Anda di halaman 1dari 4

Critical Review Jurnal

EARNINGS MANAGEMENT AND EARNINGS QUALITY:


THEORY AND EVIDENCE

BAB I PENDAHULUAN

FENOMENA:
Manajemen laba dan kualitas laba merupakan topik utama dalam penelitian teoritis dan empiris
di bidang akuntansi. Literatur teoritis terkait manajemen laba dan kualitas laba sebagian besar
berfokus pada pengaturan di mana perusahaan membuat keputusan pelaporan tunggal. Namun,
lingkungan pengungkapan perusahaan bersifat dinamis dan ditandai dengan keputusan pelaporan
yang berulang. Gerakos (2012) menyatakan bahwa ukuran kualitas laba biasanya diestimasi
dalam cross-section dan tidak memperhitungkan fakta bahwa laba paling baik dijelaskan oleh
proses dinamis. Teknik-teknik ini tidak berubah secara signifikan selama lebih dari 20 tahun.

GAP TEORI:
Terdapat sebuat model dinamis manajemen laba di mana perusahaan mempertimbangkan
pertimbangan jangka panjang dan jangka pendek ketika melaporkan laba. Model ini menawarkan
perbedaan antara dua komponen ketidak pastian investor, yaitu (i) ketidakpastian fundamental,
yang didefinisikan sebagai ketidakpastian manajer mengenai laba perusahaan dan (ii) asimetri
informasi antara manajer dan investor karena distorsi pelaporan atau akuntansi. Perbedaan ini
merupakan kunci untuk memahami pengertian kualitas laba/akuntansi.

GAP EMPIRIS:
Dichev et al. (2013) dan Dechow at al. (2010) menyatakan bahwa penelitian arsip tidak dapat
secara memuaskan menguraikan porsi laba yang dikelola dari yang dihasilkan dari proses laba
fundamental. Pendekatan struktural penelitian ini tidak kebal terhadap kesalahan pengukuran dan
variable yang dihilangkan berkorelasi karena kesalahan spesifikasi model, tetapi pendekatan ini
memiliki potensi untuk melengkapi wawasan dari apa yang disebut pendekatan “Reduced-form”
di bidang penelitian ini.

KEBAHARUAN RISET:
1. Penelitian ini menawarkan model manajemen laba dinamis baru yang menampilkan
ketidakpastian yang persisten tentang neraca perusahaan dan laba masa depan serta asimetri
informasi yang persisten antara investor dan manajer.
2. Penelitian ini menggunakan estimasi yang dihasilkan untuk mengukur bias rata-rata dalam
ekuitas yang dilaporkan, menganalisis pembagian ketidakpastian investor ke dalam bagian
yang disebabkan oleh ketidakpastian fundamental dan bagian yang disebabkan oleh distorsi
akuntansi, dan mengestimasi ukuran kualitas laba yang disarankan.

BAB II LANDASAN TEORI

VARIABEL:
1. Manajemen Laba memiliki dua fitur utama yang mencirikan lingkungan pelaporan
perusahaan telah banyak diteliti yaitu sifat dinamis dari proses laba perusahaan dan asimetri
informasi yang terus menerus antara manajer dan investor.
2. Kualitas Laba didefinisikan sebagai ketidakpastian tambahan investor tentang nilai
perusahaan relative terhadap ketidak pastian manajer. Kualitas laba merupakan ukuran sejauh
mana asimetri informasi antara manajer dan investor yang disebabkan oleh distorsi pelaporan
dan akuntansi.

HIPOTESIS:
1. Hipotesis nol bahwa tidak ada gangguan akuntansi atau pelaporan
2. Noise yang ditambahkan oleh proses pelaporan berkontribusi terhadap ketidakpastian
investor.
3. Noise pelaporan memainkan peran yang lebih kecil karena adanya guncangan pada laba
ekonomi.
4. Noise pelaporan menciptakan ketidakpastian bagi investor tidak hanya mengenai laba
ekonomi perusahaan saat ini tetapi juga mengenai asset perusahaan yang ada.
5. Dengan mengabaikan kemungkinan distorsi pelaporan akan membiaskan estimasi varians
dan persisten laba ekonomi.

KERANGKA PIKIR:
Manajemen laba dan kualitas laba merupakan topik utama dalam penelitian teoritis dan empiris
di bidang akuntansi. Literatur teoritis terkait manajemen laba dan kualitas laba sebagian besar
berfokus pada pengaturan di mana perusahaan membuat keputusan pelaporan tunggal. Namun,
lingkungan pengungkapan perusahaan bersifat dinamis dan ditandai dengan keputusan pelaporan
yang berulang. Terdapat sebuat model dinamis manajemen laba di mana perusahaan
mempertimbangkan pertimbangan jangka panjang dan jangka pendek ketika melaporkan laba.
Model ini menawarkan perbedaan antara dua komponen ketidak pastian investor, yaitu (i)
ketidakpastian fundamental, yang didefinisikan sebagai ketidakpastian manajer mengenai laba
perusahaan dan (ii) asimetri informasi antara manajer dan investor karena distorsi pelaporan atau
akuntansi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

POPULASI:
Perusahaan yang masuk ke dalam data tahunan US Compustat untuk tahun 1990-2016.

SAMPEL:
Perusahaan yang masuk ke dalam data tahunan US Compustat untuk tahun 1990-2016 dan
diestimasi keseimbangan kondisi mapan dengan Maximum Likelihood. Secara khusus
memaksimalkan log-likelihood gabungan dari laba yang dilaporkan dan harga saham. Kemudian
sampel dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu perusahaan kecil, menengah, dan besar.

ALAT ANALISIS:
Penelitian ini menganalisis keseimbangan model dimulai dengan ekuilibrium pada setting
horizon terbatas dan kemudian menurunkan dan menganalisis ekuilibrium steady-state pada
setting di mana masa jabatan manajer di perusahaan tidak terbatas. Penelitian ini juga
mengestimasi structural dari model yang digunakan lalu memperluas model untuk mengizinkan
adanya korelasi antar waktu dan noise pelaporan.

BAB IV PEMBAHASAN

Pertama, penelitian ini menguji hipotesis nol bahwa tidak ada gangguan akuntansi atau pelaporan
dan hasilnya menolak hipotesis nol dengan tegas. Secara khusus, estimasi varians dari noise yang
disebabkan oleh proses pelaporan secara signifikan positif untuk ketiga kelompok ukuran.
Kedua, ditemukan bahwa rasio varians dari noise yang disebabkan oleh proses pelaporan
terhadap varians guncangan laba adalah rata-rata 45% yang menunjukkan bahwa noise yang
ditambahkan oleh proses pelaporan secara signifikan berkontribusi terhadap ketidak pastian
investor. Ditemukan juga bahwa perspektif valuasi, noise pelaporan memainkan peran yang lebih
kecil secara signifikan karena adanya guncangan pada laba ekonomi. Selanjutnya, noise
pelaporan menciptakan ketidakpastian bagi investor tidak hanya mengenai laba ekonomi
perusahaan saat ini tetapi juga mengenai asset perusahaan yang ada. Akhirnya, estimasi
penelitian ini menetapkan bahwa mengabaikan kemungkinan distorsi pelaporan akan
membiaskan estimasi varians dan persisten laba ekonomi.
BAB V KESIMPULAN

SIMPULAN:
1. Hipotesis nol dengan tegas ditolak tentang nolnya noise dalam pelaporan.
2. Rasio varians dari noise yang disebabkan oleh proses pelaporan terhadap varians guncangan
laba adalah 45% yang menunjukkan bahwa noise yang ditambahkan oleh proses pelaporan
secara signifikan berkontribusi pada ketidakpastian investor.
3. Dari sudut pandang penilaian, noise pelaporan memainkan peran yang jauh lebih rendah
karena persistensi guncangan terhadap laba ekonomi.
4. Ketidakpastian investor yang disebabkan oleh noise pelaporan mengenai asset perusahaan
yang dimiliki dan laba ekonomi masa depan memiliki nilai yang sama.
5. Mengabaikan kemungkinan distorsi pelaporan akan membuat estimasi varians dan persistensi
laba ekonomi menjadi bias.

KETERBATASAN:
Model teoritis dan estimasi struktural yang sesuai masih dapat diperluas ke beberapa arah.

SARAN:
1. Penelitian selanjutnya dapat mengendogenkan imbalan manajer dengan melihat kontrak yang
optimal di bawah moral hazard.
2. Penelitian selanjutnya dapat mempelajari pengaruh ketidakpastian mengenai horizon manajer
dengan secara eksplisit memodelkan pergantian manajerial dalam kerangka teori pencarian.
3. Ketangguhan analisis empiris penelitian ini berpotensi mendapatkan manfaat dari
generalisasi fungsi biaya manipulasi dan deret waktu pendapatan ekonomi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai