KELOMPOK STANDAR
agenda STANDAR
ELEMEN PENILAIAN
KESIMPULAN
introduction
➢SK Men. Kes RI No.
HK.01.07/Menkes/1128/2022 tentang
Standar Akreditasi RS
➢Kelompok Standar Akreditasi:
- Kel. Manajmen RS
- Kel. Pel. Bfokus pada Pasien
- Kel. Sasaran Keselamatan Pasien
- Kel. Program Nasional
➢Standar 13, dan 62 EP
frednajmr
TIGA BELAS FOKUS
STANDAR PPI DALAM
AKREDITASI
1. PENYELENGGARAAN
6. MANAJEMEN LINEN
PPI DI RS
8. PELAYANAN 12.PENINGKATAN
3. PENGKAJIAN RISIKO
MAKANAN MUTU DAN EDUKASI
9. RISIKO INFEKSI PADA 13.EDUKASI
4. PERALATAN MEDIS KONSTRUKSI DAN PENDIDIKAN DAN
DAN ATAU BMHP RENOVASI PELATIHAN
PPI : 1, 1.1
Rumah sakit menetapkan komite/tim PPI untuk
melakukan
pengelolaan dan pengawasan kegiatan PPI di RS
sakit serta menyediakan sumber daya untuk
mendukung program pencegahan dan pengendalian
infeksi.
frednajmr
ELEMEN PENILAIAN PPI 1
Rumah sakit menetapkan komite/tim PPI untuk melakukan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi kegiatan PPI di rumah sakit serta menyediakan sumber daya untuk
mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program PPI yang terpadu dan menyeluruh
untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan berdasarkan
pengkajian risiko Secara proaktif setiap tahun.
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program PPI yang terpadu dan menyeluruh
untuk mencegah penularan infeksi terkait pelayanan kesehatan berdasarkan
pengkajian risiko secara proaktif setiap tahun
Regulasi Dokumen Wawancara Observasi Simulasi Skor
1. Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptik, dan lain-lain; (IDO)
2. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik seperti multidrug resistant organism dan
infeksi yang virulen; dan (MRSA, MDRO)
6. Timbul nya penyakit infeksi baru atau timbul kembali penyakit
Infeksi di masyarakat (emerging and or reemerging disease).
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait peralatan medis dan/atau bahan
medis habis pakai (BMHP) dengan memastikan kebersihan, desinfeksi, sterilisasi,
dan penyimpanan yang memenuhi syarat
Tingkat disinfeksi atau sterilisasi tergantung pada kategori peralatan medis dan/atau bahan
medis habis pakai (BMHP):
a) Tingkat 1 - kritikal: benda yang dimasukkan ke jaringan yang normal steril atau ke sistem
vaskular dan membutuhkan sterilisasi.
b) B) tingkat 2 - semi-kritikal: benda yang menyentuh selaput lendir atau kulit yang tidak
intak dan membutuhkan disinfeksi tingkat tinggi.
c) C) tingkat 3 - non-kritikal: benda yang menyentuh kulit intak tetapi tidak menyentuh
selaput lendir, dan membutuhkan disinfeksi tingkat rendah.
ELEMEN PENILAIAN PPI 4
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait peralatan medis dan/atau bahan medis
habis pakai (BMHP) dengan memastikan kebersihan, desinfeksi, sterilisasi, dan
penyimpanan yang memenuhi syarat
e) Bila sterilisasi
dilaksanakan di luar Bukti tentang : ▪ IPCN
rumah sakit harus - Mou dengan pihak
▪ Kepala/
dilakukan oleh - ketiga 0 - 5 - 10
staf CSSD
lembaga yang memiliki - Sertifikat Kalibrasi - -
sertifikasi mutu dan alat ▪ Kepala
ada kerjasama yang - Sertifikat mutu unit / staf
menjamin kepatuhan - Hasil monev pelayanan
proses sterilisasi sesuai dengan pihak ke 3
dengan peraturan
perundangundangan
STANDAR PPI 4.1
Rumah sakit mengidentifikasi dan menetapkan proses untuk mengelola peralatan medis dan /
atau bahan medis habis pakai (BMHP) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang
(reuse) alat sekali-pakai apabila diizinkan.
Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat medis sekali pakai sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan standar profesional meliputi:
a) Alat dan material yang dapat dipakai kembali;
b) Jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik;
c) Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat dipakai;
d) Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas;
e) Pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis;
f) Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis; dan
g) Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di-reuse.
Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan lagi (reuse) alat sekali pakai.
▪ Terdapat risiko tinggi terkena infeksi dan juga terdapat risiko kinerja alat tidak cukup atau tidak dapat
terjamin sterilitas serta fungsinya
▪ Dilakukan pengawasan terhadap proses untuk memberikan atau mencabut persetujuan penggunaan
kembali alat medis sekali pakai yang diproses ulang.
Daftar alat sekali pakai yang disetujui untuk digunakan kembali diperiksa secara rutin untuk memastikan
bahwa daftar tersebut akurat dan terkini.
ELEMEN PENILAIAN PPI 4.1
Rumah sakit mengidentifikasi dan menetapkan proses untuk mengelola peralatan
medis dan / atau bahan medis habis pakai (BMHP) yang sudah kadaluwarsa dan
penggunaan ulang (reuse) alat sekali-pakai apabila diizinkan.
c) Ada bukti
pemantauan, evaluasi, Bukti : ▪ IPCN Pemrosesan
dan tindak lanjut ▪ Supervisi alat single
▪ Kepala/
pelaksanaan ▪ Monitoring use yang di - 0 - 5 - 10
staf CSSD
- ▪ Pencatatan
penggunaan kembali reuse
(reuse) peralatan medis di RM
dan/atau BMHP ▪ Penandaan
meliputi a) – g) dalam alat reuse
maksud dan tujuan.
STANDAR PPI 5 (E)
KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan standar PPI yang diakui
untuk pembersihan dan disinfeksi permukaan dan lingkungan
1) STANDAR PPI.7
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius sesuai
peraturan perundang undangan
2) STANDAR PPI.7.1
Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat sesuai
dengan peraturan perundangundangan
Standar 10
Rumah sakit menyediakan APD untuk kewaspadaan (barrier precautions)
dan prosedur isolasi untuk penyakit menular melindungi pasien dengan
imunitas rendah (immunocompromised) dan mentransfer pasien dengan
airborne diseases di dalam dan keluar rumah sakit serta penempatannya
dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai tekanan negative (
ventilasi alamiah dan mekanik )
Standar 10.1
Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk
menangani lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne
STANDAR PPI 10
Rumah sakit menyediakan dan menempatkan ruangan untuk pasien dengan imunitas rendah
(immunocompromised) sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Regulasi Dokumen Observasi Wawancara Simulasi Score
a)RS menyediakan dan Pedoman, Tersedia ruangan Komite PPI 0 -5 -10
menempatkan ruangan untuk panduan, dengan imunitas IPCN -
pasien dengan Kebijakan, - rendah/ Kepala unit/
immunocompromised sesuai SPO immunocompromised ( ruang
dengan peraturan UU. bila mungkin tekanan
b)RS melaksanakan proses positif)
transfer pasien airborne diseases di
dalam RS dan keluar RS sesuai Bukti supervisi Lihat pelaksanaan Komite PPI
- transfer pasien proses transfer pasien IPCN - 0 -5 -10
dengan peraturan Per UU
dengan airborne airborne diseases di Kepala unit/
termasuk di IGD dan ruang
disiases dalam rumah sakit dan ruang
lainnya
keluar RS
c)RS menempatkan pasien infeksi
“air borne” dalam waktu singkat Lihat ketersediaan Komite PPI
jika RS tidak mempunyai ruang ruangan isolasi IPCN - 0 – 5 - 10
tekanan negatif sesuai dengan - - ,termasuk di IGD dalam Kepala unit /
peraturan per UU termasuk di IGD waktu singkat ruangan
dan ruang lainnya. Bukti supervisi Komite PPI
d)Ada bukti pemantauan ruang - penempatan - IPCN
tekanan negatif dan penempatan pasien & Kepala unit /
pasien secara rutin. tek.negatif ruangan
STANDAR PPI 10.1
Standar 11
Kebersihan tangan menggunakan sabun dan desinfektan adalah sarana efektif
untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Elemen Penilaian
a) Ada regulasi sistem manajemen data terintegrasi antara data surveilans dan data
indikator mutu di Komite/ Tim Penyelenggara Mutu.
b) Ada bukti pertemuan berkala antara Komite/ Tim Penyelenggara Mutu dan
Komite/Tim PPI untuk berkoordinasi dan didokumentasikan.
c) Ada bukti penyampaian hasil analisis data dan rekomendasi Komite/Tim PPI kepada
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu setiap tiga bulan.
STANDAR PPI 12
Regulasi Dokumen Observasi Wawancara Simulasi Score
a)Ada regulasi sistem manajemen
data terintegrasi antara data Kebijakan Komite PPI 0 -5 -10
surveilans dan data indikator Pedoman Laporan / data Komite Mutu -
mutu di Komite/ Tim Komite surveilans -
Penyelenggara Mutu. Mutu
Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf klinis dan nonklinis, pasien,
keluarga pasien, serta petugas lainnya yg terlibat dalam pelayanan pasien.
Elemen Penilaian
a) Rumah sakit menetapkan program pelatihan dan edukasi tentang PPI yang meliputi
a- e yang dimaksud pada tujuan (Orientasi pegawai baru Staf klinis ( pemberi asuhan
secara berkala), Staf non klinis, pasien dan keluarga serta pengunjung)
b) Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua staf klinik dan nonklinik sebagai bagian
dari orientasi pegawai baru tentang regulasi dan praktik program PPI.
c) Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien, keluarga, danpengunjung
STANDAR PPI 13
Regulasi Dokumen Observasi Wawancara Simulasi Score
a)Rumah sakit menetapkan Program PPI Sertifikat pelatihan Komite PPI 0 -5 -10
program pelatihan dan edukasi tentang pelatiahn IPCN -
tentang PPI yang meliputi a- e Orientasi pegawai - Staf
yang dimaksud pada tujuan baru baik staf klinis
(Orientasi pegawai baru Staf klinis maupun nonklinis,
( pemberi asuhan secara berkala), staf klinis & non klinis
Staf non klinis, pasien dan secara
keluarga serta pengunjung) berkala,pasien
kel.&pengunjung
b)Ada bukti pelaksanaan
pelatihan untuk semua staf klinik TOR Komite PPI
dan nonklinik sebagai bagian dari - Sertifikat, IPCN - 0 - 5 -10
orientasi pegawai baru tentang laporan pelaksanaan Staf
regulasi dan praktik program PPI. Materi, daftar hadir dan -
evaluasi
c)Ada bukti pelaksanaan edukasi Bukti edukasi Komite PPI
untuk pasien, keluarga, dan pasien,keluarga, IPCN - 0 – 5 - 10
pengunjung - Pengunjung, - Pasien,
Undangan,Materi,daftar Pengunjung,
hadir,notulen, Keluarga
dokumentasi
Kerjakan apa yang kita
catat, dan catat apa yang
kita kerjakan
Terima Kasih
Fredna JM