Lidya Trisna Ayu_Topik 3_ Aksi nyata
Lidya Trisna Ayu_Topik 3_ Aksi nyata
23303280
TOPIK 3 - AKSI NYATA
Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk
menguatkan pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dengan mengacu pada
panduan berikut :
1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem
sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan;
Jawab :
Di SMA tempat saya melakukan PPL, saya melihat adanya hubungan yang harmonis
antara sesama siswa, tanpa memandang perbedaan latar belakang budaya, ekonomi
dan agama. Mereka semua bersatu saat bermain, tanpa adanya batasan atau
pemisahan di antara mereka. Ketika di dalam kelas, tidak ada perlakuan yang tidak
adil atau intimidasi terhadap siswa-siswa dengan latar belakang agama minoritas.
Semua siswa diperlakukan dengan hormat dan setara, tanpa memandang perbedaan
tersebut. Sekolah juga membuka diri dengan hangat kepada semua siswa, tidak
memandang latar belakang agama, suku, budaya, bahasa, atau aspek lainnya. Dalam
proses pembelajaran, sekolah memberikan perlakuan yang adil kepada semua siswa.
Ini menunjukkan komitmen sekolah untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan
perlakuan terhadap siswa-siswa yang minoritas, dan bahwa semua kebutuhan siswa
dipenuhi. Disekolah SMA Pembangunan Lboratoriun UNP terdapat simbol dan tanda
yang menonjol di dalam lingkungan sekolah, seperti:
a. Gambar Garuda Pancasila, bendera Merah Putih, atau lambang negara lainnya
yang terpampang di berbagai tempat strategis di sekolah, seperti ruang guru,
aula, atau halaman sekolah.
b. Potret presiden dan wakil presiden saat ini, sebagai simbol otoritas negara dan
pemimpin bangsa
c. Gambar-gambar asmaul husna dan tempat-tempat ibadah.
d. Simbol-simbol kebudayaan, seperti pakaian adat, senjata tradisional, atau alat
musik tradisional.
Jawab :
Setiap siswa dan guru dapat mengadakan forum musyawarah untuk membahas isu-
isu penting di sekolah atau akan mengadakan acara kegiatan, seperti peraturan
sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, atau proyek sosial. Dalam musyawarah ini, siswa
dan gur dapat menerapkan prinsip-prinsip musyawarah-mufakat, yang merupakan
salah satu nilai Pancasila, untuk mencapai kesepakatan bersama yang
menguntungkan semua pihak.