Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC)

No. Dokumen : /SOP/KIA/PKM 2023


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 2023
PEMERINTAH KABUPATEN
LUWU Halaman :1/3
DINAS KESEHATAN H. Masjaya, S.Kep
UPTD LAMASI
KECAMATAN LAMASI
NIP. 19760513 201304 1 001

1. Pengertian Alur pelayanan ANC Terpadu adalah penyamaan persepsi dan komitmen tentang urutan
pelayanan klien / sasaran yang akan mendapatkan pelayanan ANC di Puskesmas Lamasi.
Salah satu solusi efektif dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) adalah dengan cara meningkatkan pertolongan persalinan yang
dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Di
samping itu, dibutuhkan partisipasi serta kesadaran ibu terhadap pentingnya pemeriksaan
kehamilan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan.

Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan


untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara
optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan
pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.

Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan rincian 2x di
Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. Minimal 2x diperiksa oleh dokter
saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3.
2. Tujuan 1. Tujuan Umum
Untuk menyamakan persepsi mengenai pelayanan kepada klien /
sasaran yang akan mendapatkan pelayanan ANC
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan kemudahan dan keadilan kepada klien /
sasaran yang akan mendapatkan pelayanan ANC

b. Memantau kemajuan kehamilan

c. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu


dan bayi

d. Mengenal secara dini komplikasi kehamilan

e. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perinatal

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lamasi


Nomor : /KIA/PKM/SK/2023
Tentang : Jenis – jenis Pelayanan
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
4. PMK No 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
5. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan ibu hamil yaitu pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan.
6. Pada masa pandemi Covid-19, kunjungan antenatal itu dianjurkan sebanyak 6 kali
dengan frekuensi kunjungan : 1) 2 kali pada trimester I, 2) 1 kali pada trimester II dan
3) 3 kali pada trimester III (Kemenkes RI, 2020)
5. Prosedur /
Langkah- A. Alat :

langkah 1. Buku KIA


2. Alat tulis
3. Tensi , pengukur Lila, centi meter, satutre meter, timbangan BB, dopler

B. Langkah – Langkah

1. Petugas memanggil pasien masuk ke poli KIA

2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medis pasien

3. Petugasmelakukananamnesepasien

 Riwayat Perkawinan

 Status Haid HPHT

 Riwayat Imunisasi saat ini

4. Petugas melakukanpemeriksaanumum:KU Ibu,TB,BB,LILA, dan vital sign : TD,


RR, Suhu dan Nadi

5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ekstemitas

6. Petugas melakukan pemeriksaan khusus ketika usia kehamilan memasuki umur


kehamilan , 20 minggu dst

a. Inspeksi

b. Tinggi Fundus Uteri

c. Hyperpigmentasi

d. Palpasi

e. Auskultasi

f. Palpasi : 1. Leopold I : mengetahui usia kehamilan dan bagian janin apa


yang terdapat di bagian atas perut ibu (tinggi fundus uteri).

2. Leopold II : melakukan palpasi (perabaan) di sisi perut ibu


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

menentukan posisi janin apakah menghadap kanan atau kiri.

3. Leopold III : memastikan presentasi janin dan memperkirakan


posisinya. Leopold ketiga ini bertujuan untuk memastikan bagian
tubuh janin di bawah rahim apakah kepala, bokong, atau tungkai.

4.Leopold IV : dilakukan dengan meraba di bagian bawah perut.


Tujuan gerakan ini adalah menentukan apakah janin sudah berada
pada jalan lahir dengan masuk ke dalam panggul ibu atau belum.

g. Auskultasi frekuensi jantung janin

7. Laboraturium:HB,Golongandarah,Protein,t dan rieliminasi

8. Petugas membuat bkesimpulan hasil pemeriksaan 11.Petugas mencatat hasil


pemeriksaan dibuku KIA 12.Petugas menjelaskan, letak janin, posisi janin, tafsiran
persalinan, resiko yang ditemukan

9. Petugas menentukan prognosa

10. Petugas menentukan rencana dari hasil pemeriksaan : tindakan pengobatan, upaya
rujukan, imunisasi.

11. Petugas menjelaskan kunjungan ulang 16.Petugas menjelaskan bila dirujuk

12. Pasien pulang

6. Diagram Alir -

7. Hal-hal yang 1. Registrasi pasien


perlu 2. Pengisisna kohor

diperhatikan 3.

8. Unit terkait 1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis


2. Pelayanan KIA
3. Pelayanan Pemeriksaan Umum
4. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Pelayanan Konsultasi Gizi
6. Pelayanan Laboratorium
7. Pelayanan Farmasi

9. Rekaman
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai