Anda di halaman 1dari 14

Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan cabang dari tumbuhan
Angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun
menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992). Tumbuhan dikotil merupakn
tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak
memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini
dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994). Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan
pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran
(Saktiyono, 1989).
Struktur akar dikotil
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis atau Bagian terluar akar. Jalan masuk air dan garam mineral.
eksodermis
b) Korteks Daerah di sebelah dalam Cadangan makanan.
epidermis
c) Endodermis Lapisan sebelah dalam korteks Mengatur masuknya air tanah ke dalam
dan di luar perisikel pembuluh. Menyimpan zat makanan.
d) Perisikel Sebelah dalam lapisan Membentuk cabang akar dan kambium
endodermis. gabus.
e) Xylem Bagian tengah akar. Mengangkut air dan garam mineral dari
tanah menuju daun.
f) Floem Di antara jari-jari yang dibentuk Mengangkut zat makanan yang dibuat
oleh xilem. daun menuju ke seluruh bagian
tumbuhan.
g) Empulur Bagian tengah. Di antara Menyimpan makanan cadangan.
bangunan bentuk bintang di
dalam xilem.

Batang dikotil
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Bagian terluar batang Zat kitin pada batang melindungi agar tidak
kehilangan air terlampau banyak.
b) Korteks Di antara lapisan – Sel-sel kolenkim sebagai jaringan
endodermis. penunjang.
– Sel-sel parenkim sebagai jaringan dasar,
pengisi, dan penyimpan zat.
c) Stele – Sebelah dalam lapisan Memberi kekuatan pada batang.
-perisikel endodermis.
– Menyelubungi berkas
pembuluh batang.
-berkas pembuluh – Bagian dalam perisikel. Pengangkutan zat.
1) Floem – Bagian luar berkas Mengangkut zatmakanan yang dibuat di daun
pembuluh atau di bagian luar menuju keseluruh tubuh.
kambium.
2) Xylem Bagian dalam berkas Menyalurkan air dangaram mineral dari akar ke
pembuluh atau di bagian daun.
dalam kambium.
3) kambium Di antara berkas pembuluh Ke dalam membentukjaringan xilem dan keluar
xilem dan floem. membentukjaringan floem.
Ciri-ciri tumbuhan berkeping dua adalah sebagai berikut:
- Ciri utama tumbuhan berkeping biji dua atau tumbuhan dikotil adalah mremiliki dua daun lembaga ( dua
kotiledon ).
- Batang pada umumnya bercabang.
- Daun memiliki pertulangan menjari atau menyirip.
- Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun dalam lingkaran dan memiliki cambium,
sehingga batang dan akar dapat tumbuh membesar.
- Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan warna mencolok.
- Memiliki sistem akar tunggang.
Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar serabut,
pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea (Mukhtar, 1992). Tumbuhan monokotil tidak
memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai akar serabut, biji berkeping satu, dan
jumlah biji tiga atau berkelipatan tiga (Saktiyono, 1989).
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhanMonocotyledoneae sebagai berikut.
a) Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar tanaman
Dicotyledoneae.
b) Fungsi xilem dan floem sama seperti pada tanaman Dicotyledoneae, tetapi letak keduanya saling berdekatan
karena tidak memiliki kambium.
c) Empulur, terletak di bagian tengah serta dikelilingi xylem dan floem yang berselang-seling.
Batang monokotil
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Bagian terluar batang Zat kitin pada batangmelindungi agar tidak
kehilangan air terlampau banyak.
b) Korteks Di antara lapisan – Sel-sel kolenkim sebagai jaringan penunjang.
endodermis. – Sel-sel parenkim sebagai jaringandasar,
pengisi, dan penyimpan zat.
c) Stele – Sebelah dalam lapisan Memberi kekuatan pada batang.
-perisikel endodermis.
– Menyelubungi berkas
pembuluh batang.
-berkas pembuluh Tersebar pada meristem Pengangkutan zat.
dasar dilindungi sarung
berkas pengangkut
1) Floem Mengangkut zatmakanan yang dibuat di daun
menuju keseluruh tubuh.
2) Xylem Menyalurkan air dangaram mineral dari akar ke
daun.
Jaringan epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang
berderet rapat tanpa ruang antar sel, dinding sel bagian luar mengalami penebalan tetapi dinding sel bagian
dalam tetap tipis. Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta
serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata.Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok. Mengalami
modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya. Pada tumbuhan yang sudah mengalami
pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.

