MK. Etika Bisnis Pendahuluan • Periklanan atau reklame adalah bagian tak terpisahkan dari bisnis modern • Hal ini berkaitan dengan cara berproduksi yang bersifat masal sehingga membutuhkan pembeli dalam jumlah besar • Dalam sistem ekonomi pasar kompetisi dan persaingan merupakan unsur hakiki, iklan dianggap cara ampuh untuk menonjolkan persaingan • Dalam perkembangan periklanan media komunikasi modern, cetak maupun elektronik terutama TV, memegang peranan dominan Fungsi iklan Sebagai upaya komunikasi antara produsen dengan pasar, antara penjual dengan calon pembeli. PERIKLANAN DAN ETIKA • Periklanan atau reklame adalah bagian tak terpisahkan dari bisnis modern dan dianggap cara ampuh untuk memenangkan persaingan bisnis. • Fenomena periklanan ini menimbulkan berbagai masalah yang berbeda. Mungkin tidak ada kegiatan bisnis lain yang berhadapan dengan begitu banyak kritik dan tanda tanya seperti periklanan. Etika Periklanan • Etika ialah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan jewajiban moral (KBBI).
• Ciri – ciri iklan yang baik :
1. Etis: berkaitan dengan kepantasan 2. Estetis : berkaitan dengan kelayakan (target market, target audiennya, kapan harus di tayangkan) 3. Artistik : bernilai seni sehingga mengundang daya tarik khalayak Contoh Penerapan Etika 1. Iklan Rokok : Tidak menampakkan secara eksplisit orang merokok 2. Iklan pembalut wanita : Tidak memperlihatkan secara realistis dengan memperlihatkan daerah kepribadian wanita tersebut. 3. Iklan sabun mandi : Tidak dengan memperlihatkan orang mandi secara utuh. ETIKA SECARA UMUM 1. Jujur 2. Tidak memicu konflik SARA 3. Tidak mengandung pornografi 4. Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku 5. Tidak melanggar etika bisnis 6. Tidak plagiat Fungsi periklanan • Fungsi informatif Iklan dengan tujuan menginformasikan sesuatu hal yang baru atau hal yang penting bagi masyarakat: iklan layanan masyarakat • Fungsi persuasif Iklan dengan tujuan mengajak masyarakat untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan produsen
• Namun tidak ada iklan yang benar2 informatif saja sebab
dalam iklan pasti ada tujuan untuk mempersuasi masyarakat PERIKLANAN DAN ETIKA • Tercampurnya unsur informatif dan unsur persuasif dalam periklanan membuat penilaian etis terhadapnya menjadi lebih kompleks. • Seandainya iklan semata-mata informatif atau persuasif, tugas etika disini bisa menjadi lebih mudah . Periklanan dan Kebenaran
• Isi Iklan tidak bisa menjamin kebenaran secara
utuh, sehingga iklan sering dianggap membohongi dan menipu masyarakat, sehingga masyarakat menjadi apriori (tidak percaya) terhadap iklan • Sehingga sangat penting untuk melibatkan unsur etika dan moral dalam pembahasan kebenaran iklan • Dari segi etis perlu dibahas mengenai kebohongan yang disampaikan dalam sebuah iklan dengan menambahkan 2 unsur 1. unsur kesengajaan 2. unsur agar orang lain percaya • Iklan juga mempunyai unsur promosi sehingga bahasa iklan kadang dilebih2kan untuk menarik minat konsumen • Iklan juga tidak sepenuhnya berbohong dengan menyembunyikan sedikit kebenaran dan menyampaikan kebenaran yang lain, sehingga tidak seluruh kebenaran dapat diterima oleh konsumen Tujuan Iklan Tujuan dari iklan adalah mempengaruhi perilaku konsumen, dengan cara: Iklan secara sekilas menyampaikan informasi secara cepat sehingga informasi tersebut tidak melewati proses persepsi secara sadar, tetapi tinggal di alam bawah sadar dari konsumen Iklan yang mempengaruhi anak, karena anak2 belum dapat mengambil keputusan secara etis, maka produsen sering menggunakan cara tersebut untuk mengiklankan produk mereka Sumber masalah Potensi Moral Hazard dalam Iklan
IKLAN KONSUMEN REVENUES
MEMBELI PRODUK
KONSUMEN TDK COSTS/BIAYA IKLAN
TERPENGARUH PERIKLANAN DAN ETIKA
▪ Dalam proses komunikasi tersebut iklan
menyampaikan sebuah “pesan”. ▪ Menurut Keraf, iklan punya fungsi memberi informasi, dan membentuk pendapat umum dan fungsi membujuk Iklan Tidak Etis
• Membohongi, mengatakan sesuatu yang tidak
benar dengan sengaja • Menyesatkan, (=menjerumuskan) • Menipu Publik, (mengatakan yang tidak benar dan berhasil). Apakah mungkin menipu tanpa berbohong? ETIKA DAN PERIKLANAN 1. Iklan mempunyai unsur promosi, Iklan merayu konsumen, mengiming-imingi konsumen, karena bahasa periklanan mempunyai retorika sendiri, contoh: “nyamuk sini cuma takut tiga roda”, “yamaha semakin di depan”, “orang pintar minum tolak angin”. 2. Periklanan dan kebenaran Pada umumnya periklanan tidak mempunyai reputasi baik sebagai pelindung atau pejuang kebenaran. Sebaliknya, kerap kali iklan terkesan suka membohongi, menyesatkan. Karena itu dalam pembahasan moral ini harus kita analisis secara khusus hubungan periklanan dengan kebenaran PERIKLANAN DAN ETIKA Setidak-tidaknya terdapat dua unsur : 1.Unsur kesengajaan Jika saya mengatakan sesuatu yang tidak benar, padahal saya berfikir yang saya katakan itu adalah benar, saya tidak berbohong. 2.Sesuatu yang tidak benar Jika seseorang dengan sengaja mengatakan sesuatu tidak benar, tapi ia sama sekali tidak bermaksud supaya orang lain percaya, ia tidak bohong. Manipulasi dalam iklan • Kebenaran dalam iklan terkait masalah informasi yang disampaikan kepada konsumen • Manipulasi berkaitan dengan segi persuasif yang ditujukan kepada konsumen • Dengan manipulasi dimaksudkan bahwa iklan dapat mempengaruhi kehendak orang lain sehingga orang tersebut menginginkan sesuatu yang sebenarnya tidak dipilih oleh orang itu sendiri. Contoh : hipnotis Manipulasi dengan Iklan • Menutupi kelemahan produk • Melebih-lebihkan kemampuan produk • Memanipulasi perasaan (aspek psikologis) konsumen • Tidak menyampaikan informasi yang benar • Mengecoh konsumen dengan meniru fitur produk lain dengan tujuan menarik konsumen produk yang ditiru Manipulasi Dengan Iklan Ada dua cara yang digunakan untuk memanipulasi orang dengan iklan: 1. Apa yang disebut subliminal advertising Teknik periklanan yang sekilas menyampaikan suatu pesan dengan begitu cepat, sehingga tidak dipersepsikan dengan sadar, tapi tinggal dibawah ambang kesadaran. 2. Apa yang disebut manipulatif Iklan yang ditujukan kepada anak.Iklan seperti itupun harus dianggap kurang etis, karena anak belum bisa mengambil keputusan dengan bebas dan sangat sensitif terhadap pengaruh dari luar. Iklan yang Tidak Etis Iklan Plaza Senayan Dalam iklan Plaza Senayan terdapat nyayian dan tokoh pelaku yang begitu konsumtif dengan menggunakan helicopter belanja, dan terkesan hura hura ditambah konteks nyayian: “hidup hanya sekali jangan sia-siakan”. Apakah betul hidup hanya sekali itu harus diisi dengan hura hura belanja penuh kemegahan Iklan yang Tidak Etis Iklan Pasta Gigi Zendium Zendium dulu diiklankan bahwa ini satu satunya pasta gigi yang mengandung enzim. Hal itu benar. Tapi ada klaim juga bahwa zendium lebih ampuh melindungi gigi. Hal itu tidak benar dan malah menyesatkan. Para dokter gigi menegaskan bahwa gula (makanan permen, misalnya) tetap merupakan perusak gigi nomor satu. Hal itu tidak berubah dengan adanya Zendium. Iklan yang Tidak Etis ▪ Minyak Goreng Filma, “bila ibu ingin minyak goreng yang ▪ murni, ▪ jernih, ▪ lezat, ▪ sehat, “gunakan akal sehat” pilihlah Filma. Iklan yang Tidak Etis
▪ Iklan belum modern, didukung oleh
pembawa pesan iklan kompor gas dengan mencibir “gak janji deh” pada pemakai kompor minyak. Iklan yang Tidak Etis Iklan yang Tidak Etis Iklan yang Tidak Etis Iklan yang Tidak Etis Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
▪ Tidak membungkus produk dengan hal-hal yang bersifat
sensualitas (walaupun dengan sensualitas mendatangkan banyak konsumen) Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
▪Tidak menyerang saraf motorik anak- anak.
▪Anak-anak sasaran empuk produk, karena anak-anak menggunakan naluri bukan rasio. Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
▪ Anak-anak menjadi objek penderita dari
produsen. ▪ Menggunakan tokoh anak, tokoh fiktif tapi produk direkayasa,memanipulasi produk. Bagaimana Menumbuhkan Etika Promosi
▪ Tidak menyerang produk pesaing,
▪ Misalnya: * menjelekkan pesaing, * membajak tokoh yg berpromosi, * menawarkan harga yang irasional, * menukar produk dengan produknya, * menyebutkan produknya serba unggul. Persoalan Tidak Etis Muncul dalam Iklan ketika : 1. Pesan (message) yang disampaikan mengenai : ▪ produk, ▪ fungsi, ▪ kualitas, ▪ Kuantitas ternyata tidak sesuai dengan realitasnya. 2. Pesan yang disampaikan diterima bukan oleh target audience utama. • Misal yang ditawarkan mobil sedan, pesan diterima orang miskin yang makan saja susah Persoalan Tidak Etis Muncul dalam Iklan ketika : 3. Cara yang digunakan bersifat kontradiktif dengan nilai- nilai kesusilaan. Misalnya iklan sabun mandi dilakukan dengan visualisasi gerak tubuh yang erotis 4. Terjadi kejenuhan informasi, pesan yg disampaikan terus menerus dengan visualisasi yang sama cenderung diabaikan audiences 5. Timing yang tidak tepat, misalnya bertepatan dengan waktu azan magrib tiba-tiba ditumpangi iklan Fenomena periklanan Fenomen periklanan menimbulkan masalah yang berbeda : • Segi ekonomi : dipertanyakan apakah iklan bukan merupakan sebuah pemborosan karena tidak menambah sesuatu pada produk dan tdak meningkatkan kegunaan bagi konsumen • Konteks sosio kultural : iklan cenderung tidak mendidik bahkan memamerkan suasana hedonistis dan materialistis Pengontrolan terhadap iklan Kontrol thd iklan dapat dilakukan oleh: 1. pemerintah Pemerintah mengeluarkan peraturan yang tegas untuk mengatur iklan yang ada di masy 2. para pengiklan Para pengiklan membentuk sebuah badan atau asosiasi untuk mengawasi para produsen dalam menyampaikan iklan produk/jasa mereka 3. masyarakat Masyarakat menggunakan etika moral mereka saat melihat iklan yang disampaikan produsen Penilaian terhadap iklan Etika moral harus dikedepankan untuk menilai iklan itu layak atau tidak, dengan jalan: 1. Maksud pengiklan Maksud dan tujuan dari si pengiklan dapat diketahui dari iklan tsb, dan dianalisa menurut etika moral, iklan harus tidak menghasut, menjelekkan pesaing dan menyesatkan konsumen 2. Isi iklan Isi dari iklan juga bisa menjadi patokan apakah iklan itu sesuai dengan etika moral atau tidak, sehingga isi iklan juga harus dikontrol 3. Keadaan publik yg dituju Sasaran iklan harus jelas yaitu publik yang dapat membuat keputuasan berdasarkan etika moral, serta publik juga harus mempunyai informasi yg cukup mengenai produk/jasa tsb, dan publik juga mempunyai badan yg melindungi mereka Terima kasih…..