasan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
menunjukkan proses pelaksanaan tahapan ini berjalan dengan baik.
2) Aktifitas Pengawasan
oo. Pengawasan pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara dilakukan di tingkat, KPU Kabupaten, PPK,
PPS dan KPPS.
pp. Jajaran Pengawas Pemilihan secara aktif mengawasi dan dan
memantau kesiapan dan ketersedian Perlengkapan Pemungutan
dan Penghitungan Suara sesuai jadwal dan waktu yang telah
ditentukan.
qq. Jajaran Pengawas Pemilihan memetakan wilayah-wilayah dengan
kondisi geografis ekstrem dan dipengaruhi oleh keadaan iklim dan
cuaca dalam pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara untuk mengantisipasi munculnya masalah
dalam proses pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


45 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

rr. Jajaran Pengawas Pemilihan berkoordinasi aktif dengan KPU


Kabupaten untuk medapatkan jadwal pendistribusian
Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara untuk
keperluan pengawasan.
ss. Jajaran Pengawas Pemilihan melakukan pengawasan melekat
kepada KPU Kabupaten dalam pemusnahan kelebihan surat suara
dan surat suara rusak.
tt. Jajaran Pengawas Pemilihan melakukan pengawasan melekat
kepada KPU Kabupaten dalam penyortiran, pengepakan,
pendistribusian Formulir Model C6-KWK.

c) Hasil Pengawasan
1) Temuan
Pada tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Mamasa dan Polewali Mandar Tahun 2018, Panwaslu
Kabupaten tidak menemukan ataupun menerima laporan dugaan
pelanggaran.

2) Rekomendasi
Panwaslu Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali
Mandar tidak mengeluarkan rekomendasi terkait dengan pengawasan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara.

3) Tindaklanjut
Begitu pula dengan tindaklanjut rekomendasi, KPU Kabupaten
Mamasa dan KPU Kabupaten Polewali Mandar tidak melakukan
tindaklanjut rekomendasi dalam Tahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara.

6. Pemungutan dan Penghitungan Suara


a) Persiapan Pengawasan
Pengawasan terhadap ketersediaan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara serta dukungan perlengkapan lainnya bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyalahgunaan terhadap adanya kekurangan atau
kelebihan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara serta
dukungan perlengkapan lainnya dalam pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di TPS.
Pengawasan terhadap masalah perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara serta dukungan perlengkapan lainnya dilakukan
paling lambat 1 (satu) hari menjelang pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara atau bersamaan dengan pendirian TPS oleh KPPS,
dan berlangsung sampai pada pembukaan kotak suara, pelaksanaan
pemungutan, serta sampai KPPS akan melaksanakan penghitungan
suara.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
b) Kegiatan Pengawasan
1) Pencegahan
Dalam menjalankan fungsi pengawasan pencegahan, Bawaslu
Provinsi Sulawesi Barat menginstruksikan kepada jajaran Pengawas
Pemilihan adhoc untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


46 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

uu. Pengawasan terhadap pembentukan KPPS untuk mencegah


adanya oknum penyelenggara Pemilihan yang terlibat politik
praktis, simpatisan atau tim kampanye Pasangan Calon tertentu;
vv. Pengawasan melalui analisis data dan informasi berbasis
Pemetaan TPS Rawan melalui koordinasi intensif dengan
Pemerintah Daerah setempat dengan menggerakkan unit-unit
terkecil struktur pemerintahan untuk bersama-sama melakukan
Pengawasan Semesta;
ww. Pengawasan melalui analisis data dan informasi berbasis
Pemetaan TPS Rawan melalui koordinasi intensif dengan pihak
Kepolisian melalui pelibatan Pengawas Pemilihan dalam
melaksanakan Cipta Kondisi Terpadu.

2) Aktifitas Pengawasan
xx. Pengawasan Akurasi Data Pemilih dan Penggunaaan Hak Pilih.
Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan terjaminnya hak
konstitusional warga negara dalam memilih. Pengawasan
dilaksanakan sebelum pelaksanaan pemungutan yang dimulai
pada saat pembagian Formulir Model C6-KWK atau Surat
Pemberitahuan kepada Pemilih dan terus dilakukan pada saat
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
yy. Pengawas Pemilihan berkoordinasi dengan KPU Kabupaten
dan jajarannya masing-masing untuk memastikan:
 Ketersediaan perlengkapan pemungutan dan penghitungan
suara dan dukungan perlengkapan lainnya dalam
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
 Prosedur tindakan jika terjadi kekurangan atau kelebihan
surat suara serta cara mengamankannya;
 Surat Suara yang lebih diamankan di tingkat PPS dan
dibuatkan Berita Acara;
 Surat Suara yang kurang untuk dipenuhi dan dibuatkan
Berita Acara; dan
 Surat Suara yang tertukar segera mendapatkan
penggantian dan dibuatkan Berita Acara.

zz. Panwaslu Kabupaten berkoordinasi dengan Pemerintah


Daerah untuk meminta kepada aparat pemerintah setempat
agar tidak menerbitkan Surat Keterangan Kependudukan yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
aaa. PPL dan Pengawas TPS dalam melakukan
pengawasan ketersediaan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara dan dukungan perlengkapan lainnya
dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara yang
dilakukan oleh KPPS dan PPS untuk:
 Mendapatkan salinan DPT yang digunakan pada hari
pemungutan dan penghitungan suara dari PPS atau KPPS;
 Memastikan jumlah Pemilih dalam DPT di TPS merupakan
jumlah Pemilih yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten
sebagaimana terdapat dalam Berita Acara Penetapan DPT;
 Memastikan Pemilih dalam DPT mendapatkan Formulir
Model C6-KWK;

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


47 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

 Memastikan Pemilih yang telah memenuhi syarat tetapi


belum terdaftar dalam DPT terlayani hak pilihnya dengan
menggunakan KTP Elektronik atau Surat Keterangan
Kependudukan yang telah diterbitkan oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Memastikan Formulir Model C6-KWK Pemilih yang tidak
lagi memenuhi syarat dan/atau tidak ada orangnya tidak
dibagikan oleh petugas KPPS dan mencatatnya untuk
dilaporkan sebagai hasil pengawasan;
 Memastikan Pemilih hanya menggunakan 1 (satu) kali hak
pilihnya;
 Memastikan nama Pemilih yang menggunakan hak pilih
tercatat tidak lebih dari 1 (satu) kali; dan
 Memastikan jumlah Pemilih yang menggunakan hak pilih
sama dengan jumlah surat suara yang digunakan pada saat
akan dimulai penghitungan suara.

