Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA

BARAT “WANPRESTASI”
Registrasi Perkara Nomor 305/Pdt.G/2020/PN J kt.Brt.

Disusun Oleh:
Maureent Josephine Situmorang
3022210171
Hukum Perikatan E
I. NOMOR PUTUSAN
PUTUSAN PERKARA
Nomor 305/Pdt.G/2020/PN Jkt.Brt.

II. IDENTITAS PARA PIHAK


Penggugat:

1. SUYITNO
Merupakan Direktur Utama PT.ANUGERAH PRATAMA FOILINDO,
beralamat di Jalan Gatot Subroto Km. 7 (Kawasan Gajah Tunggal),
Kampung Gembor Desa Pasir Jaya Kecamatan Jati Uwung Tangerang.

2. AJI FAUZI
Merupakan Direktur Utama PT.ADHI KREASI PRATAMA KOMUNIKASI,
beralamat di Jalan Puri Tunggal No. 88A Harjamukti Cimanggis Depok
Jawa Barat.
PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II dalam hal ini memberi Kuasa
kepada:
 WALUYO RAHAYU, S.H.,
 ANTON BAYU SAMUDRA, S.H.,
 HUALA HERIANTO, S.H.,
 AGUSTINUS FITZGERALD M., S.H.,
Para Advokat/Penasehat Hukum yang berkantor di RAHAYU &
PARTNERS LAW OFFICE, beralamat di One Pasific Place Lantai 15
Suite 1501 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 SCBD Jakarta Selatan 12190.

Tergugat:
Nama : FUDDIN TJOKRO,
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Perumahan Citra 2 Jalan Kehangatan 4 Blok C6
No. 3ART. 003 RW. 006 Kelurahan Pegadungan
Kecamatan Kali Deres Jakarta Barat.

III. OBYEK PERJANJIAN


Wanprestasi ini diajukan terkait perbuatan hukum yang dilakukan
oleh Tergugat yaitu Tergugat menghubungi Para Penggugat dengan
maksud dan tujuan yaitu meminta bantuan pada Para Penggugat agar
bersedia gudangnya dipergunakan untuk penyimpanan mesin-mesin
produksi spring bed dan beberapa bahan baku busa dan lainnya.

Kemudian Tergugat menjanjikan hal-hal sebagai berikut:


1) Membayar biaya sewa setiap bulannya sebesar Rp
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk gudang di Jalan
Gatot Subroto KM 7 (Kawasan Gajah Tunggal), Kampung
Gembor, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Tangerang
15135;
2) Membayar biaya sewa setiap bulannya sebesar Rp
15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk gudang di Jalan
Putri Tunggal No 88A, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa
Barat;
3) Tergugat memastikan pembayaran dijamin lancar.

IV. KASUS POSISI/KRONOLOGIS


Tergugat menghubungi Para Penggugat dengan maksud dan
tujuan yaitu meminta bantuan pada Para Penggugat agar bersedia
gudangnya dipergunakan untuk penyimpanan mesin-mesin produksi
spring bed dan beberapa bahan baku busa dan lainnya.

Para Penggugat memiliki 2(dua) gudang yang akan disewa oleh


Tergugat yang terletak di:
1) Jalan Gatot Subroto KM 7 (Kawasan Gajah Tunggal),
Kampung Gembor, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jati Uwung,
Tangerang 15135;
2) Jalan Putri Tunggal No 88A, Harjamukti, Cimanggis, Depok,
Jawa Barat.

Kemudian Tergugat menjanjikan hal-hal sebagai berikut: 1)


Membayar biaya sewa setiap bulannya sebesar Rp 20.000.000,- (dua
puluh juta rupiah) untuk gudang di Jalan Gatot Subroto KM 7 (Kawasan
Gajah Tunggal), Kampung Gembor, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jati
Uwung, Tangerang 15135; 2) Membayar biaya sewa setiap bulannya
sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk gudang di Jalan
Putri Tunggal No 88A, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat; 3)
Tergugat memastikan pembayaran dijamin lancar.

