Disusun Oleh :
( 1604623061 )
2023
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Olahraga merupakan sebuah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia. Perkembangan olahraga di Indonesia dalam pandangan sejarah akan
memberikan pelajaran penting tentang bagaimana sejarah perkembangan olahraga di
Indonesia. Sejak zaman kuno sebelum terjadinya penjajahan sampai sekarang akan dapat
memberikan pemahaman tentang ragam fenomena keolahragaan dalam konteks kekinian
dan perkembangan olahraga untuk konteks masa yang akan datang.
Olahraga pada hakekatnya merupakan bagian atau salah satu segi perikehidupan
manusia yang beradab baik sepanjang masa atau dari masa ke masa. Sepanjang masa
sejarah sama panjang umurnya dengan sejarah manusia yang beradab atau berbudaya.
Dari masa ke masa menunjukkan bahwa fungsi dan kedudukan dari olahraga dan
3
penilaian terhadapnya tidak selalu sama, senantiasa berubah – ubah. Perubahan itu
disebabkan oleh kondisi – kondisi obyektif dan subyektif yang ada pada suatu masa,
pandangan hidup dan moralitas yang berbeda, baik yang berlaku suatu masa, bangsa,
maupun negara tapi hakikatnya tidak berubah.
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui dan mengenalkan
tentang sejarah olahraga pada zaman kuno kepada para pembaca. Dan juga untuk
mengetahui awal perkembangan olahraga, serta untuk bagaimana olahraga ini bisa
terbentuk pada zaman kuno tersebut.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Olahraga merupakan gabungan dari kata olah dan raga, olah berarti perbuatan
atau kegiatan, sedangkan raga berarti badan atau tubuh. Olahraga merupakan sebuah
bentuk aktivitas fisik yang kompetitif, bisa dilakukan secara santai atau terorganisir.
Olahraga pada umumnya adalah kegiatan yang berbasis atletisme fisik atau ketangkasan
fisik. Olahraga bertujuan untuk memelihara atau meningkatkan kebugaran fisik dan juga
dapat memberikan hiburan.
5
2.2 Sejarah Perkembangan Olahraga
Orang Yunani terkenal atas kemampuan mereka dalam olahraga atletik. Homeros
menjelaskan bagaimana para pahlawan adalah prajurit tangguh dan atlet
hebat. Menunjukkan penampilan fisik dan kemampuan atletik merupakan sebuah sarana
hiburan bagi para aristokrat dan prajurit. Kekuatan, stamina, dan kecepatan adalah sangat
penting untuk orang Yunani. Melalui latihan serta kompetisi, mereka (orang – orang
Yunani) berharap menjadi seperti dewa.
Cabang olahraga yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Yunani Kuno yaitu
seperti Gulat, Lari Tinju, Lempar Lembing, Lempar Cakram, serta Balap kereta kuda
merupakan olahraga yang umum. Hal ini menunjukkan bahwa Kebudayaan Militer
Yunani berpengaruh pada perkembangan olahraga di Yunani.
6
yakni pada masa peradaban Minoa dan Mikenai. Dari empat Pesta Olahraga ini,
Olimpiade menjadi hal yang paling penting dan sakral. Selama masa Olimpiade, kota –
kota yang sedang berperang untuk sementara melakukan gencatan senjata, dengan
demikian semua orang bisa berpartisipasi kecuali orang asing, perempuan, dan juga
budak, seperti aksi militer dan eksekusi untuk publik ditangguhkan.
Pertandingan tidaklah diadakan hanya sebagai even olahraga saja, akan tetapi
juga sebagai perayaan untuk kemegahan individu, kebudayaan, dan macam - macam
kesenian dan juga tempat untuk menunjukkan inovasi di bidang arsitektur dan patung.
Even ini adalah waktu untuk bersyukur dan menyembah para Dewa - Dewa kepercayaan
Yunani. Nama even ini diambil dari Gunung Olympus, tempat suci yang dianggap tempat
hidupnya para dewa. Hal ini dilakukan supaya dapat merayakan dengan damai dan
berkompetisi dalam suasana yang berbudaya serta saling menghargai.
Selain Olimpiade yang dilakukan setiap empat tahun, orang – orang di Yunani
Kuno juga mengadakan pertandingan di festival keagamaan lainnya, seperti Pythian
Games untuk Apollo di Delphi, Isthmian Games untuk Poseidon, dan Nemean Games,
yang menghormati Zeus. Dalam Pesta Olahraga Pithia, diadakan kontes musik dan
menyanyi. Hal ini diikuti oleh Pesta Olahraga Isthmos dan Nemea, yang juga
memperlombakan kontes atletik dan musik. Kompetisi yang hanya perempuan saja yang
boleh mengikuti kompetisi ini yaitu pada Pesta Olahraga Heraia, ajang ini dinamakan dari
nama dewi Hera.
Di Yunani Kuno juga memiliki kontes dan perlombaan yang diadakan pada saat
festival, misalnya pada festival Panathenaia di Athena, dan juga Delia di Pulau Delos.
Kemudian ada kompetisi yang hanya digelar sekali, contohnya adalah pada perlombaan
dalam rangka pemakaman, perlombaan ini dilakukan setelah pembakaran mayat raja atau
pahlawan. Pesta Nemea sendiri pada awalnya digelar untuk memperingati kematian
Ofeltes, namun kemudian acara ini diselenggarakan menjadi acara yang rutin selama lima
tahun sekali.
Setelah lebih dari 1000 tahun berlangsung, Olimpiade berakhir pada 393 M
setelah seorang kaisar Theodosius I yang dikenal sebagai Kristen taat melarang
penyelenggaraan Olimpiade karena dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala.
7
2.2.2 ATHENA
Setelah Zaman Kegelapan Yunani periode antara periode Mikenai dan periode
Klasik disebut periode Arkais. Pada periode Arkais (abad 9-6 SM), Yunani mengalami
perkembangan dalam bidang tulisan, filsafat, ilmu pasti, seni, ekonomi, politik, dan
militer. Pada periode Arkais, banyak negara kota (polis) menerapkan sistem pemerintahan
baru yang berbeda dari sistem pemerintahan monarki. Ada dua negara kota yang
berkembang pesat pada periode Arkais, yaitu Sparta dan Athena.
Athena terletak di timur Yunani, merupakan polis yang paling menarik, paling
bebas dan juga paling makmur diantara polis – polis yang lainnya. Athena mencapai
puncaknya saat pemerintahan PERICLES (461-429 SM). Pendidikan di Athena bersifat
liberal, individual dan demokratis yang menuju pada EPHEBE Athena, yaitu warga uang
harmonis, sehat, kuat, cerdas otaknya, serta luhur budi pekertinya.
Di usia 14 – 18 tahun baru diberi latihan jasmani yaitu berupa senam. Setelah
berumur 20 tahun baru diakui sebagai warga Negara penuh yang berhak dan berkewajiban
seperti orang dewasa. Latihan – latihan jasmani untuk anak-anak orang yang kaya
dilakukan di GYMNASIUM, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada otot –
otot tubuh dapat berkembang dengan sebaik baiknya tanpa halangan. Yunani Athena lebih
berintelektual dari pada Yunani Sparta. Pendidikan di Yunani Athena terus dikembangkan
bahkan memiliki banyak cabang yang sebagiannya adalah: Gymnastica (Pendidikan
8
Jasmani), Ilmu ketabiban tubuh (sekarang seperti ilmu kesehatan tubuh), Pentathlon
(Bela diri), Gymnestos (pelari), Xystarch (gulat).
Terlihat jelas bahwa apa yang tertulis di atas itu menunjukkan adanya pendidikan
keseluruhan jiwa dan raga, yang mengembangkan jiwa dan perasaan, mengembangkan
tubuh, serta hal – hal lain yang baik.
Pada usia 19 tahun aphebie ikut meronda perbatasan, dan pada usia 20 tahun
sudah diakui sebagai warga negara penuh. Kehidupan orang Yunani disamping di isi
dengan pendidikan yang bulat juga diperkaya dengan pengalaman-pengalaman yang
merupakan pendidikan pula, yaitu mengunjungi pesta-pesta untuk menghormati para
dewa. Ada empat pesta lokal dan regional yang terkenal, yaitu Olimpik, Isthimia, Pyhtia,
dan Names. Pesta Olimpik diadakan empat tahun sekali di Olumpia, mulai pada tahun
776 S.M. Pesta belangsung 5 hari untuk menghormati dewa Zeus.
1. Olympic (Olympia)
Pesta ini diadakan setiap empat tahun sekali digunung Olyimpus untuk
menghormati dewa ZEUS. Pesta ini hanya berlangsung lima hari, akan tetapi orang
Yunani memandang sebagai sesuatu yang agung. Pesta OLyimpia memperlombakan lari,
lompat jauh, lompat tinggi dan lempar cakram, serta lomba mengubah music, dan meniup
terompet. Dan para pemenang di setiap perlombaan akan menerima mahkota dari daun
salam.
9
Sebagai warganegara terhormat mendapat macam – macam kemudahan. cabang olahraga
yang dilombakan :
2. Phytia
Semula itu adalah pesta musik untuk menghormati Dewa Apollo (dewa cahaya,
dewa perdamaian, dewa pelindung), kemudian ditambah dengan perlombaan olahraga.
Tempat penyelenggeraan di Delphi, juga empat tahun sekali. Yang menonjol di sini
adalah pacuan kuda dan chariot ( kereta roda dua ).
3. Isthimia
• Musik
• Olahraga berkuda
• Berenang
• Bersampan
• Pertarungan antara gladiator dan perkelahian antara manusia dengan binatang.
4. Names (Nemea)
10
2.2.3 Bangsa Romawi
Romawi sebagai negara republik yang independen di mulai sekitar tahun 500
SM dan berlangsung hingga pertengahan abad kesatu SM. Negara Romawi yang sistem
pemerintahannya oligarkhi liberal, membagi penduduk ke dalam dua golongan, yaitu:
11
• Pada usia 20 tahun, mereka diakui sebagai warga negara dewasa,
berkewajiban dan mempunyai hak dalam semua bidang kehidupan negara.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Latihan – latihan jasmani zaman kuno dimaksudkan hanya untuk menguatkan badan
agar dapat digunakan dalam perjuangan untuk hidup (struggle for life), kehidupan
mereka di alam bebas yang ganas penuh tantangan, dan untuk menaklukkannya mereka
melakukan latihan-latihan jasmani. Selain itu, latihan jasmani bagi anak-anak zaman
kuno dilakukan dengan meniru, yang menjadi dasar dari titik sumber bagi pendidikan
langsung, yaitu dengan mengikuti orang tuanya. Pertumbuhan jasmani juga dipelihara
baik-baik, dengan cara melakukan gulat dan senam. Namun, mereka tidak mempunyai
usaha untuk mempromosikan olahraga, karena kehidupan yang masih sederhana. Dua
polis yang terkenal dan paling menonjol dalam hal kegiatan jasmani di Yunani, adalah
Sparta dan Athena.
• Polis Athena, sistem pendidikannya bersifat liberal, individual, dan demokratis untuk
menuju pada Epebhe Athena. Untuk memuja dewa-dewa, bangsa Yunani mengadakan
suatu pesta olahraga dan kesenian, yang dikenal ada empat macam, yaitu Olympia,
Phytia, Isthmia, dan Nemea. Olahraga yang ada pada zaman athena adalah lari,lompat
jauh,lompat tinggi dan lempar cakraam, mengubah music, meniup trompet, marathon,
pacuan kuda dan perlombaan kereta main bola, angkat besi,tinju,gulat,pertarungan
antara gladiator dan perkelahian antara manusia dengan binatang.serta peraturanya pada
zaman athena itumasih sederhana.
• Adapun bangsa Romawi, peradabannya menonjolkan segi kepraktisan sebagai gaya
Romawi. bangsa romawi gaya pendidikan pada masa itu lebih menekankan kepada
anak-anak untuk mengedepankan rasa tanggung jawab keluarga, misalnya ibu
mengajarkan kepada anaknya dengan sopansantun, berpakaian dan membersihkan diri,
sedangkan ayah mengajarkan membaca,berhitung,menulis,berenang dan menggunakan
senjata,serta undang-undang pemerintahan. Rakyat Romawi sangat memuji-muji para
pemenang pertandingan dan perkelahian, yang kemudian menimbulkan dampak buruk
bagi bangsa Romawi pada abad keruntuhan, karena latihan-latihan jasmani dilakukan
dengan tidak sewajarnya serta terjadi perubahan dari kultur tubuh menjadi kultus tubuh.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana I Nengah, S.pd, M.Pd., 2009. Sejarah Olahraga dan Pendidikan Jasmani.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Achadiati, Y.S. 1988. Sejarah Peradaban Manusia: Zaman Prasejarah. Jakarta: Gita
Karya.
Kieran, John, dan Dalley, Arthur. 1971. The Story of the Olympic Games. New York:
Washington Square Press.
SUMBER WEB
https://kuliahpendor.blogspot.com/2015/10/sejarah-olahraga.html
https://niam-jepara.blogspot.com/2011/10/makalah-sejarah-perkembangan-
olahraga.html
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131118080/pendidikan/SEJARAH+OLAHRAGA.pdf
https://blog.unnes.ac.id/anang/2015/11/18/peradaban-sejarah-olahraga-di-indonesia-
dan-di-dunia-serta-hubungan-antara-keduanya/
https://www.dosenpendidikan.co.id/sejarah-adalah/
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131118080/pendidikan/SEJARAH+OLAHRAGA.pdf
https://fikuniversitasnegeripadang.blogspot.com/2017/09/makalah-sejarah-olahraga-
perkembangan.html
14