Anda di halaman 1dari 30

PEMERINTAH KABUPATEN XYZ

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ABCDE
Alamat : Jalan ...
Email : puskesmasDefgh@yahoo.com Kode Pos .

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE
Nomor : .../KAPUS/I/2019
TENTANG
PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS, SASARAN KINERJA UKM,
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS ABCDE
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS ABCDE,
Menimbang : a. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan
sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan
keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
pelayanan klinis;
b. bahwa keselamatan pasien dianalisis dan ditindaklanjuti
sesuai dengan kemampuan Puskesmas Abcde;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ABCDE TENTANG
PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS, SASARAN
KINERJA UKM, PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN PUSKESMAS ABCDE
Kesatu : Kebijakan peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran
kinerja ukm, peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Puskesmas Abcde sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Pada saat Surat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai
berlaku, Surat Keputusan Kepala Puskesmas Abcde Nomor …
Tahun … tentang Peningkatan Mutu Dan Kinerja Puskesmas,
Sasaran Kinerja Ukm, Peningkatan Mutu Dan Keselamatan
Pasien Puskesmas Abcde, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Defgh
Pada tanggal : 15 Februari 2019
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS ABCDE
NOMOR :
TENTANG : PENINGKATAN MUTU DAN
KINERJA PUSKESMAS,
SASARAN KINERJA UKM,
PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS ABCDE

PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS, SASARAN KINERJA


UKM, PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS ABCDE

A. Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas:

1. Penanggung jawab manajemen mutu atau Wakil Manajemen Mutu


Puskesmas Abcde adalah ...

2. Wakil manajemen mutu bertanggung jawab untuk mengkoordinir


seluruh kegiatan mutu di Puskesmas:
a. Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara.
b. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas mengenai kinerja dari
sistem manajemen mutu, kinerja pelayanan dan setiap
kebutuhan untuk dikoreksi
c. Memastikan meningkatnya kepedulian seluruh karyawan
terhadap kebutuhan dan harapan sasaran/pasien

3. Pedoman peningkatan mutu dan kinerja


Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde sesuai dengan
Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas;
Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde berpedoman
kepada Dokumen Mutu yaitu Pedoman Mutu, Pedoman, dan Standard
Operating Procedure;
Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde mencakup
komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus
menerus untuk efektifitas dan Sistem Manajemen Mutu.
Peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde di
komunikasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan di Puskesmas
Abcde.
4. Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja

Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde


melibatkan seluruh sumber daya manusia yang ada di Puskesmas
Abcde.
Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde
dilakukan sesuai prioritas permasalahan yang ada di Puskesmas
Abcde.
Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde
memperhatikan umpan balik pelanggan yang didapatkan melalui
rapat atau pertemuan linsek, survey kepuasan pelanggan, kotak
saran, media telpon, SMS, media sosial dan email.
Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Abcde di
komunikasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan di Puskesmas
Abcde.

5. Pengukuran mutu dan kinerja dengan indikator yang jelas

6. Perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan berdasarkan


penilaian mutu dan kinerja

7. Peran pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu


dan kinerja

Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan


Perorangan (UKP) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), pelaksana dan seluruh karyawan Puskesmas
Abcde berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, dan melakukan peningkatan serta perbaikan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana untuk
menghasilkan peningkatan mutu dan kinerja secara konsisten.

8. Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal

9. Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen

10. Pemberdayaan pengguna dalam perbaikan mutu dan kinerja

11. Kajibanding kinerja

B. Sasaran kinerja UKM


1. Perbaikan kinerja UKM

a. Budaya perbaikan kinerja UKM.

b. Peran Kepala Penanggung jawab, Pelaksana dalam perbaikan


mutu dan kinerja UKM.
c. Perbaikan kinerja UKM yang berkesinambungan yang
terdokumentasi.

d. Pemberdayaan sasaran dalam perbaikan kinerja.

e. Kajibanding kinerja UKM yang terintegrasi.

C. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien,


1. Peningkatan mutu layanan klinis

a. Tetapkan kebijakan mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien

b. Susun tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan


kejelasan uraian tugas

c. Susun program mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

d. Laksanakan program mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien sesuai rencana

e. Lakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien

2, Peningkatan mutu dan keselamatan pasien


a. Kebijakan mutu dan keselamatan pasien:

1) Mewajibkan semua praktisi klinis berperan aktif dalam


peningkatan mutu dan keselamatan pasien

2) Penetapan area prioritas dalam peningkatan mutu dan


keselamatan pasien

3) Penetapan indikator-indikator mutu dan keselamatan pasien

4) Penetapan standar/panduan pelayanan klinis

5) Penetapan budaya/tata nilai mutu dan keselamatan pasien

6) Diterapkannya manajemen risiko dalam upaya peningkatan


mutu dan keselamatan pasien

b. Dibentuk tim mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan


tanggung jawab dan uraian tugas, yang anggotanya adalah
praktisi klinis
3. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
a. Adanya komitmen (terdokumentasi) praktisi klinis untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara
berkelanjutan
b. Pemahaman praktisi klinis thd mutu dan keselamatan pasien
(melalui sosialisasi, workshop, pelatihan)
c. Keterlibatan praktisi klinis dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang ditunjukkan dalam:
1) Peran aktif dalam penyusunan, pengumpulan, analisis dan
tindak lanjut terhadap pencapaian indikator klinis
2) Penilaian terhadap perilaku dalam pemberian pelayanan
klinis (sesuai dengan budaya dan tata nilai keselamatan
pasien (contoh: kebiasaan cuci tangan, kebiasaan
melakukan chek ulang untuk menghindari kekeliruan,
budaya tidak saing menyalahkan)
3) Ide-ide perbaikan pelayanan klinis
4) Penyusunan rencana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
perbaikan mutu dan keselamatan pasien
5). Indikator meliputi:
a) Indikator mutu pada penilaian oleh pasien, asuhan
pasien (mulai dari patient assessment dan pelaksanaan
asuhan), pelayananan penunjang medis, penggunaan
antibiotika.
b) Indikator keselamatan pasien: tidak terjadinya salah
identifikasi pasien, tidak terjadinya kesalahan pemberian
obat, tidak terjadinya kesalahaan prosedur klinis,
pengendalian infeksi (tidak terjadi infeksi akibat
pemberian pelayanan), dan tidak terjadinya pasien jatuh,
dilakukannya kebiasaan cuci tangan (hand hygine)
6) .Layanan klinis dilaksanakan berdasarkan standar/panduan
pelayanan klinis
7). Disusun Perencanaan mutu dan keselamatan pasien
berdasar:
a) Area prioritas (3H + 1P)
b) Hasil monitoring dan pengukuran indikator-indikator
mutu dan keselamatan pasien
c) Identifikasi Risiko dan Analisis risiko
d) Pelaporan dan analisis terjadinya KTD, KTC, KNC dan
KPC
d. Dilakukan monitoring mutu dan keselamatan pasien melalui
penyusunan indikator mutu dan keselamatan pasien (dengan
target yang jelas), pengumpulan data dan analisis terhadap
pencapaian indikator.
Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien memuat:
1) montoring dan penilaian kinerja pelayanan klinis
2) Monitoring dan penilaian kinerja dan perilaku sdm klinis
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien (KTD, KTC, KNC, KPC)
4) Implementasi manajemen risiko pada area prioritas:mulai dari
identifikasi risiko klinis,
5) Analisis risiko, dan upaya untuk meminimalkan risiko
(dengan metoda Failure mode and effect analysis/FMEA)
a) Penyusunan panduan praktik klinis dan SOP klinis
b) Monitoring dan penilaian sasaran keselamatan pasien
c) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan
laboratorium
d) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan obat
e) Peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan
radiodiagnostik
f) Program diklat mutu dan keselamatan pasien,
g) Penyediaan sumber daya untuk melaksanakan rencana
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
6) Pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien:
a) Tindak lanjut dari hasil pengukuran indikator dan jika ada
permasalahan/complain, maupun KTD, KTC, dan KNC
b) Program-program yang ada pada rencana
7) Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut thd pelaksanaan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai dengan
yang direncanakan yang dikomunikasikan kepada semua
praktisi klinis dan dilaporkan pada pimpinan

1. Peningkatan Mutu Puskesmas Abcde, sebagai berikut :


a. Sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas;
b. Berpedoman kepada Dokumen Mutu yaitu Pedoman Mutu, Pedoman,
dan Standard Operating Procedure;
c. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan
terus menerus untuk efektifitas dan Sistem Manajemen Mutu.
d. Peningkatan mutu dan kinerja puskesmas memperhatikan umpan
balik pelanggan yang didapatkan melalui rapat atau pertemuan
linsek, survey kepuasan pelanggan, kotak saran, media telpon, SMS,
media sosial dan email;
e. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau
sasaran Mutu Kinerja;
f. Puskesmas memastikan Kebijakan Mutu berjalan sesuai dengan
ketentuan melalui Pertemuan Tinjauan Manajemen, Tindakan
Korektif, Tindakan Preventif dan Audit Internal;
g. Dikomunikasikan dan dipahami seluruh karyawan;
h. Ditinjau agar terus menerus sesuai dengan kebutuhan;

2. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan


(UKP) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
pelaksana dan seluruh karyawan Puskesmas Abcde berkomitmen untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, dan melakukan
peningkatan serta perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
Sarana dan Prasarana untuk menghasilkan peningkatan mutu secara
konsisten.

3. Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan


(UKP) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib
berpartisipasi dalam program mutu (peningkatan mutu) dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

4. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program


mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
Puskesmas.
5. Proses layanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dimonitoring dan dievaluasi secara periodik dalam
audit internal yang dilakukan oleh tim auditor internal.

6. Hasil temuan audit ditindaklanjuti sebagai perbaikan mutu dan kinerja


Puskesmas Abcde.

7. Hasil temuan audit atau permasalahan yang tidak dapat diselesaikan


sendiri oleh puskesmas, dapat meminta rekomendasi atau saran dari
Dinas Kesehatan Kota.

8. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilaksanakan setelah pelaksanaan


audit internal.

9. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilaksanakan di puskesmas pada


Bulan Juni dan Bulan Desember setiap tahunnya.

10. Tenaga klinis wajib berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien, mulai dari identifikasi
permasalahan mutu layanan klinis, melakukan analisis, menyusun
rencana perbaikan, melaksanakan dan menindaklanjuti.

11. Tenaga klinis terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan
lain yang bertanggung jawab melaksanakan asuhan keperawatan pasien.

12. Penerapan manajemen risiko terdiri dari beberapa proses sebagai


berikut :
a. Identifikasi risiko, merupakan kegiatan mengklasifikasikan jenis-jenis
risiko yang ada di Lingkungan Puskesmas Abcde;
b. Pengukuran risiko, merupakan kegiatan mengukur tingkat
kemungkinan dan dampak terjadinya risiko;
c. Prioritas risiko, merupakan kegiatan mengurutkan jenis risiko
berdasarkan hasil pengukuran risiko dari risiko tertinggi ke risiko
terendah;
d. Penanganan risiko, merupakan kegiatan merumuskan dan
melaksanakan tindakan yang harus dilakukan untuk meminimalisasi
risiko;

13. Identifikasi dan dokumentasi terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),


Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian
Potensial Cedera (KPC) diatur dalam panduan yang jelas.

14. Root Cause Analysis (RCA) dibuat oleh Tim RCA jika terdapat masalah
pada unit pelayanan.

15. Penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak


Cedera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC) dilaksanakan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
(SPO) yang ditetapkan.

16. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kejadian
Nyaris Cedera (KNC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC) dianalisis dan
ditindaklanjuti.

17. Dilaksanakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) terhadap kejadian
dan/atau kasus yang terjadi di Puskesmas.

18. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Abcde


dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil
Manajemen Mutu.

19. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di


bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas;
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf;
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis,
kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan;
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat;
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko;
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas;
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik;
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait;
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan;

20. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu


dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap bulan.

21. Perilaku petugas layanan klinis di evaluasi setiap satu tahun sekali.

22. Perilaku petugas layanan klinis harus mencerminkan budaya


keselamatan dan budaya perbaikan pelayanan klinis yang berkelanjutan.

23. Upaya perbaikan mutu layanan klinis diprioritaskan berdasarkan kriteria


tertentu seperti high risk, high volume, high cost, dan kecenderungan
terjadi masalah, atau didasarkan atas penyakit, kelompok sasaran,
program prioritas atau pertimbangan lain.

24. Proses penyusunan prosedur layanan klinis mengacu pada prosedur


penyusunan.
25. Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap 6 sasaran keselamatan pasien yang telah ditetapkan :
a. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien;
b. Terlaksananya komunikasi yang efektif dalam pelayanan klinis;
c. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat;
d. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan
keperawatan;
e. Pengurangan terjadinya tisiko infeksi di puskesmas;
f. Tidak terjadinya pasien jatuh;

26. Menetapkan pelayanan laboratorium dan pelayanan farmasi sebagai area


prioritas dalam pelaksanaan manajemen risiko.

27. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien, sebagai berikut :


a. Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien
Indikator :
 Kepatuhan terhadap SPO identifikasi pasien;
 Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% (4 petugas
tiap bulan);
b. Terlaksananya komunikasi yang efektif dalam pelayanan klinis
Indikator :
 Kelengkapan penulisan prosedur di Rekam Medis;
c. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
Indikator :
 Tidak ada laporan kesalahan pengambilan obat 100%;
d. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan;
Indikator :
 Kepatuhan terhadap SPO layanan klinis 100% (sampling 5 SPO
tiap bulan);
e. Pengurangan terjadinya resiko infeksi nosokomial di puskesmas
Indikator :
 Kepatuhan prosedur cuci tangan (4 orang per bulan) 100%;
f. Tidak terjadinya pasien jatuh
Indikator :
 Kejadian pasien jatuh 0%;

28. Perencanaan mutu berisi :


a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah;
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien;
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan;
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis
dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien;
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), dan indikator klinis, yang meliputi
indikator struktur, proses, dan outcome;
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM);
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya Kejadian Tidak
Cedera (KTC), Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), dan Keadaan Potensial Cedera (KPC);
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan
mutu laboratorium, program peningkatan mutu pelayanan obat, dan
peningkatan mutu makanan;
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang
dilakukan;
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien;

29. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus


didokumentasikan.

30. Seluruh hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus


diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh petugas.

31. Survey kepuasan pasien dilakukan setiap dua kali dalam satu tahun.

KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
PEMERINTAH KABUPATEN XYZ
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ABCDE
Alamat : Jalan ...
Email : puskesmasDefgh@yahoo.com Kode Pos .

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE
Nomor : .../KAPUS/I/2019
TENTANG
VISI, MISI, TUJUAN, DAN TATA NILAI ORGANISASI
PUSKESMAS ABCDE
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS ABCDE,
Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas
Abcde perlu dipandu dengan visi, misi, tujuan, dan Tata
Nilai organisasi;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a,
perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Abcde;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ABCDE TENTANG
VISI, MISI, TUJUAN, DAN TATA NILAI ORGANISASI
PUSKESMAS ABCDE
Kesatu : Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Organisasi Puskesmas
Abcde adalah seperti terlampir dan menjadi satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dalam keputuan ini

Kedua : VISI :
“ .......... “.

MISI :
1. Menggerakkan Pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Abcde
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja Abcde Puskesmas
3. Mengusahakan pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
Ketiga : Tata Nilai :

Keempat : Setiap karyawan diharapkan memahami Visi, Misi, Tujuan


dan Tata Nilai, dan diterapkan dalam kegiatan
penyelenggaraan Puskesmas Abcde.
Kelima : Segala biaya yang di keluarkan sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan dibebankan pada Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) Puskesmas Abcde.
Keenam : Pada saat Surat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai
berlaku, Surat Keputusan Kepala Puskesmas Abcde Nomor …
Tahun … tentang Visi, Misi, Tujuan, Dan Tata Nilai
Organisasi Puskesmas Abcde, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Defgh
Pada tanggal : 15 Februari 2019
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
PEMERINTAH KABUPATEN XYZ
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ABCDE
Alamat : Jalan ...
Email : puskesmasDefgh@yahoo.com Kode Pos .

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE
Nomor : .../KAPUS/I/2019
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS UNTUK MONITORING DAN MENILAI
KINERJA PUSKESMAS ABCDE
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS ABCDE,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memelihara mutu dan kinerja
pelayanan di Puskesmas Abcde, perlu ditetapkan
indikator prioritas untuk monitoring dan menilai kinerja
di Puskesmas Abcde;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud point a, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Abcde;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ABCDE TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS UNTUK MONITORING
DAN MENILAI KINERJA PUSKESMAS ABCDE
Kesatu : Penetapan indikator prioritas adalah standar atau target
capaian indikator standar pelayanan minimal (SPM)
Puskesmas Abcde.
Kedua : Hasil pengukuran mutu dan kinerja setiap bulan dilakukan
analisa tingkat ketercapaian setiap tri bulan untuk
memperoleh informasi tentang faktor penyebab dan upaya
mengatasi.
Ketiga : Indikator prioritas untuk monitoring dan menilai kinerja
Puskesmas Abcde sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Keempat : Segala biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan dibebankan pada Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) Puskesmas Abcde.
Kelima : Pada saat Surat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai
berlaku, Surat Keputusan Kepala Puskesmas Abcde Nomor …
Tahun … tentang Penetapan Indikator Prioritas Untuk
Monitoring Dan Menilai Kinerja Puskesmas Abcde, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Keenam : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Defgh
Pada tanggal : 15 Februari 2019
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS ABCDE
NOMOR :
TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR
PRIORITAS UNTUK
MONITORING DAN MENILAI
KINERJA PUSKESMAS ABCDE

INDIKATOR MUTU UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)


PUSKESMAS ABCDE

JENIS
NO INDIKATOR TARGET
PELAYANAN
1 PENDAFTARAN Kelengkapan penulisan identitas pasien di 100 %
rekam medis
Kepuasan pelanggan 80%
2 UMUM Kelengapan penulisan prosedur tindakan medis 80%
jahit luka dan cabut kuku
Kepuasan pelanggan 80%

3 GIGI DAN MULUT Komplikasi pasca pencabutan gigi tetap ≤ 20 % 80%

Kepuasan pelanggan 80%


4 KIA Semua ibu hamil yang berkunjung dilakukan 90%
penilaian skor puji rochyati
Kepuasan pelanggan 80%

5 KB Kejadian abses pada akseptor KB 3 bulanan ≤ 80%


20 %
Kepuasan pelanggan 80%
6 IMUNISASI Kesesuaian suhu lemari pendingin dengan 80%
standar
Kepuasan pelanggan 80%
7 LABORATORIUM Pemeriksaan HB ≤ 10 menit 90%
Kepuasan pelanggan 80%
8 KEFARMASIAN Kesalahan pengambilan obat oleh petugas ≤ 10 90%
%
Kepuasan pelanggan 80%
9 KONSELING Kelengkapan penulisan konseling di buku 100%
KESEHATAN register
LINGKUNGAN Kepuasan pelanggan 80%
10 KONSELING GIZI Penanganan koseling semua bumil KEK 80%
Kepuasan pelanggan 80%

KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PUSKESMAS ABCDE

NO INDIKATOR TARGET 2016


A GIZI
1 Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi 41%
Menyusu Dini (IMD)
2 Prevalensi Bumil KEK 2,75%
3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang 74%
mendapat ASI eksklusif
4 Prevalensi Gizi Buruk Pada Balita 0,01%
5 Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak 1,93%
balita
6 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak 5,65%
baduta
7 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
B KESEHATAN LINGKUNGAN
8 Proporsi Tempat-tempat Umum (TTU) memenuhi 96%
syarat
9 Proporsi TPM memenuhi syarat 93,50%
10 Desa/kalurahan melakukan STBM 17 desa/kalurahan
11 Pelayanan Hogiene Sanitasi Pangan Setiap Anak di 100%
Satuan Pendidikan Dasar
12 Presentase makanan yang memenuhi syarat 87,71%
C KIA
13 Angka kematian ibu 52,28 per 100.000 kelahiran
hidup
14 Cakupan pelayanan antenatal pada ibu hamil 100%
15 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 93%
16 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 99%
17 Cakupan pelayanan persalinan di puskesmas & 100%
jaringannya
18 Prosentase persalinan di fasilitas pelayanan 83,80%
kesehatan
19 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga 93%
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
20 Cakupan pelayanan nifas 93%
21 Angka kematian bayi 2,72 per 1.000 kelahiran
hidup
22 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100%
sesuai standar di Puskesmas dan Jaringannya
23 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang 83,50%
ditangani
24 Cakupan kunjungan bayi 96%
25 Angka kematian balita 3,45 per 1.000 kelahiran
hidup
26 Cakupan pelayanan anak balita 76%
27 Cakupan Pelayanan Kesehatan untuk Balita di 100%
Puskesmas dan Jaringannya
28 Prevalensi anemia pada ibu hamil 35%
29 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 2,73%
D PPP
30 Angka Kematian DBD ≤1 %
31 Angka kesakitan DBD 70 Per 100.000 penduduk
32 Cakupan penemuan dan penanganan penderita 100%
penyakit DBD
33 Angka kesakitan malaria 0 per 1.000 penduduk.
34 Prevalensi Tuberkulosis (TB) 125 per 100.000 penduduk
35 Angka Penemuan kasus Baru TB (CDR) 70%
36 Cakupan pemeriksaan Terduga TB di Puskesmas & 100%
RSUD
37 Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati 94,61%
dalam program DOTS (success rate)
38 Cakupan Pemeriksaan HIV dan AIDS di Puskesmas 100%
dan RSUD
39 Angka penemuan kasus baru kusta <5 per 100.000 penduduk
40 Angka penemuan kasus diare balita 40,50%
41 Persentase Diare KLB dapat ditangani < 24 jam 100%
42 Angka penemuan kasus Pneumonia Balita 20%
43 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang 97.5 %
mendapat imunisasi dasar lengkap
44 Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child 100%
Immunization (UCI)
45 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang 100%
Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <
24 jam
46 Proporsi kasus hipertensi di fasilitas pelayanan 25%
kesehatan
47 Proporsi kasus Diabetes Melitus (DM) di Fasilitas 25%
Pelayanan Kesehatan dasar
48 Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada 20%
penduduk usia 18+ tahun
49 Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun 6,40%
E PROMKES
50 Cakupan Skrining Kesehatan Siswa Pendidikan 100%
Dasar kelas 1 dan klas 7
51 Cakupan Skrining Kesehatan & pelayanan kesehatan 100%
Reproduksi penduduk dewasa (usia 15-59 th)
52 Cakupan skrining kesehatan lansia 100%
53 Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet 15%
Tambah Darah (TTD)
54 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih 55%
dan sehat (PHBS).
55 Cakupan Kalurahan Siaga Aktif 100%
56 Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S) 76.5 %

KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI
PUSKESMAS ABCDE

NO. JENIS INDIKATOR STANDAR


PELAYANAN
1. Pemeliharaan Pengambilan sampah padat non 95%
Lingkungan medis maksimal jam 14.00
2. Pengelolaan Ketepatan jadwal kalibrasi alat 80%
Barang ukur kesehatan
3. Pengadaan Barang Realisasi permintaan barang yang 70%
telah disetujui maksimal 10 hari
4. Kepegawaian Ketepatan kedatangan pegawai per 70%
bulan

KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
PEMERINTAH KABUPATEN XYZ
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ABCDE
Alamat : Jalan ...
Email : puskesmasDefgh@yahoo.com Kode Pos .

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE
Nomor : .../KAPUS/I/2019
TENTANG
KEBIJAKAN PERENCANAAN, AKSES, DAN EVALUASI KINERJA
PUSKESMAS ABCDE
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS ABCDE,
Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Puskesmas sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun
perencanaan puskesmas berdasarkan analisis kebutuhan
masyarakat;
b. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses
terhadap pelayanan, informasi, dan memberikan umpan
balik, maka perlu disusun kebijakan akses masyarakat
terhadap puskesmas;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ABCDE TENTANG
KEBIJAKAN PERENCANAAN, AKSES, DAN EVALUASI
KINERJA PUSKESMAS ABCDE
Kesatu : Kebijakan perencanaan, akses, dan evaluasi puskesmas
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Pada saat Surat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai
berlaku, Surat Keputusan Kepala Puskesmas Abcde Nomor …
Tahun … tentang Kebijakan Perencanaan, Akses, Dan
Evaluasi Kinerja Puskesmas Abcde, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Defgh
Pada tanggal : 15 Februari 2019
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS ABCDE
NOMOR : SK/PKM-ABCDE/ ... /2019
TENTANG : KEBIJAKAN PERENCANAAN,
AKSES, DAN EVALUASI
PUSKESMAS ABCDE

KEBIJAKAN PERENCANAAN, AKSES, DAN EVALUASI


PUSKESMAS ABCDE

A. PERENCANAAN PUSKESMAS

1. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas harus


disusun sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat
2. Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas, meliputi:
a. Pelayanan UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM), meliputi:
1) Pelayanan KIA / KB
2) Pelayanan Promosi Kesehatan
3) Pelayanan Gizi
4) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
b. Pelayanan UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP), meliputi:
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Pelayanan Pemeriksaan Calon Jamaah Haji
4) Pelayanan KIA
5) Pelayanan KB
6) Pelayanan Imunisasi
7) Pelayanan Administrasi
8) Pelayanan Laboratorium
9) Pelayanan Farmasi
10) Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat)
11) Konseling Gizi
12) Pelayanan Jejaring Puskesmas (Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling)
3. Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan
bagi masyarakat
4. Perencanaan Puskesmas harus disusun berdasarkan analsis
kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan lintas
sektor terkait, dan sesuai dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok
Puskesmas
5. Analisis kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan
dengan tokoh masyarakat, sektor terkait, SMD, MMD, analisis data
surveilans, capaian kinerja pelayanan.
6. Rencana Puskesmas disusun dalam bentuk rencana lima tahunan,
rencana usulan kegiatan, dan rencana pelaksanaan kegiatan
7. Rencana Puskesmas merupakan perencanaan yang terintegrasi
baik untuk pelayanan UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM),
maupun UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP),

B. AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS DAN PELAKSANAAN


KEGIATAN

1. Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan Puskesmas Abcde


wajib disediakan bagi masyarakat.
2. Informasi tentang tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi, dan kegiatan
Puskesmas Abcde wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan
lintas program.
3. Komunikasi dengan masyarakat, termasuk akses untuk menyampaikan
umpan balik, dilaksanakan melalui :
a. Secara langsung
1) Survey kepuasan pelanggan;
2) Survey identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat atau
pelanggan;
3) Rapat atau pertemuan lintas sektor;
4) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
5) Temu langsung pada pelaksanaan kegiatan di dalam gedung
maupun luar gedung Puskesmas.
b. Secara tidak langsung
1) Kotak saran;
2) Telepon (...), facebook (Puskesmas Abcde), dan email
(puskesmasDefgh@yahoo.com).
4. Penjadualan kegiatan puskesmas harus disepakati bersama antar
pelaksana kegiatan dan dengan masyarakat.
5. Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti
6. Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.
7. Seluruh pegawai puskesmas wajib melaksanakan tertib administrasi
dalam menyelenggarakan upaya/kegiatan Puskesmas, baik Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan
Administrasi.
8. Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan
internal, dan standar operasional prosedur ketika melaksanakan
pelayanan
9. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
diwajibkan untuk melakukan koordinasi dan komunikasi.
10. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
diwajibkan untuk memberi pengarahan kepada pegawai atau pelaksana
kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
11. Arahan dan dukungan diberikan dalam bentuk kebijakan lokal,
pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dan pembimbingan oleh
pimpinan.
C. EVALUASI KINERJA PUSKESMAS

1. Kinerja Puskesmas wajib dimonitor dan dievaluasi


2. Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
Puskesmas , baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), maupun kinerja Pelayanan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP),
3. Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap Upaya
Puskesmas
4. Monitoring dan Penilaian kinerja dilakukan secara periodik, baik
bulanan, tri bulan, dan tahunan
5. Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada
pihak-pihak terkait
6. Hasil analisis kinerja dibandingkan dengan standar dan dilakukan
kajibanding dengan Puskesmas yang lain
7. Kajibanding kinerja dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu tahun.
8. Hasil monitoring dan evaluasi kinerja, serta hasil kajibanding harus
ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan
9. Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Xyz..

KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES
PEMERINTAH KABUPATEN XYZ
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ABCDE
Alamat : Jalan ...
Email : puskesmasDefgh@yahoo.com Kode Pos .

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE
Nomor : .../KAPUS/I/2019
TENTANG
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN PUSKESMAS ABCDE
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS ABCDE,
Menimbang : a. bahwa dalam pengelolaan dan pelaksanaan program
harus sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang
direncanakan, di Puskesmas Abcde;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a,
maka harus ada acuan peraturan, kebijakan, kerangka
acuan, dan prosedur yang didokumentasikan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ABCDE TENTANG
PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN PUSKESMAS
ABCDE
Kesatu : Dokumen dan rekaman yang ada di Puskesmas Abcde harus
dikendalikan dan didokumentasikan.
Kedua : Pengendalian dokumen dan rekaman sebagaimana yang
dimaksud diktum Kesatu meliputi : penomoran, tanggal
terbit, catatan tentang revisi, pemberlakuan, dan tanda
tangan Kepala Puskesmas.
Ketiga : Segala biaya yang di keluarkan sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan tim dibebankan pada Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) Puskesmas Abcde.
Keempat : Pada saat Surat Keputusan Kepala Puskesmas ini mulai
berlaku, Surat Keputusan Kepala Puskesmas Abcde Nomor …
Tahun … tentang Pengendalian Dokumen Dan Rekaman
Puskesmas Abcde, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Defgh
Pada tanggal : 15 Februari 2019
KEPALA UPTD PUSKESMAS ABCDE

KAPUSKES

Anda mungkin juga menyukai