Fungsi jaringan epidermis antara lain :

 Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya


 Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
 Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
 Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut
bulu akar.

· Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus
epidermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat keberadaan epidermis

1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel yang
berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2
sewaktu berfotosintesis. Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang.
Berfungsi untuk menahan penguapan air, meneruskan rangsang, melindungi tumbuhan dari gangguan
hewan, membantu penyebaran biji dan penyerbukan bunga
3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh
larutan garam-garam tanah.
4. Sel kipas, sel kipas tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang lebih besar
dibandingkan sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi mengurangi penguapan dengan
menggulung daun.
5. Spina, yaitu duri yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari gangguan manusia dan hewan.
6. Vilamen,merupakan akar gantung sel mati di bagian dalam jaringan epidermis (ex : pohon beringin).

Jaringan parenkim
Sel perenkim terdapat di berbagai sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan berdinding tipis (Kimball,
1991). Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan serta sebagai jaringan penyokong (Prawiro,
1997). Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim
biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding
sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
· Nama lainnya adalah jaringan dasar.

 Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm.
 Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
 Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan
parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:

1. Parenkim asimilasi (klorenkim).


2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).

Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di
dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup
didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang
antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
Jaringan penyokong
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim
(Mulyani, 1980). Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal
terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati,
dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam lapis yang sama
di sekitar batas sel (Mukhtar, 1992). Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel
sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras
(Kimball, 1991).
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

1. Jaringan kolenkim
2. Jaringan sklerenkim.

1. Jaringan Kolenkim

 Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel
primer disudut sudut sel tidak menyeluruh .
 Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.
 Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel
tetangganya.
 Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan
penebalan dinding sel yang ekstensif

· Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak
bersebelahan.

 Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan
ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.

Jaringan Sklerenkim
· sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.

 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan
sklerenkim).
 Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau
sklereid.
 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur
(longitudinal section; L.S.),
 sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan
yang mengandung serabut dan sklereid.

 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu
(stone cell, sklereid).
 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat
pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-
selnya menjadi kuat dan keras.
 Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun
ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan
pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel
mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda
yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis
(Mulyani, 1980). Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe
tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas
(Kimball, 1991). Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem
berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan
(Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut
floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966). Jaringan pengangkut pada tanaman
sering disebut jaringan vascular. Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya
berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh
tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem
pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun
floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana
floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem
berdinding tipis yang disebut cambium.
Xylem

 Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki
dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
 Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
 Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.

FLOEM
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.

Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu

1. buluh tapis
2. sel pengiring
3. parenkim
4. serabut
5. dan sklerenkim.

Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang.

Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu

1. sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang
2. buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.

 Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis
lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Tipe-tipe berkas pengangkut


Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas :
1. Tipe kolateral
2. Tipe konsentris
3. Tipe radial

Tipe kolateral

 Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat cambium


 Kolateral tertutup, jikaq antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium

Tipe konsentris

 Konsentris amfikibral, apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem
 Konsentris amfivasal, apabila floem ada ditengah dan xylem mengelilingi floem

Tipe radial

 Tipe radial, xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran

AKAR

 Asal akar adalah dari akar lembaga (radix)


 Pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang
 Pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki
ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

 Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi
ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,
dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar

1. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah


2. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
3. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.

1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Silinder Pusat/Stele

Epidermis

 Susunan sel-selnya rapat


 Setebal satu lapis sel
 Dinding selnya mudah dilewati air (semi permeable)
 Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar
 Bulu akar bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
 Bulu akar hanya satu sel hasil modifikasi epidermis untuk memperluas permukaan akar.

Korteks

 Letaknya langsung di bawah epidermis


 sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel
 Kortex adalah jaringan dasar ( parenkin) yang nantinya akan berperan sesuai jenis tanamannya.
 Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim yang belum menebal

Endodermis

 Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.


 Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan memben tuk seperti
titik-titik, dinamakan titik Caspary.
 Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder
pusat,
 Bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U,
 Sel U mengalami penebalan dan impemeable sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.
 Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

Silinder Pusat/Stele

 Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.


 Terdiri dari berbagai macam jaringan :

Persikel/Perikambium

 Merupakan lapisan terluar dari stele.


 Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.

Berkas Pembuluh Angkut/Vasis

 Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.
 Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan cambium / kolateral terbuka.
 Pada tumbuhan monokotil tidak ada cambium / kolateral tertutup.

Empulur

 Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.

BATANG

 Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
 Terlihat berkas pengangkut pada Dikotil melingkar teratur karena berkambium bertipe kolateral
terbuka , sedang pada monokotil tersebar karena tidak berkambium dan tipe berkas pengangkutnya
Kolateral tertutup
Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam

1. Epidermis
2. Kortex
3. Penyolkong ( kolenkim - Sklerenkim)
4. Pembuluh angkut ( Xylem - Floem)

Epidermis

 Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
 Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.
 Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus
yang dibentuk dari kambium gabus.

Korteks

 Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan
epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.

Stele/ Silinder Pusat

 Merupakan lapisan terdalam dari batang.


 Lapisan terluar dari stele disebut kambium.
 lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.
 Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.

 Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan
parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang
disebut kambium intervasikuler.
 Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter
batang.

 Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,


 Pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus
 Tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi
pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnyae
 Sehingga pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama
satu tahun,
 Perapisan -perlapisan itu membentuk lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

Batang Monokotil

 Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya
tidak jelas.
 Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
 Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar,
dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
 Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya
pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

DAUN
Keterangan

1. Epidermis atas - Epidermismis bawah (dengan stomata)


2. Parenkim Palisade ( jaringan tiang / pagar)
3. parenkim spons ( Jaringan bunga karang)
4. berkas pengangkut
5. kambium
6. Floem
7. Xylem

 Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :


Epidermis

 Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah
penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis
terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke
luar tubuh tumbuhan.

Parenkim/Mesofil

 Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel,

1. parenkim palisade
2. parenkim spons

 (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
 Khusus palisade memang yang digunakan dalam fotosintesis
 Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih
terdapat ruang-ruang antar sel.
 Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada
jaringan bunga karang.

Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan cabang dari tumbuhan
Angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun
menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992). Tumbuhan dikotil merupakn
tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak
memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini
dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994). Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan
pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran
(Saktiyono, 1989).
Struktur akar dikotil
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Atau Bagian terluar akar. Jalan masuk air dan garam mineral.
eksodermis
b) Korteks Daerah di sebelah dalam Cadangan makanan.
epidermis
c) Endodermis Lapisan sebelah Mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh.
dalam korteks dan Menyimpan zat makanan.
di luar perisikel
d) Perisikel Sebelah dalam lapisan Membentuk cabang akar dan kambium gabus.
endodermis.
e) Xylem Bagian tengah akar. Mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju
daun.
f) Floem Di antara jari-jari yang Mengangkut zat makanan yang dibuat daun menuju
dibentuk oleh xilem. ke seluruh bagian tumbuhan.
g) Empulur Bagian tengah. Di antara Menyimpan makanan cadangan.
bangunan bentuk bintang
di dalam xilem.

Batang dikotil
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Bagian terluar batang Zat kitin pada batang melindungi agar tidak
kehilangan air terlampau banyak.
b) Korteks Di antara lapisan – Sel-sel kolenkimsebagai jaringan penunjang.
endodermis. – Sel-sel parenkimsebagai jaringandasar,
pengisi, danpenyimpan zat.
c) Stele – Sebelah dalam lapisan Memberi kekuatanpada batang.
-perisikel endodermis.
– Menyelubungi berkas
pembuluh batang.
-berkas pembuluh – Bagian dalam perisikel. Pengangkutan zat.
1) Floem – Bagian luar berkas Mengangkut zatmakanan yang dibuat di daun
pembuluh atau di bagian luar menuju keseluruh tubuh.
kambium.
2) Xylem Bagian dalam berkas Menyalurkan air dangaram mineral dari akar ke
pembuluh atau di bagian daun.
dalam kambium.
3) kambium Di antara berkas pembuluh Ke dalam membentukjaringan xilem dan keluar
xilem dan floem. membentukjaringan floem.

Ciri-ciri tumbuhan berkeping dua adalah sebagai berikut:


- Ciri utama tumbuhan berkeping biji dua atau tumbuhan dikotil adalah mremiliki dua daun lembaga ( dua
kotiledon ).
- Batang pada umumnya bercabang.
- Daun memiliki pertulangan menjari atau menyirip.
- Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun dalam lingkaran dan memiliki cambium,
sehingga batang dan akar dapat tumbuh membesar.
- Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan warna mencolok.
- Memiliki sistem akar tunggang.
Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar serabut,
pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea (Mukhtar, 1992). Tumbuhan monokotil tidak
memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai akar serabut, biji berkeping satu, dan
jumlah biji tiga atau berkelipatan tiga (Saktiyono, 1989).
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhanMonocotyledoneae sebagai berikut.
a) Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar tanaman
Dicotyledoneae.
b) Fungsi xilem dan floem sama seperti pada tanaman Dicotyledoneae, tetapi letak keduanya saling berdekatan
karena tidak memiliki kambium.
c) Empulur, terletak di bagian tengah serta dikelilingi xylem dan floem yang berselang-seling.
Batang monokotil
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Bagian terluar batang Zat kitin pada batangmelindungi agar tidak
kehilangan air terlampau banyak.
b) Korteks Di antara lapisan – Sel-sel kolenkim sebagai jaringan
endodermis. penunjang.
– Sel-sel parenkim sebagai jaringandasar,
pengisi, dan penyimpan zat.
c) Stele – Sebelah dalam lapisan Memberi kekuatan pada batang.
-perisikel endodermis.
– Menyelubungi
berkas pembuluh
batang.
-berkas pembuluh Tersebar pada meristem Pengangkutan zat.
dasar dilindungi sarung
berkas pengangkut
1) Floem Mengangkut zatmakanan yang dibuat
di daun menuju keseluruh tubuh.
2) Xylem Menyalurkan air dangaram mineral dari
akar ke daun.

Ø Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)


Ciri-ciri tumbuhan berkeping satu adalah sebagai berikut:
- Ciri utama tumbuhan berkeping satu (monokotil) adalah memiliki satu daun lembaga (satu kotiledon).
- Umumnya herba/terna, namun beberapa berupa pohon
- Batang bagian atas tidak bercabang atay bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas.
- Daun biasanya berpelepah berupa daun tunggal.
- Memiliki tulang daun sejajar atau melengkung.
- Jaringan pembuluh xilem dan floem pada batang dan akar tersusun tersebar dan tidak berkambium.
- Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah kelipatan 3, bentuk tidak beraturan dan warna tidak mencolok.

- Memiliki sistem akar serabut.


PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tumbuhan dikotil dan dikotil memiliki perbedaan baik secara morfologi maupun anatomi.
Secara morfologi
Monocotyl Dicotyl
1) Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh 1) Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh
2) Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak 2) Akar dan batang berkambium sehingga dapat mengadakan
dapat mengadakan pertumbuhan melebar dan membesar pertumbuhan membesar dan melebar serta meninggi.
yang ada hanyalah pertumbuhan meninggi
3) Batang tidak bercabang-cabang 3) Batang bercabang-cabang
4) Pertulangan daun sejajar atau melengkung 4) Pertulangan daun menyirip atau menjari
5) Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak 5) Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan
membelah (biji berkeping satu). dua daun lembaga (biji berkeping dua).
6) Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau 6) Jumlah bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipatannya.
kelipatannya.
7) Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi 7) Ujung akar tidak diliputi oleh selaput pelindung
oleh suatu sarung yang masing-masing disebut
koleorhiza dan koleoptil.
8) Berkas pembuluh angkut tidak teratur. 8) Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran / cincin.
Secara anatomi
Pembeda Dikotil Monokotil
Akar - Pesisikel terdiri dari 1 lapisan sel - Perisikel terdiri dari beberapa lapisan sel
- empulurnya sempit - Punya empulur yang luas sebagai pusat akar
- Mempunyai cambium - Tidak ada kambium
- JLetak xilem dan floem di luar (dengan - Letak xilem dan floem berselang-seling
cambium sebagai pembatas)
- Pembuluh angkut teratur - Pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar
- Memiliki ikatan kolateral terbuka - Memiliki ikatan kolateral tertutup
- Mempunyai kambium - Tidak Mempunyai kambium
- Empulur dapat di bedakan di daerah - Empulur tidak dapat di bedakan di daerah korteks
korteks - Tidak Ada kambium di antara xilem dan floem
Bartang - Ada kambium di antara xilem dan floem - Epidermis terdiri dari satu lapis sel
- Epidermis terdiri dari satu lapis sel - Batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas
- Batas antara korteks dan stele jelas - Pada stele terdapat ikatan pembuluh yang menyebar
- Berkas pembuluh teratur dan dibatasi dan bertipe kolateral tertutup
oleh cambium dan bertipe kolateral
terbuka.
Memiliki parenkim palisade Tidak Memiliki parenkim palisade
- Bersifat dorsiventral,memiliki - Epidermis bawah serupa dalam strukur epedermia
permukaan atas (adixial) dan bawaah atas,tetapi memiliki banyak stomata.
(abaxial) Yang berbeda secara - Tiap pori stomata kea rah ruang antar sel besar yang di
morfologis sebut ruang substomata atau cavity.
- Epidermis atas terdiri dari satu lapisan - System vascular,potongan kearah daerah mirib
sel ,berbentuk persegi yang dinding Menunjukan bentuk .
Daun terluarnya di lapisi oleh kutikula - Memiliki jaringan bunga karang yang bentuknya tidak
- Mesofil palisade terletak persis di teratur.
bawah epidermis atas dan terdiri dari
satu atau lebih lapisan yan sempit.
- Masing-masing sel terdiri dari banyak
kloroplas
- Memiliki jaringan bunga karang yang
bentuknya tidak teratur