bbb. Pengawasan Ketersediaan Perlengkapan Pemungutan dan


Penghitungan Suara serta Dukungan Perlengkapan Lainnya.
Pengawasan terhadap ketersediaan perlengkapan pemungutan
dan penghitungan suara serta dukungan perlengkapan lainnya
bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan terhadap
adanya kekurangan atau kelebihan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara serta dukungan perlengkapan lainnya dalam
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
Pengawasan terhadap masalah perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara serta dukungan perlengkapan lainnya
dilakukan paling lambat 1 (satu) hari menjelang pelaksanaan
pemungutan dan penghitungan suara atau bersamaan dengan
pendirian TPS oleh KPPS, dan berlangsung sampai pada
pembukaan kotak suara, pelaksanaan pemungutan, serta sampai
KPPS akan melaksanakan penghitungan suara.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
ccc. Pengawas Pemilihan berkoordinasi dengan KPU
Kabupaten dan jajarannya masing-masing untuk memastikan:
 Ketersediaan perlengkapan pemungutan dan penghitungan
suara dan dukungan perlengkapan lainnya dalam
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
 Prosedur tindakan jika terjadi kekurangan atau kelebihan
surat suara serta cara mengamankannya;
 Surat Suara yang lebih diamankan di tingkat PPS dan
dibuatkan Berita Acara;
 Surat Suara yang kurang untuk dipenuhi dan dibuatkan
Berita Acara; dan
 Surat Suara yang tertukar segera mendapatkan
penggantian dan dibuatkan Berita Acara.

ddd. PPL dan Pengawas TPS dalam melakukan


pengawasan ketersediaan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara dan dukungan perlengkapan lainnya
dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara yang
dilakukan oleh KPPS dan PPS untuk:

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


48 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

 Memastikan TPS telah didirikan pada lokasi yang telah


ditentukan sebelum pelaksanaan pemungutan suara;
 Memastikan perlengkapan pemungutan dan penghitungan
suara dan dukungan perlengkapan lainnya telah diterima
oleh KPPS;
 Memastikan penerimaan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara dan dukungan perlengkapan lainnya
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima; dan
 Memeriksa kelengkapan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara dan dukungan perlengkapan lainnya.

eee. Pengawasan Kemungkinan Terjadinya Pemberian Uang atau


Materi Lainnya.
Pengawasan terhadap masalah ini, dilakukan untuk mencegah
terjadinya kecurangan dan manipulasi suara yang dapat merusak
proses dan integritas hasil Pemilu yang disebabkan adanya
transaksi atau pemberian uang atau materi lainnya yang
melibatkan petugas KPPS, PPS, dan PPK.
Pengawasan terhadap masalah ini dilakukan menjelang hari
pemungutan, masa tenang, dan selama proses kegiatan
pemungutan dan penghitungan suara berlangsung hingga
setelahnya. Pengawasan diarahkan pada gerak-gerik para aktor
potensial pelaku seperti Pasangan Calon, Tim Kampanye/Tim
Sukses/Relawan atau sebutan lainnya, aparat pemerintah
setempat, dan petugas KPPS serta yang lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
fff. Panwaslih Kabupaten dalam pengawasan kemungkinan
terjadinya pemberian uang atau materi lainnya, melakukan:
 Identifikasi wilayah dan TPS rawan di wilayah kerjanya
untuk disampaikan kepada jajaran Pengawas Pemilu di
bawahnya dengan mengacu pada indikator-indikator antara
lain daerah dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi, daerah
dengan aksesibilitas informasi dan transportasi minim,
daerah dengan pertumbuhan penduduk di atas rata-rata,
daerah bencana, dan daerah dengan kultur sosial sering
terjadi konflik dan kekerasan, serta daerah yang merupakan
langganan kecurangan Pemilu/Pemilihan;
 Menghimbau Pasangan Calon/Tim Kampanye Pasangan
Calon untuk tidak melakukan pemberian uang atau materi
lainnya;
 Menghimbau kepada masyarakat untuk mendorong upaya
pencegahan dan melaporkan bentuk dugaan pemberian
uang atau materi lainnya; dan
 Publikasi mengenai pengawasan dan sikap tegas
Pengawas Pemilu terhadap praktek pemberian uang atau
materi lainnya.
ggg. Panwaslih Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS dalam
melakukan pengawasan kemungkinan terjadinya politik uang
atau materi lainnya dan/ atau transaksi politik dengan cara:
 Melakukan pengawasan langsung terhadap kemungkinan
adanya kegiatan pemberian uang atau materi lainnya oleh

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


49 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Pasangan Calon/Tim Kampanye Pasangan Calon atau oleh


pihak lainnya;
 Melaporkan pelaku beserta buktinya pada saat menemukan
kegiatan pemberian uang atau materi lainnya; dan
 Dalam hal menerima informasi dan/atau laporan serta
menemukan dugaan pemberian uang atau materi lainnya,
harus menindaklanjuti informasi dan/atau laporan serta
temuan tersebut sesuai dengan Peraturan Bawaslu RI.

hhh. Pengawasan Keterlibatan Penyelenggara Negara.


Pengawasan terhadap masalah kemungkinan keterlibatan aparat
negara ini bertujuan untuk mencegah dan menindak pelanggaran
yang bersifat terstruktur, sistematis, dan massif dalam pelaksanaan
Pemilihan.
Pengawasan terhadap masalah ini, dilakukan sejak proses
rekruitmen petugas KPPS, masa tenang, dan proses pemungutan
dan penghitungan suara berlangsung. Pengawasan diarahkan
pada sikap dan fasilitasi yang diberikan kepada petugas KPPS dan
para pemilih, terutama pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
iii. Panwaslih Kabupaten dalam pengawasan keterlibatan
penyelenggara negara, melakukan:
 Identifikasi potensi penyalahgunaan kewenangan,
penggunaan anggaran, dan penggunaan fasilitas
Pemerintah atau Pemerintah Daerah;
 Identifikasi keterlibatan penyelenggara negara terhadap
kepentingan salah satu Pasangan Calon tertentu termasuk
kewenangan mengeluarkan Surat Keterangan
Kependudukan secara masif dan terstruktur;
 Koordinasi dengan KPU Kabupaten masing-masing dan
Pemerintah Daerah terkait dengan pelanggaran yang
melibatkan penyelenggara negara; dan
 Kerjasama dengan pemantau dan media massa serta
masyarakat untuk mengawasi keterlibatan penyelenggara
negara.
jjj. Panwaslih Kecamatan, PPL, dan Pengawas TPS dalam
melakukan pengawasan keterlibatan penyelenggara negara
dengan cara:
 Mencatat penyelenggara negara yang kemungkinan
menyalahgunakan kewenangan, penggunaan anggaran,
dan penggunaan fasilitas Pemerintah atau Pemerintah
Daerah;
 Mendeteksi adanya upaya mobilisasi Pemilih oleh
penyelenggara negara;
 Mengawasi netralitas penyelenggara pemilihan dan
aparatur pemerintahan setempat selama melaksanakan
kegiatan pemungutan dan penghitungan suara; dan
 Menindaklanjuti laporan atau temuan terkait dugaan
keterlibatan penyelenggara negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

kkk. Pengawasan Ketaatan dan Kepatuhan Terhadap Tata Cara


Pemungutan dan Penghitungan Suara.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


50 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Pengawasan terhadap masalah ketaatan dan kepatuhan terhadap


tata cara pemungutan dan penghitungan suara ini adalah
menyangkut masalah kualitas dan netralitas
penyelenggara/pelaksana pemilihan. Pengawasan ini dilakukan
bertujuan untuk mengawal integritas proses dan menjaga integritas
hasil pemungutan dan penghitungan suara.
Pengawasan terhadap masalah ini dilakukan sejak rekruitmen
petugas KPPS, pembagian surat pemberitahuan pemilih (Formulir
Model C6-KWK) dan terutama selama proses pemungutan dan
penghitungan suara berlangsung.
Pengawasan diarahkan pada sikap dan perilaku petugas KPPS
dalam menjalankan tugasnya, serta hasil penghitungan suara dan
pada pembuatan Berita Acara dan Sertifikat Hasil Penghitungan
Suara yang dilakukan.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
lll. Panwaslih Kabupaten dalam pengawasan ketaatan dan
kepatuhan terhadap tata cara pemungutan dan penghitungan
suara, melakukan:
 Ketua KPPS wajib mengumumkan hari, tanggal, dan waktu
Pemungutan Suara, dan nama TPS kepada Pemilih di
wilayah kerjanya, paling lambat 5 (lima) hari sebelum hari
Pemungutan Suara;
 Memastikan saksi yang hadir sesuai surat mandat;
 Ketua KPPS dibantu oleh Anggota KPPS menyiapkan
lokasi dan pembuatan TPS;
 TPS sebagaimana dimaksud di atas dibuat di tempat yang
mudah dijangkau, termasuk oleh penyandang disabilitas,
dan menjamin setiap Pemilih dapat memberikan suaranya
secara langsung, umum, bebas dan rahasia;
 Memastikan Ketua KPPS bersama-sama Anggota KPPS,
dan Saksi yang hadir melaksanakan kegiatan:
mmm. memasang salinan DPT dan Daftar Pasangan
Calon di tempat yang sudah ditentukan;
nnn. menerima surat mandat dari Saksi; dan
ooo. memberikan salinan DPT kepada Saksi dan
PPL/Pengawas TPS.
 Hadir secara langsung di TPS dan memastikan
pelaksanaan kegiatan pemungutan dan penghitungan
suara sesuai ketentuan mengenai tata cara dan prosedur
pemungutan dan penghitungan suara.

ppp. PPL dan Pengawas TPS mengawasi kepatuhan KPPS


dalam proses persiapan tempat pemungutan dan penghitungan
suara dengan cara:
 Memastikan pelaksanaan pemungutan dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang ditentukan;
 Memastikan saksi yang hadir pada rapat Pemungutan
Suara dilarang mengenakan atau membawa atribut yang
memuat Nomor, nama, foto, Pasangan Calon dan
simbol/gambar Partai Politik, dan wajib membawa surat
tugas/mandat tertulis dari Pasangan Calon/tim kampanye;

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


51 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

 Memastikan proses pemungutan dilakukan sesuai dengan


agenda rapat Pemungutan Suara dimulai dari pengucapan
sumpah atau janji Anggota KPPS dan petugas ketertiban
TPS, pembukaan perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara, dan penjelasan mengenai tata cara
pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara;
 Menandatangani Surat Suara pada tempat yang telah
ditentukan untuk kemudian diberikan kepada Pemilih yang
akan dipanggil;
 Memanggil Pemilih untuk memberikan suara berdasarkan
prinsip urutan kehadiran Pemilih;
 Memberikan Surat Suara kepada Pemilih dalam keadaan
terbuka;
 Mengingatkan dan melarang Pemilih membawa telepon
genggam dan/atau alat perekam gambar lainnya ke bilik
suara;
 Memastikan Ketua KPPS memberikan Surat Suara
pengganti apabila Pemilih menerima surat suara dalam
keadaan rusak atau keliru dicoblos hanya 1 (satu) kali dan
mencatat Surat Suara yang rusak atau keliru dicoblos
tersebut dalam Berita Acara;
 Memastikan Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT dapat
menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan Kartu
Tanda Penduduk elektronik atau Surat Keterangan
Kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
 Memastikan Ketua KPPS mengumumkan pelaksanaan
pemungutan berakhir pada pukul 13.00 waktu setempat
kecuali Pemilih yang telah terdaftar sebelum pukul 13.00
waktu setempat dan telah masuk dalam antrian.

qqq. PPL dan Pengawas TPS mengawasi kepatuhan KPPS


dalam pelaksanaan penghitungan suara dengan cara:
 Memastikan jumlah surat suara yang diterima sama dengan
jumlah surat suara yang digunakan ditambah surat suara
rusak/keliru coblos ditambah surat suara tidak terpakai;
 Memastikan jumlah pengguna hak pilih sama dengan
jumlah surat suara yang digunakan dan sama dengan
jumlah suara sah ditambah suara tidak sah;
 Memastikan jumlah suara sah sama dengan jumlah suara
sah perolehan seluruh pasangan calon;
 Memastikan pembuatan berita acara dan sertifikat hasil
penghitungan suara sesuai dengan hasil penghitungan
yang dicatat dalam formulir plano;
 Memastikan salinan berita acara dan sertifikat hasil
penghitungan suara disampaikan kepada saksi pasangan
calon dan Pengawas TPS pada hari yang sama;
 Memastikan KPPS mengumumkan selama 7 (tujuh) hari
dan menyampaikan hasil penghitungan suara yang berupa
berita acara dan sertifikat hasil kepada saksi dan Pengawas
TPS;

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


52 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

 Mencatat dan mendokumentasikan semua kejadian selama


proses pemungutan dan penghitungan suara sebagai hasil
pengawasan; dan
 Memastikan penyerahan kotak suara dan surat suara hasil
pemungutan dan penghitungan suara dari TPS oleh PPS
kepada PPK.

rrr. PPL atau Pengawas TPS dalam mengawasi pemungutan dan


penghitungan suara juga memastikan:
 Saksi mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan
keberatan dalam proses pemungutan dan penghitungan
suara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
 Petugas memperbaiki kesalahan dan/atau kekeliruan atas
usulan keberatan saksi dan/atau saran Pengawas Pemilu
jika keberatan diterima.

c) Hasil Pengawasan
1) Temuan
Pelaksanaan pengawasan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa Tahun 2018,
Panwaslu Kabupaten Mamasa menemukaan dugaan adanya
ketidakpatuhan terhadap prosedur dan tatacara pelaksanaan
Pemungutan dan Penghitungan Suara sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan Peraturan KPU Nomor 8
Tahun 2018 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali
Kota dan Wakil Wali Kota yang dilakukan di TPS 2 Desa Saludurian
Kecamatan Mambi.

Bahwa berdasarkan Ketentuan Undang-undang No 10 Tahun 2016


tentang perubahan kedua atas Undang-undang No 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
No 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
menjadi Undang-undang Pasal 112 ayat 2 poin a Pemungutan suara
di TPS dapat diulang jika hasil dari penelitian dan pemeriksaan Panwas
Kecamatan terbukti terdapat 1(satu) atau lebih keadan sebagai berikut:
a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan penghitungan
suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.

Pemungutaan Suara Ulang di TPS 3 Kelurahan Takatidung Kecamatan


Polewali, hal ini dikarenakan adanya Pemilih yang terdaftar di DPT
pada TPS lain yang menggunakan hak pilihnya bukan pada TPS
bersangkutan.

2) Rekomendasi
Bahwa berdasarkan atas temuan dugaan ketidakpatuhan terhadap
prosedur dan tatacara pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan
Suara Panwaslu Kecamatan Mambi merekomendasikan kepada PPK
Kecamatan Mambi untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU)
di TPS II(dua) desa Saludurian dikarenakan pelaksanaan pemungutan
dan penghitungan suara di TPS tersebut dengan surat rekomendasi
Nomor 05/Bawaslu.Prov. SR.O2.MB/HK.03.00/VI/2018.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


53 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Bahwa berdasarkan atas temuan dugaan adanya Pemilih yang


terdaftar di DPT pada TPS lain yang menggunakan hak pilihnya bukan
pada TPS bersangkutan, Panwaslu Kecamatan Polewali
merekomendasikan kepada PPK Kecamatan Polewali untuk
melakukan Pemungutan Suara Ulang dengan surat rekomendasi
Nomor: 001/TM/PB/Kec.30.05/VI/2018.

3) Tindaklanjut
Bahwa berdasarkan rekomendasi atas temuan Panwaslu Kecamatan
Mambi Nomor 05/Bawaslu.Prov. SR.O2.MB/HK.03.00/VI/2018, KPU
Kabupaten Mamasa melalui Panitia Pemilihan Kecamatan Mambi
melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 2 Desa
Saludurian Kecamatan Mambi yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli
2018 berdasarkan SK KPU Nomor: 35/HK.03.1-Kpt/7604/KPU-
Kab/VI/2018.

Bahwa berdasarkan rekomendasi atas temuan Panwaslu Kecamatan


Polewali Nomor: 001/TM/PB/Kec.30.05/VI/2018, KPU Kabupaten
Polewali Mandar melalui Panitia Pemilihaan Kecamatan Polewali
melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 3 Takatidung,
Kecamatan Polewali tanggal 1 Juli 2018 berdasarkan SK KPU Nomor:
26/PL.03.6/7603/KPU-Kab/VI/2018.

7. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara serta Penetapan Hasil


Penghitungan Suara
a. Persiapan Pengawasan
Dalam rangka persiapan pengawasan Tahapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mamasa dan
Polewali Mandar, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat menginstruksikan
kepada Panwaslu Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali
Mandar untuk
sss. Menyiapkan alat kerja Pemungutan dan Penghitungan Suara
dari seluruh TPS sebagai bahan sanding data Panwaslu Kecamatan
pada saat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat PPK;
ttt. Menyiapkan alat kerja Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di
tingkat Kecamatan sebagai bahan sanding data Panwaslu Kabupaten
pada saat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat KPU
Kabupaten.
Selain menyiapkan data yang diperlukan untuk pengawasan Tahapan
Rekapitulasi setiap tingkatan, diperlukan data terkait jumlah Data Pemilih
dengan rincian sebagai berikut:

1) Jumlah Pemilih Terdaftar dalam DPT di Kabupaten Mamasa

Jenis Pemilih Laki-Laki Perempuan Jumlah


DPT 57.115 54.539 111.654
DPTb 897 944 1.841
DPPh 323 230 553
Total 58.335 55.713 114.048

Tabel 1.26

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


54 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

2) Pengguna Hak Pilih di Kabupaten Mamasa

Pengguna Hak Pilih


DPTb & DPPh
Laki-laki Perempuan Jumlah
1839

896 943
547
319 228

DPTb DPPh

Grafik 4.8

3) Jumlah Pemilih Terdaftar dalam DPT di Kabupaten Polewali Mandar

Jenis Pemilih Laki-Laki Perempuan Jumlah


DPT 144.501 149.941 294.442
DPPh 486 317 803
DPTb 1.698 1.720 3.418
Total 146.685 151.978 298.663

Tabel 1.27

4) Pengguna Hak Pilih di Kabupaten Polewali Mandar

Pengguna Hak Pilih


DPTb & DPPh
Laki-laki Perempuan Jumlah

217532

102097115435

485 317 802 1687 1711 3398

DPT DPPh DPTb

Grafik 4.9

b. Kegiatan Pengawasan
1) Pencegahan
2) Aktifitas Pengawasan
a) Data Penggunaan Surat Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Mamasa

Surat Suara Dikembalikan Jumlah Surat Jumlah Surat


+ / Keliru Suara Tidak Suara
2,5% Coblos Digunakan Digunakan
114.693 281 34.133 80.279
Tabel 1.28

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


55 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

b) Data Suara Sah dan Tidak Sah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Mamasa

Jumlah Jumlah Suara Jumlah Suara Sah


Selisih
Suara Sah Tidak Sah dan Tidak Sah

79.310 969 80.279 78.341


Tabel 1.29

c) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan


Bupati dan Wakil Bupati Mamasa.

Pasangan Calon Perolehan Suara


Drs. H. Ramlan Badawi, MH. 48.552
Kolom Kosong 30.758
Jumlah 79.310

Tabel 1.30

d) Data Penggunaan Surat Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati


Polewali Mandar

Surat Suara Dikembalikan Jumlah Surat Jumlah Surat


+ / Keliru Suara Tidak Suara
2,5% Coblos Digunakan Digunakan
302.770 133 80.905 221.732

Tabel 1.31

e) Data Suara Sah dan Tidak Sah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Polewali Mandar

Jumlah Jumlah Suara Jumlah Suara Sah


Selisih
Suara Sah Tidak Sah dan Tidak Sah

219.217 2.515 221.732 216.702

Tabel 1.32

f) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan


Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar.

Pasangan Calon Perolehan Suara


Salim S. Mengga dan Marwan, ST 97.889
H. A. Ibrahim Masdar dan Natsir Rahmat 121.328
Jumlah 219.217

Tabel 1.33

c. Hasil Pengawasan
1) Temuan
Terhadap pengawasan Tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Suara, Panwaslu Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten
Polewali Mandar tidak menemukan adanya unsur dugaan
pelanggaran.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


56 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

2) Rekomendasi
Panwaslu Kabupaten Mamasa dan Panwaslu Kabupaten Polewali
Mandar tidak mengeluarkan rekomendasi terkait dengan pengawasan
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara.

3) Tindaklanjut
Begitu pula dengan tindaklanjut rekomendasi, KPU Kabupaten
Mamasa dan KPU Kabupaten Polewali Mandar tidak melakukan
tindaklanjut rekomendasi dalam Tahapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara.

C. Dinamika dan Permasalahan


1. Daftar Pemilih
i. Kualitas sumber daya PPDP yang belum dapat melaksanakan sub
tahapan Pencocokan dan Penilitian Daftar Pemilih secara baik dan benar
sehingga masih ditemukan pemilih yang memenuhi syarat tetapi belum
terdaftar;

ii. Kualitas PPS dan PPK dalam melakukan penyusunan daftar pemilih hasil
pemutakhiran oleh PPDP serta penginputan data dan daftar pemilih ke
dalam Sidalih menyebabkan masih ditemukannya varian masalah dalam
daftar pemilih;

iii. Kualitas Sidalih yang hanya dapat membaca pemilih ganda jika semua
komponen/elemen daftar pemilih mulai dari NIK, Nama, tempat lahir,
tanggal lahir, umur, status kawin, dan alamat memiliki karakter yang persis
sama. Sidalih tidak mampu membaca pemilih ganda jika ada karakter yang
berbeda misalnya, NIK sama nama sama tetapi yang satu dengan nama
memakai huruf kapital dan yang satunya lagi memakai huruf kecil, atau
NIK sama nama sama tetapi yang satu memakai tanda baca titik dan yang
satunya tidak, atau NIK sama nama sama tetapi hanya tertukar tanggal
dan bulan lahir.

2. Pencalonan
a) Keterbatasan akses data Pengawas Pemilu terhadap dokumen
persyaratan pencalonan dan persyaratan calon menyebabkan Panwaslu
Kabupaten harus lebih intensif melakukan pendekatan persuasif kepada
KPU Kabupaten untuk mendapatkan dokumen tersebut;

b) Diperlukan adanya Surat Edaran Bawaslu RI tentang Struktur


Kepengurusan Partai Politik Tingkat Pusat sesuai Keputusan Menteri
Hukum dan HAM yang berhak memberikan persetujuan pengajuan
Pasangan Calon agar perlakuan yang sama dapat diterapkan di setiap
daerah sehingga tidak menyebabkan munculnya persoalan.

3. Kampanye
a) Ketidaktaatan dan ketidakpatuhan Peserta Pemilihan dalam
menyampaikan pemberitahuan kepada jajaran Pengawas Pemilihan
terkait rencana pelaksanaan kampanye yang dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan mewajibkan Peserta Pemilihan untuk
menyampaikan, menyebabkan jajaran Pengawas Pemilihan tidak
mengetahui adanya aktifitas kampanye yang berlangsung di wilayahnya;

b) Masih minimnya kesadaran para pendukung Pasangan Calon untuk


menertibkan/menurunkan sendiri Alat Peraga Kampanye setelah

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


57 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

memasuki Masa Tenang. Meskipun jajaran Pengawas Pemilihan bersama


pihak Satpol PP dan Kepolisian telah bergerak di lapangan melakukan
penertiban namun masih saja ada pendukung yang melakukan penolakan;

c) Masih adanya Tim Kampanye, Relawan, pendukung, atau Partai Politik


pendukung yang melakukan aktifitas lain namun berkedok kampanye
seperti silaturahmi, pertemuan keluarga, kegiatan sosial, pemberian
sumbangan, dan konsolidasi internal Partai Politik;

d) Masih kurangnya pemahaman masyarakat terkait penggunaan aktifitas


akun media sosial sehingga sering digunakan sebagai wadah untuk
menyampaikan atau menyatakan dukungan terhadap Pasangan Calon
tertentu. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa ASN dan Kepala Desa
yang melakukan dugaan pelanggaran dan ditangani melalui prosedur
penanganan pelanggaran.

4. Dana Kampanye
a) Penyerahan LPPDK oleh Pasangan Calon kepada KPU Kabupaten pada
saat 1 (satu) hari setelah masa Kampanye berakhir hanya diserahkan dari
Pasangan Calon atau melalui petugas yang ditunjuk kepada KPU dan tidak
ditembuskan kepada Pengawas Pemilu;

b) Penyerahan LPPDK oleh KPU Kabupaten kepada Kantor Akuntan Publik


(KAP) untuk dilakukan audit tidak ditembuskan kepada Pengawas Pemilu.
Hal ini mengakibatkan Panwaslu harus melakukan pendekatan secara
persuasif kepada KPU Kabupaten untuk mendapatkan data LPPDK.

5. Distribusi Perlengkapan serta Pemungutan dan Penghitungan Suara


a) Kecenderungan pihak KPU Kabupaten untuk tidak memberikan akses luas
terhadap dokumen tender Pengadaan Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara menyebabkan pengawasan pada tahapan ini kurang
maksimal;

b) Kurangnya informasi dari pihak KPU Kabupaten kepada Panwaslih


Kabupaten terkait jadwal distribusi Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara menyebabkan Panwaslih Kabupaten lebih banyak
berkoordinasi ke pihak KPU Kabupaten.

D. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan


1. Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih
Selama pelaksanaan pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data dan Daftar
Pemilih Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di wilayah Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2018, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dan jajaran Pengawas
Pemilihan di bawahnya telah melaksanakan tugas dan kewenangan secara
maksimal terkhusus pada saat melakukan pencermatan terhadap derajat
akurasi dan validitas dalam DPS dan DPT yang meskipun dilakukan secara
manual (tidak menggunakan sistem aplikasi), namun mampu menemukan
puluhan ribu pemilih bermasalah dengan varian-varian masalah yang berbeda
dan mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan termasuk pemerintah
daerah dan LO Pasangan Calon pada saat rekapitulasi penetapan DPS dan
DPT di tingkat kabupaten.

Selain hal tersebut di atas, Panwaslu Kabupaten dan Pengawas Pemilihan di


bawahnya menemui kendala dan hambatan yang diakibatkan oleh
keterlambatan pemerolehan data dan informasi daftar pemilih serta daftar

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


58 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

pemilih by name by address yang masih menampilkan 4 (empat) kode bintang


pada empat digit angka terakhir NKK dan NIK pada Daftar Pemilih Sementara
(DPS) dan Daftar Pemilih Hasil Perbaikan (DPSHP).

2. Pencalonan
Sepanjang pelaksanaan Tahapan Pencalonan Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati di wilayah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017, Panwaslu Kabupaten
tidak menemui kendala dan hambatan yang berarti. Keterbatasan akses data
terhadap dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon dapat
diatasi dengan pendekatan persuasif yang intensif dilakukan kepada KPU
Kabupaten masing-masing.

Pengawasan investigasi melalui konfirmasi kepada pihak-pihak terkait yang


mengeluarkan Surat Keterangan bagi Bakal Pasangan Calon untuk
kepentingan pendaftaran Pasangan Calon yang dilakukan Panwaslu
Kabupaten dianggap sebagai sesuatu hal yang baru dan mendapat apresiasi
dari pihak-pihak tersebut. Hal ini sesungguhnya dilakukan Panwaslu
Kabupaten untuk memastikan derajat keabsahan dokumen persyaratan calon
yang lebih baik sehingga dapat menutup ruang permasalahan yang mungkin
muncul di kemudian hari.

3. Kampanye
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Pengawas Pemilihan dan
sering menjadi sorotan publik adalah kemampuan Pengawas Pemilihan dalam
mengawasi penggunaan akun media sosial terutama oleh ASN, Kepala Desa,
dan Penyelenggara Pemilihan adhoc yang menyampaikan atau menyatakan
dukungan terhadap Pasangan Calon tertentu. Ada keragu-raguan dari
beberapa pihak tentang kemampuan Pengawas Pemilihan dalam mengatasi
permasalahan tersebut.

Namun pada pengawasan Tahapan Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil


Bupati di wilayah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018 ini, jajaran Pengawas
Pemilihan di Provinsi Sulawesi Barat mampu membuktikan dapat menangani
permasalahan dimaksud untuk beberapa kasus.

Kapasitas dan kapabilitas khususnya masalah netralitas dan profesionalisme


Penyelenggara Pemilihan adhoc di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan
perlu diperkuat lagi agar dapat menghindarkan diri dari kepentingan dukung-
mendukung Pasangan Calon.

4. Distribusi Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara


Perlunya pelibatan jajaran Pengawas Pemilu dalam penyusunan kebutuhan
Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam setiap
Pemilu/Pemilihan sehingga kebutuhan-kebutuhan di wilayah masing-masing
bisa tercukupi secara maksimal dan untuk menghindari terjadinya kekeliruan-
kekeliruan dalam perhitungan.

5. Dana Kampanye
Diperlukan Pelatihan Auditing bagi Pengawas Pemilu/Pemilihan agar mampu
memberikan penilaian terhadap Laporan Dana Kampanye Pasangan Calon
yang berbasis aktifitas kampanye.

Diperlukan tambahan kewenangan bagi Akuntan Independen untuk dapat


memberikan penilaian legal kepatuhan Pasangan Calon terhadap ketentuan
perundang-undangan.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


59 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

6. Pemungutan dan Penghitungan Suara


Penggunaan Surat Keterangan Kependudukan (Suket) sebaiknya tidak
diperkenankan untuk digunakan memilih karena berpotensi dijadikan sebagai
alat kepentingan terutama oleh oknum pejabat daerah dalam kepentingannya
mendukung salah satu Pasangan Calon tertentu.

Penggunaan Formulir Model C6-KWK yang rawan dimanfaatkan oleh oknum-


oknum tertentu baik oleh penyelenggara Pemilihan maupun oleh aparat
pemerintah daerah sangat berpotensi mencederai integritas proses dan
integritas hasil Pemilihan. Sebaiknya diatur khusus dengan menerapkan
kembali Kartu Pemilih.

Salah satu syarat dilakukannya Pemungutan Suara Ulang (PSU) adalah jika
terdapat keadaan dimana lebih dari 1 (satu) pemilih menggunakan hak pilihnya
lebih dari 1 (satu) kali pada TPS yang sama maupun pada TPS yang berbeda.
Penggunaan hak pilih lebih dari 1 (satu) kali sesungguhnya telah menciderai
integritas proses dan hasil pemilihan. Dalam rangka menegakkan integritas
proses dan hasil tersebut, maka seharusnya jika terdapat 1 (satu) pemilih yang
saja yang menggunakan hak pilihnya lebih dari 1 (satu) kali, maka pemungutan
suara sudah sepatutnya diulang.

Untuk mengurai permasalahan distribusi Formulir Model C6-KWK, ada


baiknya jika petugas KPPS diangkat berdasarkan orang yang sama
melaksanakan pemutakhiran data pemilih yaitu PPDP. Dengan demikian
permasalahan tersebut dapat diatasi karena PPDP tentu lebih mengenali
pemilih yang telah ia mutakhirkan di wilayahnya.

------- ***o0o*** -------

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


60 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perhelatan politik mutakhir yang menjadi perhatian banyak pihak saat ini adalah
Pemilihan Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung. Dalam
skema otonomi daerah, desentralisasi dan demokratisasi, Pemilihan Kepada
Daerah dan Wakil Kepala Daerah ini memiliki makna strategis, khususnya
berkenaan dengan agenda reformasi tata pemerintahan. Pengalaman politik
representasi yang diperankan DPRD dalam hal Pemilihan Kepada Daerah dan
Wakil Kepala Daerah, nampaknya tidak memuaskan aspirasi masyarakat, karena
kecenderungan lahirnya praktik manipulasi yang didorong oleh kepentingan politisi
di parlemen. Melalui Pemilihan Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah ini,
secara normatif suara rakyat memperoleh keleluasaan dalam artian yang
sebenarnya. Pemilihan secara langsung semacam itu mendasarkan keyakinan
akan berkurangnya peluang keculasan, karena disana rakyat berkesempatan
memilih sesuai kehendaknya, dibandingkan mewakilkannya kepada anggota
parlemen. Lebih dari sekadar prosesi atau ritual politik, Pemilihan Kepada Daerah
dan Wakil Kepala Daerah menjadi medan pertarungan antar kekuatan politik di
masyarakat. Jika menggunakan mekanisme demokrasi secara benar maka hal ini
menentukan prospek terbentuknya bangunan kekuasaan lima tahun mendatang.

Berdasarkan evaluasi sejauh ini mengenai proses Pemilihan Kepada Daerah dan
Wakil Kepala Daerah, kita saksikan muncul gejala kemerosotan kualitas
demokrasi. Misalnya menurunnya kepercayaan masyarakat pada instrumen-
instrumen politik strategis seperti pada Partai Politik dan parlemen, bahkan juga
kepada rezim yang tengah memerintah. Kendatipun angka partisipasi pemilih
tergolong tinggi, namun kualitas partisipasi masih dipertanyakan. Sejak diterapkan
Pemilihan Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah langsung ternyata terjadi
trend penurunan jumlah pemilih di berbagai daerah. Berbagai pelanggaran selama
Pemilihan dan pembelokan arah perubahan pasca Pemilihan adalah sekian
banyak bukti indikasi kemerosotan kualitas demokrasi di era sekarang. Secara
umum, hal ini terjadi karena gagalnya proses transformasi demokrasi prosedural-
formalis menuju demokrasi substantif, menurunkan keyakinan rakyat mengenai
perubahan melalui sistem elektoral itu.

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung oleh
rakyat dan untuk rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna
menghasilkan pemerintahan daerah yang demokratis berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Secara umum pelaksanaan dan pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Tahun 2017 dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Hal ini
berkat jalinan koordinasi dan komunikasi sesama Penyelenggara Pemilihan serta
pelibatan stakeholders terkait lainnya dalam setiap sosialisasi dan pelaksanaan
tahapan per tahapan.

