Anda di halaman 1dari 11

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................3
2.1 Sejarah Olahraga................................................................................3
2.1.1 Prasejarah (prehistoric)....................................................................................................4
2.1.1.1 Cina Kuno..................................................................................................................4
2.1.1.2 Mesir Kuno................................................................................................................5
2.1.1.3 Yunani Kuno..............................................................................................................5
2.1.1.4 Eropa dan Perkembangan Global..............................................................................6

2.2 Pendidikan jasmani pada zaman prasejarah.......................................7


2.2.1 .Zaman Eoliticum (periode I).............................................................................................8
2.2.2. Zaman Paleolitikum (periode II).......................................................................................8
2.2.3. zaman Neulitikum (periode III)........................................................................................8

2.3. Zaman Prasejarah di Indonesia..........................................................9


2.4.Pokok pikiran Olahraga sistem Jerman yang berkembang di Indonesia
................................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP........................................................................11
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Olahraga telah menjadi bagian integral dalam kehidupan manusia selama ribuan tahun,
mencerminkan perubahan dalam masyarakat serta menunjukkan kemampuan dasar manusia
yang berkembang dan dilatih demi kepentingan mereka sendiri. Dalam artikel yang telah
disajikan, kita dapat melihat bahwa olahraga tidak hanya berfungsi sebagai bentuk hiburan
atau kebugaran fisik, tetapi juga sebagai cerminan dari evolusi budaya, nilai-nilai
kemanusiaan, dan perkembangan teknologi.

Sejarah olahraga memberikan pandangan unik tentang bagaimana peradaban manusia telah
tumbuh dan berkembang seiring waktu. Pada makalah ini kita akan menjelajahi aspek-
aspek penting dalam sejarah olahraga, termasuk perkembangan olahraga pada zaman kuno
seperti di Cina Kuno, Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Eropa, serta bagaimana olahraga
memainkan peran penting dalam masyarakat prasejarah.

Selain itu, makalah ini juga membahas pengaruh sistem olahraga seperti sistem Jerman
pada pendidikan jasmani di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa olahraga tidak hanya
sebagai aktivitas fisik semata, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada bidang
pendidikan dan budaya suatu bangsa.

Dengan pemahaman tentang sejarah olahraga, kita dapat lebih memahami bagaimana
manusia telah menggunakan aktivitas fisik ini sebagai sarana untuk menghadapi tantangan
alam, mengembangkan kemampuan fisik dan mental, serta mencerminkan nilai-nilai
masyarakat pada masa tertentu. Oleh karena itu, makalah ini akan menjelajahi lebih lanjut
berbagai aspek sejarah olahraga, pengaruhnya pada perkembangan masyarakat, dan
bagaimana olahraga terus berkembang seiring waktu.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana sejarah olahraga telah memengaruhi perkembangan masyarakat dan
bagaimana olahraga itu sendiri telah berkembang seiring waktu?
 Apa pengaruh budaya dan nilai-nilai kemanusiaan terhadap perkembangan olahraga
di berbagai zaman dan tempat?
 Bagaimana perkembangan olahraga dari zaman prasejarah hingga saat ini
memengaruhi cara manusia melihat dan memanfaatkan aktivitas fisik dalam
kehidupan mereka?
 Bagaimana sistem olahraga seperti sistem Jerman memengaruhi pendidikan jasmani
di Indonesia dan bagaimana perkembangannya sejalan dengan perubahan global
dalam dunia olahraga?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Olahraga


Sejarah Sport dan Olahraga dapat mengajarkan kepada kita arti mengenai perubahan
masyarakat dan mengenai olahraga itu sendiri. Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan
dasar manusia yang dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannya sendiri, yang sejalan
dengan dilatih demi kegunaannya. Ini menunjukkan bahwa olahraga itu mungkin sama
tuanya dengan keberadaan manusia itu sendiri, yang memiliki tujuan, dan adalah cara yang
berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menaklukkan alam dan
lingkungan.

