PROSEDUR
PEMERIKSAAN TEKN=K PESAWAT ANGKAT
P-07‐ INSP‐ ■5
Nomer Perbaikan
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09
Tanggal Efektif 12」 uni 2014
´ L―
rat
― d「
― ―
PT SURVEyOR INDONESIハ
CABANO Jハ KARTA
′ /
DAFTAR iSi
BAB-I PENDAHULUAN 5
1.1. Tujuan
1.2. Dasar Hukum
1.3. Referensi
1.4. Definisi
9. Pemeriksaanpersiapanpengujian
a. Persiapan temPat Pengujian
b. Prosedur Pengujian
c. Persiapan alat uji
10. Operator yang sudah berkualifikasi.
IV.4. PENGUJIAN
1. Pengujian tanpa beban (Functional Test).
2. Pengujian dengan beban (Load Test)
3. Pemeriksaan setelah Pengujian
4. Pemeriksaan khusus
8.
Pemeriksaanpersiapanpengujian
a. Persiapan tempat pengujian
b. Prosedur Pengujian
c. Persiapan alat uji
9.
Operator yang sudah berkualifikasi.
V.4. PENGUJIAN
1.
Pengujian tanpa beban (Functional Test).
2.
Pengujian dengan beban (Load Test)
3.
Pemeriksaan setelah pengujian
4.
Pemeriksaan khusus
5.
Rekaman hasil uji
V.5. PELAPORAN
1.1 . Tujuan
Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat ini dibuat oleh PT Surveyor lndonesia untuk
menjadi Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan Pesawat Angkat
1.3. Referensi
o Pesawat Angkat dan angkut ialah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau barang atau orang secara vertikal
dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan.
. Pesawat adalah kumpulan dari beberapa alat secara berkelompok atau berdiri sendiri
guna menghasilkan tenaga baik mekanik maupun bukan mekanik dan dapat digunakan
tujuan tertentu.
. Alat adalah suatu unit Konstruksi yang dibuat untuk digunakan atau menghasilkan suatu
hasil tertentu dan dapat merupakan suatu bagian yang berdiri sendiri dari pesawat.
. DireKur ialah sebagaimana yang dimaksud dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
transmigrasi No. Kep. 79/MEN/1977.
o Ahli Keselamatan Kerja isalah tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang Keselamatan Kerja.
. Pegawai Pengawas ialah Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
ditunjuk oleh Menteri.
. Pengurus ialah Pengurus seperti yang dimaksud dalam undang-undang N0. 1 tahun
1970 yang memiliki Pesawat Angkat.
. Menelaah ( Review )
Adalah pemeriksaan dokumen perencanaan, spesifikasi dan prosedur kerja lapangan
dengan dengan tujuan untuk memeriksa pemenuhan persyaratan minimum yang
ditetipkan oleh Code / Sta ndard dan Peraturan Pemerintah yang lazim digunakan dalam
perencanaan, pembangunan dan pengoperasian Pesawat Angkat.
. Menyaksikan ( Witnessing )
Tahipan pekerjaan yang disaksikan adalah pengujian, pengukuran, dan pembersihan
(bila ada) serta commissioning di lapangan dengan pengertian lnspektur turut serta
memberikan penilaian (evaluasi) hasil pekerjaan tersebut.
RUANG LINGKUP
Peralatan Angkat dan Angkut yang masuk dalam lingkup pemeriksaan ini adalah :
a. Peralatan Angkat
Antara lain : Lier, Takel, Peralatan Angkat Listrik, Pesawat Pneumatik, Gondola,
Keran Angkat, Keran Magnit, Keran Lokomotip, Keran Dinding dan Keran Sumbu
Putar.
b. Pita Transpot
Antara lain : Eskalator, Ban berjalandan Rantai berjalan.
BAB III
Setiap pesawat angkat dan angkut sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji terlebih
dahulu dengan standar uji yang telah ditentukan.
Pemeriksaan dan Pengujian ulang pesawat angkat dan angkut dilaksanakan
selambat-lambatnya 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama dan pemeriksaan
pengujian ulang selanjutnya dilaksanakn 1 (satu) tahun sekali.
lll.2. PenelaahanDokumen
2. Perhitungan Perencanaan
3. Gambar Perencanaan
4. Spesifikasiiiaterial
No Dokumen:P― T「 INSP-04
│―
Halaman 8 dari 30
Surveyor lndonesia
5. Spesifikasi Sambungan
7. Petunjuk Operasi
Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. 111.2.1. s/d 111.2.7.), perlu juga
ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :
- Laporan pemeliharaan
- Laporan perbaikan ( bila ada )
- Laporan modifikasi ( bila ada )
9. Pemeriksaan Khusus
lll.3. PemeriksaanFisik
Pemeriksaan fisik ini adalah pemeriksaan secara visual dan uji tak rusak (NDI)
terhadap komponen-komponen pesawat antara lain :
Pemeriksaan sambungan ( las, baut atau pin ) pada bagian yang akan
menanggung beban dengan cara memverifikasi materialnya serta melihat
kemungkinan adanya deformasi, retak, longgar atau aus.
Pemeriksaan kait pemegang beban dan konektornya dari kemungkinan aus, retak
dan deformasi lainnya, serta memverifikasi spesifikasi material pemegang beban
tersebut terhadap Code/ Standard yang lazim digunakan.
- Reservoir
- /
Pump Compressor
- Motor
- Cylinder
- Hose / tubing
5. Pemeriksaan Kondisi Tali Baja lwire Ropel Termasuk lkatan Simpul dan
Jumlah Lilitan.
Pemeriksaan kondisi tali baja dan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan standar
yang dipakai meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pengujian terdiri dari 2 bagian yakni pengujian tanpa beban (Fungsional Test)
dan pengujian dengan beban (Load Test).
b. Prosedur Pengujian
- Beban uji.
Berat beban uji ditentukan berdasarkan kemampuan pesawat angkat yang
bersangkutan dan besamya harus sesuai dengan Code/ Standard yang
diaplikasikan terhadap pesawat angkat tersebut.
No DokumenI P‐ 丁
「 │INSP-04 Halaman 12 dan 30
Surveyor lndonesia
Untuk Pesawat angkat mobile crane tidak boleh melebihi 11Oo/o dari
load rating manufacture
Operator pesawat angkat harus telah dikualifikasi oleh migas dan memiliki surat
izin yang masih berlaku. Juga perlu disertakan pembantu operator (Rigger), hal
ini dimaksudkan untuk meminimasi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerusakan pada pesawat angkat yang disebabkan oleh kesalahan operator
(human enor).
lll.4. Pengujian
- Semua kontrol
- Semua brake dan clutch
- Mekanisme load hoisting dan lowering
- Mekanisme boom hoisting dan loweing
- Mekanisme sw,hg
- Piranti pengaman
Pengujian beban dilakukan untuk memeriksa kemampuan kerja, daya tahan dan
fungsi pengaman dari pesawat angkat, struktur dan brake. Pengujian dapat
dikatakan berhasil bila :
4. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila pesawat angkat mengalami :
- Kerusakan atau diragukan kemampuannya.
- Perbaikan atau perubahan prinsipil pada pesawat angkat.
Tahapan pemeriksaan teknis dilaksanakan seperti pada step lll.1 sid lll.4. diatas.
lll.5. Pelaporan
PT. Sl akan menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis dan pengujian berbentuk
dokumen untuk diserahkan kepada Depnaker sebagai bahan evaluasi untuk
penerbitan Surat ljin Pengoperasian.
BAB IV
. PerhitunganPerencanaan
r Gambar Perencanaan
. Spesifikasi Material
o SpesifikasiSambungan
Petunjuk Operasi
Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. |V.2.1 . s/d |V.2.7.), perlu juga
ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :
- Laporan pemeliharaan
- Laporan perbaikan (bila ada )
- Laporan modifikasi ( bila ada )
. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan fisik ini adalah pemeriksaan secara visual dan uji tak rusak (NDI)
terhadap komponen-komponen pesawat antara lain :
Pemeriksaan sambungan ( las, baut atau pin ) pada bagian yang akan
menanggung beban dengan cara memverifikasi materialnya serta melihat
kemungkinan adanya deformasi, retak, longgar atau aus.
- Reservoir
- /
Pump Compressor
- Motor
- Cylinder
- Hose / tubing
- Valve
- Fifting
- dil.
5. Pemeriksaan Kondisi Tali Baja lWire Ropel Termasuk lkatan Simpul dan
Jumlah Lilitan.
Pemeriksaan kondisi tali baja dan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan standar
yang dipakai meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Penunjuk beban
- Penunjuk radius, boom angle
- Penunjuk bahan bakar.
- Over pressure & over speed signal serta engine temperature.
- Lighting ( warning lamp, hazard lamp dan brake park lamp).
-DL
7. Verifikasi Dimensi Eoom
Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian dimensi boom dengan
laporan perencanaan dan gambar konstruksi pesawat angkat serta pemeriksaan
kondisi boom dari kemungkinan terjadinya retak, aus, distorsi dan cacat - cacat
lainnya yang berpengaruh terhadap kekuatan dan unjuk kerja pesawat angkat.
Pengujian terdiri dari 2 bagian yakni pengujian tanpa beban (Fungsional Test)
dan pengujian dengan beban (Load Test).
Dalam pelaksanaan pengujian beban, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa :
b. Prosedur Pengujian
Terutama untuk pengujian beban, prosedur pengujian harus sudah mendapat
persetujuan dari direktur minyak dan gas bumi.
Dalam prosedur pengujian minimal mencakup hal-hal sebagai berikut :
-Urutan pelaksanaan pengujian.
-Besamya beban uji.
-Peralatan uji yang dipakai ( load cell dan alat ukur lainnya ).
-Operator yang berkualifikasi.
-Kesiapan Pesawat Angkat yang akan diuji (hasil pemeriksaan visual
dan NDT menyatakan bahwa pesawat angkat siap untuk diuji).
- Beban uji.
Berat beban uji ditentukan berdasarkan pada standar / code yang disetujui
oleh Migas.
SaFe n4orkrng LOad dari daftar Beban Max untuk Uji beban lebih―
beban― rLOad fable/と οad c力 aり rOVerLOad Tesfl
Berat beban yang diangkat dihitung dari semua berat yang ada dibawah
ujung boom dan peralatannya yang menempel di boom (APl RP 2D
Handling the Load).
Operator pesawat angkat harus telah dikualifikasi oleh migas dan memiliki surat
izin yang masih berlaku. Juga perlu disertakan pembantu operator (Rigger), hal
ini dimaksudkan untuk meminimasi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerusakan pada pesawat angkat yang disebabkan oleh kesalahan operator
(human enor)
1V.4. Pengujian
Pelaksanaan pengujian pesawat angkat harus sesuai dengan prosedur pengujian
yang telah di setujui oleh Migas dan pengujiannya adalah uji fungsional tanpa beban
dan pengujian beban.
- Semua kontrol
- Semua brake dan clutch
- Mekanisme load hoisting dan loweing
- Mekanisme boom hoisting dan loweing
- Mekanisme swhg
- Piranti pengaman
No DokumeniP― 丁
「 │-lNSP-04
Halaman 21 dari 30
Surveyor lndonesia
- Periksa boom angle dan indikator radius, apakah berfungsi dengan
baik dan akurat.
- Simulasi alat pengaman
h. Engine oil pressure
i. Engine oil speed
j. Engine over speed
k. Water temperatur
l. Low fuel
m. Boom limit
n. Swing limit
Pengujian beban
Pengujian beban dilakukan untuk memeriksa kemampuan kerja, daya tahan dan
fungsi pengaman dari pesawat angkat, struktur dan brake. Pengujian dapat
dikatakan berhasil bila :
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila pesawat angkat mengalami :
- Kerusakan atau diragukan kemampuannya.
- Perbaikan atau perubahan prinsipil pada pesawat angkat.
Tahapan pemeriksaan teknis dilaksanakan seperti pada step lV.1 s/d 1V.4. diatas.
|V.5. Pelaporan
PT. Surveyor lndonesia akan menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis dan
pengujian berbentuk dokumen
No Dokumen:P― 丁
「 │― INSP‐ 04 Halaman 23 dan 30
Surveyor lndonesia
BAB V
V.l. Pendahuluan
Yang dimaksud dengan Overhe ad Crane adalah Pesawat Angkat yang dipasang
diatas struKur bangunan yang digunakan untuk mengangkaU memindahkan barang
pada daerah kerja yang terbatas.
V.2. PenelaahanDokumen
1. Spesifikasi Perencanaan dan Tabel Beban
2. PerhitunganPerencanaan
3. Gambar Perencanaan
4. Spesifikasi Material
5. Spesifikasi Sambungan
No DokumeniP― T「 INSP-04
│― Halaman 24 da"30
Surveyor lndonesia
Sumber Tenaga Yang Digunakan
7. Petunjuk Operasi
Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. V.2.1 . sld V.2.7.), perlu juga
ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :
- Laporan pemeliharaan
- Laporan perbaikan ( bila ada )
- Laporan modifikasi ( bila ada )
9. Pemeriksaan Khusus
5. Pemeriksaan Kondisi Tali Baja lwire Ropel Termasuk lkatan Simpul dan
Jumlah Lilitan.
Pemeriksaan kondisi tali baja dan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan standar
yang dipakai meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pengujian terdiri dari 2 bagian yakni pengujian tanpa beban (Fungsional Test)
dan pengujian dengan beban (Load lest).
Dalam pelaksanaan pengujian beban, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa :
b. Prosedur Pengujian
Terutama untuk pengujian beban, prosedur pengujian harus sudah mendapat
persetujuan dari direktur minyak dan gas bumi.
Dalam prosedur pengujian minimal mencakup hal-hal sebagai berikut :
-
Urutan pelaksanaan pengujian.
-
Besarnya beban uji.
-
Peralatan uji yang dipakai ( load cell dan alat ukur lainnya ).
-
Operator yang berkualifikasi.
-
Kesiapan Pesawat Angkat yang akan diuji (hasil pemeriksaan visual
dan NDT menyatakan bahwa pesawat angkat siap untuk diuji)
No Dokumen:P― 丁
「 :NSP-04 l― Halaman 27 da1 30
Surveyor lndonesia
- Beban uji.
Berat beban uji ditentukan berdasarkan pada standar I code yang
disetujui oleh Disnaker.
Operator pesawat angkat harus telah dikualifikasi oleh migas dan memiliki surat
izin yang masih berlaku. Juga perlu disertakan pembantu operator (Rigger), hal
ini dimaksudkan untuk meminimasi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerusakan pada pesawat angkat yang disebabkan oleh kesalahan operator
(human enor).
V.4. Pengujian
- Semua kontrol
- Semua brake
- Mekanisme /oad lifting dan loweing
- Mekanisme load moving
- Piranti pengaman
「 lNSP-04
No Dokumeni P― 丁 │― Halaman 28 dan 30
Surveyor lndonesia
- Pastika bagian yang bergerak dan berputar telah dilumasi dengan baik.
- Hidupkan saklar penggerak dan periksa serta catat semua indikator kontrol.
- Naik dan turunkan main hoist dan auxilliary hoist (bila ada) kemudian :
Pengujian beban dilakukan untuk memeriksa kemampuan kerja, daya tahan dan
fungsi pengaman dari pesawat angkat, struktur dan brake. Pengujian dapat
dikatakan berhasil bila :
Untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan, pengujian beban sebaiknya
dilakukan dengan cara :
4. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila pesawat angkat mengalami :
V.5. Pelaporan
PT. Surveyor lndonesia akan menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis dan pengujian
berbentuk dokumen.