Anda di halaman 1dari 12

5 EKSPERIMEN SAINS PALING MENAKJUBKAN

1. Melelehkan Logam dengan Magnet

Percobaan ini menggunakan kumparan tembaga yang dialiri arus listrik AC, Arus
listrik ini menyebabkan kumparan bersifat seperti elektromaget yang sangat kuat.
Logam yang diletakkan ditengah kumparan ini menyebabkan aliran listrik di
kumparan terhambat, aliran listrik yang terhambat ini berubah menjadi panas, tetapi
panasnya hanya terfokus pada logam di bagian tengah saja, sehingga logam
berubah menjadi warna putih dan meleleh.

2.Pembakaran Merkuri TioSianat

Reaksi ini merupakan reaksi yang terjadi ketika garam anorganik Merkuri Tiosianat
dibakar. Garam ini bersifat stabil pada temperatur ruang berwarna putih atau abu-
abu. Ketika dibakar, garam ini menghasilkan reaksi yang unik (atau menakutkan?)
yang dahulu sering disebut sebagai Paraoh’s Serpent. Reaksi ini sangat menarik
perhatian sehingga sering digunakan untuk pamera sains, tetapi penggunaannya
harus ekstra hati-hati karena reaksi ini menghasilkan gas beracun.

3. Hidrogen Peroksida yang Dikatalisis Kalium Iodida.


Reaksi ini merupakan reaksi dekomposisi dari Hidrogen Peroksida yang sangat
cepat karena dikatalisis oleh Kalium Iodida. Eksperimen ini sering dilakukan dalam
pameran sains karena hanya memerlukan sedikit bahan baku, dan menghasilkan
reaksi seperti erupsi gunung berapi yang dahsyat.

4. Polimerisasi p Nitro Anilin

Polimerisasi dari p Nitro Anilin Secara Spontan akan menghasilkan reaksi kimia
berupa ledakan (explosive) yang dibarengi dengan terbentuknya polimer. Reaksi ini
sangat unik kan?

5. Reaksi Natrium Polyakrilat dengan Air


Senyawa Natrium Poliakrilate ini bersifat Higroskopis yaitu mampu menyerap air.
Karena sifatnya ini, Natrium Polikrilate digunakan sebagai popok bayi.Natrium
polyakrilate memiliki sifat seperti spons yang dapat menyerap air. Ketika Natrium
poliakrilate direaksikan dengan air akan menghasilkan padatan gel.

5 Tokoh Ilmuwan Muslim Pelopor Sains Dunia Namun

Terlupakan

1. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:‫ )أبوبكر الرازي‬atau


dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar
sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di
Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah
mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang
kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad.
Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah
sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di
Baghdad.
Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa[1] dan dianggap
sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.

2. Ibnu al-Nafis

Ibnu an-Nafis (lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 –


meninggal di Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur
77/78 tahun) merupakan orang pertama yang secara akurat
mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia (pada 1242).
Penggambaran kontemporer proses ini telah bertahan. Khususnya, ia
merupakan orang pertama yang diketahui telah mendokumentasikan
sirkuit paru-paru. Ia adalah orang yang pertama mengemukakan
teori pembuluh darah kapiler. Secara besar-besaran karyanya tak
tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924.

3. Al-Farabi
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi' (870-950, Bangsa
Turk: Farabi, Bahasa Persia: ‫ ) محمد فارابی‬singkat Al-
Farabi adalah ilmuwan dan filsuf Islam berasal dari Farab, Kazakhstan.
[1]
Ia juga dikenal dengan nama Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa
sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn
Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat
sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir.[1]
Kemungkinan lain, Farabi adalah seorang Syi’ah Imamiyah[2] (Syiah
Imamiyah adalah salah satu aliran dalam islam di mana yang menjadi
dasar aqidah mereka adalah soal Imam) yang berasal dari Turki.[3]

4. Jabir Ibnu Hayyan

Abu Musa Jabir bin Hayyan (Bahasa Arab: ‫جابر بن حیان‬, Bahasa Persia:
‫جابر بن حیان‬, atau juga nisbahs al-Bariqi, al-Azdi, al-Kufi, al-Tusi dan al-
Sufi; fl. c. 721 - c. 815) , atau dikenal dengan nama Geber di dunia
Barat, seorang polymath terkemuka; kimiawan, alkimiawan, ahli
astronomi dan astrologi, insinyur, ahli bumi, ahli filsafat, ahli fisika,
apoteker dan dokter, diperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada
tahun 750 dan wafat pada tahun 803. Kontribusi terbesar Jabir adalah
dalam bidang kimia. Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru
pada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di
Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam
penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi
kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan
reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat dianggap Jabir telah merintis
ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Kontribusi lainnya antara lain dalam penyempurnaan
proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta
pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

5. Al-Tusi

Sharaf al-Dīn al-Muẓaffar ibn Muḥammad ibn al-Muẓaffar al-


Ṭūsī (1135-1213) adalah matematikawan dan astronom Islam dari
Persia. Sharif al-Din mengajar berbagai topik matematika, astronomi dan
yang terkait, seperti bilangan, tabel astronomi, dan astrologi.
Al-Tusi menulis beberapa makalah tentang aljabar. Dia memberikan
metode yang kemudian dinamakan sebagai metode Ruffini-Horner untuk
menghampiri akar persamaan kubik. Meskipun sebelumnya metode inini
telah digunakan oleh para matematikawan Arab untuk menemukan
hampiran akar ke-n dari sebuah bilangan bulat, al-Tusi adalah yang
pertama kali yang menerapkan metode ini untuk memecahkan
persamaan umum jenis ini.[1]
Dalam Al-Mu'adalat (Tentang Persamaan), al-Tusi menemukan solusi
aljabar dan numerik dari persamaan kubik dan yang pertama kali
menemukan turunan polinomial kubik, hasil yang penting dalam kalkulus
diferensial [2]

Anda mungkin juga menyukai