Meskipun masih diwarnai dengan dinamika dan problematika yang secara umum
terjadi pada setiap event Pemilu/Pemilihan seperti Pemungutan Suara Ulang
(PSU), namun hal tersebut dapat dikawal dan diawasi secara profesional oleh
jajaran Pengawas Pemilihan, baik secara administratif, pidana, maupun etika
penyelenggara.

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


61 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Beberapa dinamika dan problematika yang terjadi sepanjang pelaksanaan


pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di wilayah Provinsi Sulawesi
Barat Tahun 2018 dapat diuraikan di bawah ini:

1. Kualitas Sidalih yang hanya dapat membaca pemilih ganda jika semua
komponen/elemen daftar pemilih mulai dari NIK, Nama, tempat lahir, tanggal
lahir, umur, status kawin, dan alamat memiliki karakter yang persis sama.
Sidalih tidak mampu membaca pemilih ganda jika ada karakter yang berbeda
misalnya, NIK sama nama sama tetapi yang satu dengan nama memakai huruf
kapital dan yang satunya lagi memakai huruf kecil, atau NIK sama nama sama
tetapi yang satu memakai tanda baca titik dan yang satunya tidak, atau NIK
sama nama sama tetapi hanya tertukar tanggal dan bulan lahir;

2. Ketidaktaatan dan ketidakpatuhan Peserta Pemilihan dalam menyampaikan


pemberitahuan kepada jajaran Pengawas Pemilihan terkait rencana
pelaksanaan kampanye yang dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan mewajibkan Peserta Pemilihan untuk menyampaikan,
menyebabkan jajaran Pengawas Pemilihan tidak mengetahui adanya aktifitas
kampanye yang berlangsung di wilayahnya;

3. Masih minimnya kesadaran para pendukung Pasangan Calon untuk


menertibkan/menurunkan sendiri Alat Peraga Kampanye setelah memasuki
Masa Tenang. Meskipun jajaran Pengawas Pemilihan bersama pihak Satpol
PP dan Kepolisian telah bergerak di lapangan melakukan penertiban namun
masih saja ada pendukung yang melakukan penolakan, terkhusus pada
permasalahan Posko Tim Kampanye Pasangan Calon yang memasang Alat
Peraga Kampanye yang dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
tidak mengatur tentang norma aturan dan norma sanksi;

4. Masih adanya Tim Kampanye, Relawan, pendukung, atau Partai Politik


pendukung yang melakukan aktifitas lain namun berkedok kampanye seperti
silaturahmi, pertemuan keluarga, kegiatan sosial, pemberian sumbangan, dan
konsolidasi internal Partai Politik di luar jadwal kampanye yang telah
ditentukan, mengingat masa kampanye bertepatan dengan bulan suci
Ramadhan;

5. Masih kurangnya pemahaman masyarakat terkait penggunaan aktifitas akun


media sosial sehingga sering digunakan sebagai wadah untuk menyampaikan
atau menyatakan dukungan terhadap Pasangan Calon tertentu. Hal ini terlihat
dengan adanya beberapa ASN dan Kepala Desa yang melakukan dugaan
pelanggaran dan ditangani melalui prosedur penanganan pelanggaran;

6. Keterbatasan kemampuan Pengawas Pemilu untuk melakukan audit


sederhana terhadap LPPDK Pasangan Calon, menyebabkan pengawasan
hanya pada sebatas ketaatan, kepatuhan, dan ketepatan waktu administrasi
Pasangan Calon dalam melaporkan Dana Kampanye;

7. Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan Independen yang dilakukan oleh Kantor


Akuntan Publik (KAP) hanya memberikan penilaian terhadap aspek kepatuhan
LPPDK;

8. Terkait soal Surat Keterangan Kependudukan (Suket) yang dikeluarkan oleh


Disdukcapil setempat sebagai implementasi pelaksanaan hak pilih
warganegara yang belum memiliki KTP Elektornik, ternyata belum dapat
menyelesaikan problematika yang ada. Hal ini ditandai dengan masih adanya
kekhawatiran berbagai pihak terhadap Suket tersebut yang dapat

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


62 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

dimanfaatkan oleh pejabat daerah untuk memainkan peran kepentingannya.


Serta masih ada keragu-raguan terhadap keaslian Suket yang diterbitkan
terutama pasca Penetapan DPT yang jumlahnya cukup signifikan;

9. Kualitas KPPS yang masih rendah sehingga mengakibatkan masih timbulnya


permasalahan di lapangan yang menyebabkan terjadinya Pemungutan Suara
Ulang di TPS serta terdapatnya kekeliruan-kekeliruan dalam hal penulisan
pada Formulir Model C1-KWK utamanya pada Surat Suara yang rusak, keliru
coblos dan lain-lain masih dikategorikan sebagai Surat Suara yang Digunakan,
yang seharusnya adalah Surat Suara yang Tidak Digunakan;

10. Terkait permasalahan distribusi Formulir Model C6-KWK, jumlah yang tidak
terdistribusi cukup tinggi dan didominasi oleh variabel “tidak dapat ditemui dan
tidak dikenal”. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh derajat penyusunan
daftar pemilih yang belum mutakhir atau kemungkinan pemutakhiran daftar
pemilih dan pendistribusian Formulir Model C6-KWK yang dilakukan oleh
petugas/orang yang berbeda.

B. Rekomendasi
1. Perbaikan Regulasi
a) Data Pemilih
1) Pencermatan terhadap data pemilih saat ini mengalami kendala yang
mendasar dikarenakan KPU sudah menampilkan data pemilih by name
by address secara tidak utuh, terutama pada NKK dan NIK sekalipun
Pengawas Pemilu sudah melakukan permintaan softcopy dalam
bentuk format excel dan csv untuk kepentingan pengawasan, namun
masih ada KPU yang terkesan menunda-nunda dan tidak bersedia
memberikan;
2) Rekruitmen PPDP seharusnya melibatkan orang-orang yang betul-
betul menguasai baca, tulis, dan hitung serta menguasai dasar-dasar
pemutakhiran daftar pemilih sehingga diharapkan dapat menghasilkan
derajat akurasi daftar pemilih yang diharapkan. Tingginya jumlah
pemilih dalam DPTb serta masih banyaknya pemilih tanpa NKK,
pemilih tanpa NIK, NIK tidak standar, dan data pemilih ganda tidak
lepas dari rendahnya kualitas pelaksanaan sub tahapan pemutakhiran
data dan daftar pemilih;
3) Sebagai penyelenggara teknis, KPU dan jajarannya seharusnya wajib
memberikan dokumen Penyusunan Data dan Daftar Pemilih kepada
Pengawas Pemilihan setiap tingkatan sehingga dapat memaksimalkan
peran Pengawas Pemilihan untuk menciptakan derajat akurasi dan
validitas yang lebih baik. Penegasan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan tentu saja akan meminimalisasi perilaku-perilaku
penyelenggara teknis yang masih kadang tertutup atau terlambat
memberikan dokumen dimaksud;
4) Melakukan perbaikan pada Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih)
karena sistem tersebut belum berfungsi secara maksimal;
5) Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) tidak mampu mengakomodir
pengawasan pemutakhiran data pemilih dikarenakan hanya berjumlah
1 (satu) orang setiap Desa/Kelurahan, sedang jumlah PPDP berbasis
TPS. Diperlukan pembentukan petugas khusus yang akan
mendampingi PPDP dan mengawasi proses pemutakhiran data

