A. LATAR BELAKANG
Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama di perlukannya pelayanan keluarga
berencana. Masih banyak alasan lain,misalnya membebaskan wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya kehamilan
yang tidak di inginkan,terjadinya gangguan fisik atau psikologik akibat tindakan abortus yang tidak aman,serta tuntutan
perkembangan sosial terhadap peningkatan status perempuan di masyarakat.
Pelayanan KB di puskesmas dan jaringannya di Puskesmas Kanor meliputi: Pelayanan peserta KB baru, termasuk
asuhan pasca persalinan dan pasca keguguran, pembinaan peserta KB aktif, Penanganan efek samping, Penanganan
komplikasi.
Untuk tahun 2023 pencapaian akseptor KB baru di puskesmas jatinagara : 752 ( 43,04 %)
kesenjangan 59,96 % .Dengan jumlah PUS 10.932,CakupanAkseptor KB aktif dari sasaran 8870
tercapai 8582 ( 96,75 % ) kesenjangan + 20,29 %, cakupan peserta KB mengalami komplikasi
dari target 300 tercapai 0 ( 100 5 ), cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan 16
tercapai 1 ( 100 % ), cakupan peserta KB yang mengalami efek samping dari target 1072
tercapai 97 ( 100 % ). Dengan tidak terpenuhinya target tersebut maka di susunlah kerangka
acuan kerja program
B. DASAR HUKUM
1. Undang – Undang NO. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 61 tahun 2014 tentang kesehatan
reproduksi
3. Pasal 74 ayat (3), Pasal 75 ayat (4), Pasal 126 ayat (4), dan Pasal 127 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan
Pemerintah tentang Kesehatan Reproduksi;
4. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 97 tahun 2014 tentang
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah
melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan
seksual
5. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5559)
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI NO. 4 Tahun 2019 tentang Standar Minimal
Pelayanan Bidang Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Program keluarga berencana mempunyai tujuan mewujudkan keluarga berkualitas .Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera,sehat,maju,mandiri,memiliki jumlah anak ideal,
berwawasan ke depan,bertanggung jawab,harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan yang
maha
esa.
Tujuan khusus :
a. Menunda kehamilan.
b. Mengatur jarak anak / menjarangkan.
c. Membatasi jumlah anak.
d. Pelayanan peserta kb aktif,efek samping,komplikasi,kegagalan maupun drop out.
D. SASARAN
Sasaran Program dalam kegiatan ini adalah pasangan usia subur yang ada di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Jatinagara
G. BIAYA
No. Kegiatan Rincian Unit cose Jumlah
biaya
Edukasi 2 org x 37 Rp. Rp.
pelayanan psy x 1 50.000 3.700.000
KB bagi th
kesehatan
reproduksi
di posyandu
H. PENUTUP
Penanggung jawab program harus membuat laporan tiap kegiatan paling lambat 1 minggu
setelah pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan evaluasi akhir kegiatan paling lambat 2
minggu setelah keseluruhan kegiatan selesai di lakukan.
Demikian kerangka acuan ini di buat sebagai bahan pedoman dalam melaksanakan
program KB.
Jatinagara, 2023
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Jatinagara
Bidan Koordinator