Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTIKUM

VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH

KOORDINATOR LABORATORIUM

UMAR TRIADI RIVAI, S.T., M.T.

CATUR RAHMAD SYAHBANI


09320200015
C3

PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG BAWAH TANAH


LABORATORIUM TAMBANG BAWAH TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH

Catur Rahmad Syahbani1, Bambang Ilyasari2, Umar Triadi Rivai, S.T., M.T.3
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/ (+62) 411 455695
e-mail: caturrahmadsy@gmail.com

SARI

Tambang tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya
tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Untuk mencukupi suplai udara dibutuhkan suatu
pengendalian pergerakan udara, arah dan jumlah udara yang sering kita dengar dengan istilah ventilasi.
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan produktivitas para pekerja
tambang bawah tanah. Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna
memenuhi kebutuhan pernapasan manusia (pekerja) dan juga untuk menetralkan gas-gas beracun,
mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan untuk mengatur temperatur
udara tambang sehingga akan tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman. Untuk membantu dalam
merancang sebuah ventilasi, dibuatlah sebuah sistem analisa ventilasi udara Kazemeru yang merupakan
sistem komprehensif yang telah dikembangkan agar pekerjaaan analisa jaringan ventilasi udara dapat
dikerjakan oleh siapa pun dan dapat dilaksanakan dengan mudah. Praktikum kali ini, kita mempelajari
tentang prinsip dan peralatan Ventilasi Tambang Bawah Tanah, mengetahui penggunaan program
komputer untuk Ventilasi Tambang Bawah Tanah serta dapat merancang jaringan Ventilasi Udara
Tambang Bawah Tanah.

Kata kunci: Kazemeru, Penambangan, Tambang Bawah Tanah, Terowongan, Ventilasi.

ABSTRACT

Underground mining is a mining method where all mining activities are carried out below the surface
of the earth, and the workplace is not directly connected to the outside air. To provide sufficient air
supply, control of air movement, direction and amount of air is required, which we often hear called
ventilation. Mine ventilation is one of the supporting aspects for increasing the productivity of
underground mining workers. In underground mines, the ventilation system plays a very important role
in meeting the respiratory needs of humans (workers) and also to neutralize toxic gases, reduce the
concentration of dust in the mine air and to regulate the temperature of the mine air so that safe and
comfortable working conditions are created. . To assist in designing ventilation, the Kazemaru air
ventilation analysis system was created, which is a comprehensive system that has been developed so
that air ventilation network analysis work can be done by anyone and can be carried out easily. In this
practicum, we learn about the principles and equipment of Underground Mine Ventilation, understand
the use of computer programs for Underground Mine Ventilation and can design an Underground Mine
Air Ventilation network.
Keywords: Kazemeru, Mining, Underground Mine, Tunnel, Ventilation.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi cadangan mineral sangat tinggi. Pada
mineral nikel misalnya, Indonesia menempati posisi ketiga teratas tingkat global. Selain itu, Indonesia
mencatatkan kontribusi sebesar 39% untuk produk emas, berada di posisi kedua setelah China. Hal ini
menjadikan Indonesia selalu masuk dalam peringkat 10 besar dunia. Dengan potensinya yang sangat
besar, sektor pertambangan turut berkontribusi dalam menyumbang pendapatan negara bukan pajak
(PNBP). Dalam penerapannya, perusahaan pertambangan mengacu pada prinsip-prinsip keberlanjutan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat serta
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) (Faizal, 2022).
Tambang tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya
tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Pemilihan metode penambangan pada awalnya
didasarkan pada letakendapan relatif terhadap permukaan dangkal/dalam dan setelahnya mengacu pada
keuntungan terbesar yang akan diperoleh serta mempunyai perolehan tambang yang terbaik dengan
memperhatikan karakteristik unik di daerah yang akan ditambang. Tambang bawah tanah mengacu pada
metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi
mineral yang akan ditambang. Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas,
tembaga, seng, nikel, dan timbal. Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah:
development (pengembangan) dan production (produksi). Tahap development termasuk pembuatan
jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah lain (Supratman, 2018).
Laboratorium Tambang Bawah Tanah mata acara Ventilasi Tambang Bawah Tanah dilakukan
dengan maksud agar Praktikan dapat mengetahui prinsip dan peralatan ventilasi tambang bawah tanah,
mengetahui penggunaan program komputer untuk ventilasi tambang, serta dapat merancang jaringan
ventilasi udara. Alat yang digunakan untuk merancang Ventilasi Tambang Bawah Tanah adalah
Software Kazemaru. Ventilasi tambang digunakan untuk mensuplai oksigen juga mesti memastikan
agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh
peledakan bisa segera dibuang keluar dengan memaksa agar udara mengalir ke terowongan (Supratman,
2018).

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari prinsip dan peralatan ventilasi tambang
bawah tanah, mengetahui penggunaan program komputer untuk ventilasi tambang, serta dapat
merancang jaringan ventilasi udara.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tambang Bawah Tanah (Underground Mine)


Tambang bawah tanah (Underground Mine) merupakan tambang yang mengacu pada metode
pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral
tersebut yang berada dibawah permukaan bumi. Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode
ini seperti emas, tembaga, nikel dll.
Letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat
untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk tersebut dapat dibedakan menjadi beberapa bagian,
yakni:
1. Ramp jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju
kedalaman yang dimaksud. Rampbiasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat
menuju dan dari bawah tanah.
2. Shaft berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral.
Shaftini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkutorang, alat, atau
bijih.
3. Adit yaitu terowongan mendatar (horizontal) yang umumnya dibuat di sisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.
Ada dua tahap utama yang terdapat pada metode tambang bawah tanah,diantaranya:
1. Development (pengembangan) Pada tahap development semua yang digali adalah batuan tak
berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-
fasilitas bawah tanah lain.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

2. Production (produksi) Tahap produksi adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri.
Tempat bijih digali disebut stope (lombong).
B. Ventilasi Tambang Bawah Tanah
Ventilasi adalah pengendalian pergerakan udara, arah, dan jumlahnya. Meskipun tidak
memberikan kontribusi langsung ke tahap operasi produksi, ventilasi yang kurang tepat seringkali akan
menyebabkan efisiensi yang lebih rendah dan produktivitas pekerja menurun, tingkat kecelakaan
meningkat, dan tingginya tingkat kehadiran (Sandhi, 2017).
Sistem ventilasi merupakan metode aplikasi dari prinsip fluida dinamik (dalam hal ini udara)
terhadap laju udara pada bukaan tambang bawah tanah. Sistem ventilasi ini diperlukan tidak hanya
untuk memberikan asupan udara bersih bagi pekerja tambang tapi juga bagi alat-alat mekanis di lokasi
tersebut. Pada dasarnya, sistem ventilasi tambang bawah tanah ini memiliki tiga fungsi umum, yaitu:
1. Sebagai kontrol kualitas dan kuantitas udara, yaitu menyediakan dan mengalirkan udara segar
ke dalam tambang untuk kebutuhan pernafasan pekerja dan proses lain yang ada di dalamnya,
termasuk debit dan tekanan.
2. Melarutkan dan membuang gas-gas pengotor hingga mencapai kondisi balance (equilibrium)
terutama setelah aktivitas peledakan dan memenuhi syarat bagi aktivitas penambangan.
3. Menyingkirkan debu dan partikuler hingga berada di bawah nilai ambang batas (NAB) dan aman
untuk melaksanakan aktivitas tambang.
4. Mengatur (adjustment) temperatur, kelembaban di dalam tambang sehingga memberikan kondisi
yang nyaman untuk bekerja.
Udara diperlukan tidak hanya untuk bernafas tetapi juga untuk membubarkan kontaminasi kimia
dan fisika (gas, debu, panas, dan kelembaban). Di seluruh dunia, praktek ventilasi tambang sangat
diatur, terutama pada tambang yang mengandung gas (non coal) tambang batubara dan ketetapan
lainnya terkait untuk jumlah udara yang dibutuhkan untuk mencairkan emisi diesel, asap peledakan, dan
banyak kontaminasi lainnya. Untuk menjaga ventilasi yang sesuai sepanjang berlangsungnya tambang,
perencanaan awal harus diperhitungkan karena sangat penting untuk kedepannya.
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan produktivitas para
pekerja tambang bawah tanah. Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna
memenuhi kebutuhan pernapasan manusia (pekerja) dan juga untuk menetralkan gas-gas beracun,
mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang dan untuk mengatur temperatur
udara tambang sehingga akan tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman. Sistem ventilasi pada
kegiatan penambangan bawah tanah merupakan hal yang sangat penting, berbeda dengan tambang
terbuka, pada tambang bawah tanah ketersediaan udara sangat terbatas. Pada tambang bawah tanah
udara yang ada sangat terbatas ditambah dengan aktivitas penambangan yang menimbulkan debu
sehingga keberadaan ventilasi sangat dibutuhkan dalam sistem penambangan bawah tanah. Apabila
tidak ada ventilasi dalam tambang bawah tanah akan berakibat, sulitnya para pekerja bernafas dan yang
lebih buruk dapat menyebabkan kematian.
Dengan adanya ventilasi yang baik pada tambang bawah tanah maka para pekerja akan merasa
nyaman ketika mereka bekerja. Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting
dalam hal pemenuhan kebutuhan udara pernafasan pekerja, membersihkan udara kotor dan gas-gas
beracun, mengurangi konsentrasi debu dan juga mengatur panas dan kelembaban udara di dalam
tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman. Jika temperatur udara tidak sesuai
dengan temperatur efektif yang disarankan oleh KEPMEN-555K yaitu antara 18˚-24˚C maka front kerja
tersebut harus dikondisikan agar sesuai dengan persyaratan tersebut (Bambang, 2017).
Pada tambang batubara bawah tanah (underground mine), dapat diasumsikan terjadi berbagai
macam sumber panas yang dapat meningkatkan suhu udara di area tambang bawah tanah. Diantaranya
panas dari batuan, panas dari alat yang digunakan, dan panas dari tubuh pekerja. Kemudian agar udara
yang masuk ke dalam tambang bawah tanah dapat sesuai dengan kebutuhan udara yang dibutuhkan oleh
para pekerja, maka diperlukan perhitungan jumlah karyawan yang bekerja di dalam tambang bawah
tanah, menghitung luas penampang terowongan, menghitung kecepatan angin, jumlah angin masuk dan
yang keluar dari dalam tambang bawah tanah tersebut. Untuk menciptakan kondisi kerja yang nyaman
bagi pekerja, perlu dilakukan pengkajian terhadap beberapa parameter yang meliputi; jumlah dan
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

kondisi gas, jumlah peralatan mesin yang beroperasi serta kondisi suhu dan kelembaban udara sehingga
dengan dilakukan pengkajian terhadap parameter ini, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas udara yang
diperlukan untuk kelangsungan operasional yang memenuhi persyaratan kepmen 555k (Bambang,
2017).
Dalam tambang bawah tanah, ventilasi merupakan hal yang sangat penting dalam pendukung
semua kegiatan pertambangan bawah tanah yang dapat dibilang minim udara bersih. Dalam pembuatan
ventilasi tambang bawah tanah ini maka harus didukung oleh peralatan-peralatan yang dapat digunakan,
agar tercipta supply udara yang baik serta cukup dalam suatu tambang bawah tanah.

Gambar 1. Air Flow


Ventilasi tambang bawah tanah menurut Kepdirjen 185 (Th 2019, Hal. 235-257) wajib paling
sedikit memiliki ketentuan sebagai berikut:
a) Tambang bawah tanah yang berdekatan dan sistem ventilasinya bergabung diperlakukan sebagai
satu tambang yang berada di bawah pengawasan seorang KTT kecuali ditetapkan lain oleh.
b) Pada tambang bawah tanah:
(1) KTT menjamin tersedianya aliran udara bersih yang cukup untuk semua tempat kerja dengan
ketentuan volume oksigennya tidak kurang dari 19,5% (sembilan belas koma lima persen)
dan volume karbondioksidanya < 0.5%.
(2) Mempekerjakan karyawan pada tempat kerja yang aman dan terhindar dari kandungan debu,
asap, atau uap yang konsentrasinya dapat mengganggu kesehatan.
(3) Aliran udara cukup untuk mengurangi atau menyingkirkan konsentrasi asap peledakan
secepat mungkin.
c) Tambang batubara bawah tanah atau tambang bawah tanah lainnya dinyatakan sebagai tambang
berbahaya gas apabila memenuhi salah satu ketentuan sebagai berikut:
(1) Memiliki kandungan gas metan (fire damp) lebih dari 0,25% (nol koma dua lima persen)
setiap saat di bagian manapun di bawah tanah.
(2) Pernah terjadi kebakaran atau ledakan gas metan di bawah tanah.
d) Apabila dalam sistem ventilasi tambang terdeteksi adanya gas yang mudah terbakar dan
meledak, maka KTT mengambil tindakan pengamanan khusus untuk memperbaiki kondisi
tersebut.
e) Volume udara bersih yang dialirkan dalam sistem ventilasi:
(1) Diperhitungkan berdasarkan jumlah Pekerja terbanyak pada suatu lokasi kerja dengan
ketentuan untuk setiap orang tidak kurang dari 2 (dua) meter kubik per menit selama
pekerjaan berlangsung.
(2) Ditambah sebanyak 3 (tiga) meter kubik per menit untuk setiap tenaga kuda, apabila mesin
diesel dioperasikan.
f) IT dapat memerintahkan KTT untuk meningkatkan mutu dan volume aliran udara bersih pada
suatu bagian dari tambang.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

g) Menerapkan sirkulasi satu arah pada sistem ventilasi tambang bawah tanah.
h) Apabila melakukan perubahan maka perusahaan wajib membuat peta ventilasi.
C. Peralatan Ventilasi Tambang Bawah Tanah
1. Mine Fan
Sangat jarang ditemui tambang bawah tanah yang hanya mengandalkan sirkulasi udara alami
saja. Apalagi jika terdapat alat-alat bermesin diesel yang mengeluarkan emisi gas buang.
Perbedaan tekanan udara alami tidak lagi dapat diandalkan. Alat yang dapat menciptakan
perbedaan tekanan udara yang memadai perlu dipasang. Alat ini disebut fan atau kipas. Mine fan
digunakan untuk menyuplai udara dari luar tambang bawah tanah ke dalam tambang bawah tanah
dengan kecepatan tertentu serta debit udara tertentu sesuai dari kecepatan udara yang disuplai
serta besar duct yang digunakan nantinya.

Gambar 2. Mine fan


Mine fan terbagi menjadi beberapa bagian kipas, yaitu:
a. Kipas Utama (Main fan)
Main fan merupakan kipas yang bertanggung jawab atas sirkulasi udara keseluruhan pada
tambang bawah tanah. Ukuran main fan amat bervariasi, mulai dari beberapa ratus Hp
(horsepower) hingga beberapa ribu Hp. Namun dalam tambang yang sama, ukuran main fan
dapat dipastikan lebih besar dari auxiliary fan karena tugas main fan yang mencakup semua
wilayah tambang.

Gambar 3. Mine fan


Sistem pemasangan main fan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Sistem Hembus (blowing system)
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

Pada sistem hembus (blowing system), fan dipasang untuk menghasilkan efek tiup atau
hembus. Mirip dengan orang meniup balon, udara dihembuskan masuk ke dalam tambang
bawah tanah. Pada sistem ini, tekanan udara dalam terowongan akan lebih tinggi (positif)
jika dibanding dengan tekanan diluar terowongan. Dalam aplikasi, sistem hembus jarang
digunakan. Akibat hembusan fan, tekanan udara di area sekitar fan menjadi tinggi sehingga
mengakibatkan ketidaknyamanan pekerja dan berhamburannya debu dan partikel-partikel
lain.
2. Sistem tarik (exhaust system)
Pada sistem tarik (exhaust system), fan dipasang untuk menarik keluar udara dari dalam
tambang. Mirip udara dalam balon yang ditarik keluar saat balon dikempiskan. Berlawanan
dengan sistem hembus, tekanan udara dalam terowongan menjadi lebih kecil (negatif)
dibanding dengan tekanan luar. Sistem tarik lebih umum diterapkan di tambang bawah tanah.
Tekanan negatif di terowongan juga akan memaksa gas-gas beracun untuk lebih mudah
terbuang sehingga tidak terakumulasi di dalam tambang.

b. Kipas Bantu (auxiliary fan)


Kipas bantu (auxiliary fan) mengacu pada sistem ventilasi yang digunakan untuk memasok
udara ke permuka kerja (working face). Kipas bantu terhubung dengan ventilasi bantu dan
dirancang secara mandiri dari sistem ventilasi utama sehingga tidak akan mempengaruhi
aliran udara keseluruhan di tambang bawah tanah. Kipas bantu yang terhubung dengan
ventilasi bantu mempunyai peran penting untuk menjamin sirkulasi udara di bukaan buntu.
Dengan berbagai alat berat diesel yang beroperasi di permuka kerja, akan meningkat pula
emisi gas buang, panas, dan partikel-partikel diesel ke udara. Pasokan udara oleh ventilasi
bantu harus mampu melarutkan semua emisi tersebut sekaligus menyuplai oksigen yang
cukup buat pekerja.

Gambar 4. Auxiliary fan


Pada dasarnya sistem dari kipas bantu hampir sama dengan kipas utama yaitu hembus
(forcing) dan hisap (exhausting). Jenis mana yang akan dipilih tergantung pada jumlah
polutan, debu, gas, dan tingkat panas di permuka kerja.
c. Booster Fan
Booster fan adalah perangkat ventilasi bawah tanah dipasang secara seri dengan kipas
permukaan utama dan digunakan untuk meningkatkan tekanan aliran udara yang melewati.
Ukuran dan pemasangan yang benar dapat digunakan untuk menciptakan kondisi kerja yang
aman dan memungkinkan ekstraksi mineral dari pada kedalaman yang tinggi.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

Gambar 5.Booster fan


Kipas ini dapat digunakan untuk menurunkan tekanan dari kipas utama, mengurangi
kebocoran udara dan meminimalkan biaya ventilasi.
Booster fan ini memiliki fungsi antara lain:
(a) Memantau status pengoperasian kipas
(b) Memantau kuantitas udara dan tekanan
(c) Mencegah resirkulasi
(d) Potong catu daya untuk kipas tambahan di sirkuit ventilasi disediakan oleh kipas booster.
(e) Memungkinkan udara dari kipas untuk dilewati jika terjadi kegagalan.
2. PVC Reinforced Spiral Ventilation Mining Duct
PVC reinforced spiral ventilation mining duct digunakan sebagai penghantar supply udara dari
mine fan ke bagian dalam tambang bawah tanah, dengan panjang tertentu sesuai dengan
penggunaannya pada lokasi yang dilakukannya penambangan. Semakin panjang mine duct,
maka mine fan yang dipakai juga harus disesuaikan agar mendapatkan kecepatan udara yang
optimal dan debit udara yang besar nantinya.

Gambar 6. PVC reinforced spiral ventilation mining duct


3. Anemometer
Anemometer digunakan untuk menghitung kecepatan angin yang dihasilkan mine fan pada jalur
mine duct. Semakin cepat aliran udara yang dihasilkan maka akan semakin besar debit udara
yang akan tersuplai pada lokasi tambang bawah tanah tersebut.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

Gambar 7. Anemometer
4. Sling Psychrometer
Alat ini digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam ruang terbuka. sling psychrometer
terdiri dari dua buah thermometer air raksa yang bertujuan untuk mengukur temperatur cembung
kering (dry bulb) dan cembung basah (wet bulb). Pada prinsipnya temperatur cembung kering
adalah ukuran panas sensible di atmosfir.
Untuk kondisi jenuh, penguapan tidak terjadi dan temperatur cembung basah dan kering akan
sama. Bila kondisi tidak jenuh, air akan menguap dari permukaan thermometer cembungbasah
dengan laju tertentu yang sebenarnya berbanding terbalik dengan tekanan uap dari uap air yang
berada di udara. Penguapan akan mendinginkan ujung thermometer dan temperatur akan turun.

Gambar 8. Sling psychrometer


D. Software Kazemeru
Sistem analisa ventilasi udara Kazemaru adalah sistem komprehensif yang telah dikembangkan
agar pekerjaaan analisa jaringan ventilasi udara dapat dikerjakan oleh siapa pun dan dapat dilaksanakan
dengan mudah.
Sistem ini telah diterapkan di semua tambang utama di Jepang yang memiliki karakter sebagai
berikut:
a. Sistem yang dikembangkan untuk dipergunakan pada komputer/PC (minimal Pentium 233 Mhz)
pengoprasiannya mudah.
b. Pembuatan perubahan datadapat dilakukan sembari melihat gambar jaringan ventilasi udara yang
ditampilkan pada monitor. Program secara konstan melakukan pengecekkan sehinga kesalahan
pengisisan dapat dicegah.
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

c.
Titik maksimum dari jaringan ventilasi udara yang dapat dilakukan analisa adalah 1.000 titik,
jumlah lorong maksimum 2.000 buah lorong.
d. Lama waktu perhitungan untuk jaringan ventilasi udara yang memiliki sekitar 1000 titik dan 200
buah lorong, pada umumnya membutuhkan waktu kurag dari 2 menit.
e. Pada saat melakukan analisa kebakaran, dapat ditampilkan gas kebakaran, suhu dan konsentrasi
juga dapat ditampilkan pergerakan kebakaran sesuai pergerakan waktu.
Memiliki fungsi sebagai data base, sehinga memungkinkan untuk melakukan pengecekan data,
perbandingan hasil dan pencarian data. Selain itu, dapat melakukan perhitungan tahanan ventilasi udara
dengan berdasarkan jenis data, panjang lorong, luas lorong, dan koefisien gesek.

METODOLOGI

Pelaksanaan praktikum mata acara 3 dilakukan kegiatan pengenalan peralatan ventilasi tambang
bawah tanah dan selanjutnya mempelajari dan merancang jaringan ventilasi tambang bawah tanah
menggunakan software kazemeru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 9. 20 Titik lubang bukaan

Gambar 10. 3D data tampilan Kview


Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

Gambar 11. Frekuensi Selasa Pagi

B. Pembahasan
Dalam membuat sistem jaringan ventilasi tambang bawah tanah menggunakan software
kazemeru. Pertama-tama masuk pada software kazemeru, kemudian klik new mode untuk membuat
lubang bukaan dan saluran pada sistem ventilasi bawah tanah, lubang bukaan yang pertama kita
buat surface dan yang kedua underground dengan elevasi 0 karna kita asumsikan rata dengan
dengan permukaan tanah dan supaya kita bsa pasangkan fan/kipas. Untuk lubang bukaan
berikutnya kita asusmsikan dengan elevasi -3 pada underground mining. New Road adalah suatu
garis yang dimana menghubungkan satu titik-titik yang telah dibuat agar membentuk sebuah pipa
saluran udara. Setelah itu kita buat jalur udara, dengan menghubungkan lubang bukaan dengan
resistance 0.98. New fan adalah dimana bertujuan untuk mebuat kipas agar memasukkan udara
kedalam pipa yang telah dibuat dan mengeluarkan udara dari dalam pipa tersebut (Surface ke
Underground). Hasil fan yang terbentuk adalah surface dan underground agar jalur ventilasi atau
udara bisa terhubung. Selanjutnya menganalisis lubang bukaan yang dibuat.
Berdasarkan hasil dari praktikum, kita menggunakan 20 node. Dimana eleveasi yang di
gunakan pada node 1 dengan elevasi 0 serta dengan condition menggunakan surface. Untuk node
2 digunakan elevasi 0 dengan condition menggunakan underground. Untuk node 3-10
menggunakan elevasi -5 yang disesuaikan dengan akhiran stambuk tiap-tiap praktikan dengan
condition menggunakan underground. Untuk node 11-18 menggunakan elevasi -10 dengan
condition menggunakan underground. Untuk node 19 menggunakan elevasi 0 dengan condition
menggunakan underground. serta node 20 dengan elevasi 0 dengan condition menggunakan
surface dan untuk data road yang kita gunakan berjumlah 31 data sesuai dari data dan pola yang
telah di berikan oleh asisten.
Berhubung karena lubang bukaan yang kita buat ini adalah 2D maka kita akan mencoba
melihat bentuk ventilasi ini dalam 3D. Kita dapat melihat data D3 nya dengan data Kviewf. Kviewf
adalah suatu aplikasi yang menampilkan hasil dari software kazemaru yang telah dibuat dan
menampilkan hasil 3D pada desain yang telah dibuat.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini yaitu


1. Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan produktivitas para
pekerja tambang bawah tanah. Peralatan ventilasi tambang bawah tanah, ada mine fine yang
digunakan untuk menyuplai udara dari luar tambang bawah tanah ke dalam tambang bawah
tanah, mining duct digunakan sebagai penghantar supply udara dari mine fan ke bagian dalam
tambang bawah tanah, Anemometer digunakan untuk menghitung kecepatan angin yang
Jurnal Praktikum, Laboratorium Tambang Bawah Tanah, Ma 3, 2023

dihasilkan mine fan pada jalur mine duct, sling psychrometer digunakan untuk mengukur
kelembaban udara dalam ruang terbuka.
2. Sistem program komputer untuk ventilasi tambang bawah tanah yang kita pelajari adalah
Kazemaru, Kazemaru adalah sistem komprehensif yang telah dikembangkan agar pekerjaaan
analisa jaringan ventilasi udara dapat dikerjakan oleh siapa pun dan dapat dilaksanakan dengan
mudah.
3. Setelah mengikuti praktikum mata acara ventilasi tambang bawah tanah ini, didapatkan hasil
desain dari program komputer untuk ventilasi tambang bawah tanah atau yang dikenal dengan
software Kazemaru dengan menggunakan menggunakan 20 node yang selanjutnya hasilnya
dapat kita lihat dalam bentuk 3D menggunakan sistem Kviewf.

SARAN

Saran saya untuk asisten agar kiranya pada saat asistensi bisa sambil menjelaskan terkait materi
pada mata acara tersebut serta dapat lebih membimbing lagi praktikan dalam mengerjakan problem sett
nya.

UCAPAN TERIMAKASIH

Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Laboratorium, Koordinator dan semua Asisten
Laboratorium Tambang Bawah Tanah yang senantiasa telah membagikan ilmu dan waktunya untuk
memberikan ilmu pada Laboratorium Tambang Bawah Tanah tentang Perencanaan Tambang Bawah
Tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Faizal, F. K., Fajrin, M., & Sibali, I. (2022). Pesona Nikel Indonesia Kurang Memikat Tesla. Jurnal
Litigasi Amsir, 84-89.
Ghassani, K. N., & Titah, H. S. (2022). Kajian fitoremediasi untuk rehabilitasi lahan pertanian akibat
tercemar limbah industri pertambangan emas. Jurnal Teknik ITS (SINTA: 4, IF: 1.1815), 11(1),
F8-F14.
Heriyadi, Bambang. (2017). Rancangan Pembuatan Alat Simulasi Sistem Ventilasi Tambang pada
Laboratorium untuk Pembelajaran Ventilasi Tambang. Jurnal Sains dan Teknologi.
Pratama, Sandhi Noviandhi. (2017). “Ventilasi Tambang Bawah Tanah”.
Supratman O, 2018. Modul Penambangan Bawah Tanah. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi. No Kode: DAR2/Profesional/001/2018. Bandung.
Tim Asisten Perencanaan Tambang. 2023. Penuntun praktikum pengolahan bahan galian. Jurusan
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai