Soal KSN 2021 - Sesi2
Soal KSN 2021 - Sesi2
Kimia
Ujian Teori Sesi 2
Waktu: 90 menit
SOAL
1. Ujian ini bersifat buku tertutup, Anda diarang untuk membuka sumber apapun
kecuali yang tersedia di web ksn1.puspresnas.id.
2. Selama sesi pengerjaan soal peserta peserta dilarang untuk meninggalkan tempat
ujian dengan alasan apapun.
3. Tulis jawaban dengan jelas dan rapi pada kertas berukuran A4.
4. Tuliskan identitas Anda (Nama dan NISN) dengan lengkap di bagian kanan atas
setiap lembar jawaban.
5. Tuliskan No. Soal di bagian kiri atas pada setiap lembar jawaban.
6. Berikut adalah jumlah soal, poin dan bobot untuk masing-masing sesi
Sesi I Sesi II
No. Soal Poin maks. Bobot (%) No. Soal Poin maks. Bobot (%)
1 36 10 6 22 11
2 20 12 7 31 12
3 29 11 8 28 12
4 26 11 9 41 11
5 25 10
7. Bacalah setiap soal dengan cermat. Tidak ada ralat soal.
8. Waktu pengerjaan per sesi adalah 90 menit.
9. Jawaban tiap sesi disimpan dalam satu file pdf dengan format nama file
Sesi_X_Nama-Lengkap.pdf, contoh Sesi_1_Fainan-Failamani.pdf. File jawaban
hasil scan harus jelas dan mudah terbaca.
10. Jawaban yang telah diunggah bersifat final, tidak dapat diubah meskipun waktu
masih tersedia.
11. Anda wajib mengunggah file jawaban sebelum waktu habis. Menu pengumpulan
jawaban otomatis akan ditutup saat waktu habis.
12. Diperkenankan menggunakan kalkulator. Tabel periodik, rumus dan tetapan
penting tersedia pada halaman berikut.
KSN 2021 i
Tabel Periodik Unsur dengan Massa Atom Relatif
1 18
1 2
H He
1.008 2 13 14 15 16 17 4.003
3 4 5 6 7 8 9 10
Li Be B C N O F Ne
6.94 9.01 10.81 12.01 14.01 16.00 19.00 20.18
11 12 13 14 15 16 17 18
Na Mg Al Si P S Cl Ar
22.99 24.30 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 26.98 28.09 30.97 32.06 35.45 39.95
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr
39.10 40.08 44.96 47.87 50.94 52.00 54.94 55.85 58.93 58.69 63.55 65.38 69.72 72.64 74.92 78.96 79.90 83.80
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe
85.47 87.62 88.91 91.22 92.91 95.96 - 101.07 102.91 106.42 107.87 112.41 114.82 118.71 121.76 127.60 126.90 131.29
55 56 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
57-
Cs Ba 71 Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb Bi Po At Rn
132.91 137.33 178.49 180.95 183.84 186.21 190.23 192.22 195.08 196.97 200.59 204.38 207.2 208.98 - - -
87 88 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118
89-
Fr Ra 103 Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Rg Cn Nh Fl Mc Lv Ts Og
- - - - - - - - - - - - - - - - -
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu
138.91 140.12 140.91 144.24 - 150.36 151.96 157.25 158.93 162.50 164.93 167.26 168.93 173.05 174.97
89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
Ac Th Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr
- 232.04 231.04 238.03 - - - - - - - - - - -
Spektrum Elektromagnetik
Sinar Tampak
KSN 2021 ii
Tetapan dan Rumus
𝒅[𝑨] 𝟏 𝟏
Reaksi orde kedua: AB 𝒍𝒂𝒋𝒖 =– = 𝒌[𝑨]𝟐 ; = + 𝒌𝒕
𝒅𝒕 [𝑨]𝒕 [𝑨]𝟎
𝒌𝟐 𝑬𝒂 𝟏 𝟏
Tetapan laju dan temperatur 𝐥𝐧 ( )= ( − )
𝒌𝟏 𝑹 𝑻𝟏 𝑻𝟐
KSN 2021 iv
Biokimia dan Kesetimbangan Asam Basa (22 poin, 11%)
Dalam suatu eksperimen, sebanyak 50 mL larutan peptida X dititrasi dengan 0,120 M NaOH, kurva
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
a. Di antara empat senyawa di bawah ini, manakah yang merupakan senyawa X? Jelaskan secara
singkat. [3]
Senyawa 1: Senyawa 2:
KSN 2021 1
Senyawa 3: Senyawa 4:
b. Tentukan konsentrasi awal larutan X (dalam satuan molar) apabila volume NaOH yang
ditambahkan pada titik D adalah 12,5 mL. [2]
c. Tuliskan reaksi kesetimbangan yang dominan pada titik E dan tentukan nilai tetapan
kesetimbangannya. [4]
d. Tentukan muatan senyawa X pada titik F. [2]
e. Tentukan nilai pH saat senyawa X memiliki muatan tepat sama dengan 0. [3]
Dalam eksperimen yang berbeda, titrasi dihentikan tepat saat kesetimbangan pada titik A tercapai.
Kemudian, ke dalam larutan hasil titrasi ditambahkan 0,020 mol HCl.
f. Gambarkan struktur spesi asam dan basa konjugasinya pada titik A. [2]
g. Tentukan konsentrasi masing-masing spesi pada soal (f) (dalam satuan molar). [3]
h. Berapakah pH larutan setelah penambahan HCl? Asumsi penambahan HCl tidak mengubah
volume larutan. [3]
Suatu sampel FLiNaK murni sebanyak 40,7280 g dilarutkan ke dalam air hingga volumenya mencapai
500 mL. Sebanyak 50 mL larutan tersebut ditambahkan Ca(NO3)2 1 M berlebih sehingga semua
fluorida mengendap sebagai CaF2. Setelah disaring dan dikeringkan, massa endapan yang diperoleh
adalah 3,9035 gram. Pada eksperimen lain, sebanyak 25 mL larutan induk tersebut dimasukkan ke
dalam wadah quartz dan ditambahkan H2SO4 berlebih. Setelah dibilas dan dikeringkan, massa
wadah tersebut berkurang sebanyak 0,7510 g.
KSN 2021 2
a. Tuliskan semua reaksi yang terjadi saat penambahan asam ke dalam wadah quartz. [4]
b. Tentukan fraksi mol masing-masing komponen penyusun FLiNaK. [6]
Pada reaktor nuklir generasi IV, bahan bakar yang digunakan adalah Th dalam bentuk garam ThF 4
yang dilarutkan dalam lelehan garam fluorida. Isotop Th yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
langsung adalah Th-231, akan tetapi jumlahnya sangat sedikit di alam. Sebagai alternatif, isotop Th-
232 yang jumlahnya melimpah dapat digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami
serangkaian reaksi inti berikut menghasilkan isotop U-233 yang dapat mengalami reaksi fisi.
232Th +n→A
A→B+Y
B → 233U + Y
d. Hitung energi yang dihasilkan dari reaksi fisi tersebut dalam satuan kJ/mol bahan bakar.
Diketahui massa isotop: 137Xe = 136,91156; 94Sr = 93,91536; 233U = 233,03964; 234U = 234,04095;
n = 1,008665. [3]
e. Suatu reaktor nuklir terisolasi berpendingin FLiNaK memiliki suhu awal 500 C. Reaktor tersebut
berbentuk silinder dengan diameter 5 m dan tinggi 6 m yang dibuat dari baja dengan ketebalan
5 cm ( = 8,05 g/cm3 dan CP = 0,42 J g−1 K−1). Tentukan suhu akhir reaktor jika sebanyak 0,1 g
ThF4 digunakan sebagai bahan bakar dengan massa FLiNaK yang digunakan sebesar 43 ton. [6]
Diketahui data-data termodinamika sebagai berikut:
f. Garam ThF4 memiliki sifat higroskopis, bereaksi dengan uap air menghasilkan gas HF dan
ThO2 (1) atau ThOF2 (2).
Produk reaksi manakah yang lebih dominan terbentuk? Tunjukkan dengan perhitungan. [5]
KSN 2021 3
g. Sintesis ThF4 dilakukan dengan mereaksikan ThO2 dengan gas HF pada suhu tinggi. Untuk
mencegah kontaminasi uap air, rasio tekanan parsial HF/H2O dibuat tetap sebesar 103.
Tentukan rentang suhu agar reaksi berlangsung spontan pada kondisi tersebut. [4]
Sampel air hanya mengandung ion Fe3+ dan ion Cu2+. Kadar kedua ion ini akan ditentukan
menggunakan sel Galvani. Elektroda kalomel jenuh (EKJ) akan digunakan sebagai salah satu
elektroda pada sel Galvani tersebut. Diketahui potensial reduksi standar Eo(Cu2+/Cu) = +0,34 V ;
Eo(Fe3+/Fe2+) = +0,77 V ; Eo(Fe2+/Fe) = -0.44 V ; Eo(Hg2Cl2/Hg) = +0,24 V.
b. Tuliskan semua reaksi yang terjadi selama tahap preparasi di atas. [3]
Pada 25 oC, sel Galvani disusun menggunakan elektroda kalomel jenuh (EKJ) sebagai katoda dan
elektroda Fe yang dicelupkan ke dalam larutan hasil pemisahan serta dihubungkan ke voltmeter dan
jembatan garam. Potensial yang terbaca adalah 0,79 V.
𝑖 = 𝑘 .𝐶
Suatu larutan sampel mengandung campuran senyawa kompleks CuL4+ dan FeL62+. L adalah ligan
tidak bermuatan. Konsentrasi CuL4+ di dalam larutan akan ditentukan dengan metode voltammetri
menggunakan elektroda cakram platina berputar. Untuk itu, 25,00 mL larutan sampel dimasukkan
ke dalam sel voltammetri. Pada kondisi pengukuran nilai Eo(CuL42+/CuL4+) dan Eo(FeL63+/FeL62+)
KSN 2021 4
berturut-turut adalah 0,250 V dan 0,600 V terhadap EKJ. Jika potensial elektroda kerja diubah
perlahan-lahan dari 0,800 V sampai 0,000 V terhadap EKJ, arus total yang diperoleh adalah 60 µA.
Sebanyak 40% dari arus ini disumbangkan oleh kompleks CuL4+.
h. Gambarkan sketsa voltammogram yang diperoleh lengkap dengan keterangan puncak dan
arusnya. [3]
i. Jika ke dalam larutan tersebut ditambahkan 100 µL larutan standar kompleks FeL 62+ 0,01 M,
arus total berubah menjadi 72 µA. Gambarkan sketsa voltammogram yang diperoleh setelah
penambahan larutan standar ini pada sketsa yang sama dengan jawaban (h). [3]
j. Tentukan konsentrasi (dalam M) FeL62+ dalam sampel. [4]
KSN 2021 5
Berikut adalah beberapa informasi data spektroskopi senyawa yang dihasilkan pada skema reaksi di
atas
A: IR (KBr) νmaks 3312, 2949, 2848, 1670, 1639, 1581, 1515, 1427, 1298, 1218, 1024, 829 cm −1; 1H-
NMR (CDCl3) δ (ppm) 7,44 (1H, d, J = 16,0 Hz), 7,09 (1H, dd, J = 8,2, 1,8 Hz), 7,05 (1H, d, J = 1,8 Hz),
6,92 (1H, d, J = 8,0 Hz), 6,58 (1H, d, J = 16,0 Hz), 6,02 (1H, br s), 3,93 (3H, s), 2,36 (3H, s); 13C-NMR
(CDCl3) δ (ppm) 198,4, 148,2, 146,7, 143,7, 126,8, 124,9, 123,4, 114,7, 109,2, 55,9, 27,2; EIMS
(spektroskopi massa) m/z 192.
B: IR (neat) νmaks 3325, 2958, 2860, 1652, 1625, 1579, 1514, 1460, 1276, 1126, 1031 cm−1; 13C-NMR
(CDCl3) δ (ppm) 189,3, 148,2, 148,0, 146,8, 143,3, 129,0, 127,4, 123,3, 122,8, 114,8, 109,7, 56,0,
32,4, 30,3, 22,3, 13,8; HREIMS (spektroskopi massa) m/z 260,1410 [M]+ (teoritis 260,1412). Analisis
unsur: C, 73,82%; H, 7,74%.
C: IR (KBr) νmax 3341, 3150, 2926, 2855, 1626, 1583, 1514, 1284, 1031, 972, 816 cm−1; 1H-NMR (CDCl3)
δ (ppm) 7,50 (1H, d, J = 16,2 Hz), 7,11 (1H, dd, J = 8,0, 1,8 Hz), 7,05 (1H, d, J = 1,8 Hz), 6,93 (1H, d, J
= 8,0 Hz), 6,58 (1H, d, J = 16,2 Hz), 6,02 (1H, br s), 4,13(1H, m), 3,93 (3H, s), 2,88 (1H, dd, J = 17,0,
2,8 Hz), 2,73 (1H, dd, J = 17,0, 8,8 Hz), 1,58–1,35 (6H, m), 0,92 (3H, t, J = 6,6 Hz); EIMS (spektroskopi
massa) m/z 278 (M+), Analisis unsur: C, 69,09%; H, 7,85%.
Senyawa B dapat ditransformasi lebih lanjut menjadi senyawa turunan lainnya dengan beberapa
reagen dan kondisi reaksi berikut:
KSN 2021 6
b. Gambarkan mekanisme reaksi pembentukan senyawa A dan gambarkan struktur
senyawa A. [5]
c. Uraikan analisis data spektroskopi untuk memperoleh struktur senyawa B dan C. [12]
d. Gambarkan struktur senyawa D, E, F, G dan H. [10]
e. Gambarkan mekanisme reaksi pembentukan senyawa F. [3]
f. Gambarkan struktur senyawa I, J dan K. [6]
g. Gambarkan mekanisme reaksi pembentukan senyawa J. [3]
KSN 2021 7