Tugas 2 KBT
Tugas 2 KBT
STAMBUK : 09320200015
KELAS : C5 KBT
5. Apa teknologi yang digunakan dalam pemetaan, pemboran, dan uji insitu di tambang
bawah tanah?
Jawab:
• Teknologi yang digunakan dalam pemetaan salah saunya adalah teknologi satelit untuk
pemetaan yang mencaup dua jenis satelit sesuai dengan fungsinya, yaitu satelit
penginderaan jauh (remote sensing) untuk pengukuran detail peta dan satelit penentuan
posisi titik kontrol (point positioning) untuk pemasangan kerangka pemetaan.
• Teknologi dalam pemboran:
a) Jumbo Drill
Biasanya digunakan untuk membuat lubang tembak di tambang bawah tanah dan
juga pembersihan batu gantung sisa peledakan di dalam tambang bawah tanah. Se
lain keduaufungsi diatas alat ini juga dapat digunakan untuk memasang sistim
penyanggaan awal dalamtambang bawah tanah. Pada beberapa tipe jumbo
drill juga dilengkapi dengan lengan khususguna pengisian bahan peledak yang
biasanya berupa ANFO (Amonium Nitrat Fuel Oi
b) Jackleg Drill
Bor jackleg (jackleg drill) adalah mesin bor pneumatic yang dilengkapi kaki
hidraulik yang dapat diatur menyesuaikan dengan arah pemboran. Mesin ini
umumnya digunakan untuk mengebor batuan keras (hard rock). Kaki hidraulik
memungkinkan operator melakukan pemboran dalam berbagai sudut. Panjang
batang bor (drill steel) bervariasi mulai dari 60 cm hingga 4.8 m. Mata bor (drill
bit) yang dipasang diujung batang bor dibuat dari baja kualitas tinggi. Mata bor ini
perlu diganti secara berkala akibat aus setelah digunakan melubangi batuan keras.
• Beberapa jenis pengujian in situ yang umum dilakukan di tambang bawah tanah antara
lain:
a) Uji kekuatan batuan (rock strength test): Pengujian ini dilakukan untuk
menentukan kekuatan dan stabilitas batuan di sekitar tambang, sehingga dapat
membantu dalam perencanaan desain tambang.
b) Uji permeabilitas (permeability test): Pengujian ini dilakukan untuk menentukan
seberapa mudah fluida seperti air dapat mengalir melalui batuan atau formasi
mineral tertentu, sehingga dapat membantu dalam perencanaan sistem drainase dan
pengelolaan air di tambang.
c) Uji kandungan mineral (mineral content test): Pengujian ini dilakukan untuk
menentukan kandungan mineral dalam batuan atau bijih yang diekstraksi di
tambang, sehingga dapat membantu dalam perencanaan proses pengolahan
mineral.
d) Uji gas dan debu (gas and dust test): Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kadar
gas dan debu di udara di sekitar tambang, sehingga dapat membantu dalam
memastikan kualitas udara yang aman bagi pekerja tambang.
Pengujian in situ ini dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan
tambang bawah tanah, serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih
baik dalam manajemen tambang.