Sport (Olahraga) berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare” dalam bahasa
Itali”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira.
Dapatlah dikatakan bahwa sport ialah kesibukan manusia untuk menghibur diri sambil
memelihara jasmaniah. Sedangkan antara sport dan bermain terdapat hubungan yang erat
dan mempunyai sangkut paut yang bersifat strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk
dari bermain yang lebih sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk bermain
adalah sport. Sport adalah sesuatu yang berkembang dari bermain, merupakan hasil
perpaduan dari :

a. Kebutuhan akan ketangkasan jasmani


b. Kebutuhan akan kesanggupan untuk mengatasi situasi
c. Kebutuhan akan mencapai nilai-nilai keindahan
d. Kebutuhan akan kegembiraan yang menyegarkan (rekreasi)

Olahraga,(sport) merupakan gabungan dari segala latihan jasmani yang diadakan orang
dengan sukarela untuk memperkuat dan melatih tenaga tubuh, demikian juga selaras
dengan itu memajukan pemusatan perhatian, kemauan.
Namun, jika kita melihat lebih kebelakang lagi tepatnya pada zaman Prasejarah
(prehistoric) Kata Sport (olahraga) tidak pernah lepas dari beberapa faktor berikut :
1. Cina Kuno
2. Mesir Kuno
3. Yunani Kuno
4. Eropa dan perkembangan global
2.1.1 Prasejarah (prehistoric)
Banyak penemuan modern di Francis, Afrika dan Australia pada lukisan gua (lihat seperti
Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa
dari bukti ini berasal dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan
karbon. Lukisan-Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padam pasir Libya
menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah. Seni lukis itu sendiri adalah
merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengan
kemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk
dinikmati. Ini juga membuktikan aktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya.
Jadi, meskipun sedikit bukti yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber
ini, cukup beralasan untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu
yang berkenaan dengan olahraga. Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan
Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian
Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan dan olahraga sebelum kedatangan
orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola, lari, dan aktivitas
atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya memainkan permainan bola dengan
serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih digunakan sampai sekarang. Cukup
beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa
olahraga memiliki akar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.

2.1.1.1 Cina Kuno


Olahraga di cina di perkirakan sudah ada sejak tahun 2500 BC(sebelum masehi).
Olahraga pertama kali ada di cina diperuntukan bagi para kaum militer, para prajurit perang
pada saat itu harus memiliki keahlian mengendarai kuda, memanah, berenang, bahkan
berjalan sangat jauh untuk menuju tempat peperangan.

Dinasti Chu (1115 BC) “College Of The East” Dinasti Chu mulai adanya pembelajaran
yang salah satunya adalah pembelajaran mengendarai kereta perang untuk para pemuda
berumur 15 tahun. Di Dinasti Chu juga berkembang di bidang budaya. Yang salah satunya
di kenal dengan “Yishi 3 Tian” yang berarti upacara 3 hari, yaitu upacara kelahiran seorang
bayi yang mengharuskan sang ayah memanah ke 3 arah dan dilangsungkan selama 3 hari.
Memanah hari pertama ke arah langit, memanah hari dua ke arah bumi, dan yang terahkir
memanah ke empat penjuru arah mata angin. Jelas proses upacara ini membutuhkan
pembelajaran memanah dan pada saat pemerintahan dinasti Chu sudah banyak para
pemanah handal yang mengajarkan cara dan teknik memanah kepada masyarakat cina kuno
pada waktu itu.

Di China sepak bola sudah dimainkan sejak 7000 BC(sebelum masehi). Namun para ahli
sepak bola dan para penulis sejarah sepak bola mengklaim bahwa sepak bola lahir di
inggris pada abad 19. Namun catatan tertua tentang sepak bola di temukan di cina Dinasti
Tsin (260 BC) diduga bahwa permainan ini sudah di mainkan secara turun-temurun sejak
5.000 tahun sebelumnya.

Pada Dinasti Tsin permainan yang di beri nama “Tsu Chu” ini yang awalnya hanya di
gunakan untuk melatih fisik para prajurit kerajaan, kemudian berkembang menjadi
permainan yang menyenangkan walaupun masih cukup sulit dilakukan. Permainan ini
awalnya hanya untuk anggota kerjaan saja namun seiring semakin populernya Tsu Chu
banyak rakyat cina kuno yang juga memainkannya bahkan para raja-raja sengaja
membangun lapangan khusus untuk bermain Tsu Chu dan mewajibkan sekolah-sekolah di
cina Dinasti Tsin mengajarkan olahraga ini. Peraturan dan cara bermainnya hampir sama
seperti sepak bola pada saat ini yaitu: satu tim terdiri dari 6 orang termasuk 1 penjaga
gawang yang menjaga lubang jaring di tengah lapangan, bola yang digunakan terbuat dari
kulit hewan, bola tidak boleh menyentuh tangan dan untuk mementukan pemenang sama
seperti peraturan sepak bola modern tim yang paling banyak memasuakan bola ke jaring
lawan tim tersebut pemenangnya.

2.1.1.2 Mesir Kuno


Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang olahraga diperhatikan
perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala beberapa ribu tahun yang lampau,
termasuk renang dan memancing. Ini tidaklah mengejutkan mengingat pentingnya Sungai
Nil bagi kehidupan orang Mesir. Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat
tinggi, dan gulat. Lagi, keberadaan olahraga yang populer menunjukkan kedekatan dengan
kegiatan non-olahraga sehari-hari.

2.1.1.3 Yunani Kuno


Orang Yunani kuno terkenal atas kemampuan mereka dalam olahraga atletik. Homeros
menjelaskan bagaimana para pahlawan adalah prajurit tangguh dan atlet hebat. Kebutuhan
untuk menunjukkan penampilan fisik dan kemampuan atletik merupakan sarana hiburan
bagi para aristokrat dan prajurit. Orang Yunani kuno dalam seni seringkali ditampilkan
dengan fisik yang kuat, bahkan dewa muda seperti Apollo sekalipun.
Kekuatan, stamina, dan kecepatan adalah sangat penting untuk orang Yunani. Melalui
latihan dan kompetisi, mereka berharap menjadi seperti dewa.
Di Yunani kuno, ada empat Perlombaan Panhellen (Pesta Olahraga Yunani kuno) yang
paling terkenal. Meskipun ajang olahraga ini dimulai pada awal milenium pertama SM,
beberapa penulis berpendapat bahwa itu dimulai setelah kedatangan bangsa Doria, Ionia,
dan Aiolia, yang merupakan leluhur bangsa Yunani. Para penulis ini menempatkannya pada
Zaman Perunggu atau Zaman Pahlawan, yakni pada masa peradaban Minoa dan Mikenai
Dari empat Pesta Olahraga ini, Olimpiade menjadi yang paling penting dan sakral. Selama
Olimpiade, kota-kota yang sedang berperang untuk sementara melakukan gencatan senjata,
dengan demikian semua orang bisa berpartisipasi (kecuali orang asing, perempuan, dan
budak).
Cabang olahraga yang dipertandingkan di antaranya adalah balap lari, lompat jauh, lempar
cakram, lempar lembing, gulat, tinju, dan balap kereta perang. Pemenangnya biasanya
dihadiahi dengan mahkota dari dedaunan.
Dalam Pesta Olahraga Pithia, diadakan kontes musik dan menyanyi. Hal ini diikuti oleh
Pesta Olahraga Isthmos dan Nemea, yang juga memperlombakan kontes atletik dan musik.
Ada satu pesta olahraga yang berbeda dari empat ajang lainnya, yaitu Pesta Olahraga
Heraia. Dalam kompetisi ini, hanya perempuan yang boleh ikut serta. Ajang ini dinamai
dari nama dewi Hera dan kemungkinan lebih tua dari pesta olahraga lainnya.
Ada juga kontes dan perlombaan yang diadakan pada saat festival, misalnya dalam festival
Panathenaia di Athena, dan Delia di pulau Delos. Selain itu, ada kompetisi yang hanya
digelar sekali, contohnya adalah perlombaan dalam rangka pmeakaman. Perlombaan ini
dilakukan setelah pembakaran mayat raja atau pahalwan. Meskipun skalanya lebih kecil,
perlombaan jenis ini lebih tersebar luas. Pesta Olahraga Nemea sendiri pada awalnya
digelar untuk memperingati kematian Ofeltes. Namun kemudian acara ini diselenggarakan
secara rutin lima tahun sekali. Perseus secara tidak sengaja membunuh kakeknya dalam
suatu perlombaan pemakaman. Perlombaan pemakaman yang besar digelar untuk raja
Pelias dari Iolkos, dan banyak pahalwan yang ikut serta, termasuk seorang perempuan,
Atalanta. Ketika Patroklos meninggal, digelar perlombaan pemakaman dan Akhilles,
sahabat Patroklos, mengorbankan dua belas orang Troya dan dua belas kuda. Perlombaan
pemakaman juga digelar setelah kematian Akhilles.

2.1.1.4 Eropa dan Perkembangan Global


Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa olahraga beregu
adalah penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah
dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini,
berasal dari Eropa, khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di
India dan beberapa permainan bola Mesoamerica) Olahraga mulai diatur dan diadakan
secara berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini. Aktivitas yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan makanan menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan
untuk kesenangan atau kompetisi dalam skala yang meningkat, seperti berburu,
memancing, hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang,
yang membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam
olahraga, dan akses yanglebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa
dan komunikasi global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan
popularitas olahraga. Ini mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, di mana
kemenangan pada pertandingan dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan
daun zaitun. (Mungkin tidak hanya mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.)
Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga
yang paling baik dijelaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga
ada penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari
rutinitas kehidupan sehari-hari, contohnya white water rafting,canyoning, BASE jumping
dan yang lebih sopan, orienteering.
Ketika bangsa Belanda untuk pertama kalinya menanamkan kekuasaannya di
Indonesia,sejak saat itulah perkembangan bangsa Indonesia hampir dalam semua aspek
kehidupan di pengaruhi oleh bangsa Belanda. Demikian juga perkembangan dalam
Aspek keolahragaan,
Cabang-cabang olahraga yang berkembang adalah cabang olahraga yang dilakukan
Belanda,termasuk ketika pada waktu bangsa Jepang menduduki Indonesia. Sementara jenis
olahraga pribumi baru berkembang pesat ketika zaman kemerdekaan yang dalam tataran ke
bijakan dimasukan ke dalam Garis-garis besar haluan Negara pada jaman orde
baru.Perkembangan lebih lanjut, karena negeri Belanda sendiri berada di Eropa dan berada
di bawah pengaruh Perancis, maka secara tidak langsung juga mempengaruhi perkembanga
n olahraga di Indonesia, sehingga akhirnya kita mengenal ada sistem olahraga Jerman,
sistemolahraga Swedia, sistem olahraga Austria, dan juga Jepang. Dengan berkuasanya
Belanda di
Indonesia, terutama setelah Belanda mempunyai tentara yang banyak dalam rangka
mempertahankan eksistensinya di Indonesia, maka kemudian terlihat masuknya olahraga di
lingkungan kemiliteran. Meskipun olahraga sendiri sejak jaman Mesir Kuno dan Yunani
Kuno sudah mulai menonjol, namun perkembangan di Eropa baru tampak sekitar
abad pertengahan, yang kemudian juga menyebar dan berkembang di negeri Belanda, kemu
dian dibawa pula masuk ke Indonesia. Keolahragaan di Indonesia yang dibawa oleh
Belanda sudah barang tentu sesuai dengan keadaan keolahragaan di negeri Belanda itu
sendiri. Namun berkat kesadaran bangsa Indonesia akan kebudayaannya, meskipun beberap
a tekanan dan paksaan dari pihak penjajah, kebudayaan asli bangsa Indonesia masih tetap
dapat dipertahankan.

