DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 (XII IPS 2)
AULIA ANGGRAINI
KHEISYA ARIDES H
SALSABILA SHARFINA
ILHAM ZAKY S
SMAN 12 PEKANBARU
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga terlimpah curahkan pada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan nikmat sehatnya–
Nya penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai tugas Prakarya dan
kewirausahaan dengan judul “Pembuatan tanjak melayu”.
Penulis tentu masih menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk
itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat kesalahan
dalam makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya Ibu Yeni Fitra Yana
S.Pd yang telah membimbing kami untuk merampungkan hasil dari makalah ini.
1. Latar Belakang
Kerajinan merupakan produk hasil kreasi tangan manusia yang diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan
pertimbangan artistic atau keindahan. Di Indonesia banyak sekali macam kerajinan
diantaranya kerajinan bahan lunak dan kerajinan bahan keras. Kerajinan bahan lunak
yaitu kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang bersifat lunak. Sedangkan kerajinan
bahan keras merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan dasar yang bersifat keras.
Tanjak merupakan aksesoris yang dipakai oleh para laki-laki di atas kepalanya.
Pemakaian Tanjak di Riau juga sebagai ciri khas serta lambang kewibawaan sejak masa-
masa kerajaan terdahulu.
1.3. Tujuan
1. mengetahui filosofi tanjak Melayu dendam tak sudah
2. mengetahui perencanaan pembuatan tanjak Melayu
3. mengetahui cara perhitungan harga jual tanjak Melayu
4. mengetahui media promosi dan penjualan tanjak Melayu
5. mengetahui konsinyasi dalam penjualan Tanjak melayu
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Arti filosofi
Tanjak Dendam Tak Sudah. Jenis tanjak ini bermakna seseorang bekerja keras demi
melindungi anaknya. Bentuk di atasnya tidak dijahit, melambai-lambai di balik bentuk tanjak ini
memiliki makna kasih sayang.
A. Identifikasi Kebutuhan
dalam pembuatan tanjak bahan utama yang diperlukan adalah kain songket dan bahan
pendukung lainnya.
B. Ide dan Gagasan
Alasan memilih bentuk tanjak seperti ini,dikarenakan bentuknya lebih sederhana untuk dibuat
namun terlihat mewah dan elegan ketika memakainya.
C. Alat dan Bahan
1. Gunting
2. Setrika
3. Penjahit dan benang
4. Peniti atau jarum pentul
5. Meteran atau penggaris
6. Kain songket
7. Kain keras
2.3 perancangan pembuatan Tanjak dendam tak sudah
Proses pembuatan
Untung 30%
Promosi
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk memanfaatkan
bauran dari strategi product, place, price, dan promotion ataudikenal pula dengan sebutan 4P.
Kesuksesan suatu produk di pasaran, tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk dan harga
yang tepat, melainkan juga tempat penjualan penjualan (place) dan cara promosi (promotion).
Kegiatan dan media promosi bergantung dari pasar sasaran yang merupakan target dari promosi
tersebut dan penjualan produk yang dilakukan. Promosi produk dapat dilakukan di antaranya
dengan mengadakan kegiatan di suatu lokasi, promosi melalui poster atau iklan di media cetak,
radio maupun media social. Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon
pembeli dan membuat pembeli-pembeli membeli produk.
Konsinyasi adalah sistem transaksi penjualan yang dilakukan dengan perjanjian oleh kedua
belah pihak. Pihak pertama adalah pemilik barang yang akan menyerahkan barangnya pada
pihak kedua. Sementara pihak kedua akan menjualkan barang milik pihak pertama dan
mendapatkan komisi yang sudah disepakati.
Dengan itu,kami bekerja sama dengan toko pak darwin untuk menitipkan produk tanjak. Toko
pak darwin akan mendapatkan 5% dari keuntungan setiap item yang terjual.
3.1 Kesimpulan
Tanjak merupakan hiasan kepala laki-laki Melayu dan sebaiknya tidak dipakai sembarangan
karena akan merusak nilai adab tentang tanjak tersebut. Dalam pembuatan Tanjak harus/wajib
melalui Titisan Terimba, bermaksud silsilah Tanjak dari tanjak satu ke tanjak selanjutnya, ini
karena setiap kembangan tanjak mempunyai jalan cerita dan menyimpan sejarah tersirat.
3.2 Saran
Disaat membuat Tanjak, selalu dianjurkan untuk bersuci dulu kemudian membuat ke hadap
Qiblat dengan duduk diantara 2 sujud sebagaimana Rasulullah berhadapan lutut dengan Malaikat
Jibril, dan yang paling utama jaga hati. Ada juga beberapa hal larangan membuat Tanjak seperti
melangkah atau memijak kain, membuat tanjak dengan kain kuning zhafran atau kuning Budha.
Karne Melayu adalah Islam.
Daftar pustaka
https://kepri.antaranews.com/amp/berita/91189/tanjak-sebagai-jati-diri-melayu-sebaiknya-dipakai-
memperhatikan-adab