DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan
tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta
mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Keluarga mempunyai
fungsi sebagai perawatan kesehatan dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) yang mempunyai sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga
dapat mengakibatkan penyakit tidak saja bagi keluarga tetapi juga terhadap
orang–orang disekelilingnya (Susanto, 2011). Oleh karena itu, sangat penting
dilakukan pemberian penyuluhan terkait PHBS di rumah tangga demi terciptanya
masyarakat yang sehat dan terhindar dari penyakit.
B. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan keluarga mampu memahami
tentang PHBS di Tatanan Rumah Tangga.
C. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap/ Kegiatan Media /
Kegiatan Penyuluhan Metode
Waktu Peserta Alat
Pendahuluan Memberi salam pembuka Menjawab Lembar Ceramah
( 5 menit ) dan memperkenalkan diri salam dan Balik
memperhatikan
Menginformasikan
materi yang akan
disampaikan dan waktu Ceramah
penyuluhan
peserta menjawab
pertanyaan
Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarkan Lembar Ceramah
Materi pengertian PHBS di dan Balik
( 18 menit ) Tatanan Rumah Tangga memperhatikan
Ceramah
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
PHBS di Tatanan Rumah dan
Tangga memperhatikan
Ceramah
Menjelaskan manfaat Mendengarkan
PHBS di Tatanan Rumah dan
Tangga memperhatikan
Tangga memperhatikan
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
Bertanya
Memberikan Menjawab
kesempatan kepada pertanyaan Tanya
peserta untuk bertanya jawab
seputar materi yang telah
diberikan
D. EVALUASI
Prosedur : Tes pada akhir penyuluhan berupa pertanyaan dari penyaji.
Jenis : Lisan
Butir-butir :
Apakah pengertian PHBS di Tatanan Rumah Tangga?
Apa saja tujuan PHBS di Tatanan Rumah Tangga?
Sebutkan manfaat PHBS di Tatanan Rumah Tangga?
Apa sajakah indikator dari PHBS di Tatanan Rumah Tangga?
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
E. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. PENGERTIAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan dimasyarakat (Maryunani A, 2013).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support)
dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam
tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam
rangka menjaga, memelihara dan menigkatkan kesehatan (Maryunani A, 2013).
memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit dan mengurangi resiko dari
berbagai macam penyakit. Contohnya : jantung koroner dan stroke. Setiap
anggota keluarga dianjurkan olahraga minimal 3-5 kali seminggu..
6) Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan
buah setiap hari). Lengkapilah menu makanan sehari
hari dengan buah buahan dan sayuran. Menu
seimbang adalah menu yang bervariasi dan sesuai
dengan kebutuhan. Hal ini bertujuan agar anggota
keluarga tidak bosan dengan menu yang monoton
dan tercukupinya asupan gizi tubuh. Cara yang dapat dilakukan untuk
menyiapkan makanan dan minum yang bersih dan sehat sebagai berikut :
Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum mengolah dan
menyajikan makanan dan minuman serta setelah memegang benda-benda
yang kotor.
Alat-alat makan dan alat-alat masak harus selalu bersih serta menggunakan
lap yang bersih.
Jangan meletakkan makanan dan minuman di sembarang tempat.
Cucilah sayuran mentah dengan air panas jika digunakan untuk lalapan
atau dimakan mentah.
7) Tersedia air bersih. Setiap rumah tangga harus
memiliki akses terhadap air bersih dan
menggunakannya untuk kebutuhan sehari hari
yang berasal dari : air dalam kemasan, air
ledeng, air pompa sumur terlindung, dan
penampungan air hujan. Sumber air pompa,
Sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat
penampungan kotoran atau limbah. Hal ini bertujuan untuk menghindari
penyakit yang berasal dari air kotor.
8) Tersedia Jamban. Setiap rumah sebaiknya memiliki
jamban dalam jenis apapun, contohnya : jamban leher
angsa dengan tanki septic atau lubang penampung
kotoran sebagai pembuangan akhir. Jika dalam suatu
rumah yang tidak memiliki jamban, biasanya
masyarakat BAB di lubang-lubang galian , tapi harus
memperhatikan yaitu tempatnya sekurang-kurangnya
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
berjarak 20 meter dari sumber-sumber air ( sumur, sungai, danau, mata air dan
sejenisnya ), jauh dari pemukiman serta harus ditutp tanah setelah BAB selesai
dilakukan. Dan selalu mencuci tangan dengan air dan sabun pada air mengalir
setelah BAB. Hal ini bertujuan untuk pencegahan terhadap penyakit yang
disebabkan oleh kuman-kuman atau bakteri-bakteri yang terdapat dalam tinja.
9) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni. Luas
lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk
keperluan sehari hari dibagi jumlah penghuni (9 M2
per orang ). Kesesuaian rumah akan berpengaruh
pada kesehatan penghuninya. Bila banyak orang
tinggal dalam satu rumah, maka pembersihan dan
pengelolaannya akan amat sulit sehingga
menimbulkan ketegangan antara para penghuninya. Demikian pula
pembersihan rumah yang tidak tepat akan menyebabkan debu-debu
berhamburan, hal ini akan menyebabkan infeksi saluran pernafasan.
10) Lantai rumah bukan dari tanah. Lantai rumah
kedap air, bisa terbuat dari semen (plester), tegel,
ubin, keramik, papan/ bambu (rumah
panggung). Bila memungkinkan pilihlah
bahan yang tidak mudah terbakar, sebuah
rumah harus mempunyai lantai yang terbuat
dari kayu, bambu, ubin, plester atau yang lainnya
sehingga orang yang berjalan diatasnya tidak seperti berjalan diatas
tanah terbuka, lantai itu sendiri akan lebih mudah dibersihkan. Lantai
rumah yang tidak dilapisi atau dari tanah akan dapat menyebabkan
anggota keluarga cacingan dan penyakit lain yang bersumber dari tanah.