cabang-cabang olahraga yang berkembang adalah cabang olahraga yang dilakukan


belanda,termasuk ketika pada waktu bangsa Jepang menduduki Indonesia. Sementara jenis
olahraga pribumi baru berkembang pesat ketika zaman kemerdekaan yang dalam tataran ke
bijakandimasukan ke dalam garis-garis besar haluan negara pada jaman orde
baru.Perkembangan lebih lanjut, karena negeri belanda sendiri berada di Eropa dan berada
di bawah pengaruh Perancis, maka secara tidak langsung juga mempengaruhi perkembanga
nolahraga di Indonesia, sehingga akhirnya kita mengenal ada sistem olahraga Jerman,
sistemolahraga Swedia, sistem olahraga Austria, dan juga Jepang. Dengan berkuasanya
belanda
diIndonesia, terutama setelah belanda mempunyai tentara yang banyak dalam rangkamemp
ertahankan eksistensinya di Indonesia, maka kemudian terlihat masuknya olahraga
dilingkungan kemiliteran. meskipun olahraga sendiri sejak jaman mesir Kuno
dan :unaniKuno sudah mulai menonjol, namun perkembangan di ropa baru tampak
sekitar
abad pertengahan, yang kemudian juga menyebar dan berkembang di negeri belanda, kemu
diandibawa pula masuk ke Indonesia. Keolahragaan di Indonesia yang dibawa oleh
belandasudah barang tentu sesuai dengan keadaan keolahragaan di negeri belanda itu
sendiri. namun berkat kesadaran bangsa Indonesia akan kebudayaannya, meskipun beberap
atekanan dan paksaan dari pihak penjajah, kebudayaan asli bangsa Indonesia masih
tetapdapat dipertahankan.

2.2 Pendidikan jasmani pada zaman prasejarah


Bangsa primitif yang hidup zaman prasejarah tidak meninggalkan bekas-bekas yang tertulis
atau terlukis.namun secara tidak disadari mereka meninggalkan bekas-bekas dan kehidupan
sehari-hari yang terdapat pada lapisan stratigrafic dalam tanah berupa bekas tongkat bata
yang yang dipertajam, cawat dari kulit binatang,dsb sehingga para ilmuan dapat menarik
kesimpulan cara-cara hidup mereka dan tingkat kebudayaannya.Perkembangan sejarah
menurut para ilmuan
2.2.1 .Zaman Eoliticum (periode I)
Manusia berbulu seluruh bagian badan manusia ditumbuhi bulu,bertelanjang bulat berkeliar
an bersama binatang-binatang,mencari makanan mentah,tidur tanpaatap,menggunakan
dahan kayu dan batu untuk melindungi mempertahankan diri dan merekaselalu hidup dalam
kecemasan akan keselamatan dirinya.

2.2.2. Zaman Paleolitikum (periode II)


Terkenal dengan sebutan abad batu lama manusia masuh tetap berkeliaran tak menentu
mencari kebutuhan hidupnya tetapi sudah ada kemajuan antara lain,

a. sudah mencari tempat tinggal digua-gua atau tempat berlindung


b. menutup tubuhnya dengan kulit binatang yangtelha dikeringkan
c. menemukan api untuk memasak makanand. mulai membuat alat-alat sederhana

2.2.3. zaman Neulitikum (periode III)


Terkenal dengan sebutan batu baru
a. manusia mulai menggunakan alam untuk kehidupannya
b. menyimpan bahan makanan untuk masa depan
c. membuat panah untuk alat berburu dan mempertahankan diri
d. mulai bercocok tanam dan memelihara ternak
e. mereka tidak berkeliaran lagi

Bangsa Primitif belum mempunyai pandangan filosofis tentang hidupnya, sebab segala
aktivitasnya dicurahkan untuk mempertahankan hidupnya yaitu :
a. mencari makanan
b. mempertahankan diri
c. mempertahanakan jenis

Dalam ketiga faktor diatas mereka sangat tergantung efesiensi jasmaninya, sehinnga pendid
ikan dan kebudayaan sangat dipengaruhi oleh kejasmaniannya.yang dimaksud dengan
efisiensi jasmani adalah kekuatan serta keterampilannya untuk mengatasi sesuatu,sehingga
kedua hal inilah yang dipentingkan dalam pendidikan jasmanisebagai contoh
1. Upacara kedewasaan anak-anak dalam dalam bermain menirukan tingkah laku
orangtuanya sehari-hari dalam mempertahankan hidup.
2. Masa percobaan Anak dilepas ke dalam hutan dan baru diperkenankan kembali
setelahhidup tanpa kawan dalam hutan selama 3 bulan atau bila telah membawa kepada
seekor binatang buas
3. Anak dilepas dengan perahu di daerah sungi aliran deras dan boleh pulang apabila
dapatmenempuh aliran tersebut atau dapat menangkap sejenis atau beberapa jenis ikan
4. Suku lain menganggap anaknya sudah dewasa, apabila dapat membawa tengkorak
darisuku lawannya untuk dipakai sebagia azimat
5. Mengikuti orang tua-kakaknya untuk berburu,mencari ikan atau berperang sebagai
syaratmasa percobaan
6. Mempertinggi keterampilan dalam tari-tarian diberbagai upacar ritual rekreaul.

2.3. Zaman Prasejarah di Indonesia


Pada zaman nenek moyang Indonesia, kegitan fisik berkembang pada waktu itu
untuk mempertahankan diri dari keganasan alam maupun lingkungannya. tantangan dapat
berupa sungai yang harus diseberangi, hujan, badai, topan, menghadapi serangan binatang
buas,atau berburu binatang untuk konsumsi.
Olahraga pada masyarakat kuno adalah untuk menciptakan kekuatan dan pengembangan
kesadaran kelompok, yang dilakukan oleh keluarga. Pada masyarakat ini olahraga
merupakan sport utility maksudnya gerakan yang dilakukan adalah semacam olahraga
namun fungsinya untuk mempertahankan diri untuk kelangsungan hidup. jenis olahragas
eperti, renang, Dayung, tari, gulat, memainkan senjata, Beladiri dan tari-tarian perang.

2.4.Pokok pikiran Olahraga sistem Jerman yang berkembang di


Indonesia
Sebagai peletak dasar sistem Jerman guts muhst membagi latihan-latihan olahraga secara
general. menurutnya ada tiga kaidah penting yang harus di perhatikan, yaitu :

1.Senam harus menyempurnakan peredaran darah dan memperkuat otot-otot dan syaraf-
syaraf.
2.Senam harus mempunyai faktor atau elemen kesukaran, dan
3.Senam harus menambah keberanian dan ketangkasan bathin

Oleh karena itu,latihan-latihan olahraga juga harus lebih menantang dan mengandung
bahaya. Sedangkan bentuk-bentuk latihan gerak dasar menurut Gust Muhst terdiri dari ;
melompat, berlari, melempar, gulat, memanjat, keseimbangan, bermain tali, berenang, dan
latihan panca indra.
Salah satu karya guts muhst yang terkenal adalah sebuah buku yang berjudul gymnastic Fur
die Jugend. Buku ini secara rinci mengkaji tentang permainan. menurutnya, secara
garis besar permainan mempunyai fungsi utama, yaitu :.

1. Fungsi rekreasi karena habis berlatih


2. Menambah kegembiraan, kesehatan, dan mengembangkan sifat -sifat sosial.
3. Memberi kesempatan kepada guru-pelatih untuk mengenal anak asuhnya secara lebih
dekat untuk menciptakan suasana persaudaraan antara guru-pelatih dan anak asuhannya.

