Anda di halaman 1dari 3

BAB I

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

A. Latar Belakang

Penanggulangan PTM di Indonesia semakin digalakkan seiring bertambahnya jumlah

kasus dan dampak yang ditimbulkan oleh PTM. Upaya- upaya promotif, preventif, deteksi dini,

pengobatan, paliatif dan rehabilitatif diintegrasikan dalam konsep pelayanan Terpadu Penyakit

Tidak Menular di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ( PANDU PTM). PANDU PTM adalah

salah satu program unggulan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian PTM Kementerian

Kesehatan RI.

PANDU PTM merupakan suatu pendekatan factor risiko PTM untuk deteksi dini dan

pemantauan factor resiko PTM terintegrasi yang dilaksanakan melalui kegiatan Posbindu PTM

di masyarakat, pelayanan hipertensi dan diabetes terintegrasi, serta layanan khusus

PTM lainnya di Puskesmas. Contoh layanan khusus PTM lainnya adalah deteksi dini serangan

stroke, penanganan cedera, skrining thalasemia, SLE, pemeriksaan IVA/SADANIS, deteksi dini

kanker anak, layanan upaya berhenti merokok, pendekatan praktis kesehatan paru (PAL), dan

rehabilitasi / paliatif PTM.

Faktor resiko dari semua pengunjung yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan

dengan keluhan dan penyakit apapun harus digali. Adapun faktor risiko terjadinya PTM

tersebut antara lain kebiasaan merokok, suka makanan manis, asin dan berlemak serta kurang

serat, kurang aktifitas fisik, mengonsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan atau obesitas. Pada

pasien dengan faktor risiko tersebut, dilakukan deteksi dini untuk mengetahui kelainan metabolik

lainnya seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Kegiatan posbindu PTM merupakan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan

peran serta masyarakat dan meningkatkan awareness terhadap risiko PTM. Implementasi

perilaku CERDIK ( C: cek kesehatan secara berkala, E: enyahkan asap rokok, R: rajin aktifitas

Fisik, D: diet sehat dan seimbang, I: istirahat cukup, dan K: kelola stres) melalui Posbindu PTM

merupakan kegiatan terintegrasi untuk mencegah dan mengendalikan fakor risiko PTM di

masyarakat. Sasaran program ini ditujukan kepada seluruh masyarakat sehat dan berisiko yang

berusia 15 tahun ke atas.Aktivitas Posbindu PTM meliputi identifikasi faktor risiko PTM,

edukasi konseling, pencatatan, dan pemantauan, termasuk rujukan ke fasilitas pelayanan

kesehatan.

Tahapan kegiatan meliputi pelayanan registrasi dan administrasi, wawancara, pengukuran

antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, analisi slemak tubuh), pemeriksaan

factor resiko PTM biologis ( pengukuran tekanan darah, gula darah. Kolesterol arus

puncak ekspirasi dan lainny serta konseling.

Konsep Puskesmas Pandu PTM diimplementasikan antara lain melalui integrasi pelayanan

telah ada atau pembentukan poli PTM. Faktor resiko yang sudah terdeteksi dikelola secara

terintegrasi dengan program program yang sudah berjalan di Puskesmas.

Misalnya penatalaksanaan factor resiko gizi yang tidak seimbang di integrasikan dengan

program gizi di Puskesmas. Pasien dengan faktor resiko yang sudah terdeteksi dikelola dan

ditangani dengan tujuan untuk mencegah munculnya PTM maupun komplikasinya, pemberian

pengobatan PTM, pelayanan paliatif, serta rehabilitatif jika sudah terjadi komplikasi
B.Tujuan

Anda mungkin juga menyukai