2. Jaringan penyusun tumbuhan monokotil dan dikotil yang berbeda ,menyebabkan teradinya perbedaan fisik
antara tumbuhan dikotil dengan tumbuhan monokotil.
Pertanyaan : Jaringan Penyusun Jaringan Penyusun
1. Buatlah tabel untuk menunjukkan perbedaan Batang Monokotil Batang Dikotil
antara jaringan penyusun akar monokotil dengan  Epidermis  Epidermis
akar dikotil!  Korteks  Koerteks
2. Tuliskan macam-macam jaringan yang menyusun  Endodermis  Endodermis
batang dikotil? Jelaskan fungsi masing-masing  Stele(silinder  Stele(silinder
jaringan tersebut! pusat) pusat)
3. Buatlah tabel untuk menunjukkan perbedaan
antara jaringan penyusun batang monokotil dan Perbedaan antara batang monokotil dengan batang
batang dikotil! dikotil adalah:
4. Apakah terdapat perbedaan antara daun · jaringan batang monokotil xilem dan floem
monokotil dan daun dikotil? Jelaskan! tersebar di seluruh jaringan dasar batang dan tidak
terdapat kambium sehingga batang monokotil tidak
1. Perbedaan antara jaringan penyusun akar dapat tumbuh membesar, sedangkan
monokotil dan dikotil : · jaringan batang dikotil xilem dan floem tersusun
rapi/beraturan dan memiliki kambium sehingga
Jaringan Penyusun Jaringan Penyusun batang dikotil dapat mengalami pertumbuhan
Batang Monokotil Batang Dikotil membesar.
 Epidermis  Epidermis
 Korteks  Koerteks 4. Perbedaan antara daun monokotil dan
 Endodermis  Endodermis dikotil :
 Stele(silinder  Stele(silinder
pusat) pusat) Daun Monokotil Daun Dikotil
 Jaringan  Jaringan
Perbedaan antara akar monokotil dengan akar penyusunnya penyusunnya
dikotil adalah : adalah adalah
epidermis, epidermis,
 Akar monokotil akarnya serabut, xylem parenkim dan parenkim dan
dan floem berselang-seling, tidak memiliki ikatan ikatan
cambium dan tidak mengalami pertumbuhan pembuluh pembuluh
membesar, sedangkan  Hanya terdiri  Memiliki
 Akar dikotl akarnya tunggang, xylem dan satu parenkim jaringan
floem tersusun rapi, memiliki cambium dan saja yaitu palisade dan
mengalami pertumbuhan membesar. parenkim spon jaringan spon

2. Jaringan yang menyusun batang dikotil Pada daun berkas pembuluh (xilem dan floem) yaitu
adalah : terletak di xilem terletak diatas dan floem
terletak dibawah (berkas pembuluh terletak pada
· Epidermis yang berfungsi sebagai pelindung tulang daun atau urat daun).
bagian yang ada didalamnya
· Korteks yang berfungsi untuk berlangsungnya KESIMPULAN :
pertukaran gas Bahwa jaringan penyusun akar dan batang adalah
· Endodermis yang berfungsi sebagai jaringan epidermis, korteks, endodermis dan stele(silinder
pembatas antara korteks dan stele(silinder pusat) pusat). Berkas pembuluhnya terletak di dalam
· Stele yang berfungsi tempat untuk ikatan stele(silinder pusat). Jaringan penyusun daun
pembuluh yaitu xilem dan floem. adalah epidermis, parenkim, dan berkas pembuluh.
Berkas pembuluhnya terletak pada tulang daun atau
3. Perbedaan antara jaringan penyusun urat daun.
batang monokotil dan dikotil :

Anda mungkin juga menyukai