ARSITEKTUR GEREJA
II
Arsitektur Gereja
Singkatan
1. AA : APOSTOLICAM ACTUOSITATEM
2. AN : AETATIS NOVAE
3. CEP : COMMUNIO ET PROGRESSIO
4. CEU : CONVENIENTES EX UNIVERSO
5. CIV : CARITAS IN VERITATE (Kasih Dalam
Kebenaran)
6. CT : CATECHESI TRADENDAE
(PENYELENGGARAAN KATEKESE –
ANJURAN APOSTOLIK)
7. DD : DESIDERIO DESIDERAVI, Surat Apostolik
Bapa Suci Paus Fransiskus tentang
Formasio Liturgi Umat Allah
8. DH : DIGNITATIS HUMANAE (PERNYATAAN
TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA,
KONSILI VATIKAN II)
9. DK : DIREKTORIUM KLERUS / DIREKTORIUM
TENTANG PELAYANAN DAN HIDUP PARA
IMAM
10. DOEPD : DE ORDINATIONE EPISCOPI,
PRESBYTERORUM ET DIACONORUM
11. DOL : Documents on The Liturgy, 1963-1979
12. DTKUL : DIREKTORUM TENTANG KESALEHAN
UMAT DAN LITURGI; ASAS-ASAS DAN
PEDOMAN (17 Desember 2001)
13. DV : DEI VERBUM (KONSTITUSI DOGMATIS
TENTANG WAHYU ILAHI)
14. EDE : ECCLESIA DE EUCHARISTIA (Ekaristi dan
Hubungannya dengan Gereja)
15. EN : EVANGELII NUNTIANDI (Mewartakan Injil)
16. GDA : GEREJA DI ASIA (Church in Asia)
17. GES : GAUDIUM ET SPES (Kegembiraan dan
Harapan)
III
Bulan Liturgi Nasional 2023
IV
Arsitektur Gereja
V
Daftar Isi
Pengantar I
Singkatan III
Tema 1
Pendahuluan 1
Tema 2
Kebutuhan dan Susunan Ruangan 21
Tema 3
Pertimbangan terhadap Lokalitas 85
Tema 4
Spiritualitas Membangun Gereja 149
pendahuluan
2
Arsitektur Gereja
3
Bulan Liturgi Nasional 2023
4
Arsitektur Gereja
5
Bulan Liturgi Nasional 2023
6
Arsitektur Gereja
7
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 01. Diagram susunan hirarki ruangan-ruangan mengikuti poros secara linier. Diagram
(b) merupakan pengembangan dari (a) dengan penambahan ruangan transisi dari luar ke dalam
(narthex). (Sumber: Nuggi & Dinar).
Gambar 02. Susunan hirarki ruangan-ruangan dengan pola sirkuler membawa potensi
terjadinya distraksi (pengalihan) perhatian umat ke arah lain daripada ke panti imam
(Sumber: Nuggi & Dinar).
8
Arsitektur Gereja
9
Bulan Liturgi Nasional 2023
10
Arsitektur Gereja
11
Bulan Liturgi Nasional 2023
12
Arsitektur Gereja
13
Bulan Liturgi Nasional 2023
14
Arsitektur Gereja
15
Bulan Liturgi Nasional 2023
16
Arsitektur Gereja
17
Bulan Liturgi Nasional 2023
18
Arsitektur Gereja
19
Bulan Liturgi Nasional 2023
20
Tema 2
Gambar 10. Rekonstruksi diagram rancangan gereja Kristen Dura Europos oleh Yale
University.
(sumber: http://media.artgallery.yale.edu/duraeuropos/data/christian-building/images/
gallery-1/zoom/1938_5999_5275~45_2_-1.jpg).
22
Arsitektur Gereja
23
Bulan Liturgi Nasional 2023
24
Arsitektur Gereja
A. PANTI IMAM
25
Bulan Liturgi Nasional 2023
26
Arsitektur Gereja
27
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 11. Railing Altar Gereja St. Pankrasius, Paroki Ipswich, Suffolk, Inggris.
(sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/dd/Altarrail.jpeg/1536px-
Altarrail.jpeg).
28
Arsitektur Gereja
1. Altar
Altar adalah pusat gereja,22 yang adalah Kristus sendiri
sejak diurapi dengan minyak Krisma oleh Uskup.23 Dengan
ini maka Altar yang telah didedikasi (dikonsekrir) mengalami
transsubstansiasi sehingga memiliki kodrat (substansi) yang
sama dengan Tubuh dan Darah Kristus. Altar adalah meja
29
Bulan Liturgi Nasional 2023
30
Arsitektur Gereja
31
Bulan Liturgi Nasional 2023
32
Arsitektur Gereja
Gambar 13. Ukuran Altar dan sekitarnya dapat menampung jumlah dan tata gerak Imam.
(sumber: Nuggi & Dinar).
33
Bulan Liturgi Nasional 2023
34
Arsitektur Gereja
Gambar 14. Ukuran Ambo dapat menampung dan menyimpan buku-buku Liturgi yang
digunakan.
(sumber: Nuggi & Dinar).
35
Bulan Liturgi Nasional 2023
36
Arsitektur Gereja
Gambar 15. Ukuran leggio dapat menampung buku-buku yang digunakan oleh Imam di luar
Liturgi Ekaristi. Leggio dapat dipindah-pindahkan dan ukurannya jauh lebih kecil dari pada
Ambo.
(sumber: Nuggi & Dinar).
37
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 16. Pelataran di depan Altar untuk (a) Ibadat Jumat Agung dan (b) penerimaan
Sakramen Imamat.
(sumber: Nuggi & Dinar).
38
Arsitektur Gereja
39
Bulan Liturgi Nasional 2023
40
Di dalam satu ruangan gereja hendaknya seluruh umat
dapat melihat ke Altar. Bila kebutuhan perencanaan
menentukan adanya balkon untuk tempat umat, maka
balkon dirancang sehingga seluruh umat dapat melihat
langsung ke Altar. Hendaknya dihindari jika rancangan
balkon tidak dapat memenuhi kebutuhan pandangan
umat ke Altar dan malah membutuhkan proyektor sebagai
alat bantu visual, karena hal ini menyebabkan pusat
perhatian langsung ke Altar, dalam satu ruangan gereja,
tidak tercapai.
Sebaiknya daya tampung gereja terhadap jumlah umat
diperhitungkan juga kekhidmatan dan keagungannya.
Keterbatasan luas Panti Umat terhadap jumlah umat
paroki dapat diupayakan penyelesaiannya dengan
menambah jumlah Misa atau dengan pengaturan-
pengaturan giliran waktu bagi lingkungan atau wilayah
bila terjadi penumpukan jumlah umat hanya pada waktu
tertentu.
Gereja adalah tempat di mana Ekaristi suci dirayakan
dan disemayamkan. Penekanan yang utama adalah
“perayaan korban” Yesus Kristus Putera Allah.67 Dengan
demikian susunan ruangan panti umat hendaknya
dirancang sedemikian sehingga dapat membantu umat
memusatkan perhatian ke altar. Sebaiknya dihindari
rancangan susunan umat yang menyebabkan umat dapat
melihat satu dengan yang lain (susunan melingkar atau
membusur). Konsep susunan umat yang dapat melihat
67 bdk. KGK art. 1181.
Bulan Liturgi Nasional 2023
42
Arsitektur Gereja
43
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 17. Tata ruangan gereja dengan baptisterium di dekat pintu masuk utama panti umat.
(sumber: Nuggi & Dinar).
44
Arsitektur Gereja
Gambar 18. Tata ruangan gereja dengan baptisterium di salah satu sisi belakang panti umat.
(sumber: Nuggi & Dinar).
45
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 19. Bentuk dan jarak kursi umat hendaknya dapat menunjang tata gerak Liturgi. (a) Jenis
kursi umat dengan tempat berlutut yang tidak dapat dilipat. (b) Jenis kursi umat dengan tempat
berlutut yang dapat dilipat. (sumber: Nuggi & Dinar).
Gambar 20. Arah dan jangkauan pandangan umat ke arah panti imam sebaiknya tidak terhalang.
(sumber: Nuggi & Dinar).
46
Arsitektur Gereja
Gambar 21. Selasar utama (tengah) panti umat hendaknya dapat menampung kebutuhan (a)
perarakan, (b) perarakan Salib, (c) tata gerak pemimpin ibadat Jalan Salib, dan (d) menghantar
jenazah ke depan Altar.
47
Bulan Liturgi Nasional 2023
48
Arsitektur Gereja
4. Tempat Tabernakel
49
Bulan Liturgi Nasional 2023
50
Arsitektur Gereja
51
Bulan Liturgi Nasional 2023
52
Arsitektur Gereja
Gambar 23. Ukuran tabernakel hendaknya dapat dijangkau oleh pelayan Liturgi.
(sumber: Nuggi & Dinar).
53
Bulan Liturgi Nasional 2023
54
Arsitektur Gereja
55
Bulan Liturgi Nasional 2023
56
masuk ke dalam sebuah komunitas Ekaristi yang disatukan
dalam Yesus Kristus dan karenanya tempat Panti Baptis
berada di bagian depan gereja (locus a fronte ecclesiae).107
Secara tradisi, Sakramen Baptis dilakukan dengan dua
cara, cara yang pertama yaitu dengan pencelupan ke
dalam air pembaptisan sebanyak tiga kali.108 Cara kedua
adalah Baptis dapat diterimakan dengan menuangkan air
sebanyak tiga kali atas kepala orang yang dibaptis, yang
sudah dilaksanakan sejak zaman Kristen purba.109
Sebelum mencapai Sakramen Baptis, terdapat tahap-
tahap yang mendahuluinya. Upacara yang berkaitan
dengan tiap tahap harus dirayakan di tempat yang sesuai
untuk hal-hal sebagaimana dinyatakan di dalam ritus
Sakramen Baptis.110 Berikut adalah ruangan-ruangan yang
dibutuhkan dalam tiap tahap dalam lingkup Sakramen
Baptis:
a. Tahap penerimaan calon katekumen. Upacara
dilaksanakan di luar gereja ( atau di dalam
lingkup pintu masuk, atau narteks, atau di
tempat lain) atau di pilihan lokasi lain yang
sesuai untuk ritus ini.111
b. Tahap pemilihan atau pendaftaran nama baptis.
Upacara dilaksanakan di dalam gereja atau, jika
107 lih. Borromeus, Carolus, St. Card., INSTRUCTIONUM FABRICAE ET
SUPELLECTILIS ECCLESIASTICAE, CAP. XIX, DE BAPTISTERIO, De loco
et forma cappellae baptisterii, hal. 47.
108 bdk. KGK art. 1239.
109 bdk. KGK art. 1239.
110 bdk. OICA art. 63.
111 bdk. OICA art. 73.
Bulan Liturgi Nasional 2023
58
Arsitektur Gereja
59
Bulan Liturgi Nasional 2023
60
Arsitektur Gereja
61
Bulan Liturgi Nasional 2023
62
Arsitektur Gereja
63
Bulan Liturgi Nasional 2023
64
Arsitektur Gereja
65
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 24. Pilihan jenis sarana yang digunakan dalam Sakramen Baptis adalah (a) bejana
baptis tuang dengan sakrarium, (b) bejana baptis yang menyatu dengan sakrarium, (c) bejana
baptis permanen dengan cara pencelupan kepala, dan (d) kolam baptis untuk baptis pencelupan
seluruh tubuh.
(sumber: Nuggi & Dinar).
66
Arsitektur Gereja
67
Bulan Liturgi Nasional 2023
68
Arsitektur Gereja
Gambar 26. Rancangan skematik ruangan Sakramen Tobat untuk UBK (Umat Berkebutuhan
Khusus). (sumber: Nuggi & Dinar).
D. RUANGAN-RUANGAN PENUNJANG
69
Bulan Liturgi Nasional 2023
1. Sakristi
70
Arsitektur Gereja
71
Bulan Liturgi Nasional 2023
72
Arsitektur Gereja
73
Bulan Liturgi Nasional 2023
74
Arsitektur Gereja
75
Bulan Liturgi Nasional 2023
76
Arsitektur Gereja
E. KEBUTUHAN LAINNYA
77
Bulan Liturgi Nasional 2023
78
Arsitektur Gereja
2. Jendela-jendela
Jendela-jendela memiliki fungsi sebagai penghantar cahaya
alami ke dalam ruangan gereja (fungsi keandalan bangunan)
sekaligus sebagai salah satu unsur yang menambahkan nuansa
ruangan doa (fungsi estetika). Untuk itulah maka Perancang
perlu mempertimbangkan perencanaan peletakan serta
rancangan bentuk termasuk bahan dan warna kaca yang
hendak diterapkan.
Ketinggian jendela direncanakan sedemikian sehingga
orang yang berada di luar tidak dapat melihat ke dalam.163
Sebaiknya dihindari merencanakan jendela-jendela gereja
dengan tujuan agar ruang dalam (interior) dapat berinteraksi
dengan ruang luar (eksterior) karena hal ini akan memberi
kemungkinan perhatian umat akan teralihkan dari Altar atau
Ambo.
163 bdk. Mat 6:6 “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutu-
plah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”.
79
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 31. Letak ketinggian ambang bawah jendela, di mana orang dari luar gereja tidak
dapat melihat ke dalam gereja, begitu pula sebaliknya.
(sumber: https://jalapress.com/wp-content/uploads/2019/12/catholic_1576769261-768x512.
jpg).
80
Arsitektur Gereja
Menara
81
Bulan Liturgi Nasional 2023
Lonceng
82
Arsitektur Gereja
83
Bulan Liturgi Nasional 2023
84
Arsitektur Gereja
Tema 3
86
Arsitektur Gereja
87
Bulan Liturgi Nasional 2023
88
Arsitektur Gereja
89
Bulan Liturgi Nasional 2023
90
Arsitektur Gereja
91
Bulan Liturgi Nasional 2023
A. ARSITEKTUR
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan dan merancang seni yang diterapkan kepada
arsitektur gereja, yaitu:
1. Gereja sebagai rumah Tuhan atau rumah Ekaristi.
2. Seni dan arsitektur gereja diperkaya oleh keaneka-
ragaman budaya.
3. Perencanaan gereja hendaknya sesuai dengan
kemampuan umat atau komunitas setempat.
4. Penerapan gaya-gaya arsitektur dan seni.
5. Jiwa arsitektur dan seni gereja tidak terpengaruh
kemajuan zaman.
6. Gereja dalam konteks tata wilayah.
92
Arsitektur Gereja
93
Bulan Liturgi Nasional 2023
94
Arsitektur Gereja
95
Bulan Liturgi Nasional 2023
96
Arsitektur Gereja
97
Bulan Liturgi Nasional 2023
98
Arsitektur Gereja
99
Bulan Liturgi Nasional 2023
100
Arsitektur Gereja
101
Bulan Liturgi Nasional 2023
102
Arsitektur Gereja
103
Bulan Liturgi Nasional 2023
104
Arsitektur Gereja
Gambar 38. Pengembangan rancangan dasar untuk gaya arsitektur Tajug Ceblokan untuk
kebutuhan Liturgi.
(sumber: Nuggi & Dinar).
105
Bulan Liturgi Nasional 2023
106
Arsitektur Gereja
107
Bulan Liturgi Nasional 2023
108
Arsitektur Gereja
109
Bulan Liturgi Nasional 2023
110
Arsitektur Gereja
111
Bulan Liturgi Nasional 2023
112
Arsitektur Gereja
113
Bulan Liturgi Nasional 2023
114
Arsitektur Gereja
115
Bulan Liturgi Nasional 2023
116
Arsitektur Gereja
117
Bulan Liturgi Nasional 2023
118
Arsitektur Gereja
119
Bulan Liturgi Nasional 2023
120
Arsitektur Gereja
81 bdk. Evdokimov, Paul, The Art of The Icon: a theology of beauty, Oakwood
Publications, California, 1990, hal. 175.
82 bdk. SC art. 124.
121
Bulan Liturgi Nasional 2023
122
Arsitektur Gereja
123
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 48. Patung Pieta karya seniman Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni.
(sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/65/Pieta_de_Michelangelo_-_
Vaticano.jpg).
124
Arsitektur Gereja
125
Bulan Liturgi Nasional 2023
126
Arsitektur Gereja
127
Bulan Liturgi Nasional 2023
128
Arsitektur Gereja
104 lih. Tradigo, Alfredo, Icons and Saints of the Eastern Orthodox Church, The J.
Paul Getty museum, Los Angeles, 2006, Introduction, Alinea 4.
105 lih. ibid.
129
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 49. Wajah Kristus pada kain yang tersimpan di Kapel Manoppello, Italia dan
dipelihara oleh komunitas Rahib Kapusin.
(sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b9/Volto_santo_di_
manoppello_2019-11-02.jpg/1536px-Volto_santo_di_manoppello_2019-11-02.jpg).
130
Arsitektur Gereja
Gambar 50. Ikon Bunda Maria menggendong Kanak-kanak Yesus karya St. Lukas, tersimpan
di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia.
(sumber: https://i.pinimg.com/564x/62/82/9d/62829db7767e4e72796cea027595299b.jpg).
131
Bulan Liturgi Nasional 2023
132
Arsitektur Gereja
133
Bulan Liturgi Nasional 2023
134
Arsitektur Gereja
135
Bulan Liturgi Nasional 2023
136
Arsitektur Gereja
137
Bulan Liturgi Nasional 2023
dan Kitab Suci yang telah diwariskan oleh tradisi Gereja dari
sejak jaman Gereja perdana. Hal yang dapat disesuaikan corak
artistiknya menurut sifat-perangai bangsa dan situasi bangsa
adalah hiasannya. Bahan, bentuk dan motif hiasan sebaiknya
disesuaikan dengan sifat-perangai dan kondisi bangsa supaya
Umat tidak merasa asing apabila corak artistik hiasan yang
diterapkan berasal dari budaya yang tidak dikenal. Gereja
Katolik memiliki pelbagai ritus yang diakui dan dihormati.136
Sudah tentu tiap-tiap ritus ini memiliki corak artistik pada ba-
gian primer dan sekunder dari seni kudus, sehingga penerapan
corak artistik di dalam tiap ritus tinggal mengikuti tradisi ritus
yang sesuai dengan yang selama ini berlaku.
Kaidah “mengenai jumlah yang tidak berlebihan dan hen-
daknya disusun dengan selaras”137 memiliki dasar bahwa seni
kudus bukan merupakan Liturgi Sakramen. Seni kudus meru-
pakan sarana devosi, salah satu sarana katakese dan sebagai
pendukung bagi ruangan ibadat. Sehingga sikap terhadap
seni kudus adalah jangan sampai memberikan penghargaan
yang berlebihan, hingga sampai merugikan liturgi.138 Untuk
menghindari kebingungan Umat beriman di dalam berdevosi
jika terdapat lebih dari satu patung atau gambar Orang Kudus
yang sama, maka tidak boleh ada lebih dari satu patung Orang
Kudus yang sama.139
138
Arsitektur Gereja
1. Altar
Karena martabatnya merupakan Kristus sendiri maka ran-
cangan Altar hendaknya hanya menggunakan satu lambang
yang menggambarkan pribadi Kristus, seperti lambang Chi-
Rho, Mandylion, Anak Domba Allah, Alfa-Omega, ICXC-NIKA,
Hati Kudus Yesus, ikan (Ichtus) dan tanda salib.
139
Bulan Liturgi Nasional 2023
2. Ambo
3. Salib Kristus
140
Arsitektur Gereja
141
Bulan Liturgi Nasional 2023
142
Arsitektur Gereja
143
Bulan Liturgi Nasional 2023
144
Arsitektur Gereja
10. Reredos
Reredos (disebut juga Retablo / Retro Tablum) adalah seni
kudus yang menggambarkan Ekaristi yang mempersatukan
para Kudus di surga, yang diletakkan di dinding belakang
Panti Imam.159 Tujuan keberadaan Reredos adalah memberi
penegasan bahwa di dalam Sakramen terjadi persatuan
antara Liturgi Surgawi dengan Liturgi Duniawi. Liturgi Surgawi
digambarkan dalam Reredos sebagai para Kudus, dan Liturgi
Duniawi adalah Umat Beriman yang merayakan Liturgi. Den-
gan demikian Reredos memiliki fungsi meningkatkan Liturgi
dengan alat bantu visual (adiaphora).
Jika suatu rancangan gereja memerlukan suatu seni kudus
yang berada pada dinding latar belakang Panti Imam selain
Salib dengan Tubuh Kristus yang tergantung, maka Reredos
adalah seni kudus yang paling tepat untuk diterapkan.
Reredos mulai muncul pada abad pertengahan, pasca Edik
Milan, dan secara definitif tradisi ini ditegakkan oleh Konsili
Nicea dan Konsili Trente.Namun secara definitif seni kudus
Reredos tidak termasuk di dalam kewajiban yang ada dalam
Kitab Hukum Kanonik.
145
Bulan Liturgi Nasional 2023
146
Arsitektur Gereja
147
Bulan Liturgi Nasional 2023
di kayu Salib yang dari sisi lukanya mengalir darah dan air. Asal
usul perbandingan ini ditemukan dalam Mazmur, 102:7,163
yang menurut versi King James Bible diterjemahkan sebagai
berikut, “Aku seperti burung pelikan di padang gurun.” St
Agustinus, mengomentari ayat ini dengan menulis: “Pejantan
dari burung-burung ini biasa membunuh anak-anak mereka
dengan pukulan paruh mereka, dan kemudian meratapi ke-
matian mereka selama tiga hari. melukai dirinya sendiri dan
membiarkan darahnya mengalir ke anak-anak muda yang
mati, menghidupkan mereka kembali.” Pengabdian pelikan
yang berlebihan kepada anak-anaknya dijelaskan oleh para
sastrawan abad pertengahan. Mereka melihatnya sebagai
melambangkan kasih Kristus dalam Penebusan dan, dengan
asosiasi gagasan, Ekaristi. St Thomas Aquinas mengguna-
kan gambar itu dalam himne Adoro te. “Pie pellicane, Jesu
Domine, Me immundum munda tuo sanguine. (Pelican yang
berbelas-kasih, Yesus Tuhan, Bersihkan aku, orang berdosa
yang malang, dalam Darah-Mu yang berharga).” Dalam seni
Abad Pertengahan, itu secara eksklusif dikaitkan dengan Pen-
yaliban dan digunakan sebagai ornamen pada Salib. Itu mulai
digunakan secara umum dengan dampak makna Ekaristis
setelah penglihatan St. Gertrude yang melihat Kristus dalam
bentuk ini memberi makan umat manusia.
163 “Aku sudah menyerupai burung undan di padang gurun,”, dalam versi King
James Bible tertulis “I am like a pelican of the wilderness.”
148
Arsitektur Gereja
Tema 4
149
Bulan Liturgi Nasional 2023
Gambar 53.
Diagram alur pembangunan gedung gereja.
(sumber: Nuggi & Dinar).
150
Arsitektur Gereja
151
Bulan Liturgi Nasional 2023
152
Arsitektur Gereja
153
Bulan Liturgi Nasional 2023
154
Arsitektur Gereja
155
Bulan Liturgi Nasional 2023
156
Arsitektur Gereja
Langkah-langkah
Sebelum menentukan diselenggarakannya sebuah
gedung gereja, sebaiknya Paroki, dalam hal ini Dewan Paroki,
membuat penegasan bersama terlebih dahulu berdasarkan
identifikasi kebutuhan. Identifikasi kebutuhan ini dapat
didasarkan pada hal-hal berikut:
1. Jumlah umat terkait dengan daya tampung gereja
yang sudah ada.
2. Jumlah imam di Keuskupan yag dapat didistribusikan
untuk melayani.
3. Jarak antar gereja dan aksesibilitas (keterjangkauan
dan kemudahan pencapaian).
157
Bulan Liturgi Nasional 2023
158
Arsitektur Gereja
159
Bulan Liturgi Nasional 2023
160
Arsitektur Gereja
161
Bulan Liturgi Nasional 2023
163
Bulan Liturgi Nasional 2023
164
Arsitektur Gereja
165
Bulan Liturgi Nasional 2023
166
Arsitektur Gereja
167
Bulan Liturgi Nasional 2023
29 bdk. SC art. 9.
30 bdk. CT art. 5.
31 bdk. CT art. 1.
32 bdk. SC art. 35.
33 bdk. DTKUL art. 243.
34 bdk. SC art. 14.
35 bdk. KGK art. 84.
168
Arsitektur Gereja
169
Bulan Liturgi Nasional 2023
170
Arsitektur Gereja
171
Bulan Liturgi Nasional 2023
172
Arsitektur Gereja
173
Bulan Liturgi Nasional 2023
Seruan Gereja “lex orandi, lex credendi, lex vivendi”, tata doa
Gereja menentukan iman umat dan iman umat menentukan
sikap hidup umat mengandaikan bahwa tata ruangan gereja
ditentukan oleh Gereja dengan tujuan agar umat yang berdoa
di dalam gereja dapat terdukung oleh suasana ruangan yang
terbentuk. Gereja memiliki pengalaman yang panjang dan
teruji dalam hal ini, dan dibuktikan dengan pendapat umat,
yang dengan kejujurannya mengandalkan indera yang dimiliki
untuk merasakan pengalaman meruang, dapat memilah
mana saja gereja yang dapat mendukung suasana doa dan
yang mana gereja yang seperti gedung pertemuan biasa yang
mewah.
Merencanakan dan merancang sebuah gedung gereja
tidak sama dengan bangunan-bangunan lainnya, terutama
kebutuhan untuk membentuk suasana ruangan yang
mendukung doa dan Liturgi. Belum lagi kebutuhan seni
kudus yang melayani katekese sekaligus keindahan. Dua hal
penting ini, suasana ruangan dan seni yang mudah dimengerti
oleh seluruh umat beriman, adalah menjadi dasar dalam
merencanakan dan merancang sebuah gedung gereja dan
penyelenggaraan seni kudus di dalamnya.
Untuk mencapai dua hal tersebut sangat dibutuhkan
pendalaman pemahaman terhadap, tidak hanya pelbagai
dokumen Gereja saja, namun para Perencana, Perancang
dan Seniman/wati yang terlibat mesti paham mengenai
174
Arsitektur Gereja
175
Bulan Liturgi Nasional 2023
176
Arsitektur Gereja
177
Bulan Liturgi Nasional 2023
178
Arsitektur Gereja
179
Bulan Liturgi Nasional 2023
180
Arsitektur Gereja
181
Bulan Liturgi Nasional 2023
182
Arsitektur Gereja
183
Bulan Liturgi Nasional 2023
184
Arsitektur Gereja
185
Bulan Liturgi Nasional 2023
186
Arsitektur Gereja
82 Mat. 22:37.
83 bdk. Nouwen, Henri J.M., SPIRITUALITAS PENGGALANGAN DANA,
Penerbit PT. Kanisius, Yogyakarta, 2016, hal. 18.
84 bdk. Ibid. hal. 20.
187
Bulan Liturgi Nasional 2023
188
Arsitektur Gereja
189
Bulan Liturgi Nasional 2023
190
Arsitektur Gereja
191
Bulan Liturgi Nasional 2023
192
Arsitektur Gereja
193
Bulan Liturgi Nasional 2023
194
Arsitektur Gereja
195
Bulan Liturgi Nasional 2023
196
Arsitektur Gereja
197
Bulan Liturgi Nasional 2023
198
Arsitektur Gereja
199
Bulan Liturgi Nasional 2023
gedung gereja.
Selain kontrak, hal lain yang penting dalam tata kelola
penyelenggaraan sebuah gedung gereja adalah laporan.
Laporan berguna agar Paroki dapat memastikan bahwa
pembangunan berjalan sesuai dengan jadwal dan tata kelola
yang benar. Hal ini tentu berdampak pada kondisi kesehatan
keuangan Paroki yang tetap terjaga.
Laporan pembangunan yang termanipulasi membawa
potensi kerugian bagi Paroki, lebih jauh lagi bagi Keuskupan.
Potensi kerugiannya adalah bisa saja terjadi bahwa laporan
pembangunan berada pada tahap tertentu padahal
kenyataannya tahap tersebut belum dicapai. Dapat
dibayangkan bila laporan pembangunan sudah mencapai
seratus persen padahal pembangunan di lapangan baru
mencapai tujuh puluh lima persen. Siapa yang akan
menyelesaikan sisa pekerjaannya? Untuk mengantisipasi
hal ini, kerjasama yang baik antara Dewan paroki, Panitia
Pembangunan, Konsultan MK dan Konsultan QS mutlak
diperlukan, sehingga dapat dicapai laporan pembangunan
yang sesuai dengan laju pekerjaan di lapangan.
200
Arsitektur Gereja
201
Bulan Liturgi Nasional 2023
202
Arsitektur Gereja
203
Bulan Liturgi Nasional 2023
204
Arsitektur Gereja
205
Bulan Liturgi Nasional 2023
206
Arsitektur Gereja
207
Bulan Liturgi Nasional 2023
208
Arsitektur Gereja
209
Bulan Liturgi Nasional 2023
210
Arsitektur Gereja
SUMBER BACAAN
212
Arsitektur Gereja
213
Bulan Liturgi Nasional 2023
214
Arsitektur Gereja
215
Bulan Liturgi Nasional 2023
216
Arsitektur Gereja
60. Rose, Michael S., UGLY AS SIN, Sophia Institute Press, 2001.
61. SACRAMENTUM CARITATIS – APOSTOLIC EXHORTA-
TION (Sakramen Cinta Kasih), Anjuran Apostolik Pasca-
Sinode, Paus Benediktus XVI, KWI, 2007.
62. Schloeder, Steven J., ARCHITECTURE IN COMMUNION,
IMPLEMENTING THE SECOND VATICAN COUNCIL
THROUGH LITURGY AND ARCHITECTURE, Ignatius
Press, San Francisco, 1998.
63. Seasoltz, R. Kevin, THE HOUSE OF GOD, Herder and Herder,
New York, 1963.
64. SPE SALVI (Harapan yang Menyelamatkan), Ensiklik Paus
Benediktus XVI, 30 Nopember 2007, Dokpen KWI, 2014.
65. SURAT KEPADA PARA ARTIS / SENIMAN-SENIWATI, oleh
Bapa Paus Yohanes Paulus II, Vatikan 4 April 1999, Minggu
Paskah, Dokpen KWI, 2007.
66. TATA PERAYAAN EKARISTI, berdasarkan Missale Romanum
Editio Typica Tertia, Reimpressio emendata 2008, approbatio
oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia 18 Oktober 2020,
Penerbit Obor, 2021.
67. TATA PERAYAAN PERKAWINAN, berdasarkan Ordo Cel-
ebrandi Matrimonium editio typical altera – Typis Polyglottis
Vaticanis 1991, approbatio oleh Konferensi Wali Gereja Indo-
nesia 2010, cetakan ke-2, Obor, 2013.
68. UPACARA PEMAKAMAN, berdasarkan Ordo Exsequiarum,
edition typica, Typis Polyglottis Vaticanis 1969, cetakan ke-2,
Obor, 2012.
69. Weyres, Willy & Bartning, Otto, KIRCHEN HANDBUCH FUR
DEN KIRCHENBAU, Verlag Georg D.W. Callwey Munchen,
1959.
217
Bulan Liturgi Nasional 2023
Catatan
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
218