Anda di halaman 1dari 3

Aksi Nyata - Manusia Indonesia bagi Saya

Nama : Yogya Diputra

NIM :2012240036

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk
menguatkan pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dengan mengacu pada
panduan berikut:

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem
sekolahdan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan
terhadap kebhineka tunggalikaan.

Pada saat mahasiswa melakukan observasi di SMAN 31 Jakarta, ditemukan


banyak tanda dan simbol yang mencerminkan penghargaan dan penghayatan
terhadap kebhineka tunggal ikaan dalam ekosistem sekolah dan proses
pembelajaran. Di setiap ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang
Tata Usaha (TU), terdapat pemasangan foto Garuda Pancasila dan teks Pancasila di
dinding. Foto presiden dan wakil presiden juga terpampang disampingnya. Ini
menunjukkan kesadaran yang kuat di sekolah ini dalam menjunjung tinggi lambang
negara sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Semua simbol ini bisa
digunakan oleh guru sebagai alat pembelajaran yang efektif untuk memperkenalkan
dan mendorong penginternalan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila kepada seluruh
peserta didik.

Selain itu, dalam proses pembelajaran di SMAN 31 Jakarta, terlihat adanya


penghargaan dan penghayatan terhadap kebhineka tunggal ikaan. Kelas 10
umumnya yang terdiri dari peserta didik dengan latar belakang agama yang berbeda,
yakni Islam, Kristen,dan Budha menunjukkan toleransi yang kuat. Di samping
perbedaan agama, terdapat juga perbedaan dalam latar belakang sosial dan ekonomi
peserta didik. Namun, guru di sekolah ini memberikan perlakuan yang sama kepada
seluruh peserta didik, tanpa membedakan hak dan kewajiban. Hal ini mencerminkan
semangat kesetaraan dalam pendidikan, mengajarkan arti toleransi terhadap
sesama, dan menghargai perbedaan. Ini juga menjadi contoh baik bagi peserta didik
bahwa Indonesia memadukan keragaman dengan prinsip kebhineka tunggal ikaan,
mencerminkan komitmen sekolah dalam menerapkan penghargaan dan penghayatan
terhadap kebhinekatunggalikaan dalam proses pembelajaran.

2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila


yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.

Dari hasil observasi yang telah saya lakukan di SMAN 31 Jakarta kelas 10, ada
beberapa penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai identitas manusia Indonesia disana.
Identitas manusia Indonesia, yang tercermin dalam dasar negara Pancasila, memiliki
lima poin utama yang diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
pendidikan.

Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menggarisbawahi pentingnya keyakinan


dan kepercayaan individu. Di SMAN 31 Jakarta, ini tercermin dalam penghormatan
terhadap beragam keyakinan agama peserta didik. Pembelajaran dimulai dan diakhiri
dengan doasesuai dengan keyakinan masing-masing, menunjukkan toleransi dan
penghargaan terhadap perbedaan.

Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menekankan pada kesetaraan dan
pengakuan derajat manusia. Di SMA ini, hak dan kewajiban diterapkan secara merata
tanpa memandang perbedaan agama atau latar belakang sosial-ekonomi peserta
didik. Mereka belajar bersama dalam suasana yang adil dan beradab.

Ketiga, Persatuan Indonesia, mengutamakan upaya untuk mencapai persatuan


rakyat Indonesia. Upacara bendera setiap hari Senin menjadi implementasi nyata
dalam menciptakan ikatan nasional. Selain itu, kelas 10 memberikan kesempatan
peserta didik untuk memahami beragam budaya Indonesia, seperti tugas membuat
sketsa dengan tema ornamen ragam hias di nusantara. Ini memperkuat persatuan
melalui pemahaman warisan budaya.

Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan dan Perwakilan, menekankan pemerintahan yang berlandaskan
pada musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam kelas, pendidik memberikan
pilihan dan berdiskusi dengan peserta didik tentang berbagai aspek pembelajaran.
Peserta didik ikutserta dalam proses pengambilan keputusan, menciptakan
lingkungan demokratis.

Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, memandang tujuan


negaramencapai masyarakat adil dan makmur lahir dan batin. Pendidik di SMAN 31
Jakarta mengapresiasi setiap usaha peserta didik dalam tugas mereka, tanpa
membedakan hasilakhir. Ini memastikan adanya keadilan sosial dalam pendekatan
pendidikan, membangun kepercayaan diri dan menggali potensi peserta didik.

Secara keseluruhan, sekolah ini mencerminkan implementasi nilai-nilai


Pancasiladalam pendidikan, mendorong kesadaran dan penghayatan terhadap
identitas manusia Indonesia yang kaya dalam keberagaman. Ini menjadi landasan
kuat untuk menciptakan warga negara yang menghormati perbedaan dan
berkontribusi dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab.

Anda mungkin juga menyukai