Anda di halaman 1dari 7

PT PLN NUSANTARA POWER No. Dok : FMZ-4.2.1.

2
PT PLN NUSANTARA POWER INTEGRATED : 13 Maret 2019
Tgl. Terbit
MANAGEMENT SYSTEM
FORMULIR Revisi : 01
TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 1 dari 7

Nama Program : Pekerjaan Rewedges Motor CEP 2A PLTU Indramayu


No. PRK : 223Y0103
Tanggal : 28 April 2023
Sumber Anggaran : Anggaran Pemeliharaan 2023

1. PENDAHULUAN
Adanya kerusakan pada wedges motor CEP 2A sehingga mengakibatkan kegagalan operasi pada Motor
CEP 2A PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkit PLTU Indramayu. Kerusakan dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya pola operasi atau lifetime dari motor.

2. DATA TEKNIS/REFERENSI TEKNIS


2.1. Desain Equipment Eksisting :
2.1.1. Desain Peralatan Eksisting
Spesifikasi motor eksisting tipe : YKKL500-1
Manufaktur : Xiantang Electric Manufactur

Spesifikasi Motor
Daya Nominal 1000 kW
Tegangan Output Nominal 6000 V
Arus 115.1A
Fasa 3 Phase
Service Faktor 0.88
Frekuensi 50Hz
Putaran 1489 rpm
Enclosure IP54
Kelas Isolasi F
Cooling IC611
Koneksi Y
Ambient Temp. 45ᴼC
Berat 5180 Kg
Standard Q/EBC01.339-2003
No seri J0813307
Tahun Pembuatan 2008.6
Bearing Model 7330AC/P6
6228/P6

2.2. Standard Internasional Terkait/Standard teknik yang digunakan untuk standard kualitas antara
lain:
2.2.1. IEEE Std 56-2016 Guide for Insulation Maintenance of Electric Machines
PT PLN NUSANTARA POWER No. Dok : FMZ-4.2.1.2
PT PLN NUSANTARA POWER INTEGRATED : 13 Maret 2019
Tgl. Terbit
MANAGEMENT SYSTEM
FORMULIR Revisi : 01
TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 2 dari 7

3. LINGKUP PEKERJAAN/SCOPE OF WORK


3.1. Suplai barang/material
Suplai barang meliputi antara lain sebagai berikut:
a. Material wedges type magnetic
b. Material top filler type pertinax
3.2. Suplai jasa
a. Jasa Rewedges Motor CEP 2A PLTU Indramayu
4. PERFORMANCE DESIGN
4.1. Material wedges dan isolasi dapat terpasang dan sesuai dengan spesifikasi yang ada pada motor
CEP 2A
4.2. Rewedges pada motor CEP 2A dapat memperpanjang usia motor tersebut

5. KUALIFIKASI CALON PELAKSANA


5.1. Perusahaan menerapkan ISO-9001/ ISO 14001 /OHSAS 18001 atau SMK3 mengenai Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dikeluarkan oleh badan sertifikasi yang
terakreditasi dan masih berlaku.
5.2. Memiliki pengalaman rewedges motor dibuktikan dengan dokumen PO (Purchase Order) dan
BAPP (Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan). Copy PO dan BAPP harus dilampirkan dalam
dokumen penawaran.
5.3. Pelaksana pekerjaan mempunyai pengalaman melakukan pekerjaan re-enginering material
insulation rotor generator sesuai item 5.2 minimal 2 kali dan sudah beroperasi dalam kondisi baik
dibuktikan dengan Copy PO dan BAPP dan disertakan dalam dokumen penawaran.
5.4. Pelaksana pekerjaan memiliki tenaga ahli dalam rewedges motor dibuktikan dengan Curriculum
Vitae (CV).
5.5. Pelaksana pekerjaan membuat prosedur/metode kerja yang akan digunakan dalam proses
reverse enginering (re-enginering) material insulasi rotor generator, prosedur tersebut harus
dilampirkan dalam dokumen penawaran.
5.6. Pelaksana pekerjaan membuat dokumen Inspection Testing Plan untuk material insulasi rotor
generator disertai dengan standar acceptance test dan dokumen tersebut dilampirkan pada
dokumen penawaran.