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


63 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

pemilih, sehingga Pengawas Pemilu secara berjenjang dapat


mendapatkan data yang akurat.

b) Pencalonan
Dalam melakukan pengawasan tahapan Pencalonan, keterlambatan
terhadap akses dokumen persyaratan pencalonan dan syarat calon
maupun pemerolehan dokumen lainnya sangat mempengaruhi munculnya
potensi sengketa dalam tahapan ini. Sehingga disarankan agar dalam
pelaksanaan tahapan tersebut diatur secara tegas ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai kewajiban Calon Peserta Pemilihan agar
dokumen administrasi kelengkapan persyaratan dapat dibuat satu rangkap
untuk jajaran Pengawas Pemilihan sehingga mengurangi potensi
ketergantungan data dan informasi dari pihak KPU.

c) Kampanye
1) Ketidaktaatan dan ketidakpatuhan Peserta Pemilihan dalam
menyampaikan pemberitahuan kepada jajaran Pengawas Pemilihan
terkait rencana pelaksanaan kampanye yang dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan mewajibkan Peserta Pemilihan untuk
menyampaikan, menyebabkan jajaran Pengawas Pemilihan tidak
mengetahui adanya aktifitas kampanye yang berlangsung di
wilayahnya. Dalam rangka perbaikan pengawasan tahapan ini
sepatutnya diatur sanksi yang tegas terhadap Peserta Pemilihan yang
tidak taat dan tidak patuh terhadap ketentuan tersebut;
2) Pengenaan sanksi yang lebih berat terhadap keterlibatan ASN/PNS
dalam setiap bentuk kampanye khususnya kampanye dalam bentuk
media sosial sehingga dapat memberikan efek jera kepada yang
bersangkutan;
d) Dana Kampanye
Penyerahan LPPDK oleh Pasangan Calon kepada KPU seharusnya
juga menembuskan kepada Pengawas pemilu, agar Pengawas Pemilu
dapat melakukan pencermatan terhadap sinkronisasi Kegiatan
Kampanye dengan Pelaporan Penggunaan Dana Kampanye.

e) Pemungutan dan Penghitungan


1) Penggunaan Surat Keterangan Kependudukan (Suket) sebaiknya tidak
diperkenankan untuk digunakan memilih karena berpotensi dijadikan
sebagai alat kepentingan terutama oleh oknum pejabat daerah dalam
kepentingannya mendukung salah satu Pasangan Calon tertentu;
2) Penggunaan Formulir Model C6-KWK yang rawan dimanfaatkan oleh
oknum-oknum tertentu baik oleh penyelenggara Pemilihan maupun
oleh aparat pemerintah daerah sangat berpotensi mencederai
integritas proses dan integritas hasil Pemilihan. Sebaiknya diatur
khusus dengan menerapkan kembali Kartu Pemilih;
3) Penguatan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal
karantina kewenangan aparat daerah terutama Camat dan
Lurah/Kepala Desa serta moratorium penyaluran bantuan sosial sejak
penetapan Pasangan Calon hingga berakhirnya tahapan pemungutan
dan penghitungan suara;
4) Pengenaan sanksi yang lebih berat terhadap oknum ASN/PNS yang
melakukan tindakan atau perbuatan yang menguntungkan/merugikan

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


64 | P a g e
Laporan akhir Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018

Pasangan Calon tertentu. Pengawalan dengan pembentukan Gugus


Tugas Penegakan Disiplin ASN/PNS;
5) Salah satu syarat dilakukannya Pemungutan Suara Ulang (PSU)
adalah jika terdapat keadaan dimana lebih dari 1 (satu) pemilih
menggunakan hak pilihnya lebih dari 1 (satu) kali pada TPS yang sama
maupun pada TPS yang berbeda. Penggunaan hak pilih lebih dari 1
(satu) kali sesungguhnya telah menciderai integritas proses dan hasil
pemilihan. Dalam rangka menegakkan integritas proses dan hasil
tersebut, maka seharusnya jika terdapat 1 (satu) pemilih yang saja
yang menggunakan hak pilihnya lebih dari 1 (satu) kali, maka
pemungutan suara sudah sepatutnya diulang;
6) Rekrutmen petugas PPS dan PPK sebaiknya diprioritaskan dari
kalangan bukan ASN/PNS untuk meminimalisasi potensi keterlibatan
penyelenggara Pemilu serta untuk menghindari intervensi kalangan
aparat penyelenggara negara terhadap profesionalitas dan
kemandirian penyelenggara Pemilihan; dan
7) Sekretariat PPS dan PPK sebaiknya tidak ditempatkan pada Kantor
Kelurahan/Desa dan Kantor Kecamatan agar profesionalitas dan
kemandirian PPS dan PPK tidak mudah ditunggangi oleh kepentingan
Lurah/Kepala Desa dan Camat.

2. Perbaikan Penyelenggaraan Tahapan


a) Perlu adanya ketentuan dalam peraturan perundang-undangan agar
dokumen persyaratan pencalonan dan persayaratan calon Peserta
Pemilu/Pemilihan disampaikan 1 (satu) rangkap kepada Pengawas
Pemilu. Hal ini juga akan mengurangi tingkat ketergantungan Pengawas
Pemilu terhadap kebutuhan data dan informasi dari KPU.

b) Perlu adanya ketentuan dalam peraturan perundang-undangan agar KPU


berkewajiban untuk menyampaikan jadwal pelaksanaan dan tim verfikator
kepada Panwaslu Kabupaten, terkait Verifikasi kepengurusan dan
keanggotaan DPC Partai Politik beserta verifikasi hasil perbaikan,
Verifikasi faktual syarat dukungan Calon Anggota DPD, beserta verifikasi
faktual syarat dukungan hasil perbaikan.

3. Perbaikan Teknis Pengawasan


a) Alat kerja pengawasan tahapan Pemutakhiran Data Pemilih tidak lagi
mengharuskan untuk mencari 10 (sepuluh) rumah yang belum dilakukan
Pencocokan dan Penelitian (Coklit) per periode pelaporan oleh Pengawas
Pemilu lapangan (PPL);
b) Indentifikasi serta pemetaan TPS terhadap keseluruhan rumah dalam
wilayah desa/kelurahan tidak lagi dilakukan, dikarenakan keterbatasan
sumber daya Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) yang tidak berimbang
dengan jumlah TPS di wilayah kerjanya.

------- ***oOo*** -------

Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat


65 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai