Anda di halaman 1dari 52

ANALISIS

KOMPARASI
DENGAN
SPSS

METODE STATISTIK 2
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1. ANALISIS KOMPARASI

Uji t Untuk Satu Sampel 1


Contoh Kasus & Pembahasan 1
Latihan Soal 6

BAB 2. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Signifikansi 7


Uji T untuk Sampel Bebas 7
Contoh Kasus & Pembahasan 7
UJI T untuk Sampel Berpasangan 16
Contoh Kasus & Pembahasan 17
Uji F 22

Latihan Soal 25
BAB.3 Aplikasi SPSS Untuk ANOVA Satu Jalur 27
Contoh Kasus & Pembahasan 34

Latihan Soal 35

BAB.4 TWO-WAY ANOVA 37

Pengertian TWO-WAY ANOVA 38

Contoh Soal & Pembahasan 38

Latihan Soal 48

iii
BAB.1
ANALISIS KOMPARASI
Uji t Untuk Satu Sampel
Uji t untuk satu sampel dalam beberapa kasus dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan atas
penelitian yang dilakukan. Istilah lain Uji t untuk satu sampel disebut juga One Sampel T-
Test digunakan untuk menguji rata-rata sebuah sampel yang dibandingkan dengan rata-rata
populasi. Uji ini dilakukan untuk data berskala interval atau rasio.

Contoh kasus:
Seorang mahasiswa dari salah perguruan tinggi “Z” sedang melakukan penelitian di suatu
Kelurahan berhipotesis bahwa jumlah kunjungan pasien per hari rata-rata 50 orang. Untuk
membuktikan apakah hipotesis tersebut benar atau tidak, maka jumlah kunjungan per hari
selama 20 hari diteliti. Data yang diperoleh kemudian di-input sebagai berikut.
Tabel 11.2. Kujungan Pasien

Hari Jumlah Kunjungan


1 50
2 45
3 43
4 40
5 54
6 52
7 47
8 49
9 50
10 46
11 55
12 51
13 49
14 42
15 39
16 43
17 38
18 52
19 48
20 40

1
Sumber : Data Fiktif
Berikut akan dilakukan uji t satu sampel untuk mengetahui apakah jumlah kujungan di
Kelurahan rata-rata perhari 50 orang.

Langkah-langkah analisis pada SPSS adalah sebagai berikut.


1. Klik Start  All programs  IBM SPSS Statistiks  IBM SPSS Statistiks,
berikut tampilannya.

2. Langkah selanjutnya adalah menginput data di sheet Data View. Klik Data View, lalu
isikan data jumlah kunjungan di kolom “jumlahkunjungan”. Hasil input data tampak
seperti gambar berikut ini.

3. Untuk analisis data, klik menu Analyze  Compare Means  One Sampel T Test,
seperti tampilan dibawah ini.

2
4. Pada kotak dialog One Sampel T-Test, klik variabel Jumlahkunjungan  klik tombol
gambar tanda pertujuk. Maka variabel Jumlah kunjungan akan masuk ke kotak
Variabel. Kemudian pada Test Value, sisikan angka 50 (orang).

Setelah itu klik tombol OK. Maka akan didapat hasil ouput SPSS seperti berikut ini.

3
Hasil dan Interpretasi
T-Test

Output One Sampel Statistik

One-Sampel Statistiks
N Mean Std. Std. Error
Deviation Mean
Jumlah
Kunjunga 20 46.65 5.174 1.157
n

One-Sampel Test
Test Value = 50
t df Sig. (2- Mean 95%
tailed) Differe Confiden
ce
nce
Interval
of the
Differenc
e
Lo Up
wer per
Jumlah -
-
Kunjun 19 .009 -3.350 5.7 -.93
2.896
gan 7

Untuk data Jumlah kunjungan yang valid berjumlah 20 hari; rata-rata kunjungan per hari
46,65; standar deviasi 5,174; dan standar error mean 1,157.

Output One Sampel Test

Uji t satu sampel ini digunakan untuk mengetahui apakah jumlah kunjungan rata-rata per hari
di Kelurahan adalah sama atau berbeda dengan yang dihipotesiskan, yaitu 50 orang. Tingkat
signifikansi dalam pengujian ini menggunakan 0,05 (secara default SPSS sudah
menggunakan tingkat signifikansi 0,05) dan pengujian 2 sisi.

Langkah-langkah pengujian adalah Pengujian adalah sebagai berikut.

4
1. Merumuskan hipotesis
H0 : Rata-Rata Jumlah Kunjungan Perhari Adalah 50 Orang
Ha : Rata-rata jumlah kunjungan per hari adalah bukan 50 orang

2. Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah -2,896

3. Menentukan t tabel
T tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2= 0,025 (uji 2 sisi)
dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 20-1 = 19 dan hasil diperoleh t tabel sebesar
2,093 (Lihat pada tabel t di bawah ini).

Tabel T

4. Kriteria Pengujian
jika nilai -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima

jika nilai -t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak

5
Untuk nilai t hitung yang hasilnya positif maka dapat digunakan ketentuan sebagai
berikut:

H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai t hitung < t tabel atau jika nilai Sig. > 0,05
H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai t hitung > t tabel atau jika nilai Sig. < 0,05
5. Membuat kesimpulan

Nilai –t hitung <-t tabel (-2,896<-2,093) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa rata-rata jumlah kunjungan per hari di Kelurahan adalah bukan 50
orang. Dari rata-rata dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan rata-rata adalah 46 orang
per hari.

Latihan:
Sauatu Dinas Staf Puskesmas ingin mengetahui, jumlah pengunjung Puskesmas. sedang
dengan berhipotesis bahwa jumlah kunjungan pasien per hari rata-rata 50 orang. Untuk
membuktikan apakah hipotesis tersebut benar atau tidak, silahkan Anda buktikan dengan data
berikut ini.

Hari Jumlah Kunjungan


1 40
2 55
3 43
4 40
5 53
6 52
7 47
8 50
9 50
10 46
11 55
12 51
13 49
14 42
15 39
16 43
17 38
18 52
19 59
20 40

6
BAB.2.
Pengambilan Keputusan Berdasarkan Signifikansi
Jika berdasarkan signifikansi maka jika signifikasi < 0,05 maka H 0 ditolak, dan jika
signifikasni > 0,05 maka H0 diterima. Karena signifikansi (0,009<0,05) maka H0 ditolak.
Artinya bahwa rata-rata jumlah kunjungan perhari di Kelurahan adalah bukan 50 orang.

Uji T untuk Sampel Bebas


Pengujian Uji t untuk sampel bebas atau Independent Sampels T Test biasa dilakukan untuk
menguji rata-rata antara dua kelompok data yang independen.

Contoh kasus:

Seorang mahasiswa ingin mengetahui perbedaan kemampaun rasa kepekaan menghadapi


masalah antara laki-laki dan perempuan di suatu Universitas “Y”. Dalam penelitian ini
sampel yang digunakan sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 10 orang
Perempuan. Pengambilan data dilakukan menggunakan kueioner yang dibagikan kepada
responden. Data skor total item yang diperoleh ditabulasikan sebagai berikut.

Tabel 11.3. Kemampuan Rasa Kepekaan

Subjek Kepekaan Jenis Kelamin


1 75 2
2 60 1
3 64 1
4 76 2
5 61 1
6 58 1
7 73 2
8 58 1
9 66 2
10 70 2
11 64 2
12 55 1
13 71 1
14 65 2
15 67 2
16 58 2
17 67 1

7
18 75 2
19 66 1
20 72 1

Sumber : Data Fiktif

Keterangan:
Jenis kelamin:
Laki-laki :1
Perempuan :2
Berikut akan dilakukan uji t dua sampel bebas untuk mengetahui apakah ada perbedaan rasa
kepekaan antara laki-laki dan perempuan.

Langkah-langkah analisis pada SPSS adalah sebagai berikut:

1. Menginput data di sheet Data View. Klik Data View, lalu isi data Kepekaan
menghadapi masalah di kolom ”Kepekaan” dan data Jenis kelamin di kolom “Jenis
Kelamin”. Hasil penginputan data tampak seperti gambar berikut ini.

8
2. Berikutnya, beri nama variabel dengan jelas di kolom label, misalnya Jenis Kelamin.
Klik kotak kecil berwarna abu-abu di kolom Value dan akan muncul kotak Value
Labels. Isikan angka 1 di kotak Value dan isikan label laki-laki dikotak Label.
Kemudian, klik Add. Selanjutnya isikan angka 2 untuk label Perempuan seperti yang
terlihat dalam tampilan berikut.

9
Keterangan:
Jenis kelamin:
Laki-laki :1

Perempuan :2
3. Untuk analisis data, klik menu Analyze  Compare Means  Independent
Sampels T Test, seperti pada tampilan dibawah ini.

4. Pada kotak dialog Independent Sampel T Test, lakukan langkah-langkah sebagai


berikut.
Klik variabel Rasa Kepekaan menghadapi masalah  tombol gambar tanda penujuk
disebelah kotak Test Variabels (s). Maka variabel akan masuk ke kotak Test
Variabels(s).

Klik variabel Jenis Kelamin  tombol gambar tanda penunjuk disebelah kotak
Grouping Variabel. Maka variabel akan masuk ke kotak Grouping Variabel.

10
11
5. Untuk mendefinisikan variabel Jenis kelamin, klik tombol Define Group. Isikan pada
Group 1 dengan angka 1, dan Group 2 dengan angka 2. Setelah itu, klik tombol
Continue. Tampilan akan kembali ke kotak dialog sebelumnya.

6. Setelah itu, klik tombol OK. Maka akan didapat hasil output SPSS seperti berikut ini
(output sudah diubah ke bentuk baris)

12
Hasil dan Interpretasi
T-Test

Group Statistiks
Jenis N Mean Std. Std. Error
Kelamin Deviation Mean
Kepeka Laki-laki 10 63.20 5.750 1.818
an Perempuan 10 68.90 5.896 1.865

Independent Sampels Test


Levene's t-test for Equality of Means
Test for
Equality
of
Variance
s
F Sig. t df Sig. Mean Std. 95%
(2- Differ Err Confidence
taile ence or Interval of
d) Diff the
ere Difference
nce Lowe Up
r per
Equal
varian - - -
.00 2.60
Kces .937 2.18 18 .042 -5.700 11.17 .22
6 4
eassum 9 2 8
ped
e -
Equal
k 1
varian
a - 1 -
ces 17.9 2.60
a 2.18 .042 -5.700 . .22
not 89 4
n 9 1 8
assum
7
ed
2

13
Interpretasi dari output SPSS adalah sebagai berikut:

Untuk data Kepekaan menghadapi masalah pada jenis kelamin laki-laki berjumlah 10, dan
untuk perempuan berjumlah 10. Rata-rata Kepekaan untuk laki-laki adalah 63,20, sedangkan
perempuan 68,90. Standar deviasi nilai kepekaan pada laki-laki 5,750 dan untuk perempuan
5,896. Standar error mean nilai kepekaan untuk laki-laki 1,818 dan untuk perempuan 1,865.

Output Independent Sampels Test


Output ini menjelaskan hasil uji t sampel bebas. Pengujuan menggunakan tingkat
signifikansi 0,05 (secara default SPSS sudah menggunakan tingkat signifikansi 0,05) dan uji
2 sisi.

Sebelum uji t sampel bebas dilakukan, uji F (uji homogenitas/uji Levene’s) dilakukan
terlebih dahulu. Artinya, jika varian sama maka uji t menggunakan nilai ‘Equal Variance
Assumed’ (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan nilai “Equal
Variance Not assumed” (diasumsikan varian berbeda).

Langkah-langkah uji homogenmitas adalah sebagai berikut


1. Merumuskan Hipotesis

H0 : Kelompok data kepekaan menghadapi masalah antara laki-laki dan perempuan


memiliki varian yang sama
Ha : Kelompok data kepekaan menghadapi masalah antara laki-laki dan
perempuan memiliki varian yang berbeda.

2. Kriteria Pengujian (berdsarkan Signifikansi)


Jika Signufikansi > 0,05 maka H0 diterima
Jika Signifikansi < 005 maka H0 ditolak

3. Membuat kesimpulan
Signifikansi dari uji F didapat 0,415. Dengan demikian, Signifikansi > 0,05 (0,937>0,05)
maka H0 diterima. Jadi dapat disismpulakn bahwa kelompok data kepekaan menghadapi

14
masalah antara laki-laki dan perempuan memiliki varian yang sama. Uji t (Independent
Sampels T Test) menggunakan yang nilai ‘Equal variance assumed’.

Langkah-langkah uji t sampel bebas (Independent Sampels T test) adalah sebagai


berikut.
1. Merumuskan hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata kepekaan menghadapi masalah antara laki-
laki dan perempuan.
Ha : Ada perbedaan rata-rata kepekaan menghadapi masalah antara laki-laki
dan perempuan.
2. Menentukan t hitung
3. Dari output fidapt nilai t hitung (Equal variance assumed) adalah -2,189
4. Menentukan t tabel
5. T atabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi)
dengan derajat kebebasan (df)n-2 atau 20-2= 18, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar
2,101 (Lihat pada tabel t dibawah ini).
6. Kriteria Pengujian
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima
Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak.
7. Membuat kesimpulan
Nilai –t hitung < -t tabel (-2,189<2,101) maka H0 ditolak. Jika dapat dismpulkan
bahwa ada perbedaan rata-rata kepekaan menghadapi masalah antara laki-laki dan
perempuan. Dari rata-rata dapat dilihat bahwa laki-laki memiliki kepekaan yang
lebih tinggi dari perempuan.

15
Tabel t

UJI T untuk Sampel Berpasangan

Pengujian untuk Uji t untuk sampel berpasangan atau dengan istilah lain Paired
Sampels T Test digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata diantara dua sampel yang
berpasangan. Sampel yang berpasangan merupakan kelompok sampel yang memilki subjek
yang sama namun mengalami dua pengukuran yang berbeda, contoh perlakuan sebelum dan
sesudah.

Contoh kasus:
Dalam menghadapi persiapan Ujian Tri Out Murid di salah satu sekolah menengah pertama
mengadakan Pendalaman Materi. Dari hasil Pendalaman Materi tersebut didapatkan nilai
peningkatan nilai dari para siswa.Sampel yang digunakan sebanyak 15 orang siswa yang
diukur dari peningkat nilai yang diperoleh. Adapun data yang didapatkan sebagai berikut.

16
Tabel 11.4. Pendalaman Materi

Subjek Sebelum Setelah Pendalam


Pendalaman Materi Materi

1 65 75
2 70 82
3 75 90
4 63 70
5 56 70
6 80 90
7 77 80
8 74 91
9 88 90
10 60 75
11 55 70
12 81 90
13 66 70
14 81 88
15 73 85
Sumber : Data Fiktif

Berikut ini akan dilakukan uji t sampel berpasangan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan nilai antara sebelum dan sesudah pendalaman materi.

Langkah-langkah analisis pada SPSS adalah sebagai berikut.

1. Buka Programs SPSS  Pilih File  Open  Data

17
Jika muncul Opening Excel Data Source

2. Selanjutnya Klik menu Analyze  Compare Means  Paired Sampels T Test

3. Pada kotak dialog Paired Sampels T Test, lakukan langkah-langkah berikut.

18
Klik Variabel Sebelum pendalam materi  Klik tombol gambar tanda penunjuk.
Kemudian Klik variabel Setelah Pendalam Materi  klik tombol gambar tanda
penunjuk. Variabel akan masuk ke kotak Paired Variabels.

4. Selanjutnya klik tombol OK maka akan didapat hasil output SPSS seperti berikut.

Hasil dan Interpretasi

T-Test

Paired Sampels Correlations

Paired Sampels Statistiks


Mean N Std. Std.
Deviatio Error
n Mean
SebelumPen
70.93 15 9.867 2.548
Pair dalamMateri
1 SetelahPend
81.07 15 8.648 2.233
alamMateri
N Correlati Sig.
on

19
SebelumPendala
mMateri &
Pair 1 15 .877 .000
SetelahPendalam
Materi

Paired Sampels Test


Paired Differences t df Sig. (2-
Mea Std. Std. 95% tailed)
n Dev Err Confide
iatio or nce
n Me Interval
an of the
Differen
ce
Lo Up
we per
r
Sebe
lum
Pend
alam
Mate -
Pa - - -
ri - 4.74 1.2 12.
ir 10.1 7.5 8.26 14 .000
Setel 9 26 76
1 33 03 4
ahPe 3
ndal
am
Mate
ri
Output Paired Sampels Statistiks
Output ini menjelaskan tentanf statistik data dari respoden. Untuk data “Sebelum
Pendalaman Materi” nilai rata-rata siswa adalah 70.93; jumlah data sebanyak 15; standar
deviasi 9.867; dan standar error mean 2.548. Sedangkan untuk data setelah pendalaman
materi 81.07; jumlah data 15; standar deviasi 8.648; dan standar error maen 2.233.

Dari output ini menjelaskan tentang korelasi atau besar hubungan antara variabel selum
pendalaman materi dengan setelah pendalam materi. Dari output didapat nilai korelasi
sebesear 0,877 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti terjadi hubungan yang sangat kuat
antara sebelum pendalam materi dengan setelah pendalam materi.

20
Output ini menjelaskan tentang hasil uji t sampel berpasangan. Pengujian menggunakan
tingkat signifikansi 0,05 (secara default SPSS sudah menggunakan tingkat signifikansi
0,05) dan uji 2 sisi.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan nilai antara sebelum dan sesudah pendalam materi.
Ha :Ada perbedaan berat badan antara sebelum dan sesudah pendalam materi.

2. Menentukan t hitung
Dari output dikethui t hitung adalah -8.264.

Menentukan t tabel
T tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi)
dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 15-1= 14, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar
2,145/-2,145. Lihat tabel t dibawah ini.

Kriteria Pengujian

21
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima, jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t
tabel maka H0 ditolak
Berdasarkan Signifikansi:
Jika Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Jika Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

Membuat kesimpulan
Nilai –t hitung < -t tabel (-8.264 < -2,145) maka H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan antara siswa sebelum diberi Pendalaman Materi dengan siswa setelah
pendalam materi. Dari rata-rata (mean) dapat diketahui bahwa rata-rata siswa sebelum dan
setelah diberi pelatihan materi lebih tinggi dari pada sebelum pendalam materi. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pendalaman materi dapat meningkatkan nilai siswa.

Uji F
Uji F disebut juga dengan uji koefisien regresi secara serentak atau bersama-sama, yaitu
untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak atau bersama-sama
terhadap pengaruh variabel dependen. Uji F ini sangat penting dilakukan terlebih untuk
mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel X dan Y. Dari uji F ini akan diketahui
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.

Rumusnya mencari F tabel adalah sebagai berikut:


df1 = k -1
df2 = n – k
Dimana :

k : adalah jumlah variabel (bebas + terikat)


n : adalah jumlah observasi/sampel pembentuk

22
Tabel 11.5. Disiplin, Loyalitas dan Benefit

No. Disiplin (X1) Loyalitas (X2) Benefit (Y)


1 31 26 24
2 17 33 33
3 30 29 29
4 16 29 29
5 18 34 33
6 25 37 37
7 20 36 36
8 24 36 36
9 22 33 33
10 25 39 40
11 20 35 35
12 19 34 36
13 20 34 35
14 20 38 38
15 25 30 35
Sumber : Data Fiktif

23
Hasil dan Interpretasi

ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressi
195.454 2 97.727 35.028 .000b
on
1
Residual 33.479 12 2.790
Total 228.933 14
a. Dependent Variabel: Benefit (Y)
b. Predictors: (Constant), Loyalitas (X2), Disiplin(X1)

df1= k-1 sedangkan df2 = n – k Maka :


df1= k (jumlah variabel) -1 = 3–1= 2 sedangkan
df2= n – k (jumlah sampel) = 15-3 =12

Dari tabel diketahui nilai F tabel sebesar 3,89. Karena nilai F hitung sebesar 35,028 > 3,89
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X1 dan X2 (secara simultan) berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y)

24
Titik Persentase Distribusi F untuk
Probabilita = 0,05

df untuk pembilang
df (N1)
untu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
k 0 1
1 16 19 21 22 23 23 23 23 24 24 24 24
penye 18. 19. 19. 19. 19. 19. 19. 19. 19. 19. 19. 19.
2 1 9 6 5 0 4 7 9 1 2 3 4
but 51
10. 00
9.5 16
9.2 25
9.1 30
9.0 33
8.9 35
8.8 37
8.85 38
8.8 40
8.7 40
8.7 41
8.7
3
(N2) 13
7.7 5
6.9 8
6.5 2
6.3 1
6.2 4
6.1 9
6.0 6.04 1
6.0 9
5.9 6
5.9 4
5.9
4
5 1
6.6 4
5.7 9
5.4 9
5.1 6
5.0 6
4.9 9
4.8 4.82 0
4.7 6
4.7 4
4.7 1
4.6
6 5.9
1 5.1
9 4.7
1 4.5
9 4.3
5 4.2
5 4.2
8 4.15 4.1
7 4.0
4 4.0
0 4.0
8
7 9
5.5 4
4.7 6
4.3 3
4.1 9
3.9 8
3.8 1
3.7 3.73 0
3.6 6
3.6 3
3.6 0
3.5
8 95.3 44.4 54.0 23.8 73.6 73.5 93.5 3.44 83.3 43.3 03.3 73.2
9 2
5.1 6
4.2 7
3.8 4
3.6 9
3.4 8
3.3 0
3.2 3.23 9
3.1 5
3.1 1
3.1 8
3.0
10 4.9
2 4.1
6 3.7
6 3.4
3 3.3
8 3.2
7 3.1
9 3.07 3.0
8 2.9
4 2.9
0 2.9
7
11 6
4.8 0
3.9 1
3.5 8
3.3 3
3.2 2
3.0 4
3.0 2.95 2
2.9 8
2.8 4
2.8 1
2.7
12 44.7 83.8 93.4 63.2 03.1 93.0 12.9 2.85 02.8 52.7 22.7 92.6
13 54.6 93.8 93.4 63.1 13.0 02.9 12.8 2.77 02.7 52.6 22.6 92.6
14 4.6
7 3.7
1 3.3
1 3.1
8 2.9
3 2.8
2 2.7
3 2.70 2.6
1 2.6
7 2.5
3 2.5
0
15 0
4.5 4
3.6 4
3.2 1
3.0 6
2.9 5
2.7 6
2.7 2.64 5
2.5 0
2.5 7
2.5 3
2.4
16 4
4.4 8
3.6 9
3.2 6
3.0 0
2.8 9
2.7 1
2.6 2.59 9
2.5 4
2.4 1
2.4 8
2.4
17 9
4.4 3
3.5 4
3.2 1
2.9 5
2.8 4
2.7 6
2.6 2.55 4
2.4 9
2.4 6
2.4 2
2.3
18 4.4
5 3.5
9 3.1
0 2.9
6 2.7
1 2.6
0 2.5
1 2.51 2.4
9 2.4
5 2.3
1 2.3
8
19 1
4.3 5
3.5 6
3.1 3
2.9 7
2.7 6
2.6 8
2.5 2.48 6
2.4 1
2.3 7
2.3 4
2.3
20 8
4.3 2
3.4 3
3.1 0
2.8 4
2.7 3
2.6 4
2.5 2.45 2
2.3 8
2.3 4
2.3 1
2.2
5 9 0 7 1 0 1 9 5 1 8

Latihan

Seorang Master Chef Ingin mengetahui perbandingan rasa masakan antara antara koki
Wanita dengan Koki Laki-Laki. Perbandingan ini pada dasarnya untuk mengetahui dan
menjadi masukan dalam hal kepuasan layanan pembeli.

25
Tabel. 11.6 Cita Rasa Masakan Wanita & Laki –Laki
Subjek Rasa Masakan Jenis Kelamin

1 65 2
2 72 1
3 64 1
4 76 2
5 65 1
6 58 1
7 73 2
8 58 1
9 66 2
10 70 2
11 64 2
12 55 1
13 71 1
14 65 2
15 67 2
16 58 2
17 67 1
18 75 2
19 66 1
20 77 1

Keterngan:
1 : Laki-laki
2 : Wanita

26
BAB.3

Aplikasi SPSS Untuk ANOVA Satu Jalur

Analisis One Way ANOVA digunakan untuk menguji perbedaan diantara dua atau lebih
kelompok dimana hanya terdapat satu faktor yang dipertimbangkan.

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan “Z” yang bergerak dalam produksi makanan ringan chiki ingin
mengeluarkan produk chiki terbaru. Untuk mengetahui cita rasa yang dinginkan oleh
konsumen perusahaan tersebut mengambil tiga sampel Kelurahan di Jakarta Utara seperti
kelurahan “Koja”, “Cilincing” dan “Rawabadak”. Masing-masing kelurahan tersebut
memberikan penilaian terhadap cita rasa chiki baru.

Tabel 11.6. Cita Rasa Produk

No Kelurahan Penilaian
1 1 70
2 1 70
3 1 85
4 1 90
5 1 78
6 1 65
7 1 93
8 2 88
9 2 71
10 2 75
11 2 70
12 2 80
13 2 85
14 2 65
15 3 60
16 3 90
17 3 80
18 3 90
19 3 85
20 3 75
21 3 88

27
Sumber : Data Fiktif

Keterangan : 1 = Koja ; 2= Cilicing 3=Rawabadak

Berikut ini akan dilakukan langkah-langkah analisis dengan SPSS adalah sebagai berikut:

1. Buka program SPSS, laluklik File Open  Data

2. Setelah itu pilih type data misalnya Excell

Jika muncul Opening Excel Data Source Maka Klik OK

28
3. Setelah itu akan muncul data sebagai berikut

4. Selanjutnya klik Analyze  Compare Means  One Way Anova.

5. Masukkan variabel “ Penilaian” ke kotak Dependent List dan Variabel “Kelurahan”


ke kotak Faktor, seperti pada tampilan dibawah ini.

29
6. Setelah itu, klik tab Options. Selanjutnya, perhatikan kotak dialog yang tampil. Berilah
tanda centang pada Descriptive dan Homogeneity of Variance test. Kemudian, kliklah
Continue. Selanjutnya, Anda akan kembali ke kotak dialog sebelumnya.

30
7. Klik OK. Hasil output sebagai berikut.

Hasil dan Interpretasi

Descriptives
Penilaian
N Mea Std. Std. 95% Mini Maxi
n Devi Error Confidence mum mum
ation Interval for
Mean
Lowe Uppe
r r
Boun Boun
d d
78.7 10.88
Koja 7 4.116 68.64 88.78 65 93
1 9

31
Clinci 76.2 Oneway
7 8.401 3.175 68.52 84.06 65 88
ng 9
Rawab 81.1 10.83
7 4.097 71.12 91.17 60 90
adak 4 9
2 78.7
Total 9.804 2.139 74.25 83.18 60 93
1 1

ANOVA
Penilaian
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between
82.571 2 41.286 .404 .674
Groups
Within
1839.714 18 102.206
Groups
Total 1922.286 20

Test of Homogeneity of Variances


Penilaian
Levene df1 df2 Sig.
Statistik
.331 2 18 .723

32
Output Descriptives

Pada data kelompok Kelurahan Koja diperoleh hasil: jumlah data 7, rata-rata 78,71, deviasi
standar 10,889, dan standard error 4. Untuk data kelompok Kelurahan Cilincing; jumlah
data 7, rata-rata 76,29, deviasi standar 8,401 dan standard error 3. Dan untuk data
kelompok Rawabadak: jumlah data 7, rata-rata 81,14, deviasi standar 4,097 dan standard
error 4.

Output Test Of Homogeneity of Variance

Asumsi dalam pengajuan ANOVA adalah bahwa varian kelompok data adalah sama atau
homogen. Kriteria pengujiannya, yaitu jika signifikansi < 0,05, maka varian kelompok data
tidak sama. Namun sebaliknya, jika signifikansi > 0,05, maka varian kelompok data adalah
sama. Dari output dapat dilihat bahwa signifikansi > 0,05 (0,723 >0,05). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa varian ketiga kelompok data, yaitu Koja, Cilincing, dan Rawabadak,
maka hal ini telah memenuhi asumsi dasar.

Output ANOVA
Analisis ANOVA dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan. Jika dalam
kasus ini kita kita dapat mengetahui penilaian masing-masing kelurahan yang dalam hal ini
Koja, Cilincing dan Rawabadak terkait dengan rasa baru dari chiki. Beberapa langkah yang
dapat dilakukan adalah:

Merumuskan hipotesis.
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata antara penilaian dari kelurahan Koja, Clincing dan
Rawabadak.

Ha : Ada perbedaan rata-rata antara nilai ujian dari kelurahan Koja, Cilincing dan
Rawabadak.

Menentukan F hitung dan Signifikansi

33
Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan penilaian antara kelurahan Koja, Cilincing
dan Rawabadak kita mengacu pada koefisien Fhitung atau P-value dan membandingkannya
dengan Ftabel atau taraf signifikansi, baik pada α = 0,05 maupun α = 0,01. Jika Fhitung lebih
besar dari Ftabel atau P-value lebih kecil dari 0,05 dinyatakan terdapat perbedaan. Artinya,
hipotesis kerja (H1) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak.

Hasil analisis menujukkan nilai koefisien Fhitung adalah 0,404 dengan Pvalue 0,674. Ftabel
dicari dengan cara df1 = 3-1 = 2 dan df2 = 21-3= 18. Hasil yang diperoleh untuk Ftabel 3,55.

Latihan

Sebuah organisasi kemahasiswaan ingin melakukan pemilihan ketua kemahasiswaan di


Universitas “ABC”. Terdapat tiga kandidat yang terpilih ada yakni “Marcel”, “Farrel”,
“Andika”. Masing-masing mahasiswa tersebut memberikan penilaian terhadap calon
kandidat sebagai berikut.
Keterangan :

1 = “Marcel”;

2= “Farrel”;

3= “Andika”;

Tentukan:
Dari data diatas apakah ada perbedaan diantara kandidat tersebut? Gunakan Analisis One
Way ANOVA untuk menguji perbedaan tersebut.

34
Tabel 11.7. Penilaian

No Nama Kandidat Penilaian


1 1 90
2 1 75
3 1 80
4 1 70
5 1 79
6 1 60
7 1 80
8 1 77
9 1 65
10 2 77
11 2 85
12 2 90
13 2 88
14 2 70
15 2 66
16 2 70
17 2 95
18 2 74
19 3 73
20 3 77
21 3 70
22 3 80
23 3 78
24 3 90
25 3 80
26 3 75
27 3 90
Sumber : Data Fiktif

35
Titik Persentase Distribusi F untuk
Probabilita = 0,05

df untuk pembilang
df (N1)
unt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
1uk 161 19 21 22 2 2 2 23 2 20 21 24
2pen 18.5 19.
9 19.
6 19.
5 19.
3 19.
3 19.
3 19.
9 19.
4 19.
4 19.
4 19.
4
3yeb 1
10.1 00 9.2
9.5 16 9.1
25 30
9.0
0 33
8.9
4 35
8.8
7 37
8.85 38
8.8
1 40
8.7
2 40
8.7
3 41
8.7
4ut 3
7.71 5
6.9 8
6.5 2
6.3 1
6.2 4
6.1 9
6.0 6.04 1
6.0 9
5.9 6
5.9 4
5.9
5(N2 6.61 5.7 5.4 95.1
4 9 65.0 64.9 94.8 4.82 04.7 64.7 44.7 14.6
6) 5.99 5.1
9 4.7
1 4.5
9 4.3
5 4.2
5 4.2
8 4.15 4.1
7 4.0
4 4.0
0 4.0
8
7 4
5.59 4.7 6
4.3 3
4.1 9
3.9 8
3.8 1
3.7 3.73 0
3.6 6
3.6 3
3.6 0
3.5
8 4
5.32 4.4 5
4.0 2
3.8 7
3.6 7
3.5 9
3.5 3.44 8
3.3 4
3.3 0
3.3 7
3.2
9 5.12 4.2 3.8 43.6
6 7 93.4 83.3 03.2 3.23 93.1 53.1 13.1 83.0
10 4.96 4.1
6 3.7
6 3.4
3 3.3
8 3.2
7 3.1
9 3.07 3.0
8 2.9
4 2.9
0 2.9
7
11 0
4.84 3.9 1
3.5 8
3.3 3
3.2 2
3.0 4
3.0 2.95 2
2.9 8
2.8 4
2.8 1
2.7
12 8
4.75 3.8 9
3.4 6
3.2 0
3.1 9
3.0 1
2.9 2.85 0
2.8 5
2.7 2
2.7 9
2.6
13 4.67 3.8 3.4 63.1
9 9 13.0 02.9 12.8 2.77 02.7 52.6 22.6 92.6
14 4.60 3.7
1 3.3
1 3.1
8 2.9
3 2.8
2 2.7
3 2.70 2.6
1 2.6
7 2.5
3 2.5
0
15 4
4.54 3.6 4
3.2 1
3.0 6
2.9 5
2.7 6
2.7 2.64 5
2.5 0
2.5 7
2.5 3
2.4
16 8
4.49 3.6 9
3.2 6
3.0 0
2.8 9
2.7 1
2.6 2.59 9
2.5 4
2.4 1
2.4 8
2.4
17 4.45 3.5 3.2 12.9
3 4 52.8 42.7 62.6 2.55 42.4 92.4 62.4 22.3
18 4.41 3.5
9 3.1
0 2.9
6 2.7
1 2.6
0 2.5
1 2.51 2.4
9 2.4
5 2.3
1 2.3
8
19 5
4.38 3.5 6
3.1 3
2.9 7
2.7 6
2.6 8
2.5 2.48 6
2.4 1
2.3 7
2.3 4
2.3
20 4.35 3.4
2 3
3.1 0
2.8 4
2.7 3
2.6 4
2.5 2.45 2
2.3 8
2.3 4
2.3 1
2.2
9 0 7 1 0 1 9 5 1 8

Jika F hitung ≤ Ftabel, maka H0 di terima


Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak.

Berdasarkan Signifikansi:
Jika signifikansi . 0,05, mka H0 diterima
Jika signifiknasi < 0,05, maka H0 ditolak.

Berdasarkan kesimpulan karena Fhitung > Ftabel ( 0,404 < 3,55) dan signifikansi > 0,05 (0,674
> 0,05), maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
antara penilaian dari kelurahan Koja, Clincing dan Rawabadak.

36
BAB.4

TWO-WAY ANOVA

Two-Way Anova atau istilah bahasa sederhanya merupakan ANOVA dua arah. Two-Way
Anova merupakan perbandingan dalam perbedaan rata-rata diantara kelompok yang telah
dibagi pada dua variabel independen. Analisis Two-Way ANOVA biasa dilakukan untuk uji
komparatif atau perbedaan dengan menggunakan dua faktor pembeda.

Contoh Soal

Salah satu perusahaan swasta sedang mencari kandidat untuk menduduki posisi tertentu.
Adapun beberapa calon kandidat yang melamar diperusahaan tersebut. Pihak perusahaan
merekrut calon pegawai baru dengan cara mengadakan test psikotest. Adapun data yang
diperolah dari hasil psikotest tersebut adalah:

Tabel 11.8. Test Psikotest

Gender Pendidikan Ujian


2 1 65
2 2 68
1 3 70
1 2 50
1 2 80
2 2 75
1 3 80
2 2 88
2 1 50
1 1 60
1 1 78
1 2 67
1 1 80
2 2 75
1 2 84
1 3 88
2 2 74
1 3 88
2 1 60
1 2 70
Sumber : Data Fiktif

37
Pembahasan
Berikut langkah-langkah menggunakan SPSS:
1. Klik SPSS, lalu input data

Keterangan:
Pendidikan
1 = S1(Bachelor)
2 = S2(Magister)

3 = S3(Doctoral)

Gender
1 = Laki-Laki
2= Perempuan

2. Sebelum memilih perintah rubah terlebih dahulu dikolom Variabel View dan di baris
Gender. Beri nilai 1 untuk label laki-laki, 2 untuk label perempuan.

38
3. Sementara itu di baris Pendidikan dan di kolom Values beri label 1 = S1(Bachelor), 2
= S2(Magister), 3 = S3(Doctoral).

39
4. Klik Analyze  General Linear Model  Univariate, seperti berikut ini.

5. Kemudian akan mucul jendela sbb: Masukkan Ujian ke kotak Dependent Variabel,
masukkan Gender dan Pendidikan ke kotak Fixed faktor (s). (Kotak Random faktor
(s) dan Covariate (s) tidak akan kita gunakan dalam Two Ways Anova, kotak tersebut
akan digunakan pada "Uji Anova".

40
6. Klik Plot, maka akan muncul jendela seperti di bawah ini: Masukkan Gender ke
kotak Horizontal Axis dan Pendidikan ke kotak Separate Lines.

41
7. Klik Add, maka akan tampak sbb; lalu klik Continue, seperti pada tampilan berikut
ini.

Setelah di klik Add maka akan muncul seperti berikut, lalu dilanjutkan dengan klik Continue

8. Setelah itu klik Post Hoc, maka muncul jendela sbb: lalu pindahkan ke kolom Post
Hoc Teasts for

42
9. Setelah itu Centang Tukey, lalu klik Countinue.

10. Klik Options, maka akan muncul jendela sbb: Masukkan Gender dan Pendidikan ke
dalam kotak Display Means for. Pada Display centang Descriptive statistiks dan
Homogentity test; lalu Klik Continue.

43
Hasil dan Interpretasi

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors
Value Label N
1 Laki-laki 12
Gender
2 Perempuan 8
S1(Bachelor
1 6
)
Pendidika S2(Magister
2 10
n )
S3(Doctoral
3 4
)

Descriptive Statistics
Dependent Variable: Ujian
Gender Pendidikan Mean Std. Deviation N

S1(Bachelor) 72.67 11.015 3

Laki-laki S2(Magister) 70.20 13.274 5


S3(Doctoral) 81.50 8.544 4
Total 74.58 11.540 12

Perempuan S1(Bachelor) 58.33 7.638 3

44
S2(Magister) 76.00 7.314 5
Total 69.38 11.439 8

S1(Bachelor) 65.50 11.554 6

Total S2(Magister) 73.10 10.556 10


S3(Doctoral) 81.50 8.544 4
Total 72.50 11.496 20

Levene's Test of Equality of Error


Variancesa
Dependent Variable: Ujian
F df1 df2 Sig.
.549 4 15 .703
Tests the null hypothesis that the error
variance of the dependent variable is
equal across groups.
a. Design: Intercept + Gender +
Pendidikan + Gender * Pendidikan

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Ujian
Source Type III df Mean F Sig.
Sum of Square
Squares
Corrected
1013.867a 4 253.467 2.540 .083
Model
93965.14 941.45
Intercept 93965.143 1 .000
3 1
Gender 68.267 1 68.267 .684 .421
Pendidikan 435.801 2 217.900 2.183 .147
Gender *
380.017 1 380.017 3.807 .070
Pendidikan
Error 1497.133 15 99.809
Total 107636.000 20
Corrected
2511.000 19
Total
a. R Squared = .404 (Adjusted R Squared = .245)

Estimated Marginal Means

45
1. Gender
Dependent Variable: Ujian
Gender Mean Std. 95% Confidence Interval
Error Lower Upper
Bound Bound
2. Pendidikan
Laki-laki 74.789 2.947 68.507 81.071
Dependent Variable: Ujian
a
Perempuan 67.167 3.648 59.391 74.942
Pendidikan Mean Std. 95% Confidence Interval
a. Based on modified population marginal mean.
Error Lower Upper
Bound Bound
S1(Bachelor) 65.500 4.079 56.807 74.193
S2(Magister) Multiple Comparisons
Dependent Variable: Ujian 3.159
73.100 66.366 79.834
Tukey HSD
S3(Doctoral) 81.500a 4.995 70.853 92.147
(I)Based on(J)
a. Mean
modified population Std. Sig.mean.
marginal 95% Confidence
Pendidik Pendid Differenc Error Interval
an ikan e (I-J) Lower Upper
Bound Bound
S2(Ma
-7.60 5.159 .331 -21.00 5.80
S1(Bach gister)
elor) S3(Do
-16.00 6.449 .062 -32.75 .75
ctoral)
S1(Ba
chelor 7.60 5.159 .331 -5.80 21.00
S2(Magi
)
ster)
S3(Do
-8.40 5.910 .355 -23.75 6.95
ctoral)
S1(Ba
chelor 16.00 6.449 .062 -.75 32.75
S3(Docto
)
ral)
S2(Ma
8.40 5.910 .355 -6.95 23.75
gister)
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 99.809.

46
Post Hoc Tests

Pendidikan

Homogeneous Subsets

Ujian
Tukey HSD
Pendidikan N Subset
1 2
S1(Bachelor) 6 65.50
S2(Magister) 10 73.10 73.10
S3(Doctoral) 4 81.50
Sig. .419 .350

Means for groups in homogeneous subsets


are displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) =
99.809.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size =
5.806.
b. The group sizes are unequal. The
harmonic mean of the group sizes is used.
Type I error levels are not guaranteed.
c. Alpha = .05.

47
Profile Plots

Dari tabel di atas, kita bisa menilai rata-rata nilai ujian berdasarkan gender dan pendidikan,
sebagai contoh: nilai rata-rata ujian laki-laki dengan pendidikan S1 sebesar 72,67 sedangkan
nilai ujian wanita yang berpendidikan S2 sebesar 70,20 dan S3 sebesar 81,50.

Latihan:

Suatu perusahaan Internasional ingin mencari posisi karyawan untuk menduduki staf laporan
keuangan. Untuk dapat diterima diperusahaan tersebut, karyawan tersebut harus melakukan
beberapa tahap test seleksi yang diadakan diperusahaan tersebut. Berikut ini data yang
diperoleh dari hasil test tersebut.

48
Tabel 11.9. Test Psikotest

Gender Pendidikan Ujian


2 1 65
2 2 71
1 3 70
1 2 50
1 2 80
2 2 75
1 3 80
2 2 88
2 1 50
1 1 60
1 1 78
1 2 67
1 1 80
2 2 75
1 2 84
1 3 88
2 2 74
1 3 88
2 1 60
1 2 72

Sumber : Data Fiktif

Keterrangan:

1 = Wanita

2= Laki-laki

49
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Pratek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Syamsul dan Zamzam, Fahkry. 2015. Model Penelitian Kuantitatif Berbasis SEM-AMOS.
Yogyakarta: Deepublish.

Cochran, William G. 1979. Sampling Techniques. Tried Edition. New York: John Wiley & Sons.

Duei, Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI.

Issac, S., & Michael, W.B. (1981). Handbokk in reserarch and evoluation California: Edits Publishers.

Santoso, Singgih. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. 2009. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

Sutanto, T.E dan Abdullah, Sarini. Statistika Tanpa Stres. Jakarta: TransMedia Pustaka.

Priyatno, Duwi. 2012.Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI.

Priyatno, Duwi. 2009: 5 Jam Belajar Olah Data Dengan ASPSS 17. Yogyakarta: ANDI.

Widiyanto, Mikha. 2014. Statistika Untuk Penelitian Bidang Teologi, Pendidikan Agama Kriten, &
Pelayanan Gereja. Bandung: Kalam Hidup.

Wijaya, Tony. 2012. Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data. Yogyakarta: Cahaya
Atma Pustaka.

Yount, William R. 1999. Reseacrh Design and Statistikal Analysis in Chritian Ministry. Fort Worth:
Southwestern Baptis Theological Seminary.

https://www.freepik.com/

50

Anda mungkin juga menyukai