Tes Urine
Tes Urine
Dalam menegakkan diagnosis, dokter akan menilai dari bau, warna, hingga kandungan
zat-zat di dalam urine. Lantas, bagaimana prosedur tes urine dilakukan? Simak
penjelasannya di bawah ini.
Selain dari warnanya, tes urine juga berfokus pada komposisi, konsentrasi, hingga bau
urine. Di mana hal-hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai zat tubuh yang terkandung
dalam urine, seperti protein, sel darah, bilirubin, glukosa, hingga bakteri.
Fungsi tes urine adalah mendeteksi kerusakan atau gangguan tersebut sehingga dokter
dapat memberikan penanganan sesuai dengan kondisi pasien. Berikut merupakan
beberapa fungsi tes urine lainnya:
Selain mendiagnosis penyakit, tak jarang tes urine juga diperlukan untuk memantau
perkembangan suatu penyakit yang diderita pasien sekaligus melihat respon tubuh
terhadap perawatan atau pengobatan yang dijalani sebelumnya.
4. Memastikan Kehamilan
Untuk memastikan kehamilan, dibutuhkan alat tes kehamilan atau test pack yang
dimasukkan ke dalam urine yang telah ditempatkan pada wadah. Tes urine dapat
mendeteksi adanya hormon HCG yang dihasilkan oleh plasenta.
5. Pemeriksaan Rutin
Fungsi tes urine selanjutnya yaitu untuk memantau kondisi kesehatan secara
menyeluruh melalui pemeriksaan secara rutin, seperti Pemeriksaan Urine Lengkap
dari Siloam Hospitals. Pemeriksaan urine lengkap tersebut telah mencakup gambaran
makroskopi (glukosa dan protein) dan mikroskopik (kristal, jamur, epitel, sel darah
merah dan putih) yang bermanfaat untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak dini.
Sebelum menjalani tes urine, Anda akan diminta untuk minum air putih dengan cukup
sehingga memudahkan buang air kecil untuk mengambil sampel urine. Namun,
terkadang Anda juga akan diminta untuk berpuasa sebelum menjalani pemeriksaan.
Di sini, Anda juga harus menyampaikan informasi yang jelas terkait gejala yang Anda
alami dan menginformasikan obat, suplemen, dan vitamin yang dikonsumsi kepada
dokter.
Tahap Pelaksanaan Tes Urine (Urinalisis)
Tes urine dilakukan dengan menampung urine di dalam wadah khusus. Adapun
beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
Bersihkan area di sekitar lubang kencing menggunakan tisu khusus yang disediakan
oleh tim medis.
Sebaiknya tampung urine yang keluar di tengah-tengah aliran.
Volume urine yang ditampung minimal 30-60 ml.
Hindari menyentuh bagian dalam wadah untuk menghindari kontaminasi bakteri.
1. Pemeriksaan Visual
Uji visual bertujuan untuk memeriksa tampilan urine yang meliputi warna dan bau urine.
Urine normal biasanya ditandai memiliki warna yang jernih. Sementara itu, urine keruh
dan berbau umumnya menandakan adanya gangguan kesehatan, salah satunya
infeksi.
2. Pemeriksaan Dipstick
Pemeriksaan ini menggunakan stik plastik tipis yang dimasukkan ke dalam sampel
urine untuk mendeteksi kadar keasaman (pH) stau zat tertentu. Apabila stik plastik
tersebut berubah warna, maka terdapat indikasi zat tertentu di dalam urine yang
kadarnya berlebihan.
Beberapa zat yang diperhatikan dalam pemeriksaan dipstick pada tes urine adalah:
Bilirubin
Protein
Glukosa
Leukosit
Urobilinogen
Asam Askorbat
Hemoglobin
Sel darah merah
3. Pemeriksaan Mikroskopis