Anda di halaman 1dari 4

Nama Reviewer : Niken Ayu Dwi Iqlima

NIM : 20107010150
Mata Kuliah : Isu Kontemporer Klinis

Review Artikel
Judul Artikel Hubungan Dukungan Sosial Masyarakat dengan Kejadian
Kekambuhan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Limboto Barat
Nama Jurnal Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Volume dan Halaman Vol 3 No. 1, Halaman 104-115
Bulan / Tahun terbit 25 Februari 2023
Penulis Ade Siska Huraju, Firmawati, Dewi Modjo
Latar Belakang Kekambuhan pasien gangguan jiwa biasa terjadi, hal ini
terjadi karena ada hal-hal yang buruk yang menimpa pasien
seperti diasingkan oleh keluarga hingga kurangnya dukungan
sosial yang diterima baik dari keluarga maupun dari
masyarakat. Dalam rangka mencegah terjadinya
kekambuhan, perlu adanya dukungan dari keluarga dan juga
dukungan sosial masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini
mencoba untuk melihat hubungan antara dukungan sosial
masyarakat dengan kejadian kekambuhan pada pasien
gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Limboto Barat.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan sosial masyarakat dengan kejadian kekambuhan
pada pasien gangguan jiwa.
Partisipan Subjek dalam penelitian ini berjumlah 37 orang yang diambil
dengan teknik accidental sampling.
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian
kuantitatif dengan survei analitik dan menggunakan desain
penelitian cross sectional.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk
dan Analisis Data variabel dukungan sosial masyarakat dan kekambuhan pasien
gangguan jiwa. Analisis data menggunakan uji chi square
dengan analisis bivariat dan univariat dengan pValue= 0.05
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara dukungan sosial masyarakat dengan kejadian
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja
Puskesmas Limboto Barat.
Berdasarkan analisis univariat yang sudah dilakukan,
hasilnya menunjukkan bahwa dukungan sosial masyarakat
yang diteliti di wilayah kerja Puskesmas Limboto Barat yang
tertinggi yaitu dukungan sosial masyarakat baik sebanyak 24
orang (64,9%), dan terendah yaitu dukungan sosial
masyarakat kurang sebanyak 13 orang (35,1%). Sedangkan
untuk kekambuhan pasien di wilayah kerja Puskesmas
Limboto Barat yang tertinggi yaitu tidak kambuh sebanyak
25 orang (67,6%) dan terendah yakni kambuh sebanyak 12
orang (32,4%). Sedangkan untuk hasil analisis bivariat,
hasilnya menunjukkan bahwa pasien dengan dukungan sosial
masyarakat baik mengalami kekambuhan sebanyak 1 orang,
dan tidak kambuh sebanyak 23 orang, sedangkan pasien
dengan dukungan sosial masyarakat kurang mengalami
kekambuhan sebanyak 11 orang dan tidak kambuh sebanyak
2 orang. Diketahui nilai chi square atau pValue 0,000 < 0,05
sehingga Ha diterima. Dapat kita simpulkan bahwa terdapat
hubungan dukungan sosial masyarakat dengan kejadian
kekambuhan pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja
Puskesmas Limboto Barat.
Kelebihan Analisis data yang dilakukan terstruktur, subjek dan lokasi
penelitian jelas, hasil penelitiannya menemukan sesuatu yang
baru, dan bahasa yang digunakan cukup komunikatif.
Kekurangan karakteristik ODGJ yang diikutsertakan tidak disampaikan
dengan jelas, seperti usia dan jenis kelamin, dan tidak
dijelaskan mengenai validitas dan realibilitas alat ukur.
Review Artikel
Judul Artikel Gambaran Dukungan Sosial Masyarakat Terhadap Orang
dengan Gangguan Jiwa
Nama Jurnal Health Care: Jurnal Kesehatan
Volume dan Halaman Vol. 10 No. 2, Halaman 278-286
Bulan / Tahun terbit Desember/2021
Penulis Syarifah Nurul Fadilla, Fathra Annis Nauli, Erwin
Latar Belakang Dukungan sosial merupakan bentuk kepedulian dan
ketersediaan dari orang lain. Dukungan sosial bisa
didapatkan melalui keluarga dan lingkungan masyarakat.
Proses pemulihan orang dengan gangguan jiwa tidak lepas
dari peran serta dukungan masyarakat. Sebagai variabel yang
penting untuk dimiliki semua orang, dukungan sosial
menjadi hal penting yang dibutuhkan oleh ODGJ. Dukungan
sosial masyarakat khususunya berpengaruh terhadap
pemulihan dan proses penyembuhan ODGJ serta dalam
pengembalian kualitas hidupnya. Oleh karena itu, peneliti
dalam hal ini ingin mengidentifikasi gambaran dukungan
sosial masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa
Tujuan Penelitian Untuk mengidentifikasi gambaran dukungan sosial
masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa.
Partisipan Penelitian ini dilakukan di wilayah kelurahan selat panjang
selatan dengan subjek penelitian yang berjumlah 99 orang.
Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner
dan Analisis Data yang berisi 17 pertanyaan, terdiri dari 4 komponen utama
yaitu dukungan emosional, dukungan instrumental,
dukungan informasional, dan dukungan penghargaan yang
telah di uji validitas (0,448-0,825) dan reabilitasnya (0,848).
Analisis data menggunakan analisis univariat untuk
menggambarkan dukungan sosial masyarakat terhadap orang
dengan gangguan jiwa.
Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepada 99
responden, hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar usia
responden berada pada masa dewasa akhir (35-45 tahun)
dengan prosentase 34,3% yang berjumlah 38 orang, dimana
kebanyakan responden berjenis kelamin laki-laki (61,6%)
dengan jumlah 61 orang dan sisanya sebanyak 38 adalah
responden perempuan. Sebagian besar responden juga
merupakan seorang pekerja (84,8%) dimana dari 99
responden, terdapat 84 orang yang bekerja. Sebanyak 79
orang responden juga diketahui sudah menikah (79,8%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki
dukungan sosial yang baik (53,5%) sebanyak 53 orang.
Sedangkan 46 orang yang lain mempunyai dukungan sosial
masyarakat yang kurang. Untuk gambaran dukungan sosial
masyarakat hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 65 orang
(65,7%) memiliki dukungan emosional yang baik, 78 orang
(78,8%) dengan dukungan informasional yang baik,
dukungan instrumental yang baik sebanyak 65 orang
(65,7%), serta dukungan penghargaan yang baik sebanyak
80 orang (80,8%).
Kelebihan Alat ukur sudah teruji validitas dan realibilitasnya, analisis
data dilakukan secara runtut, hasil penelitiannya menemukan
sesuatu yang baru, karakteristik subjek dan lokasi penelitian
jelas, bahasa mudah untuk dipahami.
Kekurangan Pembahasan antar paragraf dalam latar belakang terlihat
kurang padu.

Anda mungkin juga menyukai