6. DETAIL PELAKSANAAN PEKERJAAN


6.1. Detail Suplai Barang
6.1.1. Material wedges dan Isolasi
a. Material wedges type magnetic.
b. Dimensi ukuran wedges sesuai re-enginering yang sudah dilakukan PLN Nusantara
Power
c. Panjang wedges yang diperlukan
i. 18 cm = 23 ea
PT PLN NUSANTARA POWER No. Dok : FMZ-4.2.1.2
PT PLN NUSANTARA POWER INTEGRATED : 13 Maret 2019
Tgl. Terbit
MANAGEMENT SYSTEM
FORMULIR Revisi : 01
TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 3 dari 7

ii. 9 cm = 18 ea
d. Isolasi filler sesuai kebutuhan untung mengencangkan wedges
6.1.2. Detail Suplai Jasa
a. Melakukan rewedges pada motor CEP 2A, sesuai area yg disepakati
b. Ukuran, bentuk, dan bahan material wedges yang akan digunakan dari pelaksana
pekerjaan sudah menerima persetujuan dari PT PLN NUSANTARA POWER UP Indramayu
c. Melakukan cleaning stator motor
d. Mendokumentasikan hasil pekerjaan dalam bentuk gambar hardcopy dan softcopy.
e. Pekerjaan Assessment setelah selesai pekerjaan dilakukan oleh pihak PLN Nusantara
Power

7. KELENGKAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


7.1. Pelaksana pekerjaan menyediakan peralatan dan material pendukung untuk proses pelaksanaan
pekerjaan

8. ASPEK KEAMANAN & K3L


8.1. Identifikasi Bahaya dan Risiko Kerja
8.1.1. Potensi bahaya yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah:

No. Item/Jenis Bahaya


1. Arus Listrik
2. Kejatuhan benda
3. Terpeleset
4. Tergencet

8.1.2. Risiko kerja dalam pekerjaan ini adalah medium risk.


8.1.3. Semua potensi bahaya yang telah diidentifikasi, pelaksana pekerjaan harus melakukan
evaluasi dan pengecekan terhadap semua risiko bahaya yang ada.
8.1.4. Pelaksana pekerjaan diharuskan melakukan evaluasi segala risiko yang ada (aspek
keselamatan, kebakaran, kesehatan kerja, dan lingkungan) dan melakukan mitigasi terhadap
risiko kerja tersebut. Laporan evaluasi risiko dan mitigasinya dituangkan dalam lembar JSA
(Job Safety Analysis). *Lembar JSA dibuat oleh pelaksana pekerjaan untuk selanjutnya
dievaluasi oleh direksi pekerjaan.

8.2. HSE Plan terkait pekerjaan dengan aspek minimal sebagai berikut : (HSE plan dibuat oleh pelaksana
pekerjaan)
PT PLN NUSANTARA POWER No. Dok : FMZ-4.2.1.2
PT PLN NUSANTARA POWER INTEGRATED : 13 Maret 2019
Tgl. Terbit
MANAGEMENT SYSTEM
FORMULIR Revisi : 01
TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 4 dari 7

a. Struktur organisasi proyek


b. Penilaian risiko dan bahaya terkait proyek (Risk Assesment/JSA)
c. Instruksi kerja, SOP gambaran kerja
d. Kompetensi pekerja (Pekerja skill & AK3U)
e. Kesiapan keadaan darurat
f. List APD proyek
g. Timeline pekerjaan
h. List dan sertifikasi tools dan equipment proyek
i. Rencana penanganan limbah
j. Pemeriksaan kesehatan
k. Transport management
l. HSE Program :
‐ Tool box meeting
‐ Safety meeting
‐ Joint inspection
‐ House keeping
‐ Persyaratan pekerjaan lembur
‐ Management tools
8.3. Pelaksana kerja wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT PLN NUSANTARA
POWER, baik K3L (Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan) maupun SIstem Manajemen
Pengamanan (SMP).
8.4. Semua pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi aspek dan norma K3 sesuai regulasi Depnaker dan
Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 yang berlaku di Indonesia serta aturan /
kebijakan K3 dan 5S di PT PLN NUSANTARA POWER
8.5. Peralatan K3 (safety line, helm, safety soes, gloves, body harness dan lainnya yang dianggap perlu)
merupakan tanggung jawab dari Pelaksana Pekerjaan dan wajib menyediakan alat-alat
keselamatan kerja tersebut.
8.6. Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana pekerjaan wajib mendapatkan working permit dari PT PLN
NUSANTARA POWER dan safety permit.
8.7. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja bagi
pekerjanya, termasuk segala upaya pencegahan kecelakaan kerja..
PT PLN NUSANTARA POWER No. Dok : FMZ-4.2.1.2
PT PLN NUSANTARA POWER INTEGRATED : 13 Maret 2019
Tgl. Terbit
MANAGEMENT SYSTEM
FORMULIR Revisi : 01
TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 5 dari 7

8.8. Safety permit terkait dengan pekerjaan jasa akan diproses oleh PT PLN NUSANTARA POWER
setelah seluruh kelengkapan data dipenuhi oleh pihak pelaksana pekerjaan.
8.9. Selama dalam lingkungan PT PLN NUSANTARA POWER , seluruh tenaga kerja harus menggunakan
tanda pengenal yang dikeluarkan oleh PT PLN NUSANTARA POWER.
8.10. Semua pekerja wajib melaksanakan safety induction sebelum melakukan pekerjaan.
8.11. Pihak pelaksana pekerjaan wajib melampirkan minimal : daftar nama pekerja lengkap berikut copy
kartu identitas (KTP) serta daftar peralatan & APD yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
8.12. Setiap penggunaan sarana milik PT PLN NUSANTARA POWER harus mendapatkan ijin dari PT PLN
NUSANTARA POWER (bidang terkait).
8.13. PT PLN NUSANTARA POWER tidak menerima alasan dalam bentuk apapun terhadap kehilangan,
kerusakan, kebakaran, dari data, dokumen, atau bentuk apapun yang menjadi milik PT PLN
NUSANTARA POWER yang disebabkan oleh kelalaian dalam pelaksanan pekerjaan sehingga
Pelaksana Pekerjaan harus bertanggungjawab dan mengganti setiap data atau dokumen yang
rusak, hilang atau terbakar baik selama pengerjaan, penggunaan mobilisasi/demobilisasi dan hal-
hal lain.
8.14. Ijin-ijin dan formalitas yang diperlukan harus segera diselesaikan sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan dan sebelum habis massa berlakunya, perijinan harus sudah diperpanjang kembali
8.15. Pelaksanaan pekerjaan disertai dengan pemassangan alat pengaman untuk personil pekerja
maupun peralatan, APAR dan APAT menjadi tanggung jawab pihak pelaksana pekerjaan.
8.16. Pihak pelaksana wajib merapikan kembali semua peralatan dan sistem hasil pekerjaan sesuai
kaidah 5S.
8.17. Setiap pekerjaan yang menggunakan api harus dalam pengawasan petugas Safety / K3.
8.18. Setiap kegiatan mobilisasi (keluar-masuk) barang di lokasi PT PLN NUSANTARA POWER, maka pihak
pelaksana wajib memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan oleh PT PLN
NUSANTARA POWER. Material/bahan yang dibawa masuk ke area kerja harus memiliki surat jalan
yang diketahui dan ditandatangi oleh pihak perusahaan dan meyerahkan sSalinansurat jalan
tersebut ke PT PLN NUSANTARA POWER.
8.19. Untuk Warga Negara Asing (WNA) dalam pengurusan ijin kerja harus memiliki syarat sebagai
berikut:
‐ Sertifikat keahlian / surat keterangan keahlian manufaktur / institusi yang diakui
‐ Paspor yang masih berlaku
‐ Visa (kerja/bisnis) yang masih berlaku
PT PLN NUSANTARA POWER No. Dok : FMZ-4.2.1.2
PT PLN NUSANTARA POWER INTEGRATED : 13 Maret 2019
Tgl. Terbit
MANAGEMENT SYSTEM
FORMULIR Revisi : 01
TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 6 dari 7

‐ Dokumen keimigrasian yang masih berlaku


9. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
9.1. Dalam melaksanakan kegiatan, pelaksana pekerjaan diwajibkan menyampaikan laporan dokumen
pekerjaan kepada PT PLN NUSANTARA POWER dan harus menggunakan Bahasa Indonesia berupa
hard copy 2 (Dua) dokumen asli dan 3 (Tiga) dokumen salinan serta 3 soft copy dalam bentuk
flasdisk/hardisk.
9.2. Isi Laporan
Isi laporan akhir adalah sebagai berikut namun tidak terbatas pada:
9.2.1. Laporan Kegiatan Progress harian Pekerjaan dalam Bahasa Indonesia
9.2.2. Sertifikat Material/Mill Certificate (bila ada), dan seluruh prosedur yang dipersyaratkan.
9.2.3. Dokumen garansi barang dan pekerjaan/ Surat Pernyataan Garansi.
9.2.4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
9.2.5. Final report harus diserahkan selambatnya 2 minggu sesudah BAST Pekerjaan.

10. MATERIAL SISA & LIMBAH


10.1. Kotoran / sampah yang terkumpul dibuang ketempat yang telah disediakan (TPA) atau yang telah
ditentukan oleh PT PLN NUSANTARA POWER .
10.2. Pelaksanaan pembersihan dilokasi yang vital dan berbahaya, harus dilaporkan kepada PT PLN
NUSANTARA POWER .
10.3. Pelaksana pekerjaan mengumpulkan limbah B3 dan pembuangan limbah B3 berkoordinasi
denganj PT PLN NUSANTARA POWER .
10.4. Pihak Pelaksana menjamin kebersihan lingkungan selama pelaksanaan pekerjaan hingga
penyelesaian pekerjaan.

11. QUALITY ACCEPTANCE


11.1. Semua lingkup lingkup pekerjaan terpenuhi,
12. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
12.1. Penyelesaian pekerjaan paling lambat 1 minggu semenjak surat penunjukan.
13. GARANSI
13.1. Garansi pekerjaan jasa adalah 6 bulan semenjak penyelesaian pekerjaan.
14. LAIN-LAIN
14.1. Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran dan pendukung kerja selama masa pekerjaan
berlangsung sepenuhnya menjadi tanggung Jawab Pelaksana Pekerjaan dan diharuskan
menyediakan spare-part/back-up yang cukup agar tidak menghambat pekerjaan.
PT PLN NUSANTARA POWER No. Dok : FMZ-4.2.1.2
PT PLN NUSANTARA POWER INTEGRATED : 13 Maret 2019
Tgl. Terbit
MANAGEMENT SYSTEM
FORMULIR Revisi : 01
TERM OF REFERENCE (TOR) Halaman : 7 dari 7

LEMBAR PENGESAHAN
TERM OF REFERENCE (TOR)
PEKERJAAN REWEDGES MOTOR CEP 2A PLTU INDRAMAYU

Jakarta, 28 April 2023


Diperiksa oleh: Disusun oleh:
Assistant Manager Non Mechanical Workshop Technician Electrical

( Dhiama Akhiriyanto ) ( Nofriyanto )

Diketahui oleh:
Manager Repair

(Wahyu Handoyo S)

Disetujui
Senior Manager Jasa Inspeksi Repair & Expertise

PT PLN NP UMRO

(Andi Setyawan)

Anda mungkin juga menyukai