Ketika sistem Jerman ini masuk ke Belanda, dan Belanda saat itu sedang berkuasa
diIndonesia, maka berbagai pengaruh ini mula-mula digunakan Belanda hanya di
kalanganmiliter namun pada gilirannya masuk pula di sekolah-sekolah dan masyarakat
Indonesia.Beberapa pikiran pokok yang penting dalam olahraga sistem Jerman ini antara
lain sebagai berikut :

1. olahraga sistem Jerman adalah sistem olahraga yang dikembangkan oleh Jahn, Spiess,
dan Maul yang ide dasarnya merujuk pada sistem yang dikembangkan oleh Guts Muhst.
2. titik tolak kerja sistem Jerman adalah kemungkinan bergerak. Latihan-latihan olahraga
yangdiberikan kepada anak-anak kurang mengindahkan manfaat gerakan itu terhadap
pelakunya.Karena itu, faktor-faktor paedagogis dan psikologis tidak diperhatikan sama
sekali. Hal ini disebabkan karena latihan-latihan olahraga menurut sistem ini diciptakan
untuk kalangan militer, dan tidak untuk anak-anak sekolah.

Beberapa sifat gerakan pokok yang dapat dilihat pada sistem Jerman ini adalah :

a.latihan-latihan serta aba-abanya bersifat militer,


b.pelaksanaannya menghendaki keseragaman dan persamaan waktu,
c.latihan-latihan ditujukan kepada memperkuat otot-otot,
d. kebanyakan terdiri dari latihan-latihan statis,
e.dalam pelaksanaan latihannya diperlukan alat-alat khusus seperti ; still rings, paralel bars,
rechstok dan sebagainya.

Tanda-tanda penting dalam sistem Jerman ini antara lain :

a.Titik pangkalnya adalah latihan itu sendiri yang ditujukan kepada mempelajari gerak-
gerak yang disebut latihan out,
b.Kepada yang akan melakukan latihan-latihan,
diberikan gambaran dan penjelasan sehinggamemudahkan dalam melakukannya,
c. Dalam memberikan latihan-latihan, sudah ada aba-aba pemberitahuan dan aba-
aba pelaksanaan,
d. Semua gerakan harus memenuhi syarat-syarat bentuk, arah, dan aturan tertentu,
e. Sikap anggota badan selalu lurus dan arah antara kedua anggota badan (antara lengan
kanandan lengan kiri) selalu harus berjarak 45 derajat atau kelipatannya.

Sistem pelajaran sistem Jerman terdiri atas :

a.Latihan di tempat,
b.Latihan bergerak maju,
c.Latihan dengan perkakas ditambah dengan latihan lompat dan permainan.

Jika dicermati, karena sistem ini untuk pertama kalinya di khususkan untuk kalangan
militer,maka dilihat dari sudut pendidikan dan ilmu kejiwaan sistem ini kurang dapat di per
tanggung jawabkan. oleh karena itu, dalam perkembangannya sistem ini terdesak oleh
sistem baru yang berkembang di Swedia dan kemudian disebut sistem Swedia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejarah dapat mengajarkan setiap orang untuk memahami masa lalu dan
menghubungkannya dengan masa kini dan masa depan. Melalui pemahaman tentang
masa lalu, seseorang bisa memahami konteks kekinian yang meramalkan peristiwa yang
mungkin terjadi pada masa yang akan datang. Pada bangsa primitif pendidikan jasmani
dan olahraga memegang peranan yang terpenting dalam kehidupan. olahraga adalah hal
yang utama pada bangsa primitif. Pada zaman Prasejarah olahraga lebih banyak
difungsikan untuk mempertahankan diri untuk kelangsungan hidup. seperti, Renang,
Dayung, Lari, Gulat, Memainkan senjata, dan Beladiri.

3.2 Saran
Sebaiknya kita tidak hanya mengetahui olahraga dan pendidikan jasmani hanya pada
masa ini tetapi juga kita perlu tau pendidikan jasmandi dan olahraga pada masa
Prasejarah sebab banyak pelajaran dan nilai nilai yang dapat kita ambil dari
peristiwa peristiwa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://antonborneojach.wordpress.com/2009/01/27/sejarah/olahraga-4
http://berachunk/amrank.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-dan-sejarah-olahraga.html
http://niam/jepara.blogspot.co.id/2011/10/makalah-sejarah-perkembangan-
olahraga.html
http://bocahkene.blogspot.co.id/2012/09/makalah-sejarah-perkembangan/
pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai