Observasi saya di sekolah tempat saya PPL yaitu SDN Bratan II.
Selama PPL sayamelihat di
SDN Bratan II ada siswa yang berlatar belakang agama yang berbeda. Hal inisangat menarik perhatian saya. Melalui perkuliahan ini saya mengetahui bahwa manusiaIndonesia itu khas dan unik. Indonesia sebagai rumah bagi kita dengan warga negaranyayang majemuk dan bermacam-macam latar belakang, mulai dari latar belakang agama, bahasa, adat istiadat, kebudayaan, suku, dan lain sebagainya. Namun demikian, kitas ebagai warga negara hidup rukun tanpa membeda-bedakan satu sama lainnya, karena kitasebagai warga negara Indonesia dibawah payung yang bernama Bhineka Tunggal Ika.Saya amati ketika PPL, guru dalam mengajar memperlakukan sama semua peserta didik,tanpa membedakan latar belakang peserta didik tersebut. Jadi ketika pembelajaran, gurutidak mengistimewakan salah satu peserta didiknya dan tidak mendiskriditkan pesertadidik lainnya. Semua diperlakukan sama, tidak pandang bulu. Hal ini bersifat positifkarena kita sebagai warga Indonesia memang tidak boleh untuk membedak-bedakan antarsatu orang dengan orang lainnya karena latar belakang yang berbeda. Selain guru, peserta didik pun terlihat hubungan yang harmonis antar sesama.Peserta didik tidak membedakan mereka yang berlatar belakang agama non islam. Merekasemua membaur ketika bermain, tidak ada sekat diantara mereka. Mereka memahami betul bahwa bermain itu mencari kesenangan, tidak perduli dengan latar belakang agama. Begitu juga ketika di kelas, mereka yang mayoritas tidak membully atau mendiskriditkan yang minoritas. Merek Mereka berlaku seolah-olah tidak ada perbedaan diantara mereka. Pihaksekolah pun menerima dengan tangan terbuka, semua siswa dengan latar belakang apapun, baik berlatar belakang agama, suku, adat istiadat, bahasa, budaya dan lain sebagain ya.Dalam pembelajaran pun pihak sekolah memperlakukan secara adil. Pihak sekolahmendatangkan guru khusus untuk membimbing mereka yang beragama non islam. Jadiketika mereka yang beragama muslim sedang belajar agama, maka pihak sekolah jugamendatangkan guru agama yang non mulsim tersebut. Hal ini saya kira sangat bersifatpositif, karena tidak ada perbedaan perlakuan kepada mereka yang minoritas. Pihakse kolah mencoba untuk bener-benar dalam mencukupi kebutuhan peserta didik.Selain itu disekolah juga banyak simbol penghargaan dan penghayatan terhadapkebhinekatunggalikaan sebagai bentuk penguatan identitas Manusia Indonesia yanga da di sekolah yang menunjukkan identitas Manusia Indonesia. Misalnya di ruang guru,kepala sekolah dan di setiap ruang kelas memiliki foto Garuda Pancasila yang dipasang diatas papan tulis bagian tengah dan disampingnya adalah foto presiden dan wakil presidenyang menjabat saat ini. Ini merupakan salah satu bentuk sekolah menjunjung tinggi