BAB I PENDAHULUAN..................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................3
2.1 Sejarah Olahraga................................................................................3
2.1.1 Prasejarah (prehistoric)....................................................................................................4
2.1.1.1 Cina Kuno..................................................................................................................4
2.1.1.2 Mesir Kuno................................................................................................................5
2.1.1.3 Yunani Kuno..............................................................................................................5
2.1.1.4 Eropa dan Perkembangan Global..............................................................................6
Sejarah olahraga memberikan pandangan unik tentang bagaimana peradaban manusia telah
tumbuh dan berkembang seiring waktu. Pada makalah ini kita akan menjelajahi aspek-
aspek penting dalam sejarah olahraga, termasuk perkembangan olahraga pada zaman kuno
seperti di Cina Kuno, Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Eropa, serta bagaimana olahraga
memainkan peran penting dalam masyarakat prasejarah.
Selain itu, makalah ini juga membahas pengaruh sistem olahraga seperti sistem Jerman
pada pendidikan jasmani di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa olahraga tidak hanya
sebagai aktivitas fisik semata, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada bidang
pendidikan dan budaya suatu bangsa.
Dengan pemahaman tentang sejarah olahraga, kita dapat lebih memahami bagaimana
manusia telah menggunakan aktivitas fisik ini sebagai sarana untuk menghadapi tantangan
alam, mengembangkan kemampuan fisik dan mental, serta mencerminkan nilai-nilai
masyarakat pada masa tertentu. Oleh karena itu, makalah ini akan menjelajahi lebih lanjut
berbagai aspek sejarah olahraga, pengaruhnya pada perkembangan masyarakat, dan
bagaimana olahraga terus berkembang seiring waktu.
Sport (Olahraga) berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare” dalam bahasa
Itali”deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira.
Dapatlah dikatakan bahwa sport ialah kesibukan manusia untuk menghibur diri sambil
memelihara jasmaniah. Sedangkan antara sport dan bermain terdapat hubungan yang erat
dan mempunyai sangkut paut yang bersifat strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk
dari bermain yang lebih sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk bermain
adalah sport. Sport adalah sesuatu yang berkembang dari bermain, merupakan hasil
perpaduan dari :
Olahraga,(sport) merupakan gabungan dari segala latihan jasmani yang diadakan orang
dengan sukarela untuk memperkuat dan melatih tenaga tubuh, demikian juga selaras
dengan itu memajukan pemusatan perhatian, kemauan.
Namun, jika kita melihat lebih kebelakang lagi tepatnya pada zaman Prasejarah
(prehistoric) Kata Sport (olahraga) tidak pernah lepas dari beberapa faktor berikut :
1. Cina Kuno
2. Mesir Kuno
3. Yunani Kuno
4. Eropa dan perkembangan global
2.1.1 Prasejarah (prehistoric)
Banyak penemuan modern di Francis, Afrika dan Australia pada lukisan gua (lihat seperti
Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa
dari bukti ini berasal dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan
karbon. Lukisan-Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padam pasir Libya
menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah. Seni lukis itu sendiri adalah
merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengan
kemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk
dinikmati. Ini juga membuktikan aktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya.
Jadi, meskipun sedikit bukti yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber
ini, cukup beralasan untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu
yang berkenaan dengan olahraga. Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan
Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian
Amerika asli bergabung dalam permainan-permainan dan olahraga sebelum kedatangan
orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola, lari, dan aktivitas
atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya memainkan permainan bola dengan
serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih digunakan sampai sekarang. Cukup
beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa
olahraga memiliki akar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.
Dinasti Chu (1115 BC) “College Of The East” Dinasti Chu mulai adanya pembelajaran
yang salah satunya adalah pembelajaran mengendarai kereta perang untuk para pemuda
berumur 15 tahun. Di Dinasti Chu juga berkembang di bidang budaya. Yang salah satunya
di kenal dengan “Yishi 3 Tian” yang berarti upacara 3 hari, yaitu upacara kelahiran seorang
bayi yang mengharuskan sang ayah memanah ke 3 arah dan dilangsungkan selama 3 hari.
Memanah hari pertama ke arah langit, memanah hari dua ke arah bumi, dan yang terahkir
memanah ke empat penjuru arah mata angin. Jelas proses upacara ini membutuhkan
pembelajaran memanah dan pada saat pemerintahan dinasti Chu sudah banyak para
pemanah handal yang mengajarkan cara dan teknik memanah kepada masyarakat cina kuno
pada waktu itu.
Di China sepak bola sudah dimainkan sejak 7000 BC(sebelum masehi). Namun para ahli
sepak bola dan para penulis sejarah sepak bola mengklaim bahwa sepak bola lahir di
inggris pada abad 19. Namun catatan tertua tentang sepak bola di temukan di cina Dinasti
Tsin (260 BC) diduga bahwa permainan ini sudah di mainkan secara turun-temurun sejak
5.000 tahun sebelumnya.
Pada Dinasti Tsin permainan yang di beri nama “Tsu Chu” ini yang awalnya hanya di
gunakan untuk melatih fisik para prajurit kerajaan, kemudian berkembang menjadi
permainan yang menyenangkan walaupun masih cukup sulit dilakukan. Permainan ini
awalnya hanya untuk anggota kerjaan saja namun seiring semakin populernya Tsu Chu
banyak rakyat cina kuno yang juga memainkannya bahkan para raja-raja sengaja
membangun lapangan khusus untuk bermain Tsu Chu dan mewajibkan sekolah-sekolah di
cina Dinasti Tsin mengajarkan olahraga ini. Peraturan dan cara bermainnya hampir sama
seperti sepak bola pada saat ini yaitu: satu tim terdiri dari 6 orang termasuk 1 penjaga
gawang yang menjaga lubang jaring di tengah lapangan, bola yang digunakan terbuat dari
kulit hewan, bola tidak boleh menyentuh tangan dan untuk mementukan pemenang sama
seperti peraturan sepak bola modern tim yang paling banyak memasuakan bola ke jaring
lawan tim tersebut pemenangnya.
Bangsa Primitif belum mempunyai pandangan filosofis tentang hidupnya, sebab segala
aktivitasnya dicurahkan untuk mempertahankan hidupnya yaitu :
a. mencari makanan
b. mempertahankan diri
c. mempertahanakan jenis
Dalam ketiga faktor diatas mereka sangat tergantung efesiensi jasmaninya, sehinnga pendid
ikan dan kebudayaan sangat dipengaruhi oleh kejasmaniannya.yang dimaksud dengan
efisiensi jasmani adalah kekuatan serta keterampilannya untuk mengatasi sesuatu,sehingga
kedua hal inilah yang dipentingkan dalam pendidikan jasmanisebagai contoh
1. Upacara kedewasaan anak-anak dalam dalam bermain menirukan tingkah laku
orangtuanya sehari-hari dalam mempertahankan hidup.
2. Masa percobaan Anak dilepas ke dalam hutan dan baru diperkenankan kembali
setelahhidup tanpa kawan dalam hutan selama 3 bulan atau bila telah membawa kepada
seekor binatang buas
3. Anak dilepas dengan perahu di daerah sungi aliran deras dan boleh pulang apabila
dapatmenempuh aliran tersebut atau dapat menangkap sejenis atau beberapa jenis ikan
4. Suku lain menganggap anaknya sudah dewasa, apabila dapat membawa tengkorak
darisuku lawannya untuk dipakai sebagia azimat
5. Mengikuti orang tua-kakaknya untuk berburu,mencari ikan atau berperang sebagai
syaratmasa percobaan
6. Mempertinggi keterampilan dalam tari-tarian diberbagai upacar ritual rekreaul.
1.Senam harus menyempurnakan peredaran darah dan memperkuat otot-otot dan syaraf-
syaraf.
2.Senam harus mempunyai faktor atau elemen kesukaran, dan
3.Senam harus menambah keberanian dan ketangkasan bathin
Oleh karena itu,latihan-latihan olahraga juga harus lebih menantang dan mengandung
bahaya. Sedangkan bentuk-bentuk latihan gerak dasar menurut Gust Muhst terdiri dari ;
melompat, berlari, melempar, gulat, memanjat, keseimbangan, bermain tali, berenang, dan
latihan panca indra.
Salah satu karya guts muhst yang terkenal adalah sebuah buku yang berjudul gymnastic Fur
die Jugend. Buku ini secara rinci mengkaji tentang permainan. menurutnya, secara
garis besar permainan mempunyai fungsi utama, yaitu :.
Ketika sistem Jerman ini masuk ke Belanda, dan Belanda saat itu sedang berkuasa
diIndonesia, maka berbagai pengaruh ini mula-mula digunakan Belanda hanya di
kalanganmiliter namun pada gilirannya masuk pula di sekolah-sekolah dan masyarakat
Indonesia.Beberapa pikiran pokok yang penting dalam olahraga sistem Jerman ini antara
lain sebagai berikut :
1. olahraga sistem Jerman adalah sistem olahraga yang dikembangkan oleh Jahn, Spiess,
dan Maul yang ide dasarnya merujuk pada sistem yang dikembangkan oleh Guts Muhst.
2. titik tolak kerja sistem Jerman adalah kemungkinan bergerak. Latihan-latihan olahraga
yangdiberikan kepada anak-anak kurang mengindahkan manfaat gerakan itu terhadap
pelakunya.Karena itu, faktor-faktor paedagogis dan psikologis tidak diperhatikan sama
sekali. Hal ini disebabkan karena latihan-latihan olahraga menurut sistem ini diciptakan
untuk kalangan militer, dan tidak untuk anak-anak sekolah.
Beberapa sifat gerakan pokok yang dapat dilihat pada sistem Jerman ini adalah :
a.Titik pangkalnya adalah latihan itu sendiri yang ditujukan kepada mempelajari gerak-
gerak yang disebut latihan out,
b.Kepada yang akan melakukan latihan-latihan,
diberikan gambaran dan penjelasan sehinggamemudahkan dalam melakukannya,
c. Dalam memberikan latihan-latihan, sudah ada aba-aba pemberitahuan dan aba-
aba pelaksanaan,
d. Semua gerakan harus memenuhi syarat-syarat bentuk, arah, dan aturan tertentu,
e. Sikap anggota badan selalu lurus dan arah antara kedua anggota badan (antara lengan
kanandan lengan kiri) selalu harus berjarak 45 derajat atau kelipatannya.
a.Latihan di tempat,
b.Latihan bergerak maju,
c.Latihan dengan perkakas ditambah dengan latihan lompat dan permainan.
Jika dicermati, karena sistem ini untuk pertama kalinya di khususkan untuk kalangan
militer,maka dilihat dari sudut pendidikan dan ilmu kejiwaan sistem ini kurang dapat di per
tanggung jawabkan. oleh karena itu, dalam perkembangannya sistem ini terdesak oleh
sistem baru yang berkembang di Swedia dan kemudian disebut sistem Swedia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah dapat mengajarkan setiap orang untuk memahami masa lalu dan
menghubungkannya dengan masa kini dan masa depan. Melalui pemahaman tentang
masa lalu, seseorang bisa memahami konteks kekinian yang meramalkan peristiwa yang
mungkin terjadi pada masa yang akan datang. Pada bangsa primitif pendidikan jasmani
dan olahraga memegang peranan yang terpenting dalam kehidupan. olahraga adalah hal
yang utama pada bangsa primitif. Pada zaman Prasejarah olahraga lebih banyak
difungsikan untuk mempertahankan diri untuk kelangsungan hidup. seperti, Renang,
Dayung, Lari, Gulat, Memainkan senjata, dan Beladiri.
3.2 Saran
Sebaiknya kita tidak hanya mengetahui olahraga dan pendidikan jasmani hanya pada
masa ini tetapi juga kita perlu tau pendidikan jasmandi dan olahraga pada masa
Prasejarah sebab banyak pelajaran dan nilai nilai yang dapat kita ambil dari
peristiwa peristiwa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://antonborneojach.wordpress.com/2009/01/27/sejarah/olahraga-4
http://berachunk/amrank.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-dan-sejarah-olahraga.html
http://niam/jepara.blogspot.co.id/2011/10/makalah-sejarah-perkembangan-
olahraga.html
http://bocahkene.blogspot.co.id/2012/09/makalah-sejarah-perkembangan/
pendidikan.html