Anda di halaman 1dari 30

Surveyor lndonesia

PROSEDUR
PEMERIKSAAN TEKN=K PESAWAT ANGKAT

P-07‐ INSP‐ ■5

Status Dokumen f-l uaster f-l satinan No.E


Nomer Penerbitan I

Nomer Perbaikan
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09
Tanggal Efektif 12」 uni 2014

´ L―
rat
― d「
― ―

PT SURVEyOR INDONESIハ
CABANO Jハ KARTA

Dibuat oleh Ditinjau oleh Disetujui oleh

′ /

Nama : Marhasan Nama : Fitri Agungnugroho Nama : Agus Rahmad

Posisi : Inspector Posisi : Manager Operasional Posisi : Kepala Cabang

Catatan : Hanya salinan yang tetuendali yang mendapatkan pefuaikan


Surveyor lndonesia

DAFTAR iSi

No. Bagian Hal


- Daftar lsi 1

BAB-I PENDAHULUAN 5
1.1. Tujuan
1.2. Dasar Hukum
1.3. Referensi
1.4. Definisi

BAB - II RUANG LINGKUP

BAB - III LANGKAH PEMERIKSAAN TEKNIS PESAWAT


ANGKAT
lll.1. Pendahuluan
lll.2. Penelaahan Dokumen
'1.Spesifikasi perencanaan tabel beban
2. Perhitungan perencanaan.
3. Gambar perencanaan
4. Material yang digunakan
5. Spesifikaksisambungan
6. Sumber tenaga Yang digunakan
7. Petunjuk operasi (Operatio n manual)
8. Untuk Pesawat angkat Yang sudah
terpasang
9. Pemeriksaan khusus
lll.3. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaansambungan-sambungan
2. Pemeriksaan kait pemegang beban
3. Pemeriksaan bagian yang bergerak serta
berputar.
4. Pemeriksaan sistim hidroliU pneumatik
5. Pemeriksaan kondisi tali baja (wire rope)
termasuk simpul dan jumlah lilitan.
6. Verifikasi fungsi penunjuk (indikator)
7. Verifikasi dimensi boom
8. Verifikasi counter weight
9. Pemeriksaanpersiapanpengujian
a. PersiaPan tempat Pengujian
b. Prosedure Penguiian
.:"ll:1,ff:,#i"

No DokumeniP― TT1lNSP‐ 04 Halaman 2 dati 30


Surveyor lndonesia
- Beban uji
- Alat-alat ukur lainnya
10. Operator yang sudah berkualifikasi.
III.4. PENGUJIAN
1. Pengujian tanpa beban (Functional Test).
2. Pengujian dengan beban (Load lest)
3. Pemeriksaan setelah Pengujian
4. Pemeriksaan khusus
5. Rekaman hasil uji
III.5. PELAPORAN

BAB - IV LANGKAH PE]UIERIKSAAN TEKNIS PEDESTAL 16


CRANE
lV.1 . Pendahuluan
1V.2. Penelaahan Dokumen
1. Spesifikasi perencanaan tabel beban
2. Perhitungan perencanaan.
3. Gambar perencanaan
4. Material yang digunakan
5. Spesifikaksisambungan
6. Sumber tenaga yang digunakan
7. Petunjuk operasi (Operatio n manua[)
8. Untuk pesawat angkat uang sudah Terpasang
9. Pemeriksaan khusus
|V.3. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaansambungan-sambungan
2. Pemeriksaan kait pemegang beban
3. Pemeriksaan bagian yang bergerak serta
berputar.
4. Pemeriksaan sistim hidroliU pneumatik
5. Pemeriksaan kondisi tali baia (wire rope)
termasuk simpul dan jumlah lilitan.
6. Verifikasi fungsi penunjuk (indikator)
.
7 Verifikasi dimensi boom
8. Verifikasi counter weight

9. Pemeriksaanpersiapanpengujian
a. Persiapan temPat Pengujian
b. Prosedur Pengujian
c. Persiapan alat uji
10. Operator yang sudah berkualifikasi.
IV.4. PENGUJIAN
1. Pengujian tanpa beban (Functional Test).
2. Pengujian dengan beban (Load Test)
3. Pemeriksaan setelah Pengujian
4. Pemeriksaan khusus

No DokumeniP― Trl‐ INSP‐ 04 Halaman 3 dari 30


Surveyor lndonesia
5. Rekaman hasil uji
IV.5. PELAPOMN

BAB -V LANGKAH PEMERIKSAAN TEKNIS 24


OVERHEAD CRANE
V.1. Pendahuluan
V.2. Penelaahan Dokumen
1. Spesifikasi perencanaan tabel beban
2. Perhitunganperencanaan.
3. Gambar perencanaan
4. Material yang digunakan
5. Spesifikaksisambungan
6. Sumber tenaga yang digunakan
7. Petunjuk op
8. erasi (Operation manuall
9. Untuk Pesawat angkat yang
sudahTerpasang
10. Pemeriksaan khusus
V.3. Pemeriksaan Fisik
'1.
Pemeriksaansambungan-sambungan
2.
Pemeriksaan kait pemegang beban

3. Pemeriksaan bagian yang bergerak serta


berputar.
4. Pemeriksaan sistim hidroliU pneumatik
5. Pemeriksaan kondisi tali baia (wire rope)
Termasuk simpul dan jumlah lilitan.
6. Verifikasi fungsi penunjuk (indikator)
7. Verifikasi dimensi struktur penyangga

8.
Pemeriksaanpersiapanpengujian
a. Persiapan tempat pengujian
b. Prosedur Pengujian
c. Persiapan alat uji
9.
Operator yang sudah berkualifikasi.
V.4. PENGUJIAN
1.
Pengujian tanpa beban (Functional Test).
2.
Pengujian dengan beban (Load Test)
3.
Pemeriksaan setelah pengujian
4.
Pemeriksaan khusus
5.
Rekaman hasil uji
V.5. PELAPORAN

No DokumeniP― 丁 rl― lNSP-04 Halaman 4 dari 30


BAB-I
PENDAHULUAN

1.1 . Tujuan

Prosedur Pemeriksaan Teknis Pesawat Angkat ini dibuat oleh PT Surveyor lndonesia untuk
menjadi Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan Pesawat Angkat

I.2. DASAR HUKUM

o Undang-undang No.1 tahun 1970


o Pedoman Pemeriksaan Pesawat Angkat ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. Per.0s/Men/1985 tentang : "Pesawat Angkat dan Angkut" dan
Undang-undang serta Peraturan-peraturan lainnya seperti tersebut dibawah ini :
tentang : Keselamatan Kerja.
. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.O3/MEN/1978
tentang : "Persyaratan Penunjukkan dan Wewenang serta Kewajiban Pegawai
Kewselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja".
. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.01/Men/89
tentang : Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Angkat dan Angkut
. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.04/Men/1995
tentang : Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.28lMen/1994
tentang : Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga kerja
o Mijn Politie Reglement Stb No. 341 tahun 1930
tentang : Peraturan Keselamatan Kerja Tambang.
. Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.79lMenl77
tentang : Direktur sebagaimana dimaksud dalam UU no.1 tahun 70.
. Dirjen Migas No. 84.1(38/DJM/1998 - Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas lnstalasi
dan Peralatan (SKPI & SKPP)

1.3. Referensi

Standard / code, rekomendasi teknik yang dipergunakan dalam Pemeriksaan


Keselamatan Kerja Pesawat Angkat antara lain adalah sebagai berikut :

o API Spec. 2C - 2004 : " Specification for Ofbhore Crane ".


. API RP 2D - 2OO4 : " Recommended Practice for operation and
maintenance of Offshore Crane ".
o API Spec. 9A - 2004 : " Specification for wire rope "
o API RP gB - 2002 : " Recommended practice for application, czlre and used
of Wire rope for oil field services ".

o AWS D.1.1 - 2010 : " Structural welding code ".


Surveyor lndonesia
1.4. Definisi

o Pesawat Angkat dan angkut ialah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau barang atau orang secara vertikal
dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan.

. Pesawat adalah kumpulan dari beberapa alat secara berkelompok atau berdiri sendiri
guna menghasilkan tenaga baik mekanik maupun bukan mekanik dan dapat digunakan
tujuan tertentu.

. Alat adalah suatu unit Konstruksi yang dibuat untuk digunakan atau menghasilkan suatu
hasil tertentu dan dapat merupakan suatu bagian yang berdiri sendiri dari pesawat.

. DireKur ialah sebagaimana yang dimaksud dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
transmigrasi No. Kep. 79/MEN/1977.

o Ahli Keselamatan Kerja isalah tenaga tehnis berkeahlian khusus dari luar Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya
Undang-undang Keselamatan Kerja.

. Pegawai Pengawas ialah Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
ditunjuk oleh Menteri.

. Pengurus ialah Pengurus seperti yang dimaksud dalam undang-undang N0. 1 tahun
1970 yang memiliki Pesawat Angkat.

. yang Pemeriksaan Teknnis Pesawat Angkat adalah pemeriksaan teknis atas


kemampuan kerja pesawat angkat, daya tahan dan keamanan penggunaan pesawat
angkat serta dampak lingkungannya dengan cara melakukan penilaian secara umum
ata! disain dan kesesuaian antara disain dan konstruksi dilapangan serta pengujiannya
dengan merujuk pada standar atau code yang diaplikasikan untuk mencapai kehandalan
dan kesinambungan operasi.

. Pemeriksaan khusus adalah pemeriksaan pada pesawat angkat yang mengalami


kerusakan atau diragukan kemampuannya dan yang mengalami modifikasi/ perubahan
yang prinsipil.

. Menelaah ( Review )
Adalah pemeriksaan dokumen perencanaan, spesifikasi dan prosedur kerja lapangan
dengan dengan tujuan untuk memeriksa pemenuhan persyaratan minimum yang
ditetipkan oleh Code / Sta ndard dan Peraturan Pemerintah yang lazim digunakan dalam
perencanaan, pembangunan dan pengoperasian Pesawat Angkat.

. Pemeriksaan Fisik ( Physical lnspection )


Pemeriksaan lapangan dengan pengertian melaksanakan pemeriksaan kebenaran
penerapan spesifikasi perencanaan serta memastikan sesuai tidaknya konstruksi dengan
perencanaannya dan baik tidaknya cara pembuatan dan pendirian konstruksi dengan
cara memveriftkasi, mengidentifikasi, pemeriksaan visual serta uji tak rusak (NDI).

. Menyaksikan ( Witnessing )
Tahipan pekerjaan yang disaksikan adalah pengujian, pengukuran, dan pembersihan
(bila ada) serta commissioning di lapangan dengan pengertian lnspektur turut serta
memberikan penilaian (evaluasi) hasil pekerjaan tersebut.

No Dokumeni P― TT卜 INSP-04 Halaman 6 dari 30


BAB― ‖

RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku untuk


perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian, perubahan, dan atau perbaikan tehnis serta pemeliharaan pesawat angkat
dan angkut.

Peralatan Angkat dan Angkut yang masuk dalam lingkup pemeriksaan ini adalah :

a. Peralatan Angkat
Antara lain : Lier, Takel, Peralatan Angkat Listrik, Pesawat Pneumatik, Gondola,
Keran Angkat, Keran Magnit, Keran Lokomotip, Keran Dinding dan Keran Sumbu
Putar.

b. Pita Transpot
Antara lain : Eskalator, Ban berjalandan Rantai berjalan.

c. Pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan


Antara lain : Truk, Truk derek, Traktor, Gerobak, Forklift dan Kereta gantung.

d. Alat angkut jalan ril.


Antara lain : Lokomotip, Gerbong dan Lori.

No Dokumen:P― TT卜 INSP-04 Halaman 7 dari 30


Surveyor lndonesia

BAB III

LANGKAH PEMERIKSAAN TEKHNIS


PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
lll.1. Pendahuluan

Setiap pesawat angkat dan angkut sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji terlebih
dahulu dengan standar uji yang telah ditentukan.
Pemeriksaan dan Pengujian ulang pesawat angkat dan angkut dilaksanakan
selambat-lambatnya 2 (dua) tahun setelah pengujian pertama dan pemeriksaan
pengujian ulang selanjutnya dilaksanakn 1 (satu) tahun sekali.

lll.2. PenelaahanDokumen

1. Spesifikasi Perencanaan dan Tabel Beban

Penelaahan spesifikasi perencanaan dimaksudkan untuk memastikan bahwa


spesifikasi yang digunakan sesuai dengan code/ standard yang ditentukan dalam
disain pesawat angkat dan angkut yang antara lain disebutkan dalam referensi
pada Bab l. Sedangkan penelaahan tabel beban dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan beban kerja maksimum pesawat angkat pada setiap posisi
pengangkatan, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan berat
beban yang akan diangkat serta berat beban yang akan di uji .

2. Perhitungan Perencanaan

Penelaahan perhitungan perencanaan ini dimaksudkan untuk memastikan


pemenuhan kebutuhan beban dan jangkauan kerja maksimum yang akan dipakai
dalam pengoperasian di lapangan serta kekuatan konstruksi dari bagian-bagian
yang penting.

3. Gambar Perencanaan

Penelaahan gambar perencanaan ini dimaksudkan untuk mengetahui gambar


konstruksi dan instalasi listrik serta sistem pengamannya dengan skala
sedemikian rupa sehingga cukup jelas dan terang.

4. Spesifikasiiiaterial

Penelaahaan spesifikasi material dilakukan untuk memastikan bahwa material


yang digunakan sesuai dengan Code/ Standard yang sudah ditentukan dan hal-
hal yang harus diperhatikan adalah sbb. :

- Komposisi kimia (Chemical composition)


- Sifat-sifat mekanis (Mechanical Propefties)
- Heat number

No Dokumen:P― T「 INSP-04
│―
Halaman 8 dari 30
Surveyor lndonesia

5. Spesifikasi Sambungan

Penelaahan spesifikasi sambungan mencakup hal-hal sebagai berikut :

- Type sambungan (lasan atau baut)


- Prosedur penyambungan (WPS)
- Rekaman kualifikasi sambungan (PQR)

6. Sumber Tenaga Yang Digunakan

Penelaahan ini dimaksudkan untuk memastikan pemenuhan terhadap kebutuhan


tenaga dan sistiim pengaman yang disyaratkan dalam perencanaan pesawat
angkat. Penelaahan ini mencakup hal - hal sebagai berikut :

- Jenis sumber tenaga yang digunakan


- Output power yang dihasilkan
- Sistem pemindahan tenaga
- Piranti pengaman

7. Petunjuk Operasi

Penelaahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pesawat angkat telah


dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian serta petunjuk pemeliharaan dan
perawatan.

8. Untuk Pemeriksaan Ulang Pesawat Angkat (Re-sertiifikasi)

Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. 111.2.1. s/d 111.2.7.), perlu juga
ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :

a. Kartu Riwayat Pesawat Angkat


Penelaahan ini untuk mengetahui riwayat pemakaian, pemeliharaan,
perbaikan dan modiflkasi dari pesawat angkat. Penelaahan kartu riwayat
pesawat angkat ini sebagai dasar dalam menentukan titik berat pemeriksaan.

Dokumen - dokumen yang harus ditelaah :

- Laporan pemeliharaan
- Laporan perbaikan ( bila ada )
- Laporan modifikasi ( bila ada )

b. Laporan Hasil Pemeriksaan Terakhir


Penelaahan laporan hasil pemeriksaan terakhir ini untuk mengetahui kondisi
terakhir pesawat angkat dan untuk menentukan titik berat pemeriksaan.

9. Pemeriksaan Khusus

Dilaksanakan terhadap pesawat angkat yang telah mengalami modifikasi atau


reparasi. Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. 111.2.1. sid 111.2.8.), perlu
pula ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :

No Dokumen:P― TTI― INSP-04 Halaman 9 dan 30


Surveyor lndonesia

a Perhitungan Pesawat Angkat


Perhitungan ini adalah perhitungan kekuatan pesawat angkat dengan kondisi
/
aktual yang ada dan atau kondisi modifikasi atau reparasi yang
direncanakan.

b. Prosedur Modifi kasi/ Reparasi


Penelaahan ini dimaksudkan untuk mengetahui metode yang diaplikasikan,
tahapan yang dilakukan, material yang digunakan serta pemenuhan terhadap
persyaratan standar atau code yang lazim digunakan.

lll.3. PemeriksaanFisik
Pemeriksaan fisik ini adalah pemeriksaan secara visual dan uji tak rusak (NDI)
terhadap komponen-komponen pesawat antara lain :

l. Pemeriksaan Sambungan - Sambungan

Pemeriksaan sambungan ( las, baut atau pin ) pada bagian yang akan
menanggung beban dengan cara memverifikasi materialnya serta melihat
kemungkinan adanya deformasi, retak, longgar atau aus.

2. Pemeriksaan Kait Pemegang Beban I Hook I

Pemeriksaan kait pemegang beban dan konektornya dari kemungkinan aus, retak
dan deformasi lainnya, serta memverifikasi spesifikasi material pemegang beban
tersebut terhadap Code/ Standard yang lazim digunakan.

3. Pemeriksaan Bagian yang Bergerak serta Berputar

Pemeriksaan bagian yang bergerak serta berputar dari kemungkinan keausan,


karat serta keretakan pada pesawat angkat. Bagian yang bergerak serta berputar
ini terutama pada :

- Bagian-bagian pengggerak pesawat angkal (travel mechanism)


- Bagian-bagian struKur pengangkat boom (boom lift cylinder)
- Bagian-bagian pemanjang/ pemendek boom
- Bagian-bagian pengangkat / penurun beban mis : Drum, SheaveT
- Bagian-bagian untuk swlng
- Bagian-bagian kaki penyangga (Outrigger component)

4. Pemeriksaan Sistem Hidrolik / Pneumatik

Pemeriksaan sistim hidrolik / pneumatik dari kemungkinan adanya cacat,


keausan, kondisi pelumas, karat serta kebocoran yang akan mempengaruhi
kinerja dari pesawat angkat.

Komponen-komponen sistem hidrolis / pneumatik antara lain :

- Reservoir
- /
Pump Compressor
- Motor
- Cylinder
- Hose / tubing

No DokumeniP‐ TTl― INSP-04 Halaman 10 dari 30


Surveyor lndonesia
- Valve
- Fitting
- dil.

5. Pemeriksaan Kondisi Tali Baja lwire Ropel Termasuk lkatan Simpul dan
Jumlah Lilitan.

Pemeriksaan kondisi tali baja dan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan standar
yang dipakai meliputi hal-hal sebagai berikut :

- Dimensi tali baja


- Konstruksi tali baja
- Pelumasan dan
- Cacat yang mungkin ada pada tali baja ( kinking, wire putus, distorsi dll.)

6. Verifi kasi Fungsi lndikator-lndikator

Verifikasi ini dimaksudkan untuk memastikan keberadaan indikator-indikator


pesawat angkat serta masih laik atau tidak untuk digunakan.
lndikator tersebut meliputi :
- Penunjuk beban serta sertifikat kalibrasinya yang masih berlaku. 2

- Penunjuk radius, boorn angle


- Penunjuk bahan bakar.
- Over pressure & over speed srgna/ serta engine temperature.
- Lighting ( waming lamp, hazard lamp dan brake park lamp).
- Dll.

7. Verifikasi Dimensi Eoom


Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian dimensi boom dengan
laporan perencanaan dan gambar konstruksi pesawat angkat serta pemeriksaan
kondisi bool, dari kemungkinan terjadinya retak, aus, distorsi dan cacat - cacat
lainnya yang berpengaruh terhadap kekuatan dan unjuk kerja pesawat angkat.

8. Verifikasi Counter Weight

Verifikasi bertujuan untuk memastikan berat penyeimbang beban terhadap data


perencanaan dan gambar konstruksi disamping hal-hal lain yang perlu
diperhatikan :

- Kecukupan jumlah bila terdiri dari beberapa potong atau bagian.


- Dimensi penyeimbang beban
- Posisi penyeimbang beban bila dalam spesifikasi penempatan dapat diubah-
ubah
- Pemeriksaan kondisi penyeimbang beban dan struktur penyangganya dari
kemungkinan cacat.

No Dokumeni P― TTI― lNSP‐ 04 Halaman ll daH 30


Surveyor lndonesla
9. Pemeriksaan Persiapan Pengujian

Pengujian terdiri dari 2 bagian yakni pengujian tanpa beban (Fungsional Test)
dan pengujian dengan beban (Load Test).

Dalam pelaksanaan pengujian beban, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa :

- Pesawat angkat dalam kondisi siap dan tidak mengalami cacat.


- Wire rope yang dipakai mempunyai sertifikat pabrik atau sertifikat hasil
pengujian dan kekuaatan / dimensinya memadai.
- Penunjuk radius terkalibrasi dengan baik.
- Tempat pengujian, prosedur pengujian dan alat uji dalam kondisi siap pakai.
- Operator pesawat angkat harus berkualifikasi dan masa izinnya masih
berlaku.

a. Persiapan tempat pengujian

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pengujian adalah sebagai berikut :

- Tempat pengujian harus bebas dan tidak terhalang.


- Bila pesawat angkat pada saat s/ew,ng melewati bangunan lain maka
harus ada izin dari otoritasnya.
- Semua peraturan keselamatan kerja setempat harus diikuti untuk
menghindari kecelakaan.

b. Prosedur Pengujian

Terutama untuk pengujian beban, prosedur pengujian harus sudah mendapat


persetujuan dari direktur minyak dan gas bumi.

Dalam prosedur pengujian minimal mencakup hal-hal sebagai berikut :


-
Urutan pelaksanaan pengujian.
-
Besarnya beban uji.
-
Peralatan uji yang dipakai ( load cell dan alat ukur lainnya ).
-
Operator yang berkualifikasi.
-
Kesiapan Pesawat Angkat yang akan diuji (hasil pemeriksaan visual
dan NDT menyatakan bahwa pesawat angkat siap untuk diuji).

c. Persiapan alat uji antara lain :

- Alat ukur beban ( load cell )


Alat ukur beban (/oad celt) yang dipergunakan dalam pengujian harus
sudah dikalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Beban uji.
Berat beban uji ditentukan berdasarkan kemampuan pesawat angkat yang
bersangkutan dan besamya harus sesuai dengan Code/ Standard yang
diaplikasikan terhadap pesawat angkat tersebut.

No DokumenI P‐ 丁
「 │INSP-04 Halaman 12 dan 30
Surveyor lndonesia
Untuk Pesawat angkat mobile crane tidak boleh melebihi 11Oo/o dari
load rating manufacture

Beban Uji = 1.10 x SWI

Catatan i SWL = Safe Working Load (Beban kerja aman)

- Alat ukur dan alat bantu lainnya


a. Penunjuk radius (Radius indicator)
b. Penunjuk sudut (Angle indicator)
c. Stop watch, Steel Measuring tape
d. Sling, sackle, hook, rigging) dll.
10. Operator yang sudah berkualifikasi

Operator pesawat angkat harus telah dikualifikasi oleh migas dan memiliki surat
izin yang masih berlaku. Juga perlu disertakan pembantu operator (Rigger), hal
ini dimaksudkan untuk meminimasi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerusakan pada pesawat angkat yang disebabkan oleh kesalahan operator
(human enor).

lll.4. Pengujian

Pelaksanaan pengujian pesawat angkat harus sesuai dengan prosedur pengujian


yang telah di setujui oleh Migas dan pengujiannya adalah uji fungsional tanpa beban
dan pengujian beban.

L Pengujian fungsional tanpa beban

Pengujian fungsional dilakukan tanpa beban untuk mendemontrasikan semua


fungsi komponen dapat berfungsi dengan baik :

- Semua kontrol
- Semua brake dan clutch
- Mekanisme load hoisting dan lowering
- Mekanisme boom hoisting dan loweing
- Mekanisme sw,hg
- Piranti pengaman

Urutan pengujian fungsional, adalah sebagai berikut :

- Memastikan minyak pelumas dan suplainya dalam kondisi sebagaimana


mestinya.
- Hidupkan mesin dan periksa serta catat semua indikator kontrol tekanan.
- Naik dan turunkan main hoist dan auxilliary hoist, kemudian :
a. Periksa indikator kontrol tekanan
b. Naikan blok sampai posisi teratas dan hentikan, kemudian periksa brake
dan upper limit switch I anti two blocking dan alarm.
c. Periksa sistem brake.
d. Periksa wire rope, apakah berputar dengan baik pada drum.

No DokumeniP― TT‐ INSP-04 Halaman 13 dan 30


Surveyor lndonesia

- Lakukan Swing lalu :


a. Periksa indikator kontrol tekanan
b. Swtng ke kiri dan ke kanan serta periksa sfart, stopping dan braking.
c. Periksa swing limit indicator.
d. Periksa mekanisme /ock system.
- Naik dan turunkan boom ( Boom hoisting and loweing mechanism )

Periksa indikator kontrol tekanan


Naikan boom sampai radius minimum, periksa limit boom berfungsi


dengan baik atau tidak.
c. Turunkan boom sampai radius maksimum, periksa limil boom berfungsi
dengan baik atau tidak.
- Periksa boom angle dan indikator radius, apakah berfungsi dengan
baik dan akurat.
- Simulasi alat pengaman
a. Engine oil pressure
b. Engine oil speed
c. Engine over speed
d. Water temperatur
e. Low fuel
f. Boom limit
g. Swing limit
Pengujian dengan beban

Pengujian beban dilakukan untuk memeriksa kemampuan kerja, daya tahan dan
fungsi pengaman dari pesawat angkat, struktur dan brake. Pengujian dapat
dikatakan berhasil bila :

- Komponen peralatan pesawat angkat berfungsi dengan baik.


- Tidak ada kerusakan pada komponen struKur pesawat angkat.
- Komponen sambungan -
sambungan tidak ada yang lepas, kendur atau
rusak.
-
Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, pengujian beban sebaiknya
dilakukan dengan cara :

- Pembebanan dilakukan secara bertahap untuk kehati - hatian terhadap


kekuatan rem (preventive action lo breaking force), yaitu dari 25 o/o - 75 o/o dan
naik hingga 100 % SWL dan kemudian diberi beban hingga ka beban uji
maksimum. Beban diangkat hingga terlepas dari landasan saja, tidak boleh
diangkat tinggi sebelum didapat keyakinan bahwa landasan uji dan
kesetimbangan crane dan semua sistem remnya masih dalam kondisi aman
untuk pengujian.
- Berat beban uji harus diperiksa dengan /oad cell alau load indicator yang
terkalibrasi.
- Over load alarm dilepas selama pengujian dan segera dipasang setelah
pengujian.
- Sebaiknya mempergunakan beban uji type kantung ak (water bag.)

Pemeriksaan Setelah Pengujian


Selelah selesai pengujian harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh
(bagian yang terbebani dan bergerak atau bagian yang diam) untuk meyakinkan

No Dokumen:P― Tr:INSP-04 Halaman 14 da百 30


Surveyor lndonesia
bahwa pada pesawat angkat tidak terjadi deformasi, retak, longgar pada baut dan
atau cacat lainnya.

4. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila pesawat angkat mengalami :
- Kerusakan atau diragukan kemampuannya.
- Perbaikan atau perubahan prinsipil pada pesawat angkat.
Tahapan pemeriksaan teknis dilaksanakan seperti pada step lll.1 sid lll.4. diatas.

5. Rekaman Hasil Pengujian


Hasil pengujian pesawat angkat dicatat dalam form yang telah disediakan.
Rekaman hasil pengujian berisikan data - data sebagai berikut :
- Data pesawat angkat.
- Data hasil pengujian.

lll.5. Pelaporan

PT. Sl akan menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis dan pengujian berbentuk
dokumen untuk diserahkan kepada Depnaker sebagai bahan evaluasi untuk
penerbitan Surat ljin Pengoperasian.

Laporan tersebut meliputi :


.
I Laporan Pemeriksaan Fisik (Visual)
2. Laporan Uji Tak Merusak (NDT Report)
3. Laporan Uji tanpa beban (Funclional Test)
4. Laporan Uji dengan beban (Load Test Report)
5. Laporan Pemeriksaan setelah Pengujian
6. Dokumen-dokumen pendukung
-Sertifikat kalibrasi Load Cell/ Beban Terukur
-Sertifikat Alat bantu angkat (Lifting Gear)
-Laporan pemeriksaan terakhir (bila ada)
-Laporan perbaikan/ modifikasi (bila ada)
-Laporan fabrikasi (bila ada)
-Buku petunjuk operasi & pemeliharaan
-Buku riwayat pesawat angkat (Hrstoryc al book) dll.

No DokumenIP‐ TTl― INSP-04 Halaman 15 da1 30


Surveyor lndonesia

BAB IV

LANGKAH PEMERIKSAAN TEKNIS PEDESTAL CRANE


|V.1. Pendahuluan
Yang dimaksud dengan pesawat angkat jenis Pedestal Crane (Pesawat Tetap)
adalah Pesawat Angkat yang dipasang tetap/permanen pada suatu struktur yang
digunakan untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan barang pada radius
kerja yang teretentu.

|V.2. Penelaahan Dokumen


. Spesifikasi Perencanaan dan Tabel Beban

Penelaahan spesifikasi perencanaan dimaksudkan untuk memastikan bahwa


spesifikasi yang digunakan sesuai dengan code/ standard yang digunakan dalam
disain pesawat angkat yang antara lain tersebut di referensi pada Bab l.
Sedangkan penelaahan tabel beban dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
beban kerja maksimum pesawat angkat pada setiap posisi pengangkatan, yang
akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan berat beban uji .

. PerhitunganPerencanaan

Penelaahan perhitungan perencanaan ini dimaksudkan untuk memastikan


pemenuhan kebutuhan beban dan .jangkauan kerja maksimum yang akan dipakai
dalam pengoperasian di lapangan.

r Gambar Perencanaan

Penelaahan gambar perencanaan ini dimaksudkan untuk mengetahui bentuk,


ukuran dan bagian-bagian dari pesawat angkat serta kelengkapan piranti
pengaman yang akan dipasang.

. Spesifikasi Material

Penelaahaan spesifikasi material dilakukan untuk memastikan bahwa material


yang digunakan sesuai dengan Code/ Standard yang sudah diakui dan hal-hal
yang harus diperhatikan adalah sbb. :

- Komposisi kimia (Chemical composition)


- Sifat-sifat mekanis (Mechanical Propefties)
- Heat number

o SpesifikasiSambungan

Penelaahan spesifikasi sambungan mencakup hal-hal sebagai berikut :

- Type sambungan (lasan atau baut)


- Prosedur penyambungan (WPS)
- Rekaman kualifikasi sambungan (PQR)

No DokumeniP― TTIJNSP‐ 04 Halaman 16 dari 30


Surveyor Indonesia

Sumber Tenaga Yang Digunakan

Penelaahan ini dimaksudkan untuk memastikan pemenuhan terhadap kebutuhan


tenaga dan sistiim pengaman yang disyaratkan dalam perencanaan pesawat
angkat. Penelaahan ini mencakup hal - hal sebagai berikut :

- Jenis sumber tenaga yang digunakan


- Output power yang dihasilkan
- Sistem pemindahan tenaga
- Piranti pengaman

Petunjuk Operasi

Penelaahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pesawat angkat telah


dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian serta petunjuk pemeliharaan dan
perawatan.

Untuk Pemeriksaan Utang Pesawat Angkat (Re-sertiifikasi)

Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. |V.2.1 . s/d |V.2.7.), perlu juga
ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :

a. Kartu Riwayat Pesawat Angkat


Penelaahan ini untuk mengetahui riwayat pemakaian, pemeliharaan,
perbaikan dan modifikasi dari pesawat angkat. Penelaahan kartu riwayat
pesawat angkat ini sebagai dasar dalam menentukan titik berat pemeriksaan.

Dokumen - dokumen yang harus ditelaah :

- Laporan pemeliharaan
- Laporan perbaikan (bila ada )
- Laporan modifikasi ( bila ada )

b. Laporan Hasil Pemeriksaan Terakhir


Penelaahan laporan hasil pemeriksaan terakhir ini untuk mengetahui kondisi
terakhir pesawat angkat dan untuk menentukan titik berat pemeriksaan.

. Pemeriksaan Khusus

Dilaksanakan terhadap pesawat angkat yang telah mengalami modifikasi atau


reparasi. Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. |V.2.1 . s/d |V.2.8.),
perlu pula ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :

a. Perhitungan Pesawat Angkat


Perhitungan ini adalah perhitungan kekuatan pesawat angkat dengan kondisi
/
aktual yang ada dan atau kondisi modifikasi atau reparasi yang
direncanakan.

b. Prosedur Modifikasi/ Reparasi


Penelaahan ini dimaksudkan untuk mengetahui metode yang diaplikasikan,
tahapan yang dilakukan, material yang digunakan serta pemenuhan terhadap
persyaratan standar atau code yang lazim digunakan.

No DokumenIP― TTl― lNSP-04 Halaman 17 da百 30


Surveyor lndonesia
1V.3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik ini adalah pemeriksaan secara visual dan uji tak rusak (NDI)
terhadap komponen-komponen pesawat antara lain :

l. Pemeriksaan Sambungan - Sambungan

Pemeriksaan sambungan ( las, baut atau pin ) pada bagian yang akan
menanggung beban dengan cara memverifikasi materialnya serta melihat
kemungkinan adanya deformasi, retak, longgar atau aus.

2. Pemeriksaan Kait Pemegang Beban lHookl


Pemeriksaan kait pemegang beban dan koneKomya dari kemungkinan aus, retak
dan deformasi lainnya, serta memvermkasi spesifikasi material pemegang beban
tersebut terhadap Code/ Standard yang lazim digunakan.

3. Pemeriksaan Bagian yang Bergerak serta Berputar

Pemeriksaan bagian yang bergerak serta berputar dari kemungkinan keausan,


karat serta keretakan pada pesawat angkat. Bagian yang bergerak serta berputar
ini terutama pada :

- Bagian-bagian pengggerak pesawat angkal (travel mechanism)


- Bagian-bagian struktur pengangkat boom (boom lift cylinder)
- Bagian-bagian pemanjang/ pemendek boorn
- Bagian-bagian pengangkat / penurun beban mis drum, sheave
- Bagian-bagian untuk sw,hg

4. Pemeriksaan Sistem Hidrolik / Pneumatik

Pemeriksaan sistim hidrolik / pneumatik dari kemungkinan adanya cacat,


keausan, kondisi pelumas, karat serta kebocoran yang akan mempengaruhi
kinerja dari pesawat angkat.

Komponen-komponen sistem hidrolis / pneumatik antara lain :

- Reservoir
- /
Pump Compressor
- Motor
- Cylinder
- Hose / tubing
- Valve
- Fifting
- dil.

5. Pemeriksaan Kondisi Tali Baja lWire Ropel Termasuk lkatan Simpul dan
Jumlah Lilitan.

Pemeriksaan kondisi tali baja dan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan standar
yang dipakai meliputi hal-hal sebagai berikut :

No DokumeniP― T「 llNSP-04 Ha aman 18 da百 30


Surveyor lndonesia

- Dimensi tali baja


- Konstruksi tali baja
- Pelumasan dan
- Cacat yang mungkin ada pada tali baja ( kinking, wire putus, distorsi dll.)

6. Verifi kasi Fungsi lndikatorlndikator

Verifikasi ini dimaksudkan untuk memastikan keberadaan indikator-indikator


pesawat angkat serta masih laik atau tidak untuk digunakan.
lndikator tersebut meliputi :

- Penunjuk beban
- Penunjuk radius, boom angle
- Penunjuk bahan bakar.
- Over pressure & over speed signal serta engine temperature.
- Lighting ( warning lamp, hazard lamp dan brake park lamp).
-DL
7. Verifikasi Dimensi Eoom
Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian dimensi boom dengan
laporan perencanaan dan gambar konstruksi pesawat angkat serta pemeriksaan
kondisi boom dari kemungkinan terjadinya retak, aus, distorsi dan cacat - cacat
lainnya yang berpengaruh terhadap kekuatan dan unjuk kerja pesawat angkat.

8. Verifikasi Counter Weight

Verifikasi bertujuan untuk memastikan berat penyeimbang beban terhadap data


perencanaan dan gambar konstruksi disamping hal-hal lain yang perlu
diperhatikan:

- Kecukupan jumlah bila terdiri dari beberapa potong atau bagian.


- Dimensi penyeimbang beban
- Posisi penyeimbang beban bila dalam spesifikasi penempatan dapat diubah-
ubah
- Pemeriksaan kondisi penyeimbang beban dan struktur penyangganya dari
kemungkinan cacat.
9. Pemeriksaan Persiapan Pengujian

Pengujian terdiri dari 2 bagian yakni pengujian tanpa beban (Fungsional Test)
dan pengujian dengan beban (Load Test).
Dalam pelaksanaan pengujian beban, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa :

- Pesawat angkat dalam kondisi siap dan tidak mengalami cacat.


- Wre rope yang dipakai mempunyai sertifikat pabrik atau sertifikat hasil
pengujian dan kekuaatan / dimensinya memadai.
- Penunjuk radius terkalibrasi dengan baik.
- Tempat pengujian, prosedur pengujian dan alat uji dalam kondisi siap pakai.
- Operator pesawat angkat harus berkualifikasi dan masa izinnya masih
berlaku.

No Dokumen:P― Trl― INSP-04 Halaman 19 da日 30


Surveyor lndonesia
a. Persiapan tempat penguiian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pengujian adalah sebagai berikut :
- Tempat pengujian harus bebas dan tidak terhalang.
- Bila pesawat angkat pada saat s/ewng melewati bangunan lain maka
harus ada izin dari otoritasnya.
- Semua peraturan keselamatan kerja setempat harus diikuti untuk
menghindari kecelakaan.

b. Prosedur Pengujian
Terutama untuk pengujian beban, prosedur pengujian harus sudah mendapat
persetujuan dari direktur minyak dan gas bumi.
Dalam prosedur pengujian minimal mencakup hal-hal sebagai berikut :
-Urutan pelaksanaan pengujian.
-Besamya beban uji.
-Peralatan uji yang dipakai ( load cell dan alat ukur lainnya ).
-Operator yang berkualifikasi.
-Kesiapan Pesawat Angkat yang akan diuji (hasil pemeriksaan visual
dan NDT menyatakan bahwa pesawat angkat siap untuk diuji).

c. Persiapan alat uji antara lain :


- Alat ukur beban ( load cell )
Alat ukur beban atau load indicator yang dipergunakan dalam pengujian
beban harus sudah dikalibrasi sesuai ketentuan yang berlaku. 3

- Beban uji.
Berat beban uji ditentukan berdasarkan pada standar / code yang disetujui
oleh Migas.

Berat beban uii

SaFe n4orkrng LOad dari daftar Beban Max untuk Uji beban lebih―
beban― rLOad fable/と οad c力 aり rOVerLOad Tesfl

Sノ D40 000 rbs s貶 + 25%S雌


40000Sノ D100 000 rbs SИ 生 + lo 000 1bs

lebih dar1 100 000 Jbs Sに + 10%S雌


SWL = Safe Wo*ing Load (Beban kerja aman)

Berat beban yang diangkat dihitung dari semua berat yang ada dibawah
ujung boom dan peralatannya yang menempel di boom (APl RP 2D
Handling the Load).

- Alat - alat ukur lainnya.


Pemeriksaan keakurasian alat-alat ukur yang digunakan dalam
pengujian, antara lain:
a. Penunjuk radius (Radrus indicator)
b. Penunjuk sudut (Angle indicator)
c. Stop watch, Steel measurement plate
d. Sling, sackle, hook, rigging) dll.

No Dokumen:P― TTI‐ lNSP‐ 04 Halaman 20 dari 30


Surveyor lndonesia
10. Operator yang sudah berkualifikasi

Operator pesawat angkat harus telah dikualifikasi oleh migas dan memiliki surat
izin yang masih berlaku. Juga perlu disertakan pembantu operator (Rigger), hal
ini dimaksudkan untuk meminimasi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerusakan pada pesawat angkat yang disebabkan oleh kesalahan operator
(human enor)

1V.4. Pengujian
Pelaksanaan pengujian pesawat angkat harus sesuai dengan prosedur pengujian
yang telah di setujui oleh Migas dan pengujiannya adalah uji fungsional tanpa beban
dan pengujian beban.

1. Pengujian fungsional tanpa beban

Pengujian fungsional dilakukan tanpa beban untuk mendemontrasikan semua


fungsi komponen dapat berfungsi dengan baik :

- Semua kontrol
- Semua brake dan clutch
- Mekanisme load hoisting dan loweing
- Mekanisme boom hoisting dan loweing
- Mekanisme swhg
- Piranti pengaman

Urutan pengujian fungsional, adalah sebagai berikut :

- Memastikan minyak pelumas dan suplainya dalam kondisi sebagaimana


mestinya.
- Hidupkan mesin dan periksa serta catat semua indikator kontrol tekanan.
- Naik dan turunkan main hoist dan auxilliary hoist, kemudian :
a. Periksa indikator kontrol tekanan
b. Naikan blok sampai posisi teratas dan hentikan, kemudian periksa brake
dan upper limit switch I anti two blocking dan alarm.
c. Periksa sistem brake.
d. Periksa wire rope, apakah berputar dengan baik pada drum.
- Lakukan Swing lalu :
a. Periksa indikator kontrol tekanan
b. Swrng ke kiri dan ke kanan serta periksa sfart, stopping dan braking.
c. Periksa swing limit indicator.
d. Periksa mekanisme lock system.
- Naik dan turunkan boom ( Boom hoisting and lowering mechanism )
a. Periksa indikator kontrol tekanan
b. Naikan boom sampai radius minimum, periksa limil boom berfungsi
dengan baik atau tidak.
c. Turunkan boom sampai radius maksimum, periksa limit boom berfungsi
dengan baik atau tidak.

No DokumeniP― 丁
「 │-lNSP-04
Halaman 21 dari 30
Surveyor lndonesia
- Periksa boom angle dan indikator radius, apakah berfungsi dengan
baik dan akurat.
- Simulasi alat pengaman
h. Engine oil pressure
i. Engine oil speed
j. Engine over speed
k. Water temperatur
l. Low fuel
m. Boom limit
n. Swing limit
Pengujian beban

Pengujian beban dilakukan untuk memeriksa kemampuan kerja, daya tahan dan
fungsi pengaman dari pesawat angkat, struktur dan brake. Pengujian dapat
dikatakan berhasil bila :

- Komponen peralatan pesawat angkat berfungsi dengan baik.


- Tidak ada kerusakan pada komponen struKur pesawat angkat.
- Komponen sambungan -
sambungan tidak ada yang lepas, kendur atau
rusak.
-
Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, pengujian beban sebaiknya
dilakukan dengan cara :
- Pembebanan dilakukan secara bertahap untuk kehati - hatian terhadap
kekuatan rem (preventive action to breaking force), yaitu dari 25 o/o - 75 o/o dan
naik hingga 100 % SWL dan kemudian diberi beban hingga ka beban uji
maksimum. Beban diangkat hingga terlepas dari landasan saja, tidak boleh
diangkat tinggi sebelum didapat keyakinan bahwa landasan uji dan
kesetimbangan crane dan semua sistem remnya masih dalam kondisi aman
untuk pengujian.
- Berat beban uji harus diperiksa dengan /oad cell alau load indicator yang
terkalibrasi.
- Over load alarm dilepas selama pengujian dan segera dipasang setelah
pengujian.
- Sebaiknya mempergunakan beban uji type kantung ai (water bag.)

3. Pemeriksaan Setelah Pengujian


Setelah selesai pengujian harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh
(bagian yang terbebani dan bergerak atau bagian yang diam) untuk meyakinkan
bahwa pada pesawat angkat tidak terjadi deformasi, retak, longgar pada baut dan
atau cacat lainnya.

Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila pesawat angkat mengalami :
- Kerusakan atau diragukan kemampuannya.
- Perbaikan atau perubahan prinsipil pada pesawat angkat.
Tahapan pemeriksaan teknis dilaksanakan seperti pada step lV.1 s/d 1V.4. diatas.

Rekaman Hasil Pengujian


Hasil pengujian pesawat angkat dicatat dalam form yang telah disediakan.
Rekaman hasil pengujian berisikan data - data sebagai berikut :

No Dokumen:P― TT卜 INSP-04 Halaman 22 dan 30


Surveyor lndonesia
- Data pesawat angkat.
- Data hasil pengujian.

|V.5. Pelaporan
PT. Surveyor lndonesia akan menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis dan
pengujian berbentuk dokumen

Laporan tersebut meliputi :

1. Laporan Pemeriksaan Fisik (Visual)


2. Laporan Uji Tak Merusak (NDT Report)
3. Laporan Uji tanpa beban (Functional Test)
4. Laporan Uji dengan beban (Load Test Report)
5. Laporan Pemeriksaan setelah Pengujian
6. Dokumen-dokumenpendukung
- Sertifikat kalibrasi Load Ceil/ Beban Terukur
- Sertifikat Alat bantu angkat (Lifting Gear)
- Laporan pemeriksaan terakhir (bila ada)
- Laporan perbaikan/ modifikasi (bila ada)
- Laporan fabrikasi (bila ada)
- Buku petunjuk operasi & pemeliharaan
- Buku riwayat pesawat angkat (Historcal book) dll.

No Dokumen:P― 丁
「 │― INSP‐ 04 Halaman 23 dan 30
Surveyor lndonesia

BAB V

LANGKAH PEMERIKSAAN TEKNIS OVERHEAD CRANE

V.l. Pendahuluan

Yang dimaksud dengan Overhe ad Crane adalah Pesawat Angkat yang dipasang
diatas struKur bangunan yang digunakan untuk mengangkaU memindahkan barang
pada daerah kerja yang terbatas.

V.2. PenelaahanDokumen
1. Spesifikasi Perencanaan dan Tabel Beban

Penelaahan spesifikasi perencanaan dimaksudkan untuk memastikan bahwa


spesifikasi yang digunakan sesuai dengan code/ standard yang digunakan dalam
disain pesawat angkat yang antara lain disebutkan dalam referensi pada Bab l.
Sedangkan penelaahan tabel beban dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan
beban kerja maksimum pesawat angkat pada setiap posisi pengangkatan, yang
akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan berat beban uji .

2. PerhitunganPerencanaan

Penelaahan perhitungan perencanaan ini dimaksudkan untuk memastikan


pemenuhan kebutuhan beban dan jangkauan kerja maksimum yang akan dipakai
dalam pengoperasian di lapangan.

3. Gambar Perencanaan

Penelaahan gambar perencanaan ini dimaksudkan untuk mengetahui bentuk,


ukuran dan bagian-bagian dari pesawat angkat serta kelengkapan piranti
pengaman yang akan dipasang.

4. Spesifikasi Material

Penelaahaan spesifikasi material dilakukan untuk memastikan bahwa material


yang digunakan sesuai dengan Code/ Standard yang sudah diakui dan hal-hal
yang harus diperhatikan adalah sbb. :

- Komposisi kimia (Chemical composition)


- Sifat-sifat mekanis (Mechanical Propefties)
- Heat numbeL dll

5. Spesifikasi Sambungan

Penelaahan spesifikasi sambungan mencakup hal-hal sebagai berikut :

- Type sambungan (lasan atau baut)


- Prosedur penyambungan (WPS)
- Rekaman kualifikasi sambungan (PQR)

No DokumeniP― T「 INSP-04
│― Halaman 24 da"30
Surveyor lndonesia
Sumber Tenaga Yang Digunakan

Penelaahan ini dimaksudkan untuk memastikan pemenuhan terhadap kebutuhan


tenaga dan sistiim pengaman yang disyaratkan dalam perencanaan pesawat
angkat. Penelaahan ini mencakup hal - hal sebagai berikut .

- Jenis sumber tenaga yang digunakan


- Output power yang dihasilkan
- Sistem pemindahan tenaga
- Piranti pengaman

7. Petunjuk Operasi

Penelaahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pesawat angkat telah


dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian serta petunjuk pemeliharaan dan
perawatan.

8. Untuk Pemeriksaan Ulang Pesawat Angkat (Re,sertiifikasi)

Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. V.2.1 . sld V.2.7.), perlu juga
ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :

a. Kartu Riwayat Pesawat Angkat


Penelaahan ini untuk mengetahui riwayat pemakaian, pemeliharaan,
perbaikan dan modifikasi dari pesawat angkat. Penelaahan kartu riwayat
pesawat angkat ini sebagai dasar dalam menentukan titik berat pemeriksaan.

Dokumen - dokumen yang harus ditelaah :

- Laporan pemeliharaan
- Laporan perbaikan ( bila ada )
- Laporan modifikasi ( bila ada )

b. Laporan Hasil Pemeriksaan Terakhir


Penelaahan laporan hasil pemeriksaan terakhir ini untuk mengetahui kondisi
terakhir pesawat angkat dan untuk menentukan titik berat pemeriksaan.

9. Pemeriksaan Khusus

Dilaksanakan terhadap pesawat angkat yang telah mengalami modifikasi atau


reparasi. Selain dokumen-dokumen tersebut diatas ( par. V.2.1. sld V.2.8.), perlu
pula ditelaah dokumen-dokumen berikut ini :

a. Perhitungan Pesawat Angkat


Perhitungan ini adalah perhitungan kekuatan pesawat angkat dengan kondisi
/
aktual yang ada dan atau kondisi modifikasi atau reparasi yang
direncanakan.

b. Prosedur Modifikasi/ Reparasi


Penelaahan ini dimaksudkan untuk mengetahui metode yang diaplikasikan,
tahapan yang dilakukan, material yang digunakan serta pemenuhan terhadap
persyaratan standar atau code yang lazim digunakan.

No DokumeniP― TTIJNSP‐ 04 Halaman 25 dari 30


Surveyor lndonesia
V.3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik ini adalah pemeriksaan secara visual dan uji tak rusak (NDI)
terhadap komponen-komponen pesawat antara lain .

1. Pemeriksaan Sambungan - Sambungan


Pemeriksaan sambungan ( )
las, baut atau pin pada bagian yang akan
menanggung beban dengan cara memverifikasi materialnya serta melihat
kemungkinan adanya deformasi, retak, longgar atau aus.

2. Pemeriksaan Kait Pemegang Beban I Hook I


Pemeriksaan kait pemegang beban dan koneKomya dari kemungkinan aus, retak
dan deformasi lainnya, serta memverffikasi spesifikasi material pemegang beban
tersebut terhadap Code/ Standard yang lazim digunakan.

3. Pemeriksaan Bagian yang Bergerak serta Berputar


Pemeriksaan bagian yang bergerak serta berputar dari kemungkinan keausan,
karat serta keretakan pada pesawat angkat. Bagian yang bergerak serta berputar
ini terutama pada :

- Bagian-bagian pengggerak pesawat angkat (travel mechanism)


- Bagian-bagian strukturpengangkat (runway,bridge, trolley)
- Bagian-bagian pengangkat / penurun beban (Hotst, pulley dll.)

4. Pemeriksaan Sistem Hidrolik / Pneumatik


Pemeriksaan sistim hidrolik / pneumatik dari kemungkinan adanya cacat,
keausan, kondisi pelumas, karat serta kebocoran yang akan mempengaruhi
kinerja dari pesawat angkat.

Komponen-komponen sistem hidrolis / pneumatik antara lain : (bila ada)


- Reseruoir
- Pump / Compressor
- Motor
- Cylinder
- Hose / tubing
- Valve
- Fifting
- dll.

5. Pemeriksaan Kondisi Tali Baja lwire Ropel Termasuk lkatan Simpul dan
Jumlah Lilitan.
Pemeriksaan kondisi tali baja dan kesesuaiannya dengan spesifikasi dan standar
yang dipakai meliputi hal-hal sebagai berikut :

- Dimensi tali baja


- Konstruksi tali baja
- Pelumasan dan
- Cacat yang mungkin ada pada tali baja (kinking, wire putus, distorsi dll.)

No DokumeniP― 丁rl‐ lNSP‐ 04 Halaman 26 da百 30


Surveyor lndonesia
6. Verifikasi Fungsi lndikator-lndikator

Verifikasi ini dimaksudkan untuk memastikan keberadaan indikator-indikator


pesawat angkat serta masih laik atau tidak untuk digunakan.
lndikator tersebut meliputi :

- Penunjuk beban (bila ada).


- Over pressure & over speed srgna/ serta engine temperature.
- Lighting ( waming lamp, hazard lamp dan brake pa* lamp).
- Dil.

7. Verifikasi Dimensi Struktur Penyangga

Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian dimensi struktur penyangga


dengan perencanaan dan gambar konstruksi pesawat angkat serta pemeriksaan
kondisi struktur dari kemungkinan terjadinya retak, aus, distorsi dan cacat - cacat
lainnya yang berpengaruh terhadap kekuatan dan unjuk kerja pesawat angkat.

8. Pemeriksaan Persiapan Pengujian

Pengujian terdiri dari 2 bagian yakni pengujian tanpa beban (Fungsional Test)
dan pengujian dengan beban (Load lest).
Dalam pelaksanaan pengujian beban, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa :

- Pesawat angkat dalam kondisi siap dan tidak mengalami cacat.


- Wre rope yang dipakai mempunyai sertifikat pabrik atau sertifikat hasil
pengujian dan kekuaatan / dimensinya memadai.
- Penunjuk radius terkalibrasi dengan baik.
- Tempat pengujian, prosedur pengujian dan alat uji dalam kondisi siap pakai.
- Operator pesawat angkat harus berkualifikasi dan masa izinnya masih
berlaku.

a. Persiapan tempat pengujian


Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum pengujian adalah sebagai berikut :
- Tempat pengujian harus bebas dan tidak terhalang.
- Semua peraturan keselamatan kerja setempat harus diikuti untuk
menghindari kecelakaan.

b. Prosedur Pengujian
Terutama untuk pengujian beban, prosedur pengujian harus sudah mendapat
persetujuan dari direktur minyak dan gas bumi.
Dalam prosedur pengujian minimal mencakup hal-hal sebagai berikut :
-
Urutan pelaksanaan pengujian.
-
Besarnya beban uji.
-
Peralatan uji yang dipakai ( load cell dan alat ukur lainnya ).
-
Operator yang berkualifikasi.
-
Kesiapan Pesawat Angkat yang akan diuji (hasil pemeriksaan visual
dan NDT menyatakan bahwa pesawat angkat siap untuk diuji)

No Dokumen:P― 丁
「 :NSP-04 l― Halaman 27 da1 30
Surveyor lndonesia

c. Persiapan alat uji antara lain :


- Alat ukur beban ( load celll
Alat ukur beban atau load indicator yang dipergunakan dalam
pengujian beban harus sudah dikalibrasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

- Beban uji.
Berat beban uji ditentukan berdasarkan pada standar I code yang
disetujui oleh Disnaker.

Berat beban uji = min 1.00 x SWL


max 1.25 x SWL

SWL = Safe Working Load (Beban kerja aman)

- Alat - alat ukur lainnya.


Pemeriksaan keakurasian alat-alat ukur yang digunakan dalam
pengujian, antara lain:
a. Penunjuk radius (Radius indicato)
b. Penunjuk sudul (Angle indicator)
c. Stop watch, Steel measurement plate
d. Sling, sackle, hook, rigging) dll.
9. Operator yang sudah berkualifikasi

Operator pesawat angkat harus telah dikualifikasi oleh migas dan memiliki surat
izin yang masih berlaku. Juga perlu disertakan pembantu operator (Rigger), hal
ini dimaksudkan untuk meminimasi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerusakan pada pesawat angkat yang disebabkan oleh kesalahan operator
(human enor).

V.4. Pengujian

Pelaksanaan pengujian pesawat angkat harus sesuai dengan prosedur pengujian


yang telah di setuiui oleh Migas dan pengujiannya adalah uji fungsional tanpa beban
dan pengujian beban.

1. Pengujian fungsional tanpa beban

Pengujian fungsional dilakukan tanpa beban untuk mendemontrasikan semua


fungsi komponen dapat berfungsi dengan baik :

- Semua kontrol
- Semua brake
- Mekanisme /oad lifting dan loweing
- Mekanisme load moving
- Piranti pengaman

「 lNSP-04
No Dokumeni P― 丁 │― Halaman 28 dan 30
Surveyor lndonesia

Urutan pengujian fungsional, adalah sebagai berikut :

- Pastika bagian yang bergerak dan berputar telah dilumasi dengan baik.
- Hidupkan saklar penggerak dan periksa serta catat semua indikator kontrol.
- Naik dan turunkan main hoist dan auxilliary hoist (bila ada) kemudian :

a. Periksa indikator kontrol tekanan


b. Naikan blok sampai posisi teratas dan hentikan, kemudian periksa brake
dan upper limit switch I anti two blocking dan alarm.
c. Periksa sistem brake.
d. Periksa wire rope, apakah berputar dengan baik pada drum.

- Pergerakan Bridge & Trolley

a. Periksa indikator kontrol


b. Gerakkan bridge satu sisi dan ke sisi lainnya, penksa limit travel nya,
2. Pengujian beban

Pengujian beban dilakukan untuk memeriksa kemampuan kerja, daya tahan dan
fungsi pengaman dari pesawat angkat, struktur dan brake. Pengujian dapat
dikatakan berhasil bila :

- Komponen peralatan pesawat angkat berfungsi dengan baik.


- Tidak ada kerusakan pada komponen struKur pesawat angkat.
- Komponen sambungan -
sambungan tidak ada yang lepas, kendur atau
rusak.

Untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan, pengujian beban sebaiknya
dilakukan dengan cara :

- Pembebanan dilakukan secara bertahap untuk kehati - hatian terhadap


kekuatan rem (preventive action to breaking force), yaitu dari 25 o/o - 75 o/o dan
naik hingga 100 % SWL dan kemudian diberi beban hingga ka beban uji
maksimum. Beban diangkat hingga terlepas dari landasan saja, tidak boleh
diangkat tinggi sebelum didapat keyakinan bahwa landasan uji dan
kesetimbangan crane dan semua sistem remnya masih dalam kondisi aman
untuk pengujian.
- Berat beban uji harus diperiksa dengan /oad cell alau load indicator yang
terkalibrasi.
- Over load alarm dilepas selama pengujian dan segera dipasang setelah
pengujian.
- Sebaiknya mempergunakan beban uji type kantung ai (water bag.), kongkrit.

3. Pemeriksaan Setelah Pengujian


Setelah selesai pengujian harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh
(bagian yang terbebani dan bergerak atau bagian yang diam) untuk meyakinkan
bahwa pada pesawat angkat tidak terjadi deformasi, retak, longgar pada baut dan
atau cacat lainnya.

No Dokumen:P― TTI INSP-04 Halaman 29 da百 30


Surveyor Indonesia

4. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila pesawat angkat mengalami :

- Kerusakan atau diragukan kemampuannya.


- Perbaikan atau perubahan prinsipil pada pesawat angkat.
Tahapan pemeriksaan teknis dilaksanakan seperti pada step V.1 s/d V.4. diatas.

5. Rekaman Hasil Pengujian


Hasil pengujian pesawat angkat dicatat dalam form yang telah disediakan.
Rekaman hasil pengujian berisikan data - data sebagai berikut :
- Data pesawat angkat.
- Data hasil pengujian.

V.5. Pelaporan

PT. Surveyor lndonesia akan menyusun seluruh hasil pemeriksaan teknis dan pengujian
berbentuk dokumen.

Laporan tersebut meliputi :

1. Laporan Pemeriksaan Fisik (Visual)


2. Laporan Uji Tak Merusak (NDT Report)
3. Laporan Uji tanpa beban (Functional Test)
4. Laporan Uji dengan beban (Load Test Report)
5. Laporan Pemeriksaan setelah Pengujian
6. Dokumen-dokumenpendukung
- Sertifikat kalibrasi Load Cell rBeban Terukur
- Sertifikat Alat bantu angkat (Lifting Gear)
- Laporan pemeriksaan terakhir (bila ada)
- Laporan perbaikan/ modifikasi (bila ada)
- Laporan fabrikasi (bila ada)
- Buku petunjuk operasi & pemeliharaan
- Buku riwayat pesawat angkat (Histo,bal book) dll.

No Dokumeni P‐ TTI― INSP-04 Halaman 30 dan 30

Anda mungkin juga menyukai