Mulai pada tanggal 5 Februari 2018, mesin-mesin produksi spring


bed dan beberapa bahan baku busa dan lainnya mulai disimpan di Gudang
yang terletak di Jalan Gatot Subroto KM 7 (Kawasan Gajah Tunggal),
Kampung Gembor, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Tangerang
15135. setelah barang-barang tersebut sudah disimpan di gudang milik
Para Penggugat maka Tergugat sudah melakukan pembayaran untuk
gudang di Jalan Gatot Subroto KM 7 (Kawasan Gajah Tunggal), Kampung
Gembor, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jati Uwung, Tangerang 15135,
sebanyak 3(tiga) kali sebesar Rp 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) atau Rp
21.000.000,- (dua puluh satu juta rupiah). 6. Dengan demikian untuk
pembayaran untuk 3(tiga) bulan pertama yaitu sejak Maret 2018 sampai
Mei 2018, masih ada kekurangan pembayaran sebesar Rp 13.000.000,- X 3
bulan = Rp 39.000.000,- (tiga puluh sembilan juta rupiah). demikian sejak
Juni 2018 sampai gugatan ini diajukan pada bulan Mei 2020, sudah 23
bulan gudang yang terletak di Jalan Gatot Subroto KM 7 (Kawasan Gajah
Tunggal), Kampung Gembor, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jati Uwung,
Tangerang 15135 disewa oleh Tergugat belum dibayarkan. Kewajiban
Tergugat kepada Penggugat 1 untuk pembayaran sewa gudang adalah: 23
bulan X Rp 20.000.000,- = Rp 460.000.000,- (empat ratus dua puluh juta
rupiah) ditambah Rp 39.000.000,- = Rp 499.000.000,- (empat ratus
sembilan puluh sembilan juta rupiah).
Berlanjut terhadap pemyewaan gudang pada tanggal 1 Agustus 2018
mesin-mesin produksi spring bed dan beberapa bahan baku busa dan
lainnya mulai disimpan di Gudang yang terletak di Jalan Putri Tunggal No
88A, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. setelah barang-barang
tersebut sudah disimpan di gudang milik Penggugat 2 maka Tergugat
sudah melakukan pembayaran untuk gudang di Jalan Putri Tunggal No
88A, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.sebanyak 3(tiga) kali yaitu
sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) X 3 bulan (September
2018 – November 2018) = Rp 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah),
dengan demikian sejak November 2018 sampai gugatan ini diajukan pada
bulan Mei 2020, sudah 23 bulan sampai saat teguran hukum ini kami
layangkan, sudah 18 bulan gudang yang terletak di Jalan Putri Tunggal No
88A, Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat disewa oleh Tergugat.
Kewajiban Tergugat kepada Penggugat 2 untuk pembayaran sewa gudang
adalah : 18 bulan X Rp 15.000.000,- = Rp 270.000.000,- (dua ratus tujuh
puluh juta rupiah).

Bahwa total keseluruhan kewajiban Tergugat adalah Rp


769.000.000,- (tujuh ratus enam puluh sembilan juta rupiah) dengan
perincian :
1. Rp 499.000.000,- (empat ratus sembilan puluh sembilan juta
rupiah) kewajiban Tergugat kepada Penggugat 1.
2. Rp 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah) kewajiban
Tergugat kepada Penggugat 2.

Setelah terjadinya kelalai dari Tergugat, para Penggugat sudah


mengirimkan invoice kepada Tergugat. Para Penggugat juga sudah
memberikan somasi (teguran hukum) kepada Tergugat namun sampai saat
itu belum ada pembayaran dari Tergugat.

Sejak dijatuhnya kewajiban pembayaran sampai gugatan ini


diajukan Sudah 23 bulan,Tergugat belum membayarkan kewajibannya
kepada Penggugat I. Dan 19 bulan, Tergugat belum membayarkan
kewajibannya kepada Penggugat II. Atas kelalaian tersebut Penggugat
menuntut adanya bunga atas tidak dibayarkannya hutang oleh Tergugat.
Dalam hal besarnya bunga tidak diatur dalam suatu perjanjian, maka
undang-undang yang dimuat Lembaran Negara No. 22 Tahun 1948 telah
menetapkan bunga dari suatu kelalaian/kealpaan (bunga moratoir) yang
dapat dituntut oleh kreditur dari debitur adalah sebesar 6 (enam) % per
tahun.

Kemudian karena barang-barang Tergugat yang disimpan dalam


gudang milik Para Penggugat seperti mesin-mesin produksi spring bed dan
beberapa bahan baku busa dan lainnya bukan merupakan tanggung jawab
Para Penggugat maka Para Penggugat menuntut agar Tergugat dihukum
untuk mengambil barang-barang tersebut dari gudang milik Para
Penggugat. Apabila tidak diambil dalam waktu 2 (dua) minggu sejak
putusan dibacakan maka Tergugat dinyatakan tidak berkeinginan untuk
memiliki barang-barang tersebut dan diserahkan kepada Para Penggugat.
karena gugatan ini berdasarkan dalil-dalil hukum yang kuat maka
Para Penggugat Memohon kepada majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini agar menjatuhkan putusan serta merta (Uitvoerbaar Bij Vooraad) agar
putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
upaya hukum lainnya. Maka berdasarkan seluruh dalil – dalil maupun
uraian diatas, Para Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini untuk berkenan
menjatuhkan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan wan prestasi;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya sewa gudang
sebesar Rp 769.000.000,- (tujuh ratus enam puluh Sembilan
juta rupiah) secara tunai dan seketika dengan perincian :
 Rp 499.000.000,- (empat ratus sembilan puluh sembilan
 Rp 499.000.000,- (empat ratus juta rupiah) kewajiban Tergugat
kepada Penggugat I.
 Rp 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah)
 Rp 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah)
kewajiban Tergugat kepada Penggugat II;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar bunga atas kelalaian
membayar biaya sewa gudang sebesar Rp 83.035.000,- (delapan
puluh tiga juta tiga puluh lima ribu rupiah secara tunai dan
seketikan dengan perincian :
 Rp 57.385.000,- (lima puluh tujuh juta tiga ratus delapan
 Rp 57. 385.000,- (lima puluh tujuh juta tiga ratus delapan
puluh lima ribu rupiah) untuk Penggugat I.
 Rp 25.650.000,- (lima puluh tujuh juta tiga ratus delapan
 Rp 25.650.000,- (lima puluh tujuh juta tiga ratus delapan
puluh lima ribu rupiah) untuk Penggugat II;

5. Menghukum Tergugat untuk mengambil barang-barang dari


gudang milik Para Penggugat. Apabila tidak diambil dalam
waktu 2 (dua) minggu sejak putusan dibacakan maka Tergugat
dinyatakan tidak berkeinginan untuk memiliki barang-barang
tersebut dan diserahkan kepada Para Penggugat.

Menimbang, bahwa selanjutnya atas gugatan Para Penggugat


tersebut diatas, Tergugat telah mengajukan Jawaban tertanggal 26
Agustus 2020, sebagai berikut:
1. Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak seluruh dalil-
dalil yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT dalam surat
Gugatannya kecuali yang oleh TERGUGAT secara Tegas
diakui kebenarannya.

I. DALAM EKSEPSI:
PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT TIDAK
BERWENANG
MENGADILI PERKARA AQUO (EKSEPSI KOMPETENSI
ABSOLUT).
1. Mencermati dalil dalil posita gugatan Penggugat, dapat
dipahami bahwa Penggugat mendalilkan gugatan ini terjadi
akibat adanya hubungan hukum sewa-menyewa gudang untuk
menempatkan barang Tergugat ke Para Penggugat.

2. Bahwa barang-barang yang akan ditempatkan di Gudang


milik Para Penggugat bukanlah barang milik pribadi melainkan
milik PT.Liberty Universal Inti Mas dan Tergugat dalam
PT.Liberty Universal Inti Mas
sebagai Direktur.

3. Bahwa perlu diketahui PT.Liberty Universal Inti Mas saat ini


sedang dalam proses PKPU di Pengadilan Niaga Jakarat Pusat
dengan nomor perkara 85/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN sebagai
Termohon.dan Tergugat juga sebagai Personal Guarantee dan
pada saat ini dalam keadaan Pailit.

4. Bahwa karena PT. Liberty Universal Inti Mas dalam keadaan


Pailit, maka secara hukum penguasaan harta benda PT a quo
berada di bawah kewenangan Kurator Pailit sesuai dengan pasal
69 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan
dan Penundaan
II. Kewajiban Pembayaran Utang (UU KPKPU) yang berbunyi
“Tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau
pemberesan harta
III. pailit”.

5. Bahwa berdasarkan Pasal 36 ayat (3) UU KPKPU yang pada


intinya menerangkan “Kurator berkewajiban menerima tuntutan
ganti rugi dari pihak yang mengadakan perjanjian dengan
debitur apabila tidak memberikan jawaban atau tidak
bersedia melanjutkan pelaksanaan
IV. perjanjian.” , demikian karena TERGUGAT berposisi sebagai
Direktur
Utama dan personal gurantor atas PT. Liberty Universal Inti
Mas, sehingga dalam status pailitnya PT. Liberty Universal Inti
Mas saat ini apabila terdapat tagihan seharusnya segala
bentuk tagihan PARA PENGGUGAT yang menyangkut
kepentingan PT Liberty Universal Inti Mas diajukan kepada
Kurator Kepailitan PT aquo dalam ranah Pengadilan Niaga.

6. Bahwa dengan adanya proses PKPU oleh PT.Liberty Universal


Inti Mas maka Pengadilan Jakarta Barat tidak berwenang
mengadili perkara aquo dikarenakan Tergugat (PT.Liberty Universal
Inti Mas) saat ini penuh dalam penguasaan Kurator dan dengan
demikian mohon Majelis Hakim yang Mulia untuk tidak
melanjutkan proses pemeriksaan tersebut.

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT TIDAK BERWENANG


MENGADILI PERKARA AQUO BERDASARKAN DOMISILI (EKSEPSI
KOMPETENSI RELATIF)

1. Bahwa oleh karena seharusnya PARA PENGGUGAT mengajukan


gugatan kepada PT. Liberty Universal Inti Mas, maka berdasarkan
Pasal 118 (1) HIR yang berbunyi “Tuntutan (gugatan) Perdata yang
pada tingkat pertama termasuk lingkup wewenang pengadilan negeri,
harus diajukan tentang surat permintaan (surat gugatan) yang
ditandatangani oleh penggugat atau oleh wakilnya menurut Pasal 123,
kepada Ketua Pengadilan Negeri di tempat diam si Tergugat…” Pasal
tersebut jelas menerangkan bahwa yurisdiksi wilayah pengadilan
dalam menangani perkara a quo hakikatnya mengikuti domisili PT.
Liberty Universal Inti Mas, yaitu berkedudukan di Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.

2. Bahwa dengan demikian, gugatan yang diajukan penggugat di


Pengadilan Jakarta Barat adalah salah alamat, sehingga Pengadilan
Jakarta Barat tidak berwenang untuk mengadili perkara a quo.

GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS


CONSORTIUM)

1. Bahwa terkait dengan dalil Gugatan Penggugat, Tergugat sebagai


direktur di PT.Liberty Universal Inti Mas yang saat ini Perusahaan
tersebut dalam proses PKPU sebagai Termohon.

2. Bahwa dengan adanya proses PKPU yang saat ini sedang berjalan di
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, artinya
pihak Kurator seharusnya dimasukkan ke dalam Gugatan sebagai
Pihak selanjutnya dikarenakan harta PT.Liberty Universal Inti Mas
dalam penguasaan Kurator.

3. Bahwa pernyataan di atas didasarkan pada Pasal 29 UU KPKPU yang


persengketaan atas suatu tuntutan hukum yang dimajukan terhadap si
berutang selama adanya pernyataan pailit.
berutang selama adanya perny4. Bahwa oleh karena itu gugatan PARA
PENGGUGAT dinyatakan
4. Kurang Pihak (plurium litis consortium), dengan demikian gugatan
PARA PENGGUGAT tidak memenuhi syarat formil atau mengandung
cacat formil sehingga gugatan PARA PENGGUGAT harus dinyatakan
tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard).

GUGATAN YANG DIAJUKAN PENGGUGAT TIDAK JELAS, KABUR


SERTA TIDAK TERTENTU (EXCEPTIO OBSCUUR LIBELUM)
1. Bahwa atas dalil Gugatan Penggugat , disebutkan bahwa ada 2 Pihak
yakni PT.Anugerah Pratama Foilindo dan PT.Adhi Kreasi Pratama
Komunikasi (Para Penggugat) yang menyewakan gudang miliknya
kepada Tergugat untuk penyimpanan mesin-mesin produksi spring
bed dan bahas baku busa yang terletak di jalan Gatot Subroto KM 7
(Kawasan Gajah Tunggal), Kampung Gembor, Desa Pasir Jaya,
kecamatan Jati Uwung, Tangerang 15135 (Gudang Milik PT. Anugerah
Pratama Foilindo) dan Jalan Putri Runggal No. 88A, Harjamukti,
Cimanggis Depok, Jawa Barat (Gudang Milik PT Adhi Kreasi Pratama
Komunikasi.

2. Bahwa pada hakikatnya PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II


merupakan dua subjek hukum yang berbeda sebagaimana keduanya
tidak memiliki hubungan hukum satu sama lain namun melakukan
akumulasi gugatan terhadap TERGUGAT.

3. Bahwa syarat akumulasi gugatan yang dibenarkan menurut tata tertib


beracara diantaranya terdapat hubungan erat, terdapat hubungan
hukum, dan kesesuaian atara posita dan petitum.

4. Bahwa berdasarkan yurisprudensi melalui putusan Mahkamah Agung


Nomor. 53/1972.G yang pada kaidah hukumnya menjelaskan
“dimungkinkan melakukan penggabungan gugatan jika antara
gugatangugatan itu terdapat hubungan yang erat”.

5. Bahwa hubungan hukum antara TERGUGAT dengan PENGGUGAT I


dan PENGGUGAT II jelas merupakan rangkaian perbuatan hukum
yang dilakukan secara terpisah dengan fakta-fakta hukum yang
berbeda. Sehingga tidak terpenuhinya unsur hubungan yang erat
antara kedua hubungan hukum tersebut.
6. Bahwa selain perbedaan fakta hukum antara PARA PENGGUGAT
dengan TERGUGAT, nilai kerugian yang dialami pun nyatanya berbeda.
Sebagaimana didalilkan PARA PENGGUGAT dalam gugatannya, bahwa
PENGGUGAT I mengalami total kerugian sebesar Rp 519.000.000 (lima
ratus sembilan belas juta rupiah) dan PENGGUGAT II dengan total
kerugian sebesar Rp 285.000.000 (dua ratus delapan puluh lima juta
rupiah).
7. Bahwa oleh karena itu gugatan PARA PENGGUGAT dinyatakan Tidak
jelas (Obscuur Libel) sehingga tidak memenuhi syarat formil, dengan
demikian gugatan PARA PENGGUGAT harus dinyatakan tidak dapat
diterima (niet onvankelijke verklaard).
GUGATAN YANG DIAJUKAN PENGGUGAT ADALAH SALAH ORANG
(ERROR IN PERSONA)
1. Bahwa dalam dalil Posita Gugatan PARA PENGGUGAT yang
menerangkan TERGUGAT berstatus sebagai penyewa yang
independen atau Subjek Hukum Pribadi (Natuurlijke persoon) adalah
tidak sesuai dengan fakta hukum yang sebenarnya, yaitu TERGUGAT
merupakan representasi dari PT Liberty Universal Inti Mas yang
berposisi sebagai Direktur Utama sebagaimana tertuang dalam
Anggaran Dasar PT Liberty Universal Inti Mas sekaligus sebagai
Personal Guarantor pada PT a quo.

2. Bahwa berdasarkan Pasal 98 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40


Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas menyatakan “Direksi
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan”.
Demikian jelaslah Kapasitas TERGUGAT dalam hal kegiatan sewa-
menyewa yang didalilkan PARA PENGGUGAT tersebut sebagai
representasi PT. Liberty Universal Inti Mas menimbang sesuai fakta
bahwa mesin-mesin produksi springbed dan bahan baku kapas
merupakan harta PT Liberty Universal Inti Mas.

3. Bahwa dengan ini PARA PENGGUGAT telah keliru dengan


menentukan TERGUGAT pada saat ini sebagai orang yang berwenang

bertindak di pengadilan secara pribadi (persona standi in judicio),


sedangkan fakta hukum menerangkan bahwa TERGUGAT merupakan
representasi PT Liberty Universal Inti Mas, dengan demikian
seharusnya PARA PENGGUGAT mengajukan gugatan pada PT. Liberty
Universal Inti Mas.

PENGGUGAT TELAH SECARA LICIK MENGAJUKAN GUGATANNYA


(EXCEPTIO DOLI MALI / EXCEPTIO DOLI PRESENTIS)

1. Bahwa dalam hal PARA PENGGUGAT mengajukan gugatan


Wanprestasi ini sudah diajukan secara licik dan tipu muslihat
dikarenakan perjanjian antara PARA PENGGUGAT dan TERGUGAT
belum jelas tentang jangka waktu untuk mengatur pembayaran dan
besaran bunga.

2. Bahwa berdasarkan Pasal 1328 KUHPer yang kaitannya dengan


eksepsi doli mali ini, berbunyi : “Penipuan merupakan suatu alasan
untuk pembatalan perjanjian, apabila tipu muslihat yang di pakai oleh
salah satu pihak adalah sedemikina rupa hingga terang dan nyata
bahwa pihak yang lain tidak telah membuat perikatan itu jika tidak
dilakukan tipu muslihat tersebut.”.

3. Bahwa dengan demikian mohon Majelis Hakim yang Mulia untuk


menyatakan bahwa gugatan para Penggugat tidak dapat diterima (
Niet Ontvankelijke Verklaard).

II. DALAM POKOK PERKARA:


1. Bahwa Tergugat mohon agar segala sesuatu yang telah disampaikan
oleh Tergugat Dalam Eksepsi secara mutatis mutandis dianggap pula
termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan Dalam Pokok
Perkara.

2. Tergugat menolak seluruh dalil Para Penggugat, kecuali hal-hal yang


secara tegas diakui kebenarannya.

3. Bahwa Tergugat menolak dalil gugatan pada poin 1 yang pada intinya
menyatakan wanprestasi ini diajukan terkait perbuatan hukum yang
dilakukan PENGGUGAT dan TERGUGAT ;
“Barang-barang milik TERGUGAT sudah masuk ke gudang milik PARA
PENGGUGAT dan sudah melakukan pembayaran”

Menimbang, bahwa adapun isi selengkapnya dari Replik Para


Penggugat, dan Duplik Tergugat tersebut diatas, adalah sebagaimana
yang termuat dalam berita acara pemeriksaan perkara ini, yang untuk
menyingkat uraian putusan ini, Replik Para Penggugat dan Duplik Tergugat
yang termuat dalam berita acara pemeriksaan perkara tersebut dianggap
telah termuat dalam putusan ini; Menimbang, bahwa selanjutnya untuk
membuktikan dalil-dalil gugatannya tersebut diatas, Para Penggugat telah
mengajukan alat bukti berupa Foto copy surat-surat bukti yang telah diberi
meterai cukup selain surat-surat bukti, untuk lebih menguatkan dalil-dlil
gugatannya terebut diatas, Para Penggugat juga telah mengajukan Saksi,
yang telah memberikan keterangan diabawah sumpah menurut
agamannya, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

Saksi Penggugat EDI HUDIYANTO:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Saksi


pernah menjadi Pengacara dari Fuddin Tjokro (Tergugat) ;

2. Bahwa permasalahan antara Penggugat dan Tergugat adalah tentang


hubungan bisnis yaitu sewa menyewa gudang, dan Tergugat macet
tidak mau membayar uang sewa gudangnya Para Penggugat;

3. Bahwa hak dari Penggugat adalah mendapatkan uang sewa gudang ;


- Bahwa ditempat Penggugat ada mesin pembuat Spring Bed milik
Tergugat; - Bahwa Penggugat yang punya jasa penitipan barang ;

4. Bahwa ada perjanjian antara Penggugat dan Tergugat secara lisan


dan Saksi mendengar sendiri ;

5. Bahwa perjanjian secara lisan tersebut tepatnya terjadi dirumah


Witjaksono di Giri Loka BSD ;

6. Bahwa isi dari perjanjian tersebut adalah Tergugat minta tolong


kepada Witjaksono untuk dicarikan tempat atau gudang untuk
menyimpan barang milik peribadinya berupa material Spring Bed dan
mesin untuk pembuat Spring Bed ;

7. Bahwa langkah yang diambil oleh Witjaksono adalah mengenalkan


Tergugat kepada Penggugat ;

8. Bahwa tentang perjanjian tersebut akhirnya disepakati Tergugat


dengan membayar sewa gudang milik para Penggugat yaitu sewa
bulanan Rp.15.000.000,-(lima belas juta) untuk gudang di Cimanggis
Depok dan untuk yang di Tangerang Rp.20.000.000,- (dua puluh juta)
perbulan ;
9. Bahwa barang yang dititipkan tersebut bukan yang dipailitkan
melainkan barang peribadi ;
10. Bahhwa Saksi terakhir bertemu dengan Tergugat di Pengadilan Negeri
Tangerang dan Tergugat di vonis 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan
penjara ;

11. Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa Tergugat juga mempunyai


hutang dengan beberapa orang dan perusahaan, salah satunya
perusahaan yang bernama PT.Inti Roda yang melaporkan ke Polda
Metro oleh Pengadilan Tangerang yang dihukum 1 (satu) tahun dan 6
(enam) bulan ;

12. Bahwa barang-barang yang dititipkan Tergugat tersebut adalah bukan


yang di pailitkan melainkan barang peribadi, karena Tergugat pernah
memperlihatkan daftar Boedal Pailit yang sudah diserahkan kepada
Curator dan Hakim Pengawas.

Menimbang, bahwa selanjutnya Para Penggugat, dan Tergugat


telah mengajukan Kesimpulan masing-masing tertanggal 23 Februari
2021; Menimbang, bahwa selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua
Majelis, Para Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan
sesuatu lagi, dan Akhirnya Para Penggugat dan Tergugat mohon putusan
pada Majelis Hakim.

V. ANALISIS PUTUSAN

Dalam Hukum Perdata, apabila seorang pihak yang tidak


memenuhi prestasi maka pihak tersebut telah melakukan wanprestasi.
Wanprestasi adalah tidak dilaksanakan prestasi atau kewajiban
sebagaimana mestinya yang dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-
pihak tertentu seperti yang disebutkan dalam kontrak yang bersangkutan.
Tindakan wanprestasi membawa konsekuensi terhadap timbulnya hak
pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan wanprestasi
untuk memberikan ganti rugi, sehingga seorang pihak yang merasa tidak
terpenuhi haknya, maka pihak tersebut dapat mengajukan gugatan.
Gugatan adalah suatu permohonan yang disampaikan kepada ketua
pengadilan negeri yang berwenang mengenai suatu tuntutan terhadap
pihak lainnya dan harus diperiksa menurut tata cara tertentu oleh
pengadilan negeri kemudian memutuskan terhadap gugatan tersebut.
Dalam beracara di pengadilan negeri ada para pihak yang bersengketa atau
berperkara melalui gugatan perdata, yaitu pihak penggugat dengan pihak
tergugat.

Pada kasus putusan pengadilan tersebut dilakukannya wanprestasi


antara subyek hukum pribadi dengan badan hukum. Dapat dikatakan
wanprestasi akibat salah satu pihak lalai akan prestasi. Memperjelas
kembali, pernyataan wanprestasi tidak terjadi seketika melainkan baru
efektif setelah debitur dinyatakan lalai (ingebrekestelling) dan tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam pasal 1238
KUH Perdata, yaitu:
a) Pernyataan lalai tersebut harus berbentuk surat perintah atau akta
lain yang sejenis, yaitu salinan daripada tulisan yang telah dibuat
lebih dahulu oleh jurusita dan diberikan kepada yang bersangkutan.
b) Berdasarkan kekuatan perjanjian itu sendiri.
c) Jika teguran kelalaian sudah dilakukan barulah menyusul
peringatan atau aanmaning yang biasa disebut somasi.

Upaya mengetahui bahwa seseorang telah berada dalam keadaan


wanprestasi, maka harus didahului dengan teguran atau tagihan yang
isinya menghendaki agar debitur melaksanakan prestasi yang telah
diperjanjikan dengan segera atau pada suatu waktu yang telah ditentukan,
kecuali jika debitur memang secara tegas dan terang telah memutuskan
untuk tidak melakukan apa yang menjadi kewajibannya sehubungan
dengan perjanjian yang telah disepakatinya. Dalam menentukan seseorang
berada dalam wanprestasi adalah apabila ia berada dalam keadaan tertagih,
dimana dengan adanya tagihan tersebut maka ia harus melaksanakan
prestasi yang diperjanjikan. Teguran atau tagihan ini sangat erat
hubungannya dengan faktor waktu dalam melaksanakan perjanjian,
sebagaimana diatur dalam pasal 1238 KUH Perdata.

Jika ditinjau dalam pasal 1243 KUHPerdata tidak menentukan waktu


yang jelas kapan terjadinya wanprestasi, pasal tersebut hanya secara
umum menentukan jika debitur mulai diwajibkan membayar biaya, rugi
dan bunga apabila debitur dinyatakan lalai memenuhi perikatannya tetapi
tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya
dalam tenggang waktu tertentu telah dilampauinya.

Dan sebelum terjadinya wanprestasi tentu adanya sebuah perjanjian


antara kedua pihak, selaku tergugat telah menjanjikan akan membayar
biaya sewa gudang setiap bulannya, yang dimana gudang tersebut
dipergunakan untuk penyimpanan mesin-mesin produksi spring bed dan
beberapa bahan baku busa dan lainnya serta tergugat memastikan
pembayaran dijamin lancar. Memahami hal tersebut saya selaku penulis
dan akan menganalisis putusan perkara ini, jelas bahwa Secara yuridis
perjanjian diatur dalam Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata
yaitu: “suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang atau lebih”. Perjanjian kerja meliputi perbuatan
dua pihak secara timbal balik, dimana pihak yang satu melakukan
kewajiban dan pihak lain memberikan hak kepada pelaku kewajiban. Suatu
perjanjian harus memenuhi syarat sahnya perjanjian, yaitu kata sepakat,
kecakapan, hal tertentu, dan suatu sebab yang halal, sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Dengan dipenuhinya empat syarat sahnya perjanjian ini, maka suatu
perjanjian menjadi sah dan mengikat secara hukum bagi para pihak yang
membuatnya.

Semua perjanjian yang telah dibuat oleh para pihak adalah sah
secara hukum. Jika perjanjian telah timbul, para pihak yang terikat
didalamnya dituntut untuk melaksanakannya dengan baik layaknya
undang-undang bagi mereka (Kitab Undang-undang Hukum Perdata) :
a) Perjanjian yang dibuat oleh para pihak secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
b) Perjanjian yang telah dibuat tidak dapat ditarik kembali kecuali
adanya kesepakatan dari para pihak atau karena adanya alasan yang
dibenarkan oleh undang-undang.
c) Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.

Namun, dalam pelaksanaan sebuah perjanjian tersebu, seringkali


timbul permasalahan, dimana salah satu pihak tidak melakukan
kewajibannya sehingga timbul kerugian dari perjanjian tersebut.

Dalam kasus contoh wanprestasi yang termuat didalam putusan


pengadilan Nomor 305/Pdt.G/2020/PN Jkt.Brt. Dengan menimbang,
bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan, maka segala
sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan, kemudian putusan
pengadilan dianggap telah termuat dalam kasus Para Penggugat oleh
Tergugat yang dilakukan secara Lisan/tidak tertulis yaitu, Tergugat untuk
membayar biaya sewa 2 (dua) gudang miliknya Para Penggugat tersebut
kepada Para Penggugat, sebesar Rp. 789.000.000,- (Tujuh ratus delapan
puluh Sembilan juta rupiah), secara tunai dan seketika, dengan perincian :

 Rp. 519.000.000,- (lima ratus Sembilan belas juta rupiah), untuk


uang sewa gudang miliknya Penggugat I, yang belum dibayar oleh
Tergugat sejak bulan Juni 2018 sampai dengan bulan Juni 2020 (24
bulan), dimana gugatan perkara ini diajukan di Pengadilan Negeri
Jakarta Barat, yang terletak di Gatot Subroto KM 7 (Kawasan Gajah
Tunggal) Kampung Gembor Desa Pasir Jaya Kecamatan Jati Uwung
Tangerang 15135;
 Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh puluh juta rupiah), untuk uang
sewa gudang miliknya Penggugat II, yang belum dibayar oleh Tergugat
sejak bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Juni 2020 (18
bulan), dimana gugatan perkara ini diajukan di Pengadilan Negeri
Jakarta Barat, yang terletak di Jalan Putri Tunggal No. 88A
Harjamukti Cimanggis Depok Jawa Barat;
Kemudian Tergugat juga harus membayar bunga atas kelalaian
membayar biaya sewa gudang miliknya Para Penggugat tersebut sebesar
Rp. 86.580.000,- (delapan puluh enam juta lima ratus delapan puluh ribu
rupiah), secara tunai dan seketika, dengan perincian sebagai berikut :

 Bahwa bunga yang wajib dibayarkan oleh Tergugat kepada


Penggugat I untuk gudang yang terletak di Jalan Gatot Subroto KM 7
(Kawasan Gajah Tunggal) Kampung Gembor Desa Pasir Jaya
Kecamatan Jati Uwung Tangerang 15135, adalah sebesar: 24 bulan
dibagi 12 bulan X 6% X Rp. 519.000.000,- (lima ratus Sembilan belas
juta rupiah) = Rp. 62.280.000,- (enam puluh dua juta dua ratus
delapan puluh ribu rupiah);
 Bahwa bunga yang wajib dibayarkan oleh Tergugat kepada
Penggugat II untuk gudang yang terletak di Jalan Putri Tunggal No.
88A Harjamukti Cimanggis Depok Jawa Barat, adalah sebesar: 18
bulan dibagi 12 bulan X 6% X Rp. 270.000.000,- (dua ratus tujuh
puluh juta rupiah) = Rp. 24.300.000,- (dua puluh empat juta tiga
ratus ribu rupiah);

Analisis yang penulis ingin paparkan akan pembayaran bunga sudah


sesuai, diaman penggugat memberikan bunga sebesar 6 % selama satu
tahun, mengacu pada ketentuan Pasal 1250 KUH Perdata, bunga yang
dituntut oleh kreditur tersebut tidak boleh melebihi batas maksimal bunga
sebesar 6 (enam) % per tahun, sebagaimana yang ditetapkan dalam
Undang-Undang tersebut.

Dan putusan pengadialan yang terakhir Tergugat harus mengambil


barang-barangnya tersebut dari 2 (dua) gudang miliknya Para Penggugat
tersebut, menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini
sejumlah Rp.810.000,- (delapan ratus sepuluh ribu rupiah).

Dari penjelasan telah dijabarkan sebagaimana perjanjian sewa


menyewa yang baik itu seharusnya dilaksanakan karena di dalam suatu
perjanjian itu harus ada peraturan yang terletak pada Pasal 1338
KUHPerdta mengenai salah satunya ialah prinsip pacta sunt servanda ini
yang menegaskan bahwa suatu persetujuan yang telah sepakat sebagai
peraturan yang mengikat bagi para pihak, oleh karena itu kedua belah
pihak itu harus menghargai perjanjian sewa menyewa yang sudah
dilaksanakan.

Kemudian penulis menanggapi perihal Putusan Hakim, berdasarkan


Pasal 1243 KUHPerdata berbunyi:
“Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya
suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah
dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika
sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat
diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu
yang telah ditentukan”.
Sebagaimana unsur-unsur yang penulis pahami dari pasal di atas terurai
sebagai berikut:
1. Ada perjanjian oleh para pihak;
2. Ada pihak melanggar atau tidak melaksakan isi perjanjian yang sudah
disepakati;
3. Sudah dinyatakan lalai tapi tetap juga tidak mau melaksanakan isi
perjanjian.

Jadi,Para Penggugat dalam dalil Gugatannya tidak mencantumkan adanya


Perjanjian tertulis yang mengandung Para Pihak, Isi Kontrak, Harga, dan
Hukum yang berlaku dalam penyelesaian sengketa, terkait peristiwa hukum
sewa-menyewa yang terjalin antara Penggugat dengan Tergugat.
Sebagaimana dasar timbulnya perbuatan hukum Wanprestasi hakikatnya
harus berlandaskan perjanjian tertulis atau autentik.

Demikian berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan dalam


berita acara, oleh karena petitum gugatan Para Penggugat tersebut tidak
dikabulkan seluruhnya, maka Majelis Hakim mengabulkan gugatan Para
Penggugat tersebut untuk sebagian, dengan memperhatikan Pasal-Pasal
dalam HIR, dan Pasal-Pasal dalam peraturan per Undang-Undangan lain
yang bersangkutan.

“Barang-barang milik
TEGRUGAT sudah masuk ke
gudang milik
PARA PENGGUGAT dan sudah
melakukan pembayaran”
pada intinya menerangkan
bahwa “Kurator dapat ditarik
ke dala

Anda mungkin juga menyukai