Anda di halaman 1dari 253

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)

PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA


PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN
BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS SURANTIH KABUPATEN
PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat
dengan fokus kegiatan melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan
Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan
bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk upaya
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok Puskesmas adalah
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Surantih yaitu:
“Mewujudkan Masyarakat di Wilayah Puskesmas Surantih Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas
serta Terintegrasi” dengan misi yaitu 1). Masyarakat di wilayah Puskesmas Surantih yang peduli
terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan individu, keluiarga dan masyarakat, 2)
kemandirian masyarakat terhadap kesehatan secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
maupun lingkungannya dalam penanggulangan dampak kesehatan akbiat penyakit menular dan tidak
menular, bencana dan pandemi COVID-19, 3) UKP dan UKM untuk peningkatan akses dan mutu
kualitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi kesenjangan status kesehatan dan gizi masyarakat
antar wilayah, gender dan tingkat sosial ekonomi, 4) Diperolehnya derajat kesehatan masyarakat
yang setingi-tingginya bagi setiap orang yang merupakan hak asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama dan status sosial ekonomi dan 5) Pelaksanaan UKP dan UKM dilakukan melalui
integrasi lintas program dan sektoral serta pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk Puskesmas Surantih Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas Surantih Kecamatan Bayang menandakan upaya dan usaha yang selama
ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil
dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya perbaikan
gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit maternal dan perinatal
secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap peningkatan kualitas
dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu juga
dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana
di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalkensi stunting dan gizi
buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Surantih dukung dengan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Surantih sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan


Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Surantih Kecamatan Bayang.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja Pusdkesmas Surantih Kecamatan Bayang
dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Surantih Tahun 2023 sebesar
Rp. 157.048.000- (Seratus Lima Puluh Tujuh Juta Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah),-
dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 10.604.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia 7.140.000,-


Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 76.800.000,-

4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 23.968.000,-


Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 7.116.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 12.520.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 15.540.000,-


7

Pendampingan di Shelter Penampungan pada daerah 3.360.000


8
rawan bencana/bencana

Jumlah 157.048.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI
dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Surantih,Desember 2022
Kepala Puskesmas Surantih

Harrymasrizal,SKM
NIP. 19720328 199403 1003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN
RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS SURANTIH KABUPATEN PESISIR
SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini,
Preventif dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk
diwilayah kerja Puskesmas Surantih.
Renstra Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan
bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk Upaya
Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan
misi UPT Puskesmas Surantih yaitu: “Mewujudkan Masyarakat di Wilayah Puskesmas Surantih
Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas serta Terintegrasi” dengan misi yaitu 1). Masyarakat di wilayah
Puskesmas Surantih yang peduli terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan
individu, keluiarga dan masyarakat, 2) kemandirian masyarakat terhadap kesehatan secara individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat maupun lingkungannya dalam penanggulangan dampak
kesehatan akbiat penyakit menular dan tidak menular, bencana dan pandemi COVID-19, 3) UKP dan
UKM untuk peningkatan akses dan mutu kualitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi
kesenjangan status kesehatan dan gizi masyarakat antar wilayah, gender dan tingkat sosial ekonomi,
4) Diperolehnya derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya bagi setiap orang yang
merupakan hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi
dan 5) Pelaksanaan UKP dan UKM dilakukan melalui integrasi lintas program dan sektoral serta
pemberdayaan masyarakat.
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi
dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan
beberapa program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan
penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit
dan pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan
kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya
terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
termasuki melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa
(KLB), dimana ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca
imunisasi (KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya
deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini
risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Pasru dan kasus mangkit,
kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader
kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.

B. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja Puskesmas Surantih dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang
mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu
rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Surantih sebagai
berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
e. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.

f. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan.

g. Belanja operasional penggandaan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Surantih Kecamatan Bayang.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
di wilayah kerja Pusdkesmas Surantih Kecamatan Bayang dengan indikator meningkatnya capaian
indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama
Tahun 2023, yaitu:
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Surantih Tahun 2023 sebesar
Rp. 282.686.800,- (Dua Ratus Delapan Puluh Dua Juta Enam Ratus Delapan Puluh Enam Ribu
Delapan Ratus Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 34.860.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 60.820.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 13.080.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 40.944.800,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 19.392.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 19.040.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 10.800.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 69.540.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 6.930.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 7.280.000,-

Jumlah 282.686.800,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023
dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Surantih,Desmber 2022
Kepala Puskesmas Surantih

Harrymasrizal,SKM
NIP. 19720328 199403 1003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
(BOK) UPT PUSKESMAS SURANTIH KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan
khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi
pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka
meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam
dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan
untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin
modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan
yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung
koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil, kelompok
risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi pendekatan GERMAS salah satunya adalah
melalui pendekatan keluarga dengan adanya Program PISPK.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja
Puskesmas Surantih telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah satu unggulan
program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 8 Nagari telah berhasil mencanangkan
GERMAS. Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan adalah
perilaku merokok yang baru 34,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan atau perilaku
makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih dibawah target 80 %. UPT
Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan didukung Forum GERMAS Kecamatan Bayang,
dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan masyarakat terhadap tatanan rumah
tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan perilaku sehat, deteksi dini penyakit,
lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat dan perbaikan gizi disamping selalu secara
berkala melakukan pembinaan dan pendampingan GERMAS di tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola
yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber anggaran
biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Surantih.

B. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas Surantih
dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan
yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Surantih sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
h. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
i. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
j. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
k. Pembayaran honorarium narasumber termasuk
instruktur senam.
l. Belanja operasional penggandaan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pelaksana
Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas program, lintas sektoral,
Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Surantih Kecamatan Bayang.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Pusdkesmas
Surantih Kecamatan Bayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang
Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Surantih Tahun 2023 sebesar
Rp. 57.372.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah),- dengan
rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 14.808.000,-
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 23.344.000,-
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( 3.920.000,-
Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 3.540.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat 4.900.000,-
teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 3.500.000,-
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight 3.360.000,-
faltering, Penyakit Kronik, Bumil Risti

Jumlah 57.372.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Surantih Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Surantih,Desember 2022
Kepala Puskesmas Surantih

Harrymasrizal,SKM
NIP. 19720328 199403 1003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS RANAH AMPEK
HULU TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat
dengan fokus kegiatan melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan
Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026
dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk upaya penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok
Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT
Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan yaitu: “Terwujudnya masyarakat Kecamatan Lunang, peduli
sehat dan mandiri di bidang kesehatan” dengan misi yaitu 1) Menggerakkan pembangunan kesehatan
dengan koordinasi lintas program Dan lintas sector. 2) Mengerakkan dan meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ). 3) Meningkatkan kemampuan dan
kualitas sumber daya tenaga kesehatan yang Professional.4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dasar secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 5) Menguatkan infrastruktur dan manajemen
puskesmas
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.

Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi
buruk di wilayah kerja Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Lunang menandakan upaya
dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan
kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas
termasuk upaya perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit
maternal dan perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap
peningkatan kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan
yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan
prevalkensi stunting dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kambang dukung dengan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan


Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Ranah Ampek Hulu.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan
Kecamatan Lunang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama
Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan
Tahun 2023 sebesar Rp. 117.507.000,- (Seratus Tujuh Belas Juta Lima Ratus Tujuh Ribu
Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 14.190.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia 29.890.000,-


Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 12.600.000,-

4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 10.050.000,-


Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 2.247.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 26.900.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 16.590.000,-


7

Pendampingan di Shalter Penampungan pada daerah rawan bencana 5.040.000


8

Jumlah 117.507.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI
dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari
kegiatan ini

Rahul, 26 Nopember 2022


Kepala Puskesmas Rahul
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN
RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS RANAH AMPEK HULU TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

H. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini,
Preventif dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk
diwilayah kerja Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan.
Renstra Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-
2026 dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk Upaya Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan
mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan yaitu: “Mewujudkan
Masyarakat di Wilayah Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas
serta Terintegrasi” dengan misi yaitu 1). Masyarakat di wilayah Puskesmas Ranah Ampek Hulu
Tapan yang peduli terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan individu, keluiarga
dan masyarakat, 2) kemandirian masyarakat terhadap kesehatan secara individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat maupun lingkungannya dalam penanggulangan dampak kesehatan akbiat penyakit
menular dan tidak menular, bencana dan pandemi COVID-19, 3) UKP dan UKM untuk peningkatan
akses dan mutu kualitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi kesenjangan status kesehatan dan
gizi masyarakat antar wilayah, gender dan tingkat sosial ekonomi, 4) Diperolehnya derajat kesehatan
masyarakat yang setingi-tingginya bagi setiap orang yang merupakan hak asasi manusia tanpa
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi dan 5) Pelaksanaan UKP dan UKM
dilakukan melalui integrasi lintas program dan sektoral serta pemberdayaan masyarakat.
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi
dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan
beberapa program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan
penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit
dan pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan
kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya
terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
termasuki melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa
(KLB), dimana ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca
imunisasi (KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya
deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini
risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Pasru dan kasus mangkit,
kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader
kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.

I. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan dukung dengan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
e. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.

f. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan.

g. Belanja operasional penggandaan

J. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Ranah
Ampek Hulu.

K. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
di wilayah kerja Pusdkesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Bayang dengan indikator
meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan
respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.
L. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

M. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan
Tahun 2023 sebesar Rp. 182.974.000,- (Seratus Delapan Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Tujuh
Puluh Empat Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 13.860.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 39.220.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 16.590.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 23.240.000,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM Untuk Desa/Kelurahan Prioritas 22.500.000,-

6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 15.960.000,-


TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 7.250.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 31.054.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 7.000.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 6.300.000,-

Jumlah 182.974.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
N. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Rahul, 26 Nopember 2022


Kepala Puskesmas Rahul
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS RANAH AMPEK HULU TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

O. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan
khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi
pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka
meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam
dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan
untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin
modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan
yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung
koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil, kelompok
risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi pendekatan GERMAS salah satunya adalah
melalui pendekatan keluarga dengan adanya Program PISPK.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja
Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah
satu unggulan program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 8 Nagari telah berhasil
mencanangkan GERMAS. Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi
permasalahan adalah perilaku yang tidak merokok baru 30,72 % keluarga yang tidak merokok serta
kebiasaan atau perilaku makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih
dibawah target 80 %. UPT Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan
didukung Forum GERMAS Kecamatan Lunang, dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada
penggerakan masyarakat terhadap tatanan rumah tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik,
edukasi dan perilaku sehat, deteksi dini penyakit, lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat
dan perbaikan gizi disamping selalu secara berkala melakukan pembinaan dan pendampingan
GERMAS di tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola
yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber anggaran
biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan.

P. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas Ranah
Ampek Hulu Tapan dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal
dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan
kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan sebagai
berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Kesehatan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
h. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
i. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
j. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
k. Pembayaran honorarium narasumber termasuk instruktur
senam.
l. Belanja operasional penggandaan

Q. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pelaksana
Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas program, lintas sektoral,
Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan.

R. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas
Ranah Ampek Hulu Tapan Kecamatan Lunang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM
Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

S. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

T. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan
Tahun 2023 sebesar Rp. 99.955.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima
Puluh Lima Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 57.190.000,-
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 19.325.000,-
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( 1.900.000,-
Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 6.160.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan 3.800.000,-
berobat teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 3.780.000,-
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight 7.800.000,-
faltering, Penyakit Kronik, Bumil Risti

Jumlah 99.955.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
U. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir
Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Rahul, 26 Nopember 2022


Kepala Puskesmas Rahul
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
ESENSIAL PRIMER PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS KOTO BERAPAK KABUPATEN
PESISIR SELATAN TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Esensial Primer, yaitu Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi, Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
dan Upaya Gerakan Kesehatan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Renstra Puskesmas Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan
bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk upaya
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok Puskesmas adalah
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Koto Berapak yaitu:
“Mewujudkan Masyarakat di Wilayah Puskesmas Koto Berapak Peduli Sehat, Mandiri,
Berkualitas serta Terintegrasi” dengan misi yaitu 1). Masyarakat di wilayah Puskesmas Koto
Berapak yang peduli terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan individu, keluiarga
dan masyarakat, 2) kemandirian masyarakat terhadap kesehatan secara individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat maupun lingkungannya dalam penanggulangan dampak kesehatan akbiat penyakit
menular dan tidak menular, bencana dan pandemi COVID-19, 3) UKP dan UKM untuk peningkatan
akses dan mutu kualitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi kesenjangan status kesehatan dan
gizi masyarakat antar wilayah, gender dan tingkat sosial ekonomi, 4) Diperolehnya derajat kesehatan
masyarakat yang setingi-tingginya bagi setiap orang yang merupakan hak asasi manusia tanpa
membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi dan 5) Pelaksanaan UKP dan UKM
dilakukan melalui integrasi lintas program dan sektoral serta pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
Upaya Deteksi dini, preventif dan respon penyakit serta GERMAS termasuk di wilayah kerja
Puskesmas Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas Koto Berapak Kecamatan Bayang menandakan upaya dan usaha yang
selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu
hamil dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya
perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit maternal dan
perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap peningkatan
kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu
juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah
terlaksana di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalkensi stunting
dan gizi buruk.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader
kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja
Puskesmas Koto Berapak telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah satu unggulan
program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 8 Nagari telah berhasil mencanangkan
GERMAS. Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan adalah
perilaku merokok yang baru 34,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan atau perilaku
makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih dibawah target 80 %. UPT
Puskesmas Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan didukung Forum GERMAS Kecamatan Bayang,
dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan masyarakat terhadap tatanan rumah
tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan perilaku sehat, deteksi dini penyakit,
lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat dan perbaikan gizi disamping selalu secara
berkala melakukan pembinaan dan pendampingan GERMAS di tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola
yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber anggaran
biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan GERMAS.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Primer di
wilayah kerja Puskesmas Koto Berapak dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk
itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Koto Berapak
sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Primer
a. Upaya Penurunan AKI dan AKB serta
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.
b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.
c. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan

b. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit

a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka


pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.
c. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.

c. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka


pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
b. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
c. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
d. Pembayaran honorarium narasumber
e. Penyediaan KIE Germas..

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Koto Berapak Kecamatan Bayang.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat, upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dan GERMAS
di wilayah kerja Pusdkesmas Koto Berapak Kecamatan Bayang dengan indikator meningkatnya
capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Koto Berapak Tahun 2023
sebesar Rp. 452.795.000,- ( Empat Ratus Lima Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Sembilan P{uluh
Lima Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
A. Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi 200.187.000,-
Masyarakat
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 16.909.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan 12.520.000,-


Usia Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 31.920.000,-

4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 24.157.400,-


Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 4.760.000,-
5

6 Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 87.680.000,-


Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 22.240.000,-
7
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 22.960.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 24.220.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 19.040.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 18.660.000,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 4.160.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 19.160.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 3.640.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 35.560.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 10.220.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 15.370.000,-

B. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit 172.990.000,-


1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 22.960.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 24.220.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 19.040.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 18.660.000,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 4.160.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 19.160.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 3.640.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 35.560.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 10.220.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 15.370.000,-

C. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit 79.618.000,-


1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 28.608.000,-
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas 22.340.000,-
(Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( 7.000.000,-
Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 6.240.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat 10.500.000,-
teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 2.080.000,-
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering, 2.850.000,-
Penyakit Kronik, Bumil Risti
JUMLAH (Rp.) 452.795.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Esesnsial Primer Koto Berapak Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023
dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini.

Koto Berapak, 03 Desember 2022


Kepala Puskesmas Koto Berapak

Nofriadi, SKM, MM
NIP. 19721204 199303 1 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN
BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN
PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat
dengan fokus kegiatan melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan
Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan
bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk upaya
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok Puskesmas adalah
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Koto Baru yaitu: “
Pusat Pemberdayaan Menuju Masyarakat Lengayang Sehat Secara Mandiri dan
Berkeadilan Menyongsong SDGS 2030” dengan misi yaitu 1). Menggerakan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan 2). Memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan 3). Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang profesional, bermutu, terjangkau, merata dan berkeadilan
4). Mengoptimalkan peran dan fungsi puskesmas pembantu, poskesri dan posyandu 5). Menggalang
mitra kerja dengan sumber-sumber yang berpotensi.

Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk Puskesmas Koto Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru Kecamatan Lengayang menandakan upaya dan usaha yang
selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu
hamil dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya
perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit maternal dan
perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap peningkatan
kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu
juga dibutuhkan upaya- upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah
terlaksana di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalkensi stunting
dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru dukung dengan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Koto Baru sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan


Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka


rapat/pertemuan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Koto Baru Kecamatan Lengayang.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan
AKB termasuk upaya perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja Pusdkesmas Koto Baru
Kecamatan Lengayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan
selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1. Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3. Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Koto Baru Tahun 2023
sebesar Rp. 135.236.000,- (Seratus tiga puluh lima juta dua ratus tiga puluh enam ribu
rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 6.936.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, 3.570.000,-


Pasangan Usia Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 11.550.000,-

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)


4 7.872.000,-
Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 13.468.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 43.530.000,-


6
Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 45.160.000,-
7

Pemdampingan di Shelter Penampungan pada daerah Rawan 3.150.000


8
Bencana/Bencana

Jumlah 135.236.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI
dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir
Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Koto Baru, 27 September 2022


Kepala Puskesmas Koto Baru

Nipramadana,SKM
NIP. 198207182011012010
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI,
PREVENTIF DAN RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN
BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS KOTO BARU
KABUPATEN PESISIR SELATANTAHUN 2023
H. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini,
Preventif dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk
diwilayah kerja Puskesmas Koto Baru.
Renstra Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan
bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk upaya
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat serra upaya deteksi dini, prevemtif
dan respon penyakit termasuk upaya GERMAS yang merupakan tugas pokok Puskesmas dalam
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Koto Baru yaitu: “
Pusat Pemberdayaan Menuju Masyarakat Lengayang Sehat Secara Mandiri dan
Berkeadilan Menyongsong SDGS 2030” dengan misi yaitu 1). Menggerakan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan 2). Memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan 3). Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang profesional, bermutu, terjangkau, merata dan berkeadilan
4). Mengoptimalkan peran dan fungsi puskesmas pembantu, poskesri dan posyandu 5). Menggalang
mitra kerja dengan sumber-sumber yang berpotensi.
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi
dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan
beberapa program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan
penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit
dan pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan
kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya
terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
termasuki melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa
(KLB), dimana ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca
imunisasi (KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya
deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini
risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Paru dan kasus mangkit,
kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga
melibatkan kader kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader
P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya- upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.
I. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja Puskesmas Koto Baru dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk
itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Koto Baru
sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian

1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit


d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
e. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.
f. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
g. Belanja operasional penggandaan

J. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Koto Baru Kecamatan Lengayang.
K. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
di wilayah kerja Pusdkesmas Kambang Kecamatan Lengayang dengan indikator meningkatnya
capaian indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
selama Tahun 2023, yaitu:
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi
100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan
pengelolaan Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.
L. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

M. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Koto Baru Tahun 2023
sebesar Rp. 176.040.000,- (Seratus tujuh puluh enam juta empat puluh ribu rupiah),-
dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di 19.200.000
masyarakat
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular,
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal
15.820.000
(POPM)
3 Penemuan kasus aktif TBC 16.380.000

Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam


4 26.460.000
penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan

5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 8.700.000

6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan),


9.660.000
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan
Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 2.140.000
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium
rujukan daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi. 53.230.000
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 10.080.000

10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 10.370.000

Jumlah 176.040.000
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

N. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran
2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Koto Baru, 27 September 2022


Kepala Puskesmas Koto Baru

Nipramadana,SKM
NIP. 1982071820112010
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS KOTO BARU
KABUPATEN PESISIR SELATANTAHUN 2023
O. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan
khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi
pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka
meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam
dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi
GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk
program infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin
modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan
yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung
koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil,
kelompok risti dan rentan
serta kelompok masyarakat, apalagi pendekatan GERMAS salah satunya adalah melalui pendekatan
keluarga dengan adanya Program PISPK.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja
Puskesmas Koto Baru telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah satu unggulan
program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 3 Nagari telah berhasil mencanangkan
GERMAS. Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan
adalah perilaku yang tidak merokok baru 30,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan
atau perilaku makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih dibawah
target 80 %. UPT Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan didukung Forum GERMAS
Kecamatan Lengayang, dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan masyarakat
terhadap tatanan rumah tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan perilaku
sehat, deteksi dini penyakit, lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat dan perbaikan
gizi disamping selalu secara berkala melakukan pembinaan dan pendampingan GERMAS di tingkat
Desa/Nagari. Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik, dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip
tata kelola yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak
duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber
anggaran biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di
Kabupaten Pesisir Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
khususnya dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru.

P. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru
dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan
yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Koto Baru sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
h. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
i. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
j. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
k. Pembayaran honorarium narasumber termasuk
instruktur senam.
l. Belanja operasional penggandaan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pelaksana
Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas program, lintas sektoral,
Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Koto Baru Kecamatan Lengayang.
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Pusdkesmas
Koto Baru Kecamatan Lengayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang
Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.
F. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2. Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

G.PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Koto Baru Tahun 2023
sebesar Rp. 93.908.500,- (Sembilan puluh tiga juta sembilan ratus delapan ribu lima
ratus rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil
53.340.500,-
Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi
bersama Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 27.958.000.-
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ 280.000-
Lembaga ( Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)

4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 5.100.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat 3.780.000,-
teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP 1.890.000-
bersama Institusi/perusahaan

7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering, 1.560.000,-


Penyakit Kronik, Bumil Risti

Jumlah 93.908.500,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

H.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini.

Koto Baru, 27 September 2022


Kepala Puskesmas Koto Baru

Nipramadana,SKM
NIP. 198207182011012010
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS BARUNG
BARUNG BELANTAI KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program
dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode
sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat
dengan fokus kegiatan melalui Pendekatan Keluarga.Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan
Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra Puskesmas Barung Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026
dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk upaya penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok
Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
keluarga. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas
Barung Barung Balantai yaitu: “Mewujudkan dan Menciptakan Masyarakat Tentang Hidup Bersih
dan Sehat Secara Mandiri dan Religius di Wilayah Puskesmas Barung Barung Balantai “, Misi
yaitu 1). Bersih ( Menciptakan Kebersihan dan Kerapian Bagi Diri Sendiri dan Lingkungan), 2).
Empati ( Melakukan Pelayanan dengan Tulus dan sepenuh Hati), 3). Ramah ( Menerapkan 3 S yaitu
Senyum,Sapa,dan Salam dalam Memberikan Pelayanan ). 4). Loyal ( Sopan Santun, Patuh Kepada
atasan dan di Siplin dalam Berkerja). 5). Amanah ( Bekerja dengan Jujur Sesuai Tupoksi dengan
Penuh Rasa Tanggungjawab). 6). Nyaman ( Menciptakan Suasana aman,Nyaman bagi Pengunjung
dan Lingkungan Kerja.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk Puskesmas Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir
Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan menandakan
upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada
pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan
nifas termasuk upaya perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan
audit maternal dan perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga
terhadap peningkatan kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan
kinerjanya. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan
kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan
prevalkensi stunting dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Barung Barung Balantai dukung dengan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non
Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk
BOK Puskesmas Barung Barung Balantaisebagai berikut :

No RinciaanMenu/Kompoen Uraian
1 UpayaPenurunan AKI dan AKB serta Upaya
PerbaikanGiziMasyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan


Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka


rapat/pertemuan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Barung Barung Balantai Kecamatan
Koto XI Tarusan dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama
Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Barung Barung Balantai
Tahun 2023 sebesar Rp. 111.023.600,- (Seratus Sebelas Juta Dua Puluh Tiga Ribu Enam Ratus
Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No RincianMenuKegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 7.318.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan 12.900.000,-


Usia Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 35.928.000,-

4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 8.520.000,-


Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 5.577.600,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 22.000.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 17.100.000,-


7

8 Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan bencana 1.680.000,-

Jumlah 111.023.600,-
RincianAnggaranBiaya(RAB)terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI
dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Barung Barung Balantai
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari
kegiatan ini

Painan, 26 November 2022


Kepala Puskesmas Barung Barung
Belantai

dr. Seprima Yenti


NIP. 19920904 201903 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPON
PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS BARUNG BARUNG BALANTAI KABUPATEN PESISIR
SELATAN TAHUN 2023

H. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program
dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode
sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini,
Preventif dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk
diwilayah kerja Puskesmas Barung Barung Belantai.
Renstra Puskesmas Barung Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026
dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk Upaya Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan
mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Barung Barung Belantai yaitu: “Mewujudkan dan
Menciptakan Masyarakat Tentang Hidup Bersih dan Sehat Secara Mandiri dan Religius di
Wilayah Puskesmas Barung Barung Balantai “, Misi yaitu 1). Bersih ( Menciptakan Kebersihan
dan Kerapian Bagi Diri Sendiri dan Lingkungan), 2). Empati ( Melakukan Pelayanan dengan Tulus
dan sepenuh Hati), 3). Ramah ( Menerapkan 3 S yaitu Senyum,Sapa,dan Salam dalam Memberikan
Pelayanan ). 4). Loyal ( Sopan Santun, Patuh Kepada atasan dan di Siplin dalam Berkerja). 5).
Amanah ( Bekerja dengan Jujur Sesuai Tupoksi dengan Penuh Rasa Tanggungjawab). 6). Nyaman
( Menciptakan Suasana aman,Nyaman bagi Pengunjung dan Lingkungan Kerja.
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi
dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan
beberapa program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan
penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit
dan pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan
kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya
terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
termasuki melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa
(KLB), dimana ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca
imunisasi (KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya
deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini
risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Pasru dan kasus mangkit,
kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader
kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 71,23 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.
I. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja Puskesmas Barung Barung Belantaidukung dengan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Koto Berapak sebagai berikut :

No RinciaanMenu/Kompoen Uraian
1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
e. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.

f. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka


rapat/pertemuan.
g. Belanja operasional penggandaan

J. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Barung Barung Belantai Kecamatan Koto XI
Tarusan.

K. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
di wilayah kerja PusdkesmasBarung Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan dengan indikator
meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan
respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.
L. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

M. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Barung Barung Belantai
Tahun 2023 sebesar Rp. 231.380.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Satu Juta Tiga Ratus Delapan
Puluh Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No RincianMenuKegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 14.700.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 43.910.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 12.400.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 15.440.000,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 7.500.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 20.800.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 3.150.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 104.480.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 6.600.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 11.480.000,-

Jumlah 240.460.000,-
RincianAnggaranBiaya(RAB)terlampir
N. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Barung Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Painan, 25 November 2022


Kepala Puskesmas Barung Barung
Belantai

dr. Seprima Yenti


NIP. 19920904 201903 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS BARUNG BARUNG BALANTAI KABUPATEN PESISIR
SELATAN TAHUN 2023

O. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan
khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi
pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka
meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam
dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan
untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin
modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan
yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung
koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil, kelompok
risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi pendekatan GERMAS salah satunya adalah
melalui pendekatan keluarga dengan adanya Program PISPK.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja
Puskesmas Barung Barung Balantaitelah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah satu
unggulan program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 10 Nagari telah berhasil
mencanangkan GERMAS. Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi
permasalahan adalah perilaku merokok yang baru 30,62 % keluarga yang tidak merokok serta
kebiasaan atau perilaku makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih
dibawah target 70 %. UPT Puskesmas Barung Barung BalantaiKabupaten Pesisir Selatan didukung
Forum GERMAS Kecamatan Koto XI Tarusan, dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada
penggerakan masyarakat terhadap tatanan rumah tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik,
edukasi dan perilaku sehat, deteksi dini penyakit, lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat
dan perbaikan gizi disamping selalu secara berkala melakukan pembinaan dan pendampingan
GERMAS di tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola
yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber anggaran
biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja PuskesmasBarung Barung Balantai.

P. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas Barung
Barung Balantaidukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari
APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan
kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Barung Barung Balantaisebagai
berikut :

No RinciaanMenu/Kompoen Uraian
1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
h. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
i. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
j. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
k. Pembayaran honorarium narasumber termasuk instruktur
senam.
l. Belanja operasional penggandaan

Q. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pelaksana
Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas program, lintas sektoral,
Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Barung Barung Balanatai Kecamatan Koto XI Tarusan.

R. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas
Barung Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan dengan indikator meningkatnya capaian
indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama
Tahun 2023, yaitu:
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

S. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

T. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Barung Barung Balantai
Tahun 2023 sebesar Rp. 32.886.000,- (Tiga Puluh Dua Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Enam
Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No RincianMenuKegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 2.094.000,-
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 7.112.000,-
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga 7.800.000,-
( Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 1.440.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat 1.900.000,-
teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 6.840.000,-
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering, 5.700.000,-
Penyakit Kronik, Bumil Risti
Jumlah 32.886.000,-
RincianAnggaranBiaya(RAB)terlampir

U. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Barung Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini.

Painan, 26 November 2022


Kepala Puskesmas Barung Barung
Belantai

dr. Seprima Yenti


NIP. 19920904 201903 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS
KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan
sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif dan
meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu
upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka Kematian Ibu
dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat dengan fokus kegiatan
melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat ini
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer (esensial)
yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan bahwa
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan paradigma
sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses pelayanan kesehatan,
teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk upaya penurunan AKI dan AKB
serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan
mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Kambang yaitu: “Mewujudkan Puskesmas Dengan
Pelayanan Prima Menuju Masyarakat Lengayang Sehat Mandiri” dengan misi yaitu 1). Memberikan
Pelayanan Secara Prima, 2) Meningkatakan Kualitas SDM, 3) Mengembnagkan Sarana Prasarana Yang
Menutamakan Kualitas Pelayanan Kesehatan, 4) Meningkatkan Akses dan Keterjangkauan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Kesehatan 5) Meni ngkatkan Peran Serta Aktif Masyarakat Terhadap Kesehatan.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya
melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, termasuk
Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk di
wilayah kerja Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang menandakan upaya dan usaha yang selama ini
telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan
peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya perbaikan gizi
masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit maternal dan perinatal secara
berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap peningkatan kualitas dan kapasitas
petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-
upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam
rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kambang dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan),
untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Kambang
sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan


Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia produktif
termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas lintas program,
lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja Pusdkesmas Kambang Kecamatan Lengayang
dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai
dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Kambang Tahun 2023 sebesar Rp.
180.840.000,- (Seratus Delapan Puluh Juta Delapan Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah),- dengan
rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 6.115.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia 24.570.000,-


Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 30.105.000,-

4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 1.980.000,-


Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 27.230.000,-
5
Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 35.610.000,-
6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 52.080.000,-


7

Pendampingan di Shelter Penampungan Pd Daerah Rawan 3.150.000,-


8
bencana/Bencana

Jumlah 180.840.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI dan
AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Kambang, 6 Desember 2022


Kepala Puskesmas Kambang

Ns. Yasmartinis, S.Kep


NIP. 198203032006042008
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN
RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS KAMBANG KABUPATEN PESISIR
SELATAN
TAHUN 2023
H. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan
sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif dan
meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu
upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini, Preventif
dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan
kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk diwilayah
kerja Puskesmas Kambang.
Renstra Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan bahwa
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan paradigma
sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses pelayanan kesehatan,
teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk Upaya Deteksi dini, Preventif dan
respon penyakit. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas
Kambang yaitu: ““Mewujudkan Puskesmas Dengan Pelayanan Prima Menuju Masyarakat
Lengayang Sehat Mandiri” dengan misi yaitu 1). Memberikan Pelayanan Secara Prima, 2)
Meningkatakan Kualitas SDM, 3) Mengembnagkan Sarana Prasarana Yang Menutamakan Kualitas
Pelayanan Kesehatan, 4) Meningkatkan Akses dan Keterjangkauan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Kesehatan 5) Meningkatkan Peran Serta Aktif Masyarakat Terhadap Kesehatan.
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi dari
kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan beberapa
program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan penemuan kasus;
pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit dan pemberdayaan
masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan kegiatan ini
merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit di
Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya terhadap pencegahan
dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat
pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya termasuki
melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa (KLB), dimana ada
beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca imunisasi (KIPI), validasi
sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon cepat Sistem Kewaspadaan Dini
dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya deteksi dini dan penemuan kasus,
seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan
kasus PD3I, kasus kontak TB Paru dan kasus mangkit, kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan
masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan kematian akibat
penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader kesehatan untuk P2P serta
melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan Respon
Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas Kabupaten Pesisir
Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa indikator SPM dan PISPK ,
yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan kesehatan terhadap pencegahan TBC,
pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan penanggulangan dan pengendalian
bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang telah terjadi pandemi COVID-19, dimana
81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan
pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu
meningkatkan cakupan program di Puskesmas dan jejaringnya.

I. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja Puskesmas Kambang dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang
mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Kambang sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
e. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.
f. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
g. Belanja operasional penggandaan

J. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta TPM
termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang.

K. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit di
wilayah kerja Pusdkesmas Kambang Kecamatan Lengayang dengan indikator meningkatnya capaian
indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun
2023, yaitu:
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan masyarakat
menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.
L. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai
dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

M. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Kambang Tahun 2023 sebesar Rp.
206.500.000,- (Dua Ratus Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya
(RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 11.340.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 56.600.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 10.360.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 13.700.000,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 7.500.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 16.800.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 1.500.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 74.070.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 8.120.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 6.510.000,-

Jumlah 206.500.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

N. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023
dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini
Kambang, 6 Desember 2022
Kepala Puskesmas Kambang

Ns. Yasmartinis, S.Kep


NIP. 198203032006042008
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
(BOK) UPT PUSKESMAS KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
O. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019,
dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Program
Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat (GERMAS)
pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan khususnya Puskesmas.
Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program
kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan
masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam dan luar gedung, melainkan juga melakukan
gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup
sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga
diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur
dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu
dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi
kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus
penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan
pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan
upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil, kelompok risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi
pendekatan GERMAS salah satunya adalah melalui pendekatan keluarga dengan adanya Program PISPK.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja Puskesmas
Kambang telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah satu unggulan program
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 8 Nagari telah berhasil mencanangkan GERMAS.
Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan adalah perilaku yang
tidak merokok baru 30,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan atau perilaku makan pagi dan
kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih dibawah target 80 %. UPT Puskesmas
Kambang Kabupaten Pesisir Selatan didukung Forum GERMAS Kecamatan Lengayang, dimana
kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan masyarakat terhadap tatanan rumah tangga yang
mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan perilaku sehat, deteksi dini penyakit, lingkungan sehat
dan indikator PHBS pangan sehat dan perbaikan gizi disamping selalu secara berkala melakukan
pembinaan dan pendampingan GERMAS di tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, dimana
selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola yang baik (good
governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber
pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber anggaran biaya yang sangat
diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan sudah menjadi
Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam mendukung pelaksanaan kegiatan
GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif dan
meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu
upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer (esensial)
yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kambang.

P. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas Kambang
dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang
diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Kambang sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
h. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
i. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
j. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
k. Pembayaran honorarium narasumber termasuk
instruktur senam.
l. Belanja operasional penggandaan

Q. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang serta
kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pelaksana Pos UKK,
kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh
Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Kambang Kecamatan
Lengayang.

R. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Pusdkesmas
Kambang Kecamatan Lengayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang
Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

S. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari sampai
dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

T. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Kambang Tahun 2023 sebesar Rp.
104.827.000,- (Seratus Empat Juta Delapan Ratus Dua Puluh Tijuh Ribu Rupiah),- dengan rincian
anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 10.414.000,-
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 37.129.000,-
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( 1.890.0000,-
Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 6.940.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat 16.800.000,-
teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 2.520.000,-
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering, 29.134.000,-
Penyakit Kronik, Bumil Risti

Jumlah 104.827.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

U. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Kambang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran
2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Kambang, 6 Oktober 2022


Kepala Puskesmas Kambang

Ns.Yasmartinis, S.Kep
NIP. 198203032006042008
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN PENURUNAN AKI AKB DAN
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS PASAR BARU
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya
kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu
upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehhat (GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai
dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan khususnya Puskesmas. Gerakan
masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan
integrasi pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada
penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga dalam rangka meningkatkan cakupan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan baik di dalam dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan
masyarakat secara terarah dan terpadu untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat.
Upaya pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB masih jauh dari
harapan. Padahal kebutuhan untuk menurunkan AKI dan AKB ini sudah
sangat mendesak mengingat Indonesia termasuk 10 negara dengan kematian
setelah persalinan (neonatal) tertinggi di dunia. Upaya penurunan AKI dan
AKB menjadi semakin berat akibat pandemi covid-19 yang berkepanjangan
yang melanda Indonesia.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik
Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri
dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:
PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang
Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan


Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Pasar Baru didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas
Pasar Baru sebagai berikut :

No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen
1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
b. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon
Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
c. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas
Ibu Balita)
d. Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
e. Pemantauan Tumbuh Kembang harian Balita
f. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak
g. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah
dan Remaja
h. Pendampingan di shelter penampungan pada
daerah rawan bencana /bencana

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah Seluruh
masyarakat di wilker Puskesmas Pasar Baru Terutama Ibu hamil, Bayi, Balita.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan
standarisasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
melalui standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini
adalah Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat di Puskesmas
Pasar Baru dengan indikatornya Seluruh masyarakat di wilker Puskesmas
Pasar Baru dapat menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023
dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Pelaksanaan

2 Pelaksanaan Kegiatan

3 Monitoring dan Evaluasi


F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka
pencapaian keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Pasar Baru Tahun 2023 sebesar
Rp.182.108.000,- (Seratus delapan puluh dua juta seratus delapan ribu
delapan ratus rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per
puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat 182.108.000,-

Jumlah 182.108.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan
Upaya Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas
Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai
bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Pasar Baru, 5 Desember 2022


Kepala Puskesmas Pasar Baru

Drg.Mike Putri Ardianto


NIP. 19850503 201407 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN KEGIATAN PERBERIAN PMT LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS
PASAR BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya
kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu
upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehhat (GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai
dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan khususnya Puskesmas. Gerakan
masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan
integrasi pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada
penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga dalam rangka meningkatkan cakupan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan baik di dalam dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan
masyarakat secara terarah dan terpadu untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat.
Makanan tambahan berbasis pangan lokal siap santap diberikan
selama sekurang-kurangnya 90 hari dan intervensi lainnya disesuaikan
dengan permasalahan pada ibu hamil KEK. Setelah intervensi pemberian
makanan tambahan berbasis pangan lokal siap pangan pada ibu hamil KEK
dan dokter memberi pengobatan penyakit lain yang diderita (bila ada)
Upaya pencegahan balita gizi kurang dilaksanakan sejak 1000 Hari
Pertama Kehidupan hingga balita dengan cara mengidentifikasi dan
mengatasi factor risiko penyakit (misalnya dengan pemeriksaan kehamilan
terpadu, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi – balita) dan
pemenuhan konsumsi makanan yang bergizi pada kehamilan, persalinan,
menyusui, bayi dan balita. Pada periode kehamilan, persalinan, dan
menyusui, upaya di atas perlu disertai dengan edukasi pemenuhan gizi, akses
terhadap air bersih, serta pemberian makanan tambahan berbasis pangan
lokal pada ibu hamil KEK

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik
Pratama, Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri
dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:
PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang
Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan PMT LOKAL di Puskesmas Pasar


Baru didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang
mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Pasar Baru sebagai berikut :
No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen
1 PMT LOKAL
Penyediaan Bahan Makanan Tambahan merupakan
salah satu intervensi bagi balita yang menderita
kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk
meningkatkan status gizi anak serta untuk
mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya
status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan
umur anak tersebut

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah Ibu Hamil KEK
dan Balita Gizi Kurang wilker Puskesmas Pasar Baru

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan
standarisasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
melalui standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini
adalah terlaksananya Pemberian PMT local kepada ibu hamil KEK dan Balita
Gizi Kurang di Puskesmas Pasar Baru.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023
dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Pelaksanaan

2 Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka
pencapaian keluaran (output) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Pasar Baru Tahun 2023 sebesar
Rp. 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah),- dengan rincian
anggaran biaya (RAB) sebagai berikut :
No Kebutuhan
Rincian Menu Kegiatan
Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis Rp.96.750.000,-
pangan lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi
kurang
2 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan Rp.95.256.000,-
pemberian makanan tambahan berbasis pangan
lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi kurang
tingkat kab/kota dan puskesmas

Jumlah Rp. 250.000.000,-


Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kerja (KAK) Pelaksanaan Kegiatan
Pemberian PMT Lokal di Puskesmas Pasar Baru Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari
kegiatan ini

Pasar Baru, 5 Desember 2022


Kepala Puskesmas Pasar Baru

Drg.Mike Putri Ardianto


NIP. 19850503 201407 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS BALAI SELASA DANA
ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN

TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2022
2. Gambaran Umum

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal setiap
warganegara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan mencapai kemakmuran.
Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak
sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya
secara layak. Pemerintah Kabuparten Pesisir Selatan mempunyai tanggung jawab untuk
menjamin setiap warganya memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan
berkeadilan. Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia, pembangunan kesehatan
memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini
dapat dicapai melalui peningkatan peran bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, baik melalui Rumah
Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Pos Masyarakat (Puskesmas), dan Pos
Kesehatan Desa (Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), maupun pelayanan kesdes), maupun
pelayanan kesehatan berbasis masyaraka melalui Pos kesehatan berbasis masyaraka melalui Pos
Pelayanan Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status
kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian
pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan
kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan
pembangunan nasional.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber


daya manusia dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta
sejahtera lahir dan bathin, yang salah satu indikatornya adalah tingginya derajat
kesehatan dan tingginya mutu kehidupan. Pembangunan manusia seutuhnya harus
mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual. Oleh karena itu
pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas,
produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, perlu adanya


pembiayaan kesehatan, yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang
berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna. Salah satu program kesehatan
yang sampai sekarang masih menjadi prioritas utama adalah program penyelamatan
ibu dan bayi, sebagai mana kita ketahui bahwa Angka Kematian Kematian Ibu dan
Bayi (AKI & AKB) merupakan salah satu indikator pembangunan bidang kesehatan
pada suatu kesehatan pada suatu daerah, Data kematian ibu diwilayah

Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera


Barat yang tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin
Ketersediaan dan Pemerataan Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan
pembangunan daerah berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program
pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya
lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan
secara tepat oleh petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari
semua unsur dan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan
Tujuan Dinas kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat
Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan
dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu
:”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan
sebagai hak azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan
menjadi titik sentral pembangunan nasional dan daerah.

Untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan


pembangunan kesehatan di Puskesmas Balai Selasa, diperlukan tolok ukur dan
penilaian indikator kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Balai Selasa Tahun
2021-2026 juga merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan
Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-
2024 serta berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan penekanan pada pencapaian
sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan
Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari RPJMD
Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan Rencana
Kerja (RENJA) Puskesmas Balai Selasa dan indikator penetapan kinerja (TAPKIN)
Tahun 2022.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di
Puskesmas Balai Selasa didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang
mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan
kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas Balai Selasa
sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraia
n
I Upaya Penurunan AKI-AKB
Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
Penurunan AKI –AKB

1 Surveilans Kesehatan Gizi 1. Pelacakan dan pelaporan kematian dan


dan KIA pelaksanaan otopsi verbal kematian ibu bayi/balita
2. Rapat Validasi dan evaluasi data gikia

2 Pelayanan Kesehatan 1. Koodinasi/MOU dengan KUA


Reproduksi Bagi Calon 2. Pelaksanaan edukasi bimbingan
Pengantin, Pasangan Usia perkawinan/konseling pranikah di KUA atau
lembaga agama dan skrining calon pengantin
Subur (PUS)
3. Pelaksanaan Penyuluhan dan Pelayanan KB,
Praktik P2GP, dan Kesehatan Reproduksi,
Pencegahan Kekerasan pada Perempuan dan Anak
dan Kesehatan Penyandang Disabilitas

3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Pelaksanaan kelas ibu hamil ini diharapkan akan tercapai
Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) peningkatan pengetahuan serta keterampilan ibu hamil
dan ibu balita

4 Program Perencanaan 1. Rapat koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan


Persalinan dan Pencegahan masyarakat terkait perencanaan persalinan dan
Komplikasi (P4K) pencegahan komplikasi (P4K), termasuk
pemantauan ibu hamil resiko tinggi
2. Kunjungan bumil resti
3. Biaya Transport Calon Pendonor darah Untuk
Mendukung P4K dari dan/ke UTD

5 Kunjungan Lapangan 1. Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persalinan,


Pelayanan Kesehatan Ibu dan PNC bagi Posyandu Prima, Praktik Mandiri, dan
Anak Posyandu
2. Kunjungan Lapangan Bayi Balita dengan masalah
Gizi
3. Kunjungan Lapangan Bumil KEK
6 Pelayanan Kesehatan PadaPelaksanaan Skrining Kesehatan (Termasuk Jiwa) pada
Anak Usia Sekolah danAnak Usia Sekolah dan Remaja
Remaja

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Balai Selasa.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Tahapan
NO Rincian Menu/Komponen Volvol Metode Pelaksanaa
Satuan ume Pelaksanaan n
Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
1 Laporan swakelola

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Laporan swakelola


Pasangan Usia Subur (PUS)
2

3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) Laporan swakelola

4
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Laporan swakelola

Kunjungan Lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Laporan swakelola


5

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Laporan swakelola
6

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023
dari bulan Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan


Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan untuk puskesmas Balai Selasa sebesar Rp.
175.431.000,- ( Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Empat Ratus Tiga Puluh Satu Ribu
Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuha


n Biaya
(Rp.)
1 Surveilance Kesehatan Gizi dan KIA 18.692.000,-
2 Pelayanan Kesehatan reproduksi Bagi Calon Pengantin, 7.980.000,-
Pasangan Usia Subur ( PUS)
3 Pelaksanaan kelas Ibu ( kelas ibu hamil, kelas ibu balita ) 42.976.000,-

4 Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi 9.463.000,-


(P4K)

5 Kunjungan lapangan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 60.200.000,-

6 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah 36.120.000,-

Jumla 175.431.000,-
h

Rincian Anggaran Biaya (RAB)


terlampir
Balai Selasa, 3 Desember 2022
Kepala Puskesmas Balai Selasa

Yanita Trisna Putri, SKM


NIP. 19840109 200604 2 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN
RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK) UPT BALAI SELASA KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

B. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini,
Preventif dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk
diwilayah kerja Puskesmas Balai Selasa.
Renstra Puskesmas Balai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan
bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk Upaya
Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan
misi UPT Puskesmas Balai Selasa yaitu: “Menjadi pusat pelayanan kesehatan bermutu dalam
mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat“, Misi yaitu 1). Profesional ( ahli dibidangnya,
bekerja penuh tanggung jawab dan sesuai pedoman yang ditetapkan), 2). Amanah ( jujur dan adil
dalam melaksanakan tugas yang diberikan serta tidak membedakan pasien dalam pelayanan), 3).
Sopan, Senyum, santun, sapa dan salam ( sesama staf dan dalam melayani pasien) ). 4). Tekun ( giat
bekerja, cerdas serta konsisten). 5). Ikhlas ( dalam melayani dan bekerja, mengharapkan ridho dari
Allah Subhana Wata’ala).
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi
dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan
beberapa program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan
penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit
dan pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan
kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya
terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
termasuki melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa
(KLB), dimana ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca
imunisasi (KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya
deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini
risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Pasru dan kasus mangkit,
kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader
kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 71,23 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja Puskesmas Balai Selasa dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk
itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Balai Selasa
sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
a. Transportasi Petugas dalam rangka pengelolaan pelayanan
kesehatan dalam rangka deteksi dini penyakit menular dan
tidak menular serta surveilance penyakit dan termasuk juga
sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan ke
Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan serta rumah
penduduk.
b. Transportasi petugas dan bidan desa Penemuan kasus aktif
dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta
Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
c. Transportasi petugas dalam rangka Penemuan kasus aktif
TBC
d. Transportasi petugas dan bidan desa dalam rangka
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader
kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan
e. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
f. Transport petugas serta penyediaan makanan dan minuman
dalam rangka Pelaksanaan STBM untuk Desa/kelurahan
prioritas
g. Transport petugas dalam Inspeksi Kesehatan Lingkungan
di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat
Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fanyankes
h. Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan
penyakit berpotensi KLB ke Laboratorium daerah atau
laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota
i. Transport petugas dalam rangka Pelayanan Imunisasi
j. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa
(KLB)
k. Transport petugas dan bidan desa dalam Survei dan
pengambilan vektor penyakit menular di masyarakat
l. Belanja operasional penggandaan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Balai Selasa Kecamatan Ranah Pesisir.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
di wilayah kerja Puskesmas Balai Selasa Kecamatan Ranah Pesisir dengan indikator meningkatnya
capaian indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
2. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
3. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
4. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
5. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Barung Barung Belantai
Tahun 2023 sebesar Rp. 208.352.000,- (Dua Ratus Delapan Juta Tiga Ratus Lima Pulub Dua
Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 15.540.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 22.340.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 9.400.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 30.292.000,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 15.000.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 31.360.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 3.000.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 54.520.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 21.000.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 5.900.000,-

Jumlah 208.352.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Barung Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Balai Selasa, 3 Desember 2022


Kepala Puskesmas Balai Selasa

Yanita Trisna Putri, SKM


NIP. 19840109 200604 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS BALAI SELASA DANA ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2022

2. Gambaran Umum

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal setiap
warganegara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan mencapai kemakmuran.
Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika dia
berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk
meneruskan kehidupannya secara layak. Pemerintah Kabuparten Pesisir Selatan mempunyai
tanggung jawab untuk menjamin setiap warganya memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, terjangkau dan berkeadilan. Dalam perspektif pembangunan sumber daya manusia,
pembangunan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia.
Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan peran bersama antara pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
baik melalui Rumah Sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan Pos Masyarakat
(Puskesmas), dan Pos Kesehatan Desa (Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), maupun pelayanan
kesdes), maupun pelayanan kesehatan berbasis masyaraka melalui Pos kesehatan berbasis
masyaraka melalui Pos Pelayanan Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status
kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian
pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas
sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan
nasional.Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi
Sumatera Barat yang tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin
Ketersediaan dan Pemerataan Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan
pembangunan daerah berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program
pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan
dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan
masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan dasar-dasar,
strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu :”Paradigma Sehat”
yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azazi manusia,
kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Saat ini pemerintah melakukan suatu gebrakan inovasi dengan mengeluarkan
program gerakan masyarakat hidup sehat yang melibatkan sektor-sektor lainnya agar
dapat berpern dalam pembangunan kesehatan dengan menekankan pada upsys promotif
preventif, program pergerakan masyarakat hidup sehat bertujuan antara lain :1.
Menurunkan bebasn penyakit menulan dan tidak menular, 2. menghindarkan terjadinya
penurunan produktifitas penduduk,3. menurunkan pembiayan pelayanan kesehatan
karena karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan, serta 4. Penguatan
sistem kesehatan, pendekatan siklus hidup, jaminan kesehatan nasional (jkn) dan
berfokus kepada pemerataan pelayanan.

Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan


kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur
dan penilaian indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun
2021-2026 juga merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan
Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024
serta berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi
Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan penekanan pada pencapaian sasaran
Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan
Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari RPJMD
Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan Rencana
Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator
peneBalai Selasa kinerja (TAPKIN) Tahun 2022.

Pencapaian program dan kegiatan Germas yang ada di Puskesmas didukung


dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada
tahun 2022 untuk BOK Puskesmas Balai Selasa sebagai berikut :

No Rinciaan Uraia
Menu/Kompoen n
I Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
1. Pelaksanaan GERMAS di Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
tingkat Kecamatan/Wilayah GERMAS
Puskesmas
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu,
tokoh masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Kabupaten Pesisir
Selatan

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola , yang mana kegiatan ini dilakukan
untuk pencapaian SPM di Puskesmas Balai Selasa.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023
dari bulan Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan
Puskesmas Balai Selasa sebesar Rp.118.166.880,- (Seratus Delapan Belas Juta Seratus
Enam Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Rupiah) dengan kebutuhan
per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) 8.166.880-

h 118.166.880-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Balai Selasa, 3 Desember 2022


Kepala Puskesmas Balai Selasa

Yanita Trisna Putri, SKM


NIP. 19840109 200604 2 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS ASAM
KUMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang
telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di
Puskesmas adalah Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI
dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat dengan fokus kegiatan melalui
Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi
Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas.
Renstra Puskesmas Asam Kumbang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2021-2026 dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk upaya penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat.
Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dengan
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi
UPT Puskesmas Asam Kumbang yaitu : “Memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat Kecamatan IV Nagari
Bayang Utara” dengan misi yaitu 1. Memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, 2. Mendorong kemandirian hidup sehat
bagi keluarga dan masyarakat Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, 3.
Meningkatkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya
melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat, termasuk Puskesmas Asam Kumbang Kecamatan IV Nagari Bayang
Utara Kabupaten Pesisir Selatan.

Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih adanya kejadian
stunting dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Asam Kumbang menandakan
upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan
lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dan
pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya perbaikan gizi
masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit maternal
dan perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga
terhadap peningkatan kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar
dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya
yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di
Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalkensi
stunting dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:
PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan
Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta
perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Asam Kumbang dukung
dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari
APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu
rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Asam Kumbang sebagai berikut :

No Rinciaan Uraia
Menu/Kompoen n
1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam
rangka pengelolaan pelayanan kesehatan dalam
rangka penurunan AKI dan AKB serta upaya
perbaikan gizi masyarakat ke Nagari dan
Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas


Program dan Lintas Sektoral termasuk dengan
KUA tentang penurunan AKI dan AKB serta
upaya perbaikan gizi masyarakat ke Nagari dan
Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru
lahir, bayi usia 0-11 bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra
sekolah, usia sekolah, remaja dan usia produktif termasuk lansia dan kelompok
disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas lintas program, lintas
sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Asam Kuimbang Kecamatan IV Nagari Bayang Utara
.
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan
standarisasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui
standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah
terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya perbaikan
perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Asam Kumbang
dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama
Tahun 2023, yaitu:

1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan


2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak,
Gizi pada 10 Nagari sebesar 90 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka
pencapaian keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) UPT Puskesmas Asam Kumbang Tahun 2023 sebesar Rp.
106.541.000,- (Seratus Enam Juta Lima Ratus Empat Pulu Satu Ribu
Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 18.569.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, 11.460.000,-


Pasangan Usia Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 26.235.000,-

Program Perencanaan Persalinan dan


4 Pencegahan Komplikasi (P4K) 8.955.000,-
Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 2.342.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 22.390.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan 14.070.000,-


7
Remaja
Pendampingan di shelter penampungan pada daerah 2.520.000,-
8
rawan bencana /bencana
Jumlah 106.541.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya
Penurunan AKI dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas
Asam Kumbang Kecamatan IV Nagari Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan
ini

Asam Kumbang, Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas Asam Kumbang

Dr. Adi Syahrizal


NIP. 19740714 201407 1 001
KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN
RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS ASAM KUMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

H. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang
telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di
Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan
kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
termasuk diwilayah kerja Puskesmas Asam Kumbang

Renstra Puskesmas Asam Kumbang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun


2021-2026 dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk Upaya Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit. Adapun fungsi
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT
Puskesmas Asam Kumbang yaitu: “Memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau bagi masyarakat Kecamatan IV Nagari Bayang
Utara” dengan misi yaitu 1. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, 3. Meningkatkan
pembangunan yang berwawasan kesehatan.

Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini


merupakan manifestasi dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini,
preventif dan respon penyakit dengan beberapa program dan kegiatan rinciannya
yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan penemuan kasus; pencegahan
penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit dan
pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader
P2P. Program dan kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian
kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit di Puskesmas termasuk
kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya terhadap
pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.

Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertamna dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya termasuki
melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka
pencegahan dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan
surveilance dan respon kejadian luar biasa (KLB), dimana ada beberapa kegiatan
yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca imunisasi (KIPI),
validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga
dilaksanakan pula upaya deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS,
TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini risiko PTM di Posbindu PTM,
penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Paru dan kasus mangkit, kasus kontak
kusta serta ODGJ.

Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor


risiko, dengan masih menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam
dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin; advokasi/sosialisasi terkait
pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk penyediaan
media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu
kegiatan pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular
menahun, pendampingan penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data
laporan hasil POPM dan manajemen kasus filariasis, termasuk pemberdayaan
masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan
masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka
kesakitan dan kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular
yang juga melibatkan kader kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan
dan pembekalan terhadap kader P2P.

Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini,
PreventIf dan Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P) di Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana
dengan baik dengan meningkatnya beberapa indikator SPM dan PISPK , yaitu
pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan kesehatan terhadap
pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB,
apalagi saat sekarang telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah
berhasil mencapai target pelaksanaan program dan kegiatan. Oleh karena itu
keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan dengan melaksanakan
upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di Puskesmas
dan jejaringnya.

I. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:
PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan
Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan


Respon Penyakit di wilayah kerja Puskesmas Asam Kumbang dukung dengan
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas
Asam Kumbang sebagai berikut :

No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen
1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam
rangka pengelolaan pelayanan kesehatan dalam
rangka Deteksi dini faktor risiko dan penyakit
tidak menular di masyarakat Penemuan kasus
aktif dan pemantauan pengobatan penyakit
menular, serta Program Pemberian Obat
Pencegahan Masal (POPM), Pemberdayaan
masyarakat serta pembinaan kader kesehatan
dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan, Pelaksanaan STBM
untuk Desa/ Kelurahan Prioritas , Inpeksi
kesehatan lingkungan di TPP (Tempat
Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
Umum), sarana air minum, dan Fasyankes,
Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu
dan penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium
daerah atau laboratorium rujukan daerah di
kabupaten/kota, Pelayanan Imunisasi,
Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian
Luar Biasa (KLB) Survei dan pengendalian
vektor penyakit menular di masyarakat
J. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota
masyarakat yang rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit
tidak menular (PTM) termasuk kondisi sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan
rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi penerima manfaat
Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh
Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Asam Kumbang.

K. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan
standarisasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui
standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah
terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit di wilayah kerja
Puskesmas Asam Kumbang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM
Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama
Tahun 2023, yaitu:
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai
standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM)
dan pengelolaan Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan
lingkungan masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk
membantu cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak
menular dan kesehatan lingkungan masyarakat menjadi 85 %.

L. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
2. Pelaksanaan
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

M. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka
pencapaian keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Puskesmas Asam Kumbang Tahun 2023 sebesar
Rp.188.214.000,- (Seratus Delapan Puluh Delapan Juta Dua Ratus Empat
Belas Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di 14.880.000,-
masyarakat
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan 39.480.000,-
penyakit menular, serta Program Pemberian
Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 14.560.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader 12.800.000,-
4 kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 7.884.000,-

6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat 13.720.000,-


Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan 5.300.000,-
penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau
laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 66.710.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa 10.360.000,-
(KLB)
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di 2.520.000,-
masyarakat

Jumlah 188.214.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


N. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya
Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Asam Kumbang
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan
perencanaan dari kegiatan

Asam Kumbang, Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas Asam Kumbang

Dr. Adi Syahrizal


NIP. 19740714 201407 1 001
TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
(GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS ASAM KUMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

O. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya
kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya
kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Program Upaya
Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten
Kota dan khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini
dikembangkan dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program
kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup bersih dan
sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini
merupakan salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran
dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga dalam rangka meningkatkan cakupan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik
di dalam dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara
terarah dan terpadu untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat.

GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk


memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan
perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program
infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang
makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare,
tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang
banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus
penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner. Selain itu
GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi
ibu hamil, kelompok risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi
pendekatan GERMAS salah satunya adalah melalui pendekatan keluarga dengan
adanya Program PISPK.

Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah


kerja Puskesmas Asam Kumbang telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS
sebagai salah satu unggulan program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan,
dimana 6 Nagari telah berhasil mencanangkan GERMAS. Sedangkan untuk
cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan adalah perilaku
yang tidak merokok baru 30,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan
atau perilaku makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang
masih dibawah target 80 %. UPT Puskesmas Asam Kumbang Kabupaten Pesisir
Selatan didukung Forum Sehat Kecamatan IV Nagari bayang Utyara, dimana
kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan masyarakat terhadap
tatanan rumah tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan
perilaku sehat, deteksi dini penyakit, lingkungan sehat dan indikator PHBS
pangan sehat dan perbaikan gizi disamping selalu secara berkala melakukan
pembinaan dan pendampingan GERMAS di tingkat Desa/Nagari.

Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat


melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana
Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, dimana selama ini selalu dilaksanakan dan
dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola yang baik (good
governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini
merupakan sumber anggaran biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas
walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan sudah menjadi
Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan GERMAS.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di
Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang merupakan program dan kegiatan
pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Asam Kumbang.

P. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:
PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan
Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja


Puskesmas Asam Kumbang dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada
tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Asam Kumbang sebagai berikut :
No Rinciaan Uraian
Menu/Komponen
1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

e. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam


rangka Pelaksanaan GERMAS di tingkat
Kecamatan/Wilayah Puskesmas.
f. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
g. Pembayaran honorarium narasumber
termasuk instruktur senam.
h. Belanja Cetak KIE

Q. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota
masyarakat yang serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat, termasuk pelaksana Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis
termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat
dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Asam
Kumbang.

R. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan
standarisasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui
standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah
terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas Asam Kumbang.
dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan untuk
upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:

10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.


11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

S. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

T. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka
pencapaian keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Puskesmas Asam Kumbang Tahun 2023 sebesar Rp.
109.466.000,- (Seratus Sembilan Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu
Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah 109.466.000,-
Puskesmas

Jumlah 109.466.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

U. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Asam Kumbang
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan
perencanaan dari kegiatan ini

Asam Kumbang, Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas Asam Kumbang

Dr. Adi Syahrizal


NIP. 19740714 201407 1 001
PEMBIAYAAN UKM ESENSIAL

Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka


pencapaian keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) UPT Puskesmas Asam Kumbang Tahun 2023 sebesar Rp.
106.541.000,- (Seratus Enam Juta Lima Ratus Empat Pulu Satu Ribu
Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 18.569.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, 11.460.000,-


Pasangan Usia Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 26.235.000,-

Program Perencanaan Persalinan dan


4 Pencegahan Komplikasi (P4K) 8.955.000,-
Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 2.342.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 22.390.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan 14.070.000,-


7
Remaja
Pendampingan di shelter penampungan pada daerah 2.520.000,-
8
rawan bencana /bencana
Jumlah 106.541.000,-
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di 14.880.000,-
masyarakat
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan 39.480.000,-
penyakit menular, serta Program Pemberian Obat
Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 14.560.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader 12.800.000,-
4 kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 7.884.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat 13.720.000,-
Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas
Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan 5.300.000,-
penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau
laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 66.710.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa 10.360.000,-
(KLB)
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di 2.520.000,-
masyarakat
Jumlah 188.214.000,-
1 Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah 109.466.000,-
Puskesmas
Jumlah 109.466.000,-
Jumlah UKM Esensial 404.221.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Asam Kumbang, Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas Asam Kumbang

Dr. Adi Syahrizal


NIP. 19740714 201407 1 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS AIRPURA KABUPATEN
PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat
dengan fokus kegiatan melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan
Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra Puskesmas Airpura Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan bahwa
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk upaya
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok Puskesmas adalah
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Airpura yaitu:
“Terwujudnya masyarakat Kecamatan Lunang, peduli sehat dan mandiri di bidang kesehatan”
dengan misi yaitu 1) Menggerakkan pembangunan kesehatan dengan koordinasi lintas program Dan
lintas sector. 2) Mengerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk perilaku hidup bersih
dan sehat ( PHBS ). 3) Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya tenaga kesehatan yang
Professional.4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. 5) Menguatkan infrastruktur dan manajemen puskesmas
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura menandakan upaya dan usaha yang selama
ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil
dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya perbaikan
gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit maternal dan perinatal
secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap peningkatan kualitas
dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu juga
dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana
di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalkensi stunting dan gizi
buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kambang dukung dengan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Airpura sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan


Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura
dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura
tahun 2023 sebesar Rp.85.878.000 ,- (Delapan Puluh lima juta delapan ratus tujuh puluh
delapan ribu rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 3.690.000

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia 9.602.880


Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 19.950.000

6.965.120
4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 5.170.000


5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 25.300.000


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 11.400.000


7

Pendampingan di Shalter Penampungan pada daerah rawan bencana 3.800.000


8

85.878.000
Jumlah
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI
dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Airpura Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Airpura, 28 September 2022


Kepala UPT Puskesmas Airpura

Zulkarnaini Is,SKM
Nip:19710228 199203 1 0004
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
(BOK) UPT PUSKESMAS AIRPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
H. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan
khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi
pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka
meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam
dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan
untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin
modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan
yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung
koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil, kelompok
risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi pendekatan GERMAS salah satunya adalah
melalui pendekatan keluarga dengan adanya Program PISPK.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja
Puskesmas Airpura telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah satu unggulan
program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 10 Nagari telah berhasil mencanangkan
GERMAS. Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan adalah
perilaku yang tidak merokok baru 30,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan atau
perilaku
makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih dibawah target 80 %. UPT
Puskesmas Airpura Kabupaten Pesisir Selatan didukung Forum GERMAS Kecamatan Airpura,
dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan masyarakat terhadap tatanan rumah
tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan perilaku sehat, deteksi dini penyakit,
lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat dan perbaikan gizi disamping selalu secara
berkala melakukan pembinaan dan pendampingan GERMAS di tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola
yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber anggaran
biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Airpura.

I. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas Airpura
dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan
yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Airpura sebagai berikut :

No Rinciaan Uraian
Menu/Kom
poen
1 Upaya gerakan masyarakat Hidup sehat (Germas)
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka pengelolaan pelayanan gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta kelompok
masyarakat.
e. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan kesehatan dalam rangka
deteksi masalah kesehatan termasuk Pos UKK di Nagari..
f. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka rapat/pertemuan.
g. Pembayaran honorarium narasumber termasuk instruktur senam.
h. Belanja operasional penggandaan

J. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pelaksana
Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas program, lintas sektoral,
Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas
Airpura Kecamatan Airpura.

K. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas
Airpura kecamatan Airpura dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan
untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
5. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
6. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
7. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
8. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

L. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

M. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Airpura Tahun 2023 sebesar
Rp. 102.702.000,- (Seratus Dua juta tujuh ratus dua ribu rupiah),- dengan rincian anggaran biaya
(RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 8.212.320
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 21.289.680
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( 8.400.000
Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 9.150.000
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan 12.600.000
berobat teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 8.400.000
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight 34.650000
faltering, Penyakit Kronik, Bumil Risti

102.702.000
Jumlah
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
N. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Airpura Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran
2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Airpura, 28 September 2022


Kepala UPT Puskesmas Airpura

Zulkarnaini Is,SKM
Nip:19710228 199203 1 0004
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN
RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS AIPURA KABUPATEN PESISIR
SELATAN
TAHUN 2023
O. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini,
Preventif dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk
diwilayah kerja Puskesmas Airpura
Renstra Puskesmas Airpura Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026 dijelaskan bahwa
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan
paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan termasuk Upaya
Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan
visi dan misi UPT Puskesmas Airpura yaitu: “Kecamatan Airpura sehat dan mandiri dengan
pelayanan yang berkualitas ” dengan misi yaitu 1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan berbasis masyarakat.2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petugas
menjadi profesional. 3) Meningkatkan kerja sama lintas sektor yang dapat memberikan dampak
positif terhadap kinerja puskesmas. 4) Mewujudkan sistim informasi kesehatan yang berkualitas dan
pengelolaan manajemen puskesmas yang profesional. 5) Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat
(PHBS) pada masyarakat serta mewujudkan lingkungan yang sehat secara alami.
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi
dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan
beberapa program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan
penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit
dan pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan
kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya
terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
termasuki melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa
(KLB), dimana ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca
imunisasi (KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya
deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini
risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Pasru dan kasus mangkit,
kasus kontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader
kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.
P. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja Puskesmas Airpura di dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk
itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Airpura
sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
i. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
j. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.
k. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
Q. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura.

R. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
di wilayah kerja Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura dengan indikator meningkatnya capaian
indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama
Tahun 2023, yaitu:
9. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
10. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
11. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
12. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
13. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.

S. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

T. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Airpura Tahun 2023 sebesar
Rp.213.952.400 ,- (Dua Ratus Tiga Belas Juta Sembilan ratus Lima puluh Dua Ribu Empat
Ratus Rupiah ),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 22.260.000
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 48.640.000
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 36.100.000
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 14.282.400
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 3.900.000
Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 9.5000.000
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 3.900.000
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 50.670.000
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 9.500.000
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 15.200.000

Jumlah 213.952.400
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

U. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Airpura Kecamatan airpura Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Airpura, 28 September 2022


Kepala UPT Puskesmas Airpura

ZULKARNAINI IS, SKM


NIP 19710228 199203 1 004
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS TANJUNG
BERINGIN KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program
dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode
sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat
dengan fokus kegiatan melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan
Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026
dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk upaya penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok
Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT
Puskesmas Tanjung Beringin yaitu: “Terwujudnya masyarakat Kecamatan Lunang, peduli sehat
dan mandiri di bidang kesehatan” dengan misi yaitu 1) Menggerakkan pembangunan kesehatan
dengan koordinasi lintas program Dan lintas sector. 2) Mengerakkan dan meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ). 3) Meningkatkan kemampuan dan
kualitas sumber daya tenaga kesehatan yang Professional.4) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dasar secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. 5) Menguatkan infrastruktur dan
manajemen puskesmas

Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Lunang menandakan upaya dan usaha yang
selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu
hamil dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya
perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit maternal dan
perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap peningkatan
kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu
juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah
terlaksana di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalkensi stunting
dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Beringin dukung dengan Dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Tanjung Beringin sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Primer

A. Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya


Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.
b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.
c. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan
B. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
e. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.
f. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
g. Belanja operasional penggandaan

C. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit


h. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
i. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
j. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
k. Pembayaran honorarium narasumber termasuk instruktur
senam.
l. Belanja operasional penggandaan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Lunang.
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)
Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan
Lunang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama Tahun 2023,
yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
10. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
11. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
12. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Tanjung Beringin Tahun
2023 sebesar Rp. 470.122.000,- (Empat Ratus tujuh Puluh Juta Seratus Dua Puluh Dua Ribu
Rupiah ),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
A Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya 161.215.000,
Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 5.490.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan 6.520.000,-


Usia Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 26.320.000,-

4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 6.885.000,-


Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 39.320.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 35.700.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 39.080.000,-


7

Pendampingan di shelter Penampungan pada daerah rawan bencana 1.900.000,-


8.

B Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit 225.254.000,-

1 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 35.780.000,-


serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
2 Penemuan Kasus Aktif TBC 19.600.000,-

Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 10.484.000,-


3 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
2.800.000,-
Pelaksanaan STBM untuk Desa/Kelurahan Prioritas (Pemicuan
4
Pengembangan
5 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 22.680.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
6 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 23.800.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium rujukan
daerah di kabupaten/kota
7 Pelayanan Imunisasi 62.510.000,-

8 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 25.340.000,-

9 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 9.100.000,-

C Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit 83.753.000,


1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 5.185.000,-
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 33.268.000,-
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga 1.400.000,-
( Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 22.500.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat 6.300.000,-
teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 5.600.000,-
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering, 9.500.000,-
Penyakit Kronik, Bumil Risti
JUMLAH 470.122.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI
dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Tanjung Beringin, 06 Oktober 2022


KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS IV KOTO MUDIK
KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat
dengan fokus kegiatan melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan
Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Renstra UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026
dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk upaya penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat. Tugas pokok
Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
keluarga. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas IV
Koto Mudik yaitu: “Mewujudkan Masyarakat di Wilayah UPT Puskesmas IV Koto Mudik Peduli
Sehat, Mandiri, Berkualitas serta Terintegrasi” dengan misi yaitu 1). Masyarakat di wilayah UPT
Puskesmas IV Koto Mudik yang peduli terhadap perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan
individu, keluiarga dan masyarakat, 2) kemandirian masyarakat terhadap kesehatan secara individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat maupun lingkungannya dalam penanggulangan dampak
kesehatan akbiat penyakit menular dan tidak menular, bencana dan pandemi COVID-19, 3) UKP dan
UKM untuk peningkatan akses dan mutu kualitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi
kesenjangan status kesehatan dan gizi masyarakat antar wilayah, gender dan tingkat sosial ekonomi,
4) Diperolehnya derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya bagi setiap orang yang
merupakan hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi
dan 5) Pelaksanaan UKP dan UKM dilakukan melalui integrasi lintas program dan sektoral serta
pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
khususnya melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi buruk
di wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas menandakan upaya dan
usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan
kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas
termasuk upaya perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan audit
maternal dan perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang berkesinambungan juga terhadap
peningkatan kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya.
Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan
yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan
prevalensi stunting dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan gizi
masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik dukung dengan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non
Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk
BOK UPT Puskesmas IV Koto Mudik sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan


Lintas Sektoral termasuk dengan KUA tentang penurunan
AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat ke
Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi usia 0-11
bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja dan usia
produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas
lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya
perbaikan perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja Pusdkesmas Koto Berapak Kecamatan Batang
Kapas dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama Tahun 2023,
yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8 Nagari
sebesar 90 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPT Puskesmas IV Koto Mudik Tahun
2023 sebesar Rp. 168,818,000- (Seratus Enam Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Delapan Belas
Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 5,252,000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia 8.200.000,-


Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 54.400.000,-

4 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 6.880.000,-


Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 17.816.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 45.000.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 27.910.000,-


7
Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan bencana 3.360.000.-
8
/bencana

Jumlah 168,818,000-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Penurunan AKI
dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Lubuk Nyiur, Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas IV Koto Mudik

Ns. Sukmatal Kadipopu Rita Saif, S.Kep


NIP. 19890319 199703 2 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN
RESPON PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS IV KOTO MUDIK KABUPATEN
PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
H. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini,
Preventif dan respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas termasuk
diwilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik.
Renstra UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2021-2026
dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
ketersediaan akses pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk Upaya Deteksi dini, Preventif dan respon penyakit. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan
mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas IV Koto Mudik yaitu: “Mewujudkan Masyarakat di
Wilayah UPT Puskesmas IV Koto Mudik Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas serta Terintegrasi”
dengan misi yaitu 1). Masyarakat di wilayah UPT Puskesmas IV Koto Mudik yang peduli terhadap
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan individu, keluiarga dan masyarakat, 2)
kemandirian masyarakat terhadap kesehatan secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
maupun lingkungannya dalam penanggulangan dampak kesehatan akbiat penyakit menular dan tidak
menular, bencana dan pandemi COVID-19, 3) UKP dan UKM untuk peningkatan akses dan mutu
kualitas pelayanan kesehatan untuk mengurangi kesenjangan status kesehatan dan gizi masyarakat
antar wilayah, gender dan tingkat sosial ekonomi, 4) Diperolehnya derajat kesehatan masyarakat
yang setingi-tingginya bagi setiap orang yang merupakan hak asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama dan status sosial ekonomi dan 5) Pelaksanaan UKP dan UKM dilakukan melalui
integrasi lintas program dan sektoral serta pemberdayaan masyarakat.
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan manifestasi
dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan
beberapa program dan kegiatan riunciannya yaitu: surveilance dan respon KLB; deteksi dini dan
penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko P2P; pengendalian penyakit
dan pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P. Program dan
kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan pencegahan dan penanggulangan
penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat terhadap peran sertanya
terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
termasuki melaksanakan upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan
dan penanggulangan penyakit. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa
(KLB), dimana ada beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca
imunisasi (KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan pula upaya
deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu hamil; deteksi dini
risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB Pasru dan kasus mangkit,
kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko, dengan masih
menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi
rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk
penyediaan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan
pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan
penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus
filariasis, termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka kesakitan dan
kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga melibatkan kader
kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventuf dan
Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik dengan meningkatnya beberapa
indikator SPM dan PISPK , yaitu pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan
kesehatan terhadap pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang
telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan
dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di
Puskesmas dan jejaringnya.

I. Dasar Hukum
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
13. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
17. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
18. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit di
wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan),
untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK UPT Puskesmas IV
Koto Mudik sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
d. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
e. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.

f. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka


rapat/pertemuan.

g. Belanja operasional penggandaan

J. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM) termasuk kondisi
sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada masyarakat. Selain itu juga yang menjadi
penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta
TPM termasuk petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas.

K. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
di wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan Batang Kapas dengan indikator
meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan
respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan pengelolaan
Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk membantu cakupan
pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan
masyarakat menjadi 85 %.
L. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

M. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPT Puskesmas IV Koto Mudik Tahun
2023 sebesar Rp. 164.844.200,- (Seratus Enam Puluh Empat Juta Delapan Ratus Empat Puluh
Empat Ribu Dua Ratus Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat 12.720.000,-
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, 16.920.000,-
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 21.280.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam 26.004.200,-
4 penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 24.560.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), 13.160.000,-
TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan penyaikit 3.800.000,-
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium
rujukan
daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 31.280.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) 10.400.000,-
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di masyarakat 4.720.000,-

Jumlah 164.844.200,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
N. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventif dan Respon Penyakit UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini.

Lubuk Nyiur, Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas IV Koto Mudik

Ns. Sukmatal Kadipopu Rita Saif, S.Kep


NIP. 19890319 199703 2 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
(BOK) UPT PUSKESMAS IV KOTO MUDIK KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
O. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan
khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi
pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka
meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam
dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya
hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan
untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang makin
modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan
yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung
koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil, kelompok
risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi pendekatan GERMAS salah satunya adalah
melalui pendekatan keluarga dengan adanya Program PISPK.
Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah kerja UPT
Puskesmas IV Koto Mudik telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS sebagai salah satu
unggulan program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, dimana 4 Nagari telah berhasil
mencanangkan GERMAS. Sedangkan untuk cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi
permasalahan adalah perilaku merokok yang baru 34,72 % keluarga yang tidak merokok serta
kebiasaan atau perilaku makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih
dibawah target 80 %. UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten Pesisir Selatan didukung Forum
GERMAS Kecamatan Batang Kapas, dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan
masyarakat terhadap tatanan rumah tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan
perilaku sehat, deteksi dini penyakit, lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat dan
perbaikan gizi disamping selalu secara berkala melakukan pembinaan dan pendampingan GERMAS
di tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik,
dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola
yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini merupakan sumber anggaran
biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir
Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam
mendukung pelaksanaan kegiatan GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer
(esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja UPT Puskesmas IV Koto Mudik.

P. Dasar Hukum
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
20. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
21. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
22. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
26. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
27. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja UPT Puskesmas IV
Koto Mudik dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari
APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan
kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK UPT Puskesmas IV Koto Mudik sebagai
berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
h. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
i. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
j. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
k. Pembayaran honorarium narasumber termasuk
instruktur senam.
l. Belanja operasional penggandaan

Q. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat yang
serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk pelaksana
Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas program, lintas sektoral,
Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT UPT
Puskesmas IV Koto Mudik Kecamatan Bayang.

R. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja Pusdkesmas
Koto Berapak Kecamatan Bayang dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang
Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

S. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

T. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPT Puskesmas IV Koto Mudik Tahun
2023 sebesar Rp. 65.836.000,- (Enam Puluh Lima Delapan Ratus Tiga Puluh Enam Ribu
Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, Bumil Sehat, 11.178.000,-
Aktifkan Posyandu, Jambore Kader, Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, 17.928.000,-
DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ Lembaga ( 560.000,-
Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan 16.500.000,-
Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat 17.670.000,-
teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama 1.040.000,-
Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight faltering, 960.000,-
Penyakit Kronik, Bumil Risti

Jumlah 65.836.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.
U. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) UPT Puskesmas IV Koto Mudik Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Lubuk Nyiur, Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas IV Koto Mudik

Ns. Sukmatal Kadipopu Rita Saif, S.Kep


NIP. 19890319 199703 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS TAPAN DANA
ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Puskesmas Tapan, diperlukan tolok ukur dan penilaian indikator
kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Tapan Tahun 2021-2026 juga merupakan sinergisitas
perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan penekanan pada pencapaian sasaran
Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan Sustainable
Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam
bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan
Tahun 2021 sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Tapan dan indikator penetapan
kinerja (TAPKIN) Tahun 2022.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas
Tapan didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022
untuk BOK Puskesmas Tapan sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
Penurunan AKI –AKB

B. PENERIM A MANFAAT

Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh
masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Tapan.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Tapan

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan untuk puskesmas Tapan sebesar Rp. 196.634.000,- ( Seratus sembilan
puluh enam juta enam ratus tiga puluh empat ribu rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu
kegiatan sebagai berikut:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya (Rp.)
1 Surveilance Kesehatan Gizi dan KIA 6.564.000,-
2 Pelayanan Kesehatan reproduksi Bagi Calon Pengantin, 9.310.000,-
Pasangan Usia Subur ( PUS)
3 Pelaksanaan kelas Ibu ( kelas ibu hamil, kelas ibu balita ) 102.400.000,-

4 Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 9.994.000,-

5 Pemantauan Tumbuh Harian Kembang Balita 24.386.000,-

6 Kunjungan lapangan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 21.490.000,-

7 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah 20.020.000,-


8 Pendampingan di Shelter penampungan pada daerah rawan 2.520.000,-
bencana/bencana

Jumlah 196.634.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Tapan, 5 Desember 2022


Kepala Puskesmas Tapan
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS TAPAN DANA
ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Puskesmas Tapan, diperlukan tolok ukur dan penilaian indikator
kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Tapan Tahun 2021-2026 juga merupakan sinergisitas
perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 serta Renstra Dinas Kesehatan dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) Puskesmas Tapan dan indikator penetapan kinerja (TAPKIN) Tahun 2022.
Pencapaian program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk
itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas Tapan
sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
Pencegahan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular serta Kesehata Jiwa

B. PENERIM A MANFAAT

Penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh
masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Tapan

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Tapan.
D. KURUN WAKTU PENCAP AIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan Januari
Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
Kabupaten Pesisir Selatan untuk puskesmas Tapan sebesar Rp. 194.100.000,- ( Seratus sembilan
puluh empat juta seratus ribu rupiah) dengan kebutuhanper rincian menukegiatan sebagai
berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit 194.100.000,-

Jumlah 194.100.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


Tapan, 5 Desember 2022
Kepala Puskesmas
Tapan
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS TAPAN DANA
ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan
paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya
menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azazi manusia, kesehatan sebagai investasi
bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2022.
Pencapaian program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu
rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas Tapan sebagai
berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
GERMAS

B. PENERIM A MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu,
tokoh masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Kabupaten Pesisir
Selatan

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola , yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Tapan.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Tapan
sebesar Rp. 99.753.600,- ( Sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh tiga ribu enam
ratus rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) 99.753.700,-

Jumlah 99.753.700,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Tapan, 5 Desember 2022


Kepala Puskesmas tapan
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PELAKSANAAN KEGIATAN
PENURUNAN AKI DAN AKB DAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT BANTUAN
OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS LUMPO DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari


pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status
kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan
kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber
daya manusia dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera
lahir dan bathin, yang salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan
tingginya mutu kehidupan. Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek
jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan
mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera
Barat yang tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin
Ketersediaan dan Pemerataan Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan
pembangunan daerah berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program
pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan
dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan
masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan dasar-dasar,
strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu :”Paradigma Sehat”
yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azazi manusia,
kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan
nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Puskesmas Lumpo, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Lumpo Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga
pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-
2026 dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun
2030 serta didasari RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung
jawaban pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai
dengan Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Lumpo dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2022.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2022

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di
Puskesmas Lumpo didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana
berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang
diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas Lumpo sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian

Upaya Penurunan AKI-AKB

1 Surveilance Kesehatan Pelacakan dan pelaporan kematian guna


Gizi dan KIA melaaksanakan otopsi verbal untuk mengetahui
penyebab kematian yang mana Puskesmas Lumpo
untuk tahun 2021 berjumlah 4 orang yang mana
terjadi peningkatan kematian bayi dari tahun
sebelumnya .maka dilakukan Rapat validasi dan
evaluasi program guna melihat capaian program
dan permasalahan

2 Pelayanan Kesehatan Untuk menambah wawasan calon pengantin


reproduksi Bagi Calon tentang kesehatan reproduksi dengan cara
Pengantin, Pasangan Usia
Subur ( PUS) kerjasama dan sosialisasi kegiatan program dan
memberi bimbingan pra nikah dan skrining calon
pengantin yang mana Puskesmas Lumpo sudah
membuat MOU dengan Kantor Urusan Agama
yang sebelumnya belum pernah terlaksana

3 Pelaksanaan kelas Ibu ( Untuk menambah wawasan ibu hamil tentang


kelas ibu hamil, kelas ibu kehamilan ,persalinan ,nifas dan bayi baru lahir dan
balita )
ibu balita tentang pemantauan tumbuh kembang
,imunisasi , Gizi ibu hamil dan balita yang mana di
Puskesmas Lumpo kegiatan ini masih ada ibu yng
tidak mendapatkan pertemuan kelas ini yang besar
manfaat dan ibu hamil dan ibu balita akan dapat
menerapkan dikehidupan sehari2

4 Program Perencanaan dan Untuk dapat berkoordinasi dengan nagari dan


Pencegahan Komplikasi masyarakat terkait perencanaan persalinan dan
(P4K)
pencegahan komplikasi sehingga di adakan
pertemuan untuk perencaaan
5 Pemantauan Tumbuh Melakuakan pemantauan tumbuh kembang
Kembang Balita sehingga ditemukan balita yang perlu
pendampingan rujukan stunting/ gizi buruk yang
mana puskesmas lumpo untuk kasus stunting
14,0% dari balita
6 Kunjungan lapangan Melakukan pembinaan tentang kesehatan ibu dan
pelayanan Kesehatan Ibuanak ke posyandu Prima ,praktek mandiri,
dan Anak
posyandu guna melihat kinerja pelayanan yang di
berikan kepada ibu dan anak apakah pelayanan
yang diberkan telah berkualitas baik dalam
pemberian pelayanan ANC, persalinan dan nifas
7 Pelayanan Kesehatan Pada Pelaksanaan skrining kesehatan pada anak baru
Anak Usia Sekolah dan sekolah kelas 1,7,10, pemeriksaan berkala yang
Remaja
mana puskesmas lumpo kegiatan ini setiap tahun
dilaksanakan
Pembinaan kader konselor remaja lebih aktif guna
memantau kesehatan remaja itu sendiri
8 Pendampingan di Shelter Meninjau daerah yang rawan bencana yang mana
penampungan pada daerah daerah Lumpo sering banjiryang bisa
rawan bencana/bencana
mengakibatkan penyakit diare yang dapat
menyerang anak

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu,
tokoh masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Lumpo.

D. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini
dilakukan untuk pencapaian SPM di Puskesmas Lumpo

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023
dari bulan Januari Sampai Bulan Desember.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan


Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan untuk Puskesmas Lumpo sebesar Rp. 90.841.600,- (
Sembilan Puluh Juta Delapan Ratus Empat Puluh Satu Ribu Enam Ratus Rupiah )
dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya (Rp.)
1 Surveilance Kesehatan Gizi dan KIA 13.380.000,-

2 Pelayanan Kesehatan reproduksi Bagi Calon Pengantin, 5.320.000,-


Pasangan Usia Subur ( PUS)

3 Pelaksanaan kelas Ibu ( kelas ibu hamil, kelas ibu balita ) 7.140.000,-

4 Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 25.537.600,-

5 Pemantauan Tumbuh Harian Kembang Balita 1.694.000,-

6 Kunjungan lapangan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 26.180.000,-

7 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 9.780.000,-

8 Pendampingan di Shelter penampungan pada daerah rawan 1.540.000,-


bencana/bencana

Jumlah 90.841.600,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

B. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Penurunan AKI
dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat Kesehatan di Puskesmas Lumpo Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari
kegiatan ini

Lumpo, Desember 2022


Kepala Puskesmas Lumpo

dr. SALMA ANAS


NIP. 19800915 200910 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI PREFENTIF DAN RESPON
PENYAKIT BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS LUMPO
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari


pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM
tersebut, salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status
kesehatan selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan
kesehatan merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber


daya manusia dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera
lahir dan bathin, yang salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan
tingginya mutu kehidupan. Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek
jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan
mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera
Barat yang tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin
Ketersediaan dan Pemerataan Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan
pembangunan daerah berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program
pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan
dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan
masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah berhasil menetapkan dasar-dasar,
strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu :”Paradigma Sehat”
yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak azazi manusia,
kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral pembangunan
nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan pembangunan kesehatan di Puskesmas Lumpo, diperlukan tolok ukur dan
penilaian indikator kinerja sesuai dengan Renstra Puskesmas Lumpo Tahun 2021-2026
juga merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta
berpedoman juga pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Barat Tahun 2021-2026 serta Renstra Dinas Kesehatan dengan penekanan pada
pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan
Rencana Kerja (RENJA) Puskesmas Lumpo dan indikator penetapan kinerja (TAPKIN)
Tahun 2022.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2022
Pencapaian program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan didukung dengan
Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian
Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk
BOK Puskesmas Lumpo sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian

1 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit

1 Deteksi dini/Skrining Untuk mendektesi kasus penyakit sedini mungkin


faktor resiko & PTM di sehingga tahu penyakit yang ada di masyarakat baik
Masyarakat penyakit menular maupun tidak menular yang di
lakukat di puskesmas lumpo setiap bulan dan setiap
nagari
2 Penemuan Kasus Aktif dan Untuk meningkatkan capaian program dengan
pemantauan pengobatan penemuan kasus penyakit menular dan pemantauan
penyakit menular,serta pengobatan penyakit menular dan pemberian obat
program pemberian Obat pencgahan masal supaya masyarakat lumpo dapat
Pencegahan Masal (POPM) mendeteksi secara dini dan menghindari terjadi wabah

3 Penemuan Kasus aktif Untuk meningkatkan capaian program dengan


TBC penemuan kasus TB paru positif yang mana puskesmas
lumpo dan melacak kasus mangkir TBC daan pelacakan
makan obat supaya masyarakat lumpo dalam
pengobatan bisa berobat dengan tuntas dan dapat sehat
kembali bisa melakukan aktifitas sehari-hari

4 Pemberdayaan masyarakat Untuk menambah wawasan masyarakat tentang


serta pembinaan kader penyakit menular dan tidak menulaar dan cara
kesehatan dalam pencegahan sehingga bisa menyampaikan ke
penanggulangan masyarakat lainnya sehingga dapat menurunkan angka
permasalahan P2P dan kesakitan
penyehatan lingkungan
5 Pelaksanaan STBM Deagan kegiatan pemicuan ( STBM)
untuk desa /kelurahan Agar masyarakat tidak ada lagi yang buang air besar
prioritas sembarangan ,Cuci tangan paakai sabun, Penggelolan
air minum ,penggelolaan limpah,penggelolaan sampah
yang sembarangan maka Puskesmas Lumpo di rasa
perlu melakukan pelaksanaan kegiatan STBM ke nagari
untuk perubahan perilaku masyarakat yang memang
sangat sulit tapi dengan mengingatkan dan
mengimpormasikan secara terus kepada masyarakat
secara perlahan dapat berubah perilaku yang tidak baik
karena masyarakat kita ada sifat malu

6 Inspeksi kesehatan Kegiatan ini rutin di dilakukan agar masyarakat lumpo


lingkungan di TPP(Tempat dapat menikmati makanan dan minuman sesuai dengan
Penggelolaan Pangan),TFU syarat kesehatan dan lingkungan yang bersih apabila
( Tempat Fasilitas Umum) tidak memenuhi syarat akan di lakukan bimbingan dan
sarana Air bersih penyuluhan
7 Pengiriman Spesimen Agar secara dini di lakukan pemeriksaan terhadap
penyakit menular penyakit menular untuk menghindari wabah yang
tertentu dan penyakit berprotensi KLB
berprotensi
KLB ke Labor daerah
8 Pelayanan Imunisasi Imunisasi merupakan program rutin yang harus di
lakukan setiap tahun yang mana upaya meningkat
kekebalan tubuh terhadap penyakit yang di lakukan di
posyandu, sekolah dan dilakukan sweefing untuk
mengejar ketinggalan dan yang tidak mau imunisasi
dan juga dilakukan pemantauan terhadap KIPI setelah
di lakukan imunisasi supaya imunisasi ini tidak
menakutkan bagi orang tua dan juga pada anak

9 Penyelidikan Respon Untuk mengidentifikasi adanya ancaman KLB sehingga


kasus atau kejadian Luar terselenggaranya kesiagaan menghadapi dan tidak ada
biasa ( KLB) kondisi yang rentan terhadaap penyakit yng berupa
wabah
10 Survei Pengendalian Untuk penanggulangan penyakit vektor dengan cara
Vektor penyakit menular di pengendalian vektor dengan penyemprotan /pengasapan
masyarakat dan survei keong dan hewan penular , dan
pemberantasan sareang nyamuk dan memberi informasi
di harapkan timbul kesadaran dan motivasi masyarakaat
tentang bahaya vektor dan binatang pembawa penyakit
sehingga ikut berperandalam pengendalian dan
pencegahan

C. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Lumpo

D. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini
dilakukan untuk pencapaian SPM di Puskesmas Lumpo

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari
bulan Januari Sampai Bulan Desember.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi
F. BIAYA YANG DIPERLUKAN\

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan


Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan untuk Puskesmas Lumpo sebesar Rp.252.748.000,-
(Dua Ratus Lima Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah)
dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
1 Deteksi dini/Skrining faktor resiko & PTM di Masyarakat 34.880.000,-

2 Penemuan Kasus Aktif dan pemantauan pengobatan 7.560.000,-


penyakit menular,serta program pemberian Obat
Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus aktif TBC 3.960.000,-

4 Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan 122.738.000,-


dalam penanggulangan permasalahan P2P dan penyehatan
lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk desa /kelurahan prioritas 0,-

6 Inspeksi kesehatan lingkungan di TPP(Tempat Penggelolaan 16.800.000,-


Pangan),TFU ( Tempat Fasilitas Umum) sarana Air bersih
7 Pengiriman Spesimen penyakit menular tertentu dan 2.880.000,-
penyakit berprotensi KLB ke Labor daerah
8 Pelayanan Imunisasi 53.500.000,-

9 Penelidikan Respon kasus atau kejadian Luaar biasa ( KLB) 1.540.000,-

10 Survei Pengendalian Vektor penyakit menular di 8.890.000


maasyarakat
JUMLAH 252.748.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Deteksi
Dini ,Preventif dan Respon Penyakit di Puskesmas Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini

Lumpo, Desember 2022


Kepala Puskesmas Lumpo

dr. SALMA ANAS


NIP. 19800915 200910 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT ( GERMAS ) BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSKESMAS LUMPO DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan
dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya
mendukung percepatan pembangunan nasional.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya


manusia dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan
bathin, yang salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu
kehidupan. Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan,
disamping aspek spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna
mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan
Pemerataan Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah
berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus
mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat.
Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh petugas-petugas kesehatan yang
didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan
kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan:
“Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”, telah
berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai
hak azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2021 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2022.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat
praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022
Pencapaian program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan,
untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2022 untuk BOK Puskesmas
Lumpo sebagai berikut :
No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen

1 Upaya Gerakan Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk


Masyarakat Hidup Upaya GERMAS dalam pelaksanaan kegiatan
Sehat (GERMAS) yang di lakukan puskesmas Lumpo untuk
menambah motivasi masyarakat betapa
pentingnya gerakan hidup sehat berupa :

Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting ,Aksi


bergizi, Bumil Sehat,Aktifkan Posyandu,Jambore
Kader,Vaksinasi bersama Mitra / kelompok
masyarakat

Pelaksanaan Gerakan pengendalian penyakit


prioritas ( kardiovaskuler, DM,TB) serta kebugaran
jasmani

Pelaksanaan skrining masalah kesehatan jiwa di


UKBM/lembaga ( Lapas ,panti ,pesantren
sekolah)

Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh


tenaga kesehatan puskesmas

Kunjungan Rumah edukasi keluarga untuk


perawatan dan berobat teratur oada orang
dengan gangguan jiwa ( ODGJ)

Pelaksanaan gerakan kesehatan kerja dan


pembinaan (GP2SP) bersama Institusi
/perusahan

Pendampingan keluarga yang memiliki masalah


,weight faltering ,penyakit kronik,bumil resti

C. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh
masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan

D. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola , yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Lumpo.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari
bulan Januari Sampai Bulan Desember.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan


Puskesmas Lumpo sebesar Rp 56.947.250,- (Lima Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Empat
Puluh Tujuh Ribu Dua ratus Lima Puluh Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu
kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya

1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) 56.947.250,-

JUMLAH 56.947.250,

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Sehat ( GERMMAS ) Kesehatan di Puskesmas Lumpo Kabupaten Pesisir
Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan
ini
Lumpo, Desember 2022
Kepala Puskesmas Lumpo

dr. SALMA ANAS


NIP. 19800915 200910 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
ESENSIAL PRIMER PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS TANJUNG MAKMUR KABUPATEN
PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang
telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif
dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya
pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah
satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Esensial Primer, yaitu Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi, Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
dan Upaya Gerakan Kesehatan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Renstra Puskesmas Tanjung Makmur Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2021-2026 dijelaskan bahwa pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip penyelenggaraan paradigma sehat,
pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, ketersediaan akses
pelayanan kesehatan, teknologi tepat guna serta keterpaduan dan kesinambungan
termasuk upaya penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi masyarakat.
Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dengan
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi
UPT Puskesmas Tanjung Makmur yaitu: “Terwujudnya masyarakat Kecamatan
Silaut mandiri di bidang kesehatan” dengan misi yaitu 1) Meningkatkan Upaya
Kesehatan yang bermutu dan berkeadilan. 2) Meningkatkan kemandirian dan
derajat kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat. 3) Meningkatkan pelayanan
kesehatan

Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih adanya kejadian
stunting dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Makmur Kecamatan
Silaut menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih
perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan ibu hamil dengan
peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan nifas termasuk upaya
perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping melakukan
audit maternal dan perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang
berkesinambungan juga terhadap peningkatan kualitas dan kapasitas petugas
atau Bidan di desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu juga
dibutuhkan upaya-upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan
yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam rangka menekan AKI dan AKB dan
menurunkan prevalkensi stunting dan gizi buruk.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor
risiko, dengan masih menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam
dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin; advokasi/sosialisasi terkait
pemberian obat pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk penyediaan
media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu
kegiatan pengendalian penyakit untuk pendampingan penderita penyakit menular
menahun, pendampingan penderita gangguan jiwa dan Napza serta validasi data
laporan hasil POPM dan manajemen kasus filariasis, termasuk pemberdayaan
masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan
masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka
kesakitan dan kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular
yang juga melibatkan kader kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan
dan pembekalan terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini,
PreventIf dan Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P2P) di Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana
dengan baik dengan meningkatnya beberapa indikator SPM dan PISPK , yaitu
pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan kesehatan terhadap
pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan
penanggulangan dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB,
apalagi saat sekarang telah terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah
berhasil mencapai target pelaksanaan program dan kegiatan. Oleh karena itu
keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di lanjutkan dengan melaksanakan
upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan program di Puskesmas
dan jejaringnya.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan
perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program
infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup masyarakat yang
makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti diare,
tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang
banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus
penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner. Selain itu
GERMAS lebih bertujuan pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di
wilayah kerja Puskesmas dengan melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi
ibu hamil, kelompok risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi
pendekatan GERMAS salah satunya adalah melalui pendekatan keluarga dengan
adanya Program PISPK.

Selama Tahun 2020-2021, hasil pelaksanaan kegiatan GERMAS di wilayah


kerja Puskesmas Tanjung Makmur telah berhasil menjadikan kampanye GERMAS
sebagai salah satu unggulan program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan,
dimana 8 Nagari telah berhasil mencanangkan GERMAS. Sedangkan untuk
cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan adalah perilaku
yang tidak merokok baru 30,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan
atau perilaku makan pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang
masih dibawah target 80 %. UPT Puskesmas Tanjung Makmur Kabupaten Pesisir
Selatan didukung Forum Sehat Kecamatan Silaut, dimana kegiatan forum ini
menitikberatkan pada penggerakan masyarakat terhadap tatanan rumah tangga
yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan perilaku sehat, deteksi dini
penyakit, lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat dan perbaikan gizi
disamping selalu secara berkala melakukan pembinaan dan pendampingan
GERMAS di tingkat Desa/Nagari.

Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat


melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana
Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, dimana selama ini selalu dilaksanakan dan
dikelola dengan menerapkan prinsi-prinsip tata kelola yang baik (good
governance) yakni transparansi, efektif, efisein, akuntabel dan tidak duplikasi
dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK saat ini
merupakan sumber anggaran biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas
walaupun saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan sudah menjadi
Puskesmas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan GERMAS.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di
Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang merupakan program dan kegiatan
pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Makmur.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,
Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:
PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan
Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta
perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Makmur dukung
dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari
APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu
rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK
Puskesmas Tanjung Makmur sebagai berikut :

No Rinciaan Uraia
Menu/Kompoen n
1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam
rangka pengelolaan pelayanan kesehatan dalam
rangka penurunan AKI dan AKB serta upaya
perbaikan gizi masyarakat ke Nagari dan
Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas


Program dan Lintas Sektoral termasuk dengan
KUA tentang penurunan AKI dan AKB serta
upaya perbaikan gizi masyarakat ke Nagari dan
Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan

2 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit


a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam
rangka pengelolaan pelayanan kesehatan
dalam rangka Deteksi dini faktor risiko dan
penyakit tidak menular di masyarakat
Penemuan kasus aktif dan pemantauan
pengobatan penyakit menular, serta Program
Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM),
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan
kader kesehatan dalam penanggulangan
permasalahan P2P dan Penyehatan
Lingkungan, Pelaksanaan STBM untuk
Desa/
Kelurahan Prioritas , Inpeksi kesehatan
lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan
Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum),
sarana air minum, dan Fasyankes,
Pengiriman spesimen penyakit menular
tertentu dan penyaikit berpotensi KLB ke
laboratorium daerah atau laboratorium
rujukan daerah di kabupaten/kota,
Pelayanan Imunisasi, Penyelidikan dan
respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
Survei dan pengendalian vektor penyakit
menular di masyarakat

3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)


a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam
rangka Pelaksanaan GERMAS di tingkat
Kecamatan/Wilayah Puskesmas.
b. Penyediaan makanan dan minuman dalam
rangka rapat/pertemuan.
c. Pembayaran honorarium
narasumber termasuk instruktur
senam.
d. Belanja Cetak KIE

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru
lahir, bayi usia 0-11 bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra
sekolah, usia sekolah, remaja dan usia produktif termasuk lansia dan kelompok
disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan Desa, petugas lintas program, lintas
sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat, individu dan anggota masyarakat yang
rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular (PTM)
termasuk kondisi sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada
masyarakat. Selain itu juga yang menjadi penerima manfaat Kader kesehatan
pemberdayaan masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta TPM dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Makmur Kecamatan
Silaut.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan
standarisasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui
standar biaya APBD Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah
terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB termasuk upaya perbaikan
perbaikan gizi masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Makmur
Kecamatan Silaut dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang
Kesehatan selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak,
Gizi pada 10 Nagari sebesar 90 %.
5. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
6. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai
standar menjadi 100%.
7. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM)
dan pengelolaan Posbindu PTM menjadi 100 %.
8. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan
lingkungan masyarakat menjadi 100 %.
9. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk
membantu cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak
menular dan kesehatan lingkungan masyarakat menjadi 85 %.
10. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
11. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
12. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan
masyarakat hidup sehat (GERMAS) menjadi 90 %.
13. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka
pencapaian keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) Puskesmas Tanjung Makmur Tahun 2023 sebesar Rp.
470.843.000,- (Empat Ratus Tujuh Puluh Juta Delapan Ratus Empat Puluh
Tiga Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
A. Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi
Masyarakat
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 8.880.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, 4.000.000,-


Pasangan Usia Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 15.400.000,-

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


4 Komplikasi (P4K) 9.800.000,-
Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 2.000.000,-
5

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 46.280.000,-


6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan 30.800.000,-


7
Remaja
Jumlah 118.910.000,-
B. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di 22.190.000,-
masyarakat
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan 45.090.000,-
penyakit menular, serta Program Pemberian Obat
Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 24.220.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader 8.790.000,-
4 kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 8.260.000,-

6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat 17.360.000,-


Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum),
sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan 22.600.000,-
penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau
laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 54.560.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa 17.220.000,-
(KLB)
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di 4.200.000,-
masyarakat
Jumlah 224.490.000,-
C. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
1 Pelaksanaan GERMAS di tingkat Kecamatan/Wilayah 127.443.000,-
Puskesmas
Jumlah 127.443.000,-
TOTAL 470.843.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Esensial Primer Puskesmas Tanjung Makmur Kecamatan Silaut Kabupaten
Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan
perencanaan dari kegiatan ini

Silaut, 8 Desember 2022


Kepala Puskesmas Tanjung Makmur

Yulia Nilawati, SKM.M.KM


NIP. 19780716 201101 2 004
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS) PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
(BOK) UPT PUSKESMAS INDERAPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes
Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan
di Puskesmas adalah Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehhat (GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari
wilayah kerja Kabupaten Kota dan khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat
saat ini dikembangkan dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-
PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan dengan
fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan
keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka meningkatkan cakupan akses
pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan masyarakat.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam dan luar
gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
GERMAS merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan
budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat. Perubahan pola hidup
masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS. Penyakit menular seperti
diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak
ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak
menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner. Selain itu GERMAS lebih bertujuan
pada upaya peningkatan perilaku hidup dan bersih di wilayah kerja Puskesmas dengan
melaksanakan upaya peningkatan perilaku gizi ibu hamil,
kelompok risti dan rentan serta kelompok masyarakat, apalagi pendekatan GERMAS salah
satunya adalah melalui pendekatan keluarga dengan adanya Program PISPK.
Cakupan indikator GERMAS yang masih menjadi permasalahan adalah perilaku
merokok yang baru 34,72 % keluarga yang tidak merokok serta kebiasaan atau perilaku makan
pagi dan kebiasaan olahraga di pagi hari/aktivitas fisik yang masih dibawah target 80 %. UPT
Puskesmas Inderapura Kabupaten Pesisir Selatan didukung Forum GERMAS Kecamatan
Pancung Soal, dimana kegiatan forum ini menitikberatkan pada penggerakan masyarakat
terhadap tatanan rumah tangga yang mendukung indikator aktivitas fisik, edukasi dan perilaku
sehat, deteksi dini penyakit, lingkungan sehat dan indikator PHBS pangan sehat dan perbaikan
gizi disamping selalu secara berkala melakukan pembinaan dan pendampingan GERMAS di
tingkat Desa/Nagari.
Pelaksanaan Program Upaya Pembinaan Kesehatan Dasar Masyarakat melalui
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang didukung anggaran Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik, dimana selama ini selalu dilaksanakan dan dikelola dengan menerapkan
prinsi-prinsip tata kelola yang baik (good governance) yakni transparansi, efektif, efisein,
akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya. Dukungan anggaran BOK
saat ini merupakan sumber anggaran biaya yang sangat diperlukan oleh Puskesmas walaupun
saat ini 20 Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan sudah menjadi Puskesmas Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) khususnya dalam mendukung pelaksanaan kegiatan GERMAS.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan
esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya GERMAS yang merupakan
program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer (esensial)
yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Inderapura.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat
praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002
tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya GERMAS di wilayah kerja Puskesmas


Inderapura dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal
dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian
kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Inderapura
sebagai berikut :

No Rinciaan Uraian
Menu/KompoNen
1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) pada tatanan individu dan keluarga serta
kelompok masyarakat.
b. Transportasi peserta kegiatan GERMAS dan pemeriksaan
kesehatan dalam rangka deteksi masalah kesehatan
termasuk Pos UKK di Nagari..
c. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka
rapat/pertemuan.
d. Pembayaran honorarium narasumber termasuk
instruktur senam.
e. Belanja Sarana KIE

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota masyarakat
yang serta kelompok risti terkait dengan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat,
termasuk pelaksana Pos UKK, kelompok rentan penyakit kronis termasuk petugas lintas
program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Inderapura Kecamatan Pancung Soal.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun
2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya GERMAS di wilayah kerja
Puskesmas Inderapura Kecamatan Pancung Soal dengan indikator meningkatnya capaian
indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya deteksi dini, preventif dan respon penyakit
selama Tahun 2023, yaitu:
1. Meningkatnya PHBS Nagari menjadi 85 %.
2. Meningkatnya cakupan skrining masalah kesehatan menjadi 90 %.
3. Meningkatnya perilaku masyarakat terhadap PHBS melalui gerakan masyarakat hidup
sehat (GERMAS) menjadi 90 %.
4. Meningkatnya cakupan Nagari siaga aktif menjadi 100 %.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi
F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian
keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas
Inderapura Tahun 2023 sebesar Rp. 138.400.000,- (Seratus Tiga Puluh Delapan Juta
Empat Ratus Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Stunting, Aksi Bergizi, 38.658.000,-
Bumil Sehat, Aktifkan Posyandu, Jambore Kader,
Vaksinasi bersama Mitra/kelompok Masyarakat
2 Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas 75.262.000,-
(Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran Jasmani
3 Pelaksanaan Skrining Masalah Kesehatan Jiwa di UKBM/ 7.140.000,-
Lembaga ( Lapas, Panti, Pesantren, sekolah)
4 Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga 5.600.000,-
Kesehatan Puskesmas
5 Kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan 9.500.000,-
berobat teratur pada orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ)
6 Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP 840.000,-
bersama Institusi/perusahaan
7 Pendampingan keluarga yang memiliki masalah weight 1.400.000,-
faltering, Penyakit Kronik, Bumil Risti

Jumlah 138.400.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir
G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Puskesmas Inderapura Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan ini.

Inderapura, 06 Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas Inderapura

drg. Indri Novarina


NIP. 19851110 201412 2 003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA PENURUNAN AKI DAN AKB SERTA
PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
(BOK) UPT PUSKESMAS INDERAPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan aksesibilitas
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan
upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan
esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Penurunan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) dan upaya perbaikan gizi masyarakat dengan fokus
kegiatan melalui Pendekatan Keluarga. Kegiatan Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan
Gizi Masyarakat ini merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas.
Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Adapun fungsi Puskesmas sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus diselaraskan
dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Inderapura yaitu: “Menjadi Pusat
Kesehatan Terdepan di Kecamatan Pancung Soal dalam Menciptakan
Masyarakat Mandiri Untuk Hidup Sehat”.
Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya khususnya
melaksanakan kegiatan penurunan AKI dan AKB serta Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
termasuk Puskesmas Inderapura Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan.
Masih terjadinya kematian ibu dan bayi dan masih tingginya angka stunting dan gizi
buruk di wilayah kerja Puskesmas Inderapura Kecamatan Bayang menandakan upaya dan
usaha yang selama ini telah dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada
pelayanan kesehatan ibu hamil dengan peneriksaan ANC dan pelayanan kesehatan ibu bersalin
dan nifas termasuk upaya perbaikan gizi masyarakat terutama ibu hamil dan balita, disamping
melakukan audit maternal dan perinatal secara berkesinambungan serta upaya yang
berkesinambungan juga terhadap peningkatan kualitas dan kapasitas petugas atau Bidan di
desa agar dapat meningkatkan kinerjanya. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang
bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di Puskesmas dalam
rangka menekan AKI dan AKB dan menurunkan prevalkensi stunting dan gizi buruk.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat
praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002
tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB serta perbaikan
gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Inderapura dukung dengan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK
Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Inderapura sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Komponen Uraian


1 Upaya Penurunan AKI dan AKB serta Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka
pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka
penurunan AKI dan AKB serta upaya perbaikan gizi
masyarakat ke Nagari dan Kampung.

b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas


Program dan Lintas Sektoral termasuk dengan KUA
tentang penurunan AKI dan AKB serta upaya
perbaikan gizi masyarakat ke Nagari dan Kampung.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam


rangka rapat/pertemuan

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah ibu hamil, bayi baru lahir, bayi
usia 0-11 bulan, ibu bersalin, ibu nifas anak balita, anak usia pra sekolah, usia sekolah, remaja
dan usia produktif termasuk lansia dan kelompok disabilitas, termasuk kader Posyandu, Bidan
Desa, petugas lintas program, lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok
masyarakat lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Inderapura Kecamatan Pancung Soal.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun
2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya penurunan AKI dan AKB
termasuk upaya perbaikan perbaikan gizi masyarakat
di wilayah kerja Puskesmas Inderapura Kecamatan Bayang dengan indikator meningkatnya
capaian indikator SPM Bidang Kesehatan selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya Jumlah Kematian Neonatus, Bayi dan Ibu Melahirkan
2. Menurunnya angka balita gizi buruk dan gizi kurang < 2,5 %
3. Menurunnya angka stunting pada balita.dibawah 15 %.
4. Meningkatnya cakupan upaya kesehatan esensial: Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi pada 8
Nagari sebesar 90 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian
keluaran (output) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas
Inderapura Tahun 2023 sebesar Rp. 109.194.000,- (Seratus Sembilan Juta Seratus
Sembilan Puluh Empat Ribu Rupiah),- dengan rincian anggaran biaya (RAB) per
puskesmas yaitu:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan
Biaya Rp.
1. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 6.124.000,-

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia 3.510.000,-


Subur (PUS)
3 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) 24.490.000,-

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)


4 7.720.000,-
Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 12.880.000,-
5
Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 26.750.000,-
6

Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja 25.620.000,-


7

Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan bencana 2.100.000


8
/bencana

Jumlah 109.194.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya
Penurunan AKI dan AKB serta Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Inderapura
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan
dari kegiatan ini

Inderapura, 25 November 2022 Kepala


UPT Puskesmas Inderapura

drg. Indri Novarina


NIP. 19851110 201412 2 003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA DETEKSI DINI, PREVENTIF DAN RESPON
PENYAKIT PADA KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS INDERAPURA KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan
pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang
termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan
esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Deteksi dini, Preventif dan
respon penyakit yang merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau
pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
termasuk diwilayah kerja Puskesmas Inderapura.
Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mengintegrasikan
program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Adapun fungsi Puskesmas
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan harus
diselaraskan dengan mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas Inderapura yaitu:
“Menjadi Pusat Kesehatan Terdepan di Kecamatan Pancung Soal dalam
Menciptakan Masyarakat Mandiri Untuk Hidup Sehat”
Program Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2) ini merupakan
manifestasi dari kumpulan program dan kegiatan upaya deteksi dini, preventif dan respon
penyakit dengan beberapa program dan kegiatan rinciannya yaitu: surveilance dan respon
KLB; deteksi dini dan penemuan kasus; pencegahan penyakit dan pengendalian faktor
risiko P2P; pengendalian penyakit dan
pemberdayaan masyarakat terhadap pembentukan kader dan pembekalan kader P2P.
Program dan kegiatan ini merupakan manifestasi dari seluruh rangkaian kegiatan
pencegahan dan penanggulangan penyakit di Puskesmas termasuk kegiatan pemberdayaan
masyarakat terhadap peran sertanya terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit di
tingkat Puskesmas.
Puskesmas berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertamna dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya termasuki melaksanakan upaya deteksi dini,
preventif dan respon penyakit dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyakit.
Upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang
dimaksud adalah melakukan surveilance dan respon kejadian luar biasa (KLB), dimana ada
beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu: surveilance kejadian pasca imunisasi
(KIPI), validasi sasaran hasil cakupan imunisasi termasuk verifikasi rumor KLB, respon
cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Resppon (SKDR). Disamping itu juga dilaksanakan
pula upaya deteksi dini dan penemuan kasus, seperti: HIV/AIDS, TBC, Hepatitis pada ibu
hamil; deteksi dini risiko PTM di Posbindu PTM, penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB
Pasru dan kasus mangkit, kasus nkontak kusta serta ODGJ.
Kegiatan lainnya yaitu pencegahan penyakit dan pengendalian faktor risiko,
dengan masih menguatamaka pelayanan imunisasi dasar rutin, bersamaam dengan
sosialisasi pelaksanaan imunisasi rutin; advokasi/sosialisasi terkait pemberian obat
pencegah massal seperti obat kaki gajah termasuk penyediaan media komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE) pencegahan penyakit. Selain itu kegiatan pengendalian penyakit untuk
pendampingan penderita penyakit menular menahun, pendampingan penderita gangguan
jiwa dan Napza serta validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus filariasis,
termasuk pemberdayaan masyarakat terhadap kualitas sanitasi dasar dan kesehatan
lingkungan masyarakat yang juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya angka
kesakitan dan kematian akibat penytakit menular dan infeksi dan tidak menular yang juga
melibatkan kader kesehatan untuk P2P serta melakukan pembinaan dan pembekalan
terhadap kader P2P.
Selama Tahun 2020 s/d 2022, pelaksanaan kegiatan Upaya Deteksi Dini,
Preventuf dan Respon Penyakit dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P) di Puskesmas Kabupaten Pesisir Selatan telah berhasil terlaksana dengan baik
dengan meningkatnya beberapa indikator SPM dan PISPK , yaitu
pelayanan kesehatan imunisasi dasar rutin (UCI); pelayanan kesehatan terhadap
pencegahan TBC, pelayanan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) dan penanggulangan
dan pengendalian bencana/wabah penyakit termasuk KLB, apalagi saat sekarang telah
terjadi pandemi COVID-19, dimana 81,43 % telah berhasil mencapai target pelaksanaan
program dan kegiatan. Oleh karena itu keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini harus di
lanjutkan dengan melaksanakan upaya-upaya inovatif untuk selalu meningkatkan cakupan
program di Puskesmas dan jejaringnya.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat
praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002
tanggal 13 September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon
Penyakit di wilayah kerja Puskesmas Inderapura dukung dengan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan
(DAK Non Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan
pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Inderapura sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit

a. Transportasi Petugas dan Bidan Desa dalam rangka


pengelolaan pelayanan kesehatan dalam rangka deteksi dini
penyakit menular dan tidak menular serta surveilance
penyakit dan termasuk juga sanitasi dasar masyarakat dan
kesehatan lingkungan ke Nagari dan Kampung dan Institusi
Pendidikan serta rumah penduduk.
b. Transportasi peserta pertemuan/rapat Lintas Program dan
Lintas Sektoral tentang deteksi dini, preventif dan respon
penyakit ke Nagari dan Kampung dan Institusi Pendidikan.

c. Penyediaan makanan dan minuman dalam rangka


rapat/pertemuan.

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah individu dan anggota
masyarakat yang rentan terhadap penyakit menular dan infeksi serta penyakit tidak menular
(PTM) termasuk kondisi sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan rumah tangga pada
masyarakat. Selain itu juga yang menjadi penerima manfaat Kader kesehatan pemberdayaan
masyarakat, institusi pendidikan dan TTU serta TPM termasuk petugas lintas program,
lintas sektoral, Walinagari, Tokoh Masyarakat dan kelompok masyarakat lainnya di
wilayah kerja UPT Puskesmas Inderapura Kecamatan Pancung Soal.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUTPUT)


Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD
Tahun 2023. Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananya upaya deteksi dini,
preventif dan respon penyakit di wilayah kerja Pusdkesmas Inderapura Kecamatan Pancung
Soal dengan indikator meningkatnya capaian indikator SPM Bidang Kesehatan untuk upaya
deteksi dini, preventif dan respon penyakit selama Tahun 2023, yaitu:
1. Menurunnya prevelensi penyakit infeksi dan menular menjadi 25 %.
2. Meningkatanya cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular sesuai standar
menjadi 100%.
3. Meningkatnya cakupan pengelolaan pelayanan kesehatan tidak menular (PTM) dan
pengelolaan Posbindu PTM menjadi 100 %.
4. Meningkatnya cakupan pengelolaan sanitasi dasar masyarakat dan kesehatan
lingkungan masyarakat menjadi 100 %.
5. Meningkatnya peran serta kader kesehatan masyarakat di bidang P2P untuk
membantu cakupan pelayanan kesehatan penyakit menular, penyakit tidak menular
dan kesehatan lingkungan masyarakat menjadi 85 %.

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
1.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
2.
Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian
keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang
Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas Inderapura Tahun 2023 sebesar Rp. 257.466.000,- (Dua Ratus Lima
Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Enam Ribu Rupiah),- dengan
rincian anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di 16.450.000,-
masyarakat
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit 42.400.000,-
menular, serta Program Pemberian Obat
Pencegahan Masal (POPM)
3 Penemuan Kasus Aktif TBC 49.280.000,-
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan 25.100.000,-
4 dalam penanggulangan permasalahan P2P
dan Penyehatan Lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk Desa/ Kelurahan Prioritas 13.076.000,-
6 Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat 18.620.000,-
Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum),
sarana air minum, dan Fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu dan 2.300.000,-
penyaikit berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau
laboratorium rujukan daerah di kabupaten/kota
8 Pelayanan Imunisasi 80.340.000,-
9 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa 1.900.000,-
(KLB)
10 Survei dan pengendalian vektor penyakit menular di 8.000.000,-
masyarakat

Jumlah 257.466.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan Upaya
Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Puskesmas Inderapura Kabupaten Pesisir
Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan perencanaan dari kegiatan
ini

Inderapura, 25 November 2022 Kepala


UPT Puskesmas Inderapura

drg. Indri Novarina


NIP. 19851110 201412 2 003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (KAK)
PELAKSANAAN KEGIATAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN PADA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPT PUSKESMAS SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan
upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah
Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehhat
(GERMAS) pada setiap tatanan wilayah kerja mulai dari wilayah kerja Kabupaten Kota dan
khususnya Puskesmas. Gerakan masyarakat hidup sehat saat ini dikembangkan dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang pada dasarnya merupakan integrasi
pelaksanaan program-program kesehatan dengan fokus pada penguatan nilai-nilai dan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga dan kelompok masyarakat. Program ini merupakan
salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga dalam rangka
meningkatkan cakupan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan masyarakat. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik di dalam
dan luar gedung, melainkan juga melakukan gerakan masyarakat secara terarah dan terpadu untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
Peralatan Kesehatan di Puskesmas merupakan salah satu faktor yang sangat menunjang
pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Alat Kesehatan juga merupapakan sarana penting
untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Peralatan kesehatan juga memerlukan pemeliharaan dan kalibrasi sebagai upaya
meningkatkan akurasi hasil pemeriksaan kesehatan. Pelaksanaan Kalibrasi alat kesehatan ini pada
Tahun 2023 ditunjang dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun 2023 untuk 20 dari 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Puskesmas Kayu
Gadang belum masuk di usulan kegiatan dikarenakan Puskesmas Kayu Gadang baru ter-registrasi di
Kementrian Kesehatan pada 4 Juli 2022.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr: PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13
September 2022 tentang Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023.

Pencapaian program UKM Essensial di Puskesmas didukung dengan Dana Bantuan


Operasional Kesehatan (BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non
Fisik Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk
BOK Puskesmas Salido sebagai berikut :

No Rinciaan Uraian
Menu/Kompoen
1 UKM Essensial
a. Penurunan AKI dan AKB Rp. 160.913.000,-
b. Upaya Deteksi Dini dan Respon Penyakit Rp 234.222.000
c. Germas Rp. 55.111.000
Total Rp. 450.246.000,-

C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
Puskesmas Salido yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan untuk meningkatkan kualitas derajat
kesehatan masyarakat.

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN (OUT PUT)

Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola berdasarkan aturan dan standarisasi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui standar biaya APBD Tahun 2023.
Keluaran (Output) kegiatan ini adalah terlaksananyau UKM Essensial di Puskesmas Salido Kabupaten
Pesisir Selatan.
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan
2. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
3.
Evaluasi

F. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian keluaran
(outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Tahun 2023 sebesar Rp.
450.246.000,- ( Empat Ratus Lima Puluh Juta Dua Ratus Empat Puluh Enam Ribu Rupiah),- .

G. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan (KAK) Pelaksanaan Kegiatan UKM Essensial di
Puskesmas Salido Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2023 dibuat sebagai bahan acuan dan
perencanaan dari kegiatan ini

Salido, 28 November 2022


Kepala UPT Puskesmas
Salido Kabupaten Pesisir
Selatan

dr. Muhammad Faisal


Nip.19890810 201903 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS PASAR KUOK
KABUPATEN PESISIR SELATAN DANA ALOKASI
KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
praktek MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan
dan pendapatan perkapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya
mendukung percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas
Pasar Kuok didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari
APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Pasar Kuok sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
Surveilance Kesehatan Gizi Merupakan kegiatan pemantauan , guna menunjang dan
dan KIA Evaluasi Pelaksanaan Program Gizi dan KIA sesiuai
dengan Indikator SPM
Pelayanan kesehatan Merupakan Pelayanan yg diberikan untuk memastikan
Refroduksi bagi Calon calon pengantin baik fisik maupun mental, agar mampu
Pengantin , pasangan usia melahirkan generasi yang sehat dan berkwalitas sehingga
subur (PUS)
dapat mengurangi AKI dan AKB
Pelaksanaan kelas Ibu ( Merupakan pertemuan kelompok ibu hamil / ibu balita
Kelas Ibu Hamil, Kelas dengan tujuan mengedukasi dan bertukar ilmu dengan ibu
balita) lain sehingga pengetahuan ibu tentang kesehatan dapat
meningkat
Program Perencanaan Merupakan kegiatan dalam rangka meningkatkan peran
Persalinan dan serta suami dan keluarga dalam merencanakan persalinan
pencegahan Komplikasi yang aman
(P4K)
Pemantauan Tumbuh Merupakan kegiatan rutin setiap bulan , dg tujuan untuk
kembang balita menemukansecara dini penyimpangan pertumbuhan dan
perkembangan balita
Kunjungan lapangan Merupakan kunjungan lapangan kenagari untuk
pelayanan kesehatan ibu menningkatkan pengetahuan dan menyampaikan
dan anak informasi terkini terkait upaya penurunanAKI dan AKB
Pelayanan Kesehatan pada Merupakan kegiatan penjaringan kesehatan Anak
anak usia sekolah dan Sekolah,guna deteksi dini dan menilai perkembangan
remaja kesehatan anak sekolah
Pendampingan di shelter Merupakan kegiatan pendampingan korban bencana ,guna
penampungan pada daerah mencegah kondisi kesehatan warga pengunsian terhindar
rawan bencana/bencana dari penyakit akibat bencan

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader, tokohmasyarakat,
lintas sektor dan lain-lain di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kuok

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Pasar Kuok .

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pasar
Kuok Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp.148.567.000,- ( Seratus Empat Puluh Delapan Juta
Lima Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

Kebutuhan Biaya
No Rincian Menu Kegiatan
(Rp)
1 Surveilance Kesehatan Gizi dan KIA 12.117.000,-
2 Pelayanan kesehatan Refroduksi bagi Calon Pengantin , 11.900.000.-
pasangan usia subur (PUS)
3 Pelaksanaan kelas Ibu ( Kelas Ibu Hamil, Kelas balita) 25.728.000,-
4. Program Perencanaan Persalinan dan pencegahan 12.620.000,-
Komplikasi (P4K)
5. Pemantauan Tumbuh kembang balita 31.912.000,-
6. Kunjungan lapangan pelayanan kesehatan ibu dan anak 33.260.000,-
7. Pelayanan Kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja 15.830.000,-
8. Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan 5.200.000,-
bencana/bencana
Jumlah 148.567.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


Pasar Kuok, 26 September
2022 Kepala Puskesmas Pasar
Kuok

dr. H. Jumatul Rialdi


NIP. 19890630 201704 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS PASAR KUOK
KABUPATEN PESISIR SELATAN DANA ALOKASI
KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat praktek MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2022

b. Gambaran Umum
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan
dan pendapatan perkapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya
mendukung percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas
Pasar Kuok didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari
APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Pasar Kuok sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
Merupakan pertemuan kunjungan ke nagariuntuk upaya
pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak
menularserta kesehatan jiwa

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader, tokohmasyarakat,
lintas sektor dan lain-lain di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kuok

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Pasar Kuok .

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pasar
Kuok Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp.138.385.000,- ( Seratus Tiga Puluh Delapan Juta Tiga
Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan kebutuhan rincian menu kegiatan sebagai
berikut:

Kebutuhan Biaya
No Rincian Menu Kegiatan
(Rp)
1 Deteksi Dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di 35.840.000,-
masyarakat
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan 10.360.000.-
penyakit menular, serta program pemberoan obat
pencegahan massal (POPM )
3 Penemuan kasus aktif TBC 8.220.000,-
4. Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan 21.275.000,-
dalam penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan
Lingkungan
5. Pelaksanaan STBM untuk desa/Kelurahan Prioritas ( Lokus 7.500.000,-
STBM )
6. Inspeksi kesehatan lingkungan di TPP ( Tempat Pengelolaan 17.700.000,-
Pangan ), TFU ( Tempat Fasilitas Umum) dan sarana air
minum dan Fanyankes
7. Pengiriman specimen penyakit menular tertentu dan penyakit 1.400.000,-
berpotensi KLB ke Laboratarium daerah atau Laboratarium
rujukan daerah di kab/kota
8. Pelayanan Imunisasi 32.240.000,-
9. Penyelidikan dan Respon kasus atau Kejadian Luar Biasa ( 1.050.000,-
KLB )
10. Survei dan pengendalian vector penyakit menular di 2.800.000,-
masyarakat
Jumlah 138.385.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


Pasar Kuok, 26 September
2022 Kepala Puskesmas Pasar
Kuok

dr. H. Jumatul Rialdi


NIP. 19890630 201704 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS PASAR KUOK
KABUPATEN PESISIR SELATAN DANA ALOKASI
KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
praktek MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan
dan pendapatan perkapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya
mendukung percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas
Pasar Kuok didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari
APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Pasar Kuok sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS )
1 Pelaksanaan Gerakan Cegah Kegiatan bersama masyarakat untuk peningkatan
Stunting, Aksi Bergizi, pelayanan kesehatan
Bumil Sehat, Aktifkan
Posyandu, Jambore Kader,
Vaksinasi bersama
Mitra/kelompok Masyarakat

F. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader, tokohmasyarakat,
lintas sektor dan lain-lain di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kuok

G. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Pasar Kuok .

H. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.

I. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Pasar
Kuok Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp.113.637.000,- ( Seratus Tiga Belas Juta Enam Ratus
Tiga Puluh Tujuh Ribu Rupiah) dengan kebutuhan rincian menu kegiatan sebagai berikut:

Kebutuhan Biaya
No Rincian Menu Kegiatan
(Rp)
1 Pelaksanaan Germas di tingkat Kecamatan/Wilayah 91.737.000,-
Puskesmas
Jumlah 91.737.000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


Pasar Kuok, 26 September
2022 Kepala Puskesmas Pasar
Kuok

dr. H. Jumatul Rialdi


NIP. 19890630 201704 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATANPUSKESMAS KABUPATEN PESISIR
SELATAN DANA ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat
praktek MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK)
Non Fisik bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan
dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya
mendukung percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2023.
Pencapaian program dan kegiatan Upaya Penurunan AKI dan AKB yang ada di Puskesmas
Air Haji didukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN
Kementerian Kesehatan, untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023
untuk BOK Puskesmas Air Haji sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
Penurunan AKI -AKB

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh
masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Air Haji.

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola, yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Air Haji .

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Air
Haji Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp.180.638.000,- ( seratus delapan puluh juta enam ratus tiga
puluh delapan ribu rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

Kebutuhan Biaya
No Rincian Menu Kegiatan
(Rp)
1 Surveilance Kesehatan Gizi dan KIA 13.004.800
2 Pelayanan kesehatan Refroduksi bagi Calon Pengantin , 18.640.000
pasangan usia subur (PUS)
3 Pelaksanaan kelas Ibu ( Kelas Ibu Hamil, Kelas balita) 23.323.200
4. Program Perencanaan Persalinan dan pencegahan Komplikasi 16.890.000
(P4K)
5. Pemantauan Tumbuh kembang balita 37.240.000
6. Kunjungan lapangan pelayanan kesehatan ibu dan anak 26.320.000
7. Pelayanan Kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja 40.180.000
8. Pendampingan di shelter penampungan pada daerah rawan 5.040.000
bencana/bencana
Jumlah 180.638.000,-
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Air Haji, 24 November 2022


Kepala Puskesmas Air Haji

Sismaimulyani, S.ST
NIP. 19690502 199101 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR
SELATAN DANA ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
MandiriDokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2023.
Pencapaian program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk
itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Air Haji
Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
Pencegahan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular serta Kesehata Jiwa

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh
masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Air Haji kecamatan Linggo Sari
Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola dan ecatalog untuk pembelian APD, yang mana
kegiatan ini dilakukan untuk pencapaian SPM di Puskesmas Air Haji.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulanJanuari
Sampai Bulan Desember.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Air
Haji sebesarRp.274.474.000 ( dua ratus tujuh puluh empat juta empat ratus tujuh puluh empat
ribu Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di 18.040.000
masyarakat
2 Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit 23.360.000
menular, serta program pemberian obat pencegahan massal
(POPM)
3 Penemuan kasus aktif TBC 7.680.000

4 Pemberdayaan masayarakt serta pembinaan kader kesehatan 17.794.000


dalam penanggulangan permasalahan P2P & penyehatan
lingkungan
5 Pelaksanaan STBM untuk desa/kelurahan prioritas 15.000.000

6 Inspeksi kesehatan lingkungan di TPP(Tempat pengelolaan 23.520.000


pangan ), TFU (tempat fasilitas umum), sarana air minum
dan fasyankes
7 Pengiriman spesimen penyakit menulat tertentu & penyakit 2.500.000
berpotensi KLB ke laboratorium daerah atau laboratorium
rujukan daerah di kab/kota
8 Pelayanan Imunisasi 139.400.000
9 Penyelidikan dan respon kasus atau kejadian luar biasa 4.200.000
(KLB)
10 Survei & pengendalian vektor penyakit menular di 22.980.000
masyarakat
Jumlah 274.474.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Air Haji, 24 November 2022


Kepala Puskesmas Air Haji

Sismaimulyani, S.ST
NIP. 19690502 199101 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL
KESEHATAN PUSKESMAS KABUPATEN PESISIR
SELATAN DANA ALOKASIKHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023

F. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6322)
4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama, Tempat praktek
Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkes No.12 Tahun 2021 tentang Juknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non
Fisik bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022

2. Gambaran Umum
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan
pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya mendukung
percepatan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumber daya manusia
dalam rangka mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan bathin, yang
salah satu indikatornya adalah tingginya derajat kesehatan dan tingginya mutu kehidupan.
Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek
spiritual. Oleh karena itu pembangunan kesehatan ditujukan guna mewujudkan manusia yang
sehat, cerdas, produktif dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Salah satu Strategi Pembangunan Kesehatan Nasional dan Propinsi Sumatera Barat yang
tertuang dalam RPJMD tahun 2021-2026 yaitu: “Menjamin Ketersediaan dan Pemerataan
Sumber Daya Kesehatan” dengan menerapkan pembangunan daerah berwawasan kesehatan,
yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap
terbentuknya lingkungan dan perilaku yang sehat. Keadaan ini dapat dicapai dengan peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta penerapan tekhnologi kesehatan secara tepat oleh
petugas-petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif dari semua unsur dan masyarakat.
Pelaksanaan pembangunan kesehatan berdasarkan Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten
Pesisir Selatan: “Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan”,
telah berhasil menetapkan dasar-dasar, strategi dan paradigma pembangunan kesehatan yang baru
yaitu :”Paradigma Sehat” yang inti pokoknya menekankan pentingnya kesehatan sebagai hak
azazi manusia, kesehatan sebagai investasi bangsa, dan kesehatan menjadi titik sentral
pembangunan nasional dan daerah.
Dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan, diperlukan tolok ukur dan penilaian
indikator kinerja sesuai dengan Renstra SKPD Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 juga
merupakan sinergisitas perencanaan Pembangunan Kesehatan Nasional dan Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2020-2024 serta berpedoman juga pada Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat Tahun 2021-2026 dengan
penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030 serta didasari
RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban pelaksanaan
program dan kegiatan pembangunan kesehatan Tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja
(RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan indikator penetapan kinerja
(TAPKIN) Tahun 2023
Pencapaian program dan kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan didukung dengan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, untuk itu
rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun 2023 untuk BOK Puskesmas Kabupaten
Pesisir Selatan sebagai berikut :

No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Merupakan pertemuan/ kunjungan ke nagari untuk Upaya
GERMAS

G. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat yaitu ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader posyandu, tokoh
masyarakat, lintas sektor dan lain-lain di wilayah Puskesmas Air Haji

H. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan secara swakelola , yang mana kegiatan ini dilakukan untuk
pencapaian SPM di Puskesmas Air Haji

I. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu satu tahun pada tahun 2023 dari bulan
Januari Sampai Bulan Desember.

J. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Air
Haji sebesar Rp.41.912.000- ( empat puluh satu juta sembilan ratus dua belas ribu rupiah ) dengan
kebutuhanper rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pelaksanaan Germas di Tingkat kecamatan atau wilayah 41.912.000
puskesmas
Jumlah 41.912.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Air Haji, 30 September 2022


Kepala Puskesmas Air Haji

Sismaimulyani, S.ST
NIP. 19690502 199101 2 001

Anda mungkin juga menyukai