Ma 1 Laporan CRS 015
Ma 1 Laporan CRS 015
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
Praktikum pembuatan peta izin pertambangan (IUP) yang di aplikasikan
menggunaan software ArcGIS.
1.2.2 Tujuan
Membuat peta lokasi penambangan dan untuk mengetahui batas wilayah izin
usaha penambangan.
1.3.1 Alat
a. Laptop;
b. Mouse;
c. Stop kontak;
d. Alat tulis menulis.
1.3.2 Bahan
a. Software ArcGIS 10.8.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server dan GIS
berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun 2000. Produk Utama
Dari ArcGIS adalah ArcGIS desktop, dimana ArcGIS desktop merupakan software
GIS professional yang komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu
ArcView (komponen yang fokus ke penggunaan data yang komprehensif, pemetaan
dan analisis), ArcEditor (lebih fokus kearah editing data spasial) dan ArcInfo (lebih
lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisis
geoprosesing) (Eko Budiyanto, 2002).
Software ArcGIS pertama kepada publik oleh ESRI pada tahun 1999, yaitu
dengan kodeversi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi
dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu
ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2. Setelah itu
berkembang dan ditingkatkan terus kemampuan ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut-
turut ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2 dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan
sekarang ArcGIS 10.
ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:
1. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat
menggunakan produk ArcGIS lainnya.
2. ArcGIS Desktop, memiliki 5 (lima) tingkat lisensi:
a. ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat
peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar.
b. ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan
dengan komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi,
membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing,
menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir dalam
laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ArcMap
diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa SIG (analyzing),
presenting result, customizing data dan programming.
c. ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan
peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dan geodatabase.
d. ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan
fungsi manipulasi data, penyuntingan dan analisis.
ArcGIS itu sangat berguna dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih
unggul daripada sistem informasi biasa. Misalnya:
a. Pelayanan kesehatan contohnya dapat mengembangkan sebentuk peta
ilustrasi sehingga dapat memudahkan user untuk membuat peta dalam suatu
wilayah yang mengilustrasikan distribusi atau penyebaran terhadap suatu
penyakit, kematian bayi dan sebagainya.
b. Dalam bidang agriculture: user dapat mengetahui bagaimana cara untuk
meningkatakan suatu produksi berdasarkan data yang ada.
c. Dalam bidang marketing sehingga kita dapat cara meningkatakan/
mengoptimalisasikan pemasaran.
d. Dalam bidang Geografi: Misalnya kita dapat mengetahui lokasi rawan yang
terjadi dari bencana alam.
e. Dengan adanya GIS maka akan mempermudah user untuk menganalisis,
mencari suatu informasi sehingga dapat membantu user untuk mengambil
suatu keputusan berdasarkan data/ fakta yang terjadi.
d. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis, software ini
mengumpulkan data lapangan.
Pengaturan pada data frame sangat penting untuk diketahui, pengaturan
tersebut terutama adalah meliputi:
1. Pengaturan Unit Peta Yang Kita Buat (Tab General)
2. Penentuan Skala Tampilan (Tab Data Frame)
3. Penentuan Sistem Koordinat (Tab Coordinate System)
4. Pengaturan Grid Koordinat Pada Layout (Tab Grid)
Berikut ini adalah fungsi tools tersebut dari kiri ke kanan (termasuk tools
yang tidak aktif):
a. Zoom In: Memperbesar tampilan unsur spasial pada data frame dengan cara
mengklik atau meng-convert area yang akan diperbesar.
b. Zoom Out: Memperkecil tampilan unsur spasial pada data frame dengan cara
mengklik atau meng-convert area yang akan diperkecil.
c. Fixed Zoom In: Memperbesar tampilan unsur spasial dengan titik fokus zoom
in pada bagian tengah data frame.
d. Fixed Zoom Out: Memperkecil tampilan unsur spasial dengan titik fokus zoom
out pada bagian tengah data frame.
e. Pan: Menggeser tampilan spasial pada data frame.
f. Full Extent: Menampilkan unsur spasial pada data frame dengan cakupan
penuh.
g. Go Back to Previous Extent: Menampilkan unsur spasial pada data frame ke
dalam cakupan sebelumnya.
h. Go to Next Extent: Menampilkan unsur spasial pada data frame ke dalam
cakupan setelahnya.
i. Select Features: Memilih salah satu unsur spasial untuk menunjukkan bagian-
bagian tertentu yang telah dibuat pada sebuah layer.
j. Clear Selected Features: Menghilangkan hasil dari select features.
k. Select Elements: Memungkinkan untuk mengubah ukuran, memindahkan teks,
grafis, beserta objek-objek lainnya yang terdapat dalam layer peta.
Peta IUP adalah batas lokasi izin usaha pertambangan yang di mana terdapat
bijih yang bernilai ekonomis. IUP eksplorasi adalah izin yang diberikan untuk
kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan dalam rangka
pertambangan. Menurut Pasal 29 Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (PP 23/2010), IUP
eksplorasi diberikan berdasarkan permohonan dari badan usaha, koperasi dan
perseorangan yang telah mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).
Jangka waktu masing-masing IUP eksplorasi berbeda sesuai dengan jenis tambang
yang ada pada wilayah tersebut. Pasal 42 UU No. 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) mengatur bahwa IUP eksplorasi
untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan untuk jangka waktu paling lama
8 tahun, sedangkan untuk non-logam paling lama 3 tahun, dengan pengecualian
terhadap non-logam jenis tertentu yang dapat diberikan IUP selama 7 tahun. Untuk
pertambangan batuan, dapat diberikan IUP selama 3 tahun, dan 7 tahun untuk
pertambangan batubara. Dalam hal kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi kelayakan,
pemegang IUP eksplorasi yang mendapatkan mineral atau batubara yang tergali
wajib melaporkan kepada pemberi IUP.
para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar dan iklim. Tambang terbuka
(open pit mining) juga disebut dengan open cut mining adalah Metode penambangan
yang dipakai untuk menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang
berada atau dekat dengan permukaan. Metode ini cocok dipakai untuk ore bodies
yang berbentuk horizontal yang memungkinkan produksi tinggi dengan ongkos
rendah. Walaupun stripping dan quarrying termasuk ke dalam open pit mining,
namun strip mining biasanya dipakai untuk penambangan batubara dan quarry
mining yang berhubungan dengan produksi non-metallic minerals seperti dimension
stone, rock aggregates dan lain-lain (Sari Melati dan Nurhakim, 2011).
Kegiatan penambangan ini terkadang berada di bawah permukaan tanah,
bahkan kedalamannya dapat mencapai ratusan meter seperti pada tambang terbuka
tembaga (copper mine) di Bingham Canyon Utah (USA). Apabila diyakini
keberadaan endapan mineral dekat dengan permukaan, hingga dapat dipastikan
pemilihan metode penambangannya adalah tambang terbuka (open pit) hanya perlu
dipertanyakan tentang economic cut off limitnya, hingga dimungkinkan adanya
perubahan metode penambangan ke arah underground (tambang bawah tanah) bila
penyebaran endapan mineral dapat menjamin. Kebanyakan tambang batubara di
Indonesia menggunakan metode tambang terbuka, oleh karena sebagian besar
cadangan batubara terdapat pada dataran rendah atau pada daerah pegunungan
dengan topografi yang landai dengan kemiringan lapisan batubara yang kecil (<30o).
Untuk cebakan yang berada di bawah permukaan tetapi relatif masih dangkal, maka
metode penambangan terbuka umumnya akan lebih ekonomis dibandingkan dengan
tambang dalam (bawah permukaan). Dan bila cebakan itu berada jauh di bawah
permukaan dengan bentuk yang tidak beraturan, maka mungkin penambangan
dengan cara tambang bawah tanah yang masih dianggap ekonomis.
Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan pemilihan
apakah suatu cadangan (lapisan batubara) akan ditambang dengan metode tambang
terbuka atau tambang dalam yaitu dengan membandingkan besarnya nilai tanah
penutup (waste) yang harus digali dengan volume atau tonase batubara yang dapat
ditambang. Perbandingan ini dikenal dengan istilah stripping ratio. Apabila nilai
perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka
Metode tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Sebaliknya apabila nilainya di
luar batas keuntungan, maka metode penambangan tambang dalam yang dipilih.
Beberapa keuntungan yang diperoleh bila menggunakan tambang terbuka
diantaranya yaitu:
a. Produksi tinggi
b. Konsentrasi operasi (kegiatan) tinggi
c. Ongkos operasi per ton bijih yang ditambang rendah
d. Kegiatan eksplorasi dan keadaan geologi lebih mudah
e. Leluasa dalam pemilihan alat gali/muat
f. Recovery tinggi
g. Perencanaan lebih sederhana
h. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan dengan udara luar
i. Relatif lebih aman
j. Pemakaian bahan peledak leluasa dan efisien
Untuk dapat menentukan Metode penambangan apa yang cocok untuk
diterapkan maka perlu untuk membandingkan efisiensi ekonomi dari open mining
dan underground mining, terkecuali keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat
jelas. Karakteristik dasar yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang
terbuka adalah stripping ratio, yaitu besarnya volume dari over burden yang digali
per unit ore yang diperoleh (Awang Suwandhi, 2004).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dalam membuat peta IUP langkah pertama yaitu membuat polygon area izin
usaha pertambangan dengan cara membuka software arcgis 10.8.
4. Selanjutnya menambahkan data shp kabupaten dengan cara add data >
connect to folder > file shp kabupaten > add.
5. Selanjutnya menambahkan luas iup dengan cara klik file shapefile > open
atribute table > table option > add field > nama (mengatur nama sesuai
keinginan) > type (double) > ok. Maka tabel terbaru akan muncul lalu
kemudian pilih klik table > calculate geometry > units (hectares) > ok.
Selanjutnya keluar dari layar lalu klik shafefile > labels > centang pada kotak
>label field (pilih nama tabel yang telah buat sebelumnya) > ok lalu akan
muncul luas area IUP tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Untuk mencari luas IUP pada software arcgis, klik kanan pada file titik
koordinat yang ada di table of contents lalu pilih open attribute table setelah itu klik
table option yang berada di bagian atas pojok kiri, setelah itu pilih add field, lalu
ketik luas area iup pada name, dan pilih typenya double, setelah itu klik ok sampai
muncul table baru pada open attribute table. Setelah itu klik kanan table luas area
lalu pilih calculate geometry dan klik yes sampai muncul angkanya. Hasil luas peta
IUP di PT Ami Sentosa Hectars.
Letak daerah peta IUP tersebut terletak Secara Geografis, wilayah Kabupaten
Boven Digoel berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan
Bintang di sebelah utara, Kabupaten Merauke di sebelah selatan, Kabupaten
Mappi di sebelah barat, Negara Papua Nugini di sebelah timur.. Sedangkan
Kabupaten Mappi wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Asmat, di
sebelah selatan berbbatasan dengan Kabupaten Merauke. Di sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Asmat dan Laut Arafura dan untuk di sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Boven Digoel.
4.2.2 Letak Daerah Peta IUP
Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan,
umur, stratigrafi, stuktur, tektonika, fisiografi dan sumberdaya mineral serta energi.
Peta geologi disajikan berupa gambar dengan warna, simbol dan corak atau
gabungan ketiganya. Pada peta geologi kali ini kita akan mengetahui keterdapata
litologi pada daerah kabupaten Mappi Provinsi Kalimantan selatanyaitu yang dimana
Litologi merupakan peta yang menggambarkan karakteristk batuan disuatu wilayah
atau daerah. Batuan adalah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi,
baik yang telah padu maupun masih lepas. Adapun keterdapan litologi pada
kabupaten mappi yaitu endapan alluvial, endapan pantai muda, endapan pantai tua,
endapan rawa muda, endapan rawa tua dan endapan sungai tua.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Puji Rahmat. 2021. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Area Menggunakan
Arcgis. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma.
Fadil, M. R. (2019). Izin Usaha Pertambangan. Jurnal Ilmu Hukum.
Haris, dkk, (2023). Pertanggungjawaban Pidana Penyalahgunaan IUP (Izin Usaha
Pertambangan) yang Berimplikasi Kerusakan Hutan (Studi Kasus Putusan
Nomor 181/Pid. B/LH/2022/PN. Unh.). Halu Oleo Legal Research, 5(1),
290-306.
I Gede Suputra Widharma, dkk. 2017. Tugas Makalah Pengenalan Arcgis. Politeknik
Negeri Bali
Palantik I, 2018. Tugas Makalah sistem tambang terbuka open/open cast. Universitas
Perjuangan R.I. Makassar.
PERMEN, 2019. Perubahan atas Perubahan Menteri Lingkungan Hidup dan
kehutanan.
Ngaini, F. N. 2015. Renegosiasi Kontrak Karya Dalam Bidang Pertambangan Pasca
Lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara Dalam Perspektif Politik Hukum. (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Indonesia).